2012
Undang-undang (UU) NO. 17, LN.2012/No. 212, TLN No. 5355, LL SETNEG: 52 HLM
Undang-undang (UU) TENTANG Perkoperasian
ABSTRAK bahwa pembangunan perekonomian nasional bertujuan untuk mewujudkan
: kedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya
ekonomi dalam suatu iklim pengembangan dan pemberdayaan Koperasi yang
memiliki peran strategis dalam tata ekonomi nasional berdasarkan asas
kekeluargaan dan demokrasi ekonomi dalam rangka menciptakan masyarakat
yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; bahwa pengembangan dan
pemberdayaan Koperasi dalam suatu kebijakan Perkoperasian harus
mencerminkan nilai dan prinsip Koperasi sebagai wadah usaha bersama untuk
memenuhi aspirasi dan kebutuhan ekonomi Anggota sehingga tumbuh
menjadi kuat, sehat, mandiri, dan tangguh dalam menghadapi perkembangan
ekonomi nasional dan global yang semakin dinamis dan penuh tantangan;
bahwa kebijakan Perkoperasian selayaknya selalu berdasarkan ekonomi
kerakyatan yang melibatkan, menguatkan, dan mengembangkan Koperasi
sebagaimana amanat Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik
Indonesia Nomor XVI/MPR/1998 tentang Politik Ekonomi Dalam Rangka
Demokrasi Ekonomi; bahwa Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian perlu diganti karena sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan
hukum dan perkembangan Perkoperasian.
Pasal 5 ayat (1), Pasal 20, dan Pasal 33 ayat (1) dan ayat (4) Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Berdasarkan hal-hal tersebut, Undang-Undang ini disusun untuk mempertegas
jati diri Koperasi, asas dan tujuan, keanggotaan, perangkat organisasi, modal,
pengawasan, peranan Gerakan Koperasi dan Pemerintah, pengawasan
Koperasi Simpan Pinjam dan penjaminan Simpanan Anggota Koperasi
Simpan Pinjam, serta sanksi yang dapat turut mencapai tujuan pembangunan
Koperasi. Implementasi Undang-Undang ini secara konsekuen dan konsisten
akan menjadikan Koperasi Indonesia semakin dipercaya, sehat, kuat, mandiri,
dan tangguh serta bermanfaat bagi Anggota pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya.
CATATA Undang-undang (UU) ini mulai berlaku pada tanggal 30 Oktober 2012.
N: Undang-Undang Nomor 17 tahun 2012 tentang Perkoperasian mencabut
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.
Ketentuan mengenai tata cara dan persyaratan permohonan pengesahan
Koperasi sebagai badan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diatur
dalam Peraturan Menteri. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara
pemakaian nama Koperasi diatur dalam Peraturan Pemerintah. Ketentuan
mengenai tata cara pengembangan jenis Koperasi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 82 sampai dengan Pasal 84 diatur dalam Peraturan Pemerintah.
Ketentuan mengenai Koperasi berdasarkan prinsip ekonomi syariah
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Ketentuan mengenai persyaratan dan tata cara pembukaan Kantor Cabang,
Kantor Cabang Pembantu, dan Kantor Kas sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) diatur dalam Peraturan Menteri. Ketentuan mengenai Lembaga Penjamin
Simpanan Koperasi Simpan Pinjam diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Ketentuan lebih lanjut mengenai Koperasi Simpan Pinjam sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 88 sampai dengan Pasal 93 diatur dengan Peraturan
Pemerintah. Ketentuan lebih lanjut mengenai pengawasan dan pemeriksaan
Koperasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 96 sampai dengan Pasal 98
diatur dalam Peraturan Menteri. Ketentuan lebih lanjut mengenai
penggabungan atau peleburan Koperasi diatur dalam Peraturan Menteri.
Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata cara pembubaran,
penyelesaian, dan hapusnya status badan hukum Koperasi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 102 sampai dengan Pasal 110 diatur dalam Peraturan
Pemerintah. Ketentuan lebih lanjut mengenai jenis, tata cara, dan mekanisme
pengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat
(2) diatur dalam Peraturan Pemerintah. Tata cara perubahan Unit Simpan
Pinjam Koperasi menjadi Koperasi Simpan Pinjam sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Menteri.
73
Pengertian Koperasi
Koperasi adalah gerakan ekonomi rakyat yang berasaskan kekeluargaan. Berdasarkan Undang
Undang No. 25 Tahun 1992, kita bisa memahami pengertian Koperasi adalah badan usaha
yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasar atas asas kekeluargaan.
