Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. Hasil
Formulir Modifikasi Malnutrition Screening Tool (MST) dan Nutritional Risk Screening
(NRS 2002)
( Kajian Awal Asuhan Gizi )
Nama Pasien : Sirajudin RMK :
Umur : 63 tahun Ruang :
Tabel 1. Skrining Awal
Parameter Skor
1. Apakah pasien mengalami penurunan berat badan yang tidak
direncanakan, tidak diinginkan
1) Tidak 0
2) Tidak yakin ( ada tanda baju : baju jadi longgar ) 2
3) Ya, ada penurunan BB sebanyak :
1. 1 – 5 kg 1
2. 6 – 10 kg 2
3. 11 – 15 kg 3
4. > 15 kg 4
5. Tidak tahu seberapa kg penurunannya 2
2. Apakah asupan makan pasien berkurang karena penurunan
nafsu makan/ kesulitan menerima
a. Tidak 0
b. Ya 1
Total Skor 3
ASUHAN GIZI
RMK : Jenis Kelamin : Laki – laki Tanggal : 11/04/2019
Nama : Sirajuddin Aktivitas :
Umur : 63 tahun Ruang :
ASSESMENT
Diagnose Penyakit : PPOK
Antropometri : BB = 42 kg TB = 167 cm LILA = 21.5 cm Status Gizi :
Malnurisi buruk
Hasil Lab./Biokimia : Hb 13,2 g/dl, eritrosit 4.3 juta/ml, hematocrit 38%
Fisik – Klinis : TD 145/80 mmHg, Suhu 36,5 OC ,pucat, lemah, sulit menelan
karena rasa sakit pada kerongkongan bagian kanan atas karena ada pembengkakan, badan
kurus, gigi geligi bagian geraham sudah tidak lengkap.
Riwayat Gizi : Kebiasaan Makan Utama : Pagi = Ya/ Tidak , Siang = Ya/ Tidak,
Sore = Ya/ Tidak
: Kebiasaan Selingan/Ngemil : ……. Kali/hari
: Ada Alergi Terhadap Makanan : …….
: Ada Pantangan Terhadap Makanan : …….
: Gangguan Gastrointestinal : 1. Anoreksia 2. Mual 3. Muntah
4. Diare 5. Kesulitan Mengunyah 6.
Konstipasi 7. Kesulitan Menelan 8.
Ganguan Gigi Geligi
: Riwayat Makan Sebelum Masuk RS : 1 Makan < 3 kali/hari
2 Makan > 3 kali/hari
: Bentuk makanan sebelum masuk RS : a. Nasi b. Lunak c. Saring
d. Cair e. Parenteral
: Asupan Sebelum Masuk Rumah Sakit : a. lebih b. kurang c.Baik
d. Buruk
DIAGNOSA GIZI
a. Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan kondisi tubuh lemah, anoreksia dan
kesulitan menelan karena adanya pembengkakan pada kerongkongan bagian atas
ditandai dengan tidak habisnya makanan yang diberikan
b. asupan serat indakuat berkaitan jarang makan sayur dan buah ditandai dengan
sulit BAB/Konstipasi.
c. perubahan nilai lab berkaitan dengan penyakit PPOK serta kurangnya asupan
protein, lemak, vitamin dan mineral ditandai dengan jarang makan, sayur, buah
dan hanya sedikit memakan lauk yang diberikan.
d. kurang patuh mengikuti rekomendasi gizi berkaitan dengan kurang pemahaman
dan pengetahuan ditandai dengan pasien hanya mau memakan bubur saja
sedangkan lauk-pauk dan buah serta sayuran hanya sedikit yang dimakan.
INTERVENSI GIZI
Kebutuhan Gizi : Energi : 2400 kkal Protein : 120 gr Lemak : 67 gr
Karbohidrat : 330 gr
Bentuk Makanan : Cair/Saring/BB/NL/NB,
Jenis Diet : TKTP
Rute Diet : Oral 3 kali sehari
Diberikan Diet : Bubur TKTP
KASUS
Seorang laki – laki berusia 63 tahun dengan BB 42 kg TB 167 cm datang ke rumah sakit
pada tanggal 9 april 2019 dengan keluhan lemah, sesak nafas, batuk, sulit menelan, sulit BAB.
