Anda di halaman 1dari 10

RINGKASAN KEWARGANEGARAAN KELOMPOK 5

DEMOKRASI DAN PENDIDIKAN DEMOKRASI

DISUSUN OLEH :
1. KENSASSA SAYIDINA (2013411025)
2. AJENG ANDINI (2013411001)
3. ALYA YUS’R ALSY (2013411003)
4. ANGGIA NOVELA (2013411007)
5. DINA RISRIKA ILLAZULFA (2013411016)
6. DINDA AYU BESTARI (2013411017)
7. PUTRI REISA YANTI (2013411035)
8. RENISA KASIFA (2013411036)
9. SEPTIA PUTRI LAMBARA (2013411042)
A. Pengertian Demokrasi
Demokrasi adalah sistem pemerintahan di mana hukum, kebijakan, kepemimpinan, dan usaha
besar dari suatu negara atau pemerintahan lain secara langsung atau tidak langsung diputuskan
oleh rakyat. Secara etimologis, kata demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu 'Demos' dan
'Kratos'. Demos artinya rakyat/ khalayak, dan Kratos artiya pemerintahan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), demokrasi adalah bentuk atau sistem
pemerintahan yang seluruh rakyatnya turut serta memerintah dengan perantaraan wakilnya yang
terpilih.

Dalam demokrasi, setiap warga negara diperbolehkan untuk berpartisipasi, baik secara langsung
atau melalui perwakilan dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum. Setiap
negara menganut sistem pemerintahan yang berbeda. Di beberapa negara, istilah demokrasi
banyak digunakan sebuah negara untuk menggambarkan sistem pemerintahan yang dianut.

Indonesia menjadi satu di antara negara yang menganut sistem pemerintahan secara demokrasi.
Negara yang menganut sistem demokrasi akan memberikan kebebasan warga negaranya untuk
menyampaikan pendapat.Demokrasi juga merupakan alat untuk melindungi yang dipimpin dari
penyalahgunaan kekuasaan . Dalam pengertian luas, demokrasi dipahami sebagai cara hidup,
seperti sikap toleran, kesediaan mendengar dan menerima pendapat orang lain , menerima kerja
sama dengan cara yang adil. Selebihnya, demokrasi merupakan pandangan/keyakinan bahwa
tidak ada seorang pun yang memiliki kedudukan istimewa di muka hukum. Demokrasi
pendidikan juga dipahami sebagai pendidikan yang berpijak pada nilai-nilai demokratis.

B. Pengertian Demokrasi Menurut Para Ahli

1. Abraham Lincoln
Menurut Abraham Lincoln, demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan
untuk rakyat (government of the people, by the people, and for the people).

2. Charles Costello
Demokrasi adalah sistem sosial dan politik pemerintahan diri dengan kekuasaan-
kekuasaan pemerintah yang dibatasi hukum dan kebiasaan untuk melindungi hak-hak
perorangan warga negara.

3. John L. Esposito
Demokrasi adalah kekuasaan dari dan untuk rakyat. Jadi, setiap warga negara berhak
untuk berpartisipasi, baik terlibat aktif maupun mengontrol kebijakan yang dikeluarkan
oleh pemerintah.

4. Hans Kelsen
Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat dan untuk rakyat. Kemudian yang
melaksanakan kekuasaan negara ialah wakil-wakil rakyat yang terpilih.

5. Sidney Hook
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana keputusan-keputusan pemerintah yang
penting secara langsung atau tidak, didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang
diberikan secara bebas dari rakyat dewasa.

6. C.F. Strong
Demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan di mana mayoritas anggota dewan dari
masyarakat ikut serta dalam politik atas dasar sistem perwakilan.

7. Hannry B. Mayo
Demokrasi adalah kebijaksanaan umum, ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-
wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan yang
didasarkan atas prinsip kesamaan politik serta diselenggarakan dalam suasana kebebasan
politik.

8. H. Harris Soche
Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan rakyat. Dengan kata lain, rakyat merupakan
pemegang kekuasaan dalam pemerintahan yang memiliki hak untuk mengatur,
mempertahankan, serta melindungi diri mereka dari adanya paksaan dari wakil-wakil
mereka.

9. Abdul Ghani Ar Rahhal


Demokrasi yaitu suatu bentuk kekuasaan rakyat oleh rakyat, artinya rakyat merupakan
sumber kekuasaan.

10. Philippe C. Schmitter


Demokrasi merupakan suatu teori yang menyatakan bahwa suatu negara supaya tanggap
terhadap kebutuhan maupun kepentingan warganya.

C. Sejarah Demokrasi
Menurut sejarah, sistem demokrasi sudah mulai dipraktikkan sejak zaman Yunani kuno. Dengan
sistem tersebut, rakyat terlibat langsung dalam pengambilan keputusan, yang berkaitan dengan
keberlangsungan sebuah negara. Jadi, seluruh perkara kenegaraan harus dibicarakan langsung
dengan para rakyatnya.

Demokrasi murni atau demokrasi langsung adalah sistem yang diusung di zaman tersebut.
Ribuan tahun kemudian, pada abad ke-6 SM, bentuk pemerintahan yang relatif demokratis
diperkenalkan di negara-negara bagian Athena oleh Cleisthenes pada 508 sebelum masehi.

Kondisi tersebut membuat Cleisthenes dikenal dengan panggilan bapak demokrasi Athena. Saat
itu, Athena menganut demokrasi langsung dan memiliki dua ciri utama, yakni pemilihan warga
secara acak untuk mengisi jabatan administratif dan yudisial di pemerintahan, dan majelis
legislatif yang terdiri dari semua warga Athena. Seluruh warga Athena (terkecuali wanita, budak,
orang asing, pria di bawah usia 20 tahun) memiliki hak dapat berbicara dan memberi suara di
majelis Athena.

Meski dibuat oleh majelis, demokrasi di Athena berjalan dengan kontrol langsung dari rakyat.
Rakyat akan menyuarakan pendapatnya lewat majelis atau pengadilan untuk membantu kendali
politik di Athena.

D. Pengertian Pendidikan Demokrasi


Pendidikan demokratis merupakan pembelajaran yang dibangun untuk mewujudkan lingkungan
yang kritis dan aman, menghidupkan dialog, dan keikusertaan seluruh pihak. Pendidikan
demokratis acap kali disepadankan dengan pendidikan inklusif yang dimanifestasikan melalui
pembukaan akses pendidikan bermutu bagi setiap warga bangsa dengan latar belakang beragam,
juga pendidikan demokratis merupakan proses dan lingkungan pembelajaran yang dirancang
untuk memelihara kelangsungan kehidupan yang demokratis, pengembangan sikap tanggung
jawab dalam masyarakat, ketaatan terhadap perilaku etis, dan penanaman cara pandang luas atau
global, selain sebagai pembelajaran tentang proses demokratis dalam pengelolaan pemerintahan.

Demokrasi pendidikan diwujudkan dalam sekolah/pembelajaran demokratis. Sekolah demokratis


dicirikan dengan keterlibatan stakeholder (guru, murid, pimpinan sekolah, staf, dan orangtua
murid/masyarakat) dalam hal-hal yang berkaitan dengan tata kelola sekolah (school governance)
dan pembuatan keputusan pendidikan (sekolah) yang seharusnya dipandu dengan nilai-nilai dan
melalui proses yang demokratis. Dalam sekolah demokratis, peserta didik dilibatkan dalam
penyelenggaraan sekolah, seperti penentuan pembelajaran, memilih apa yang ingin dipelajari
menurut rangkaian waktu dan kepemimpinan.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.bola.com/ragam/read/4400454/pengertian-demokrasi-sejarah-singkat-dan-
jenis-jenisnya

https://m.mediaindonesia.com/opini/170950/demokrasi-pendidikan-dan-pendidikan-
demokrasi

Pertanyaan dan Jawaban


1. AS SYIFA' AMANDA PUTRI (2013411010)

Pertanyaan : Di ppt kalian kan membahas adanya sekolah/pembelajaran demokratis . Pertanyaan


saya apa yang di pelajari dalam sekolah demokratis tersebut ?

Jawaban : Dinda ayu Bestari (2013411017)

Kurikulum demokratis mensyaratkan peran aktif dari peserta didik sebagai 'pembuat arti (making
meaning).' Proses pembelajaran diarahkan pada pengembangan kemampuan kecerdasan dan
kemampuan reflektif terhadap masalah, peristiwa, dan isu yang muncul dalam kehidupan, seperti
keadilan, konflik, dan lainnya. Proses ini menjadikan peserta didik paham dan terlatih dengan
berbagai cara atau pendekatan (Apple; Beane:1995). Kurikulum demokratis memberdayakan
peserta didik memahami dan melakukan perubahan. Dengan kata lain, kurikulum demokratis
mendukung kebebasan akademik (Freire:1984; Gutmann:1995), menumbuhkan dialog, kritik,
oposisi, dan keadilan (Freire:1984; Girox:2001a). mengembangkan kebijakan tentang lintas ilmu
pengetahuan, multikulturalisme, dan isu-isu yang terkait dengannya, seperti keadilan, saling
menghargai