Jadi, koperasi merupakan usaha yang dibentuk oleh sekelompok orang atau anggota masyarakat
yang mempunyai kegiatan dan kepentingan ekonomi yang sama yang memiliki pemikiran atau
persepsi yang sama pada semua anggotanya berhubungan dengan koperasi. Sedangkan segala
sesuatu yang berhubungan dan menyangkut kehidupan koperasi disebut dengan perkoperasian.
Jenis-Jenis Koperasi
Dalam Peraturan koperasi yang juga mencakup peraturan koperasi simpan pinjam terbaru,
koperasi di Indonesia memiliki atau terbagi dalam beberapa jenis sesuai dengan fokus layanan
yang diberikan. Jenis-jenis koperasi itu adalah:
a. Koperasi Primer
Koperasi Primer adalah Koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang-seorang.
b. Koperasi Sekunder
Koperasi Sekunder adalah Koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan Koperasi.
c. Gerakan Koperasi
Gerakan koperasi adalah keseluruhan organisasi Koperasi dan kegiatan perkoperasian yang
bersifat terpadu menuju tercapainya cita-cita bersama Koperasi.
Prinsip-Prinsip Koperasi
Peraturan koperasi simpan pinjam terbaru juga menganut prinsip-prinsip koperasi
sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 diantaranya sebagai berikut:
1. Keanggotaan bersifat suka rela dan terbuka;
2. Pengelolaan dilaksanakan secara demokratis;
3. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa
usaha masing-masing anggota;
4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal;
5. Kemandirian.
Fungsi dan Peran Koperasi
Koperasi sebagai bagian dari gerakan ekonomi, sebagaimana tertuang dalam Undang Undang No
25 Tahun 1992, memiliki beberapa fungsi, yaitu
1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi
dan sosialnya.
2. Berperan serta secara aktif dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat.
3. Memperkukuh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai guru utamanya.
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
Koperasi Simpan Pinjam
a. Pengertian Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang kegiatannya hanya usaha simpan pinjam. Hal ini
sebagaimana disebutkan dalam aturan Pelaksanaan Koperasi simpan pinjam yang diatur dalam
peraturan koperasi simpan pinjam terbaru, yaitu Peraturan Pemerintah No 9 tahun 1995.
Dalam peraturan ini, pada pasal 1 dijelaskan bahwa yang dimaksud oleh pemerintah
berhubungan dengan ketentuan umum dalam koperasi simpan pinjam adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan usaha simpan pinjam adalah kegiatan yang dilakukan untuk menghimpun dana
dan menyalurkannya melalui kegiatan usaha simpan pinjam dari dan untuk anggota
koperasi yang bersangkutan, calon anggota koperasi yang bersangkutan, koperasi, lain
dan atau anggotanya.
2. Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang kegiatannya hanya usaha simpan pinjam.
3. Unit Simpan Pinjam adalah unit koperasi yang bergerak di bidang usaha simpan pinjam,
sebagai bagian dari kegiatan usaha Koperasi yang bersangkutan.
4. Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh anggota, calon anggota, koperasi-koperasi
lain dan atau anggotanya kepada koperasi dalam bentuk tabungan, dan simpanan koperasi
berjangka.
5. Simpanan Berjangka adalah simpanan di koperasi yang penyetorannya dilakukan sekali
dan penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara
penyimpan dengan koperasi yang bersangkutan.
6. Tabungan Koperasi adalah simpanan di koperasi yang penyetorannya dilakukan
berangsur-angsur dan penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang
disepakati antara penabung dengan koperasi yang bersangkutan dengan menggunakan
Buku Tabungan Koperasi.
7. Pinjaman adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara Koperasi dengan
pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka
waktu tertentu disertai dengan pembayaran sejumlah imbalan.
8. Menteri adalah Menteri yang membidangi koperasi.
Dalam rapat persiapan pembentukan koperasi harus dilakukan penyuluhan koperasi terlebih
dahulu kepada seluruh anggota oleh penyuluh perkoperasian baik dari instansi pemerintah
maupun dari non pemerintah.
Rapat ini bisa dihadiri oleh Notaris yang akan mencatat pokok-pokok hasil pembahasan yang
disepakati dalam rapat pendirian untuk kemudian dirumuskan dalam akta pendirian.
