SKRIPSI
Disusun oleh:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tentang dampak dari
pemutusan diplomatik anatara Qatar dan Arab Saudi menggunakan teori diplomasi.
Studi ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode penelitian
kepustakaan (Library Researh) dan Metode berbasis Internet (inernet-based
research).
Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar Pada 5 Juni 2017
dengan menuduh Qatar mendukung kelompok terorisme, Arab Saudi juga
memblokade jalur darat, laut dan udara dengan Qatar. Tidak hanya itu, pemutusan
hubungan diplomatik oleh Arab Saudi kepada Qatar juga diikuti oleh beberapa
negara di kawasan teluk yaitu Uni Emirat Arab, Mesir dan Bahrain. Faktor-faktor
yang mejadi penyebab Arab Saudi memutuskan hubungan dilomatiknya dengan
Qatar ialah kedekatan Qatar dengan Iran, Media Aljazeera serta dukungan Qatar
terhadap kelompok teroris. Pemutusan hubungan diplomatik ini berdampak pada
perekonomian Qatar, tetapi Qatar berhasil bangkit dan menstabilkan kembali
situasi di negaranya.
ii
Abstract
The purpose of this research is to analyze what’s the impact of the severance of the
diplomatic relations between Qatar and Saudi Arabia using diplomacy theory. This
study is a descriptive study using library research methods and Internet-based
methods.
Saudi Arabia severed diplomatic relations with Qatar in 5 June 2017 by accusing
Qatar of supporting terrorism groups, Saudi Arabia also blockaded land border,
seaports and airspace with Qatar. Not only that, the termination of diplomatic
relations by Saudi Arabia to Qatar was also followed by several countries in the
Gulf region, namely the United Arab Emirates, Egypt and Bahrain. Factors that
caused Saudi Arabia to break its dilomatic relations with Qatar were Qatar's
closeness to Iran, Aljazeera Media and Qatar's support for terrorist groups.
Termination of diplomatic relations has an impact on the economy of Qatar, but
Qatar managed to rise and stabilize the situation in his country.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI ii
SURAT PERNYATAAN iv
HALAMAN MOTTO v
HALAMAN PERSEMBAHAN vi
KATA PENGANTAR...............................................................................................vii
ABSTRAK x
ABSTRACT xi
HALAMAN PERSEMBAHAN
BAB I – PENDAHULUAN
iv
BAB II – KONSTELASI POLITIK INTERNASIONAL TIMUR TENGAH
BAB V – PENUTUP
A. Kesimpulan 71
B. Saran 73
DAFTAR PUSTAKA 74
LAMPIRAN 82
v
BAB I
PENDAHULUAN
berbicara tentang kegiatan diplomasi. Hubungan diplomasi adalah suatu seni yang
dengan lancar, perbedaan kepentingan dan kebijakan antara kedua negara atau
bahkan berujung dengan pemutusan hubungan diplomatik, Hal ini mungkin saja
internasional.
Sebagai akibat dari pemutusan hubungan diplomatik, maka kedua belah pihak
diplomatik secara sepihak, yang dapat disebabkan karena adanya protes atau
penerima.0
dasarnya mungkin saja terjadi, keputusan ini biasanya digunakan sebagai opsi
salah satunya yang terjadi antara Arab Saudi dan Qatar. Awalnya Arab Saudi
2017 kemudian diikuti oleh beberapa negara tetangga yang secara tiba-tiba
yang dikelola oleh pemerintah pada Senin pagi, mengatakan pihaknya mengambil
rahasia pada November 2013 antara Qatar dan Saudi yang di mediasi oleh Kuwait,
ditandatangani oleh Raja Bahrain, Putra Mahkota Abu Dhabi dan Perdana Menteri
UEA.
0
Adwani, “Akibat Pemutusan Hubungan Diplomatik Terhadap Perjanjian Multilateral Para Pihak”
dalam Jurnal Hukum Samudra Keadilan, Vol.10 No.2 (2015). h.161-162
2
Pemutusan hubungan tersebut termasuk penarikan duta besar, memberlakukan
larangan perdagangan dan perjalanan, serta disusul dengan blokade wilayah darat,
laut, dan udara terhadap Qatar,0 dan mendesak negara-negara tetangga dan
perusahaan untuk melakukan hal yang sama. Semua kecuali Mesir, yang memiliki
meninggalkan Qatar.0
Saudi dan ketiga negara Teluk memberi waktu bagi pengunjung dan
penduduk Qatar selama dua minggu untuk meninggalkan negara mereka, serta 48
jam bagi para diplomat Qatar untuk segera meninggalkan negara mereka dan
kembali ke Qatar. Selain itu, maskapai penerbangan Qatar, Qatar Airways tidak
negara Teluk juga dilarang melakukan perjalanan dengan rute transit atau menuju
ke Qatar. Langkah itu menciptakan krisis langsung bagi Qatar, yang satu-satunya
berbatasan darat dengan Arab Saudi dan yang mengimpor sekitar 40 persen
makanannya dari Saudi, di mana sangat bergantung pasokan makanan, buah dan
0
The Embassy of the Kingdom of Saudi Arabia, “Kingdom of Saudi Arabia Cut Off Diplomatic
and Consular Relations With The State of Qatar”, dalam : https://www.saudiembassy.net/ news/
kingdom-saudi-arabia-cuts-diplomatic-and-consular-relations-state-qatar [Diakses: 25 Oktober 2019]
0
Anne Barnard,David D.Kirkpatrick ”5 Arab Nations Move to Isolate Qatar, Putting the U.S in a
Bind”, dalam https://www.nytimes.com/2017/06/05/world/middleeast/qatar-saudi-arabia-egypt-
bahrain-united-arab-emirates.html [Diakses : 25 Oktober 2019]
0
Negara-negara Teluk adalah tujuh negara arab yang berbatasa dengan Teluk Persia, yakni
Kuwait, Bahrain, Irak, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.
3
Pemerintah Arab Saudi bergerak cepat dengan menutup stasiun televisi Al
Jazeera yang didanai oleh Pemerintah Qatar. Bahkan, izin operasionalnya pun
antara Qatar dan Arab Saudi untuk meredakan ketegangan. 0 Penguasa Kuwait
memainkan peran penting dalam krisis serupa tahun 2014, yang pada akhirnya
Jika dilihat dari fakta sejarahnya, hubungan antara Qatar dengan negara-
negara Teluk lainnya berjalan dengan baik dan damai. Namun, pada saat
kepemimpinan Sheikh Hammad bin Khalifa Al Thani pada tahun 1995, hubungan
luar negeri Qatar yang bertentangan dengan Arab Saudi dan Negara-Negara Teluk
lainnya. Memanasnya hubungan Arab Saudi dengan Qatar muncul sejak terjadinya
Arab Spring pada tahun 2011.0 Dikabarkan juga yang membuat situasi semakin
0
Santi Dewi “Semua yang perlu kamu ketahui mengenai pemutusan hubungan diplomatik Qatar”,
dalam https://www.rappler.com/indonesia/data-dan-fakta/172162-semua-hal-pemutusan-hubungan-
diplomatik-qatar [Diakses : 17 November 2019]
0
Karen DeYoung ,Kareem Fahim and Sudarsan Raghavan “Trump jumps into worsening dispute
between Qatar and powerful Arab block”, dalam https://www.washingtonpost.com/world/turkey-and-
kuwait-move-to-mediate-middle-east-rift-over-qa[tar/2017/06/06/3fc3b070-4a8a-11e7-a186-
60c031eab644_story.html?noredirect=on The Washington Post [Diakses : 5 September 2019]
0
Ana Echague, Qatar: The Opportunis, Geopolitics and Democracy in The Middle East,ed.
Kristina Kauch et al, (Madrid,Spain: Fride Publisher 2015),h. 63
4
memanas ialah keemburuan Negara-negara Teluk terutama Arab Saudi dan Uni
Emirat Arab karena Qatar negara kecil tetapi akan menjadi tuan rumah tunggal bagi
Sudah lebih dari dua tahun krisis ini berlangsung tetapi tidak juga
pertemuan KTT Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) yang ke-40 pada tanggal 10
Desember 2019 di Riyadh, Arab Saudi. Arab Saudi mengundang Emir Qatar
Syeikh Tamim bin Hammad Al-Thani tetapi Syeikh Tamim tidak menghadirinya.
Seperti yang di lansir oleh Qatar News Agency di Twitterya pada Syeikh Tamim
memerintahkan Perdana Menteri Qatar Abdullah bin Naser bin Khalifa Al-Thani
Ketidakhadiran Emir Qatar pada pertemuan KTT Dewan Kerja Sama Teluk
(GCC) yang ke-40 memperkecil kemungkinan rekonsiliasi antara Qatar dan negara
tetangga yang terlibat konflik. Para analis memperkirakan proses negosiasi untuk
menagkhiri keretakan hubungan diplomasi antara Qatar dan beberapa negara Teluk
akan terus berlanjut. Menurut menteri luar negeri Qatar Mohammed bin
kemajuan antara dengan Arab Saudi atas blokade itu tetapi membuka saluran
komunikasi anatara Doha dan Riyadh adalah langkah maju, 0 membutuhkan waktu
0
BBC, فما السبب؟... الفيفا تتراجع عن خطة زيادة عدد المشاركين:كأس العالم في قطر
, https://www.bbc.com/arabic/trending-48379110
0
Budi Raharjo, “Emir Qatar Absen di KTT Teluk di Riyadh” dalam: https://internasional.
republika.co.id/berita/q2bv2o415/emir-qatar-absen-di-ktt-teluk-di-riyadh [Diakses: 26 Desember
2019]
5
untuk membangun kembali kepercayaan antara Qatar dan tetangga-tetangganya
antara Qatar dengan negara-negara Arab membuat GCC terpecah kedalam tiga
blok. Arab Saudi, Bahrain, UEA adalah blok anti Iran, Kuwait dan Oman netral,
B. Perumusan Masalah
Qatar?”
C. Pembatasan Masalah
hubungan diplomatik antara Qatar dan Arab Saudi dengan Jangkauan dalam
sejak pemutusan hubungan diplomatik antara Qatar dan Arab Saudi yaitu 5 Juni
0
Al-Jazeera and News Agencies “Qatar FM: ‘Too early to talk about real progress with Saudi’ “
dalam:https://www.aljazeera.com/news/2019/12/qatar-fm-early-talk-real-progress-saudi-19121606
0536330.html [Diakses: 26 Desember 2019]
6
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mendeskripsikan apa
dampak pemutusan diplomatik secara sepihak oleh Arab Saudi terhadap Qatar.
Jayabaya. Penulisan ini juga diharapkan dapat menambah wawasan, baik bagi
E. Kerangka Teori
teori-teori para ahli yang berhubungan dengan tema, judul dan masalah yang
dibahas dalam tulisan dan objek penelitian ini. Teori-teori ini dijadikan sebagai
landasan pemikiran bagi penulis dalam menulis penelitian ini. Adapun teori-teori
Hubungan Internasional, teori yang digunakan penulis sebagai pedoman yaitu “Teori
Diplomasi”.
orang lain tanpa menyebabkan perasaan buruk, atau seni (art) berurusan dengan
orang-orang dengan cara yang sensitif dan efektif, atau ilmu (Science) melakukan
0
Umar S Bakry, Dasar-Dasar Hubungan Internasional (Depok: Kencana 1999 ), h.159.
