Anda di halaman 1dari 26

PERAN HALAL SCIENCE

CENTER SEBAGAI SOFT POWER THAILAND

Oleh :
Maisaroh Aliyah Zuchri
XII Ibnu Nafis

PESANTREN MODERN INTERNASIONAL DEA MALELA


PAMANGONG SUMBAWA INDONESIA
2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembautan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada Bapak Pengasuh PMI Dea Malela,Direktur,Ustad
Ustazah pembimbing yang telah membantu dalam membimbing untuk menyelesaikan
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Akhir kata kami berharap semoga makalah
ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.
ABSTRAK

Perkembangan dunia halal membuat pemerintah Thailand melirik untuk


memanfaatkan keuntungan bagi pemerintah Thailand dalam mengelola dan
mengembangkanya. Padahal Thailand adalah negara penduduk dengan mayoritas beragana
Budha dan juga ditetapkan sebagai agama resmi negara. Program halal menjadi salah satu
instrument dalam mendukung suatu kepenting negara Thailand. Dengan memberikan manfaat
yang banyak dalam berbagai aspek sehingga negara Thailand dinyatakan bisa bergabung di
pasar halal dan menjadi negara non muslim yang berhasil menarik perhatian banyak negara
dan wisatawan dalam mengembangkan program halal.
Penelitian ini bertujuan membahas mengenai bagaimana strategi komunikasi
internasional pemerintah Thailand dalam mengembangkan program halal sehingga Thailand
bisa berkontribusi dalam pemanfaatan halal. Selain itu, penelitian ini untuk mengetahui
proses komunikasi Internasional dalam pengembangan Halal sebagai soft power diplomacy,
mengetau bagaimana Alasan Thailand mengambil strategi soft power diplomacy melalui
program Halal, mengetahui pihak-pihak yang berkaloborasi. Bersama Thailand dalam
mengembangkan program halal serta mengetahui Hambatan Soft Power Diplomacy dalam
mengembangkan program halal. Dalam penelitian ini menggunakan teori perencanaan
komunikasi grounded theory, teori komunikasi internasional, soft power diplomacy dan
gastrodiplomacy sebagai teori pendukung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
dengan pendekatan studi kasus. Data penelitian dihimpun melalui penyebaran wawancara
mendalam bersama Halal Departement Central Islamic Council of Thailand, Halal Science
Center, Koordinator Fungsi Penerangan Sosial Budaya KBRI Bangkok, Sekertaris I Fungsi
Ekonomi KBRI Bangkok dan Mahasiswa Universitas Thamasat Hasil penelitian ini mengenai
strategi komunikasi internasional oleh pemerintah Thailand dalam mengembangkan program
halal sebagai soft power negara Thailand.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Diplomasi pada umumnya merupakan praktek, tata cara dalam melakukan
perundingan, negosiasi, maupun perjanjian yang dilakukan oleh seorang diplomat untuk
mempresentasikan negara yang diwakilinya dalam mencapai sebuah kepentingan negara.
KM Panikkar dalam bukunya The Principle and Pratice of Diplomacy menyatakan
“Diplomasi dalam hubungannya dengan politik internasional, adalah seni
mengedepankan kepentingan suatu negara dalam hubungannya dengan negara lain”1.
Dewasa ini keberadaan diplomacy tidak hanya mengenai hard diplomacy namun juga
upaya hubungan dengan negara lain menggunakan upaya soft diplomacy, soft diplomasi
merupakan strategi atau cara yang digunakan suatu negara untuk merealisasikan atau
mencapai kepentingan nasionalnya baik dengan menggunakan pendekatan sosial maupun
budaya. Dengan kata lain diplomasi dewasa in bukan hanya dilakukan oleh pemerintah
atau one track saja, tetapi sudah berkembang ke era dimana siapa saja bisa melakukan
negosiasi selagi itu untuk mendapatkan kepentingan baik dalam bentuk ekonomi, politik,
sosial dan budaya.
Salah satu bentuk dari implementasi dari soft diplomacy ialah gastrodipomasi,
gastrodiplomasi merupakan salah satu cara atau tindakan yang dilakukandalam
memanfaatkan serta mengolah kuliner yang ada di suatu negara, sehingga mampu
menjadi instrument atau strategi untuk mencapai kepentingan nasional negara dengan
merasakan sendiri cita rasa masakan yang ada, dan juga masakan tersebut dapat
merefleksikan nilai-nilai budaya serta filosofi suatu negara. Salah satu negara yang
terbilang berhasil dalam menggunakan gastrodiplomasi ialah Thailand Negara Gajah
Putih tersebut memang memiliki cita rasa kuliner yang unik dominasi rasa manis pedas
sangat terasa bagi penikmatnya. Serta cita rasa tersebut dapat diterima oleh masyarakat
internasional terutama masyarakat ASEAN yang memiliki cita rasa yang hampir sama
antara satu sama lain. Pada tahun 2002 Thailand meluncurkan program yang bertajuk
“Global Thai” sebagai ajang untuk mempromosikan kuliner Thailand ke mancanegara.
Berbagai tujuan utama serta harapan yang terdapat didalam promosi tersebut seperti

