Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH TENTANG PERKEMBANGAN

PENJAJAHAN BANGSA EROPA DI INDONESIA

Nama Kelompok 2:
- Dea Adma Tiana
- Dita Pertiwi
- Elizabeth Aprilia
- Farah Khoirunnisa
- Intan Febriningrum P.
- Ismi Nayla Shaleh

Kelas : XI PBS 1

Villa Indah Permai Blok E27 RT 009/033, Kelurahan Teluk Pucung,


Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala senantiasa kami panjatkan kehadirat
Allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk pelajaran sejarah
indonesia dengan judul: Perkembangan Penjajahan Bangsa Eropa di Indonesia.
Kami menyadari bahwa tulisan makalah ini tidak melepas dari bantuan banyak pihak
yg dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat terlesaikan
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih dari jauh sempurna
dikarenakan terbatasanya pengalaman dan pengetahuan yg kami miliki oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yg membangun dari berbagai
pihak. akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para
perkembangan dunia pendidikan.

Bekasi, Agustus 2023

Penulis

iv
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................iv
DAFTAR ISI.............................................................................................................................v
A. Lahirnya Kolonialisme-Imperialisme Barat..................................................................1
1. Faktor Utama : Gold, Gospel, Glory..................................................................................1
2. Faktor-faktor Pendukung...................................................................................................1
3. Faktor Pemicu : Jatuhnya Konstantinopel pada Tahun 1453.............................................2
B. Kolonialisme-Imperialisme Barat (Eropa) di Indonesia...............................................2
1. Masuknya Bangsa Portugis ke Indonesia...........................................................................2
2. Masuknya Bangsa Spanyol ke Indonesia...........................................................................2
3. Masuknya Bangsa Belanda ke Indonesia...........................................................................2
C. Vereenidge Oostindische Compagnie (VOC) (1602-1709)............................................3
1. Sejarah Lahirnya VOC.......................................................................................................3
2. Kebijakan-kebijakan VOC di Indonesia............................................................................3
3. Berakhirnya Kekuasaan VOC pada Tahun 1799...............................................................4
D. Indonesia pasca-VOC: Masuknya Pengaruh Perancis dan Pendudukan Inggris......4
1. Herman Willem Daendels (Januari 1808-Mei 1811).........................................................4
2. Thomas Stamford Raffles (1811-1814).............................................................................5
E. MASA KEKUASAAN BELANDA KEDUA (1816-1942).............................................5
1. Kebijakan Tanam Paksa (Cultuurstelsel): (1830:1870).....................................................5
2. Kebijakan Pintu Terbuka (1870-1900): Ekploitasi Manusia dan Agraria.........................5
3. Politik Etis: 1901................................................................................................................6

v
A. Lahirnya Kolonialisme-Imperialisme Barat
Tujuan utama kedatangan para penjelajah Barat adalah berdagang.
Faktor-faktor yang melahirkan Kolonialisme-Imperialisme antara lain:
1. Faktor Utama : Gold, Gospel, Glory
a. Gold : adanya prospek ekonomi di Dunia Timur serta keinginan
untuk berdagang secara langsung dengan Dunia Timur.
Dua hal kondisi ekonomi-politik Eropa, yaitu :
• Faktor Konstantinopel
Konstantinopel adalah kota tempat barang-barang berharga dari Dunia
Timur ramai diperdagangkan. Barang-barang itu di antaranya emas, perak,
rempah-rempah, tembikar, karpet, gading, batu mulia, dan sutra.
• Berkembangnya paham merkantilisme di Eropa
Merkantilisme adalah teori ekonomi yang menyatakan bahwa kesejahteraan
suatu negara ditentukan oleh banyaknya asset atau modal yang dimiliki serta
besarnya volume perdagangkan global suatu negara.
b. Gospel : menyebarkan agama Nasrani
Portugis dan Spanyol adalah negara yang dilandasi agama Katolik. Misi
penjelajahan Portugis adalah menyebarkan agama Nasrani.
c. Glory : mencapai kejayaan sebagai bangsa
Semangat Portugis untuk bangkit dari bangsa Moor dan membuktikan kekuatannya
kepada bangsa-bangsa lain melahirkan era Penjelajahan Samudera.