2. FARA AULIA RAHMA (2013411022)

Pertanyaan : Di ppt kalian disebutkan dalam sekolah demokratis ,peserta didik dilibatkan dalam
penyelenggaraan sekolah,seperti penentuan pembelajaran,memilih apa yang ingin dipelajari
menurut rangkaian waktu dan kepemimpinan. Pertanyaan saya, sejak kapan kah kepemimpinan
itu dimulai?dan mengapa kepemimpinan itu penting?tolong berikan saya 3 contoh
kepemimpinan di sekolah

Jawaban : Renisa Kasifa (2013411036)

Kepemimpinan dimulai lebih baik sejak saat anak masuk sekolah paud/tk, contoh kecil saja anak
paud/TK yang berani berdiri didepan kelas menyebutkan nama nya dan sedikit informasi
mengenai kedua orang tuanya,baik nama, pekerjaan,tanggal lahir dan lainnya.

Mengapa kepemimpinan sejak kecil dan pada saat dibangku paud/tk harus dikembangkan?
Karna,sejak saat itu anak akan melihat banyak hal yang ada disekitar,ia membutuhkan banyak
waktu untuk penyesuaian dengan istilah keluar dari zona nyaman nya.

Kepemimpinan itu penting ditanamkan sejak kecil, agar saat dewasa pola pikir nya terlatih agar
selalu memilah dan memilih mana yang seharusnya ia lakukan atas dasar peri kemanusiaan.

Contoh contoh yang bisa saya berikan.


1. Seperti pada saat paud/TK ,anak sudah berani memperkenalkan dirinya

2. berani menyampaikan pendapat

3. Ikut dalam organisasi baik itu disekolah maupun di masyarakat

Tambahan

Nama : Alyzea Putri Rahmadhani

Nim: 2013411004

Izin menambahkan jawab yang di jelaskan oleh kelompok 5 dari pertanyaan fara, jadi memang
benar yg di katakan oleh Renisa dan Shantica, bahwa kepemimpinan itu penting diajarkan dan di
mulai sejak kecil atau saat tk atau paud, karna kepemimpinan itu dapat membangun karakter
anak menjadi bertanggung, tegas, adil dan sebagainya, serta contoh kepemimpinan di sekolah
adalah seperti osis, yaitu ketua osis, lalu ada ekskul yang di mana juga memiliki pemimpin yang
harus memiliki jiwa kepemimpinan, yang sederhana nya lagi ada ketua kelas, dan yg paling
sederhananya lagi adalah

Nama : Shantica Indrianie

Nim : 2013411043

Izin menambahkan jawab yang di jelaskan oleh kelompok 5 dari pertanyaan fara, jadi memang
benar yg di katakan oleh Renisa dan Shantica, bahwa kepemimpinan itu penting diajarkan dan di
mulai sejak kecil atau saat tk atau paud, karna kepemimpinan itu dapat membangun karakter
anak menjadi bertanggung, tegas, adil dan sebagainya, serta contoh kepemimpinan di sekolah
adalah seperti osis, yaitu ketua osis, lalu ada ekskul yang di mana juga memiliki pemimpin yang
harus memiliki jiwa kepemimpinan, yang sederhana nya lagi ada ketua kelas, dan yg paling
sederhananya lagi adalah

3. SHANIN DITA NURUL AULYA (2013411043)

Pertanyaan : Kalian tadi sudah menjelaskan tentang pendidikan demokrasi, yang ingin saya
tanyakan apakah faktor pendukung dan penghambat dari pendidikan demokrasi tersebut? Tolong
jelaskan. Terimakasih

Jawaban : Ajeng Andini Setiawan (2013411001)


Faktor pendorong implementasi nilai-nilai demokrasi dalam pembelajaran Pendidikan
diantaranya : (1) Kurikulum, (2) Sarana dan Prasarana, (3) Budaya Sekolah yang menganut pada
budaya disiplin dan (4) Kepemimpinan.

