Anda di halaman 1dari 30

SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK-EKONOMI

INDONESIA MASA ORDE BARU


( 1966 – 1998 )

3.5 Mengevaluasi kehidupan politik dan


ekonomi bangsa Indonesia pada
masa Orde Baru.
LAHIRNYA ORDE BARU
• Orde Baru muncul setelah berakhirnya
kekuasaan Orde lama
• Dilatarbelakangi oleh instabilitas politik
setelah peritiwa G 30 S/PKI
• Tanggal 20 Februari 1967, Soekarno
menyerahkan kekuasaan pemerintah kepada
Soeharto yang dikukuhkan dalam sidang
istimewa MPRS.
LAHIRNYA ORDE BARU
• Melalui Tap MPRS No.XXXIII/MPRS/1967
tanggal 12 Maret 1967 yang diketuai A.H.
Nasution, mencabut kekuasaan
pemerintahan negara dari presiden Soekarno
dan mengangkat Soeharto sebagai presiden
Republik Indonesia.
MASA TRANSISI 1966 - 1967
• Masa transisi 1966 – 1967 tidak lepas dari
peran pemuda dan mahasiswa yang
melakukan aksi – aksi menuntut Soekarno
agar segera menyelesaikan kemelut politik yg
terjadi
• Tgl 25 Oktober 1965 para mahasiswa di
Jakarta membentuk organisasi federasi yg
dinamakan KAMI ( terdiri dari HMI, PMKRI,
PMII dan GMNI)
MASA TRANSISI 1966 - 1967
• Tgl 26 Oktober 1965 lahirlah barisan Front
Pancasila, gabungan dari kesatuan aksi pemuda,
pelajar dan mahasiswa
• 12 Januari 1966 dipelopori oleh KAMI dan KAPPI
mendatangi DPR-GR mengajukan tiga buah
tuntutan ( TRITURA) isinya:
1. Pembubaran PKI
2. Pembubaran kabinet dari unsur – unsur G30S
PKI
3. Penurunan harga / perbaikan ekonomi
MASA TRANSISI 1966 - 1967
• SUPERSEMAR
adalah Surat Perintah 11 Maret atau SP 11
Maret atau Supersemar

Berisi pemberian mandat kepada Letjen


Soeharto selaku panglima Angkatan Darat dan
Pangkopkamtib untuk memulihkan keadaan
dan kewibawaan pemerintah.
MASA TRANSISI 1966 - 1967
• Keluarnya Supersemar dianggap sebagai tonggak
lahirnya Orde Baru.
• Langkah – langkah yg dilakukan:
1. 12 Maret 1966 membubarkan PKI dan
ormas – ormasnya
2. Mengeluarkan Keppres no 5 tgl 18 Maret
1966 tentang penahanan15 orang menteri
yg diduga terkait dengan pemberontakan
G 30 SPKI
3. Membersihkan lembaga negara dari unsur –
unsur G30 S/PKI
MASA TRANSISI 1966 - 1967
• DUALISME KEPEMIMPINAN
terjadi karena Soekarno yg masih menjabat
presiden dan masih memimpin sebagai
pemimpin kabinet, tetapi dalam pelaksanaan
pimpinan dan tugas harian dipegang oleh
Soeharto.
Sebagai pengemban supersemar,Soeharto
membentuk kabinet AMPERA
MASA TRANSISI 1966 - 1967
• Kabinet Ampera diresmikan 28 Juli 1966 dengan tugas
pokok menciptakan stabilitas politik dan ekonomi.
• Program kabinet ampera:
a. Memperbaiki kehidupan rakyat terutama sandang dan
pangan
b. Melaksanakan pemilu dalam batas waktu Tap. MPRS
No. XI/MPRS/1966 yakni 5 Juli 1968.
c. Melaksanakan politik luar negeri yang bebas aktif
untuk kepentingan nasional sesuai dengan Tap. MPRS
No. XI/MPRS/1966.
d. Melanjutkan perjuangan antiimperialisme dan
kolonialisme dalam segala bentuk dan manifestasinya
KEBIJAKAN ORDE BARU
• BIDANG POLITIK
1. Membatasi hak – hak politik bagi bekas
anggota PKI dan keluarganya.
2. Partai – partai yg berdiri tidak sebanyak pd
pemilu I tahun 1955. ada 10 partai yg ikut
dlm pemilu 1971
3. Mengeluarkan Undang – Undang no 3 ttg
Fusi partai – partai menjadi PPP, PDI dan
Golkar.
KEBIJAKAN ORDE BARU
4. Melaksanakan pemilu
Pada masa orde baru ,pemilu telah
berlangsung 6 kali. Pemilu pertama diikuti oleh
10 peserta, sedangkan pemilu berikutnya
diadakan setiap 5 tahun sekali dan diikuti 3
peserta.

