Anda di halaman 1dari 4

Artikel Ilmiah PKKMB Universitas Negeri Surabaya 2021

❒ 1

Makanan Tradisional Dan Cara Meningkatkan Minat


Masyarakat

Gio Vanesa Hana Faiza, Nama Lengkap Pembimbing2 (10 pt)


Pendidikan kesejahteraan keluarga, Universitas Negeri Surabaya, 60231, Indonesia (9 pt)
Pendidikan Tataboga , Universitas Negeri Surabaya, 60321, Indonesia(9 pt)

Article Info ABSTRAK (10 PT)


Article history: Makanan tradisional adalah makanan yang dikonsumsi sejak generasi
terdahulu yang menjadi khas suatu daerah dan telah disesuaikan dengan cita
Received August 23, 2021 rasa serta selera masyarakat setempat. Makanan tradisional sebenarnya unggul
Revised Nov 20, 2021 dalam makna filosofis dan kandungan nutrisi, tetapi nyatanya kegemaran masyarakat
Accepted Dec 11, 2021 terhadap makanan tradisional kian hari kian merosot. Saat ini penikmat makanan
tradisional sebagian besar datang dari kalangan orang tua. Sementara dari kalangan
muda sendiri masih kurang tertarik untuk mengonsumsi makanan tradisional.
Kurangnya minat terhadap makanan tradisional ini disebabkan oleh beberapa
Kata Kunci: faktor, diantaranya karena banyak makanan asing yang masuk ke Indonesia dan lebih
Makanan tradisional bervariasi baik dari segi rasa, bentuk, warna, maupun kemasan. Selain itu, kebanyakan
makanan tradisional juga memiliki daya simpan yang relatif singkat.
Cara Meningkatkan
Minat Masyarakat
This is an open access article under the CC BY-SA license.

Corresponding Author:
Gio Vanesa Hana Faiza
Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
Universitas Negeri Surabaya
Email: gio.21074@mhs.unesa.ac.id

1. PENDAHULUAN
Makanan tradisional merupakan salah satu ciri keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia.
Makanan tradisional juga berfungsi sebagai identitas setiap daerah karena memiliki cita rasa yang
berbeda sesuai dengan lingkungan, kebiasaan, simbol, peraturan, serta pola konsumsi yang sudah menjadi
tradisi turun-temurun pada setiap daerah.
Makanan tradisional saat ini sudah sangat jarang ditemukan karena adanya perubahan zaman.
Sebagian masyarakat menganggap makanan dan tradisional adalah panganan yang sudah ketinggalan
zaman, sehingga sekarang makanan tersebut sudah ditinggalkan oleh masyarakat, dan mulai beralih pada
kehidupan modern. padahal makanan tradisional adalah wujud warisan nenek moyang yang harus tetap
dijaga dan dilestarikan keberadaanya. (Arum Kusmaningttyas,2013,hlm.1) 1
Selain itu, makanan tradisional adalah salah satu yang menjadi daya Tarik wisata di suatu daerah,
kegiatan tersebut dinamakan wisata kuliner. Menurut Yuni Maharani (2011) 2 jenis-jenis kuliner di
Indonesia dibagi menjadi dua kategori besar, yaitu makanan berat dan makanan ringan. Makanan berat
merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. yang berfungsi sebagai sumber karbohidrat.
Makanan pokok disini berarti makanan yang menjadi bahan pokok untuk makanan sehari-hari dengan
tujuan untuk memenuhi kebutuhan badan. (kemendikbud,2014,hlm.11). 3
Untuk meningkatkan eksistensi makanan tradisional di berbagai kalangan dalam masyarakat
diperlukan inovasi pada makanan tradisional. Inovasi pangan yang dapat diterapkan pada makanan
tradisional meliputi inovasi dalam mengembangkan makanan tradisional yang memiliki daya simpan