1
Chandra Purnama and others, ‘Diplomasi Publik Thailand Melalui Industri Halal Pendahuluan Industri Halal
Memainkan Peran Penting Dalam Investasi Islam Salah Satunya Dari Sektor Pariwisata Halal Yang Pertumbuhannya
Meningkat Pesat . Berdasarkan Laporan Global Muslim Travel Index ( GMT’, 8090.18 (2021), 29–46.
pertama, memperkenalkan kepada masyarakat internasional mengenai berbagai jenis
kuliner khas dari Negeri Gajah Putih, kedua, membuka gerai-gerai restoran Thailand di
seluruh penjuru dunia, ketiga, setelah masyarakat internasional telah familiar dengan
makanan Thailand tentunya tidak hanya sebatas itu, masyarakat internasional akan
berkunjung langsung ke negara tersebut untuk merasakan sensasi menyantap kuliner serta
pariwisata yang ada disana. Terbukti beberapa tahun belakangan ini lonjakan terhadap
kunjungan wisatawan mancanegara ke Thailand terbilang cukup tinggi terutama
wisatawan yang berasal dari negara-negara muslim. Hal tersebut didukung oleh
kebijakan yang dikeluarkan pemerintah terhadap kebijakan global thai sebagai bentuk
dari gastrodiplomasy Thailand.
Meskipun Thailand merupakan negara non-muslim tetapi kebijakan global thai
sebagai bentuk dari gastrodiplomasy Thai harus diambil dikarenakan wisatawan Islam
merupakan market yang dapat membawa keuntungan besar bagi Thailand. Bentuk dari
keseriusan ini, pemerintah Thailand terhadap lonjakan wisatawan muslim salah satunya
adalah penyediaan berbagai fasilitas sarana maupun prasarana bernuansa Islam, seperti
penyediaan dan pemberian akses yang muda terhadap makanan halal, tempat ibadah,
bahkan hotel yang berbasis syariah salah satu hotel halal pertama di Thaiand ialah Al
Meroz Hotel, merupakan hotel bintang lima yang telah memiliki otoritas serta sertifikasi
dari pemerintah Thailand serta dilengkapi berbagai fasilitas yang memudahkan bagi
wisatawan muslim tentunya seperti mushola, tempat wudhu, aula, juga kolam renang
yang terdapat waktu pemisahan antara lakilaki dan perempuan dalam penggunaannya.
Dalam mendukung terlaksananya program dari Halla Food pemerintah Thailand
bekerjasama dengan berbagai lembaga yang memiliki otoritas terhadap keberadaan
produk halal di negara tersebut.
Seperti kerjasama antara pemeritah dengan lembaga yang terkait terhadap penanganan
halal food. CICOT atau Central Islamic Concil of Thailand merupakan lembaga non
pemerintah yang memiliki wewenang terhadap sertifikasi produk halal yang ada di
Thailand. Peran dari pemerintah sendiri ialah dengan mendukung serta menyiapkan
finansial terhadap keberlangsungan pengembangan strategi pusat kegiatan pangan halal
di selatan Thailand. Pada tahun 2003 dalam mendukung keberhasilan serta kelancaran
pengembangan industri halal Thailand, pemerintah mengalokasikan dana untuk
mendirikan “Halal Standar Institute of Thailand dibawah suvervisi CICOT yang
bertujuan untuk pengembangan Halal Science Centre atau pusat laboratorium dan
informasi sains di Universitas Chullalangkorn2.

2
M. Z Aminuddin, ‘Sertifikasi Produk Halal Studi Perbandingan Indonesia Thailand’, Journal Of Islamicate
Multidiciplinary IAIN Surakarta, 2016.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Peran Halal Science Center sebagi Soft Power Thailand.
2. Diplomasi Thailand Dalam Menjalin Hubungan dengan Negara Muslim
Menggunakan Halal Food.
1.3 TUJUAN
1. Untuk menjelaskan hubungan kerjasama Thailand dengan negara Muslim lainnya.
2. Untuk menjelaskan bagimana peran Peran Halal Science Center sebagi Soft Power
Thailand.
1.4 BATASAN MASALAH
Berdasarkan uraian di atas, tulisan ini hanya akan membahas atau menguraikan terkait
bagaimana diplomasi Thailand menjalin hubungan dengan negara muslim menggunakan
halal food, dana bagaimana peran Halal Science Center sebagai Sort Power Thailand.
1.5 TINJAUAN PUSTAKA

1.6 KERANGKA TEORI


1.7 METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang analisisnya adalah bagai
mana pemerintah thailand dalam memepromosikan diri sebagai negara yang ramah terhadap
wisatawan muslim sebagai salah satu usaha diplomasi publik. Cara pengumpulan data yang
dilakukan adalah dengan cara mengunjungi The halal Science Center Chulalongkorn
University. Sumber sekunder didapatkan dari study pustaka yang didapatkan dari jurnal
ilmia,buku,laporan,dan artikel berita yang terkait. Tahap teknis dalam pengumpulan data
penelitian ini melalui pengumpulan data dan penyajian data.
1.7 SISTEMATIKA PENULISAN
Secara keseluruhan karya ilmia ini terbagi menjadi lima bab,ada pun susunan karya
ilmia ini adalah sebagi berikut
BAB I Berisi pendahuluan yang terdiri atas penjabaran singkat permasalahan yang
menjadi fokus kejadian, identifikasi masalah, batasan dan rumusan
maslah,tujuan dan manfaat penelitian,metodologi penelitian,tinjauan
pustaka,kerangka teori,serta sistematika penulisan.
BAB II Membahas tentang teori yang digunakan dalam membahas permasalahan.
Seperti teori soft power,Multi Track Diplomacy,dan Halal Science Center .
BAB III
BAB IV Membahas tentang Diplomacy Thailand dalam menjalin hubungan terhadap
negara muslim dengan menggunakan halal food dan Peran Halal Science
Center sebagi Soft Power Thailand.
BAB V Berisi penutup yang terdiri dari atas kesimpulan yang merupkan jawaban dari
permasalahn yang menjadi tujuanawal pengkajian penelitian ini,dan syrat-
syarat yang menjadi masukan-masukan untuk perbaikan penelitian beriku
BAB II
KERANGKA TEORI

