Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

Pendahuluan

A.Latar Belakang
Menurut asal kata”Globalisasi”diambil dari kata global, yang
maknanya adalah universal. Achmad Suparman menggunakan
Globalisasi adalah suatu proses yang menjadikan sesuatu (benda atau
perilaku sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa di batasi oleh
wilayah Globalisasi belum di miliki definisi yang mempan, kecuali
sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi
mana orang melihatnya.
Di sisi lain, ada yang melihat Globalisasi sebagai sebuah proyek
melihatnya yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa
saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari
sudut pandang ini, Globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam
bentuk paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan
mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak
berdaya karena tidak mampu bersaing.
B.Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dari pembahasan yang akan saya buat
adalah sebagai berikut:
1.Apa itu Globalisasi?
2.Bagaimana ciri-ciri Globalisasi?
3.Apa dampak Globalisasi?
4.Bagaimana usaha untuk menghadapi tantangan Globalisasi tersebut?
5.Apa upaya pemerintah dalam menangani masalah Globalisasi?

1
C.Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata pelajaran dan juga sebagai referensi bagi para pembaca
dalam mendapatkan pengetahuan tentang Globalisasi.

2
BAB 2
Pembahasan

A.Pengertian Globalisasi
Menurut asal kata “Globalisasi” di ambil dari global, yang maknanya
adalah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah
suatu proses menjadikan suatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari
setiap individu di dunia ini tanpa di batasi oleh wilayah Globalisasi
belum memiliki definisi yang mempan, kecuali sekedar definisi kerja
(working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang
melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial,
proses sejarah atau proses alamiah yang akan membawa seluruh
bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan
satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan koeksistensi dengan
menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya.
Seholte melihat bahwa ada berapa definisi yang dimaksudkan orang
dengan Globalisasi:
 Internasionalisasi: Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya
hubungan internasional. Dalam hal ini masing-masing negara
tetap mempertahankan indentitasnya masing-masing, namun
menjadi semakin tergantung sama lain.
 Liberalisasi: Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkan
batas antara negara, misalnya; hambatan tarif ekspor impor, lalu
lintas devisa, maupun migrasi.
 Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin
tersebarnya hal material maupun imaterial keseluruhan dunia.
 Westernisasi : westernisasi adalah salah satu bentuk dari
universitas dengan semakin menyebarkannya pikiran bahaya dari
budaya dari barat sehingga mengglobal.
 Hubungan transplantasi dan surateritoriaritas: Arti kelima ini
berbeda dengan keempat definisi di atas. Pada empat definisi
pertama, masing-masing negara masih mempertahankan status
ontologinya. Pada pengertian kelima, dunia global memiliki status
ontologi sendiri, bukan sekadar gabungan negara-negara.
3
Secara historis globalisasi berarti meluaskan pengaruh suatu
kebudayaan atau agama ke seluruh penjuru dunia. Globalisasi sekarang
di mungkinkan oleh penggunaan media elektronik dalam mengirim dan
menerima informasi.
Efeknya adalah bahwa ruang dan waktu menjadi kecil, apa yang
terjadi di satu belahan dunia akan mempengaruhi belahan lainnya.
Para ahli komunikasi menyebutnya sebagai gejala time-space
compression atau menyusutnya ruang dan waktu.
Globalisasi adalah suatu proses dimana antar individu, antar
kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait dan
memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara.
B.Dampak globalisasi
1.Dampak positif globalisasi antara lain:
 Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan.
 Mudah melakukan komunikasi.
 Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi).
 Menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleran.
 Memancu untuk meningkatkan kualitas diri.
 Mudah memenuhi kebutuhan.
2.Dampak negatif globalisasi antara lain:
 Informasi yang tidak tersaring.
 Perilaku konsumtif.
 Membuat sikap menutup diri, berpikir sempit.
 Pemborosan dan pengeluaran dan menurut perilaku yang
buruk.
 Mudah terpengaruh oleh hal yang berburu barat.
C.Upaya menghadapi tantangan globalisasi
Cara-cara menghadapi era globalisasi:
1. Menyaring budaya-budaya asing yang masuk ke negara kita
harus sesuai dengan kepribadian bangsa.
2. Mencintai atau membeli produk dalam negeri sendiri.
3. Meningkatkan produksi dalam negeri agar dapat bersaing