Dalam Peraturan koperasi simpan pinjam terbaru, setelah dilakukan rapat persiapan, dan
pembentukan koperasi, serta hasil dirumuskan dalam akta notaris, maka tahap selanjutnya adalah
mengajukan pengesahan akta notaris. Pengesahan diajukan kepada kementerian terkait melalui
notaris dengan melengkapi semua persyaratan permohonan pengesahan akta notaris.
Jika berkas sesuai, dan hasil verifikasi menerima pengesahan akta pendirian koperasi, maka
koperasi akan memperoleh status badan hukum. Penyampaian status ini akan disampaikan
melalui Notaris yang mengurus pengajuan pengesahan akta pendirian.
Dalam hal pendirian koperasi simpan pinjam proses yang dilalui sama dengan proses
pembentukan koperasi secara umum. Akan tetapi, untuk menjalankan unit simpan pinjam perlu
mengajukan perubahan Anggaran Dasar dengan mencantumkan usaha simpan pinjam sebagai
salah satu usahanya.
Penutup
Saat akan mengajukan permohonan pembentukan koperasi simpan pinjam, sebaiknya sebagai
pemohon memahami betul tentang pengertian koperasi, azas koperasi, prinsip koperasi,
persyaratan pengajuan, dan legalitas yang harus disiapkan.
Semoga ulasan singkat peraturan koperasi simpan pinjam terbaru ini bisa memberikan
gambaran dan semakin memudahkan persiapan dalam membentuk koperasi melalui dinas terkait
di daerah masing-masing.
Sumber:
Related: Cara Mengatur Keuangan Pribadi dan Manfaatnya Bagi Diri
Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor
10/PER/M.KUKM/IX/2015 tentang Kelembagaan Koperasi
Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha
Simpan Pinjam oleh Koperasi
Pengertian Koperasi
Koperasi adalah gerakan ekonomi rakyat yang berasaskan kekeluargaan.
Jenis-Jenis Koperasi
Koperasi Primer
Koperasi Sekunder
Gerakan Koperasi
Tujuan Koperasi
Tujuan dari keberadaan koperasi secara umum yaitu untuk memajukan kesejahteraan anggota
pada khususnya.
Prinsip-prinsip Koperasi
Keanggotaan bersifat suka rela dan terbuka;
Pengelolaan dilaksanakan secara demokratis;
Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa
usaha masing-masing anggota;
Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal;
Kemandirian.
Pengertian Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang kegiatannya hanya usaha simpan pinjam
CONTOH ANGGARAN DASAR KOPERASI II
Anggaran Dasar Koperasi Swadaya Bab I : Nama Tempat Kedudukanbab Ii : Landasan Asas
Dan Prinsip Koperasibab Iii : Fungsi Dan Peranbab Iv : Maksud Tujuan Serta Usahabab V :
Keanggotaanbab Vi : Rapat Anggotabab Vii : Pengurusbab Viii : Pengawasbab Ix : Manajer Dan
Karyawanbab X : Dewan Penasehatbab Xi : Pembukuan Koperasibab Xii : Modal Koperasibab
Xiii : Sisa Hasil Usahabab Xiv : Tanggungan Anggotabab Xv : Pembubaran Dan
Penyelesaianbab Xvi : Pembinaanbab Xvii : Jangka Waktu Berdiribab Xviii : Sanksi-Sanksibab
Xix : Anggaran Rumah Tangga Dan Peraturan Khususbab Xx : Penutupbab I : Nama Tempat
Kedudukanpasal 1(1) Badan Usaha Ini Bernama Koperasi Pegawai Republik Indonesia Pusat
Penelitian Danpengembangan Fisika Terapan LIPI dengan nama singkat/sebutan “ KPRI
SWADAYA “ dalamAnggaran Dasar ini disebut Koperasi.(2) Koperasi berkedudukan di
Kawasan PuspiptekDesa : SetuKecamatan : SerpongKabupaten : Tangerang.Propinsi :
BantenBAB II : LANDASAN ASAS DAN PRINSIP KOPERASIPasal 2(1) Koperasi
berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.(2) Koperasi berdasar atas asas
kekeluargaan.Pasal 3(1) Koperasi melaksanakan kegiatannya berdasar prinsip-prinsip koperasi,
yaitu :a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.c. Pembagian Sisa Hasil Usaha dilakukan secara adil
sebanding dengan besarnya jasa usahamasing-masing anggota.d. Pemberian balas jasa yang
terbatas terhadap modal.e. Kemandirian.(2) Dalam pengembangan koperasi, maka koperasi
melaksanakan pula prinsip-prinsip koperasisebagai berikut :a. Pendidikan Perkoperasian.b.
