Anda di halaman 1dari 17

Demokrasi

Zaman
! Now !
Demokrasi
Kata demokrasi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu demos yang berarti rakyat, dan kratos/cratein
yang berarti pemerintahan atau kekuasaan. Jadi demokrasi dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Demokrasi adalah gagasan atau pandangan hidup yang
mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara.

Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan
keputusan yang dapat mengubah hidup mereka.

Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi—baik secara langsung atau melalui perwakilan—dalam
perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum.

Demokrasi sebagai sistem pemerintahan yang mengijinkan dan memberikan hak, kebebasan kepada warga
negaranya untuk berpendapat serta turut serta dalam pengambilan keputusan di pemerintahan.
Pelaksanaan
Demokrasi zaman now dilaksanakankan sesuai dengan Pancasila yang artinya,
demokrasi zaman now dilaksanakan sesuai musyawarah dan mufakat bagi
kesejahrateraan seluruh rakyat.

Banyak yang bisa dilakukan oleh masyarakat dengan memanfaatkan


kecanggihan teknologi saat ini. Terutama para generasi milenial ini
adalah generasi yang sangat mahir dalam menjalankan/menggunakan
teknologi.

Dengan kemampuan yang dimiliki di dunia teknologi dan sarana prasarana


yang ada, generasi milenial ini memiliki peluang yang sangat banyak
atau potensi agar mampu berada didepan dari generasi yang
sebelumnya. Dengan adanya teknologi mereka mampu untuk melakukan
pengawasan (controlling) terhadap jalannya pelaksanaan demokrasi.
Pelaksanaan
Melalui controlling ini mereka bisa mengetahui sejauh mana
perkembangan demokrasi di negara ini. Bisa juga dengan mulai membuka
ruang publik melalui media sosial, dengan mulai menyuarakan pentingnya
peran milenial dalam terwujudnya pelaksanaan demokrasi yang lebih baik.

Menghindari golput, dengan mengkampanyekan hal yang positif pada


media sosial. Media sosial bisa menjadi alat untuk menyuarakan itu semua
di zaman sekarang ini. Sebelum dilakukan itu semua, tentu saja langkah
awal yang perlu dilakukan adalah memunculkan kesadaran dalam masing-
masing individu bahwa sebagai masyarakat Indonesia kita harus peduli
terhadap negara ini dan tidak menjadi individu yang apatis terhadap
politik.
Pelaksanaan
Oleh karena itu, sangat diperlukan kesadaran oleh setiap individu-
individu untuk melakukan perubahan-perubahan yang ada di dalam
masyarakat sekitar maupun di dunia politik dan yang lainnya.

Karena kelak yang akan memimpin dan membangun negara ini menjadi
lebih baik selanjutnya adalah mereka para milenial. Perlunya
kesadaran dari generasi milenial itu sangat amat penting itu
membangun masa depan bangsa ini.
01 Kesesuaian Pancasila Bagi Demokrasi
Zaman Now

Bagi generasi muda milenial (usia 17 – 40 tahun) misalnya, pembumian


Pancasila harus memperhitungkan pendekatan lewat setuhan teknologi dan
masuk lewat media telepon genggam. Bagi mereka, segala informasi dan
pengayaan wawasan bisa diakses lewat “jempol” mereka dengan perangkat
ponsel dan supergadget lainnya.

Piranti media sosial seperti WhatsApp, Instagram, Facebook, Youtube, Twitter,


dan lain-lain menjadi alat komunikasi mereka, bahkan kerap menjadi sumber
penyebaran sekaligus penyerapan segala hal: termasuk konten hoax, paham
radikal, intoleransi, ujaran kebencian, dan sarana perekrutan ‘kader’ terorisme.
Kesesuaian Pancasila Bagi Demokrasi
02 Zaman Now

Sementara nilai-nilai Pancasila yang menekankan penghormatan atas perbedaan


keyakinan, kemanusiaan, persatuan nasional, kemakmuran, dan keadilan sosial
menjadi sangat abstrak bagi generasi milenial yang belum memiliki kaitan
emosional dengan masa ketika nilai-nilai itu dicetuskan.

Namun, ini tidak berarti Pancasila tidak relevan bagi mereka. Faktanya, menurut
survei Center for Strategic and Internasional Studies (CSIS) Agustus 2017,
sebanyak 90,5% dari mereka (generasi milenial) sepakat idelogi Pancasila tidak
diganti. Sehingga tepat kiranya, untuk memperhatikan bagaimana menciptakan
konten tandingan dengan pemanfaatan teknologi yang mendorong sikap
Pancasilais di kalangan generasi muda.
Kesesuaian Pancasila Bagi Demokrasi
03 Zaman Now

Pancasila sejatinya merupakan ideologi terbuka, yakni ideologi yang terbuka dalam menyerap
nilai-nilai baru yang dapat bermanfaat bagi keberlangsungan hidup bangsa. Namun, di sisi
lain diharuskan adanya kewaspadaan nasional terhadap ideologi baru. Apabila Indonesia tidak
cermat, maka masyarakat akan cenderung ikut arus ideologi luar tersebut, sedangkan ideologi
asli bangsa Indonesia sendiri yakni Pancasila malah terlupakan baik nilai-nilainya maupun
implementasinya dalam kehidupan sehari-hari.

