Anda di halaman 1dari 9

Nama : Kevina Salsabila Atalie

Nim : 6211191126
Kelas :C
Mata kuliah : Metode Penelitian Sosial Kualitatif
Dosen : Yohanes Sulaiman, MA., Ph. D.

UTS
Membangun Hubungan Diplomasi melalui Gastrodiplomasi

A. LATAR BELAKANG
Diplomasi merupakan alat yang digunakan suatu Negara dalam pelaksanaan
politik luar negeri dalam mencapai kepentingan nasional yang kemudian dapat
menjadi state branding sebuah Negara sehingga dapat membangun citra sebuah
Negara.1 Makanan atau kuliner dari suatu Negara merupakan bentuk dari soft
power yang digunakan Negara Negara untuk melakukan kegiatan gastrodiplomasi,
termasuk yang dilakukan oleh Negara berkembang.2
Gastrodiplomasi adalah bagian dari diplomasi public dan budaya yang
menggunakan makanan sebagai medianya, hal ini berguna bagi peningkatan
apresiasi maupun meningkatkan brand awareness suatu Negara di kancah
Internasional. Dalam diplomasi budaya terkandung elemen yang didalamnya
terdapat diplomasi kebudayaan melalui makanan khas daerah atau Negara lain.3
Gastrodiplomasi sendiri merupakan bagian dari soft diplomacy, yang memiliki
tujuan sebagai sarana untuk memperkenalkan dan mengajak masyarakat
Internasional untuk mencicipi makanan khas dari suatu Negara.
Makanan menjadi media atau sarana dari komunikasi non verbal yang dapat
mengubah persepsi dari pandangan internasional dan dapat mempromosikan Negara
di panggung global. Bagi warga atau masyarakat dunia yang tidak berpergian

1
Tony Dian Effendi, (2008). E-Diplomacy Sebagai Sarana Promo Potensi Daerah kepada Dunia Internasional
2
Judit Trunkos, “What is Soft Power Capability and How Does It Impact Foreign Policy?” Cultural Diplomacy, PhD
Student – Prospectus Proposal
3
Adirini Pujayanti, (2017). Gastrodiplomasi : Upaya Memperkuat Diplomasi Indonesia, Vol. 8 No. 1
keluar negeri, pendekatan melalui media kuliner dapat menjadi daya tarik yang
kuat untuk lebih mengenal dan mengunjungi bagian-bagian lain dari dunia yang
belum mereka kunjungi atau belum mereka ketahui melalui rasa makanan dari
Negara lain.4

Pertanyaan Penelitian
Seberapa efektifkah strategi dari diplomasi melalui gastrodiplomasi? Dan bagaimana
dampak hubungan gastrodiplomasi terhadap ekonomi suatu Negara?