7
Menurut Brownlie, diplomasi merupakan setiap cara yang diambil untuk
mengadakan dan membina hubungan dan berkomunikasi satu sama lain, atau
melaksanakan transaksi politik maupun hukum yang dalam setiap hal dilakukan
pejabat pemerintah, untuk itu diperlukan suatu seni dan kemampuan serta
Kemampuan untuk berunding itu haus dilakukan secara maksimal pula dalam
suatu sistem politik dimana suatu perang mungkin bisa saja terjadi.
lainnya. Dari aspek diplomasinya,, maka diplomasi itu juga menyangkut pemberian
Sasaran dari diplomasi adalah untuk mencapai suatu kesepakatan dalam rangka
mengatasi perbedaan pendapat antara dua negara atau lebih. Kesepakatan yang
ingin dicapai itu bisa berupa kerjasama ekonomi, alih teknologi,masalah klaim
0
Sumaryo Suryokusumo, Praktik Diplomasi (Jakarta:BP Iblam,2004), h.11
8
territorial, penyelesaian sengketa, perebutan jabatan kepemimpinan dalam badan-
dan kebijakan antara kedua negara atau beberapa negara bisa menyebabkan
2. Adanya kasus sengketa antara kedua negara yang sudah begitu rupa
negara lain atau kegiatan yang tidak wajar dari personel diplomatik.0
9
1. Negara penerima dapat setiap saat dan tanpa harus memberikan penjelasan
adalah persona non grata atau bahwa salah seorang anggota staf diplomatik
dapat dinyatakan persona non grata atau tidak dapat diterima baik sebelum
2. Jikalau Negara pengirim menolak atau tidak mampu dalam jangka waktu
(1) dari pasal ini, Negara penerima dapat menolak untuk mengakui orang
Sesuai praktik yang sudah lama berlaku, pemerintah negara penerima dapat
menyatakan seorang diplomat persona non grata dan sebagai akibatnya diplomat
dikeluarkan oleh negara setempat bila keberadaan seorang diplomat tidak bisa lagi
ditolelir sebagai akkibat dari sikap atau perbuatannya tidak bisa diterima. Tindakan
10
negeri negara penerima, melakukan penyelundupan atau membuat pernyataan-
diplomatiknya dengan meminta agar negara lain juga melakukan hal yang sama
2. Hilangnya negara pengirim atau negara penerima. Keadaan ini terjadi sebagai
akibat penggabungan dua negara atau aneksasi oleh negara lain. Sebagai
yang baru dari kepala negara mereka agar dapat meneruskan tugas-tugasnya.
0
Boer Mauna, Hukum Internasional, (Bandung: P.T. Alumni, 2005), h.533-534
0
ibid., h.538-539
0
ibid., h.539
11
Anggota-anggota perwakilan lainnya harus dianggap telah mengakhiri fungsinya
1. Pemanggilan kembali wakil itu oleh negaranya. Surat panggilan itu wajib
disampaikan kepada Kepala negara atau Menteri Luar Negeri dan wakil
3. Penyerahan paspor kepada wakil dan staf serta para keluarganya pada
F. Kerangka Pemikiran
G. Definisi Konseptual
menafsirkan banyak teori yang ada dalam penelitian ini, maka akan ditentukan
beberapa definisi konseptual yang berhubungan dengan yang akan diteliti, antara lain:
Hubungan Bilateral
digunakan untuk menyebut hubungan yang melibatkan hanya dua negrara, khususnya
0
Wikipedia, “Hubungan Bilateral” https://id.m.wikipedia.org/wiki/Hubungan_bilateral [Diakses:
19 Oktober 2019]
13
GCC atau Dewan Kerjasama untuk Negara Arab di Teluk ada ah aliansi
politik dan ekonomi enam negara di semenanjung Arab : Saudi Arabia, Oman, Qatar,
Intervensi
Intervensi adalah sebuah istilah dalam dunia politik dimana ada negara yang
H. Metode Penelitian
a. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah jenis
menggambarkan secara tepat (apa adanya) sifat-sifat suatu keadaan atau gejala,
hubungan tertentu antara suatu gejala dengan gejala lain. Karena tujuan penelitian
menggambarkan sesuatu. 0
0
Umar Suryadi Bakry,. Pedoman Skripsi Hubungan Internasional, (Yogyakarta: Deepublish,
2016),h. 25.
14
Dalam memperoleh data pada penulisan skripsi ini, penulis menggunakan
cara-cara mengumpulkan data dan informasi yang diperoleh dari buku-buku, jurnal-
yang sedang diteliti oleh penulis. Selain itu, penulis juga menggunakan metode
penelitian metode berbasis Internet, metode ini merupakan salah satu metode yang
hanya dengan melakukan browsing di internet. Metode ini merupakan salah satu
metode yang memudahkan peneliti dalam meneliti suatu kasus yang diangkat. dalam
penelitian ini dengan mengakses data–data yang diperlukan dari internet sehingga
ditawarkan oleh internet. Situs dan laman web merupakan sumber data potensial dan
dapat dianggap sebagai bahan potensial baik untuk analisis isi dalam penelitian
dikumpulkan dan dibaca oleh penulis lalu diolah, dianalisa dan dikaji kembali agar
Metode analisis data penulis dalam penulisan kali ini menggunakan data yang
dengan cara yang efisien dan koheren.0 Penelitian kualitatif bertujuan untuk
0
Umar Suryadi Bakry, Metode Penelitian Hubungan Internasional (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2016), h. 176.
0
Ibid, h. 62
15
meningkatkan pemahaman kita tentang fenomena, aktifitas-aktifitas, dan proses-
proses social. Penelitain ini berfokus pada makna (meanings) dan pemahaman
I. Sistematika Penulisan
permasalahan dan isi dari skripsi ini. Adapun sistematika penulisannya ialah sebagai
berikut:
BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini merupakan pendahuluan dan pengantar dari keseluruhan isi penelitian
internasional yang ada di Timur Tengah serta penjelasan mengenai Arab spring.
Pada bab ini penulis akan membahas tentang Sejarah Hubungan Diplomatik
16
Pada bab ini penulis akan menjelaskan tentang analisis dari krisis diplomatik
antara Qatar dan Arab Saudi, Faktor-faktor apa yang melatarbelakangi terjadinya
krisis diplomatik, Dampak terjadinya krisis diplomatik serta Upaya pemulihan dari
kedua negara.
BAB V. PENUTUP
Pada bab ini penulis akan membahas tentang kesimpulan dan saran yang
merupakan penutup mengenai hasil pembahasan singkat dari apa yang telah ditulis
sebelumnya.
17
BAB II
Timur Tengah adalah sebuah wilayah yang secara politis dan budaya
adalah daratan diantara Laut Mediterania dan Teluk Persia serta wilayah yang
disebutkan juga area tersebut meliputi wilayah dari Afrika Utara di sebelah barat
sampai dengan Pakistan di sebelah timur dan Kaukasus dan atau Asia Tengah di
sebelah utara. 0
beberapa kelompok suku dan budaya termasuk suku Iran, suku Arab, suku Yunani,
suku Yahudi, suku Berber, suku Assyria, suku Kurdi dan suku Turki. Bahasa utama
semenanjung Sinainya yang berada di Asia umumnya dianggap sebagai bagian dari
0
Agus N. Cahyo, Tokoh-Tokoh Timur Tengah yang Diam-Diam Jadi Antek Amerika dan
Sekutunya, (Yogyakarta: DIVA Press,2011), h.20
Timur Tengah, walaupun sebagian besar wilayah negara itu secara geografi berada
di Afrika Utara.0
Timur Tengah ini. Dengan batas wilayah dan pengamatan dari sisi yang berbeda-
ini. Wilayah ini terletak di bagian Timur Eropa barat, bagi India ia terletak di bagian
barat, bagi Russia ia terletak di bagian selatan. Penggunaan kata “Tengah” ini juga
cadangan minyak mentah dalam jumlah besar dan merupakan tempat kelahiran
dalam kancah perpolitikan global, namun ada latar belakang tersendiri mengapa
istilah Timur Tengah ini dimunculkan. Selain karena kawasan tersebut memiliki
cadangan minyak terbanyak di dunia, Timur Tengah juga menarik secara sejarah,
0
ibid., h. 21
0
H.Yudhi Indrajati, Hubungan Internasional di Timur Tengah, dalam: https://www.academia.edu/
9818167/Hubungan_Internasional_di_Timur_Tengah [Diakses : 29 November 2019]
19
Pengenalan tentang kawasan Timur Tengah juga meminta cakrawala untuk
dan konspirasi yang terjadi di wilayah ini. Dapat kita bicarakan, kawasan Timur
medan tempur yang sewaktu-waktu dapat meledak. Dari mulai konflik antar suku,
antarnegara, hingga pada konflik klasik antara Israel- Palestina yang sampai
berkembangnya kebudayaan kuno, disana pula lahir kebudayaan Islam yang mulai
dibangun oleh nabi Muhammad saw pada abad VII. Pada puncak kemajuannya,
peradaban Islam menunjukkan vitalitas yang tinggi yang tidak mungkin disejajarkan
respek. Namun demikian, telah terjadi banyak perubahan keseimbangan pada abad-
itu. Berbaliknya arus pengaruh itu tampaknya tak terelakkan, lebih-lebih ketika
kekuatan politik Barat melakukan intervensi dalam kebijakan yang diambil oleh
0
Agus N. Cahyo, op. cit., h. 17-18
0
Wiliam L. Cleveland and Martin Bunton, A History of the Modern Middle East, (Boulder:
Westview Press,1994),h.161
20
Timur Tengah merupakan "wilayah panas" yang seolah senantiasa dilanda
konflik yang tak kunjung padam. Menurut George Lenczowski dalam tulisannya
The Middle East in World Affairs", proses politik yang berlangsung di Timur Tengah
sering kali "bersifat komplotan" antara sejumlah negara Barat dengan kekuatan
politik lokal. Bahkan, istilah Timur Tengah itu sendiri mungkin saja disebut
Muatan politik dalam penamaan geografis ini ternyata masih terus berlanjut
bahkan setelah era kolonilalisme berakhir. Yang populer tentu saja pemisahan
Timur dan Barat yang dibingkai dalam dua ideologi besar yang saling berseteru:
tasikan negara berkembang dan maju yang saling bergandengan atau suatu bentuk
Inilah sebabnya mengapa wilayah ini seolah tidak pemah sepi didera
konflik dan perselisihan. Nuansa konspirasi global begitu kental, terbukti dengan
Seperti kita lihat di media massa, telah terjadi gejolak kehidupan politik dalam
negara Barat umumnya berlangsung terjadi selama ratusan tahun seolah hanya ter-
0
Agus N. Cahyo, op. cit., h. 29
21
jadi dalam waktu beberapa bulan atau tahun saja di Timur Tengah. Di beberapa
nilai tradisional dalam kesukuan masih begitu dipegang teguh. Ada pihak-pihak
perubahan dan modernitas pun tidak kalah banyak jumlahnya. Inilah salah satu
sebab yang menjadikan kawasan ini seolah tidak pernah sepi dari konflik. 0
moral banyak pemimpin negeri-negeri Arab. Seakan itu belum cukup, kawasan
Arab tidak sepenuhnya pernah mau bersatu sebagai suatu kekuatan yang satu.
Kuatnya ikatan kesukuan, sulitnya mencari figur yang bisa dijadikan pemimpin,
besarnya ego para pemimpin negara-negara Arab, perbedaan aliran dan kredo dalam
penerapan ajaran agama (khususnya antara Sunni dan Syiah), serta adanya campur
0
ibid., h.30-31
0
ibid.
22
B. Arab Spring
Arab Spring atau Musim Semi Arab merupakan gelombang revolusi unjuk
rasa dan protes yang terjadi di dunia Arab dan Afrika Utara. Istilah kata “Spring”
mengacu kepada spring time of nation yang merupakan gerakan revolusi yang
melanda Eropa pada tahun 1848 dengan bertujuan untuk menumbangkan monarki
di Eropa.