Artikel Ilmiah PKKMB Universitas Negeri Surabaya 2021


2

lebih lama dengan variasi rasa yang lebih beragam. Salah satu upaya untuk menarik minat masyarakat
terhadap makanan tradisional dapat melalui inovasi
2. MATERI DAN METODE
Dalam Penelitian ini digunakan metode analisis deskriptif dan metode penelitian komparatif.
Metode analisis deskriptif merupakan metode pemberian gambaran dengan pengumpulan data
kemudian membuat kesimpulan yang bersifat umum. Pengumpulan data yang dimaksud adalah dengan
mengumpulkan data dari berbagai literatur seperti buku dan jurnal yang mendukung. Kemudian
dilanjutkan dengan metode penelitian komparatif.
Metode penelitian komparatif merupakan metode penelitian yang dilakukan untuk membandingkan
objek hasi penelitian yang sudah diberi perlakuan berbeda dengan objek sebelum diberi perlakuan
berbeda. Dalam hal ini objek yang dibandingkan adalah tingkat minat masyarakat terhadap Makanan
Tradisional.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan gagasan Koentjaraningrat , kita dapat menyimpulkan bahwa di balik makanan sebagai
produk budaya, ada sistem sosial berupa aktivitas yang membentuk pola-pola perilaku dalam masyarakat
maupun sistem kultural berupa ide, gagasan, atau nilai yang menjiwai hidup masyarakat. Makanan
sebagai hasil karya konkret dalam budaya tidak dapat dipisahkan dari aktivitas makan maupun nilai-nilai
filosofis yang mendasarinya di dalam masyarakat. 4
Jika menilik makanan tradisional (makanan warisan leluhur) di nusantara, kita menemukan bahwa
makanan seringkali dikaitkan dengan ritual social maupun spiritual tertentu. Makanan tradisional menjadi
pelengkap dalam upacara sosial dan keagamaan, khususnya berkenaan dengan peristiwa-peristiwa besar
dalam kehidupan: kelahiran, perkawinan, atau kematian. 5
3.1. Cara Mengenalkan Makanan Tradisional
INOVASI MAKAN TRADITIONAL
Fusion food popular dengan sebutan east meet west adalah makanan kombinasi dari beberapa
makanan yang dipadupadankan menjadi satu makanan dan akan menjadi satu jenis makanan yang baru
dengan cita rasa yang baru atau bisa juga masih sama tetapi terasa berbeda. Contoh kecil dari fusion food
adalah rendang sushi, kue lumpur matcha, kue cubit red velvet, kue lumpur oreo, dadar gulung keju, dan
lain-lain. Ada pula makanan instant yang di fusion, seperti donat Indomie, atau keripik pisang dengan
rasa cheddar cheese. Sebagian besar masyarakat lebih mengetahui dan menyebutnya dengan "makanan
tradisional dengan gaya modern". Makanan yang telah dicontohkan dikalimat sebelumnya adalah contoh
kecil dari adalah makanan fusion, makanan khas Indonesia dengan cita rasa luar negri. 6
FESTIVAL MAKANAN TRADISIONAL
Kegiatan Festival Makanan Tradisional DIY Tahun 2018 ini dibuka secara resmi oleh Direktur
Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi, Dra. Christriyati Ariani, M.Hum., yang juga
menyampaikan bahwa pada makanan tradisional banyak nilai kehidupan yang dapat diambil, salah
satunya adalah tersiratnya keseimbangan manusia dengan alam, manusia dengan manusia, dan berujung
pada manusia dengan Tuhannya. Hadir dan turut pula memberi sambutan beliau Wakil Kepala Dinas
Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Singgih Raharjo, S.H., M.Ed., yang turut
menyampaikan perlunya makanan tradisional mendapatkan tempat termasuk misal apabila rapat diadakan
menjadi salah satu makanan sajiannya, beliau juga mengingatkan perlunya sinergi seluruh pihak agar
makanan tradisional menjadi terkenal setidaknya di tingkat ASEAN. 7
SEBAGAI IDENTITAS BUDAYA
Eduardo Mendieta mengatakan: “Our identities are never discovered. They are always
constituted,constructed, invented, imagined, imposed, projected, suffered, and celebrated. Identities are
never univocal, stable, or innocence. They are always an accomplished and ceaseless project. For this
reason, in the process of constituting them and negotiating them, we discover that we were like we never
imagined to have been.” (Alcoff & Mendieta [eds], 2000: 414) 8 Ungkapan Eduardo Mendieta di atas
menjadi awalan untuk mengulas masalah identitas, yang dalam kekinian marak menjadi topik
mengemuka berkaitan dengan perdebatan berbagai kajian, terutama yang berkaitan dengan
pascakolonialisme, multikulturalisme, dan globalisasi.
DESIGN KEMASAN
Kemasan tradisional yang baik memiliki desain yang unik, modis dan trendi tanpa mengabaikan
tujuan fungsional kemasan. Dalam hal ini menunjukkan peran para desainer yang utama, yaitu kreativitas
dalam mendesain ulang kemasan-kemasan tradisional dengan tanpa mengabaikan identitas lokal dan jati
dirinya yang unik dan mampu mewakili budaya lokal. Dengan demikian ketertarikan konsumen akan

