Anda di halaman 1dari 6

Nama : Nur Divayanti Ananta Saharda

Nim : 2002046017
Mata Kuliah : Diplomasi Teori

GASTRO DIPLOMASI: STRATEGI MENINGKATKAN EKSISTENSI DIPLOMASI


KOPI INDONESIA DI JERMAN

I. Pendahuluan

Diplomasi atau biasa dikatakan seni dalam berunding. merupakan seni berunding dalam
mengedepankan kepentingan suatu negara melalui negosiasi, atau tawar menawar. Untuk
mencapai national interest dari masing-masing negara yang memutuskan untuk menjalin kerja
sama maka power sangat dibutuhkan disini. Tujuan setiap negara berdiplomasi adalah demi
keamanan politik, ataupun untuk mempertahankan eksistensi negara dimata dunia. Tujuan
utamanya adalah menjamin keuntungan semaksimum mungkin bagi negara sendiri. Diplomasi
dibagi menjadi dua :

1. Hard Diplomacy: Bisa dilibilang diplomasi yang memanfaatkan kekuatan militer


dalam melalukan Kerjasama pertahanan atau yang lainnya.
2. Soft Diplomacy: Diplomasi melalui jalur damai dan lebih mengedepankan
kebudayaan, Bahasa ataupun kuliner.

Modern ini banyak negara yang lebih memilih menggunakan soft diplomacy untuk terus
menjalin hubungan baik dan Kerjasama dengan negara lain, Gastro diplomasi adalah diplomasi
yang cukup sering dugunakan beberapa negara untuk meningkatkan eksistensi kuliner nasional
mereka di kancah dunia, gastro diplomasi biasanya lebih digunakan sebagai branding untuk
mendapatkan eksistensi di dunia internasional, pemanfaatan kebudayaan dan kuliner juga secara
tidak langsung dapat meningkatkan ekonomi demi national interest dari suatu negara. salah satu
contoh negara yang berhasil mengubah citra negaranya melalui gastro diplomasi adalah
Thailand, Thailand yang tadinya identik dengan wisata sex nya berhasil meningkatkan national
branding nya dengan melakukan gastro diplomasi melalui program Global Thai Program pada
2003, Walaupun gastro diplomasi dikatakan sebagai cara berdiplomasi yang kuno, namaun hal
ini cukup efektif untuk menghindari konflik antar negara. paper ini di tulis untuk acuan
kebijakan luar negeri era Jokowo, seperti apa yang seharusnya di gunakan untuk
memepertahankan eksistensi kopi indoensia sebagai alat diplomasi.

II. Pembahasan

Indonesia sebagai negara middle power, yang kekuatan militernya termasuk dalam
tingkat menengah memang sudah seharusnya mengutamakn soft diplomacy dan memanfatkan
kekayaan yang dimilikanya, gastro diplomasi bisa menjadi alternatif bagi negara middle power
yang ingin meningkatkan soft power diplomacy Indonesia yang kaya akan rempah-rempah,
kekayaan rempah indonesia yang terkenal sejak dulu membuat negara ini menjadi incaran
penjajah di zaman dulu . sekarang pun kekayaan rempah Indonesia membuat Indonesia menjadi
salah satu negara yang terkenal akan kulinernya di Asia. Rempah dan makanan inilah yang dapat
di jadikan sebagai alat dalam berdiplomasi, yang di sebut gastro diplomasi, mempopulerkan
gastro diplomasi dari satu negara itu membutuhkan adanya kampanye untuk meningkatkan daya
tarik di tengah dunia inernasional. Hillary Clinton pernah berkata “makanan adalah salah satu
alat efektif untuk meningkakan pemahaman dan komunikasi antar bangsa”. Makanan sebagai
alat diplomasi bisa lebih berpengaruh secara emosional, sama halnya dengan budaya.