Pasien dulu bekerja sebagai anak buah kapal dan sekarang sudah pensiun karena sakit. Pasien
dulu seorang perokok. Hasil pemeriksaan klinis TD 145/80 mmHg, Suhu 36,5 OC, pucat, lemah,
sulit menelan karena rasa sakit pada kerongkongan bagian kanan atas karena ada pembengkakan,
badan kurus, gigi geligi bagian geraham sudah tidak lengkap. Hasil Biokimia Hb 13,2 g/dl,
eritrosit 4.3 juta/ml, hematocrit 38%. Sebelum sakit pasien biasa makan 2x sehari pasien tidak
memiliki alergi terhadap makanan. Saat dirawat Pasien jarang makan sayur dan buah serta hanya
sedikit memakan lauk yang diberikan. Pasien suka mengkonsumsi bubur nasi saja dan terkadang
tidak habis.
c. Intervensi
Jenis diet : TKTP dan RG III
Rute : oral
Frekuensi : 3x makan 2x selingan
Bentuk makanan : Lunak
1. ND.1. makanan dan snack
ND.1.2.1 modifikasi tekstur lunak
ND.1.2.2 energy 2400 kkal
ND.1.2.3 protein 120 gram
ND.1.2.5 lemak 67 gram
ND.1.2.4 karbohidrat 330 gram
ND.1.2.10 Na 1000-1200 mg
ND.1.3 jadwal pemberian makan 3x makan 2x selingan
Tujuan Diet :
Syarat Diet :
d. Monitoring
AD (Antropometri)
AD 1.1.2. Berat Badan pengukuran 3 hari sekali
FH (Riwayat Gizi)
FH.1.2.2.1 asupan makanan dengan recall
BD (Biokimia)
BD.1.10.1 pemeriksaan Hb mengikuti jadwal pemeriksaan
BD.1.10.2 pemeriksaan Hematokrit mengikuti jadwal pemeriksaan
BD.1.10.3 pemeriksaan eritrosit mengikuti jadwal pemeriksaan
PD (klinis)
PD.1.1.1 penampilan dimonitor setiap hari
PD.1.1.3 gejala sesak nafas, batuk dimonitor setiap hari
PD.1.1.5. pembengkakan pada kerongkongan bagian atas dimonito setiap hari
PD.1.1.9 TD dan suhu tubuh dimonitor setiap hari
e. Evaluasi
AD (Antropometri)
AD 1.1.2. Berat Badan naik/mencapai BB normal
FH (Riwayat Gizi)
FH.1.2.2.1 asupan makanan sesuai anjuran
BD (Biokimia)
BD.1.10.1 Hb mencapai angka normal
BD.1.10.2 Hematokrit mencapai angka normal
BD.1.10.3. eritrosit mencapai angka normal
PD (klinis)
PD.1.1.1 penampilan kurus, pucat dan lemah, anoreksia berkurang
PD.1.1.3 sesak nafas, batuk berkurang
PD.1.1.5. kesulitan menelan karena rasa sakit bengkak pada bagian kanan atas
kerongkongan berkurang
PD.1.1.9 TD mencapai angka normal, suhu tubuh mencapai angka normal
normal
KESIMPULAN
Dalam kasus ini selain pasien mengalami PPOK/PPOM . Penyakit Paru Obstruksi Menahun (PPOM)
adalah kelainan dengan klasifikasi yang luas, termasuk bronkitis kronis, bronkiektasis, emfisema, dan
asma. Ini merupakan kondisi yang terdapat pulih yang berkaitan dengan dispnea pada aktivitas fisik dan
mengurangi aliran udara (Baughman, 2000 : 444).
Dalam masa pngobatan pasien di rumah sakit. Pasien diberikan proses asuhan gizi terstandar
untuk memeperbaiki dan mempertahankan status gizi pasien. Baiknya status gizi pasien akan membantu
pasien dalam proses penyembuhan dan dapat mengindarkan pasien dari komplikasi yang dapat terjadi
akibat malnutrisi.
SARAN
Dalam Pelayanan asuhan gizi terstandar tahapan harus dilakukan dengan benar agar.
Terutama dalam menggali informasi pasien pada tahap skrining dan assessment karena informasi
yang didapatkan sangat diperlukan untuk menentukan langkah-langkah dan hasil dari proses
asuhan gizi terstandar.