Zaman
! Now !
Demokrasi
Kata demokrasi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu demos yang berarti rakyat, dan kratos/cratein
yang berarti pemerintahan atau kekuasaan. Jadi demokrasi dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Demokrasi adalah gagasan atau pandangan hidup yang
mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara.
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan
keputusan yang dapat mengubah hidup mereka.
Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi—baik secara langsung atau melalui perwakilan—dalam
perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum.
Demokrasi sebagai sistem pemerintahan yang mengijinkan dan memberikan hak, kebebasan kepada warga
negaranya untuk berpendapat serta turut serta dalam pengambilan keputusan di pemerintahan.
Pelaksanaan
Demokrasi zaman now dilaksanakankan sesuai dengan Pancasila yang artinya,
demokrasi zaman now dilaksanakan sesuai musyawarah dan mufakat bagi
kesejahrateraan seluruh rakyat.
Karena kelak yang akan memimpin dan membangun negara ini menjadi
lebih baik selanjutnya adalah mereka para milenial. Perlunya
kesadaran dari generasi milenial itu sangat amat penting itu
membangun masa depan bangsa ini.
01 Kesesuaian Pancasila Bagi Demokrasi
Zaman Now
Namun, ini tidak berarti Pancasila tidak relevan bagi mereka. Faktanya, menurut
survei Center for Strategic and Internasional Studies (CSIS) Agustus 2017,
sebanyak 90,5% dari mereka (generasi milenial) sepakat idelogi Pancasila tidak
diganti. Sehingga tepat kiranya, untuk memperhatikan bagaimana menciptakan
konten tandingan dengan pemanfaatan teknologi yang mendorong sikap
Pancasilais di kalangan generasi muda.
Kesesuaian Pancasila Bagi Demokrasi
03 Zaman Now
Pancasila sejatinya merupakan ideologi terbuka, yakni ideologi yang terbuka dalam menyerap
nilai-nilai baru yang dapat bermanfaat bagi keberlangsungan hidup bangsa. Namun, di sisi
lain diharuskan adanya kewaspadaan nasional terhadap ideologi baru. Apabila Indonesia tidak
cermat, maka masyarakat akan cenderung ikut arus ideologi luar tersebut, sedangkan ideologi
asli bangsa Indonesia sendiri yakni Pancasila malah terlupakan baik nilai-nilainya maupun
implementasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Tantangan pertama adalah banyaknya ideologi alternatif melalui media informasi yang mudah
dijangkau oleh seluruh anak bangsa seperti radikalisme, ekstremisme, konsumerisme. Hal
tersebut juga membuat masyarakat mengalami penurunan intensitas pembelajaran Pancasila
dan juga kurangnya efektivitas serta daya tarik pembelajaran Pancasila.
Kesesuaian Pancasila Bagi Demokrasi
04 Zaman Now
01
01 02
02
Rakyat menjadi lebih bebas Peran serta musyawarah dan saling
bersuara atau berpendapat dukung-mendukung semakin terasa
03
03 04
04
Pemerintah dapat mengantisipasi Dapat mendewasakan masyarakat untuk
kemungkinan oknum-oknum yang dapat menyaring kebenaran dari setiap
memanfaatkan demokrasi sebagai pemecah informasi yang didapat.
belah.
Contohnya, agama mayoritas digunakan
sebagai alat untuk keperluan politik dan hal
tersebut perlu tindakan pencegahan dan
pengawasan dari pemerintah.
Dampak Negatif Demokrasi Zaman Now
01
01 02
02
Lebih mudah dan cepat menyebarnya Suara perwakilan terkadang kurang
berita tidak benar/hoax bisa mengartikan isi hati
03
03 04
04
Cenderung menghakimi yang tidak
Menimbulkan fanatisme di
sependapat dengan kelompok mayoritas
kalangan masyarakat. (tidak objektif)
Cara Mencegah
• Tetap menjaga, menghayati, dan mengamalkan sikap
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Cara Pengawasan
1. Harus mengetahui, membaca, memahami, dan
mengamalkan tentang aturan hukum mengenai
berdemokrasi.
2. Harus memahami titik rawan berdemokrasi.
3. Mengetahui maksud dan tujuan berdemokrasi.
4. Menjalin kerja sama dengan seluruh rakyat dan para
pemangku kepentingan termasuk melibatkan peran
media serta public figure dan influencer demi
terciptanya suasana berdemokrasi yang aman dan
damai.
5. Berasal dari kesadaran diri sendiri.
Sanksi
Pasal 73 ayat 3 Undang Undang No. 3 tahun 1999 berbunyi:
“Barang siapa pada waktu diselenggarakannya pemilihan umum menurut undang-undang
ini dengan pemberian atau janji menyuap seseorang, baik supaya orang itu tidak
menjalankan haknya untuk memilih maupun supaya ia menjalankan haknya dengan
cara tertentu, dipidana dengan pidana hukuman penjara paling lama tiga tahun. Pidana
itu dikenakan juga kepada pemilih yang menerima suap berupa pemberian atau janji
berbuat sesuatu.”
Pandangan Alkitab
Galatia 5:13-15 Mazmur 146:5-9