Anda di halaman 1dari 9

Kolonialisme

dan
Imperialisme
di Bidang
Politik
Berliana Nidia
Diki Adhitia
Januar Asta
Nabila Cintya
Theofann
Rahma Budi
Latar Belakang
kolonialisme dan imperialisme telah lama dilakukan
bangsa Eropa sejak Abad ke-15 di seluruh dunia, hingga
akhirnya masuk ke nusantara.
Latar belakang bangsa Eropa masuk ke Nusantara:
• Jatuhnya Konstantinopel di bagian Laut Tegah oleh
kekuasaan Turki Usmani tahun 1453;
• Merosotnya perekonomian dan bahkan perdagangan
bangsa Eropa hingga terjadinya revollusi industri.
Kolonialisme serta imperialisme modern muncul
setelah terjadinya revolusi industri dengan tujuan untuk
dapat mengembangkan perekonomian bangsa Eropa.
Revolusi Industri yang membuat bangsa Eropa
membuat sebuah kapal laut yang digunakannya untuk
menjelajah Samudra demi mencari sumber daya di
negara bagian lain.
disamping itu, misi tersebut ternyata juga dilakukan
untuk menjalani semangat perang salib

Jens Martensson 2
Jatuhnya Konstantinopel di bagian Bangsa eropa kemudian terdorong untuk
tangan Turki Usmani tahun 1453, yang mencari dan akhirnya menemukan wilayah-
menyebabkan akses bangsa Eropa wilayah penghasil rempah-rempah ke wilayah
untuk mendapatkan rempah-rempah baru yang berada di timur eropa
yang lebih murah di laut tengah
tertutup sehingga membuat harganya
meningkat.

Pada akhirnya mereka semakin berambisi untuk


menguasai berbagai negara untuk merenggut Rempah-rempah yang dihasilkan di negara Indonesia
keuntungan ekonomi serta kejayaan akan politik akhirnya mendorong mereka untuk bisa melakukan
mereka, terutama wilayah nusantara yang menjadi kolonialisme serta imperialism karena rempah-rempah
pengahsil rempah-rempah seperti pala, cengkih, pada saat itu menjadi komoditas yang sangat laris di
lada, dll. Eropa. Bangsa Eropa kemudian menyebut nusantara
sebagai sebutan Hindia

Jens Martensson 3
Tokoh yang Berpengaruh dan Kebijakannya
1. Masa Pemerintahan Republik Bataaf
Gubernur Jendral Herman Willem Daendels diangkat oleh Louis Napoleon adil Napoleon
Bonaparte pada tahun 1808 untuk mempertahankan pulau jJawa dari serangan Inggris. Tugas
lainnya adalah memperbaiki nasib rakyat selaras dengan cita-cita Revolusi Prancis. Adapun
kebijakannya:
Bidang Pertanahan:
• Membangun jalan Anyer-Panarukan
• Mendirikan benteng
• Membangun pangkalan laut di Merak dan Ujung Kulon
Bidang Ekonomi:
• Mengeluarkan uang kertas
• Monopoli perdagangan beras
• Penerapan preangerstelsel yakni kewajiban bagi rakyat dan sekiatarnya untuk menanam kopi
Bidang Pemerintahan:
• Membagi Pulau Jawa menjadi 9 prefektur
• Membangun kantor pengadilan
• Mengangkat bupati menjadi pegawai pemerintah

Jens Martensson 4
2. Masa Pemerintahan Inggris
Pada 1811, pimpinan Inggris di India, Lord Minto, memerintahkan Thomas Stamford Raffles
yang berada di Penang untuk menguasai Pulau Jawa. Penjajasan bangsa Inggris tidak
berlangsung lama. Sejak 1816, Inggris menyerahkan Kembali kekuasannya kepada Belanda.
Indonesia Kembali berada di bawah kekuasaan Belanda. Kebijakan Thomas Stamford Raffles
Bidang Pemerintahan:
• Membagi Pulau Jawa menjadi 16 karisidenan
• Melarang kerja paksa dan perbudakan
Bidang Ekonomi:
• Memberlakukan land rent (sewa tanah) yakni para petani diwajibkan membayar pajak atas
pemakaian tanah karena pemilik tanah adalah pemerintah
Bidang Pengetahuan
• Merintis berdirinya Kebun Raya Bogor
• Menulis buku History of Java dan menemukan bunga Rafflesia Arnoldi