2.1 Soft Power


Soft Power adalah teori diplomasi yang ada pada abad ke-21. Salah satu tokoh
termashur dengan teori soft power adalah Joseph S.Nye,jr. Pada tahun 1990.
Berdasarkan Nye soft power adalah kesanggupan yang dimiliki oleh negara untuk
memperoleh keperluan yang diinginkan dengan jalan persuasip melalui berbagai sudut
pandang seperti sosial,kebudayaan,dan nilai. Tidak dengan penggunaan masalah
sehingga tidak mengarah kepada militer,kehancuran,hingga perang3. pendapan nye
sendiri tentang konsep power yang diberikan oleh orang tradisional tidaklah lagi
menjadi tanggungan andalan satu-satunya yang diperoleh oleh negara semacam alat
untuk mendesak negara lain sampai meneyepakati kebutuhan dan keperluan negara
tersebut.
Soft power adalah instrumen thailand untuk menjadi keteguhan bagi negara yang
memiliki kebudayaan mengabaikanketeguhan militer. Keanekaragaman budaya yang
dimiliki thailand memberikan manfaat,khususnya dalam bidang kuliner atau makanan.
Thailan berpendapat bahwa negara yang mempunyai keanekaragaman kulineryang bisa
diilah dan dipamerkan pada kegiatan internasional dan pastinya bertujuan untuk
memperoleh warisan kebudayaan kepada manca negara dan tidak hilang nantinya. Dan
pada zaman sekarang fokus utama mengapa wisatawan mendatangi sebuh negara tidak
hanya mengunjungi ke tempat hiburan saja tetai diantaranya mereka ingin mencoba
macam macam kuliner yang ada pada negara tersebut tidak hanya itu saja melainkan
dengan rasa ingintau terhadap jenis makan yang trend pada saat itu dan dengan adanya
informasi yang di dapatdari internet. Dengan cara gastrodiplomasi diplomasi kuliner
kelak mampu menjadi menjadi instrument negara yang dapat melancarkan keutamaan
dalam berdiplomasi untuk melaksanakan hubungan dengan baik dengan negara lain.
Mengetahui fenomena luang pada sudut pandang para pariwisata sangatlah baik
jika dikaitkan pada perkembangan kuliner di thailand. Dengan mengetahui para
wisatawan muslim yang berkunjung ke thailand bertambah pesat pada setiap
tahunnya,menyebabkan pemerintah agar gencar dalam mempromosikan gastrodiplomasi
sebagi soft power negara. Setiap twmpat wisata kuliner memiliki sertifikan halal,dan

3
Jennifer Brier and lia dwi jayanti, ‘UPAYA THAILAND MENGGUNAKAN HALAL FOOD SEBAGAI SOFT
POWER NEGARA’, 21.1 (2020), 1–9 <http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/JKM/article/view/2203>.
dengan mudahnya akomodasi para wisatawan muslim yang mengunjungi
thailand,pemerintah juga telah mempersiapkan fasilitas bagi wisatawan muslim misalnya
hotel syariah dan masjid. Pemerintah thailand juga telah mempersiapkan aplikasi dimana
makanan halal berada,tempat wisata.
2.2 Multi Track Diplomacy
Istilah Multi Track Diplomacy (MTD) adalah rancangan konseptual yang dibuat
deng sedemikian rupa untuk mencerminkan kegiatan yang berupaya untuk mencapai
ketentraman. Adanya aktor-aktir dalam MTD ini adalah penyebaran darai track
pertama,negara. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa banya penelitian baru dalam ilmu
hubungan internasional hanyalah presiden,duta besar,menteri luar negeri danrepresentasi
negara lainnya. Dalam perkembangan multi track diplomacy buakn hanya dibagi
menjadi one track dan two track diplomcy,hanya dengan teori dan paradigma diplomacy
semakin maju dan dapat memunculkan sembilan track diplomacy adalah pemerintah,
bisnis, peneliti, aktivitas, pendanaan, agama.
Diplomasi adalah cara negara menunjukan bagaimana kualitas negara mereka di
dunia internasional untuk menarik perhatian menunjukan apa yang ada di negara kita
sehingga negara lain tertarik dan dapat mengikuti apa yang diinginkan dengan instrumen
soft power. Target diplomasi tradisional menuju pada pemerintahan pada suatu
negara,pemerintah bisa nmenggunakan kebudayaan,informasi,dan pendidik,serta
memengaruhi orang-orang asing dengan cara memberikan informasi merupakan bagian
dari diplomasi publik.
Penelitian ini menggunakan instrumenn industri halal dalam diplomasi publik yang
dilakukan oleh Thailand yang bertujuan untuk menunjukan bahwa thailand merupakan
negara yang ramah terhadap wisatawan yang datang. Thailand memulai in dustri halal
merka untuk mendapatkan keingiinan yang mereka inginkan seperti kepentingan
nasional untuk menarik para wisatawan dan khususnya wisatawan muslim untuk
berkunjung ke negara mereka dalam industri halal meskipun negara mereka merupakan
negara yang mayoritasnya non-Muslim.
Meskipun kesembilan track tersebut memiliki pengertian dan karakteristik yang
berbeda-beda namun tujuan utama dari kesembilan track tersebut sama yaitu
menginginkan keberhasilan dalan pencapaiannya. Dengan demikian multy track
diplomacy ini merupakan diplomasi yang sangat tepat dalam melancarkan kebijakan luar
negri seperti dalam melakukan promosi Halal Food untuk mencapai kepentingan
nasional negara. Keberhasilan mengenai promosi Halal Food di Thailand tentunya bukan
hanya peran serta usaha dari pemerintah saja, melainkan adanya kontribusi serta campur
tangan dari berbagai pihak atau multy track diplomacy yang diterapkan dalam
pelaksanaan promosi tersebut.
 Lembaga yang berperan dalam penetapan lebel halal
Tahap awal Pemerintah bersinergi dengan lembaga yang mengurusi otoritas halal di
Thailand yaitu CICOT atau Central Islamic Council of Thailand. Lembaga tersebut
membuat standar nasional regulasi sertifikasi dan akreditasi halal. Berbagai usaha yang
dilakukan oleh pemerintah Thailand untuk menjalin hubungan kerjasama yang kuat
dengan bermacam aspek pendukung sehingga terciptanya keberhasilan dalam
pencapaiannya kepentingan nasionalnya.
Pemerintah Thailand juga menjalin kerjasama dengan berbagai pihak akademisi
terkemuka yang ada di Thailand seperti Universitas Chullalongkorn dan Universitas
Kasetsart. Dalam pelaksanaannya pemerintah Thailand memberikan fasilitas berupa
finansial dari dana kerajaan untuk mengembangkan “Halal Standard Institute of
Thailand” yang bertujuan untuk pengembangan halal science centre di Universitas
Chullalongkorn. Dan juga untuk mengetahui perkembangan produk pangan Halal food
yang ada di negara lain, pemerintah Thailand dibantu oleh Universitas Kasetsart
melakukan penyebaran kuisioner perilaku dan kebiasaan konsumen di Indonesia
terhadap makanan halal impor dari Thailand4.
Keterlibatan dari aktor multi track diplomacy dalam Halal Food Thailand ini juga
berupa adanya peran publikasi media yang nantinya akan menimbulkan opini publik
mengenai Halal Food tersebut. Tourism Authority of Thailand atau badan pariwisata
Thailand telah mengembangkan aplikasi “Thailand Muslim Friendly Destination” yang
dapat diakses dari smartphone berbasis IOS dan Android. Hal tersebut bertujuan untuk
memberikan akses kemudahan bagi para wisatawan muslim untuk mencari referensi
mengenai makanan serta akomodasi ketika wisatawan muslim yang akan berkunjung ke
Thailand.
Didalam mengembangkan Halal Food tersebut Pemerintah Thailand didukung serta
bekerjasama membentuk ikatan yang kuat dengan melibatkan berbagai aktor aktor
pendukung lainnya seperti CICOT, Kementrian Agama, Kementrian Pariwisata, Bank
Islam Thailand, Yayasan Pusat Ilam Thailand, akademisi, kelompok islam yang ada
disana, peran media telah mengantarkan Thailand sebagai negara non muslim yang
berhasil menerapkan dan mengembangkan Halal Food dengan baik serta memberikan
kekuatan untuk menarik kunjungan wisatawan muslim dan juga menjadi negara yang

