Anda di halaman 1dari 11

MASA KEKUASAAN VOC

DI INDONESIA
Disusun untuk mata pelajaran Sejarah Minat.

1. Ester Navarona
2. Firzanah Aryantina 192010258
3. Habib Sugiarto 192010259
4. Jacinda Claramuti Purnomo 192010261

SEKOLAH MENENGAH ATAS 5


KOTA BEKASI
2019.
Kata Pengantar

Assalamualaikum wr. Wb. puji syukur atas kehadiran Allah SWT. Karena
berkat rahmatnya kita dapat menyelesaikan hasil penelitian “Masa Kekuasaan VOC di
Indonesia” dengan tepat waktu.Pertama-tama, saya mengucapkan terimakasih kepada
guru mata pelajaran Sejarah minat Pak Nur Nurun Alan S. Pd, karena berkat ilmu
yang beliau berikan kepada kami dalam penelitian, sehingga kami dapat mengerjakan
penelitian dengan baik. Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang
berkontribusi dalam pembuatan makalah hasil penelitian ini. Semoga hasil penelitian
“Masa Kekuasaan VOC di Indonesia” ini turut memperkaya pengetahuan para
pembaca. serta maaf bila ada kesalahan maupun yang ada di makalah ini.
Wassalamualaikum wr. wb.

Bekasi, November 2019

Tim Peneliti
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

a. Lahirnya VOC

Seperti telah dijelaskan di muka bahwa tujuan kedatangan orang-orang Eropa ke dunia timur
antara lain untuk mendapatkan keuntungan dan kekayaan. Tujuan ini boleh dikatakan dapat
dicapai setelah mereka menemukan rempah-rempah di Kepulauan Nusantara. Berita tentang
keuntungan yang melimpah berkat perdagangan rempah-rempah itu menyebar luas. Dengan
demikian semakin banyak orang-orang Eropa yang tertarik pergi ke Nusantara. Mereka saling
berinteraksi dan bersaing dalam meraup keuntungan berdagang. Para pedagang atau
perusahaan dagang Portugis bersaing dengan para pedagang Belanda, bersaing dengan para
pedagang Spanyol, bersaing dengan para pedagang Inggris, dan seterusnya. Bahkan tidak
hanya antarbangsa, antarkelompok atau kongsi dagang, dalam satu bangsapun mereka saling
bersaing. Oleh karena itu, untuk memperkuat posisinya di dunia timur masing-masing kongsi
dagang dari suatu negara membentuk persekutuan dagang bersama. Sebagai contoh seperti
pada tahun 1600 Inggris membentuk sebuah kongsi dagang yang diberi nama East India
Company (EIC). Kongsi dagang EIC ini kantor pusatnya berkedudukan di Kalkuta, India.
Dari Kalkuta ini kekuatan dan setiap kebijakan Ingris di dunia timur, dikendalikan. Pada
tahun 1811 kedudukan Inggris begitu kuat dan meluas bahkan pernah berhasil menempatkan
kekuasaannya di Nusantara.

Persaingan yang cukup keras juga terjadi di antarperusahaan dagang orang-orang Belanda.
Masing-masing ingin memenangkan kelompoknya agar mendapatkan keuntungan yang lebih
besar. Kenyataan ini mendapat perhatian khusus dari pihak pemerintah dan parlemen
Belanda, sebab 1

persaingan antarkongsi Belanda juga akan merugikan Kerajaan Belanda sendiri. Terkait
dengan itu, maka pemerintah dan Parlemen Belanda (Staten Generaal) pada 1598
mengusulkan agar antarkongsi dagang Belanda bekerja sama membentuk sebuah perusahaan
dagang yang lebih besar. Usulan ini baru terealisasi empat tahun berikutnya, yakni pada 20
Maret 1602 secara resmi dibentuklah persekutuan kongsi dagang Belanda di Nusantara
sebagai hasil fusi antarkongsi yang telah ada. Kongsi dagang Belanda ini diberi nama
Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) atau dapat disebut dengan “Perserikatan
Maskapai Perdagangan Hindia Timur/Kongsi Dagang India Timur”. VOC secara resmi
didirikan di Amsterdam. Adapun tujuan dibentuknya VOC ini antara lain untuk: (1)
menghindari persaingan yang tidak sehat antara sesama kelompok/kongsi pedagang Belanda

1
Sardiman AM, d.k.k, Sejarah Indonesia Kelas XI, (Jakarta; Pusat Kurikulum dan Perbukua, 2014) halaman 22
yang telah ada, (2) memperkuat kedudukan Belanda dalam menghadapi persaingan dengan
para pedagang negara lain.2

Rusaknya ekonomi Eropa akibat peperangan dan perkembangan teknologi pelayaran pada
abad ke-15 menyebabkan negara-negara di eropa melakukan ekspedisi untuk mencari
sumber-sumber ekonomi dan lahan baru untuk dilakukannya perdagangan melaimkan
langsung menguasai dan menjajah negara-negara yang mereka anggap baru diketemukan.

Awal mulanya penjajahan Belanda di Indonesia dimulai sejak didirikannya Vereenigde


Oost-Indische Compagnie (VOC) pada tanggal 20 meret 1602 sejak VOC berdiri dimulailah
berbagai bentuk kekerasan yang menimpa rakyat indonesia. Penderitaan rakyat indonesia
terjadi dalam berbagai segi kehidupan. Di berbagai daerah, VOC melakukan tindakan
melaksanakan politik devide et impera (adu domba), yaitu saling mengadu domba antara
kerajaan yang satu dan kerajaan yang lain atau bisa juga mengadu domba antara kerajaan itu
sendiri. Politik adu domba makin melemahkan kerajaan-kerajaan di Indonesia dan merusak
seluruh sendi kehidupan masyarakat.3

Bangsa indonesia makin menderita ketika Deandels (1808-1811) berkuasa. Upaya kerja
paksa (rodi) guna membangun jalan sepanjang pulau jawa (Aner-Panarukan) untuk
kepentinan dan membuat masyarakat menderita. Penderitan berlanjut karena Belanda
menerapkan Cultuurstesel. Tanam paksa. Peraturan tanam paksa ini di terapkan oleh
Gurbenur Jendral Hindia Belanda Van Den Bosch tahun 1828. Sistem tanam paksa
mewajibkan seluruh rakyat menanami sebagian sawah atau ladangnya yang telah di atur oleh
pemerintah dan hasilnya di serahkan kepada pemerintah.