Kerjasama antar koperasi.BAB III : FUNGSI DAN PERANPasal 4(1) Membangun dan
mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota khususnya,masyarakat pada
umumnya serta untuk meningkatkan kesejahteraan kesejahteraan ekonomi dansosial.(2)
Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kulitas kehidupan anggota
danmasyarakat.(3) Mempkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomiannasonal dengan koperasi sebagai soko gurunya.(4) Berusaha untuk mewujudkan
dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakanusaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.BAB IV : MAKSUD TUJUAN SERTA USAHAPasal
5Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat
padaumumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka
mewujudkanmasyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasartahun 1945.Pasal 6(1) Untuk mencapai maksud dan tujuan koperasi tersebut, maka
koperasi menyelenggarakanusaha :a. Mewajibkan dan menggiatkan anggota untuk menyimpan
pada koperasi secara teratur.b. Memberikan pinjaman kepada para anggota untuk keperluan yang
bermanfaat (belummenyesuaikan dengan PP 9/95).c. Pengadaan dan penyaluran barang-barang
kebutuhan sembilan bahahn pokok (Sembako)untuk kepentingan para anggota.d.
Menyelenggarakan usaha dibidang perdagangan umum dan supplier.e. Mengadakan kerjasama
dengan BUMN, BUMS dan Koperasi lainnya dalam rangkapengembangan usaha koperasi.f.
Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan perkoperasian bagi koperasi.BAB V :
KEANGGOTAAN
Pasal 7(1) a. Anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi.b. Anggota
koperasi harus dicatatdalam Buku Daftar Anggota.(2) Yang dapat diterima menjadi anggota
koperasi ini adalah Warga Negara Republik Indonesiayang memenuhi syarat sebagai berikut :a.
Mempunyai kemampuan penuh untuk melakukan tindakan hukum (Dewasa, tidak
dalamperwalian, sehat jasmani dan rohani).b. Bertempat tinggal di : Kabupaten Tangerangc.
Mata Pencaharian (Pekerjaan) : Pegawai Pusat Penelitian dan Pengembangan Fisika
TerapanLIPI.d. Telah membayar Simpanan Pokok sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran
Dasar ini.e. Telah menyetujui isi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Rapat
Anggotadan Peraturan-peraturan Perkoperasian yang berlaku.(3) Keanggotaan koperasi mulai
berlaku dan hanya dapat dibuktikan dengan catatan dalam bukuDaftar Anggota.(4) Seseorang
yang akan masuk menjadi anggota koperasi harus :a. Mengajukan surat permohonan secara
tertulis kepada pengurus.b. Dalam waktu yang telah ditentukan Pengurus harus memberi
jawaban apakah permintaan ituditerima atau ditolak.(5) Berakhirnya keanggotaan mulai berlaku
dan hanya dapat dibuktikan dengan catatan dalambuku Daftar Anggota.(6) Permintaan berhenti
sebagai anggota harus diajukan secara tertulis kepada Pengurus.(7) Seseorang anggota yang
diberhentikan oleh pengurus dapat meminta pertimbangan padaRapat Anggota berikutnya yang
terdekat.(8) Keanggotaan koperasi melekat pada diri anggota sendiri dan tidak dapat
dipindahtangankan.Pasal 8Setiap Anggota mempunyai kewajiban :1. Mematuhi Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga, Peraturan khusus dan keputusan yangtelah disepakati dalam Rapat
Anggota.2. Membayar Simpanan Pokok, Simpanan Wajib dan simpanan lainnya yang
diputuskan dalamRapat Anggota.3. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan
oleh Koperasi.4. Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasarkan atas asas
kekeluargaan.5. Menanggung kerugian sesuai dengan ketentuan pasal 40.Pasal 9Setiap Anggota
mempunyai hak :1. Menghadiri, menyatakan pendapat dan memberikan suara dalam Rapat
Anggota.2. Memilih dan / atau dipilih menjadi anggota Pengurus atau Pengawas.3. Meminta
diadakannya Rapat Anggota, Rapat Anggota Luar Biasa sesuai dengan ketentuanPasal 13 dan
14.4. Mengemukakan pendapat dan saran kepada Pengurus diluar Rapat anggota baik
dimintamaupun tidak diminta.5. Memanfaatkan koperasi dan mendapat pelayanan yang sama
antar sesama anggota.6. Mendapat keterangan mengenai perkembangan Koperasi.7. Memperoleh
pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) sesuai dengan jasa atau transaksi.8. Mendapat sisa hasil
penyelesaian apabila koperasi dibubarkan.