Faktor penghambat :

(1) Dukungan orangtua, (2) Lingkungan masyarakat, (3) Keterbatasan biaya dan (4)
Perbedaan individual

Tambahan : FARA AULIA RAHMA (2013411022)

Faktor faktor pendorong diantaranya adalah

Seperti budaya yang diterapkan disekolah,sikap kepemimpinan seperti ikut dalam organisasi
organisasi yang ada disekolah, pengembangan karakter yang kuat.

Faktor penghambat nya menurut saya,sikap yg tidak berani dalam segala hal, faktor faktor
ekonomi yang tentunya sangat berpengaruh, keterbatasan biaya sehingga menyebabkan ruang
lingkup demokrasi semakin sempit. Adapula mengenai pengaruh lingkungan masyarakat

4. KHARISMA YOLANDA (2013411026)

Pertanyaan : PPT kalian tadi membahas tentang pendidikan demokrasi. Pertanyaan saya apakah
yang diperlukan dalam mewujudkan keberhasilan terhadap penyelenggaraan pendidikan
demokrasi tolong jelaskan.

Jawaban: Septia Putri Lambara (2013411042)

Penyelenggaraan pendidikan demokrasi memerlukan suatu reformasi terutama di bidang


pendidikan yang salah satunya berkaitan dengan kebebasan akademik.

*Kebebasan akademik*

Kebebasan akademik diperlukan guna mengembangkan satu prinsip demokrasi di sekolah yang
bertumpu pada interaksi dan kerjasama berdasarkan pada sikap saling menghormati dan
memperhatikan satu sama lain, berpikir kreatif, dan menemukan solusi atas masalah yang
dihadapi bersama. Sekolah yang demokratis harus mendorong dan memberikan kesempatan
semua siswa aktif berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, merencanakan kegiatan dan
melaksanakan rencana tersebut. Kebebasan akademik menuntut sekolah tidak dapat dipisahkan
dengan aktivitas politik. Karena hubungan politik dengan pendidikan amatlah erat bahkan
cenderung bersifat sosial alami.

Tambahan
Nama : Fara Aulia Rahma (2013411022)

Menurut saya yang diperlukan untuk mewujudkan keberhasilan yaitu adalah masyarakat yang
ikut berpartisipasi dalam program pemerintah.

Karena menurut saya,percuma saja jika pemerintah yang mengadakan program namun
masyarakat enggan mewujudkan nya bersama sama.

5. DHEA AMELIA (2013411014)

Pertanyaan : Di ppt kalian menjelaskan tentang demokrasi nah pertnyaan saya Bagaimana sih
agar demokrasi dapat berjalan dengan baik di suatu negara atau suatu lembaga pendidikan, jika
disesuaikan dg materi klian itu tentang demokrasi. Jelaskan!

Jawaban : Putri Reisa Yanti (2013411035)

Agar demokrasi dapat berjalan baik dalam suatu negara, maka perlu penerapan perilaku budaya
demokrasi dan budaya demokrasi. Budaya demokrasi adalah pola pikir dan pola tingkah laku
masyarakat yang sudah menjadi cerminan perilaku sehari-hari yang sesuai dengan nilai-nilai dan
prinsip-prinsip demokrasi. Di mana prinsip-prinsip demokrasi tersebut secara umum, yaitu :

1.Keterlibatan warga negara atau masyarakat dalam pengambilan keputusan atau kebijakan
negara langsung dan tidak langsung

2.Persamaan antara sesama warga negara, khususnya persamaan hak dan kewajiban

Kebebasan warga negara dalam menjalankan hak asasinya

3.Supremasi hukum, atau segala sesuatu sesuai hukum yang berlaku

4.Adanya fungsi pemilihan umum secara berkala atau teratur

Ditambahkan : Kharisma Yolanda (2013411026)

Agar demokrasi dapat berjalan baik terutama dalam bidang pendidikan tentunya sangat
dipengaruhi aspek partisipasi masyarakat dalam suatu kebijakan yang dikeluarkan oleh
pemerintah mengenai keberlangsungan sistem pendidikan.

Apabila masyarakat dapat mengikuti kebijakan tersebut dengan baik maka pelaksanaan
demokrasi akan dapat berjalan dengan baik. Misalnya partisipasi dalam pendidikan demokrasi
pada sekolah yang demokratis yang mana siswa akan mendapat dorongan dalam memberikan
kesempatan semua siswa untuk aktif berpartisipasi dalam pengambilan suatu keputusan,
merencanakan kegiatan dan melaksanakan rencana tersebut.

Anda mungkin juga menyukai