Anda di halaman 1dari 4

1/30/2021 Membangun Gastrodiplomasi Indonesia

Cari artikel atau penulis



Depan Politik Ekonomi Hukum Iptek Perempuan Keluarga Olahraga Kuliah Qureta Lainnya

Membangun Gastrodiplomasi
Indonesia
Memberi rasa pada dunia melalui kuliner

F Z Pamungkas
Peneliti

Follow

17/08/2020 113 4 min baca

Indonesia adalah negeri dengan kekayaan kuliner yang luar biasa


banyak. Hampir di tiap daerah tersedia kuliner khas yang menjadi
brand/merek dari daerah itu sendiri. Tidak asing di mata bahwa
kuliner yang berada di restoran hingga di pinggir jalan tidak pernah
luput untuk menambahkan asal-muasal kuliner tersebut. Itulah kuliner
Indonesia dengan keberagamannya.

Kekayaan dan keberagaman kuliner Indonesia adalah sebuah potensi


dari sekian banyak potensi yang Indonesia miliki. Anda pastinya
sudah tidak asing lagi dengan kuliner seperti Kimchi dari Korea
Selatan, Pizza dari Italia, Susi dari Jepang, Tom Yum dari Thailand,
dan banyak lainnya.

Beberapa kuliner yang disebut merupakan produk globalisasi kuliner


negara-negara dunia. Mau tidak mau, budaya beserta kuliner yang di
dalamnya ikut terbawa dalam arus globalisasi.

Globalisasi kuliner dunia membawa peluang kompetisi baru bagi


semua negara untuk ikut perlombaan ini. Dalam konteks ini, kuliner
bukan lagi tentang mengenyangkan perut, cita rasa, pengalaman, dan
gaya hidup, tetapi masuk pada ranah persaingan antarnegara melalui
kulinernya.

Kuliner Indonesia punya potensi besar untuk ikut dan memenangkan


perlombaan globalisasi kuliner ini. Mengapa demikian? Mari kita lihat
bagaimana Indonesia dengan segala potensinya. Kuliner Indonesia
memiliki jumlah beragam dan jumlahnya banyak. Data yang
dikeluarkan Kementerian Pariwisata tahun 2013 mencatat setidaknya
Indonesia memiliki 5.300 kuliner khas daerah.

Kemudian destinasi wisata yang dimiliki Indonesia amat memikat


turis mancanegara. Indonesia punya Pulau Bali yang sudah terkenal.

https://www.qureta.com/next/post/membangun-gastrodiplomasi-indonesia 1/4
1/30/2021 Membangun Gastrodiplomasi Indonesia

Kemudian ada Yogyakarta dengan budaya lokalnya yang membuat


banyak turis tertarik untuk singgah dan merasakan kearifan lokalnya.
Juga destinasi wisata lain yang dimiliki Indonesia.

Jika kuliner daerah ikut diusung dan disandingkan sebagai


merek/brand pariwisata, tak ayal akan meningkatkan jumlah
kunjungan turis mancanegara.

Terakhir, telah ada beberapa kuliner Indonesia yang dikenal di luar


negeri. Paling terkenal adalah Rendang, yang pada 2011 pernah
menjadi “Kuliner terenak se-dunia” versi CNN Go. Kemudian ada
Nasi Goreng, Bakso, Soto, dan Gado-Gado. Dari sekian banyak
potensi yang Indonesia milliki, sudah sepantasnya kita segera
memperkenalkan kuliner Indonesia ke dunia.

Baca Juga: Ikan Arsik dan Identitas Kuliner Nusantara

Upaya promosi kuliner suatu negara ke publik internasional seperti


yang dijelaskan di atas dinamakan Gastrodiplomasi (diplomasi
kuliner). Gastrodiplomasi menurut Paul Rockower adalah upaya
diplomasi publik untuk mempromosikan budaya kuliner negaranya
kepada publik asing dengan persebaran yang luas.

Sedangkan untuk tujuan dari gastrodiplomasi, menurutnya, adalah


untuk meningkatkan merek bangsa (nation brand), yang itu ialah
kuliner melalui diplomasi budaya dengan memperkenalkan dan
mempromosikan budaya kuliner negaranya untuk diketahui publik
internasional.

Kata gastrodiplomasi pertama kali digunakan pada 2002 untuk


menyebutkan sebuah upaya yang coba dibangun oleh negara Thailand.
Pada tahun tersebut, Thailand membuat sebuah kampanye diplomasi
publik yang dinamakan “Global Thai Programme” yang itu oleh The
Economist disebut sebagai gastrodiplomasi negara Thailand.

Ketika membahas gastrodiplomasi, pertama kita harus pisah dahulu


untuk sasaran/audience yang hendak dituju. Umumnya audience yang
dituju terbagi dua, yakni elite pemerintahan/bisnis dan masyarakat
negara yang dituju.

Untuk yang pertama lebih pada perjamuan elite yang dilakukan


pemerintahan atau mitra bisnis. Sedangkan yang kedua merupakan
tujuan utama gastrodiplomasi. Karena untuk membuat sebuah brand
awareness, maka pengetahuan masyarakat negara yang dituju adalah
sebuah keharusan.