Diplomasi Kopi Indonesia

Kopi sebagai minuman memiliki banyak peminat, bahkan di seluruh dunia. Sering
berkembangnya zaman membuat minum kopi menjadi sebuah tren baru-baru ini utamanya di
kalangan pemuda, kebiasaan minum kopi ini menghasilkan peningkatan pada industry kopi yang
semakin berkembang. Semakin canggihnya cara pengolaan kopi dan semakin maraknya café
atapun outlet kopi yang tidak hanya menjamur di Indonesia melainkan hampir diseluruh dunia.
Dalam Kongres Kebudayaan Nasional 2018, yang salah satu anggendanya adalah memanfaatkan
kekayaan budaya untuk memperkuat Indonesia di dunia internasional sangat menjelaskan
bagaimana keinginan presiden Jokowi untuk memerkuat diplomasinya melalui budaya,Menteri
Kabinet Sekretariat Kabinet Negara Pramono Anung menjelskan bahwa, keinginan Jokowi untuk
menggunakan kopi sebagai alat diplomasi adalah dengan memperkenalkan bagaimana citra
budaya minum kopi Indonesia. Sebagai negara yang menduduki posisi ke-4 sebagai pengeskpor
kopi di seluruh dunia membuat diplomasi kopi ini menjadi peluang besar.
Diplmasi Kopi yang dilakukan Indoensia saat ini telah tersebar di berbagai negara dunia.
Walaupun begitu saat ini Jokowi merasa keatifan eskpor diplomasi kopi Indonesia masi kalah
dibanding dengan Vientam. Untuk Itu Indonesia terus saja melancarkan diplomasi kopi ini
dengan cara memanfaatkan kunjungannya ke negara-negara sahabat. Contohnya saja pada April
2018 lalu KBRI Wasington DC mengadakan acara “Ngopi Sore” dengan tujuan mengenalakan
budaya minum kopi Indonesia Hal ini berhasil menarik minat masyarakat Amerika Serikat yang
meyebabkan peningkatan ekspor kopi yang mencapai 313 juta US Dollar. Setelah acara “Ngopi
Sore” dilanjutkan Specialty Coffe Expo serta Indonesia-Amerika Business Forum dalam rangka
acara diplomasi ekonomi menggunakan kopi,Amerika menjadi negara importir kopi pertama du
dunia saat ini. Untuk pendekatan Multilateral yang dilakukan Indonesia adalah dengan cara
pemberian kenang-kenangan berupa kopi saat menyambut tamu negara yang dating ke Indonesia.

Diplomasi Kopi Indonesia-Jerman

Jerman menjadi salah satu negara yang paling potensial untuk menjadi sasaran diplomasi
kopi Indonesia, karena saat ini Jerman berada di posisi kedua di dunia yang mengimpor kopi
terbesar di dunia. Hal ini mebuat kopi bisa menjadi alat diplomasi baru untuk meningkatkan
hubungan bilateral Indonesia-Jerman ,Indonesia pertamakali mengeskpor kopi ke Jerman sejak
tahun 1991 dan masi sampai sekarang. konsumsi kopi Jerman pertahun di perkirakan lebih tinggi
daripada air mineral. Selain itu alasan Jerman menjadi negara dnegan impor kopi yang terbilang
tinggi adalah dikarenakan kondisi geografisnya yang tidak memungkinkan jerman unutk
menanam dan memproduksi kopi. Meski begitu Jerman berhasil menjadi pintu masuk
perdagangan Kopi bagi Eropa. Saat ini kopi Indonesia yang ramai di pasar Jerman diantaranya
ada Kopi Boyolali, Kopi Toraja, Kopi Flores dan kopi-kopi Specialty lainnya. Keunikan dan
kekayaan rasa dari masing-masing kopi sangat menggambarkan kekayaan rasa yang di miliki
Indonesia. Adanya diplomasi kopi inilah yang berhasil menjadi sayap untuk membawa indonesia
bersaing di tengah arus globalisasi, Indonesia berhasil menaikan lokal brandingnya di mata
dunia.

Salah satu bentuk keberhasilan dari diplomasi kopi di Jerman adalah dengan di
dirikannya kedai kopi Indonesia Bernama “My Bali” sangat mencerminkan bahwa gastro
diplomasi ini tidak hanya bisa dilakukan oleh aktro state saja, melainnya aktor non state maupun
individu sekalipun bisa melakukannya. Dengan berdirinya kedai kopi ini berhasil membantu
pemerintah Indonesia dalam memperkenalkan kopi Indonesia yang memiliki rasa dan kualitas
yang unggul. Keberhasilan lain dating dari keberhasilan Indonesia mengeskpor kopinya sebanyaj
1,5 Ton pada Maret 2021 lalu. Hal ini membuktikan hasil positif bagi gastro diplomasi yang
dijalankan Indonesia di Jerman dengan menggunakan kopi sebagi alat diplomasi nya

jika diperkirakan jumlah ekspor kopi Indonesia ke Jerman pertahunnya juga mengalamai
pasang surut penurunan nilai ekspor pada yang awalnya pada 2017 sebanyak 44.739,6 ton turun
menjadi 18.451,4 pada 2019 , meski begitu jumlahnya kembali meningkan pada tahun 2020
hingga saat ini . penurunan ini di akibatkan oleh harga kopi dunia, dan perubahan kurs mata uang
yang terkadang tidak stabil.