2. Faktor-faktor Pendukung
• Adanya penemuan baru dalam berbagai
bidang termasuk dalam bidang teknologi
maritim, seperti Kompas, navigasi, kartografi
(pembuatan peta), dan karavel (perahu kecil
yang melawan arah mata angin).
• Para penjelajah juga didorong oleh indealisme
pribadi, yaitu rasa penasaran yang diperkuat
oleh kisah perjalanan yang ditulis Marco Polo
antara tahun 1271-1292.

1
• Portugis dan Spanyol menjadi tempat pengungsian pengusaha dan pekerja
terampil asal Konstantinopel ketika kota ini dikuasai oleh Kesultanan Ottoman
pada 1453.

3. Faktor Pemicu : Jatuhnya Konstantinopel pada Tahun 1453


Sultan Mehmed II (1432-1481), penguasa Ottoman,
menghambat pedagang Eropa beroperasi di daerah
kekuasaannya. Akibatnya, satu-satunya akses orang
Eropa melalui darat ke Asia terputus, yang tentu
sangat memengaruhi lalu-lintas serta volume
perdagangan rempah-rempah.

B. Kolonialisme-Imperialisme Barat (Eropa) di Indonesia


1. Masuknya Bangsa Portugis ke Indonesia
Portugis masuk ke Nusantara (Indonesia) di bawah pimpinan pelaut
terkenalnya Afonso de Albuquerque (1453-1515). Sasaran pertama ekspedisi
militernya adalah Malaka. Pada tanggal 10 Agustus 1511 Malaka ditaklukkan.
Portugis melakukan ekspedisi ke daerah utama penghasil rempah-rempah,
yaitu Maluku, pada tahun 1512. Ekspedisi ini dipimpin oleh utusan Albuquerque
bernama Antonio de Abreu dan Francisco Serrao.
Monopoli Portugis atas perdagangan rempahrempah di Nusantara berakhir
sejak dikalahkan Sultan Baabullah dari Ternate pada tahun 1575 serta kemudian
disingkirkan Belanda dari Ambon pada tahun 1599.

2. Masuknya Bangsa Spanyol ke Indonesia


Bangsa Spanyol berada di Indonesia dari
tahun 1521-1529. Terlebih dahulu masuk ke Filipina
melalui Ferdinand Magellan, Spanyol berhasil
mencapai Kepulauan Maluku pada tahun 1521 di
bawah pimpinan Sebastian del Cano.

2
Kedatangan Spanyol di Tidore membuat Portugis merasa terganggu. Maka,
terjadilah konflik di antara kedua negara tersebut. Untuk menyelesaikan konflik,
Portugis dan Spanyol melakukan perundingan di Saragosa, Spanyol pada tahun 1529.
Hasilnya adalah Spanyol harus meninggalkan Maluku untuk kemudian mendapatkan
Filipina dan Portugis tetap berkuasa di Maluku.

3. Masuknya Bangsa Belanda ke Indonesia


Linschoten adalah seorang penjelajah Belanda
yang ikut dalam pelayaran Portugis ke Indonesia.
Pada tanggal 2 April 1595, berangkatlah ekspedisi
pertama Belanda di bawah pimpinan Cornelis de
Houtman. Namun, ekspedisi ini gagal menancapkan
kaki di Nusantara.
Pada tahun 1605, Belanda berhasil memaksa
Portugis menyerahkan pertahanannya di Ambon. Pada tahun 1623, Kepulauan Banda
dikuasai. Sejak saat itu, Belanda sepenuhnya memonopoli perdagangan rempah-
rempah di Kepulauan Maluku.

C. Vereenidge Oostindische Compagnie (VOC) (1602-1709)


1. Sejarah Lahirnya VOC
Pada tahun 1602, pemerintah
Belanda membentuk serikat dagang
untuk India dan wilayah Timur, yang
disebut dengan Vereenigde Oostindische
Compagnie (VOC) atau lazim dikenal
dengan sebutan Kompeni. Pemegang
sahamnya adalah pedagang-pedagang
besar Belanda.
Tujuan dibentuknya VOC adalah :
• menghindari terjadinya persaingan yang tidak sehat di antara kongsi-kongsi
dagang Belanda.
• memperkuat posisi Belanda dalam menghadapi persaingan dengan bangsa-
bangsa Eropa lainnya (seperti serikat dagang East India Company dari
Inggris).