Diplomasi melalui gastrodiplomasi dikatakan cukup efektif karena diplomasi jenis ini
merupakan bagian dari diplomacy soft power, dimana diplomasi jenis ini terbilang cukup
santai dan mudah diterima karena dapat menjadi media komunikasi yang terbilang cukup
fleksibel dan dapat menjadi potensial sebagai alat diplomasi dan pendekat antar Negara
tanpa adanya ikatan politik. Jika dilihat lagi makanan khas dari suatu Negara tidak hanya
menjadi identitas atau symbol dari suatu Negara saja, namun dibalik makanan atau
kuliner suatu Negara, didalmnya terkandung juga potensi dari diplomasi budaya dan
diplomasi ekonomi suatu negara. Aktor pemerintah dan aktor non pemerintah turut andil
dalam menjalankan gastrodiplomasi ini, kerjasama yang dimaksud disini guna sebagai
terciptanya gastrodiplomasi yang optimal.
Gastrodiplomasi juga memberikan manfaat bagi suatu Negara, antara lain sebagai
meningkatkan citra positif dari suatu Negara di kancah Internasional, ekonomi suatu
Negara pun ikut meningkat karena secara tidak langsung, adanya peluang bagi suatu
Negara dalam mempromosikan dan mengembangkan produk makanan atau kuliner khas
negaranya untuk diperjual belikan secara global, tentu hal ini dapat menjadi pintu untuk
terciptanya menjalin kerjasama antar Negara. Ada dua hal yang dapat dilihat dan
dirasakan jika suatu Negara sukses dalam menjalankan diplomasi lewat gastrodiplomasi
ini, yaitu sukses dalam sektor pariwisata maupun sukses dalam sektor inverstasi maupun
ekspor bahan baku dan juga pangan, hal tersebut dapat meningkatkan devisa dan
ekonomi dari suatu Negara.
4
Paul S. Rockower, “Projecting Taiwan”.
Disini saya akan memaparkan hasil review saya pada artikel yang ditulis oleh Aisyah
Jazuli Putri, dengan judul “Gastrodiplomasi dan Kemajuan Pariwisata Kuliner Peru Tahun
2005 – 2017”.
Peru merupakan Negara di kawasan Amerika Serikat yang sukses dalam menjalnkan
pariwisata kuliner. Gastrodiplomasi yang dilakukan oleh Peru dapat berjalan dengan sukses
karena adanya peran actor dan non actor dibalik kemajuan dari kuliner pariwisata Negara
Peru. Meskipun Peru sempat mengalami penurunan karena terjadinya konflik, namun Peru
berhasil bangkit dan tercatat sebagai Negara yang ekonominya tetap stabil dan mencapai
pertumbuhan ekonomi tertinggi dibandingkan ekonomi di daerah Amerika latin lainnya.
Kemajuan pariwisata di Peru didukung oleh ketenaran pariwisata kulinernnya. Kuliner
yang dimiliki Peru dapat terkenal karena didalamnya terdapat banyak perpaduan dari
berbagai unsur budaya. Karena Peru mengalami kenaikan dalam sektor ekonomi,
menyebabkan Peru mengalami kenaikan ledakan gastrodiplomasi atau yang biasa disebut
Fenomena Garcia. Menurut saya, disini Peru sudah sukses dalam menjalankan
Gastrodiplomasi karena Negara Peru pintar membaca peluang pasar dan kesempatan yang
ada lewat pariwisata kulinernnya yang menjadi promosi di kancah Internasional. Karena
hal ini menyebabkan citra Negara Peru ikut naik karena berhasil dalam lewat
gastrodiplomasi yang dimilikinya.

Disini saya akan memaparkan hasil review saya pada artikel yang ditulis oleh Humairah
Muljabar, dengan judul “Gastrodiplomasi Halal Food Korea Selatan di Indonesia Melalui
Penggunaan Halal Food.
Dapat kita lihat bahwa Korea Selatan menjadi Negara di Asia yang sukses dalam
menjalankan Diplomasinya melalui kuliner atau makanan khasnya. Kesuksesan itu terjadi
karena maraknya orang Indonesia yang sangat menggemari serial drama Korea Selatan
maupun karena pengaruh dari maraknya musik Korea Selatan yang melejit di Indonesia.
Karena hal itu, pemerintah Korea Selatan mulai membaca peluang. Lalu bagaimana agar
produk makanan Korea dapat diterima oleh pasar di Indonesia? Karena hal itu mulai
terciptalah kerjasama pemerintah Korea Selatan dengan Majelis Ulama Indonesia, agar
produk makanan dan minuman Korea dapat masuk ke pasar Indonesia. Mereka
menciptakan produk halal karena mayoritas masyarakat Indonesia beragama muslim.
Dengan adanya sertifikat yang telah dikeluarkan MUI kepada produk makanan dan
minuman Korea, tentu mempermudah perusahaan perusahaan Korea untuk menjual dan
mempromosikan produk produk mereka.
Korea Selatan juga membuat serial drama berjudul “Lunch Box”. Dalam drama tersebut
menampilkan logo halal dari KMF, yang menjelaskan bahwa Korea Selatan juga memiliki
produk yang terlah bersetifikat halal. Hal tersebut menjadikan serial drama “Lunch Box”
sebagai sarana dari soft power, karena meningkatnya perekonomian Negara Korea Selatan
melalui media kuliner. Selain itu citra Negara Korea Selatan juga meningkat dikalangan
Negara muslim, seperti di Indonesia dan juga Malaysia

Tugas 1
Apakah Gastrodiplomasi dapat menjadi suatu strategi yang sukses untuk membangun diplomasi
suatu Negara?
Jika dilihat dari sudut pandang Liberalisme, Diplomasi jenis ini dapat menjadi pendekat antar
Negara tanpa adanya ikatan politi. Diplomasi jenis ini memberikan gambaran suatu budaya di
suatu Negara dalam bentuk makanan maupun kuliner, sebagai identitas dari suatu Negara.
Gastrodiplomasi merupakan pendekatan yang dapat digunakan bagi Negara berkembang seperti
Indonesia, karena melalui kuliner dapat menjadi identitas atau symbol dari suatu Negara agar
lebih dikenal di kancah Internasional. Maka strategi pendekatan lewat gastrodiplomasi ini dinilai
dapat sukses untuk mempromosikan budaya suatu Negara (dalam bentuk kuliner) ke kancah
Internasional

Tugas 2 : Literatur Review

Literatur Review Pertama :


Disini saya akan menjelaskan Artikel yang ditulis oleh Adriyani Pujayanti, dengan judul
“Gastrodiplomasi : Upaya Memperkuat Diplomasi Indonesia “. Dalam artikel ini disebutkan
bahwa Gatrodiplomasi merupakan diplomasi budaya yang menggunakan makanan sebagai media
untuk meningkatkan brand awareness dari suatu Negara. Kuliner juga dinilai sebagai sarana
interaksi non formal melalui rasa suatu makanan yang didalamnya terkandung budaya dan ciri
khas dari suatu Negara. Gastrodiplomasi merupakan salah satu diplomasi public yang
didalamnya terkandung elemen diplomasi kebudayaan, melalui diplomasi jenis ini dinilai dapat
membangun dan memperbaiki citra bangsa di kancah global. Dengan menggunakan
gastrodiplomasi dapat menjadi strategi suatu bangsa untuk mengekspor suatu budaya maupun
artefak dalam bentuk hidangan ciri khas suatu Negara ke kancah Internasional, karena di dalam
makanan atau kuliner suatu Negara terkandung identitas, nilai nilai budaya dari suatu daerah.
Negara berkembang seperti Indonesia, dapat memanfaatkan Gastrodiplomasi sebagai salah satu
strategi memperkuat diplomasi dan hubungan dengan Negara lain maupun di kancah
Internasional. Namun, Gastrodiplomasi yang dilakukan oleh Indoensia tidak akan berjalan mulus
jika tidak dibantu oleh actor actor dibelakang nya. Aktor Internasional yang sangat berperan
penting dalam upaya strategi gastrodiplomasi Indonesia antara lain adalah Kementrian luar
negeri, diplomat diplomat maupun masyarakat Indonesia yang berada diluar. Tentu mereka
memiliki andil dan dampak yang tinggi dalam mempromosikan dan mengenalkan kuliner khas
Indonesia kepada msyarakat internasional. Kita sebagai bangsa Indonesia patut bangga karena
memiliki kuliner khas Indonesia yaitu rendang. Rendang pernah tercatat sebagai ‘World’s 50
Best Food’ versi CNN, bahkan rendang pernah menduduki posisi pertama sebagai makanan
terbaik di dunia pada tahun 2011. Melalui rendang, kita tentu dapat meningkatkan potensi
kuliner Indonesia yang dapat dinikmati oleh masyarakat global.
Dalam hal ini, Gastrodiplomasi dapat menjadi strategi yang sukses jika dibantu oleh aktor aktor
dibelakangnya. Peran seperti diplomat, pejabat Indonesia dan juga masyarakat Indonesia yang
tinggal diluar negeri dapat membantu dan mempromosikan kuliner Indonesia ke kancah
Internasional.