Tanam paksa membuat rakyat di peras bukan hanya tenaga melainkan juga kekayaan
sehingga melibatkan banyak sekali rakyat jatuh miskin. Di pihak lain penjajah mendapatkan
kekayaan dari bangsa Indonesia melimpah untuk membangun negara Belanda dan menjadi
negara kaya di Eropa.

Penderitaan bangsa indonesia menumbuhkan benih perlawanan di berbagai daerah.


Perjuangan melawan penjajah dipimpun ulama atau kamum bangsawan. Sultan Hasanuddin
dari sulawesi selatan, Sultan Agung Tirtayasa di Banten dan Tuanku Imam Bonjol dari
Sumatra barat, Pangeran Diponegoro dari Jawa Tengan, memimpin perjuangan rakyat
melawan penjajah. Perjuangan mewalan penjajah belum berhasil.

Hal ini disebabkan karena perjuangan masih bersifat kedaerahan dan belum terorganisasi
secara modern. Penderitaan yang di alami bangsa Indonesia menyadarkan beberapa orang
belanda yang tinggal atau pernah tinggal di Indonesia diantaranya Baron Van Houvell,
Edward Douwes Dekker dan Mr.Van Deventer. Edward Douwes Dekker dikenal dengan
nama samarannya Mutlatuli , menulis buku “Max Havelaar” pada tahun4

2
Sardiman AM, d.k.k, Sejarah Indonesia Kelas XI, (Jakarta; Pusat Kurikulum dan Perbukua, 2014) halaman 23
3
Lukman surya saputra,d.k.k, PPKN Kelas VIII SMP/MTs,(Jakarta;Pusat Kurikulum dan Perbukuan) halaman 77
4
Lukman surya saputra,d.k.k, PPKN Kelas VIII SMP/MTs,(Jakarta;Pusat Kurikulum dan Perbukuan) halaman 78
1860. buku ini menggambarkan bagaimana penderitaan masyarakat Lebak,Banten akibat
penjajahan Belanda. Mr. Van Deventer mengusulkan agar pemerintah Belanda menerapkan
Politik Balas Budi “Etische Politic”. Politik ini terbagi dalam 3 hal yaitu
“edukasi,transmigrasi dan irigasi”

Atas desakan beberapa pihak, akhirnya pemerintah Belanda menerapkan Politik Balas Budi,
Politik Balas Budi bukan untung kepentingan rakyat Indonesia, melainkan untuk pemerintah
Belanda. Contohnya irigasi dibangun untuk pengairan perkebukan milik Belanda,
pembangunan pendidikan (edukasi) bertujuan untuk menyediakan tenaga terampil dan murah.

Disisi lain pembangunan sekolah memberikan dampak positif bagi bangsa indonesia, yaitu
munculnya masyarakat terdidik atau mulai memiliki pemahaman atau kesadaran akan kondisi
bangsa Indonesia yang sebenarnya. Masyarakat indonesia pada saaat itu masih bodoh,
terbelakang dan kemiskinan merajalela. Mereka yang mengenyam pendidikan dan sadar akan
nasib bangsanya selanjutnya menjadi tokoh Kebangkitan nasional.5

5
Lukman surya saputra,d.k.k, PPKN Kelas VIII SMP/MTs,(Jakarta;Pusat Kurikulum dan Perbukuan) halaman 79
B. Rumusan Masalah (5W 1H)

Apa itu singkatan dari VOC ?


Siapa yang menerapkan Cultuurstesel ?
Dimana dimulainya masa kekuasaan VOC ?
Kapan didirikannya VOC ?
Mengapa VOC melakukan tindakan politik devide et impera ?
Bagaimana awal mulanya penjajahan Belanda di Indonesia ?

C. Tujuan masalah

Untuk mengetahui apa itu singkatan dari VOC.


Untuk mengetahui siapa yang menerapkan Cultuurstesel.
Untuk mengetahui dimana dimulainya masa kekuasaan VOC.
Untuk mengetahui kapan didirikannya VOC.
Untuk mengetahui mengapa VOC melakukan tindakan politik devide et impera.
Untuk mengetahui bagaimana awal mulanya penjajahan Belanda di Indonesia.

D. Manfaat penelitian

E. Teori
Rumusan Masalah

1. Bagaimana keadaan Indonesia selama masa kekuasaan VOC?


2. Siapa saja tokoh dibalik berdiri dan berjalannya VOC?

3. Menjelaskan masa kejayaan VOC?

F. Tujuan Masalah

1. Siswa dapat mengetahui keadaan Indonesia selama masa kekuasaan VOC.


2. Siswa dapat mengetahui siapa saja tokoh dibalik berdiri dan berjalannya VOC.
3. Siswa dapat menjelaskan masa-masa kejayaan VOC di Indonesia.

G. Manfaat Penelitian
H. Rumusan Masalah

1. Bagaimana keadaan Indonesia saat dijajah kekayaan alamnya oleh VOC?


2. Siapa saja tokoh yang berperan dalam berdirinya VOC?
3.

Anda mungkin juga menyukai