Pada penghujung 2010 hingga awal 2011, kawasan di Afrika Utara dan
Timur Tengah mengalami pergolakan politik. Peristiwa ini berawal dari protes
pertama yang terjadi di Tunisia yaitu aksi bakar diri “Self Immulation” seorang
menemukan jalan keluar atas kondisi ekonomi yang dihadapinya. Sejak aksi
mengarah pada tuntutan pengunduran diri Presiden Tunisia Zine El Abidine Ben
Ali.
dari 150 dolar per bulan atau sekitar 1,3 juta rupiah untuk mengidupi delapan
orang anggota keluarga. Bouazizi yang tinggal di kota Zidi Bouzid ingin
roda empat sejenis pick up. Keluarganya tidak mampu membayar uang sogok ke
23
tiga orang petugas pemda. Barang dagangan Bouazizi disita dan si penjual
dirinya dengan bensin dan menyalakan korek api. Si penjual buah mengalami
dan pengguna media social. Sejumlah aksi bakar diri telah terjadi juga di negara-
restoran melakukan aksi bakar diri di depan parlemen Mesir. Menyusul kemudian
aksi demonstrasi yang berujung pada bentrokan dengan aparat, sejumlah demonstran
tewas dan terluka, kerusuhan dan bentrokan antara anti-pemerintah dan pro-
yang sama dengan Tunisia dan berhasil memaksa pengunduran diri Presiden Hosni
Mubarak.
0
Berita Satu, “Arab Spring Bermula Dri Penjual Buah” dalam https://www.beritasatu.com
/ekonomi/23030-arab-spring-bermula-dari-penjual-buah.html [Diakses : 1 Desember 2019]
24
Timbulnya pergolakan rakyat di semenanjung Timur Tengah dan Afrika
Utara begitu cepat dan hanya butuh pancingan untuk memancing amarah yang
telah terpendam sejak lama tersimpan dan siap diluapkan. Pada akhirnya terbukti,
pada 18 Desember 2010 ini setidaknya sudah ada empat pemerintahan yang
berhasil digulingkan oleh para demonstran yaitu, pemerintahan Ben Ali di Tunisia,
Pergerakan massa ini di dukung oleh proses penyebaran informasi yang cepat
kelompok masyarakat yang selama ini dilakukan rezim yang berkuasa, tidak lagi bisa
ditutup-tutupi. Dengan kata lain ada keterkaitan yang sangat kuat antara globalisasi
0
Apriadi Tamburaka,S.IP. Revolusi Timur Tengah, (Yogyakarta: Penerbit NARASI, 2011), h.10-
11
0
Rahmat Haryama “Penjelasan Arab Spring dan Foreign Fighter Indonesia” dalam:
https://www.academia.edu/13397896/Penjelasan_Arab_Spring_dan_Foreign_Fighter_Indonesia
[Diakses : 1 Desember 2019]
25
mengatur diri mereka sendiri dengan pijakan aturan yang bebas sehingga teralienasi
aturan tersebut.0
politik mereka tanpa harus menunggu institusi formal dan sah yaitu negara.
diakuinya eksistensi pihak luar negara untuk lebih hidup bebas dan mendapatkan
ditetapkan sebagai gerakan terlarang di Mesir sejak Gamal Abdul Naser berkuasa
tahun 1950an yang kemudian berlanjut pada masa Anwar Sadat dan Husni Mubarak,
penting dalam peristiwa Arab Spring di beberapa negara MENA (Middle East News
26
masyarakat Tunisia serta Jatuhnya Rezim kekuasaan Zine El Abidine Ben Ali ke
yang sedang terjadi di Tunisia melalui foto-foto, video-video, serta hal–hal lain
secara maksimal. Dengan adanya liputan berita tersebut telah memberi inspirasi
kepada masyarakat Mesir, Libya dan Yaman untuk melakukan aksi yang sama di
negaranya masing-masing.0
dan tidak memihak. Hal tersebut dapat dilihat dari pemberitaan media yang tidak
api dan kontroversi dari seluruh belahan Timur Tengah. Qatar dianggap
yang selama ini dijunjung oleh Qatar selama Arab Spring berlangsung. Hal ini
merupakan salah satu hal yang tidak disukai oleh negara – negara di kawasan
0
Ahmad E. Souaiaia, “Qatar, Aljazeera, and the Arab Spring ”, dalam: http://mrzine.monthly
review.org/2011/souaiaia171111/html , [Diakses: 23 September 2019]
27
peristiwa yang terjadi di Arab Spring merupakan sebuah propaganda dapat
28
BAB III
Arab Saudi. Semenanjung ini sebagian besar adalah pasir dan batu, iklimnya hangat
dan curah hujannya jarang. Qatar yang memiliki luas wilayah 11.586 km2 ini
berbatasan darat dengan Arab Saudi di sebelah selatannya. Sedangkan sisi lainnya
dibatasi oleh Teluk Persia. Populasi hampir seluruhnya arab, tetapi Qatar asli
merupakan minoritas. sisanya sebagian besar adalah imigran dari Teluk Persia (Arab)
dan negara-negara timur tengah lainnya. Jumlah penduduk Qatar adalah sebanyak
2.258.283 jiwa, dari jumlah tersebut hanya 313 ribu yang merupakan warga Qatar
asli, sementara 2,3 juta lainnya ekspatriat. Mayoritas penduduk Qatar beragama
Islam yaitu sebanyak 77,5%, kebanyakan orang adalah muslim sunni dari orientasi
yaitu negara yang dikepalai oleh seorang Raja yang disebut dengan Emir yaitu
Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani. Emir memiliki kekuasaan tertinggi atas semua
0
Miftaha Sahilna, “Strategi Soft Diplomacy Politik Luar Negeri Qatar (2010-2017)” (Thesis pada
Program Pascasarjana universitas Muhammadiyah Yogyakarta)
Absolut Qatar, pada tahun 2003, konstitusi baru disetujui oleh 98% penduduk. Awal
tahun 2017, total populasi Qatar mencapai 2,6 juta jiwa: 313.000 warga negara Qatar
dan 2.3 juta ekspatriat. Ibukota Qatar adalah Kota Doha. Di hubungan luar negeri,
Qatar merupakan anggota PBB dan lembaga-lembaga dibawah PBB, Qatar juga
Qatar diberikan inggris pada tangal 3 September 1971 yang kemudian berada
dibawah pimpinan Al-Thani. Negara itu berusaha bergabung dengan Bahrain dan
Uni Emirat Arab dalam federasi, tetapi tidak berhasil, pada tahun 1971, Qatar
mutlak hukum dasar tahun 1970 menyediakan Dewan Penasihat legislatif yang
terdiri dari 20 anggota, tiga di antaranya akan diangkat dan sisanya dipilih. Pada
tahun 1975 keanggotaan meningkat menjadi 30, kebanyakan jika ini ditunjuk
oleh Emir daripada yang dipilih. Ada juga dewan menteri yang dipimpin oleh
seorang perdana menteri yang ditunjuk. Sistem peradilan terdiri dari lima
yang telah menjadi ilmu pengetahuan akhir di akhir perang dunia II. Pada tahun
1976 dan 1977, pemerintah mencapai kendali atas produksi minyak dan gas alam
melalui perjanjian dengan Shell Qatar dan perusahaan minyak Qatar. Pendapatan
0
Roy R Andersen,Robert F.Selbert, Jon G. Wagnerr, Politics and Change in the Middle East
Sources of Conflict and Accommodation (Fourth Edition), ( NY: Routledge,2011 ), h. 350
30
minyak digunakan terutam untuk memberikan manfaat kesejahteraan social yang
luas bagi warga negara Qatar dan untuk mengembangkan dan mendiversifikasi
petrokimia, pabrik desalinasi, fasilitas produksi semen, kilang untuk perizinan gas
alam, pembangkit listrik baru, dan kapasitas pelabuhan yang besar di Doha. Air
terutama buah-buahan dan sayuran. Penangkapan dan presesi udang baru-baru ini
Pada 1981, Qatar bergabung dengan Arab Saudi, Bahrain, Kuwait, Oman, dan
Uni Emirat Arab untuk membentuk Dewan Kerjasama Teluk. Organisasi ini
menyediakan kerjasama ekonomi dan militer serta diskusi tujuan kebijakan luar
negeri bersama. Pasukan Qatar adalah peserta awal dalam aksi koalisi melawan
Irak.0
masalah mengenai produksi, harga dan hak konsensi minyak bumi dengan
0
ibid. h.135.
31
perusahaan-perusahaan minyak. Tetapi Qatar baru saja keluar dari OPEC pada 1
Januari 2019.0
Sampai pada tahun 1995, nama Qatar nyaris tak pernah terdengar dan
masih menjadi salah satu negara yang paling miskin di Timur Tengah hanya
hidup dari sektor perikanan dan usaha mutiara. Namun, itu semua berubah
ketika Hamad bin Khalifa Al Thani mengudeta ayahnya sendiri, Khalifa bin
Cadangan gas alam Qatar yang memang sangat besar itu dimonetisasi olehnya.
Dari situ, Qatar berubah menjadi negara eksportir gas alam cair (LNG) terbesar di
dunia. Sumber kekayaan Qatar awalnya memang bersumber dari gas alam. Tulang
bumi. Qatar merupakan pengekspor Gas alam terbesar ke-2 di dunia dengan
jumlah ekspornya 118,9 miliar meter kubik (data 2014).0 Qatar juga tercatat sebagai
negara pengekspor minyak bumi yaitu sebesar 600.0000 barrel per hari. 0
Pendapatan Domestik Bruto (PDB) berdasarkan Paritas Daya Beli adalah sebesar
luar Timur Tengah. Semua negara yang Terlibat selain Mesir, Libya dan
0
Akhyari Hananto, “Pelajaran dari Timur Tengah: Mengapa Qatar Keluar OPEC?” dalam :
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2019/01/16/pelajaran-dari-timur-tengah-mengapa-qatar-
keluar-opec [Diakses: 9 Januari 2019]
0
Miftaha Sahilna, loc.cit
0
Eka Yudha Saputra, “Qatar Keluar OPEC Mulai 1 Januari 2019, ini alasannya” dalam:
https://dunia.tempo.co/amp/1154934/qatar-keluar-opec-mulai-1-januari-2019-ini-alasannya [Diakses:
4 Januari 2019]
32
Maladewa adalah bagian dari Gulf Cooperation Council (GCC) yang merupakan
negara di GCC, termasuk Qatar, Saudi Arabia, dan UAE telah berkompetisi dalam
Arab Saudi dibatasi oleh Yordania, Irak, dan Kuwait di utara. Bergerak
searah jarum jam wilayah lain yang berekatan termasuk Teluk Persia (Arab),
Bahrain, Uni Emirat Arab, Oman, Yaman, dan Laut Merah. Negara ini sebagian
besar adalah gurun, dengan sebagian besar tanah subur yang signifikan berada di
bagian barat daya negara itu. Dua kota terpenting islam, Mekah dan Madinah,
terletak di sepanjang rute karavan tua yang sejajar dengan Laut Merah.
pemerintah. Sekitar sepertiga dari populasi dan setengah dari tenaga kerja terdiri
dari yang bukan warga negara, mayoritas dari Yaman sampai pengusiran mereka
Sejumlah besar warga Arab Saudi telah belajar diluar negeri dalam
beberapa tahun terakhir, sebagian besar pelu dicatat bahwa perkiraan populasi
0
Karen DeYoung ,Kareem Fahim "Four Arab nations sever diplomatik ties with Qatar, exposing
rift in region", dalam https://www.washingtonpost.com/world/four-arab-nations-sever-diplomatik-ties-
with-qatar-exposing-rift-in-region/2017/06/05/15ad2284-49b4-11e7-9669250d0b15f83b_story.html
[Diakses : 5 November 2019]
33
terbuka untuk pertanyaan serius. Arab Saudi adalah pengekspor minyak bumi
besar produksi minyak bumi berada di timur laut. Karena posisi utamanya sebagai
pengkekspor minyak bumi, hal itu telah menjadi kunci utama dimana tindakan
yang besar dan kapasitas yang agak rendah untuk menyerap pendapatan tahunan
mayoritas dibeli pada tahun 1974. Output dan potensi pertanian rendah.
yang signifikan.
