Desa Puntik Luar adalah salah satu desa dari Kecamatan Mandastana
Kabupaten Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan. Desa Puntik Luar terbagi
menjadi 10 RT dan 3 RW. Desa Puntik Luar memiliki total luas wilayah 14
km2.
Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Desa Puntik Luar Berdasarkan Jenis Kelamin
Jumlah
Penduduk
L P
80 85
69 72
37 40
87 90
32 33
60 63
64 66
170 185
90 98
10 12
699 744
Desa Puntik Luar memiliki jumlah penduduk sebanyak 1443 orang yang
terdiri dari 699 laki-laki dan 744 perempuan.
4.1.3 Jumlah Keluarga
Jumlah
RT RW KK
1 55
2 41
3 1 20
4 54
5 23
6 41
7 2 40
8 97
9 50
10 3 7
Jumlah 428
Desa Puntik Luar terdiri dari 428 Kepala Keluarga yang tersebar di 10 RT
dan 3 RW.
4.1.4 Pekerjaan
Juml
Pekerjaan ah
Peta
RT/RW Nel T Lai
PN Bur ni/P PO Wiras
aya N n-
S uh eke LRI wasta
n I lain
bun
RT.
1 01 5 10 78 - - - 10 62 165
RT.
2 02 2 7 69 - - - 7 56 141
RT. RW.
3 03 01 - 6 37 - - - 8 26 77
RT.
4 04 5 10 86 - - - 9 67 177
RT.
5 05 - 5 36 - - - 4 20 65
RT.
6 06 - 10 65 - - - 10 38 123
RT. RW.
7 07 02 - 11 61 - - - 6 52 130
RT.
8 08 2 72 70 - - - 63 148 355
RT.
19 09 - 14 74 10 90 188
RT. RW.
10 10 03 - 3 11 - - - 2 6 22
Jumlah 14 148 587 - - - 129 565 1443
4.1.5 Lahan
Penggunaan Lahan
Pe
Blu ma
Perum kar/ Hut Huta ka Lai
Pers Perk Juml
ahan Lah an n ma n-
RT/RW awah ebun ah
Pekara an Gal Lind n lai
an an
ngan Tid am ung Al n
ur ka
h
Ha Ha Ha Ha Ha Ha Ha Ha Ha
RT
1 .01 40 6 1,6 - - - - 1,5 49,1
RT
2 .02 R 45 9,5 1,2 - - - - 0,7 56,4
RT W.
3 .03 01 35 9,8 0,6 - - - - 0,8 46,2
RT R
4 .04 W. 45 12,2 1,6 - - - 0,5 0,9 60,2
RT 02 0,.
5 .05 40 1,3 0,7 - - - 03 0,9 62,93
RT
6 .06 70 10 1,2 4 2 - 0,6 1,5 69.3
RT
7 .07 45 14,5 1,2 7 3 - 0,7 0,5 71,9
RT 26, 606,6
8 .08 60 - 2,9 16 500 - 0,9 87 7
1 RT
9 .09 R 70 1,1 1,5 12 100 - - 1,9 186,5
1 RT W.
0 .10 03 60 - 0,2 30 100 - - 0,6 190,8
2,7 36,
Jumlah 510 64,4 12,7 69 705 - 3 17 1.4
Desa Puntik Luar memiliki wilayah yang sangat luas yang terdiri dari
Persawahan 510 Ha, Perkebunan 64,4 Ha, Perumahan Pekarangan 12,7 Ha,
Blukar Lahan Tidur 69 Ha, Hutan Galam 705 Ha, Pemakaman Alkah 2,73 Ha,
dan lain-lain 36,17 Ha.
Desa Puntik Luara memiliki sarana dan prasarana yang terdiri dari 1
Kantor Camat, 1 Kantor Desa, 1 Rukan Polsek, 1 Kantor Resi Gudang, 3
Posyandu, 21 Puyandu, 1 Pustu, 1 Mesjid dan 4 Musholla.
4.2 Gambaran Umum Responden
Total
Jenis kelamin
n %
Laki-laki 28 56
Perempuan 22 44
Jumlah 50 100
Tingkat Total
Pendidikan N %
SD/sederajat 22 44
SMP/sederajat 15 30
SMA/sederajat 13 26
PT 0 0
Jumlah 50 100
Total
Tingkat Pekerjaan
n %
Buruh 13 26
Petani 16 32
Swata/wirausaha 19 38
PNS 2 4
Jumlah 50 100
Distribusi Status Gizi Anak Balita Berdasarkan Indeks BB/U di Desa Puntik
Luar Kecamatan Mandastana Kabupaten Barito Kuala tahun 2018 dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.12 Distribusi Status Gizi Anak Balita Menurut Indeks BB/U
Total
Status Gizi
N %
Buruk 0 0
Kurang 5 10
Baik 45 90
Lebih 0 0
Jumlah 50 100
Berdasarkan tabel 4.12 diatas dapat diketahui sebagian besar balita memiliki
status gizi baik yaitu sebanyak 45 orang (90%) dan status gizi kurang sebanyak 5
orang (10%) menurut ndeks BB/U.