4
Root, ‘Thailand Bagikan Kuisioner Makanan Halal’, 2023 <http://beta.its.ac.id/news/2014/02/07/thailand-bagikan-
kuesioner-makanan-halal-impor/>.
berkomitmen terhadap produksi pangan halal didukung dengan pengembangan dan
pengujian teknologi5.

2.3 Halal Science Center


Halal science center merupakan pusat laboratium dan pusat untuk
pengembangan makan halal (halal-CELSIC), pusat ilmu halal (HSC) sudah menjadi
tempat penelitian di Thailand. Pusat ini memiliki lebih dari 10 labolatorium untuk
penelitian tegnologi dan peningkatan ilmu-ilmu yang berhubungan dengan produk
halal, makanan halal untuk memenuhi syarat dalam hukum islam.
Pusat Ilmu Halal (HSC) telah menjadi pusat penelitian dan jaringan untuk ilmu
Halal di Thailand. Pusat ini sekarang memiliki hubungan di lebih dari 10 laboratorium,
di beberapa universitas dan institusi di seluruh negeri. Itu berkomitmen untuk penelitian
teknologi dan pengembangan ilmu-ilmu yang berhubungan dengan Halal dan verifikasi
produk dan makanan Halal untuk mematuhi kesucian yang disyaratkan dalam hukum
Islam. Pusat ini juga secara aktif menghasilkan dan mentransfer pengetahuan dan
inovasi tentang produk Halal kepada publik, melalui kajian dan seminar.
Halal Science Center dilengkapi dengan perangkat ilmiah modern dan canggih,
termasuk GS/MS, HPLC, LC/MS, GC, ICP , AA, FTIR, dan PCR. Perangkat-perangkat
tersebut sangat canngih dan penting untuk mendeteksi dan menganalisis setiap
kontaminasi yang dapat merusak pembuatan makanan halal,seperti protein/DNA
hewani,awam lemak hewani,alkohol,dan kontaminasi mikroba.
HSC memiliki tim ilmuwan dengan gelar Ph.D. atau gelar Master di bidang
biokimia, makanan dan nutrisi, ilmu farmasi dan teknologi medis, yang semuanya
profesional dalam menangani analisis laboratorium, penelitian dan permintaan
konsultasi dalam standar makanan Halal. Oleh karena itu, pusat ini memenuhi syarat
untuk mensertifikasi Halal GMP/HACCP serta Halal-QHS/ISO 22000 kepada produsen
makanan, restoran, dan industri layanan makanan lainnya, sesuai kebutuhan.
Tujuan didirikannya lembaga ini adalah karena memiliki visi dan misi sayang sama
dengan negara Thailand yaitu untuk menjadi Kichenof the World. Universitas
Chullalongkorn mendirikan Halal Science Center Laborarory ini di level universitas
dan merubah namanya menjadi Halal Science Center Chullalongkorn University.
Lembaga ini menjadikan lembaga mereka sebagai lembaga yang memiliki agen Halal

5
Purnomo, ‘Strategi Pengembangan Agroindustri Halal Dalam Mengantisipasi Bisnis Halal Global’.
Science pertama disunia dan membetu Komunitas Islam Thailand untuk mendukung
misi dan peran mereka sebagaiagen resmi serifikasi halal di Tahiland.
HSC bertanggung jawab dalam penjualan dan distribusi semua buku tentang
GMP/HACCP Halal, yang ditulis atau diterbitkan oleh ilmuwan terkenal pusat tersebut,
bekerja sama dengan Institut Pangan Nasional, Kementerian Perindustrian. Bekerja
sama dengan The Faculty of Allied Health Science, HSC menawarkan program Sarjana
Nutrisi dan Diet, menghasilkan Lulusan yang paling berkualitas dan terlatih yang
berspesialisasi dalam standar makanan Halal, manufaktur makanan, dan sertifikasi
makanan.
BAB III
MENDESKRIPSIKAN OBJEK YANG DITELITI