Jens Martensson 5
3. Masa Pemerintahan Belanda

Van der Capellen ditunjuk sebagai Gubernur Jendral, menerapkan kebijakan dalam
menghapuskan peran penguasa tradisional, menerapkan pajak yang memberatkan rakyat,
sehingga muncul banyak perlawanan dari rakyat. Belanda juga mengutus Johannes van den
Bosch untuk meningkatkan penerima negara Belanda yang kosong akibat perang dengan
masyarakat Nusantara dan bangsa Eropa lainnya.

Van den Bosch memberlakukan system tanah paksa (cultuur stelsel) sejak tahun 1830.
penerapan cultuur stelsel banyak mengalami penyimpangan, seperti waktu tanam yang
melebihi usia tanah padi, tanah yang seharusnya bebas pajak tetap kena pajak, hingga rakyat
harus menyediakansampai setengah tanahnya. Meski begitu, Tanam Paksa juga berdampak
positif karena rakyat Indonesia mengetahui jenis-jenis tanaman baru dan mengetahui cara
tanam yang baik.

Jens Martensson 6
1511
Alfonso d’Albuquerque (Portugal) menguasai Malaka
1521
Sebastian del Cano (Spanyol) berhasil berlabuh di Tidore

1590-1600
Jacob van Neck berhasil mendarat di Malaku
1602
VOC didirikan
1604-1770
Henry Middleton, sampai Sumatera dan Banten
Pada 1605 mendarat di Ambon
Pada 1770 James Cook sampai di Batavia

1808
Herman Willem Daendels, diangkat menjadi Gubernur Jendral
1811
Perjanjian Tuntang ditandatangani,
Nusantara berada di bawah kekuasaan Inggris

Jens Martensson 7
a mp ak di Bidang Politik
D

• Daendels atau Raffles sudah meletakkan dasar pemerintahan yang modern. Para Bupati dijadikan pegawai
negeri dan digaji, padahal menurut adat istiadat kedudukan bupati adalah turun temurun dan mendapat upeti
dari rakyat. Bupati dijadikan alat kekuasaan pemerintah colonial. Pamong praja yang dahulu berdasarkan garis
keturunan sekarang menjadi system kepegawaian.
• Jawa dijadikan tempat pusat pemerintahan dan membaginya menjadi wilayah perfektuf.
• Belanda dan Inggris melakukan intervensi terhadap persoalan kerajaan, contohnya tentang pergantian tahta
kerjaan sehingga imperialis mendominasi politik di Indonesia. Yang mengakibatkan peranan elit kerajaan
berkurang dalam politik, dan kekuasaan pribumi bahkan
Insert or Drag bisa your
and Drop runtuh.
Image
• Hukum yang dulu menggunakan hukum adat diubah menggunakan system hukum barat modern.
• Kebijakan yang diambil raja dicampuri Belanda.
• Perubahan dalam politik pemerintahan Kembali terjadi akibat kebijakan politik pax Nederlanica di akhir abad 19
menuju awal abad 20. jawa menjadi pusat pemerintahan dan membaginya menjadi wilayah perfektuf.
• Selain itu, system pemerintahan di Indonesia sekarang merupakan warisan dari penerapan ajaran Trias Politica
yang dijalankan oleh pemerintah colonial Belanda. Dalam badan yudikatif di struktur tersebut, pemerintah
colonial belanda membagi badan peradilan menjadi tiga macam berdasarkan golongan masyarakat di Hindia
Belanda. Badan Peradilan tersebut terdiri dari peradilan untuk orang Eropa, peradilan orang Timur Asing, dan
Peradilan orang pribumi. Dalam badan legislative, pemerintah colonial Belanda membentuk Volksraad atau
Dewan Rakyat pada tahun 1918

Jens Martensson
ES
KY TUN
FUN
Launch

IN
BOFF

Thank
You

Anda mungkin juga menyukai