TINJAUAN PUSTAKA
D. Makanan Darurat
Makanan darurat merupakan makanan khusus yang dikonsumsi pada saat
darurat untuk memenuhi kebutuhan konsumsi harian manusia (2100 kkal). Tujuan
utama dari makanan darurat ialah mengurangi timbulnya penyakit atau jumlah
kematian diantara para pengungsi dengan menyediakan makanan bergizi lengkap
sebagai sumber energi satu-satunya selama lima belas hari. Waktu tersebut dihitung
mulai dari pengungsian terjadi. Agar dapat disebut sebagai makanan darurat, maka
makanan tersebut harus memenuhi karakteristik makanan darurat yaitu :
- aman dikonsumsi dengan warna, bau, aroma, tekstur
- penampakan yang dapat diterima
- memiliki nutrisi yang cukup,
- dapat diterima, mudah dipindahkan, dan mudah digunakan.
terdapat beberapa faktor pendukung kelima karakteristik tersebut, yaitu
stabilitas mikroba, ketahanan nutrisi dan stabilitas kimia, flavor dan pewarna,
komposisi, uji penerimaan prototipe produk, pengemasan, konfigurasi produk, dan
metode produksi. makanan darurat sangat diperlukan untuk membantu para pengungsi
saat terjadi bencana alam. makanan darurat diharapkan dapat disimpan sebagai stok
sehingga saat bencana alam terjadi dapat langsung digunakan. Pemberian produk
makanan darurat dilakukan bersama-sama dengan pemberian air minum untuk
menurunkan tekanan osmotik pangan berkalori tinggi ini. Pemberian produk ini
bermanfaat untuk mempertahankan kehidupan sampai isolasi daerah dapat dibuka
atau ketika kehidupan normal telah berlangsung. makanan darurat dapat
dikelompokkan dalam dua bagian yaitu :
1. produk makanan yang dirancang untuk kondisi dimana air bersih dan bahan
bakar untuk memasak masih tersedia
2. produk pangan yang dirancang untuk menghadapi situasi dimana air bersih
tidak tersedia dan tidak bisa memasa.
makanan darurat juga diharapkan dapat dikonsumsi oleh berbagai kalangan usia
(bayi berusia 0-12 bulan tidak termasuk di dalamnya). Di Indonesia saat ini sudah
banyak berkembang makanan darurat untuk kepentingan tentara di lapangan namun
belum banyak dikembangkan makanan darurat untuk korban bencana alam. Bahan
baku makanan darurat yang akan dikembangkan untuk korban bencana alam dapat
berasal dari bahan baku lokal yang dapat meminimalkan biaya produksi. makanan
darurat harus memenuhi kebutuhan kalori yang dibutuhkan oleh tubuh (2100 kkal).
F. Ingridien Makanan
Ada banyak bahan baku mentah yang harus diolah terlebih dahulu agar dapat menjadi
pangan siap konsumsi. Bahan baku dalam bentuk tepung-tepungan merupakan bahan
baku mentah yang biasanya sering digunakan sebagai ingridien utama dalam
pengolahan menjadi pangan siap santap.
1. Tepung Pisang
Tepung adalah produk olahan pangan setengah jadi yang dapat dikonsumsi
langsung, tetapi harus diolah menjadi produk pangan siap santap. Pisang yang
dibuat menjadi tepung dimaksudkan untuk memudahkan aplikasinya dalam
pembuatan banana bars. apabila dibuat dalam bentuk tepung, pisang akan menjadi
bahan pangan sumber karbohidrat yang lebih mudah diolah menjadi berbagai
macam produk pangan. Selain itu, pisang dalam bentuk tepung memudahkan
dalam hal penyimpanan karena memiliki daya simpan yang lebih lama akibat
kadar airnya yang kecil.
2. Tepung Tempe
tempe dapat digunakan sebagai bahan penyusun makanan (food ingredient) dalam
bentuk tepung tempe, untuk memperkaya nilai gizi makanan, seperti protein dan
serat.
3. Tepung Beras Ketan Putih
Tepung beras ketan dapat terbuat dari beras ketan hitam atau putih yang
dihaluskan. Beras ketan (Oryza sativa var. glutinosa atau Oryza glutinosa; disebut
juga sticky rice, sweet rice dan waxy rice) merupakan jenis beras Asia yang
berbulir pendek dan memiliki sifat lengket (sticky) ketika dimasak. Beras ketan
memiliki kadar amilopektin yang sangat tinggi dan kadar amilosanya berkisar
antara 1-2% dari kadar pati seluruhnya.
4. Inulin
Inulin merupakan homopolimer fruktan yang diisolasi pertama kali dari tanaman
Inula helenium. Inulin dapat diperoleh dari bawang merah, bawang daun, bawang
putih, asparagus, pisang, gandum, barley. Inulin juga ditemukan pada chicory,
dandelion, artichoke (Roberfroid, 2005). Satu rantai inulin dibentuk oleh sekitar
30 unit fruktosa atau dengan kata lain memiliki derajat polimerisasi (DP) sebesar
30 atau lebih. Inulin mempunyai banyak kegunaan terutama dalam bidang pangan
dan kesehatan
SUMBER
https://adoc.pub/iitinjauan-pustaka-a-pangan-darurat.html
https://www.academia.edu/38130042/MAKALAH_MAKANAN_GIZI_KELOMPOK_VI