3.1 Konsep Soft Power Joseph S. Nye, Jr


Power merupakan hal yang penting di dunia internasional. Dengan memiliki power,
sebuah negara bisa mendapatkan hasil yang diinginkannya. Joseph Nye menjelaskan power
sebagai “the ability to influence the behaviour of others to get the outcomes one wants” 6.
Lebih lanjut, Nye menjelaskan bahwa power tidak hanya berupa perintah dan paksaan. Power
lebih dapat dirasakan ketika kita dapat membuat pihak lain melakukan hal yang tidak
diinginkannya jika tidak mendapat pengaruh dari kita. Power dapat berubah bahkan hilang
ketika konteksnya berubah. Misalnya, seorang anak yang berkuasa di tempat bermain dan
dapat memerintah teman-temannya dapat kehilangan power-nya di dalam kelas. Power selalu
dipengaruhi oleh konteks suatu hubungan.
Power dihasilkan oleh sumber-sumber power. Akan tetapi, memiliki banyak sumber
power, atau power resources, tidak menjamin kita bisa mendapatkan hasil yang kita inginkan.
Sumber power bukan uang yang bisa langsung ditukar dengan barang yang diinginkan.
Sumber yang satu dapat menghasilkan power yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu
masalah, tapi mungkin tidak dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah lainnya. Memiliki
sumber power yang tepat juga tidak menjamin kita bisa mendapatkan hasil yang diinginkan,
terutama jika kita tidak paham betul cara untuk menggunakannya.
Power lebih dikenal dengan adanya perintah dan paksaan dari suatu pihak ke
pihak lain, agar pihak pertama mendapatkan hasil yang diinginkannya. Adanya perintah dan
paksaan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan disebut dengan hard power. Hard power
berkaitan erat dengan “inducements (“carrots”) or threats (“sticks”)” (Nye, 2004, 5). Carrot
adalah imbalan, dan stick adalah ancaman. Dengan menggunakan hard power, kita
mendapatkan keinginan kita dengan mengiming-imingi pihak lain dengan suatu imbalan jika
melakukan hal yang kita inginkan, atau mengancam pihak lain tersebut jika mereka tidak mau
melakukan hal yang dapat membantu kita mendapatkan hal yang kita inginkan. Untuk
mendapatkan keinginannya, suatu negara dapat memberikan imbalan, misalnya bantuan
ekonomi, atau melancarkan ancaman, misalnya mengancam akan melakukan embargo
ekonomi atau serangan militer.

6
Almas Amaliamasturah, ‘Universitas Islam Negeri SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Disusun Oleh : 2017 M /
1438 H’, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2017.
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Diplomacy Thailand dalam menjalin hubungan terhadap negara muslim dengan
menggunakan halal food.
Thailand sudah mengembangkan Halal Food sebagai salah satu cara baru
untuk membuat negara muslim tertarik sehingga mereka akan berkunjung ke Thailand.
Dengan keberadaan Halal Food di Thailand bukan bermaksud untuk mengutamakan
wisatawan Muslim dan menyampingkan non-Muslim. Dibalik semua itu pemerintah
Thailand berharap besar dengan adanya Halal Food bisa memberikan dan melayani
wisatawan dengan berbagai macam hidangan yang sudah memiliki standar kehalalan.
Dalam tahap perizinan pada makan dan minuman thailand dapat dikatakan sangat sulit
dan dapat melalui proses yang sangat lama.
Bahkan sekarang Thailand tidak hanya fokus pada masalah dalam negeri saja,
tetapi ikut berperan terhadap fenomena pasar halal global. Dan ini didukung oleh
program halal Food Thailand dan sebagai komoditi utama yang akan disalurkan keluar
negri yang merupakan salah satu tujuan dari jalan yang diambil oleh Thailand untuk
meningkatkan sektor ekonomi melalui fenomena pasar yang berkembang.

Gambar.1.0 Peluang negara dan tantangan Thailand dalam perdagangan global


industri makan halal.