Artikel Ilmiah PKKMB Universitas Negeri Surabaya 2021


3
Artikel Ilmiah PKKMB Universitas Negeri Surabaya 2021 ❒

membeli makanan tradisional bukan hanya karena isinya, tapi juga karena daya tarik kemasannya yang
unik. Desain yang selalu inovatif dapat memunculkan keinginan pembeli untuk mengoleksinya.9
Berdasarkan klasifikasinya, secara umum kemasan memiliki peranan sebagai berikut: 1.
Mempertahankan bahan dalam keadaan bersih dan higienis. 2. Mengurangi terbuangnya bahan selama
distribusi. 3. Mempertahankan gizi produk yang dikemas. 4. Sebagai alat penakar, media informasi dan
sekaligus sebagai sarana promosi. 10
PEMASARAN
Menurut Kotler (2008) saluran pemasaran adalah organisasi yang saling tergantung dan tercakup
dalam proses membuat produk dan jasa tersedia untuk dipakai konsumen. Banyak produsen yang mampu
menghasilkan suatu produk sendiri namun tidak banyak dari mereka yang melakukan penjualan langsung
ke konsumen akhir, pertimbangan biaya biasanya menjadi faktor atau alasan terkuat mengapa para
produsen tidak langsung menjual produknya langsung ke konsumen akhir. Diantara produsen dan
konsumen perantara yang menyalurkan produk di antara mereka. Perantara ini sering disebut saluran
pemasaran11
Berdasarkan Kottler (2008) Saluran pemasaran ada 4 (empat) tingkat dalam suatu pemasaran,
diantaranya: a. Saluran Tingkat Nol yaitu Produsen yang menjual produknya langsung ke konsumen akhir
tanpa perantara. b. Saluran Tingkat Satu yaitu Produsen yang menjual produknya dengan satu perantara
produsen-pengecer-konsumen akhir. c. Saluran Tingkat Dua yaitu Produsen yang menjual produknya
melalui dua perantara produsen-pedagang besar-pengecer-konsumen akhir. d. Saluran Tingkat Tiga yaitu
Produsen yang menjual produknya melaui Tiga perantara produsen-pedagang besar-agen-pengecer-
konsumen akhir. 12
Teori perilaku konsumen yang menyatakan bahwa untuk meningkatakan kemungkinan dan
frekuensi konsumen melakukan kontak dengan produk, membeli dan menggunakannnya dan melakukan
pembelian ulang, konsumen dapat mengalami kontak dan terlibat dengan suatu produk melalui berbagai
cara yang berbeda. Cara yang dimaksud dalam penelitian ini dengan memanfaatkan Peran media sosial
dalam pemasaran, seperti yang dikemukakan oleh Neti, (2011) menjelaskan ada 5 point peran dari media
sosial dalam pemasaran: 1. Media sosial dapat memberikan identitas mengenai produk yang ditawarkan.
2. Berperan sebagai penelitian pemasaran dalam usaha mencari informasi mengenai kebutuhan
konsumen. 3. Media sosial dapat dijadikan sebagai penghubung komunikasi antara pemasaran dengan
konsumen, hal ini bertujuan untuk mempertahankan hubungan dengan konsumen. 4. Media sosial
mendekatkan perusahaan dengan konsumen. Konsumen dapat mereduksi waktu yang mungkin digunakan
hanya untuk melihat produk secara langsung, media sosial berfungsi untuk menampilkan produk setiap
waktu. 5. Media sosial ditujukan untuk membangun customer engagemen.13