Tantangan pertama adalah banyaknya ideologi alternatif melalui media informasi yang mudah
dijangkau oleh seluruh anak bangsa seperti radikalisme, ekstremisme, konsumerisme. Hal
tersebut juga membuat masyarakat mengalami penurunan intensitas pembelajaran Pancasila
dan juga kurangnya efektivitas serta daya tarik pembelajaran Pancasila.
Kesesuaian Pancasila Bagi Demokrasi
04 Zaman Now

Berikut adalah solusi berdemokrasi dengan mengimplementasi nilai-nilai Pancasila di zaman


sekarang:
1. Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yang menarik bagi generasi muda dan masyarakat.
2. Membumikan nilai-nilai Pancasila melalui pendidikan dan/atau pembelajaran berkesinambungan
yang berkelanjutan di semua lini dan wilayah.
Dampak Positif Demokrasi Zaman Now

01

01 02

02
Rakyat menjadi lebih bebas Peran serta musyawarah dan saling
bersuara atau berpendapat dukung-mendukung semakin terasa

03

03 04

04
Pemerintah dapat mengantisipasi Dapat mendewasakan masyarakat untuk
kemungkinan oknum-oknum yang dapat menyaring kebenaran dari setiap
memanfaatkan demokrasi sebagai pemecah informasi yang didapat.
belah.
Contohnya, agama mayoritas digunakan
sebagai alat untuk keperluan politik dan hal
tersebut perlu tindakan pencegahan dan
pengawasan dari pemerintah.
Dampak Negatif Demokrasi Zaman Now

01

01 02

02
Lebih mudah dan cepat menyebarnya Suara perwakilan terkadang kurang
berita tidak benar/hoax bisa mengartikan isi hati

03

03 04

04
Cenderung menghakimi yang tidak
Menimbulkan fanatisme di
sependapat dengan kelompok mayoritas
kalangan masyarakat. (tidak objektif)
Cara Mencegah
• Tetap menjaga, menghayati, dan mengamalkan sikap
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Cara Pengawasan
1. Harus mengetahui, membaca, memahami, dan
mengamalkan tentang aturan hukum mengenai
berdemokrasi.
2. Harus memahami titik rawan berdemokrasi.
3. Mengetahui maksud dan tujuan berdemokrasi.
4. Menjalin kerja sama dengan seluruh rakyat dan para
pemangku kepentingan termasuk melibatkan peran
media serta public figure dan influencer demi
terciptanya suasana berdemokrasi yang aman dan
damai.
5. Berasal dari kesadaran diri sendiri.
Sanksi
Pasal 73 ayat 3 Undang Undang No. 3 tahun 1999 berbunyi:
“Barang siapa pada waktu diselenggarakannya pemilihan umum menurut undang-undang
ini dengan pemberian atau janji menyuap seseorang, baik supaya orang itu tidak
menjalankan haknya untuk memilih maupun supaya ia menjalankan haknya dengan
cara tertentu, dipidana dengan pidana hukuman penjara paling lama tiga tahun. Pidana
itu dikenakan juga kepada pemilih yang menerima suap berupa pemberian atau janji
berbuat sesuatu.”
Pandangan Alkitab
Galatia 5:13-15 Mazmur 146:5-9

Berbahagialah orang yang mempunyai Allah


Saudara-saudara, memang kamu telah Yakub sebagai penolong, yang harapannya pada
dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah Tuhan, Allahnya: Dia yang menjadikan langit dan
kamu mempergunakan kemerdekaan itu bumi, laut dan segala isinya; yang tetap setia
sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam untuk selama-lamanya, yang menegakkan
dosa, melainkan layanilah seorang akan yang keadilan untuk orang-orang yang diperas, yang
memberi roti kepada orang-orang yang lapar.
lain oleh kasih. Sebab seluruh hukum Taurat
Tuhan membebaskan orang-orang yang
tercakup dalam satu firman ini, yaitu: terkurung, Tuhan membuka mata orang-orang
”Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk,
sendiri!” Tetapi jikalau kamu saling Tuhan mengasihi orang-orang benar. Tuhan
menggigit dan saling menelan, awaslah, menjaga orang-orang asing, anak yatim dan janda
supaya jangan kamu saling membinasakan. ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik
dibengkokkan-Nya.
Kesimpulan
Bahwa seiring berkembangnya teknologi, maka semakin banyak tempat untuk
mengaspirasikan suara masing-masing rakyat. Terutama pada zaman sekarang
ini seluruh masyarakat dengan cepat mengetahui berita atau berdiskusi
melalui media sosial. Namun ada hal yang paling penting selama melakukan
hal tersebut, yaitu tetap mengamalkan sikap Pancasilais untuk mencapai
mufakat bersama yang tidak merugikan pihak manapun. Juga, tidak lupa kita
selalu mengandalkan serta berserah kepada rencana dan kuasa Tuhan dalam
segala hal termasuk berdemokrasi.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai