Anda di halaman 1dari 6

Kepentingan Korea Selatan Melakukan Gastrodiplomasi di Indonesia melalui Program

Global Hansik Campaign pada Tahun 2012-2017

Gastrodiplomasi merupakan upaya untuk membangun citra sebuah negara untuk


membangun posisi dan reputasi suatu negara melalui kuliner. Gastrodiplomasi tidak hanya
sekadar mempromosikan kuliner khas suatu negara, tetapi juga memproyeksikan identitas
nasional dan karakter suatu negara. Melalui gastrodiplomasi, suatu negara dapat menceritakan
filosofi suatu makanan terkait kebudayaan negara. Selain itu, diplomasi ini dapat mendukung
kerjasama di bidang lainnya.1

Salah satu negara yang menggunakan strategi gastrodiplomasi adalah Korea Selatan.
Mantan Presiden Korea Selatan, Lee Myung Bak menginisiasi Global Hansik Campaign untuk
untuk meningkatkan nation branding Korea Selatan, sehingga citra Korea Selatan dapat
dibedakan dengan Jepang dan Tiongkok. Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadi
tujuan dari Global Hansik Campaign.2

Melalui program ini, pemerintah Korea Selatan telah berinvestasi sebesar $77 juta untuk
menyukseskan program yang bertujuan untuk meningkatkan citra internasional terhadap
makanan korea dan memperbanyak pembukaan restoran Korea di luar negeri. Pada Mei 2009,
Hansik Foundation Act yang didanai pemerintah diberlakukan, dan Badan Pengembangan
Globalisasi Hansik dilantik, terdiri dari 36 anggota dari departemen pemerintah terkait, lembaga
akademik, dan CEO dari perusahaan industri makanan Korea.3

1
Darmansjah Djumala, “Gastrodiplomasi dan Diplomasi Kebudayaan”, Media Indonesia, 2020.

2
Rara Shertina dan Ario Bimo Utomo, “Strategi Gastrodiplomasi Pemerintah Korea Selatan
Dalam Program Global Hansik Campaign Di Indonesia Pada Tahun 2012-2017” (Surabaya :
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, 2021), Hal. 1.

3
Rara Shertina dan Ario Bimo Utomo, “Strategi Gastrodiplomasi Pemerintah Korea Selatan
Dalam Program Global Hansik Campaign Di Indonesia Pada Tahun 2012-2017” (Surabaya :
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, 2021), Hal. 192.
Terkenalnya kuliner Korea Selatan telah merambah sampai ke Asia Tenggara, salah
satunya Indonesia. Merujuk pada infografis The Korea Herald yang bersumber dari MAFRA dan
KFPI, Indonesia termasuk dalam empat besar negara dengan peningkatan pembukaan restoran
Korea tertinggi di dunia dan tertinggi di Asia Tenggara. Mulai dari makanan instan sampai
restaurant ada di Indonesia. Kini jumlah restaurant Korea di Indonesia mencapai 289 pada tahun
2017. Oleh karena itu, Korea melihat Indonesia sebagai negara yang strategis untuk menjalin
kerjasama. Maka dari itu, Korea Selatan meningkatkan misi diplomatiknya dalam Global Hansik
Campaign di Indonesia.4

Dilansir dari situs KFPI, Korea Selatan menempatkan berbagai kantor perwakilan
Foreign Korean Restaurant Consultative Groups di seluruh dunia. Indonesia merupakan satu-
satunya negara di Asia Tenggara yang memiliki kantor perwakilan tersebut. Hal ini menunjukan
bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang strategis dalam upaya gastrodiplomasi Korea
Selatan. Melihat Indonesia sebagai negara di Asia Tenggara dengan pembukaan restoran Korea
terbanyak dan adanya kebijakan Korea Selatan membuka kantor perwakilan Foreign Korean
Restaurant Consultative Groups di Jakarta telah memunculkan sebuah urgensi penelitian.5

Global Hansik Campaign juga kerap mendapat julukan Diplomasi Kimchi. Seperti yang
kita ketahui, kimchi merupakan salah satu makanan khas dari Korea yang membedakan dari
budaya lain. Kimchi adalah penanda global dari makanan Korea Selatan namun, pemerintah
Korea Selatan tetap ingin memperkenalkan makanan khas Korea yang bervariasi. Kampanye
Global Hansik ini juga diikuti dengan pengenalan bumbu masakah khas Korea serta minuman
khas Korea Gastrodiplomasi merupakan upaya yang tidak memenangkan hati dan pikiran
melalui informasi rasional, melainkan melalui koneksi emosional. Sehingga Korea Selatan

4
Rara Shertina dan Ario Bimo Utomo, “Strategi Gastrodiplomasi Pemerintah Korea Selatan
Dalam Program Global Hansik Campaign Di Indonesia Pada Tahun 2012-2017” (Surabaya :
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, 2021), Hal. 189 - 190.

5
Rara Shertina dan Ario Bimo Utomo, “Strategi Gastrodiplomasi Pemerintah Korea Selatan
Dalam Program Global Hansik Campaign Di Indonesia Pada Tahun 2012-2017” (Surabaya :
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, 2021), Hal. 190.
menyusun strategi dan target jangka panjang untuk menjalin hubungan emosional dengan publik
asing.6

Dalam praktik Global Hansik Campaign di Indonesia, aktor negara dan aktor non negara
tersebut berada dibawah misi diplomatik Kedutaan Besar Republik Korea sebagai kantor
perwakilan Korea Selatan di Indonesia. Aktor-aktor tersebut akan menjalankan misi program
Global Hansik di Indonesia dengan tugasnya yang berbeda-beda. KFPI berfokus pada promosi
Hansik melalui media dan persebaran restoran Korea di Indonesia. aT lebih berfokus pada
kerjasama bisnis panganan Korea. KTO berfokus pada peningkatan pariwisata Korea Selatan dan
KCCI lebih berfokus pada persebaran budaya Korea di Indonesia salah satunya adalah makanan
Korea. Upaya gastrodiplamasi Korea Selatan berusaha untuk memperkenalkan identitas budaya
makanan mereka kepada masyarakat Indonesia dengan berbagai upaya yang tidak berdiri sendiri,
terdapat dua ranah komunikasi gastrodiplomasi yakni state to people, hingga people to people.7

Strategi Pemasaran Produk dilakukan melalui Buku Panduan Rekomendasi Restoran


Korea Terbaik di Asia Tenggara pada tahun 2014. Pemilik restoran Korea di Indonesia harus
mengunduh formulir aplikasi dari website Korean Food Foundation untuk mendaftar melalui
surat elektronik. Restoran Korea yang masuk dalam buku panduan telah dipilih dengan hati-hati
di Jakarta, Indonesia dan Kuala Lumpur, Malaysia. Restoran-restoran tersebut lah yang akan
memperkenalkan hansik kepada orang-orang di Indonesia.8

Pengenalan budaya Korea Selatan tidak hanya sebatas restaurant, tetapi juga sebagai
penyebar cerita dari makanan Korea yang dipasarkan. Oleh karena itu, ada banyak sekali festival
6
Rara Shertina dan Ario Bimo Utomo, “Strategi Gastrodiplomasi Pemerintah Korea Selatan
Dalam Program Global Hansik Campaign Di Indonesia Pada Tahun 2012-2017” (Surabaya :
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, 2021), Hal. 192.

7
Rara Shertina dan Ario Bimo Utomo, “Strategi Gastrodiplomasi Pemerintah Korea Selatan
Dalam Program Global Hansik Campaign Di Indonesia Pada Tahun 2012-2017” (Surabaya :
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, 2021), Hal. 194.

8
Rara Shertina dan Ario Bimo Utomo, “Strategi Gastrodiplomasi Pemerintah Korea Selatan
Dalam Program Global Hansik Campaign Di Indonesia Pada Tahun 2012-2017” (Surabaya :
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, 2021), Hal. 195 - 197.
mengenai makanan Korea. Hal ini ditujukan untuk memperkuat merek bangsa melalui kuliner.
Festival kuliner ini pernah diadakan pada tahun 2015 di Jakarta melalui kegiatan Business to
Business (B2B) Export Consultation Meeting dan K-Food Halal Seminar. Dalam kegiatan ini, 19
perusahaan Korea memperkenalkan produknya kepada pebisnis dari Indonesia dan menjelaskan
mengenai sertifikasi halal yang penting bagi konsumen muslim di Indonesia. Pada hari kedua
dan ketiga, ditawarkan pula makanan yang sudah bersertifikasi halal. Pada tahun 2016, seminar
K-Food Halal kembali diadakan di Jakarta. Seminar ini diselenggarakan oleh MAFRA dalam
rangkaian acara K-Food Fair. Berdasarkan data sudah ada 51 jenis makanan Korea yang
mendapat sertifikat halal MUI dan KMF (Korea Muslim Federation).9

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Korea Selatan memiliki 2 tujuan
utama dalam melakukan gastro diplomacy. Tujuan pertama adalah untuk mempromosikan
kuliner. Promosi ini dapat melalui variety show, kegiatan idol K-Pop yang berhubungan dengan
makanan Korea, dan internet. Semua hal itu digunakan sebagai instrument untuk mempermudah
Korea bekerjasama dengan Indonesia. Selain itu, Korea Selatan juga melakukan gastrodiplomasi
melalui pendidikan. Salah satunya yakni dengan mengajak kampus seperti UNJ dan UMN dalam
K-food Festival pada tahun 2017 dan 2018. Kemudian dari acara tersebut pihak kampus sepakat
untuk terus mengembangkan dan menjaga hubungan kemitraan dengan pihak Korea Selatan.
Pemerintah Korea juga rutin mengadakan kursus masak masakan Korea. Ketiga, membangun
kerjasama dengan organisasi. Korea Selatan juga bekerjasama dengan beberapa organisasi di
Indonesia dalam mempromosikan kulinernya. Seperti misalnya melalui IHK yang mempermudah
untuk bekerjasama dengan LPPOM MUI dalam mengurus sertikasi halal. Sehingga, Korea
Selatan akan lebih mudah memasarkan produk makanannya di Indonesia.10

Tujuan yang kedua adalah mencapai kepentingan nasional. Berdasarkan data yang
didapat, terdapat kepentingan nasional Korea Selatan dalam meningkatkan wisatawan Indonesia

9
Rara Shertina dan Ario Bimo Utomo, “Strategi Gastrodiplomasi Pemerintah Korea Selatan
Dalam Program Global Hansik Campaign Di Indonesia Pada Tahun 2012-2017” (Surabaya :
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, 2021), Hal. 198 - 206.

10
Karin Gusti Maharani, “Gastrodiplomasi Korea Selatan Melalui Program Hansik : Kimchi
Diplomacy di Indonesia Periode 2015-2018” (Jakarta : UIN, 2019), Hal. 80 – 89.
ke Korea Selatan sebagai secondary interest mereka. Karena, dengan mempromosikan makanan
khas Korea di Indonesia, pasti akan muncul keingininan dari masyarakat Indonesia untuk
mengunjungi dan mencicipi langsung makanan tersebut di negara asalnya. Terlebih lagi, Korea
Selatan sudah mempromosikan halal food baik di Indonesia ataupun Korea. Sebagian besar
penduduk Indonesia adalah muslim, Korea Selatan juga gencar memberikan promosi terkait halal
food serta memberikan berbagai rekomendasi wisata di Korea Selatan Sehingga, masyarakat
muslim Indonesia tidak perlu khawatir apabila berkunjung ke negara tersebut. Kegiatan ini dapat
memberikan dampak positif bagi perkembangan devisa negara Korea Selatan. Selain itu,
Indonesia merupakan negara dengan peminat K-Pop dan K-Drama terbesar. Fakta ini
mempermudah Korea Selatan untuk melakukan gastro diplomasi di Indonesia. Jadi, Korea
Selatan berhasil melakukan gastrodiplomasi melalui Program Global Hansik Campaign di
Indonesia.11

Referensi

Djumala, Darmansjah. 2020. “Gastrodiplomasi dan Diplomasi Kebudayaan”, Media Indonesia,


2020.

https://mediaindonesia.com/opini/333731/gastrodiplomasi-dan-diplomasi- kebudayaan,
diakses pada 1 Oktober 2021 pukul 21.56.

Shertina, Rara. (2021). Strategi Gastrodiplomasi Pemerintah Korea Selatan Dalam Program
Global Hansik Campaign Di Indonesia Pada Tahun 2012-2017. Jurnal Pendidikan Sosial
dan Keagamaan, 19(1), 1.
11
Karin Gusti Maharani, “Gastrodiplomasi Korea Selatan Melalui Program Hansik : Kimchi
Diplomacy di Indonesia Periode 2015-2018” (Jakarta : UIN, 2019), Hal. 89 – 95.
http://ejournal.kopertais4.or.id/tapalkuda/index.php/qodiri/article/view/4246, diakses
pada 1 Oktober 2021 pukul 20.30.

Utomo, Ario Bimo. 2021. “Strategi Gastrodiplomasi Pemerintah Korea Selatan Dalam Program
Global Hansik Campaign Di Indonesia Pada Tahun 2012-2017”. Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, Surabaya.

https://core.ac.uk/download/pdf/401867294.pdf, diakses pada 1 Oktober 2021 pukul


19.32.

Maharani, Karin Gusti. 2019. “Gastrodiplomasi Korea Selatan Melalui Program Hansik : Kimchi
Diplomacy di Indonesia Periode 2015-2018”. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49267/1/KARIN%20GUSTI
%20MAHARANI.FISIP.pdf, diakses pada 1 Oktober 2021 pukul 20.05.

Anda mungkin juga menyukai