4. KESIMPULAN
Berdasarkan gagasan Koentjaraningrat,kita dapat menyimpulkan bahwa di balik makanan sebagai
produk budaya, ada sistem sosial berupa aktivitas yang membentuk pola-pola perilaku dalam
masyarakat maupun sistem kultural berupa ide, gagasan, atau nilai yang menjiwai hidup
masyarakat. Makanan sebagai hasil karya konkret dalam budaya tidak dapat dipisahkan dari aktivitas
makan maupun nilai-nilai filosofis yang mendasarinya di dalam masyarakat.Ungkapan Eduardo
Mendieta di atas menjadi awalan untuk mengulas masalah identitas, yang dalam kekinian marak
menjadi topik mengemuka berkaitan dengan perdebatan berbagai kajian, terutama yang berkaitan
dengan pascakolonialisme, multikulturalisme, dan globalisasi.
.

UCAPAN TERIMA KASIH


Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji
syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan artikel ilmiah tentang Makanan Tradisional Dan Cara Meningkatkan Minat Masyarakat.
Dan saya mengucapkan banyak terima kasih kepada kakak/abang/dosen selaku pembimbing selama kegiatan
pkkmb kemarin. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran
dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Kusumaningtiyas, A., Wibisono, B., & Kusnadi. (2013). “Penggunaan istilah makanan dan jajanan tradisional
pada masyarakat di kabupaten banyuwangi”. Vol:1

Judul naskah singkat dan jelas, menyiratkan hasil penelitian (Penulis Pertama)
4

[2] R. Arulmozhiyal and K. Baskaran, "Implementation of a Fuzzy PI Controller for Speed Control of Induction
Motors Using FPGA," Journal of Power Electronics, vol. 10, pp. 65-71, 2010.
[3] Maharani, Y. (2011). “Pelestarian budaya indonesia melalui pembangunan fasilitas pusat jajanan tradisional jawa
barat”. Skripsi. Ilmu Perpustakaan Universitas Islam Negri Hidayatullah Jakarta. Jakarta: Tidak diterbitkan
[4] Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1990), hlm. 186-188.” Memaknai
Kuliner Tradisional di Nusantara: Sebuah Tinjauan Etis,”
http://ejournal.atmajaya.ac.id/files/journals/21/articles/527/submission/proof/527-241-668-1-10-20190527.pdf
[5] Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1990), hlm. 186-188.” Memaknai
Kuliner Tradisional di Nusantara: Sebuah Tinjauan Etis,”
http://ejournal.atmajaya.ac.id/files/journals/21/articles/527/submission/proof/527-241-668-1-10-20190527.pdf
[6] https://m.qraved.co/journal/restaurants/8-kue-cubit-paling-trending-di-tahun-2015 ( diakses 09/22/2021)
[7] https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbyogyakarta/mengenalkan-makanan-tradisional-dalam-bingkai-kekinian/
(diakses 09/22/2021)
[8] Alcoff, L.M. & Mendieta, E. (Eds). (2000). Identities: Race,Class, Gender, and Nationality.UK: Blagckwell
Publishing. “Kuliner Sebagai Identitas Budaya: Perspektif Komunikasi Lintas Budaya” SRI UTAMI Doktor dari
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia
[9] Benny Rahmawan Noviadji (2015).” Desain Kemasan Tradisional Dalam Konteks Kekinian” Institut Informatika
Indonesia (IKADO) Surabaya
[10] Benny Rahmawan Noviadji (2015).” Desain Kemasan Tradisional Dalam Konteks Kekinian” Institut Informatika
Indonesia (IKADO) Surabaya
[11] Kotler, P. 2008. Prinsip – Prinsip Pemasaran (12th ed). Jakarta : Erlangga
[12] Kotler, P. 2008. Prinsip – Prinsip Pemasaran (12th ed). Jakarta : Erlangga
[13] Neti, S. (2011). Social media and its role in marketing, International Journal of Enterprise Computing and
Business Systems, 1 (2): 1-16.” Strategi Pemasaran Bisnis Kuliner Menggunakan Influencer Melalui Media Sosial
Instagram” Made Resta Handika, Gede Sri Darma .Undiknas Graduate School

Artikel Ilmiah PKKMB Universitas Negeri Surabaya 2021

Anda mungkin juga menyukai