a. PEMILU 1971
Di ikuti oleh 10 PARPOL. Yakni PSSI, NU, PNI,
GOLKAR, Partai MURBA, PI. PERTI, Partai Katolik,
PARMUSI, IPKI, dan PARKINDO.
KEBIJAKAN ORDE BARU
• PEMILU 1977
Di ikuti oleh 3 kontestan, yaitu PPP, GOLKAR, PDI. Hasilnya di
menangkan oleh GOLKAR.
• PEMILU 1982
Pada PEMILU ini GOLKAR berhasil memperoleh tambahan 10 kursi.
• PEMILU 1987
Hasil PEMILU ini ditandai dengan merosotnya suara PPP yang
disebabkan tidak diperbolehkannya menggunakan asas Islam.
• PEMILU 1992
Hasil PEMILU ini menunjukkan perubahan perolehan suara GOLKAR
menurun dari 299 kursi menjadi 282 kursi.
• PEMILU 1997
Hasilnya menunjukkan bahwa GOLKAR kembali merebut suara
mayoritas
KEBIJAKAN ORDE BARU
5. Menetapkan konsep “ Masa
Mengambang”
yaitu parta – partai di larang mempunyai
cabang atau ranting di tingkat kecamatan
sampai pedesaan.
Jalur parpol ke tubuh birokrasi juga terpotong
dengan adanya ketentuan agar pegawai
negeri sipil menyalurkan suaranya ke Golkar
KEBIJAKAN ORDE BARU
6. Mengeluarkan SK/028/1974 ttg petunjuk
kebijaksanaan dalam rangka Pembinaan
Kehidupan kampus Perguruan Tinggi.
Demonstrasi dilarang, kegiatan mahasiswa
difokuskan pd bidang penalaran, diskusi
dan seminar.
7. Penyeragaman ideologis melalui ideologi
Pancasila
KEBIJAKAN ORDE BARU
8. Dwi fungsi ABRI
ABRI memiliki fungsi sebagai pusat
kekuatan militer dan politik.
Fungsi ABRI dalam politik yakni dengan
ditempatkannya militer di DPR, MPR
maupun DPD
9. Menerapkan pemerintahan yg sentralistik
KEBIJAKAN ORDE BARU
• Penataan politik luar negeri
1. Kembali menjadi anggota PBB
28 September 1966, Indonesia resmi kembali
menjadi anggota PBB
2. Penyelesaian konfrontasi terhadap Malaysia
Berhasil dicapai dengan ditandatangani Jakarta
Accord pada 11 Agustus 1966
3. Pembentukan Asean
Dengan penandatanganan Deklarasi Bangkok 8
Agustus 1967, lahirlah ASEAN
KEBIJAKAN ORDE BARU
• BIDANG EKONOMI
Diarahkan pd pembangunan disegala bidang
bertumpu pada TRILOGI PEMBANGUNAN yg
isinya:
1. Pemerataan pembangunan dan hasil – hasilnya
2. Pertumbuhan ekonomi yg cukup tinggi
3. Stabilitas nasional yg sehat dan dinamis
KEBIJAKAN ORDE BARU
• Rehabilitasi ekonomi
Program rehabilitasi ekonomi dilaksanakan
berlandaskan Tap MPRS No.XXIII/1966 yg isinya
mengharuskan diutamakannya masalah
perbaikan ekonomi rakyat di atas segala soal –
soal nasional yang lain,termasuk soal politik.