Arab Saudi adalah monarki absolut dengan partai politik maupun legislasi
yang terpilih.0 Sistem Pemerintahan Arab Saudi adalah Negara Islam yang
Kitab Suci Al-Qur'an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW. Pada tahun 1992
dan kewajiban pemerintah serta warga negara. Berdasarkan hukum Islam (Syariah)
yang bersumber dari Kitab Suci AlQur'an & Sunnah Nabi Muhammad SAW
0
Roy R Andersen,dkk, Op.cit. h. 346.
0
Astri Audina Savitri, Budi Mulyana, “Hubungan Arab Saudi dan Qatar Pasca Pemutusan
Hubungan Diplomatik Tahun 2017” (Laporan penelitian Program Studi HI Universitas Komputer
Indonesia, Bandung)
34
Ketika Kerajaan Arab Saudi modern didirikan pada tahun 1932, wilayah
Semenanjung Arab adalah masyarakat yang bergantung pada hasil pertanian dan
perdagangan, terutama ekspor dan perdagangan tanggal yang dihasilkan oleh peziarah
jumlah komersial pada tahun 1938 mengubah itu. Segera setelah Perang Dunia II,
dasar jalan, bandara, pelabuhan laut, sekolah dan rumah sakit. Pada tahun 1970,
lima tahun yang berkelanjutan untuk membangun ekonomi modern yang mampu
berkembang. Ekonomi pasar bebas Arab Saudi telah mengalami perubahan luar
biasa dalam waktu yang relatif singkat. Masyarakat Arab Saudi telah berevolusi
dari masyarakat pertanian dasar menjadi kekuatan ekonomi regional dan global
pembangunan ekonomi dan sosial yang menetapkan tujuan ekonomi jangka panjang.0
konsultatif yang ditunjuk, Majlis Asshura. Raja juga melayani sebagai perdana
0
The Embassy of the Kingdom of Saudi Arabia, “About Saudi Arabia” dalam:
https://www.saudiembassy.net/economy-global-trade [Diakses: 4 Januari 2020]
35
menteri dan memimpin agama negara itu. Dalam dua dekade terakhir, banyak upaya
tahun 1992. Dari pembentukan negara pada tahun 1932 hingga awal tahun 1960-an,
hampir semua urusan penting ditangani secara pribadi oleh raja. Laju perubahan
menunjukkan bahwa ketenangan relatif domestik yang dialami Arab Saudi dalam
beberapa tahun terakhir mungkin tidak bertahan lama. Meskipun Arab Saudi telah
menjadi negara Arab konservatif yang paling penting di Timur Tengah dengan
ikatan yang kuat dengan Barat, Arab Saudi telah menampilkan lebih banyak aksi
minyak bumi.
minyak mentah. Dukungan terhadap Irak selama perang 1980-1988 dengan Iran
menyebabkan hubungan konfrontatif dengan Iran dan Suriah. Hubungan dengan Iran
semakin jauh menurun setelah Juli 1987, ketika sekitar 400 peziarah Iran terbunuh
dalam kontak dengan otoritas Saudi di Masjidil Haram di Mekah. Arab Saudi
penempatan sejumlah besar pasukan Amerika dan lainnya di tanah Saudi, dan
0
Roy R Andersen,dkk, Op.cit. h.347.
36
Qatar merupakan negara kecil tetapi, seperti yang dikatakan oleh Kristian
Coates Ulrichsen bahwa “ukuran yang kecil dan populasi yang sedikit tidak
Khalifa bin Hammad Al Thani yang memerintah Qatar dari tahun 1972 hingga 1995,
kekuasaan dalam kudeta di istana pada Mei 1995, Qatar mulai bertindak lebih
mandiri. Qatar berasal dari negara yang konservatif dan terpinggirkan menjadi
pemain aktif dalam sistem regional dan global. Emir mengambil sejumlah
menjadi negara Teluk Arab pertama yang menjalin hubungan dengan Tel
dengan Amerika Serikat dengan, antara lain, menjadi rumah bagi dua pangkalan
militer besar AS: Al Udeid dan Sayliyah. mengambil langkah-langkah ini, penguasa
0
Marc Pierini,” Qatar’s Foreign Policy Under the New Emir” dalam: https://carnegieeurope.eu/
strategiceurope/52236 [Diakses: 4 Januari 2020]
37
Sejak 1995, Qatar bahkan berupaya menjalin hubungan dengan rival
Amerika Serikat dan negara-negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC), itu juga
untuk mendefinisikan politik luar negeri Qatar. Itu bukan milik blok "konservatif"
dari monarki yang dipimpin oleh Arab Saudi, yang berupaya mempertahankan status
quo, juga bukan milik sayap "perlawanan": Iran, Suriah, dan Hizbullah.0
Qatar telah menjadi lebih terlibat dalam urusan luar negeri dalam dekade
tampaknya tak terbatas, kebijakan luar negeri Qatar telah dibuat dan dilaksanakan
oleh segelintir orang: Emir, istrinya Sheikha Moza, Sheikh Tamim, dan Perdana
anak ke 4 nya yaitu Sheikh Tamim in Hamad Al Thani. Politik luar negeri Qatar
dalam pimpinan Emir muda agak sedikit berbeda dengan politik luar negeri yang
sebelumnya dipimpin oleh ayahnya. Dalam pimpinan sang Emir muda, Qatar
dalam pimpinan Emir Muda mendorong Qatar untuk menjadi negara yang kaya,
netral, dan visioner serta memancing para investor dan para wisatawan untuk
0
Faisal Mukhyat Abu Sulaib, “Understanding Qatar’s Foreign Policy, 1995-2017” dalam Middle
East Policy Council, Vol.24 No.4 (2017)
38
menjembatani hubungan antara Timur Tengah dan Barat terutama dalam upaya
perdamaian. Langkah politik luar negeri Qatar agak tenang jika dibandingkan
dengan sikap sebelumnya, yang dapat dikaitkan dengan keinginan Emir muda
Secara historis politik luar negeri Arab Saudi diatur oleh empat prinsip
dengan Inggris pasca Perang Dunia I sampai pendirian negara Arab Saudi pada
tahun 1932. Serta kemitraan Arab Saudi dengan AS yang dijalin pasca Perang
Arab Saudi aktif menjalin hubungan bilateral dengan negara dan beberapa
organisasi internasional seperti PBB, GCC, OKI dan organisasi lainnya. Ideologi
islam tidak hanya berfungsi sebagai alat politik luar negerinya tetapi juga semakin
di dunia Arab. Sedangkan hubungan Arab Saudi dengan negara barat seperti
0
Marc Pierini,” Qatar’s Foreign Policy Under the New Emir” dalam: https://carnegieeurope.eu/
strategiceurope/52236 [Diakses: 4 Januari 2020]
39
Inggris, Prancis dan Jerman Nampak semakin meningkat semakin berjalannya
Arab Saudi.0
Arab Saudi sebagai negara monarki tidak menutup hubungan dengan negara
Tengah sebagai bentuk penerapan politik luar negeri yang di terapkan oleh Arab
Saudi itu sendiri. Dalam menjalin hubungan luar negerinya, Arab Saudi aktif dalam
organisasi antar Negara Timur Tengah yang bernama Liga Arab. Dimana, Arab
Saudi merupakan salah satu negara pendiri dari organisasi tersebut. Dengan
mendirikan Liga Arab bersama Irak, Mesir, Yordania, Libanon, Suriah dan Yaman,
wilayah Timur Tengah.0 Dengan bergabungnya Arab Saudi dalam Liga Arab,
membuktikan bahwa Arab Saudi ingin menjalin hubungan baik dengan negara-
negara di wilayah Timur Tengah. Liga Arab akan menjadi wadah yang tepat bagi
bagi Arab Saudi itu sendiri. Dalam menjalankan politik luar negerinya, Arab Saudi
tidak hanya bergabung dengan Liga Arab, namun Arab Saudi juga berusaha
0
Astri Audina Savitri, Budi Mulyana, “Hubungan Arab Saudi dan Qatar Pasca Pemutusan
Hubungan Diplomatik Tahun 2017” (Laporan penelitian Program Studi HI Universitas
Komputer Indonesia, Bandung)
0
Liga Arab, https://id.wikipedia.org/wiki/Liga_Arab [Diakses: 4 Januari 2020]
40
Timur Tengah dengan bergabung ke dalam GCC (Gulf Cooperation Council) yang
bermarkas di Riyadh yang beranggotakan enam negara di Timur Tengah, yaitu Arab
Saudi, Kuwait, Uni Emirat Arab, Qatar, Bahrain dan Oman dan dibentuk pada Mei
1981.
GCC atau Dewan Kerjasama Teluk merupakan salah satu organisasi regional
yang sangat penting di kawasan Timur Tengah. Sistem politik dan ekonomi antar
anggota GCC ini hampir sama dan mempunyai kepentingan bersama di bidang
politik, ekonomi, diplomatik dan militer. GCC berasas tujuan untuk meningkatkan
hubungan, pertukaran dan kerja sama antar berbagai anggota, mendorong industri,
bersama serta mendorong kerja sama ekonomi dan perdagangan antar perusahaan
swasta.0 Pelebaran politik luar negeri Arab Saudi ini menunjukkan bahwa Saudi
membuka pintu lebar-lebar bagi negara-negara yang ingin menjalin kerja sama
dengan negaranya dan dengan catatan kerja sama tersebut mengutungkan bagi Arab
Saudi sendiri.
Pada dasarnya, Arab Saudi dan Qatar merupakan tetangga yang sama-sama
tergabung dalam beberapa organisasi seperti OPEC, Liga Arab, OKI, GCC, bahkan
dalam GCC Qatar merupakan salah satu negara pendiri. Jika dilihat dari fakta
0
Moslem Today, “Apa itu GCC”, dalam” 222.moslemtoday.com/apa-itu-gcc/ [Diakses: 4 Januari
2020]
41
sejarahnya, hubungan antara Qatar dengan negara-negara Teluk lainnya berjalan
dengan baik dan damai. Namun, ketegangan Qatar dengan negara-negara Teluk
Thani pada tahun 1995, hubungan antara Qatar dengan Negara-Negara Teluk
Arab Saudi dengan Qatar muncul sejak terjadinya Arab Spring pada tahun 2011.
Perbedaan visi antara kedua negara menjadi salah satu pemicu atas memanasnya
Perseteruan antara Saudi dan Qatar bisa ditelusuri dari periode pertengahan
abad ke-20 di periode ini, perseteruan berpusat pada senketa perbatasan dan
Qatar, antara Bahrain dengan Qatar atau UEA dengan Qatar, muncul dalam
sengketa batas wilayah. Sengketa perbatasan di Teluk terjadi karena empat alasan,
Faktor Pertama ialah ketidak selarasan cara pandang penentuan batas wilayah.
Teluk atas arahan Inggris dan Perancis. Faktor ketiga, yaitu keberadaan sumber daya.
Faktor terakhir yang ke empat, ialah sengketa perbatasan juga bertalian dengan
0
Kristian Choates Ulrichsen, Qatar and The Arab Spring: Policy Drivers and Regional Implication
(Washington: Carnegiae Endowmen For International Peace,2014), h.4
0
Ana Echague, Qatar: The Opportunis, Geopolitics and Democracy in The Middle East,ed.