Literatur Review kedua :


Disini saya akan menjelaskan hasil review saya pada artikel yang kedua, yang dutulis oleh Riski
M Baskoro, dengan judul “Konseptualisasi dalam Gastro Diplomasi : Diskusi kontemporer
dalam Hubungan Internasional”
Gastrodiplomasi merupakan bagian dari soft power karena dalam gastrodiplomasi pendekatan
yang lakukan bukanlah lewat peperangan. Gastrodiplomasi merupakan bagian dari diplomasi
kebudayaan dan masuk kedalam bagian diplomasi public. Disini juga menjelaskan bahwa
diplomasi menggunakan kuliner adalah pendekatan yang berbeda dengan gastrodiplomasi.
Penulis berpendapat bahwa diplomasi kuliner seharusnya memiliki tujuan untuk membantu
negara lain dari masalah kelaparan maupun dalam mengatasi kekurangan gizi. Berbeda dengan
Gastrodiplomasi yang merupakan disiplin dari ilmu Hubungan Internasional yang didalamnya
terkandung unsur kuliner atau makanan khas suatu Negara yang digunakan sebagai instrument
dalam berkomunikasi. Tidak hanya itu, penulis memaparkan bahwa gastrodiplomasi juga
berkaitan dengan sektor pariwisata dan nation branding. Karena secara tidak langsung, jika
seorang wisatawan yang datang kesuatu tempat atau suatu Negara juga akan memikirkan dan
berniat untuk membeli makanan dari khas dari Negara tersebut.
Literatur Review ketiga :
Disini saya akan memaparkan hasil review saya pada artikel ketiga, yang ditulis oleh Aucky Adi
Kurniawan, dengan judul Upaya Diaspora Indoensia di Amerika Serikat Dalam Meningkatkan
Brand Awareness Melalui Food Festival.
Diaspora atau Indonesian Diaspora Network adalah komunitas sekumpulan warga Indonesia
yang berada di Amerika Serikat. Peran Diaspora sangat membantu dan menguntungkan bagi
perekonomian Indonesia,Karena mengenalkan Indonesia salah satunya lewat makanan, mereka
sering mengadakan festival makanan yang tentu selain dapat meningkatkan perekonomian
Indonesia dan mengembangkan Brand Awareness Indonesia di Amerika, tentu juga dapat
menjadi potensi untuk pengenalan budaya Indonesia melalui festival makanan yang mereka
adakan. Diharapkan melalui adanya festival makanan ini dapat membuat hubungan antara dua
Negara menjadi erat. Tidak hanya itu, Selain diaspora berperan besar sebagai media bagi
pengenalan dari kuliner Indonesia. Selain itu jika dilihat dari sektor pariwisata, pendekatan
gastrodiplomasi ini menjadi daya tarik yang kuat untuk mengenal dan mengunjungi suatu
Negara, tentu hal itu dapat meningkatkan daya tarik Indonesia di kancah Internasional, karena
banyak dari wisatawan yang sudah mengenal makanan Indonesia sebelumnya dan akhirnya
berkunjung ke Indonesia. Tentu secara tidak langsung hal tersebut dapat meningkatkan devisa
Negara.

Daftar Pustaka
Adirini Pujayanti, (2017). Gastrodiplomasi : Upaya Memperkuat Diplomasi Indonesia, Vol. 8
No. 1 . Diakses melalui https://jurnal.dpr.go.id/index.php/politica/article/view/884/537

Riski M Baskoro, (2017). Konseptualisasi dalam Gastro Diplomasi : Diskusi kontemporer dalam
Hubungan Internasional, Vol. 4 No.2 . Diakses melalui
https://core.ac.uk/download/pdf/287239167.pdf
Aucky Adi Kurniawan, (2019). Upaya Diaspora Indoensia di Amerika Serikat Dalam
Meningkatkan Brand Awareness Melalui Food Festival, Vol. 2 No. 2 . Dapat diakses melalui
https://ejournal.upnvj.ac.id/index.php/JM/article/view/MJIHI05

Anda mungkin juga menyukai