a. 10 Januari 1967 pemerintah memberlakukan


UU No.1 tahun 1967 tentang PMA
KEBIJAKAN ORDE BARU
b. Membentuk lembaga konsorsium IGGI
c. Menerbitkan UU PMDN No.6 1968
d. 19 Januari 1967 membentuk BPPM
KEBIJAKAN ORDE BARU
• Dalam usaha mewujudkan pembangunan
nasional, MPR sejak tahun 1973 – 1993
menetapkan GBHN sebagai pola umum
pembangunan nasional dengan rangkaian
program – programnya yang dijabarkan dalam
repelita.
• Selama pemerintahan Orde
Baru,pembangunan jangka pendek lima
tahunan telah dilakukan sebanyak enam kali.
KEBIJAKAN ORDE BARU
• Pelita I (1 April 1969 – 31 Maret 1974)
titik berat Pelita I adalah pembangunan
bidang pertanian.
• Pelita II (1 April 1974 – 31 maret 1979)
• Pelita III (1 April 1979 – 31 Maret 1984)
• Pelita IV (1 April 1984 – 31 Maret 1989)
• Pelita V (1 April 1989 – 31 maret 1994)
• Pelita VI (1 April 1994 – 31 maret 1999)
KEBIJAKAN ORDE BARU
• Pertanian
sektor pertanian pada pembangunan nasional
dilakukan dengan menggunakan cara:
- intensifikasi
- ekstensifikasi
- diversifikasi
- revolusi hijau
- Membentuk institusi pedesaan seperti Bimas
( untuk meningkatkan produksi beras)
KEBIJAKAN ORDE BARU
- dankoperasi sebagai organisasi ekonomi
masyarakat pedesaan.
- Mendirikan BULOG
- Membentuk BUUD yg kemudian
melahirkan KUD
- Mendirikan BPTP yg menghasilkan inovasi
produk pertanian Varietas Unggul tahan wereng.
KEBIJAKAN ORDE BARU
• Pendidikan
- Pembangunan SD Inpres
- Wajib belajar 7 – 12 tahun
- Gerakan nasional Orang Tua Asuh ( GN-OTA)
- Program bebas buta huruf melalui “kejar”

• Keluarga Berencana
Untuk mengendalikan pertumbuhan
penduduk melalui BKKBN
KEBIJAKAN ORDE BARU
• Kesehatan Masyarakat (Posyandu)
dengan 5 programnya yaitu KIA, KB, Gizi,
penanggulangan diare dan Imunisasi.
KEBIJAKAN ORDE BARU
• INTEGRASI TIMOR – TIMUR
Tahun 1975, wilayah koloni Portugis ( Timor-
Timur) terjadi krisis politik.
Di Timor – Timur muncul 3 partai politik besar yg
memanfaatkan kebebasan yg diberikan oleh
pemerintah Portugal.
1. UDT ( persatuan demokratik rakyat Timur)
2. Fretilin
3. Apodeti
ada 2 partai kecil yaitu kota dan Trabalista
KEBIJAKAN ORDE BARU
Apodeti menghendaki bergabung dengan
republik Indonesia sebagai provinsi ke-27
30 November 1975 , empat partai (UDT, Apodeti,
Kota dan Trabalista) mengeluarkan pernyataan (
Deklarasi Balibo)untuk bergabung dengan RI.

Desember 1975, RI menerapkan operasi seroja


dan menjalankan proses pengesahan Timor –
Timur kedalam wilayah Indonesia dengan
mengeluarkan UU No.7 Tahun 1976 dan
diperkuat melalui Tap MPR No. IV/MPR/1978
KEBIJAKAN ORDE BARU
• 17 Juli 1976, wilayah Timor – Timur secara
resmi menjadi provinsi RI ke-27
DAMPAK KEBIJAKAN ORDE BARU
• Dampak positif
- suksesnya transmigrasi
- suksesnya program KB
- suksesnya gerakan wajib belajar
- suksesnya GN-OTA
- stabilitas nasional
- swasembada beras
DAMPAK KEBIJAKAN ORDE BARU
• Dampak Negatif
- Pemerintahan yg sentralistik dan otoriter
- Golkar menjadi alat politikuntuk mencapai
stabilitas yg diinginkan
- Demokratisasi yg terbentuk didasarkan
pada KKN
- Akses dan distribusi ekonomi tidak merata
- Pelanggaran HAM
- Kebebasan pers dibatasi

Anda mungkin juga menyukai