Kristina Kauch et al, (Madrid,Spain: Fride Publisher 2015), h. 63
42
ketidakharmonisan hubungan antar rezim yang berkuasa di negara-negara
bersengketa.0
Konflik perbatasan antara Qatar dan Saudi salah satunya ialah perbatasan di
sekitar Khawr Al-Udayd yang melibatkan Uni Emirat Arab. Wilayah tersebut
sumber minyak dan gas. Keterkaitan isu minyak dan gas dalam sengketa atas
wilayah Khawr Al-Udayd ini bisa dilihat, misalnya, dari protes Saudi atas
pembangunan pipa minyak Dolphin antara Qatar dengan Abu Dhabi (UEA) dan
pembangunan cause way yang menghubungkan Qatar dengan Abu dhabi yang
melewati wilayah Khawr Al-Udayd pada tahun 2006. Konflik perbatasan antara
Qatar dan Saudi berlangsung hingga keduanya menyepakati batas final mereka
dalam perundingan bilateral tahun 2008. Sebelumnya pada tahun 2002 hubungan
Setelah terjadi penarikan Duta Besar Saudi pada tahun 2002, Saudi juga
Islam (OKI) di Doha dengan alasan ada kontak dagang antara Qatar dengan Israel.
Hubungan kedua negara ini menemui titik terang pada tahun 2008 melalui perjanjian
bilateral antara Arab Saudi dan Qatar yang telah berlangsung selama enam tahun.
0
Broto Wardoyo, “Rivalitas Saudi-Qatar dan Skenario Krisis Teluk”, dalam Jurnal Hubungan
Internasional, Vol.7. No.1 (2018) h.82
0
ibid., h. 83
43
Ketegangan antara kedua negara di dekade 2000-an ini memperlihatkan interaksi
intensif antara sengketa perbatasan dengan politik hidrokarbon dan juga isu-isu
Normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Qatar tidak berjalan lama,
pada tahun 2010 Al Jazeera kembali masuk ke dalam pusaran krisis kawasan
ketika Mesir bergolak, keduanya berada di kubu yang berbeda. Arab Saudi
ini menimbulkan ketegangan Saudi dan negara negara Teluk lainnya karena
teroris.0 Perseteruan akibat perbedaan dukungan politik serta campur tangan Qatar
terhadap hubungan dalam negeri negara-negara teluk dalam Arab Spring ini berujung
pada pembekuan hubungan diplomatik yaitu penarikan duta besar Arab Saudi, Uni
Emirat Arab dan Bahrain dari Qatar pada awal tahun 2014. Namun pada bulan
44
Keharmonisan Qatar dengan negara-negara Teluk kali ini juga tidak
berlangsung lama, 3 tahun kemudian tepatnya pada tanggal 5 Juni 2017 Arab Saudi,
Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik dengan
Qatar.0 Berawal dari Peretasan akun Twitter Qatar News Agency oleh kelompok yang
tidak bertanggungjawab dan menyebear berita tanpa dasar yang jelas. Qatar jelas
menolak adanya statement tersebut dan mengkonfirmasi bahwa saat itu Qatar
News Agency telah diluar kendali pemerintah. Pada tanggal 5 juni 2017, kampanye
anti media terhadap Qatar pada akhirnya menjadi keputusan poltik resmi mengenai
embargo dan juga pemutusan hubungan diplomatik terhadap Qatar yang dilakukan
kuwait-move-to-mediate-middle-east-rift-over-qa[tar/2017/06/06/3fc3b070-4a8a-11e7-a186-
60c031eab644_story.html?noredirect=on The Washington Post [Diakses : 5 September 2019]
0
Mubasher, “ قطع العالقات الدبلوماسية مع قطر حق سيادي للمملكة:”السعودية, dalam:
https://www.mubasher.info/news/3527339/للمملكة-سيادي-حق-قطر-مع-الدبلوماسية-العالقات-قطع-[ السعوديةDiakses
:11 Januari 2020]
0
Rizza Octaviarie, “Alasan Kebijakan Arab Saudi Melakukan Blockade Terhadap Qatar”, (Laporan
penelitian Departemen Hubungan Internasional Universitas Airlangga,Surabaya), h.6
45
46
BAB IV
dengan Qatar yang disusul dengan Uni Emirat Arab, Mesir dan Bahrain. Seperti yang
telah dijelaskan pada Bab I mengenai teori Diplomasi yang dipakai oleh penulis, ada
beberapa hal yang menjadi suatu alasan sebuah negara dalam memutuskan hubungan
2. Adanya kasus sengketa antara kedua negara yang sudah sedemikian rupa
negara lain atau kegiatan yang tidak wajar dari personel diplomatik
Didalam kasus ini poin pertama tidak termasuk karena tidak ada perang
yang terjadi antara Qatar dan Saudi Arabia, sedangkan poin kedua dan ketiga
diplomatik dengan Qatar. Berdasarkan Konvensi Wina 1961 Pasal 9 dan 43 dalam
Berikut ini adalah pernyataan resmi dari The Embassy of the Kingdom of Saudi
Arabia :
”An official source stated that the Government of the Kingdom of Saudi Arabia,
emanating from exercising its sovereign rights guaranteed by international law, to
protect its national security from the dangers of terrorism and extremism, has
decided to cut off diplomatic and consular relations with the State of Qatar. It also
decided to close all land, sea and air ports, to prevent crossing into Saudi territories,
airspace and territorial waters, and begin immediate legal procedures to create an
understanding with our sister nations, allies and partners, and international
companies to implement the same procedure as soon as possible for all means of
transport to and from the State of Qatar, for reasons relating to Saudi national
security.
This decisive decision was taken by the government of Saudi Arabia as a result of
grave violations that the authorities in Doha continued to commit over the past years,
covertly and publicly, with the aim of dividing internal Saudi ranks, inciting against
the State, infringing on its sovereignty, embracing various terrorist and sectarian
groups aimed at destabilizing the region including the Muslim Brotherhood Group,
Daesh (ISIS) and Al-Qaeda, constantly promoting the literature and plans of these
groups through its media, supporting the activities of the Iranian-backed terrorist
groups in the governorate of Qatif in the Kingdom of Saudi Arabia and our sister
nation the Kingdom of Bahrain, its continued financing, adopting and sheltering of
extremists who seek to undermine the stability and unity at home and abroad, and
using the media to fuel the internal strife. Additionally the support of the authorities
in Doha for the Houthi militia led coup was made clear to the Kingdom of Saudi
Arabia, even after the announcement of the Coalition to Support the Legitimacy in
Yemen. This decision by the Kingdom was also taken in solidarity with the sister
Kingdom of Bahrain, which is subjected to terrorist campings and operations
supported by the authorities in Doha.
Since 1995, the Kingdom of Saudi Arabia and its sister nations have made strenuous
and continued efforts to urge the authorities in Doha to abide by its commitments and
agreements, yet, they have repeatedly violated their international obligations and the
agreements they signed under the umbrella of the Gulf Cooperation Council (GCC)
for Arab States to cease the hostilities against the Kingdom and stand against
terrorist groups and activities of which the latest was their failure to implement the
Riyadh Agreement.
In accordance with the decision to cut off diplomatic and consular relations, Saudi
citizens are prohibited from traveling to, residing in or passing through Qatar. Saudi
residents and visitors in Qatar are advised to leave its territories within no more than
14 days. Unfortunately, for security reasons, this prevents Qatari citizens' entry to or
transit through the Kingdom of Saudi Arabia, and Qatari residents and visitors must
leave Saudi territories within 14 days. All the while, the Kingdom confirms its
48
commitment and care to provide all the services and facilities for Qatari Haj and
Umrah pilgrims.
The Kingdom of Saudi Arabia affirms that it has long been patient, despite the fact
that the authorities in Doha have continued to evade their commitments and conspire
against the Kingdom, out of concern for the people of Qatar, who remain a natural
and genuine extension of their brethren in the Kingdom and an integral part of its
history and family. The Kingdom will continue to support the people of Qatar, its
security and stability regardless of the hostile practices the authorities in Doha
continue to carry out.”0
Terjemahan:
“Sebuah sumber resmi menyatakan bahwa Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, yang
berasal dari melaksanakan hak berdaulat dijamin oleh hukum internasional, untuk
melindungi keamanan nasional dari bahaya terorisme dan ekstremisme, telah
memutuskan untuk memutuskan hubungan diplomatik dan konsuler dengan Negara
Qatar. Hal ini juga memutuskan untuk menutup semua pelabuhan darat, laut dan
udara, untuk mencegah menyeberang ke wilayah Saudi, wilayah udara dan perairan
teritorial, dan mulai prosedur hukum segera untuk menciptakan pemahaman dengan
negara-negara saudari kita, sekutu dan mitra, dan perusahaan-perusahaan
internasional untuk menerapkan yang sama prosedur sesegera mungkin untuk
semua sarana transportasi ke dan dari Negara Qatar, untuk alasan yang berkaitan
dengan keamanan nasional Saudi.
Keputusan tegas ini diambil oleh pemerintah Arab Saudi sebagai akibat dari
pelanggaran berat yang dilakukan oleh otoritas di Doha selama beberapa tahun
terakhir, secara terselubung dan secara publik, dengan tujuan membagi jajaran
internal Saudi, menghasut negara, melanggar kedaulatannya, merangkul berbagai
kelompok teroris dan sektarian yang bertujuan mendestabilisasi kawasan termasuk
Kelompok Ikhwanul Muslimin, Daesh (ISIS) dan Al-Qaeda, terus mempromosikan
literatur dan rencana kelompok-kelompok ini melalui medianya, mendukung
kegiatan-kegiatan yang didukung Iran di gubernur Qatif di kerajaan Arab Saudi dan
negara saudara kita Kerajaan Bahrain, pendanaannya yang berkelanjutan,
mengadopsi dan melindungi para ekstremis yang berusaha untuk merusak
stabilitas dan persatuan didalam dan di luar negeri, dan menggunakan media untuk
memicu perselisihan internal. Selain itu, dukungan pihak berwenang di Doha untuk
kudeta yang dipimpin oleh milisi Houthi telah diperjelas bagi Kerajaan Arab
Saudi, bahkan setelah pengumuman Koalisi untuk Mendukung Legitimasi di
Yaman. Keputusan Kerajaan ini juga diambil dalam solidaritas dengan negara
0
The Embassy of the Kingdom of Saudi Arabia, “Kingdom of Saudi Arabia Cut Off Diplomatic
and Consular Relations With The State of Qatar”, dalam : https://www.saudiembassy.net/news/
kingdom-saudi-arabia-cuts-diplomatic-and-consular-relations-state-qatar [Diakses: 14 Januari 2020]
49
saudara Kerajaan Bahrain, yang menjadi sasaran perkemahan teroris dan operasi
yang didukung oleh otoritas di Doha.
Sejak tahun 1995, Kerajaan Arab Saudi dan negara-negara tetangga telah melakukan
upaya keras dan terus mendesak pihak berwenang di Doha untuk mematuhi
komitmen dan perjanjian, namun, mereka telah berulang kali melanggar kewajiban
internasional mereka dan kesepakatan mereka menandatangani di bawah payung
Gulf Cooperation Council (GCC) untuk Negara-negara Arab untuk menghentikan
permusuhan terhadap Kerajaan dan melawan kelompok teroris dan kegiatan yang
terbaru adalah kegagalan mereka untuk melaksanakan Perjanjian Riyadh.
Kerajaan Arab Saudi menegaskan bahwa mereka telah lama bersabar, meskipun
fakta bahwa pihak berwenang di Doha terus untuk menghindari komitmen dan
bersekongkol melawan Kerajaan, karena kepedulian terhadap orang-orang Qatar,
yang tetap merupakan perpanjangan alami dan asli dari saudara-saudara mereka di
Kerajaan dan merupakan bagian integral dari sejarah dan keluarga. Kerajaan akan
terus mendukung rakyat Qatar, keamanan dan stabilitasnya terlepas dari praktek
bermusuhan pihak berwenang di Doha terus dilaksanakan.”