Selama ini tidak banyak aktor yang terlibat dalam gastrodiplomasi


Indonesia. Salah satunya adalah Kementerian Luar Negeri RI melalui
Kantor Perwakilan Indonesia di 139 negara dunia. Kemudian ada
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI yang ikut terlibat
aktif dalam perencanaan maupun pelaksanaan kampanye promosi
kuliner Indonesia.

Selain itu, yang tidak kalah penting adalah para diaspora Indonesia
yang melakukan self promotion and campaign memperkenalkan
kuliner Indonesia di mancanegara.

https://www.qureta.com/next/post/membangun-gastrodiplomasi-indonesia 2/4
1/30/2021 Membangun Gastrodiplomasi Indonesia

Selanjutnya pada tingkat domestik nasional, juga telah ada


lembaga/organisasi swadaya seperti Indonesian Gastronomy
Association, Akademi Gastronomi Indonesia, Indonesian Chef
Association Association of Culinary Professional, dan Center for
Gastrodiplomacy Studies yang memberi fokus pada gastronomi dan
gastrodiplomasi Indonesia. Lembaga/organisasi swadaya tersebut
menjadi aktor katalis penting untuk segera diambil langkah
komprehensif tentang gastrodiplomasi Indonesia.

Tidak sulit bagi indonesia untuk menemukan contoh gastrodiplomasi


yang berhasil. Thailand adalah negara yang paling berhasil dalam
kompetisi globalisasi kuliner. Menjadi negara pertama yang
memperkenalkan gastrodiplomasi tentu keberhasilannya menjadi
standar bagi negara-negara lain untuk mencontohnya.

Paling fantastis dari Thailand adalah jumlah restoran di luar negerinya


yang sudah mencapai angka 15.000 lebih tersebar di seluruh dunia. Di
sisi lain, kunjungan turis ke Thailand menduduki peringkat pertama
tahun 2019 di negara Asia Tenggara dengan jumlah 38,3 juta turis.

Perpaduan antara destinasi wisata dan kuliner adalah daya pikat


penting dari pariwisata sebuah negara. Thailand telah membuktikan
itu. Tidak dimungkiri bahwa keberhasilan tersebut didapatkan karena
brand awareness mengenai kuliner Thailand yang telah dikenal luas.
Sehingga membuat penasaran bagi para turis untuk mencicipi
langsung di negara asalnya. Terlebih lagi, destinasi wisata Thailand
membuat turis tidak pikir panjang lagi untuk segera berwisata di
sana.

Baca Juga: Lawar, Kuliner Haram?

Thailand saja mampu, mengapa Indonesia tidak? Dilihat dari sumber


daya yang Indonesia miliki sebetulnya jauh di atas Thailand, baik dari
keragaman, cita rasa dan keunikan kulinernya. Mudahnya kuliner
Indonesia tidak kalah potensinya.

Akan tetapi, yang membuat Thailand sangat jauh di atas Indonesia


adalah kemampuannya membaca peluang, potensi, dan manajemen
pengelolaan sumber daya untuk keuntungan bangsanya. Dalam hal ini,
Indonesia memang perlu untuk melihat proses dari gastrodiplomasi
Thailand sebagai contoh.

Lantas apa yang Indonesia harus lakukan? Belajar dari


gastrodiplomasi yang diperlihatkan oleh Thailand, maka Indonesia
perlu menyusun konsep gastrodiplomasinya.

Pertama yang harus dilakukan Indonesia adalah merancang rencana


strategis dan kebijakan gastrodiplomasi nasional. Rencana strategis ini
dapat menjadi pedoman utama pelaksanaan gastrodiplomasi
Indonesia. Sedangkan Kebijakan gastrodiplomasi yang dilakukan
melalui kampanye, program atau promosi akan menguatkan simpul-
simpul upaya gastrodiplomasi Indonesia.

Kedua, pemerintah harus mengambil peran utamanya sebagai aktor


penghubung dan penyambung dari multiaktor yang terlibat. Untuk itu,
integrasi dari para aktor menjadi syarat utama.

https://www.qureta.com/next/post/membangun-gastrodiplomasi-indonesia 3/4
1/30/2021 Membangun Gastrodiplomasi Indonesia

Namun integrasi merupakan batu lompatan yang harus dilalui bila


Indonesia serius mengerjakan gastrodiplomasi. Permasalahan ego
sektoral menjadi sebab utamanya. Bilamana pemerintah mampu
mengelola dengan baik, tentu pelaksanaan gastrodiplomasi akan
berjalan lancar.

Terakhir, keterlibatan multiaktor ini barangkali memuat sebuah misi


atau tujuan pada masing-masing aktornya. Itu sah-sah saja, sejauh
tujuan utama gastrodiplomasi yang dilakukan oleh semua pihak
bersatu dalam satu tujuan, yakni memberi rasa pada dunia melalui
kuliner Indonesia.

Fenomena Musik Indie Pandemi Melanda, Realitas Kerja bagi Ibu Para Terdakwa yang Justru Meras
Pembangunan Ibu Kota Pekerja Malu atas Vonis Hakim
Baru Bagaimana??

Kurniawan T… Ahmad Fa… Lina Febri… Muhammad Adib Ma…


10/01/2021 04/11/2020 23/12/2020 14/06/2
Mitra Tutur Mahasiswa Mahasiswa Penulis

https://www.qureta.com/next/post/membangun-gastrodiplomasi-indonesia 4/4

Anda mungkin juga menyukai