Berdasarkan grafik di atas, kita dapat melihat peluang yang dimiliki oleh
Thailand dalam perdagangan global di industri halal sangatlah besar. Thailand berada
pada urutan ke lima di dunia,karena Thailand merupakan negara yang wisatawannya
terbilang banyak.
Dengan adanya pasar halal telah didukung oleh inisiatif karena adanya
kesadaran dari para konsumen sehingga muncullah nilai pada suatu makanan dan
minuman yang akan dikonsumsi. Dan keberadaan pasar halal ini mebuat negra-negara
yang mayoritasnya non-muslim ikut berinisiatif dalam mengekspor produk-produk halal
dan mereka juga bertujuan agar produk-produk yang mereka jual dapat mendapatkan
posisi yang tertinggi dalam pasar halal7. Semakin lama Thailand semakin serius akan
pasar halal yang telah dijalankan,seiring berjalannya waktuThailand memberlakukan
sertifikat halal diseluruh wilayah Thailand dan ini merupakan salah satu kebijakan dari
The Central Islamic Commite of Thailnd yang bertujuan untuk meminimalisir banyaknya
pedagang yang menjual makanan halal tanta sertifikat halal,yang dapat kita lihat pada
lebel halal atau kode halal.
 Penerapan Hal-Q
Seperti yang kita lihat bahwa pasar halal berpotensi besar dalam meningkatkan
eksistensinya sebagai negara non-muslim dalam melakukan pasar halal di dunia dapat
membuat Thailand mengeluarkan pengamanan halal yang bisa disebut dengan Hal-Q.
Hal-Q (Halal Assurance and Libiality Quality System) adalah penyatuan sinstem
keamanan halal dan standar halal yang memberi jaminan kepada konsumen muslim yang
akan memengonsumsi makan halal,higenis,dan terjamin kualitasnya. Menurut Dr.Winai
Dahlan selaku Direktur Halal Science Center di Universitas Chulalongkorn berpendapat
bahwa dengan keberadaan Hal-Qmampu menjadi sistem dan proses produksi makan dan
minuman halal di seluruh dunia,sehingga muslim yang akan mengonsumsi makan telah
menghetahui makanan dan minuman itu halal atau tidak. Dan Thailand tertuju pada
negara muslim untuk mendistribusikan produk dan jasa yang ditawarkan seperti expor
dan import.
Dengan adanya kegiatan export memberikan pengaruh baik bagi kegiantan
perekonomian Thailand,dan dengan adanya kegiatan ini dapat membuka lapangan
pekerjaan yang bertujuan untuk menurunkan angka penggaguran serta meningkatkan
devisa negara. Thailand menjalin kerjasama dengan negara non-muslim seperti Indonesia
yang merupakan negara yang mayoritasnya beragama muslim sehingga keberadaan halal
food memang hal yang wajib dinegara tersebut. Indonesia sendiri adalah negara yang
konsumtif yang dimana makanan halal sudah menjadi hal biasa dinegara tersebut. Dan
7
Brier and lia dwi jayanti.
terdapat dalam UUD Republik Indonesia Nomor 33 tahun 2014 membahas tentang
jaminan setiap pemeluk agama untuk beribadah dan menjalankan ajaran
agamanya,negara berkewajiban memberi perlindungan dan jaminan khalalan suatu
produk yang dikonsumsi oleh masyarakat. Semakin banyak produk halal yang beredar
membuat Indonesia sangat teliti tentang menyeleksi barang yang layak dan jaminan
kehalalannya sehingga menerimalisir barang haram.

 Kerjasama yang dilakukan oleh Thailand

Gambar 2.0 IMT-GT


Selain bekerjasama dengan Indonesia, Thailand juga bekerjasama dengan negara
ASEAN yaitu Malaysia,pada 23 Juni 1993 di Bangkok Tahiland. Tujuan dibentuknya
kerjasama ini adalahkarena ingin meningkatkan prekonomian dan kesejahteraan dengan
merata,serta kesinambungan antara megara yang telah bergabung dalam IMT-GT 8.
Adapun alasan mengapa IMT-GT terbentuk di tiga negara adalah dengan perkembangan
industri halal dapat dilihat dengan adanya peluang dalam pasar halal sekitar USD 89,1
miliar dan dengan adanya dorongan membuat keuntungan yang diraih oleh anggota IMT-
GT memiliki targer domistik yang merupakan mayoritas beragama islam. Thailand
diharapkan dengan adanya kerjasama ini dapat terciptanya kerjasama yang saling
melengkapi satu sama lain.
Dengan adanya IMT-GT terdapat kerjasama yang tidak merata pada pendapat negara
dalam hal produk halal, faktor yang mendukung banyaknya sumber daya alam tetapi
tidak dapat membuat dan menggunakan dengan maksimal,dengan adanya ketidsadaran
terhadap produsen dan konsumen negara akan tetapi kerja sama yang dilakukan secara
optimal dan adanya keseriusan yang dituju oleh pemerintah dengan yang sesuai dengan
kebijakan yang sesuai dengan industri halal yang telah ditetapkan Thailand telah