Terlihat dari pernyataan resmi tersebut bahwa Arab Saudi sudah sangat
50
A. Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Krisis Diplomatik Qatar dan
Arab Saudi
Seperti yang telah penulis bahas pada Bab III, hubungan antara Qatar dan
Saudi memang rumit dan menegangkan akhir-akhir ini. Perseteruan antara Qatar
dan Saudi telah ada sejak tahun 90-an yaitu pada saat kepemimpinan Sheikh
Hammad bin Khalifa Al Thani. Berikut ini merupakan faktor-faktor utama yang
menyebabkan terjadinya krisis diplomatik Qatar dan Arab Saudi yang berujung
51
Pada tanggal 23 November 2013, Qatar dan Arab Saudi menandatangani
52
Gambar 4.2 Perjanjian Riyadh
Terjemahan :
Pada hari Sabtu, 19/1/1435 (Kalender Hijriah, November 2013), Penjaga Dua Suci
Mesjid Raja Abdullah Bin Abdel Aziz Al-Saud, Jenis Arab Saudi, dan saudaranya
yang Mulia Sheikh Sabbah Al-Ahmad Al-Jabber Al-Sabbah, Pangeran Kuwait, dan
saudaranya yang Mulia Sheikh Tamim bin Hamad bin Khalifa Al-Thani, pangeran
Qatar, bertemu di Riyadh.
Mereka mengadakan musyawarah luas di mana mereka melakukan revisi penuh apa
yang mencemari hubungan antara Dewan [Kerjasama Teluk] menyatakan, tantangan
yang dihadapi keamanannya dan stabilitas, dan sarana untuk menghapuskan apa pun
yang merusak hubungan.
Karena pentingnya meletakkan fondasi untuk fase baru kerja kolektif antara
negara-negara dewan, untuk menjamin gerakannya dalam kerangka kerja politik
53
terpadu yang didasarkan pada prinsip-prinsip yang termasuk dalam sistem utama
Dewan Kerjasama, berikut ini telah disepakati:
1. Tidak ada gangguan dalam urusan internal negara-negara Dewan, baik secara
langsung atau secara tidak langsung. Tidak memberikan suaka / perlindungan atau
memberikan kewarganegaraan kepada warga negara Dewan negara yang memiliki
aktivitas menentang rezim negaranya, kecuali dengan persetujuan negaranya; tidak
ada dukungan untuk kelompok menyimpang yang menentang negara mereka; dan
tidak ada dukungan untuk media yang antagonis.
2. Tidak ada dukungan untuk Ikhwanul Muslimin atau dari organisasi, kelompok
atau individu yang mengancam keamanan dan stabilitas negara-negara dewan
melalui pekerjaan keamanan atau melalui pengaruh politik.
3. Tidak memberikan dukungan kepada faksi mana pun di Yaman yang dapat
menimbulkan ancaman bagi negara tetangga Yaman.0
Muslimin (sebuah gerakan yang dianggap sebagai organisasi terorisme oleh koalisi
Arab Spring, Emir Hamad menurunkan tahta kepada putranya Emir Tamim (Emir
Qatar sampai saat ini). Sejak saat itu Emir Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani
Riyadh pada 16 November 2014 yang diberi kop “Top Secret” , menambahkan
Raja Bahrain, Putra Mahkota Abu Dhabi dan Perdana Menteri UEA Namun Riyadh
Agreement tersebut tidak sepenuhnya mengikat Qatar untuk patuh terhadap esensi
seperti Ikhwanul Muslimin, Hamas, Al-Qaeda, ISIL, dan afiliasi teroris radikal di
0
CNN, dalam: https://i2.cdn.turner.com/cnn/2017/images/07/10/translation.of.agreemen
tsupdated.pdf [Diakses: 18 Januari 2020]
54
Libya. Dukungan Qatar terhadap Ikhwanul Muslimin juga melanggar poin untuk
Pada tanggal 23 Mei 2017, QNA (Qatar News Agency) mengutip Sheikh
Tamim Al Thani mengatakan pada upacara militer bahwa Iran adalah “Kekuatan
besar yang tidak dapat diabaikan”. Pemerintah mengatakan agen tersebut telah
diretas oleh entitas yang tidak dikenal dan bahwa cerita itu tidak memiliki dasar
apapun. Pihak yang tidak diketahui tersebut juga membuat running text yang
seolah-olah mengesankan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hammad Al Thani memuji
Pada waktu yang sama muncul tweet dari kantor berita QNA yang
kegemparan. Arab Saudi menduh Qatar melanggar peringkat dan memilih untuk
0
Sukma Bintang Cahyani,”Faktor-Faktor Manuver Politik Qatar dalam Penguatan Aliansi dengan
Iran PAsca Kasus Krisis Diplomatik Qatar Tahun 2017”, dalam Journal of International Relations,
Vol. 5, No. 3 (2019), h. 520
55
memihak musuh-musuh bangsa, sementara situs web Aljazeera yang berbasis di
3. Media Al Jazeera
Al Jazeera adalah stasiun televisi berbahasa Arab dan Inggris yang berbasis
di Doha,Qatar. Media Al Jazeera dibentuk setelah Sheikh Hammad bin Hamad bin
Jazeera berawal dengan modal dari raja Qatar sejumlah 150 juta USD Amerika,
dan memulai siaran pada akhir 1996. Stasiun TV ini menjadi populer setelah
Saat ini Al Jazeera adalah salah satu organisasi berita terbesar di dunia,
dengan 80 biro di seluruh dunia yang menghasilkan liputan berita luas secara
online dan melalui saluran TV dalam sejumlah bahasa, termasuk bahasa Arab dan
dan saluran berbahasa arab asli khususnya kadang-kadang dikritik dan terlibat
Spring. Pada tahun 2002 hubungan antara Arab Saudi dan Qatar sempat mengalami
0
BBC News, “Qatar says state news agency hacked after report cities Emir Criticising US”
dalam: https://www.bbc.com/news/world-middle-east-40026822 [Diakses: 11 Januari 2020]
0
Shawn Powers, “The Geopolitics of the News: The Case of the Al Jazeera Network” dalam:
https://www.academia.edu/556090/The_Geopolitics_of_the_News_The_Case_of_the_Al_Jazeera_Net
work [Diakses: 14 januari 2020]
56
keretakan. Al Jazeera memberitakan bahwa pemerintah Arab Saudi memanggil duta
besarnya yang ada di Doha untuk kembali ke Arab Saudi selama enam hari.
kepemimpinan Arab Saudi dalam politik Timur Tengah. Hubungan kedua negara
banyak negara.
Arab Spring, Al Jazeera dikecam karena menjadi saluran Televisi berita berbahasa
Arab pertama yang memberi ruang kepada politikus dan komentator Israel. Mereka
kebanyakan kantor berita berbahasa Arab lain, Al Jazeera menolak didikte banyak
pihak, termasuk pemerintah. Pilihan ini bukan tanpa konsekuensi. Situs berita
mereka pernah diretas dan sejumlah kantor biro ditutup karena dianggap sebagai
ancaman.0
57
bias dan tidak adil. Mereka juga menunjukkan sikap netral dan dengan berani
memberitakan pelanggaran hak asasi manusia dan isu-isu kaum tertindas. 0 Qatar
dan tidak memihak. Hal tersebut dapat dilihat dari pemberitaan media yang tidak
api dan kontroversi dari seluruh belahan Timur Tengah. Qatar dianggap
yang selama ini dijunjung oleh Qatar selama Arab Spring berlangsung. Hal ini
merupakan salah satu hal yang tidak disukai oleh negara – negara di kawasan
58
seperti Ikhwanul Muslimin, Hamas, Al-Qaeda, ISIS, dan afiliasi teroris radikal di
Libya. Dukungan Qatar terhadap Ikhwanul Muslimin juga melanggar poin untuk
memboikot Qatar sebagai akibat dari pelanggaran berat yang dilakukan oleh pihak
berwenang di Doha secara diam-diam dan secara terbuka sejak 1995, negara-
negara tetangga seperti Mesir, UEA, Bahrain juga mengikuti langkah Saudi. Arab
perjanjian Riyadh, poin penting yang dilanggar adalah bentuk dukungan Qatar
hubungan sudah ada sejak beberapa tahun belakangan. Meskipun ikut dalam
koalisi Arab pimpinan Saudi dalam perang melawan Houthi dukungan Iran di
Yaman, diam-diam Qatar juga mendukung Houthi. Rezim Mesir juga kecewa yang
hingga kini mendukung Ikhwanul Muslimin. Arab Saudi dan Uni Emirat Arab
59
pendukung Morsi dan Al Jazeera terus memunculkan berita yang mempertanyakan
Mesir dan Saudi, yang telah menetapkan kelompok Islam radikal Palestina dukungan
Iran itu sebagai kelompok teroris. Di Libya, Qatar menyokong kelompok islamis
yang berseberangan dengan Tentara Nasional pimpinan Jenderal Haftar Khalifa yang
didukung Mesir dan UEA dan Pemerintah Kesepakatan Nasional dukungan Saudi
dan PBB. Tidak sampai di situ, Qatar menyokong Hezbollah pro-Iran di Lebanon.
Ini bertentangan dengan posisi Saudi dan Mesir yang menetapkan Hezbollah
di Doha.0
Bisa dilihat bahwa semua ini merupakan perwujudan dari politik luar
negeri Qatar yang independen, Qatar ingin adanya perbedaan di dalam politik luar
kekuatan yang akan memainkan peran besar di panggung regional dan dunia
0
Hanna Samosir, “Al Jazeera di Pusaran Krisis Diplomatik Qatar”, dalam: https://m.cnnindonesia.
com/internasional/20170621120808-120-223256/al-jazeera-di-pusaran-krisis-diplomatik-qatar
[Diakses: 14 Januari 2020]
0
Smith Alhadar, “Qatar dan kontestasi Arab-Iran”, dalam: https://m.mediaindonesia.com/read/
detail/107791-qatar-dan-kontestasi-arab-iran [Diakses: 21 Januari 2020]
60
islam di masa yang akan datang. Maka tak heran jika gerakan islamis di berbagai
negara Arab dan dunia islam dirujuk sebagai gerakan yang didorong oleh Qatar.
juga didorong oleh sebab-sebab lain seperti, hubungan yang sangat dekat antara
Qatar dan Iran terutama karena kerjasama mereka dalam pembagian ladang gas
Iran. Setelah beberapa kali putus nyambung hubungan diplomatik, Arab Saudi
kembali memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran pada 4 Januari 2016 akibat
adanya serangan terhadap kantor kedutaan Saudi di Iran. Banyak ketidak selarasan
antara kedua negara tersebut, mulai dari masalah perbedaan paham aliran agama
dimana Iran merupakan penganut aliran Syi’ah daan Saudi penganut aliran Sunni,
menyatakan sikap akan membuka hubungan diplomatik penuh dengan Iran. Qatar
0
Al Jazeera “Qatar-Iran ties: Sharing the world’s largest gas field” dalam:
https://www.aljazeera.com/indepth/interactive/2017/06/qatar-north-dome-iran-south-pars-glance-lng-
gas-field-170614131849685.html [Diakses: 20 Jamuari 2020]
0
BBC News “Tujuh hal tentang permusuhan Iran dan Arab Saudi” dalam: https://www.bbc.com
/indonesia/dunia/2016/01/160105_dunia_iransaudi_musuh [Diakses : 20 Januari 2020]
61
juga sejauh ini masih mempertahankan dukungan untuk Kesepakatan Nuklir Iran
(JCPOA 2015) yang telah ditinggalkan AS. Meskipun bertekad untuk mengikuti
politik luar negeri yang independen, namun, Qatar tidak akan berusaha untuk
kepentingan ekonomi dalam memastikan instalasi gas dan minyak tidak menjadi
Seperti diketahui bahwa Iran adalah negara Syi’ah yang mana Iran juga
demokrasi berusaha untuk mengekspor paham revolusi mereka. Hal ini mengaris
bawahi bahwa Saudi tidak pernah menyetujui hubungan baik dibidang apapun
dengan Iran, dan hubungan baik Qatar-Iran tersebut meningkatkan sentimental dan
minyak Qatar yang menurun, Qatar sekarang memutuskan untuk keluar dari OPEC
pada Januari 2019 dan memfokuskan pada gas alam. Seperti yang kita ketahui
Arab Saudi dan kawan-kawan kepada Qatar memberikan dampak buruk terkait
0
Rizki Hasan,”Isu Iran Berpeluang Mencairkan Krisis Diplomatik Qatar dan Arab Saudi?”,
dalam: https://m.liputan6.com/global/read/3979068/isu-iran-berpeluang-mencairkan-krisis-diplomatik-
qatar-dan-arab-saudi [Diakses: 20 Januari 2020]
62
dengan perekonomian domestik, semenjak diberlakukannya sanksi politik ekonomi
perdagangan baik melalui darat, laut, maupun udara berdampak pada suplai
bahan makanan dari negara Arab Saudi. Dimana Qatar bukanlah negara produsen
pasar konsumen. Harga pangan melonjak tinggi sementara stok yang tersedia
semakin sedikit. Masalah lainnya yang terjadi di krisis pangan, karena Qatar
sangat bergantung pada Arab Saudi sebagai satu-satunya jalan pemasok bahan
pangan.