Hal ini sesuai dengan pendapat Soekirman (2000) yaitu ketersediaan pangan
merupakan salah satu factor atau penyebab tidak langsung yang berpengaruh
pada status gizi anak, Semakin banyak pengetahuan gizi seseorang ia akan
semakin memperhitungkan jenis dan jumlah makanan untuk dikonsumsi (Djaeni
2000 daam Sari, 2011).
Namun sebagian kecil masih banyak anak balita yang status gizinya kurang
yang disebabkan oleh beberapa factor seperti masih terdapat sebagian penduduk
yang berpendapatan rendah, ketersediaan pangan yang kurang serta pola asuh
dan pengetahuan ibu tentang gizi yang masih kurang.
BB/U dapat digunakan sebagai indicator status gizi kurang saat sekarang dan
sensitive terhadap perubahan kecil, dapat digunakan untuk memonitor
pertumbuhan dan pengukuran yang berulang dapat mendeteksi growth failure
karena infeksi atau KEP (Syukriawati, 2011).
Total
Asupan Energi
N %
Defisit 23 46
Kurang 11 22
Sedang 8 6
Baik 8 6
Total 50 100
Total
Asupan protein
N %
Defisit 10 20
Kurang 3 6
Sedang 11 22
Baik 26 52
Total 50 100
Total
Asupan Fe
N %
Defisit 7 14
Kurang 7 14
Sedang 2 4
Baik 34 68
Total 50 100
Total
Vitamin A
N %
Defisit 1 2
Kurang 1 2
Sedang 0 0
Baik 48 96
Total 50 100
Total
Penyakit infeksi
n %
Menderita 31 62
Tidak Menderita 19 38
Total 50 100
Berdasarkan tabel 4.17 dapat diketahui bahwa di Desa Puntik Luar anak
balita yang menderita penyakit infeksi selama 3 bulan terakhir sebanyak 31
orang dan yang tidak menderita penyakit infeksi selama 3 bulan terakhir 19
orang.
Ketersediaan Total
Protein N %
Defisit 1 2
Kurang 3 6
Sedang 3 6
Baik 43 86
Total 50 100
Berdasarkan tabel 4.20 diatas dapat diketahui bahwa tingkat pola asuh ibu
terhadap anak balitanya sebagian besar adalah baik yaitu 37 orang (74%). Hal ini
dikarenakan ibu selalu ada waktu atau selalu mendampingi ketika anak makan
karena sebagian besar ibu adalah Ibu Rumah Tangga (IRT) dan sebagian besar
ibu mampu memberikan ASI eksklusif pada anak balita, mampu memberikan
makanan pendamping sesuai dengan umur anak balita dan mampu memberikan
makan anak secara teratur sesuai jadwal. Sedangkan kategori kurang sebanyak
13 orang (26 %). Dari data tersebut dapat dilihat bahwa pola asuh ibu kurang
juga masih ada dan nilainya cukup tinggi disebabkan karena masih ada sebagian
ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif pada anak balitanya, tidak mengetahui
dan tidak memberikan makanan pendamping sesuai dengan umur anak balita dan
tidak memberikan makanan anak secara teratur sesuai jadwal, oleh karena itulah
pola asuh ibu terhadap anaknya harus terus ditingkatkan. Ibu dapat menciptakan
suasana yang menyenangkan pada saat anak makan. Bila anak tidak mau makan,
ibu dapat membujuk agar anak mau menghabiskan makanannya. Pengetahuan
ibu tentang kebersihan dalam menyiapkan makanan baik hal ini dapat dilihat dari
ibu yang selalu mencuci tangan sebelum mengolah atau memasak bahan
makanan dan selalu mencuci alat makan sebelum digunakan.
4.9 Pendapatan
Distribusi Pendapatan Keluarga di Desa Puntik Luar Kecamatan
Mandastana Kabupaten Barito Kuala tahun 2018 dapat dilihat pada table 4.20
berikut ini :
Tabel 4.22 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan
Keluarga di Desa Puntik Luar Kecamatan Mandastana
Kabupaten Barito Kuala 2018
Total
Pendapatan
N %
Rendah 31 62
Tinggi 19 38
Total 50 100
Total
Pengetahuan Ibu
N %
Baik 28 56
Kurang 22 44
Total 50 100
Berdasarkan tabel 4.23 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar ibu
memiliki pengetahuan gizi dengan kategori baik yaitu sebanyak 28 orang (56%)
dan yang memilik pengetahuan gizi dengan kategori kurang sebanyak 22 orang
(44%).
