4.4. Melakukan penelitian sederhana tentang kehidupan politik dan ekonomi bangsa
Indonesia pada masa ORBA dan menyajikannya dalam bentuk laporan
tertulis
2.3. TRIKORA.
2.3.1. Persiapan Indonesia dengan langkah-langkah :
- Membentuk Dewan Pertahanan Nasional tanggal 11 Desember 1961
- Sidang Depertan tanggal 14 Desember 1961 memutuskan untuk membentuk
Komando Tertinggi Pembebasan Irian.
- Depertan memutuskan Trikora pada tanggal 19 Desember 1961
- Pembentukan Komando Mandala Pembebasan Irian Barat dan pembentukan
Irian Barat gaya baru pada tanggal 31 Desember 1961.
2.3.2. Proses :
Pemerintah tetap menitik beratkan pembangunan sektor ekonomi yang berkaitan dengan
industri pertanian dan lualitas sumber daya manusia.
Dengan berakhirnya Pelita VI ini, Indonesia memasuki PJPT Tahap II ( 1999-2020).
Pemerintahan Orba berhasil meningkatkan taraf hidup rakyat Indonesia, pendapatan per
kapita rakyat rakyat Indonesia tahun 1969 mencapai US$ 70 dan pada tahun 1995 mening-
kat menjadi US$ 880. Sementara itu penduduk miskin tahun 1976 berjumlah 54, 2 juta jiwa
( 40,08 %) dan tahun 1990 tinggal 27,2 juta jiwa ( 15,08%).
Pertumbuhan ekonomi terus naik hingga mencapai rata-rata 6,5% pertahun, dan inflasi
dibawah 3%.
Soeharto menempatkan tim ekonominya yang terdiri para profesor dari UI yang dijuluki
4.1.2. Penyegaran DPR-GR dimulai tahun 1968, dimana komposisi dalam tubuh DPR
terdiri dari wakil-wakil partai politik dan golongan golongan karya.
4.1.3.Tahap selanjutnya adalah penyederhanaan kehidupan kepartaian, keormasan dan
kekaryaan dengan cara pengelompokkan partai-partai politik dan golongan Karya
Usaha ini dimulai tahun 1970 dengan adanya serangkaian konsultasi dengan
pimpinan partai-partai politik, dan menghasilkan 3 kel.di DPR :
4.1.3.1. Kelompok Demokrasi Pembangun yang terdiri dari partai-partai PNI,
Parkindo,Khatolik,IPKI, serta Murba.
4.1.3.2. Kelompok Persatuan Pembangunan yang terdiri dari partai-partai NU,
Partai Muslimin Indonesia, PSSI dan Perti.
4.1.3.3. Golongan Karya terdiri dari organisasi buruh, organiisasi pemuda, orga-
nisasi profesi, organisasi seniman dll.
2. Krisis hukum.
Pelaksanaan hukum diera ORBA banyak sekali penyimpangan dan ketidakadilan misalnya
Pasal 24 UUD 1945 tentang kekuasaan kehakiman yang seharusnya independen dari keku-
asaan ekskutif namun pada kenyataannya masih bisa dipengaruhi lembaga ekskutif.
Beberapa contoh pelanggaran lainnya adalah bidang HAM diantaranya :
2.1. Malari ( Peristiwa Januari 1974 ) yang berujung depolitisasi dunia kampus dengan ter-
bitnnya NKK/KKB tahun 1978.
2.2. Petrus ( Penembakan Misterius ) pada bulan Juli 1983
2.3. Peristiwa Tanjung Priok ( September 1983 )
2.4. Peristiwa DOM ( Daerah Operasi Militer ) di Aceh tahun 1989 – 1998
2.5. Peristiwa Marsinah ( bulan Mei 1993 )
2.6. Peristiwa Trisakti ( 12 Mei 1998 ) dll
Akibat banyaknya pelanggaran HAM, Amnesty International dan Human Development
Report (yang disusun oleh United Nation Development Program ) menempatkan Indo-
nesia pada urutan 77 dari 88 negara yang melakukan pelanggaran HAM.
Masyarakat reformis menghendaki adanya reformasi dibidang hukum agar dapat menempat
kan masalah-masalah hukum sesuai dengan proporsinya.
3. Krisi ekonomi
Krisis moneter yang melanda negara-negara Asia Tenggara sejak bulan Juli 1996, juga ber
pengaruh di Indonesia, diawali dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar dan
ketika nilai rupiah menembus angka 10.000 per dollar bahkan pada tahun 1998 mencapai
Rp. 16.000,- per dollar, pembentukan BPPN ( Badan Penyehatan Perbankan Nasional )
dan mengeluarkan Kredit Lukuiditas Bank Indonesia (KLBI) ternyata tidak membantu.
Krisis moneter ini meyebabkan banyak perusahaan yang melakukan pemutusan hubungan
kerja (PHK) sehingga angka pengangguran meningkat.
Utang luar negeri yang menjadi tanggungan negara menurut Radius Prawiro ( 6 Pebruari
1998 ) dalam Sidang Dewan Pemantapan Ketahanan Ekonomi di Bina Graha mencapai
63,462 milliar dollar AS dan utang pihak swasta mencapai 73,962 miliiar dollar AS, hal
ini menyebabkan hampir semua negara tidak mau menerima letter of credit ( L/C).
Selain itu pemerintahan ORBA juga melakukan penyimpangan pasal 33 UUD 1945 yaitu
dengan menerapkan sistem ekonomi kapitalis yang dikuasai oleh para konglomerat dengan
berbagai bentuk monopoli, oligopoli dan diwarnai korupsi dan kolusi.
Pola pemerintahan yang sentralistis terutama terlihat pada bidang ekonomi yaitu banyak-
nya kekayaan dari daerah-daerah diangkut kepusat, pemerintah daerah tidak dapat berbuat
banyak karena dominasi pusat terhadap daerah sangat kuat.
Hal ini menimbulkan ketidak puasan pemerintah dan rakyat daerah terhadap pemerintah
pusat. Selain bidang ekonomi, juga terlihat dibidang pers yang bersifat Jakarta-sentris.
F. PEMERINTAHAN REFORMASI.
1. PENGERTIAN :
Reformasi merupakan suatu perubahan tatanan perikehidupan lama dengan tatanan perikehi
dupan yang baru dan secara hukum menuju kearah perbaikan.
Gerakan Reformasi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998 merupakan suatu gerakan
untuk mengadakan pembaharuan dan perubahan terutama perbaikan dalam bidang politik,
sosial, ekonomi dan hukum.
Beberapa agenda reformasi yang disuarakan oleh para mahasiswa antara lain :
1.1. Adili Soeharto dan kroni-kroninya.
1.2. Amandemen UUD 1945
1.3. Penghapusan Dwi Fungsi ABRI
1.4. Otonomi daerah yang seluas-luasnya
1.5. Supremasi hukum
1.6. Pemerintahan yang bersih dari KKN
Akan tetapi dalam pemilihan presiden, ketua umum PDI-P, Megawati Soekarno Putri tidak
berhasil memperoleh suara terbanyak, karena dikalahkan oleh Gus Dur yang mendapat du-
kungan dari Poros Tengah ( Partai Bulan Bintang, Partai Keadilan, PPP, dan PAN ).
Good Luck 1