Walaupun Qatar merupakan salah satu negara yang memiliki GDP tertinggi
di dunia dan ekonomi Qatar memiliki cadangan keuangan yang cukup untuk
QR 252M ($69M). Warga negara Qatar diusir dari negara-negara yang memutuskan
Terdapat 1.120 artikel pers dan beberapa 600 karikatur anti-Qatar diterbitkan di
Arab Saudi, UEA dan Bahrain antara bulan Juni dan Oktober 2017 yang
0
Sukma Bintang Cahyani, loc. cit
63
Dalam kondisi terpuruk seperti ini, Qatar tidak tinggal diam. Qatar
Blokade yang dilakukan oleh Arab Saudi dan kawan-kawan telah membuat negara
Qatar menjadi lebih kuat dan bersatu lagi menjadi negara yang independen. “kami
telah mengatasi hambatan blockade dan kami juga semakin dekat untuk
mencapai visi nasional Qatar untuk tahun 2030” ujar Emir Qatar. Qatar telah
1,1M), yang pertama dalam tiga tahun, setelah defisit setahun yang lalu QR 28,1M.0
Qatar membentuk aliansi erat dengan Turki dan Iran. Iran telah menjadi
sumber makanan utama bagi Qatar dan wilayah udaranya menjadi vital bagi
kepada posisi Iran dalam beberapa tahun terakhir setelah blokade, karena
memberikan semua fasilitas kepada Qatar, apakah itu membuka jalur udara,
presiden Iran mengatakan “Hubungan Bilateral antara Iran dan Qatar adalah
0
Al Jazeera and News Agency, “ Emir says Qatar has overcome obstacles of Gulf blockade”,
dalam:https://www.aljazeera.com/news/2019/11/emir-watar-overcome-obstacles-gulf-blockade19110
507057081 [Diakses:20 Januari 2020]
0
Dhea Mei Diaty,”Upaya Qatar dalam menghadapi pemutusan hubungan diplomatic yang
dipelopori oleh Saudi(2017)”, (Laporan penelitian Departemen Hubungan Internasional Universitas
Airlangga,Surabaya),
64
historis dan menikmati keramahan yang baik, dalam beberapa tahun terakhir,
mendukungnya”.0
Kapal kargo yang penuh dengan makanan dari Turki, Iran, Oman, dan
India memasuki Qatar untuk memastikan tidak ada kekurangan pasokan. Ketika krisis
membantu menangani krisis yang ada di Qatar. Banyak keluarga yang terkena
dampak oleh pemerintah Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir dan Bahrain yang
mengatakan kepada warga mereka untuk segera meninggalkan Qatar dalam waktu
dua minggu, begitu pula warga Qatar yang tinggal di negara tersebut untuk segera
KSA telah memisahkan anak-anak dari orang tua, suami dari istri, dan keluarga yang
mendasar bagi banyak orang di Qatar, KSA, dan negara-negara lain, termasuk
0
Arrahmahnews in internasional, “Emir Qatar: Kami Rakkan Lupa Bantuan Iran di Masa-masa
Sulit Blokade Saudi Cs”, dalam: https://arrahmahnews.com/internasional/120662/13/01/2020/emir-
qatar-kami-takkan-lupa-bantuan-iran-di-masa-masa-sulit-blokade-saudi-cs/ [Diakses:21 JAnuari 2020]
0
Dhea Mei Diaty,”Upaya Qatar dalam menghadapi pemutusan hubungan diplomatik yang
dipelopori oleh Saudi (2017), Laporan penelitian Departemen Hubungan Internasional Universitas
Airlangga,Surabaya),
65
properti. untuk memenuhi kebutuhan mereka dan keluarga mereka — hanya
karena mereka Qatar, menikah dengan Qatar, anak-anak Qatar atau terkait dengan
Qatar.0
Jadi bisa dikatakan, dampak yang di dapat dari krisis diplomatik ini yang
paling menonjol ialah krisis pangan karena embargo yang dilakukan negara Arab
Saudi cs dengan di berhentikannya impor produk pangan dari Arab Saudi dan
ekonomi Qatar yang menurun akibat banyak kegiatan yang harus dilakukan oleh
Qatar demi menjaga stabilitas di negaranya. Blokade laut, darat dan udara
lebih banyak biaya yang diperlukan, serta Qatar Airways yg harus merubah rute
penerbangan dengan melewati jalur udara Iran dan Turki untuk tetap bisa
beroperasi. Dampak lain yang dirasakan oleh masyarakat Qatar ialah dengan
warga Qatar untuk menjalankan ibadah haji dan umrah, banyak orang yang tidak
bisa mengelola asset mereka serta pelajar dan mahasiswa yang sedang belajar di
termasuk mediasi dari pemimpin GCC saat itu, Kuwait. Namun gagal dan tidak
0
Ministry Of Foreign Affairs, “Statements in response to Saudi allegations and claims regarding
the unjust Blockade” dalam: https://www.mofa.gov.qa/en/statements/statement-in-response-to-saudi-
allegations-and-claims-regarding-the-unjust-blockade [Diakses: 21 Januari 2020]
66
mencapai tahap resolusi, yang tersisa hanya 13 tuntutan sebagai syarat bagi Qatar
berikut:
Pada 23 Juni 2017, Mesir, Arab Saudi, Emirates, dan Bahrain mengidentifikasi
daftar 13 persyaratan untuk Doha yang harus mereka penuhi untuk mengembalikan
hubungan dengan mereka, dan Negara Kuwait menyerahkan daftar itu, yang
meliputi:
5. Qatar menerima semua elemen teroris yang dibutuhkan oleh empat negara
7. Tutup media secara langsung atau tidak langsung didukung oleh Qatar
empat negara
67
9. Qatar membayar kompensasi untuk para korban dan kerugian dari empat
10. Qatar berkomitmen untuk menjadi negara yang selaras dengan lingkungan
11. Qatar menerima semua basis data dari lawan yang didukung dan
12. Permintaan ini disetujui dalam waktu 10 hari setelah diajukan, jika tidak
mencapainya, sebulan sekali untuk tahun pertama dan sekali setiap tiga
Tiga tuntutan yang paling menarik perhatian adalah Qatar dituntut untuk
hubungan dengan Iran, serta Qatar diwajibkan membayar kompensasi dana yang
terpakai saat krisis terjadi dan bersedia di kontrol dan diawasi oleh negara kuartet.
Hal tersebut ditolak oleh Qatar karena dianggap melanggar kemerdekaan dan
kedaulatan Qatar. Qatar hanya ingin bekerjasama dengan Iran, tidak ingin adanya
melalui GCC, tetapi pada saaat yang sama Qatar juga merasa perlu berdialog
dengan Iran.
0
الهيئة العامة لإلستعالمات- قرار مصر بقطع العالقات مع قطرdalam : http://www.sis.gov.eg/section/0/10172?
68
Pada akhir November 2019 Emir Kuwait Sheikh Sabah Al Hamad Al Jaber
persatuan GCC. “Sangat penting untuk menarik perhatian anda pada kerusuhan
yang melanda wilayah kita yang menimbulkan ancaman dan dampak besar, tidak
hanya pada stabilitas dan keamanan kita, tetapi juga generasi mendatang”, Kata
Sheikh Sabah.0
tersebut. Ada tanda-tanda kemajuan dari kelanjutan krisis ini, dilihat pada bulan
November 2019, ketiga Negara Teluk mengambil bagian dalam turnamen sepak
kelangsungan acara Gulf Cup 2019. Ini adalah keempat kalinya Qatar menjadi
tuan rumah acara yang menarik perhatian ekstra karena dimainkan dengan latar
belakang sengketa diplomatik yang lebih dari dua tahun dengan tiga negara
pemutusan hubungan diplomatik, tim-tim dari Arab Saudi dan Bahrain dilaporkan
69
berharap turnamen ini akan membantu meredakan ketegangan politik dan
mengakhiri blokade.
Pada pertemuan KTT Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) yang ke-40 pada
tanggal 10 Desember 2019 di Riyadh, Arab Saudi. Arab Saudi mengundang Emir
Qatar Syeikh Tamim bin Hammad Al-Thani tetapi Syeikh Tamim tidak
menghadirinya. Seperti yang di lansir oleh Qatar News Agency di Twitterya pada
Syeikh Tamim memerintahkan Perdana Menteri Qatar Abdullah bin Naser bin
pada pertemuan KTT Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) yang ke-40 memperkecil
kemungkinan rekonsiliasi antara Qatar dan negara tetangga yang terlibat konflik.
mengatakan “masih terlalu dini untuk membicarakan kemajuan nyata dengan Arab
membuka saluran komunikasi antara Doha dan Riyadh adalah langkah maju”.
Negara Teluk setelah dua setengah tahun pemblokiran terhadap jalur udara, laut,
Berbagai upaya telah dilakukan oleh kedua negara dalam menangani kasus
krisis diplomatik yang sudah menyentuh tahun ketiga ini, banyak pihak yang telah
0
Al Jazeera and News Agency, “Egypt’s El-sisi says position on Qatar ‘unchange’ ”, dalam:
https://www.aljazeera.com/news/2019/12/egypt-el-sisi-position-qatar-unchanged-191211820041176.
html [Diakses: 21 Januari 2020]
70
membantu menjadi mediator dalam kasus ini tetapi tetap saja kasus ini belum bisa
diselesaikan. Qatar kecil yang kini menginginkan kebebasan dan menjadi negara
independen tidak mau diatur oleh Saudi dan merasa Arab Saudi telah ikut campur
menginginkan Qatar untuk tidak menjalin hubungan apapun dengan Iran, menutup
mengancam kestabilan di kawasan. Telah terjadi berbagai dialog antara Qatar dan
Gulf Cup yang diadakan pada bulan November lalu juga memberikan tanda-tanda
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
71
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan
dengan pemutusan hubungan diplomatik antara Qatar dan Arab Saudi ada 3 poin
utama yaitu: Pertama, dukungan Qatar terhadap Ikhwanul Muslimin yang menurut
kawasan, organisasi ini juga di bahas di Riyadh Agreement yang secara jelas
Muslimin. Kedua, penutupan Al Jazeera karena media ini dianggap ikut campur
urusan negara lain dalam serangkaian peristiwa yang terjadi saat Arab Spring
konon dianggap bias dan mampu menyulut api dan kontroversi dari seluruh belahan
Timur Tengah. Hal ini merupakan salah satu hal yang tidak disukai oleh negara –
Dan juga Qatar melalui Al Jazeera memberikan tempat bagi para pemberontak
Jazeera. Ketiga, kedekatan Qatar dengan Iran, dimana Iran merupakan musuh
terbesar Arab Saudi, terdapat benyak perbedaan mulai dari geopolitik, ideologi
hinggga perbedaan paham aliran agama syi’ah dan sunni antara Iran dan Saudi.
