Anda di halaman 1dari 5

UJIAN TENGAH SEMESTER

MATA KULIAH GASTRONOMI


Dosen Pengampu: Prof. Dr. Dra. Marwanti, M.Pd.

Oleh:
Avinda Azzahra
NIM 20511244021
Pendidikan Teknik Boga
D

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BOGA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2022
1. Soal:
Pada bidang kuliner gastronomi banyak dibicarakan sebagai ilmu yang terkait
kegiatan mengolah hingga menikmati suatu hidangan. Jelaskan mengenai
pengertian gastronomi!
Jawaban:
Gastronomi adalah suatu studi mengenai kuliner atau makanan baik dari
identitas, budaya, seni, pengetahuan, atau pemahamannya. Gastronomi
merupakan bagian dari pariwisata yang mempelajari hidangan dari segala sisi,
mulai dari sejarah bagaimana adanya hidangan tersebut, makna dari hidangan
tersebut, cara mengolah, hingga seni menyantap hidangan yang baik dan lezat
atau the art of good eating.

2. Soal:
Apa yang membedakan Gastronomi Indonesia dengan Gastronomi Negara
Barat?
Jawaban:
Tentunya perbedaan latar belakang sejarah, budaya, dan adat yang dilahirkan
dari Indonesia atau Negara Barat yang cukup signifikan, jarak yang jauh secara
geografis antara Indonesia dengan Negara Barat membuat gastronominya pun
berbeda. Selain itu, gastronomi juga mencerminkan identitas budaya yang dapat
menciptakan perbedaan antara mereka. Namun, terdapat beberapa poin lain
yang menunjukkan Gastronomi Indonesia berbeda dengan Gastronomi Negara
Barat:
a. Gastronomi Indonesia mengandung nilai adat, seni, simbol, atau ritual karena
adanya budaya yang terlahir dari beberapa daerah di Indonesia.
b. Gastronomi Indonesia memiliki beberapa hidangan otentik yang resepnya
sudah turun-temurun dari orang zaman dahulu dan masih dipertahankan hingga
saat ini.