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan tingkat pengetahuan ibu masih
banyak yang kurang dikarenakan salah satu faktor yaitu dari tingkat pendidikan
ibu paling banyak lulusan SD (44%).
Hal ini sejalan dengan yang dipaparkan oleh Budiman (2013) bahwa
pendidikan merupakan salah satu proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang atau kelompok dan juga usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan.
Banyak masalah gizi yang dipengaruhi oleh keterbatasan pengetahuan gizi.
Pengetahuan gizi yang baik akan menyebabkan seseorang mampu menyusun
menu dengan baik untuk dikonsumsi. Semakin banyak pengetahuan gizi
seseorang ia akan semakin memperhitungkan jenis dan jumlah makanan untuk
dikonsumsi (Djaeni 2000 daam Sari, 2011).
Syarief dan Husaini (2000) dalam Resanti (2009) menambahkan
pendidikan ibu rumah tangga berhubungan dengan tingkat pengetahuan gizi dan
kesehatan , perilaku memberi makan anak, sanitasi dan hygiene, serta dalam
mengelola sumber-sumber (potensi) keluarga.
Pada anak yang menyusu ASI, kontribusi zat besi MPASI sebagian
besar berasal dari pangan nabati. Padahal, pangan hewani, terutama
daging, merupakan sumber zat besi yang baik. Zat besi yang berasal dari
sumber hewani (heme iron) memiliki tingkat penyerapan yang tinggi, yaitu
sekitar 15-40% (Hunt, 2003; Fairweather-tait, 1996). Sedangkan zat besi
yang berasal dari pangan nabati (non-heme iron) tingkat penyerapannya
lebih rendah, yaitu hanya 1-15% (Hunt, 2003).
Besi merupakan trace element vital yang sangat dibutuhkan oleh
tubuh untuk pembentukan hemoglobin, myoglobin dan berbagai enzim
(Almatsier, 2004). Bentuk besi didalam makanan berpengaruh terhadap
penyerapannya. Besi-hem merupakan bagian dari hemoglobin dan
myoglobin yang terdapat didalam daging hewan dapat diserap dua kali
lipat daripada besi-nonhem (Almatsier, 2004).
Zat besi adalah salah satu unsur penting dalam proses pembentukan
sel darah merah. Zat besi secara alami diperoleh dari makanan. Kekurangan
zat gizi besi dalam makanan sehari-hari secara berkelanjutan dapat
menimbulkan penakit anemia gizi atau yang dikenal masyarakat sebagai
penakit kurang darah. (Depkes RI, 2005).
Lebih banyak anak balita terkena penyakit seperti demam, batuk, pilek
dan diare. Pada anak balita demam bisa disebabkan karena efek samping
imunisasi, adanya pertumbuhan gigi baru selanjutnya batuk dan pilek serta
diare pada anak balita disebabkan adanya penyakit infeksi diikuti reaksi
alergi pada cuaca yang berubah ubah, makanan yang kurang sehat,
kekebalan tubuh atau system imun anak yang tidak kuat dan keracunan
makanan yang disebabkan oleh racun bakteri yang terkandung dalam
makanan yang tercemar, diare akibat keracunan umumnya timbul cepat
setelah konsumsi makanan dan disertai muntah.
Tabel 4.32 Distribusi Hubungan Pola Asuh dengan Status Gizi Anak
Balita (BB/U) di Desa Puntik Luar Kecamatan Mandastana
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2018
Status Gizi Anak Balita (BB/U)
Kategori Pola Gizi Total
P
Asuh Ibu Kurang Gizi Baik Gizi Lebih
n % n % n % n %
KurangB 1 7,7 12 92,3 0 0 13 100
Baik 4 10,8 33 89,2 0 0 37 100 0.753
e
Pola asuh anak balita baik dan kurang disebabkan oleh ibunya sendiri.
Yang menjadi perbedaan dari pola asuh responden adalah sebagian kecil ada
yang bekerja sehingga waktu dalam mengasuh anak balita kurang dan lebih
banyak waktu anak balita dihabiskan bersama neneknya.
Hasil Uji Statistic dengan Uji Korelasi didapatkan hasil bahwa nilai p =
0,518. Sehingga diketahui p > α (0,05), maka Ho diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara kesehatan lingkungan
dengan status gizi anak balita menurut (BB/U).
4.12.6 Pendapatan
Hasil Uji Statistic dengan Uji Korelasi didapatkan hasil bahwa nilai p =
0,295. Sehingga diketahui p > α (0,05), maka Ho diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pendapatan dengan status
gizi anak balita menurut (BB/U). Yang berarti bahwa semakin tinggi
pendapatan belum tentu diikuti kenaikan status gizi anak balita, sebaliknya
dengan pendapatan yang rendah pun belum tentu status gizi anak balita
kurang baik.
Distribusi Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan Status Gizi
Anak Balita (BB/U) dapat dilihat pada tabel dibawah ini :