III. Saran

Kepentingan nasional suatu negara merupakan dasar yang menghasilkan sebuah


kebijakan baik di dalam maupun di luar negeri. Didalam diplomasi kopi yang dijalankan
Indonesia di Jerman disamping ingin mempererat hubungan diplomasi diantara kedua negara
,Indonesia juga ingin meningkatkan national brandingnya di mata dunia melalui ekspor kopi,
selain itu kepentingan ekonomi juga menjadi alasan disini. Untuk terus mengembangkan dan
mempertahankan eksistensi Kopi sebagai alat diplomasi Indoensia di Jerman sebenarnya yang
lebih baik di perbaiki adalah bagaimana kebijakan pemerintah di dalam negeri maupun di luar
negerinya. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan Indonesia:

 Bekerja sama dan mendukung para pelaku usaha non-state yang mengespor kopi ke
Jerman, dengan cara pemberian subsidi perawatan perkebunan dan untuk pengolahan biji
kopi sebelum di ekspor. Sebisa mungkin semua kopi yang di ekspor harus menyertakan
label Indonesia, untuk meningkatnkan branding. Tidak hanya di berlakukan di dalam
negeri Indonesia,hal ini juga seharusnya bisa dibawa ketingkat global melalui
kepemimpinan di Indonesia di ICO (Internasional Cofee Organization), Indonesia bisa
mendorong ICO untuk melakukan kerja sama antara pemerintah dengan pelaku usaha
non-state
 Ikut aktif dalam segala kegiatan yang ada di ICO, karena sekarang Indonesia terpilih
sebagai ketua dewan ICO. Justru hal ini bisa menjadi kesempatan yang sangat baik untuk
memperkenalkan dan meningkatkan diplomasi kopi Indonesia
 Membangun hubungan bisnis dengan asosiasi ekonomi Indonesia-Jerman
 Aktif dalam mengikuti pameran kopi Eropa, Specialty Coffe Association of Europe
(SCAE) untuk menghasilkan hubungan dan relasi-relasi antara para importir, serta
distributor di penjuru Eropa

Beberapa hal di atas hanyalah Sebagian saran , dan keinginan agar Indonesia bisa lebih
meningkatkan eksistensi diplomasi kopi di Jerman.

IV. Kesimpulan

Diplomasi yang dilakukan dengan cara negosiasi demi mencapai national interest dari negara
yang sedang bernegosiasi, keberadaan soft diplomacy menjadi jalan bagi negara yang ingin
membangun hubungan diplomasi dengan negara lain namun meminimalisir adanya konflik.
Gastro diplomasi yang dilakukan suatu negara termasuk Indonesia adalah untuk meningkatkan
national brandingnya di mata dunia. Melalui Diplomasi Kopi Indonesia dengan Jerman,
Indonesia bisa meningkatkan eksistensi kopi nya di dunia internasional khususnya Jerman,
sebagai negara dengan kapasitas konsumsi kopi yang tinggi di dunia Jerman menjadi pilihan
yang tepat untuk melakukan diplomasi kopi ini. Maka dari itu kebijakan dalam dan luar negeri
bisa sangat mempengaruhi keberlangsungan hal ini. Indonesia di harapkan bisa lebih bekerja
sama dengan aktor-aktor non-state negara untuk terus meningkatkan ekspor kopi Indonesia di
Jerman.

V. Referensi

Sofia Ranti, C. (2021) Strategi Gastro Diplomasi Kopi Indonesia di Jerman Tahun 2019-2020
(Skripsi Sarjanan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya) Tersedia di:
http://digilib.uinsby.ac.id/49418/2/Cindi%20Sofia%20Ranti_I72217034.pdf(diakses pada 12
September 2021)

Agung Mia Intentilia, A. (2020) Coffe diplomacy in Jokowi’s era: the strategy of cultural and
economic diplomacy on indonesia’s foreign policy. Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial, 4(1). Tersedia
di: http://journal.undiknas.ac.id/index.php/fisip/article/view/2273/603(diakses pada 13
September 2021)
Sherina, R. (2019) Diplomasi Kopi: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Dalam Mingkatkan
Kerjasama Ekspor Komoditas Kopi Ke Amerika Serikat. Global & Policy 7(2). Tersedia di:
file:///C:/Users/User/Downloads/1830-5447-1-SM.pdf (diakses pada 12 September 2021)

kemendag.go.id. (2015). Kopi Indonesia di Pasar Jerman-Strategi dan Fakta. Tersedia di:
http://bppp.kemendag.go.id/media_content/2017/08/Kopi_Indonesia_di_Pasar_Jerman-
Fakta_dan_Strategi.pdf(diakses pada: 14 September 2021)

Anda mungkin juga menyukai