4
Dengan produk negara-negara maju
D.Upaya menghadapi tantangan era globalisasi dan
Perkembangan IPTEK
Dalam menghadapi globalisasi dan perkembangan IPTEK, perintah
menetapkan beberapa kebijakan seperti termuat dalam GBHN sebagai
berikut:
a. Bidang Ekonomi
Kebijakan bidang ekonomi dalam upaya menghadapi
tantangan globalisasi disebutkan sebagai berikut:
 Mengembangkan perekonomian yang berorientasi global
sesuai kemajuan teknologi dengan membangun keunggulan
kompetitif berdasarkan keuntungan komparatif sebagai
negara maritim dan agraris sesuai kompetensi dan produk
unggulan setiap daerah terutama pertanian dalam arti luas,
kehutanan, kelautan, pertambangan, pariwisata, industri
kecil, serta kerajinan rakyat. Mengembangkan kebijakan
industri, perdagangan dan investasi dalam rangka
meningkatkan persaingan global dengan membuka
aksesibilitas yang sama terhadap kesempatan kerja dan
berusaha bagi segenap rakyat, dan seluruh daerah melalui
keunggulan kompetitif terutama berbasis keunggulan
sumber daya manusia dengan menghapus segala bentuk
perlakuan diskriminatif dan hambatan.
b.Bidang Politik
Kebijakan bidang politik dalam upaya menghadapi
tantangan globalisasi disebutkan sebagai berikut:
 Menegakkan arah politik luar negeri Indonesia yang bebas
aktif dan berorientasi pada kepentingan nasional,
menitikberatkan pada solidaritas antar negara berkembang
mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa,
menolak penjajahan dalam segala bentuk, serta kerja sama
internasional bagi kesejahteraan rakyat.

5
 Meningkatkan persiapan Indonesia dalam segala bidang
untuk menghadapi perdagangan bebas, terutama dalam
menyongsong pemberlakuan AFTA, AFEC, dan WTO.
 Memperkuat kelembagaan, sumber daya manusia, sarana
dan prasarana penerangan khususnya di luar negeri dalam
rangka memperjuangkan kepentingan nasional di forum
internasional.
c.bidang agama
Kebijakan bidang agama dalam upaya menghadapi
tantangan globalisasi disebutkan sebagai berikut:
 Meningkatkan kualitas pendidikan agama melalui
penyempurnaan sistem pendidikan agama, sehingga lebih
terpadu dan integral dengan sistem pendidikan nasional
dengan didukung oleh sarana dan prasarana yang
memadai.
 Meningkatkan peran dan fungsi lembaga-lembaga
keagamaan dalam ikut mengatasi dampak perubahan yang
terjadi dalam semua aspek kehidupan untuk memperkokoh
jati diri dan kepribadian bangsa, serta memperkuat
kerukunan hidup bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
d.Bidang pendidikan
Kebijakan bidang pendidikan dalam upaya menghadapi
tentang globalisasi dan perkembangan IPTEK antara lain:
 Meningkatkan kemampuan akademik dan kesejahteraan
tenaga kependidikan, sebagai tenaga kependidikan
berfungsi secara optimal terutama dalam peningkatan
kependidikan watak dan Budi pekerti agar dapat
mengembalikan wibawa lembaga dan tenaga pendidikan.
 Meningkatkan kualitas lembaga pendidikan yang
diselenggarakan baik oleh masyarakat maupun
pemerintah untuk memantapkan sistem pendidikan yang
efektif dan efisien dalam menghadapi perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni.

6
e.Bidang sosial budaya
Kebijakan bidang sosial budaya dalam upaya
menghadapi tantangan globalisasi dan perkembangan
IPTEK sebagai berikut:
 Mengembangkan dan membina kebudayaan nasional
bangsa Indonesia yang bersumber dari warisan budaya
leluhur bangsa, budaya nasional yang mengandung
nilai-nilai universal, termasuk kepercayaan terhadap
Tuhan yang maha esa dalam rangka mendukung
terpeliharanya kerukunan hidup bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
 Memberantas secara sistematis perdagangan dan
penyalahgunaan narkotika dan obat-obat terlarang
dengan memberikan sanksi yang sebenar-benarnya
kepada produsen, pengedar dan pemakai.
 Melindungi segenap generasi muda dari bahaya
destruktif, terutama bahaya penyalahgunaan narkotika,
obat-obatan terlarang dan narkotika lainnya melalui
gerakan pemberantasan dan peningkatan kesadaran
masyarakat akan bahaya penyalahgunaan narkotika.

7
BAB 3
Penutupan
A.KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari pembahasan diatas sebagai berikut:
1. Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau
perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa di
batasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang
mempan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition),
sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya.
2. Globalisasi adalah suatu proses dimana antar individu, antar
kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung,
terkait dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas
negara.
3. Globalisasi memiliki dampak, yaitu: ada dampak positif dan ada
dampak negatif, sehingga perlu campur tangan pemerintah agar
globalisasi tidak menjadi masalah yang rumit di Indonesia.
B.SARAN
Adapun saran yang dapat saya sampaikan adalah bahwa sebagai
manusia kita harus pandai menyaring kembali adapun bentuk
perbedaan atau hal asing yang masuk ke negara kita, sehingga kita tidak
terkena dampak dari globalisasi dan apapun bentuknya. Kita tetap harus
mendukung budaya asli negara Indonesia, karena itu adalah bentuk
warisan nenek moyang kita.

8
Daftar pustaka

Depdiknas.go.id, globalisasi dan perkembangan kesenian rakyat suatu


penghampiran awal.
Dr. Arianto patunru: tentang Globalisasi
www.wikipedia.com
www.google.com

Anda mungkin juga menyukai