Anda di halaman 1dari 10

Kehidupan Politik dan Ekonomi pada Masa

Demokrasi Terpimpin

Oleh :
1.Ahmad Farizman
2.Muh. Akbar M.
3.Andi Alim S.
4.Muh. IKhsan A.
BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Setelah merdeka pada tahun 1945, sebagai negara baru Indonesia pernah beberapa kali
berganti sistem pemerintahan. Setelah “mencoba” demokrasi liberal, Indonesia mengubah haluan
sistem pemerintahannya ke sistem demokrasi terpimpin. Hal ini dimaksudkan agar seluruh
keputusan serta pemikiran yang berkaitan dengan negara berpusat pada pemimpin negara saat
itu, yaitu Soekarno. Masa Demokrasi Terpimpin dimulai sejak dikeluarkannya Dekrit Presiden 5
Juli 1959.

Kehidupan Sistem dan Struktur Politik dan Ekonomi Masa Demokrasi Parlementer (1950


hingga 1959) belum pernah mencapai kestabilan secara nasional. Kabinet yang silih berganti
membuat program kerja kabinet tidak dapat dijalankan sebagaimana mestinya. Partai-partai
politik saling bersaing dan saling menjatuhkan. Mereka lebih mengutamakan kepentingan
kelompok masing-masing. Di sisi lain, Dewan Konstituante yang dibentuk melalui Pemilihan
Umum 1955 tidak berhasil menyelesaikan tugasnya menyusun UUD baru bagi Republik
Indonesia. Padahal Presiden Soekarno menaruh harapan besar terhadap Pemilu 1955, karena bisa
dijadikan sarana untuk membangun demokrasi yang lebih baik. Hal ini seperti yang diungkapkan
Presiden Soekarno bahwa “era ‘demokrasi raba-raba’ telah ditutup”. Namun pada kenyataannya,
hal itu hanya sebuah angan dan harapan Presiden Soekarno semata.

Kondisi tersebut membuat Presiden Soekarno berkeinginan untuk mengubur partai-partai


politik yang ada, setidaknya menyederhanakan partai-partai politik yang ada dan membentuk
kabinet yang berintikan 4 partai yang menang dalam pemilihan umum 1955. Untuk mewujudkan
keinginannya tersebut, pada tanggal 21 Februari 1957, di hadapan para tokoh politik dan tokoh
militer menawarkan konsepsinya untuk menyelesaikan dan mengatasi krisis-krisis kewibawaan
pemerintah yang terlihat dari jatuh bangunnya kabinet. Dalam konsepsinya Presiden Soekarno
menghendaki dibentuknya kabinet berkaki empat yang anggotanya terdiri dari wakil-wakil PNI,
Masyumi, NU dan PKI. Selain itu Presiden Soekarno juga menghendaki dibentuknya Dewan
Nasional yang anggotanya terdiri dari golongan fungsional di dalam masyarakat.
Lebih jauh Presiden juga menekankan bahwa Demokrasi Liberal yang dipakai saat itu
merupakan demokrasi impor yang tidak sesuai dengan jiwa dan semangat bangsa Indonesia.
Untuk itu ia ingin mengganti dengan suatu demokrasi yang sesuai dengan kepribadian bangsa
Indonesia, yaitu Demokrasi Terpimpin.
Demokrasi Terpimpin sendiri merupakan suatu sistem pemerintahan Indonesia yang
ditawarkan Presiden Soekarno pada Februari 1957. Demokrasi Terpimpin juga merupakan suatu
gagasan pembaruan kehidupan politik, kehidupan sosial dan kehidupan ekonomi. Gagasan
Presiden Soekarno ini dikenal sebagai Konsepsi Presiden 1957. Pokok-pokok pemikiran yang
terkandung dalam konsepsi tersebut, pertama, dalam pembaruan struktur politik harus
diberlakukan sistem demokrasi terpimpin yang didukung oleh kekuatan-kekuatan yang
mencerminkan aspirasi masyarakat secara seimbang. Kedua, pembentukan kabinet gotong
royong berdasarkan imbangan kekuatan masyarakat yang terdiri atas wakil partai-partai politik
dan kekuatan golongan politik baru yang diberi nama oleh Presiden Soekarno golongan
fungsional atau golongan karya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas adalah
sebagai berikut:
1) Bagaimana kehidupan ekonomi pada masa demokrasi terpimpin?
2) Bagaimana kehidupan politik pada masa demokrasi terpimpin?
3) Bagaimana kondisi ekonomi pada masa demokrasi terpimpin?
4) Bagaiman kondisi politik pada masa demokrasi terpimpin?

C. Tujuan
1) Agar siswa mengetahui kehidupan politik pada masa demokrasi terpimpin
2) Agar siswa mengetahui kehidupan ekonomi pada masa demokrasi terpimpin
3) Agar siswa mengetahui kondisi ekonomi pada masa demokrasi terpimpin
4) Agar siswa mengetahui kondisi politik pada masa demokrasi terpimpin

BAB II
Kajian Pustaka
Melakukan penelitian sederhana tentang kehidupan politik dan ekonomi pada masa
demokrasi terpimpin.