8
Brier and lia dwi jayanti.
mencapai keberhasilan pada industri pasar halal yang diperlihatkan Thailand tentang
keseriusan negaranya yang merupakan bukan negara yang mayorityasanya muslim
sehingga pemerintah Thailand dapat melakukan expansi pasar diluar pasar domestik
negara. Pemerintah thailand juga bekerjasama dengan berbagai pihak agar industri halal
dapat bekerja atau terlaksana dengan baik.
Thailand juga memiliki target dalam pemasaran produk halal agar dapat meluas
kenegara muslim. Thailand juga melakukan expansi dalam expor kenegara Timur
Tengah seperti abu Dhabi,qatar,dan kueait, melakukan export komoditi ke negara Timur
Tengah melalui berbagi cara pendekatan. Salah satunya caranya adalah menggunakan
halal food sebagai sarana dalam memperluas pasar menjalin kerjasama. Dikarenakan
thailand menjadikan halal food sebagi salah satu cara yang mampu mempromosikan
negara dalam export ke nagara imur engah.
Thailand memiliki alsan mengapa memasuki pasar halal merupakan kepentingan
ekonomi negara,dan terdapat beberapa pertimbangan tentang 10 daftar negara
pengexport terbesar didunia dan Thailand menempati diantara 10 negara
tersebut,sehingga dengan itu Thailand mempunyai kesempatan besar untuk menjalin
kerjasama dengan negara muslim.
Perdana Menteri Thailand Prayut Chan O melakukan kerjasama dengan Bahrain
mengenai hubungan ekonomi serta perdagangan antara Thailand dan negara Timur
Tengah dilakukan pada saat kunjungan kerja ke Dubai,dan menyampaikan tujuan
mempromosikan pariwisata Thailand dengan slogan good healt,good food,end good
price. Dimana good food mampu meningkatkan citra negara Thailand sebagai negara
non-muslim yang memiliki akreditasi halal.
Pemerintah Thailand juga telah menjalin hubungan kerjasama yang kuat dengan
beberapa aspek sehingga terciptanya keberhasilan dalam mencapai suatu kepentingan.
Pemerintah Thailand juga menjalin hubungan kerjasama dengan pihak akedemisi
termuka di Thailand seperti Universitas Cullalongkorn. Dalam pelaksanaan ini
pemerintah Thailand memberikan dana kerajaan untuk mengembangkan “Halal
Standerd Institute of Thailand” yang bertujuaan untuk mengembangkan Halal Sience
Center di Universitas Chullalongkorn.
4.2 Peran Halal Science Center sebagi Soft Power Thailand
Produk halal sangat berkembang pesat. Kerjasama nasional maupun
internasional harus ditingkatkan,agar kita mengetahui yang halal dan harom itu jelas.
Bekerjasama dengan berbagai lembaga halal internasional menjadi sebuah keharusan
untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat dunia. Winai Dahland
terus bekerjasama meskipun berada di tengah mayoritas non muslim.
Pusat Sains Halal University Chulalongkorn menghubungkan dapur Thailand
dengan dapur muslim diseluruh dunia. Lengkap dengan inovasi dan standar layanan halal
untuk menganalisis dan memverifikasi produk makan secara ilmia,Center juga
mematuhui kesucian yang diwajibkan dalam hukum islam untuk jaminan konsumen baik
dalam maupun di luar Thailand.
Telah terjadi peningkatan kesadaran akan keaman produk makan halal dengan
para konsumen muslim yang semakinmelakukan pengujian ilmiah. Hal ini menyebabkan
penerimaan dan jaminan kualitas produk halal Thailanddi dunia Muslim dan berdampak
positif pada perekonomian Thailand dibawah strategi “”Thai Kichen of the World” yang
melayani populasi muslim.
Pada saat Thailand menyatakan kebijakan menjadi “ Dapur Dunia” pada saat
Chula Halal Science Cemter didirikan. Thailand telah memainkan peran penting mereka
dalam mempengaruhi konsumen Muslim diseluruh dunia tentang keamanan pangan
mereka. Thailand merupakan negara yang bukan negara Muslim,dan para Muslim
diseluruh dunia yakin dengan makanan yang diproduksi ileh Thailand karena melalui
langkah-langkah yang ketat yang memnuhi standar ilmia dan agama.
Chula Halal Science Center tidak hanya diakui oleh nasional,tetpi mendapatkan
penerimaan diseluruh dunia dan telah menjadi anggota dan kelompok kerja dari
Standards and Metrologi Institute fir Islamic Countries bersama dengan Central
Caouncil Thailand. Pusat ini juga meneydiakan hubungan bagi dunia Muslim baik
ditingkat global maupun regional dengan tuan rumah konfrensi akedemik dan Majelis
Halal thailand untuk produk halalyang diadakan setiap tahun.
 Halal Science Center pernah berpartisipasi dalam acara-acara penting
Gambar 3.0 Thailand Halal Assembly 2018

HSC-CU merupakan salah satu badan penelitian pertama yang ada didunia yang
memiliki spesialisasi di bidang halal food. Halal Science Center pernah mendapatkan
penghargaan “ Best Innovation in the Halal Industry” yang diberikan oleh Perdana mentri
Malaysia Abdullah Badawi. Beliau memberikan penghargaan tersebut dengan tujuannya
yaitu untuk membantu Komite Islam Thailand dalam melaksanakan misinya,terutama dalam
sertifikat halal.
Dalam pengerjaan HSC-CU mendirikan jaringan dan kerjasama dengan
laboratorium sains dunia dalam kepentingan umat dan ilmu pengetahuan. Selain itu juga,
HSC-CU sangat berperan aktif dalam memimpin Working Group on Halal Products and
Services (HAPAS) dalam kerangka Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle
(IMT-GT). HSC-CU sangat didukung dengan peralatan yang canggih untuk mendeteksi
komponen non halal seperti protein babi dengan menggunakan peralatan Real Time
Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk menganalisis DNA binatang dalam produk
pangan. Juga ada peralatan Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR)untuk
mendeteksi kandungan minyak babi.
Pemerintah Thailand dibagi menjadi dua lingkup yaitu lingkup internasional
dan lingkup nasional. Lingkup Internasional adalah negara Indonesia, Malaysia,
Thailand yang dibentuk dalam kerja sama Grow Triangle IMT-GT dengan tujuan untuk
meningkatkan pertumbuhan negara khususnya bisa mencakup berbagai industri halal.
membuat kajian dan saling membantu dalam peningkatan standarisasi halal
Internasional lalu ada Kerjasama dengan negara bagian Timur Tengah yaitu negara Unit
Emirat Arab Saudi, Qatarm Abu Dabi, Bahrain, Kuwait dan Dubai dengan melakukan
ekspansi di sektor ekspor makanan halal ke daerah pasar Timur Tengah dengan kerja
sama promosi dan memperkenalkan parisiwatan halal Thailand dan negara Eropa
( Barcelona) Thailand mengajak Memproduksi dibidang produk halal untuk dipamerkan
di Alimentaria Barcelona serta mempromosikan program halal Thailand. Lalu ada dalam
lingkup nasional. Usaha Kecil Menengah Thailand Selatan
Membantu memproduksi industri halal terutama di bidang kuliner, pangan dan
kehutanan yang bekerjasama dengan pemerintah Thailand. Lalu ada Central Islamic
Council of Thailand Membantu mengverifikasi sertifikasi Halal di Thailand, membantu
merumuskan kebijakan halal, membantu pemerintah dalam pengambilan keputusan dan
kerjasama program Halal di Thailand dan ada juga lembaga Halal Science Center
Universitas Chulalongkorn yaitu dengan membantu mengecek strandarisasi halal baik
industri pangan, jasa dan segala macam tentang perhalalan. Membantu dan
mengembangkan program halal dalam bentuk kajian dan segama macam upaya untuk
wisatawan atau dengan negara lain dan ada Thai Muslim Trade Association Asosiasi
yaitu perdagangan muslim di Thailand.
Gambar 4.0 Chula Halal Science Center Menyambut Duta Besar Kesultanan Oman untuk