3
• memonopoli perdagangan rempah-rempah di Indonesia.
2. Kebijakan-kebijakan VOC di Indonesia
• Memberlakukan dua jenis pajak kepada rakyat, yaitu contingenten yang
berarti pajak wajib berupa hasil bumi dan verplitche leverantie yang berarti
penyerahan wajib hasil bumi.
• Menyingkirkan pedagang-pedagang lain baik dari negara-negara lain
maupun pedagang Jawa, Melayu, Arab, dan Cina.
• Menentukan luas areal penanaman rempah-rempah serta jumlah tanaman
rempah-rempah.
• Melakukan kebijakan ekstirpasi, yaitu menebang kelebihan jumlah tanaman.
• Mewajibkan Kerajaan-kerajaan yang telah terikat perjanjian dengan VOC
untuk menyerahkan upeti setiap tahun kepada VOC.
• Mewajibkan rakyat menanam tanaman tertentu.

Tindak-tanduk dan caranya menerapkan kebijakan-kebijakan VOC di lapangan ditiru


dan diteruskan oleh gubernur-gubernur jenderal VOC, yaitu :
a. Pieter Both (1610-1614): Peletak Dasar VOC
Pieter Both ditunjuk sebagai gubernr jenderal pada
bulan November 1610 sampai 1614 dengan tugas utama
yaitu menciptakan monopoli perdagangan di Nusantara.
Pieter Both

b. Jan Pieterszoon Coen (1619-1623; 1627-1629): Ijzeren


Jan atau Jan Besi
Langkah-langkah yang dilakukan oleh Coen, antara lain :
• Mengusir orang Inggris di Pulau Run, yang diam
diam tetap melakukan perdagangan dengan
penduduk Banda dan sekitarnya.
• Mengusir dan melenyapkan penduduk asli Banda.
• Menerapkan kebijakan esktirpasi, yaitu
membinasakan tanaman rempah-rempah dalam
rangka menekan kelebihan produksinya.

4
3. Berakhirnya Kekuasaan VOC pada Tahun 1799
a. Faktor Internal
Salah satu yang mempengaruhi faktor ini adalah adanya korupsi di semua
tingkatan, yaitu dari pegawai rendah sampai pejabat tinggi VOC.
b. Faktor eksternal: dikuasai Perancis
Pada tahun 1795, Perancis di bawah Napoleon Bonaparte menguasai Belanda dan
mendirikan Republik Bataaf (1795-1806).

D. Indonesia pasca-VOC: Masuknya Pengaruh Perancis dan


Pendudukan Inggris
Ketika Belanda diduduki Perancis tahun 1795 dan VOC dibubarkan pada
tahun 1799, praktis terjadi semacam kekosongan kekuasaan di Nusantara. Sementara
itu, Inggris mengincar Nusantara. Jawa adalah satu-satunya daerah koloni Belanda-
Perancis yang belum jatuh ke tangan Inggris setelah Isle de France dan Mauritius
pada tahun 1807.
Yang bisa dilakukan adalah menugaskan seorang gubernur jenderal yang
mampu bertindak lebih daripada pendahulupendahulunya. Atas saran Napoleon,
pemerintah Belanda mengangkat Herman Willem Daendels (1762-1818).
1. Herman Willem Daendels (Januari 1808-Mei 1811)
Tugas utama Daendels :
• Mempertahankan Pulau Jawa
agar jangan sampai jatuh ke tangan
Inggris.
• Memperbaiki keadaan tanah
jajahan dari berbagai aspek,
terutama penyelewengan kekuasaan dan korupsi.
Kekuasaan Belanda di wilayah Nusantara tidak lagi bertujuan
memperoleh keuntungan ekonomi yang sebesar-besarnya seperti yang
dilakukan VOC, tetapi lebih untuk mempertahankan koloni tersebut selama
mungkin untuk kepentingan pemerintah.
2. Thomas Stamford Raffles (1811-1814)
Inggris menunjuk Thomas S. Raffles sebagai letnan
gubernur. Kekuasaan Inggris di Indonesia ini diwakili oleh
kongsi dagang Inggris bernama East Indian Company (EIC)

5
yang berkedudukan di Kalkuta, India. Selama pemerintahannya, ia sangat
menekankan asas-asas liberal, yaitu kebebasan, kesetaraan, dan supremasi hukum.
Masa kekuasaan Raffles relatif singkat (1811-1816). Hal itu terkait dengan
kekalahan Napoleon (Perancis) dalam Pertempuran Leipzig (Battle of Leipzig) pada
tahun 1813.

