DEFINISI PANGAN
A. PANGAN
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah
maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumen
manusia, termasuk bahan tambahan pangan dan bahan lain yang digunakan dalam proses
penyiapan, pengolahan dan pembuatan makanan atau minuman.
Pangan olahan adalah makanan atau minuman hasil proses dengan cara atau metode
tertentu dengan atau tanpa bahan tambahan.
Istilah pangan atau food dalam kata mandarin dituliskan dua bagian yang satu berarti
manusia atau human dan yang lain berarti baik atau good. hal itu berarti bahwa pangan sudah
seharusnya bagus, bermutu dan aman bila dikonsumsi manusia. istilah pangan lebih banyak
digunakan sebagai istilah teknis, seperti misalnya teknologi pangan, bukan teknologi
makanan, produksi pangan bukan produksi makanan, bahan tambahan pangan bukan bahan
tambahan makanan. istilah makanan digunakan bagi pangan yang telah diolah.
Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang terpenting disamping papan, sandang,
pendidikan, kesehatan. karena tanpa pangan tiada kehidupan dan tanpa kehidupan tidak ada
kebudayaan.
Kebutuhan pangan diutarakan secara naluri, bayi menangis pada saat lapar.
B. PERATURAN DAN PERUNDANGANNYA
Hal ikhwal pangan telah secara legal tercantum dalam undang-undang tentang pangan,
yaitu undang-undang No 7, tahun 1996. penulis sendiri merasa beruntung karena dipercayai
oleh Menteri Negara Urusan Pangan, saat itu Prof. Dr. Ibrahim Hasan. untuk mempersiapkan
dan merancang undang-undang pangan tersebut, memperjuangkan di DPR, hingga selesai
disetujui dan disyahkan serta ditanda tangani oleh presiden RI, tanggal 14 November, 1996.
suatu kebahagiaan tersendiri yang sulit terlupakan bagi penulis.
Tujuan disusunnya undang-undang pangan adalah untuk melindungi konsumen dari
resiko kesehatan serta membantu konsumen dalam mengevaluasi, dan memilih bahan dan
produk pangan yang akan mereka konsumsi. Undang-undang pangan juga bertujuan untuk
membantu dan membina produsen makanan dalam meningkatkan mutu produk yang
dihasilkan serta memfasilitasi terjadinya perdagangan yang jujur. Disamping itu undangundang pangan juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan masyarakat
secara luas, serta meningkatkan kegiatan ekonomi negara.
Dalam menjabarkan petunjuk pelaksanaannya undang-undang pangan tersebut
dibentuklah Peraturan Pemerintah. Sejauh ini telah ada dua Peraturan Pemerintah atau PP,
yaitu PP No 69, tahun 1999, tentang Iabel dan Iklan. Dan PP No 28, tahun 2004 tentang Mutu
Gizi dan Keamanan Pangan.
Disamping itu masih ada dua lagi undang-undang yang penting yaitu Undang-undang
No. 08, 1999 tentang perlindungan konsumen, serta Undang-undang Kesehatan No. 23,
Tahun 1992, tentang Kesehatan
Pengertian pangan menurut Peraturan Pemerintah RI nomor 28 tahun 2004 adalah segala
sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun yang tidak diolah,
yang diperuntukan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan
tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses
penyiapan, pengolahan, dan atau pembuatan makanan atau minuman.
b. Menurut Suharjo tahun 1986 pangan adalah bahan-bahan makanan yang dimakan sehari-hari
untuk memenuhi kebutuhan bagi pemeliharaan, pertumbuhan, kerja, dan penggantian
jaringan tubuh yang rusak.
c. Menurut Sunita A. dalam bukunya Prinsip Dasar Ilmu Gizi tahun 2001 pangan adalah
semua bahan yang dapat dijadikan makanan.
2. Sifat Pangan
Secara Fisik :
.Sifat fisik yang memiliki hubungan erat dengan sifat dari bahan pangan antara lain
sifat alometrik, tekstur, kekenyalan, koefisien gesek, dan konduktivitas panas. Sifat fisik
memiliki kaitan sangat erat dengan mutu bahan pangan karena dapat digunakan sebagai
informasi dasar dalam menentukan tingkat metode penanganan dan atau bagaimana
mendesain peralatan pengolahan terutama peralatan pengolahan yang bersifat
otomatis. Beberapa sifat fisik dalam pangan : berat jenis, titik beku, titik gelatinisasi( proses
pembengkakan granulapati contohnya mie instan) pati, bilangan penyabunan, dan indeks
bias. Dengan kata lain sifat fisik berhubungan dengan karakteristik bahan dan komponennya.