Kemudian dampak yang di dapat oleh Qatar adalah terjadinya krisis pangan
72
ke Qatar, ekonomi Qatar menurun karena banyak biaya yang dikeluarkan untuk
wilayah darat, laut dan udara membuat rute penerbangan Qatar Airways harus di
rubah. Krisis diplomatik antara Qatar dan Arab Saudi juga akan tetap berlangsung
hingga beberapa tahun kedepan, dengan adanya pernyataan dari Menteri Luar Negeri
Qatar Sheikh Mohammed bin Abdlrahman Al Thani yang mengatakan bahwa akan
Negara Teluk setelah dua setengah tahun pemblokiran terhadap jalur udara, laut,
memberikan pengaruh bagi Qatar karena Qatar dapat menangani hal tersebut
disayangkan imbas dari krisis diplomatik ini ialah banyak keluarga yang terpisah,
pelarangan terhadap warga Qatar untuk menjalankan ibadah haji dan umrah,
banyak orang yang tidak bisa mengelola asset mereka serta pelajar dan
mahasiswa yang sedang belajar di negara yang terlibat blockade juga yang turut
menjadi korban.
B. Saran
itu bagi yang hendak melakukan penelitian dengan menggunakan objek penelitian
73
yang sama maupun serupa dengan penelitian ini, diharapkan untuk melakukan
permasalahan yang ingin di teliti agar dapat menghasilkan penelitian yang lebih
Daftar Pustaka
Buku :
74
Andersen, Roy R. and Robert F.Selbert and Jon G. Wagnerr, Politics and Change in
Cahyo, Agus N., Tokoh-Tokoh Timur Tengah yang Diam-Diam Jadi Antek Amerika
Cleveland, Wiliam L. and Martin Bunton, A History of the Modern Middle East.
Boulder: Westview Press, 1994.
Echague, Ana., Qatar: The Opportunis, Geopolitics and Democracy in The Middle
Mu’in, Mohm., Perjuangan Diplomasi dan Pol itik Luar Negeri. Jakarta : Pustaka
Azzam, 1982.
Mauna, Boer., Hukum Internasiona: Pengertian, Peranan, dan Fungsi dalam Era
75
Ulrichsen, Kristian Choates., Qatar and The Arab Spring: Policy Drivers and
Peace, 2014.
Jurnal :
Para Pihak” dalam Jurnal Hukum Samudra Keadilan, Vol.10 No.2 (2015).
Wardoyo, Broto., “Rivalitas Saudi-Qatar dan Skenario Krisis Teluk”, dalam Jurnal
Karya Ilmiah :
Diaty, Dhea Mei.,” Upaya Qatar dalam menghadapi pemutusan hubungan diplomatik
yang dipelopori oleh Saudi(2017), Laporan penelitian Departemen Hubungan
Internasional Universitas Airlangga,Surabaya.
Octaviarie, Rizza., “Alasan Kebijakan Arab Saudi Melakukan Blockade Terhadap
76
Qatar”, Laporan penelitian Departemen Hubungan Internasional Universitas
Airlangga,Surabaya.
Sahilna, Miftaha., “Strategi Soft Diplomacy Politik Luar Negeri Qatar (2010-2017)”,
Savitri, Astri Audina ,and Budi Mulyana., “Hubungan Arab Saudi dan Qatar Pasca
Triharso, Ajar. Djoko Sulistyo, M. Muttaqien, Adhi Cahya Fahadayna. “Arab Spring
dalam Tinjauan Globalisasi dan Demokratisasi” (Laporan Penelitian BOPTN
FISIP Tahun Anggaran 2013 Univeritas Airlangga, Surabaya)
Internet :
Alhadar, Smith., “Qatar dan kontestasi Arab-Iran”, dalam:
https://m.mediaindonesia.com/read/detail/107791-qatar-dan-kontestasi-arab-iran
[Diakses: 21 Januari 2020]
Al-Jazeera and News Agencies “Qatar FM: ‘Too early to talk about real progress
with Saudi’ “ dalam:https://www.aljazeera.com/news/2019/12/qatar-fm-early-talk-
real-progress-saudi-19121606 0536330.html [Diakses: 26 Desember 2019]
Al Jazeera “Qatar-Iran ties: Sharing the world’s largest gas field” dalam:
https://www.aljazeera.com/indepth/interactive/2017/06/qatar-north-dome-iran-south-
pars-glance-lng-gas-field-170614131849685.html [Diakses: 20 Jamuari 2020]
Al-Jazeera and News Agency, “ Emir says Qatar has overcome obstacles of Gulf
blockade”, dalam:https://www.aljazeera.com/news/2019/11/emir-watar-overcome-
obstacles-gulf-blockade19110 507057081 [Diakses:20 Januari 2020]
Al-Jazeera and News Agency, “Egypt’s El-sisi says position on Qatar ‘unchange’ ”,
dalam: https://www.aljazeera.com/news/2019/12/egypt-el-sisi-position-qatar-
unchanged-191211820041176. html [Diakses: 21 Januari 2020]
77
Arrahmahnews in internasional, “Emir Qatar: Kami Rakkan Lupa Bantuan Iran di
Masa-masa Sulit Blokade Saudi Cs”, dalam:
https://arrahmahnews.com/internasional/120662/13/01/2020/emir-qatar-kami-takkan-
lupa-bantuan-iran-di-masa-masa-sulit-blokade-saudi-cs/ [Diakses:21 JAnuari 2020]
BBC News, ”Saudi Arabia declares Muslim Brotherhood ‘Terrorist Group’ “, dalam:
https://www.bbc.com/news/world-middle-east-26487092 [Diakses: 9 Januari 2020]
BBC News, “Qatar says state news agency hacked after report cities Emir Criticising
US” dalam: https://www.bbc.com/news/world-middle-east-40026822 [Diakses: 11
Januari 2020]
BBC News “Tujuh hal tentang permusuhan Iran dan Arab Saudi” dalam:
https://www.bbc.com /indonesia/dunia/2016/01/160105_dunia_iransaudi_musuh
[Diakses : 20 Januari 2020]
BBC, فما السبب؟... الفيفا تتراجع عن خطة زيادة عدد المشاركين:كأس العالم في قطر
, https://www.bbc.com/arabic/trending-48379110 [Diakses: 5 Maret 2020]
CNN, dalam:
https://i2.cdn.turner.com/cnn/2017/images/07/10/translation.of.agreemen
tsupdated.pdf [Diakses: 18 Januari 2020]
Dewi, Santi Dewi., “Semua yang perlu kamu ketahui mengenai pemutusan hubungan
diplomatik Qatar”, dalam https://www.rappler.com/indonesia/data-dan-fakta/172162-
semua-hal pemutusan-hubungan-diplomatik-qatar [Diakses : 17 November 2019]
78
DeYoung, Karen, and Kareem Fahim,. "Four Arab nations sever diplomatik ties with
Qatar, exposing rift in region", dalam https://www.washingtonpost.com/world/four-
arab-nations-sever-diplomatik-ties-with-qatar-exposing-rift-in-
region/2017/06/05/15ad2284-49b4-11e7-9669250d0b15f83b_story.html [Diakses : 5
November 2019]
Haryama, Rahmat., “Penjelasan Arab Spring dan Foreign Fighter Indonesia” dalam:
https://www.academia.edu/13397896/Penjelasan_Arab_Spring_dan_Foreign_Fighter
_Indonesia [Diakses : 1 Desember 2019]
Hananto, Akhyari., “Pelajaran dari Timur Tengah: Mengapa Qatar Keluar OPEC?”
dalam : https://www.goodnewsfromindonesia.id/2019/01/16/pelajaran-dari-timur-
tengah-mengapa-qatar-keluar-opec [Diakses: 9 Januari 2019]
Hasan,Rizki., “Isu Iran Berpeluang Mencairkan Krisis Diplomatik Qatar dan Arab
Saudi?”, dalam: https://m.liputan6.com/global/read/3979068/isu-iran-berpeluang-
mencairkan-krisis-diplomatik-qatar-dan-arab-saudi [Diakses: 20 Januari 2020]
Mubasher, “يادي للمملكةxxxق سxxxر حxxxع قطxxxxية مxxxxات الدبلوماسxxxع العالقxxx قط:عوديةxxxx”الس, dalam:
https://www.mubasher.info/news/3527339/-قxح-رxقط-عxم-يةxxالدبلوماس-اتxالعالق-عxxقط-عوديةxxالس
للمملكة-[ سياديDiakses :11 Januari 2020]
Pierini, Marc.,” Qatar’s Foreign Policy Under the New Emir” dalam:
https://carnegieeurope.eu/ strategiceurope/52236 [Diakses: 4 Januari 2020]
79
Raharjo, Budi., “Emir Qatar Absen di KTT Teluk di Riyadh” dalam:
https://internasional. republika.co.id/berita/q2bv2o415/emir-qatar-absen-di-ktt-teluk-
di-riyadh [Diakses: 26 Desember 2019]
Saputra, Eka Yudha., “Qatar Keluar OPEC Mulai 1 Januari 2019, ini alasannya”
dalam: https://dunia.tempo.co/amp/1154934/qatar-keluar-opec-mulai-1-januari-2019-
ini-alasannya [Diakses: 4 Januari 2019]
Shelma,”Emir Qatar Diundang Raja Salman Hadiri KTT GCC Ke-40”, dalam :
http://wartaegov. com/berita259879/emir-qatar-diundang-raja-salman-hadiri-ktt-gcc-
ke-40.html, [Dialses: 20 Januari 2020]
Shawn Powers, “The Geopolitics of the News: The Case of the Al Jazeera Network”
dalam:https://www.academia.edu/556090/The_Geopolitics_of_the_News_The_Case_
of_the_Al_Jazeera_Network [Diakses: 14 januari 2020]
Souaiaia, Ahmad E., “Qatar, Aljazeera, and the Arab Spring”, dalam:
http://mrzine.monthly review.org/2011/souaiaia171111/html , [Diakses: 23
September 2019]
The Embassy of the Kingdom of Saudi Arabia, “Kingdom of Saudi Arabia Cut Off
Diplomatic and Consular Relations With The State of Qatar”, dalam :
https://www.saudiembassy.net/ news/kingdom-saudi-arabia-cuts-diplomatic-and-
consular-relations-state-qatar [Diakses: 25 Oktober 2019]
The Embassy of the Kingdom of Saudi Arabia, “About Saudi Arabia” dalam:
https://www.saudiembassy.net/economy-global-trade [Diakses: 4 Januari 2020]
The Embassy of the Kingdom of Saudi Arabia, “Kingdom of Saudi Arabia Cut Off
Diplomatic and Consular Relations With The State of Qatar”, dalam :
https://www.saudiembassy.net/news/ kingdom-saudi-arabia-cuts-diplomatic-and-
consular-relations-state-qatar [Diakses: 14 Januari 2020]
80
تعالماتxxxxxxة لإلسxxxxxxة العامxxxxxxالهيئ-رxxxxxxع قطxxxxxxات مxxxxxxع العالقxxxxxxر بقطxxxxxxرار مصxxxxxx قdalam :
http://www.sis.gov.eg/section/0/10172? lang=ar [Diakses: 21 Januari 2020]
81