Melakukan = memiliki arti dalam kelas verba atau kata kerta sehingga melakukan
dapatmenyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman.
Penelitian = suatu proses penyelidikan yang dilakukan secara aktif, tekun, dan sistematis,
dimana tujuannya untuk menemukan, menginterpretasikan, dan merevisi fakta-fakta.
Sederhana = bersahaja, tidak berlebih-lebihan.
Kehidupan = ciri yang membedakan objek yang memiliki isyarat dan proses penopang diri
dengan objek yang tidak memilikinya, baik karena fungsi-fungsi tersebut telah mati atau karena
mereka tidak memiliki fungsi tersebut dan diklasifikasikan sebagai benda mati.
Politik = proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain
berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam Negara.
Dan = penghubung satuan bahasa yang setara, yang termasuk tipe yang sama serta memiliki
fungsi yang tidak berbeda.
Ekonomi = salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan
produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa.
Pada = kata depan yangdipakai untuk menunjukan posisi diatas atau didalam hubungan.
Masa = jangka waktu yang agak lama terjadi suatu peristiwa penting; zaman
Demokrasi = bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki hak setara dalam
pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka.
Terpimpin = dibimbing;dituntun;dipimpin

BAB III
Pembahasan
1. Kondisi Politik
Pada 9 Juli 1959, Kabinet Djuanda dibubarkan dan diganti menjadi Kabinet Kerja yang
dilantik pada 10 Juli 1959. Kabinet ini memiliki program kerja yang disebut Tri
Program yang meliputi:
(1) masalah-masalah sandang dan pangan,
(2) keamanan dalam negeri, dan
(3) pengembalian Irian Barat.
Kebijakan-kebijakan politik yang terdapat dalam infografis di atas tentunya tidak lepas dari
berbagai kecaman karena adanya penyimpangan. Seperti penetapan Soekarno sebagai Presiden
Seumur Hidup. kok bisa? Waktu itu masih bisa, karena waktu itu UUD 1945 belum
diamandemen, dan di Pasal 7 saat itu hanya disebutkan bahwa presiden memegang jabatan
selama lima tahun dan sesudahnya boleh dipilih kembali. 

Selain itu, keberadaan MPRS (Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara) dan DPAS (Dewan
Pertimbangan Agung Sementara) juga menuai kontroversi. Kenapa? Tidak lain karena
pembentukannya dibuat langsung oleh presiden, bahkan diketuai olehnya. Padahal seharusnya,
badan seperti MPRS dipilih melalui Pemilu (Pemilihan Langsung).

Kehidupan Indonesia di masa Demokrasi Terpimpin ini memicu terjadinya berbagai


peristiwa penting.
2. Kondisi Ekonomi
Kondisi ekonomi pada masa awal Demokrasi Terpimpin sangat terpuruk akibat
pemberontakan-pemberontakan yang terjadi. Untuk mengatasi keadaan ekonomi pada masa ini,
sistem ekonomi berjalan dengan sistem komando, di mana alat-alat produksi dan distribusi yang
vital harus dimiliki dan dikuasai negara atau minimal di bawah pengawasan negara.

a. Pembentukan Dewan Perancang Nasional (Depernas) dan Badan Perancangan


Pembangunan Nasional (Bappenas)

Upaya perbaikan perekonomian Indonesia dilakukan dengan pembentukan Dewan


Perancang Nasional (Depernas) pada 15 Agustus 1959 yang dipimpin Moh. Yamin. Dapernas
kemudian menyusun program kerjanya berupa pola pembangunan nasional yang disebut
sebagai Pola Pembangunan Semesta Berencana dengan mempertimbangkan faktor pembiayaan
dan waktu pelaksanaan pembangunan. Pola Pembangunan Semesta dan Berencana terdiri
atas Blueprint tripola yaitu proyek pembangunan, pola penjelasan pembangunan dan pola
pembiayaan pembangunan.

Pada tahun 1963, juga dibentuk Badan Perancangan Pembangunan Nasional (Bappenas) yang


dipimpin Presiden Soekarno sebagai pengganti Depernas. Tugas Bappenas adalah menyusun
rencana pembangunan jangka panjang maupun pendek.

b. Penurunan nilai uang

Untuk membendung inflasi dan mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat, pada
tanggal 25 Agustus 1950 pemerintah mengumumkan penurunan nilai
uang. Gimana sih penurunan nilai uang tersebut? Sebagai contoh, untuk uang kertas pecahan
Rp500 nilainya akan berubah menjadi Rp50 begitu seterusnya. Selain itu, semua simpanan di
bank yang melebihi Rp25.000 akan dibekukan.