Sedangkan Gastronomi Barat memiliki produk kuliner yang merupakan hasil


dari proses akulturasi dari perkembangan antara budaya barat dan budaya timur.
Serta datangnya dari proses rasionalitas dan logika.
3. Soal:
Diversifikasi pangan sangat bagus terjadi di Indonesia. Bukan hanya pangan
utamanya yang sangat beragam tetapi juga bahan pangan nabati hewani serta
sayur dan buah yang menghasilkan hidangan yang beragam pula. Analisislah
mengapa makanan atau kuliner di Indonesia sangat beragam dan bagaimana
prosesnya?
Jawaban:
Alasan beragamnya kuliner di Indonesia adalah citranya sebagai Kepulauan
Rempah-rempah. Kebudayaan, kebiasaan, serta wilayah negara yang luas pun
turut mendorong keberagaman kuliner Indonesia. Prosesnya, yaitu saat
kekayaan rempah yang kita miliki menarik bangsa Eropa untuk menguasai
Nusantara pada abad ke-XVI sampai abad ke-XX. Sejak itu, terjadilah interaksi
perdagangan atau ekspansi besar-besaran bangsa Eropa dengan tujuan untuk
berniaga rempah-tempah yang menciptakan persilangan jenis masakan. Selain
itu, banyaknya pendatang dari luar negeri dan menetap di Indonesia
menyebabkan adanya asimilasi budaya dengan kuliner lokal dan bahkan sejarah
kuliner itu pun sudah ada di dalam naskah dan prasasti Hindu-Buddha.
Dalam prasasti di Jawa dan Sumatra yang berisi jejak kuliner Indonesia, istilah
boga dikenal sebagai makanan yang dibuat dengan sentuhan seni dan
memberikan kenikmatan. Kemudian, didirikannya Huishoudschool pada 1902,
yang mana itu merupakan sekolah kejuruan perempuan yang berkaitan dengan
rumah tangga seperti menjahit dan memasak menjadi sarana penting bagi
perempuan untuk mengekspresikan dan bertukar resep masakan nusantara.
Karena aktivitas perempuan itu lah menjadi sebab lain dari tersebarnya
makanan nusantara.
4. Soal:
Gastronomi Indonesia unik, autentik, dan sangat menarik untuk dielaborasi.
Selain itu, gastronomi Indonesia juga memiliki banyak keunggulan
dibandingkan dengan negara-negara lain. Akan tetapi, mengapa masih terdapat
banyak permasalahan berkaitan dengan hal tersebut dan bagaimana solusi yang
dapat dilakukan untuk memperbaiki dan mengembangkan gastronomi di
Indonesia? Beri 4 contoh permasalahan dan alternatif pemecahannya?
Jawaban:
Keberagaman pada gastronomi Indonesia tentunya menyebabkan adanya
beberapa permasalahan yang terjadi. Untuk memperbaiki beberapa masalah
tersebut, dapat kita usahakan dalam memahami gastronomi yang ada di
Indonesia dengan mengadakan pengklasifikasian, baik berdasarkan
wilayah/daerah, sejarah, budaya, atau yang lainnya. Kemudian gastronomi yang
sudah diklasifikasikan tersebut akan dikaji secara mendalam dengan pihak yang
bersangkutan, misal dari bidang pariwisata dan bidang sejarah. Dari hasil kajian
gastronomi tersebutlah kita bisa menyebarkan informasi gastronomi secara
meluas melalui media.
Adapun 4 contoh permasalahan dan alternatif pemecahannya:
a. Makanan tradisional yang semakin kurang diminati oleh kalangan muda.
Saat ini makanan otentik yang benar-benar tradisional kurang diminati oleh
kalangan muda karena pandangan kuno terhadap masakan tersebut.
Kalangan muda lebih menyukai makanan kekinian yang lebih modern.
Dalam mengatasi permasalahan ini, dapat dilakukan promosi besar-besaran
melalui event atau pameran makanan, tentunya dengan mengadakan
perluasan informasi mengenai makanan tradisional oleh para ahli yang
mengkaji hal tersebut.
b. Makanan baru yang berbeda dengan makanan kebiasaannya.
Dalam permasalahan ini, dapat diambil contoh semisal seseorang merantau
dari Pulau Sumatera ke Pulau Jawa. Tentunya ada perbedaan makanan yang
cukup signifikan, baik dalam rasa, bahan baku, aroma, dan lain-lain. Hal
tersebut terjadi karena perbedaan sejarah serta budaya yamg ada di daerah
masing-masing sehingga melahirkan cita rasa makanan yang berbeda pula.
Hal ini dapat diatasi dengan mencoba untuk mempelajari kuliner Indonesia
secara meluas, agar dapat terbayang bagaimana rasa dari makanan daerah
luar tersebut meskipun belum mencicipinya. Selain itu, makanan pun dapat
di adjust atau disesuaikan dengan selera kebiasaannya, tanpa
menghilangkan rasa asli dari makanan itu sendiri.
c. Banyak makanan Indonesia yang belum diketahui.
Makanan di Indonesia sangat beragam hingga banyak pula makanan yang
belum diketahui oleh dunia bahkan oleh masyarakat negaranya sendiri. Cara
untuk mengatasi ini, dimulai dengan bahan dasar hidangan yang digunakan
merupakan bahan yang berkualitas tinggi sehingga kita akan percaya diri
untuk mempromosikannya. Selain itu, tidak hanya nasi goreng, makanan
seperti soto ayam, dengan pendampingnya yaitu sambal, kecap manis, dan
tempe juga bisa dijadikan branding untuk kuliner Indonesia karena
keunikannya dari cerita terhadap Indonesia. Dalam hal ini, pemerintah
Indonesia, Chef Indonesia, serta warga Indonesia sama-sama memiliki
peran yang tinggi untuk bekerja sama mempromosikan kuliner Indonesia.
d. Masakan khas Indonesia masih ada yang diakui oleh negara lain.
Terdapat beberapa permasalahan mengenai isu ini, masakan khas Indonesia
diakui oleh negara lain. Dalam mengatasi ini, pemerintah Indonesia perlu
melindungi kuliner Indonesia dengan cara menggencarkan promosi dan
perluasan informasi mengenai makanan Indonesia. Tentunya dengan
bantuan oleh masyarakat atau pihak yang terkait.

Anda mungkin juga menyukai