E. MASA KEKUASAAN BELANDA KEDUA (1816-1942)


Pemerintah Belanda sedang mengalami krisis keuangan yang sangat parah,
terutama disebabkan banyaknya biaya yang dikeluarkan untuk melawan pendudukan
Perancis serta untuk membayar utang-utang VOC. Untuk menyelamatkan negeri
Belanda dari krisis ekonomi diutuslah Johannes van den Bosch sebagai gubernur
jenderal yang baru.
1. Kebijakan Tanam Paksa (Cultuurstelsel): (1830:1870)
Secara harfiah, “cultuurstelsel”
berarti sistem budaya. Dalam tanam paksa
ini rakyat Indonesia dipaksa untuk
menanam tanaman-tanaman ekspor yang
hasilnya dijual kepada Belanda.
Sistem tanam paksa diperkenalkan secara perlahan sejak tahun 1830 sampai
tahun 1835. Dalam pelaksanaannya, tanah pertanian milik rakyat digunakan
seluruhnya untuk ditanami tanaman paksa/wajib, tanah yang digunakan untuk tanam
paksa/wajib itu tetap dikenai pajak.

2. Kebijakan Pintu Terbuka (1870-1900): Ekploitasi Manusia dan Agraria


a. Latar belakang
• Perubahan politik di Belanda Pada tahun 1850, Partai Liberal Belanda
memenangi pemilu. Dampak kemenangan partai ini dalam bidang ekonomi
adalah diterapkannya sistem ekonomi liberal.
• Pengaruh revolusi industri Revolusi ini memberikan dampak positif bagi
perekonomian Belanda, diantaranya yaitu penggunaan mesin-mesin baru
dan canggih dalam industry.
b. Penerapan dan dampak Kebijakan Pintu Terbuka
Maksud utama Kebijakan Pintu Terbuka, yaitu membuka ruang (pintu) seluas-
luasnya bagi pihak swasta untuk melakukan kegiatan ekonomi.

6
Dampak dari Kebijakan Pintu Terbuka :
• Eksploitasi Manusia
Eksploitasi manusia yang dimaksud berupa pengerahan tenaga manusia yang
diwarnai tipu daya, ketidakadilan, dan kesewenang-wenangan yang mereka
alami di perkebunan-perkebunan.
• Eksploitasi Agraria
Eksploitasi agraria tampak dalam bentuk penggunaan lahan baik lahan
produktif yang sedang dikerjakan rakyat maupun lahan kosong yang masih
berupa hutan untuk dijadikan perkebunan serta area pertambangan.
c. Reaksi terhadap Kebijakan Pintu Terbuka
Praktik eksploitasi dalam penerapan kebijakan PT membuat kaum humanis
bersuara lantang. Mereka mendesak pemerintah Belanda untuk memperbaiki
nasib rakyat Indonesia.
3. Politik Etis: 1901
Kebijakan atau Politik Etis mencakup dua bidang: politik dan ekonomi. Dalam
bidang politik, para penggagas PE menyerukan segera diterapkannya kebijakan
desentralisasi.
Ratu Wilhelmina menuangkan panggilan moral pada tanggal 17 September yang
kelak disebut Trias van Deventer, yang meliputi:
• Irigasi : yaitu membangun dan memperbaiki pengairan dan
bendungan untuk keperluan pertanian.
• Migrasi : yaitu mengajak rakyat untuk bertransmigrasi sehingga terjadi
keseimbangan jumlah penduduk.
• Edukasi : yaitu menyelenggarakan pendidikan dengan memperluas
bidang pengajaran dan Pendidikan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Sumber materi: Buku paket Sejarah Indonesia SMK/MAK Kelas XI


Penerbit: Erlangga
Sumber Gambar:
https://images.app.goo.gl/vfp6BrCQdt6XhSZs8
https://images.app.goo.gl/PWLQEfBzCYggjqAS9
https://images.app.goo.gl/VLQz6n3fby8v6UH59
https://images.app.goo.gl/PmuFcASH9hHWac4U6
https://images.app.goo.gl/FSBm1kMLAFivvS4t8
https://images.app.goo.gl/QEZYUkhNysqsmb2s9
https://images.app.goo.gl/CmmjtgiDaBQeT3oe6
https://images.app.goo.gl/qMP6L123rSLBUnqD9
https://images.app.goo.gl/QcazpSj8ae2hpCgZ6
https://images.app.goo.gl/jbfhX24cN1choDBp9

Anda mungkin juga menyukai