c. Melaksanakan Deklarasi Ekonomi (Dekon)

Pada tanggal 28 Maret 1963 dikeluarkan landasan baru bagi perbaikan ekonomi secara
menyeluruh yaitu Deklarasi Ekonomi (Dekon). Tujuan dibentuknya Dekon adalah untuk
menciptakan ekonomi yang bersifat nasional, demokratis, dan bebas dari imperialisme. Meski
begitu, dalam pelaksanaannya Dekon tidak mampu mengatasi kesulitan ekonomi dan masalah
inflasi, Dekon justru mengakibatkan perekonomian Indonesia stagnan. Masalah perekonomian
diatur atau dipegang oleh pemerintah sedangkan prinsip-prinsip dasar ekonomi banyak
diabaikan.

d. Pembangunan Proyek Mercusuar

Keadaan perekonomian semakin buruk karena pembengkakan biaya proyek mercusuar.


Proyek Mercusuar Soekarno adalah proyek pembangunan ibukota agar mendapat perhatian dari
luar negeri. Untuk memfasilitasi Ganefo (Games of the New Emerging Forces) sebagai
tandingan dari Olimpiade, pemerintah membangun proyek besar seperti gedung
CONEFO yang sekarang dikenal sebagai DPR, MPR, DPD DKI Jakarta, Gelora Bung
Karno, Hotel Indonesia, Jembatan Semanggi, pembangunan Monumen Nasional
(Monas), dan pusat pertokoan Sarinah.

Pembangunan Kompleks Olahraga di Senayan, termasuk Gelora Bung Karno


merupakan proyek yang ambisius pada saat itu.

BAB IV
Penutup
A. Kesimpulan
Demokrasi terpimpin adalah sebuah demokrasi yang sempat ada di Indonesia, yang seluruh
keputusan serta pemikiran berpusat pada pemimpinnya saja.Pada bulan 5 Juli 1959 parlemen
dibubarkan dan Presiden Sukarno menetapkan konstitusi di bawah dekrit presiden.
Era "Demokrasi Terpimpin", yaitu kolaborasi antara kepemimpinan PKI dan kaum borjuis
nasional dalam menekan pergerakan-pergerakan independen kaum buruh dan petani, gagal
memecahkan masalah-masalah politis dan ekonomi yang mendesak. Pendapatan ekspor
menurun, cadangan devisa menurun, inflasi terus menaik dan korupsi birokrat dan militer
menjadi wabah.

B. Saran
Kami sebagai penulis menyadari dalam penulisan ini masih banyak terdapat kekurangan
baik dari segi penulisan maupun materi, sehingga kami mengharapkan saran dan kritikan dari
rekan-rekan siswa yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan yang akan kami sajikan
selanjutnya.
Daftar Pustaka
https://blog.ruangguru.com/sejarah-kelas-12-kehidupan-indonesia-di-masa-demokrasi-
terpimpin

https://greatedu.co.id/greatpedia/perkembangan-kehidupan-politik-dan-ekonomi-pada-masa-
demokrasi-terpimpin

https://www.academia.edu/23359860/RANGKUMAN_KEHIDUPAN_POLITIK_DAN_EKON
OMI_PADA_MASA_DEMOKRASI_LIBERAL_DAN_DEMOKRASI_TERPIMPIN

Gonggong, Anhar dan Musya Asy’arie (ed). 2005. Sketsa Perjalanan Bangsa Berdemokrasi.
Jakarta: Departemen Komunikasi dan Informatika.

Prawiro, Radius. 2004. Pergulatan Indonesia Membangun Ekonomi, Pragmatisme dalam Aksi.


Jakarta: Primamedia Pustaka.

Soekarno. 1986. Amanat Proklamasi III: 1956-1960. Jakarta: Inti Idayu Press dan Yayasan
Pendidikan Soekarno.

Suasta, Putu. 2013. Menegakkan Demokrasi Mengawal Perubahan. Jakarta: Lestari Kiranatana.

Sejarah Nasional Indonesia VI/Marwati Djoened Poesponegoro:Nugroho,-Cet.2- Edisi


Pemutakhiran, -Jakarta: Balai Pustaka,2008

http://www.parliment.uk/directories/hcio/stateparties.cfm

Budiarjo,Miriam. Dasar-dasar ilmu politik.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama 2008

Hidayat,Komarudin.Pancasila demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani.jakarta:kencana 2010

Affandi, Idrus. 1997. Hukum Tata Negara. Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional.

Fatoni, Uwes. 2006. Sejarah Sistem Politik Indonesia. Surabaya. Unitomo.

Kansil. 1996. Tata Negara. Jakarta. Erlangga.

Kencana, Inu. 2005. Sistem Politik Indonesia. Bandung. Refika Aditama.

Surbakti, Ramlan. 1992. Memahami Ilmu Politik. Jakarta. Gramedia Widiasarana

Indonesia

Anda mungkin juga menyukai