Thailand
HSC-CU juga bekerja sama dengan negara Oman,yang bertujuan untuk
menjalin hubungan yang baik dari kedua negara tersebut.Dalam kunjungan tersebut,
anggota Chula Halal Science Center dan Halal Standard Institute of Thailand
menyampaikan informasi tentang Halal di Thailand. Menyusul diskusi dengan Perdana
Menteri Prayut Chan-o-cha pada bulan Maret, pemerintah Thailand telah meminta
pemerintah Oman untuk mengesahkan dan mengakui Sertifikasi Halal
Thailand. Pengakuan tersebut akan mempromosikan dan mendorong ekspor barang dan
produk Halal Thailand ke Oman di masa depan.
Duta Besar Kesultanan Oman untuk Thailand memuji presentasi informasi
Halal dan terkesan dengan betapa canggihnya Laboratorium Forensik Halal di Halal
Science Center, dalam mendukung Sertifikasi Halal Thailand.
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Proses komunikasi Internasional dalam pengembangan Halal sebagai soft power
diplomacy pertama komunikator berasal dari pemerintah Thailand dengan lembaga-lembaga
serta komunitas muslim Thailand. Kemudian riset analisis dalam proses komunikasi
internasional pemerintah Thailand adalah memantau aspek apa saja yang mendorong
pengembangan program halal. Adapun perencanaan komunikasi di bagi menjadi dua yaitu
perencanaan komunikasi strategi dan perencanaan komunikasi oprasional seperti pemerintah.
Alasan pemerintah Thailand mengambil strategi soft power diplomacy dibagi
beberapa kebutuhan, kebutuhan ekonomis, kebutuhan sosial, pengembangan teknologi,
peningkatan Hubungan Internasional. Aspek-aspek tersebut menjadi sumber kekuataan untuk
negara dan bisa menghasilkan sebuah branding nasional Thailand The Kitchen of TheWord .
Pihak-pihak yang berkaloborasi dengan Thailand dalam mengembangkan program halal.
dibagi menjadi dua bagian yaitu Internal dan Eksternal. Pada lingkup eksternal adalah
kerjasama multiteral IMT(GT) Indonesia, Malaysia, Thailand Grow Triangle dengan
meningkatkan pertumbuhan negara khususnya bisa mencakup berbagai industri halal.
membuat kajian dan saling membantu dalam peningkatan standarisasi halal Internasional
dengan negara Timur Tengah Unit Emirat Arab Saudi, Qatarm Abu Dabi, Bahrain, Kuwait
dan Dubai yaitu melakukan ekspansi di sektor ekspor makanan halal ke daerah pasar Timur
Tengah dan adapula promosi untuk memperkenalkan parisiwatan halal Thailand di bagian
Eropa ( Barcelona) dengan mempromosikan program halal Thailand. Brunei Darussalam
yaitu ekspor Industri. dibidang industri halal seperti beras, gula, merica, makanan kaleng dan
makanan olahan. Lingkup internal Central Islamic Council of Thailand , Trade Association
Asosiasi perdagangan muslim di Thailand, membentuk, mengumpulkan dan membantu
perdagangan muslim di Thailand yan bekerjasama dengan pemerintah.

5.2 SARAN
Bagi pemerintah Thailand akan lebih baik bisa menambah strategi baru dalam
rancangan publikasi untuk wisatawan muslim yang berkunjung. Media yang digunakan pun
harus lebih di olah mengingat sering terjaid system eror dalam pemakainya. Publikasi pihak
internal dirasa kurang memenuhi target walaupun sejauh ini bisa dinilai cukup informatif.
Strategi yang dibuat cukup unik hanya saja dalam tahap proses pengembangan program halal
pemerintah belum bisa fokus dalam satu program halal saja karena banyak program-program
yang sedang di rancang untuk memenuhi kepentingan Nasional. Pemerintah pun harus lebih
mengenal syariatsyariat halal sesuai standarisasi sesuai ketetapan tanpa harus bergantung
kepada pihak lain. Untuk peran-peran yang terlibat untuk membantu pengembangan program
halal adalah pada pihak internal yang terus memberi materi mengenai halal kepada
pemerintah Thailand. Karena pemerintah Thailand mayoritas beragam non muslim namun
ikut bertindak dalam mengembangkan program halal yang di rancang oleh pemerintah
sendiri.Untuk Halal Science Center bisa memiliki hubungan kerja yang baik dalam bidang
akademik untuk memperbanyak pengetahuan halal secara teknologi kepada negara lain.

5.4 DAFTAR PUSTAKA


Amaliamasturah, Almas, ‘Universitas Islam Negeri SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Disusun Oleh : 2017 M / 1438 H’, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2017
Aminuddin, M. Z, ‘Sertifikasi Produk Halal Studi Perbandingan Indonesia Thailand’,
Journal Of Islamicate Multidiciplinary IAIN Surakarta, 2016
Brier, Jennifer, and lia dwi jayanti, ‘UPAYA THAILAND MENGGUNAKAN HALAL
FOOD SEBAGAI SOFT POWER NEGARA’, 21.1 (2020), 1–9 <http://journal.um-
surabaya.ac.id/index.php/JKM/article/view/2203>
Purnama, Chandra, Neneng Konety, Chandra Purnama, Neneng Konety, and Alwafi Ridho
Subarkah, ‘Diplomasi Publik Thailand Melalui Industri Halal Pendahuluan Industri
Halal Memainkan Peran Penting Dalam Investasi Islam Salah Satunya Dari Sektor
Pariwisata Halal Yang Pertumbuhannya Meningkat Pesat . Berdasarkan Laporan Global
Muslim Travel Index ( GMT’, 8090.18 (2021), 29–46
Purnomo, ‘Strategi Pengembangan Agroindustri Halal Dalam Mengantisipasi Bisnis Halal
Global’
Root, ‘Thailand Bagikan Kuisioner Makanan Halal’, 2023
<http://beta.its.ac.id/news/2014/02/07/thailand-bagikan-kuesioner-makanan-halal-
impor/>

Anda mungkin juga menyukai