Secara Kimia :
Sifat kimiawi dari bahan pangan ditentukan oleh senyawa kimia yang terkandung
sejak mulai dari bahan pangan dipanen/ditangkap hingga diolah. Perubahan kandungan
senyawa kimia pada bahan pangan tergantung dari tingkat kematangan biologis,
jeniskelamin, kematangan seksual, temperatur, suplai makanan atau pupuk, stres, atau
parameter lingkungan lainnya. Sebagian besar bahan pangan memiliki kandungan air relative
tinggi. Dengan kandungan air demikian, bahan pangan tersebut merupakan media yang baik
bagi mikroba pembusuk untuk tumbuh dan berkembang. Upaya dilakukan untuk menurunkan
kandungan air dalam bahan pangan sampai batas dimana mikroba tidak dapat tumbuh dan
berkembang masih terus dikembangkan. Keberhasilan upaya ini akan dapat meningkatkan
masa simpan bahan pangan. Pada komoditas perikanan dan beberapa bahan pangan nabati
lainnya diketahui mengandung minyak yang dapat diekstrak. Kandungan senyawa kimia juga
akan berubah apabila bahan pangan mengalami stres menjelang kematiannya.
Secara Biologis :
Sifat biologis mempunyai peranan sangat penting dalam merancang proses
penanganan dan pengolahan. Sifat biologis yang utama dari bahan pangan adalah kandungan
mikrobanya. Sebagian besar bahan pangan memiliki kandungan mikroba sejak dipanen atau
ditangkap. Mikroba ini tersebar di seluruh permukaan. Sebagian mikroba tersebut merupakan
mikroba asli (flora alami) yang berasal dari alam dan melekat pada bahan pangan. Sebagian
mikroba lainnya berasal dari kontaminasi. Kontaminasi mikroba dapat berasal dari
lingkungan, pakaian yang dikenakan saat menangani atau mengolah bahan pangan, dan dari
bahan pangan yang sudah tercemar. Bila kondisi memungkinkan, kedua jenis mikroba ini
secara bersamaan akan menurunkan tingkat kesegaran bahan pangan.
LEMAK
Lemak merupakan sumber energi selain karbohidrat dan protein. Dengan adanya
kelebihan konsumsi lemak yang tersimpan sebagai cadangan energi, maka jika seseorang
berada dalam kondisi kekurangan kalori, maka lemak merupakan cadangan pertama yang
akan digunakan untuk mendapatkan energi setelah protein. Berdasarkan ikatan kimianya
lemak dibagi menjadi :
1. Lemak murni (hanya asam-asam lemak dan gliserol)
2. Lemak campuran (selain asam lemak dan gliserol saja juga Fosphor, Glikagen, dan kramatin)
Fungsi Lemak Bagi Tubuh
1) Penghasil energi
PROTEIN
LEMAK
MINERAL
VITAMIN
III. Zat gizi pengatur / regulasi di dalam tubuh
Proses metabolisme di dalam tubuh perlu pengaturan agar terjadi keseimbangan.
Untuk itu diperlukan sejumlah zat gizi untuk mengatur berlangsungnya metabolisme di dalam
tubuh, yaitu vitamin dan mineral. Kelompok zat gizi ini terdapat dalam sayur dan buah.
5. Berdasarkan Fungsi :
1) Fungsi utama : sebagai asupan zat gizi yang sangat esensial untuk keberlangsungan hidup
manusia.
2) Fungsi kedua : sebagai sensori atau pemuasan sensori seperti rasa yang enak, rasa,
dan tekstur yang baik.
3) Fungsi ketiga :secara fisiologis menjadi regulasi bioritme, sistem saraf, sistemimunitas, dan
pertahanan tubuh.
8. Menurut DKBM
Berikut susunan bahan makanan didalam tabel komposisi pangan indonesia :
1. Serealia, umbi dan hasil olahan
2. Kacang-kacangan, biji-bijian dan hasil olahan
3. Daging dan hasil olahan
4. Telur dan hasil olahan
5. Ikan, kerang, udang dan hasil olahan
6. Sayuran dan hasil olahan
7. Buah-buahan
8. Susu dan hasil olahan
9. Lemak dan minyak
10. Serba-serbi (gula, madu, dll)