Anda di halaman 1dari 15

z

Dasar-dasar Hukum Koperasi

Koperasi memiliki dasar hukum sehingga koperasi merupakan badan usaha yang
legal untuk dijalankan. Beberapa dasar hukum koperasi adalah sebagai berikut:
 UU Nomor 25 Tahun 1992: Perkoperasian.
 Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1994: Pembubaran koperasi oleh
pemerintah.
 Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1994: Persyaratan dan Tata Cara
Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi.
 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1995: Pelaksanaan kegiatan usaha
simpan pinjam oleh koperasi.
 Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1998: Modal penyertaan pada  koperasi.
 Kepmen Koperasi dan UKM Nomor 98 Tahun 2004: Notaris pembuat akta
koperasi.
z

 Permen Koperasi dan UKM Nomor 10 Tahun 2015: Kelembagaan


koperasi.
 Permen Koperasi dan UKM Nomor 15 Tahun 2015: Usaha simpan
pinjam oleh koperasi.
 Permen Koperasi dan UKM Nomor 9 Tahun 2018: Penyelenggaraan
dan pembinaan perkoperasian.
 Kepmen Nomor 22 Tahun 2020: Tata cara penyampaian data debitur
koperasi dalam rangka pemberian subsidi bunga/subsidi margin untuk
kredit/pembiayaan usaha mikro, kecil, dan menengah dalam rangka
mendukung program pemulihan ekonomi nasional
z
BENTUK BENTUK KOPERASI
 Ketentuan yang terdapat di dalam pasal 15 UU No. 25 tahun 1992

menyatakan bahwa koperasi dapat dibagi menjadi dua bentuk, yaitu


koperasi primer dan koperasi sekunder. a. Koperasi Primer
 Koperasi primer adalah koperasi yang beranggotakan orang seorang, yang

memiliki minimal 20 orang anggota.


 b. Koperasi Sekunder

 Koperasi sekunder adalah koperasi yang beranggotakan badan – badan

hukum koperasi, sehingga koperasi sekunder merupakan gabungan


daripada badan – badan koperasi yang memiliki cakupan daerah yang
luas.
z
Berdasarkan PP No. 60 Tahun 1959 (Pasal 13 Bab

IV) terdapat 4 (empat) tingkatan organisasi koperasi


yang didasarkan atau disesuaikan dengan tingkat
daerah administrasi pemerintahan, yaitu
1) Koperasi Primer
2) Pusat Koperasi
3) Gabungan Koperasi
4) Induk Koperasi
z
KLASIFIKASI KOPERASI

 Berdasarkan pada kebutuhan dan efisisiensi dalam


ekonomi sesuai dengan sejarah timbulnya gerakan
koperasi, jenis koperasi adalah sebagai berikut :
1) Koperasi Konsumsi
2) Koperasi Kredit
3) Koperasi Produksi
4) Koperasi Distribusi/pemasaran
5) Koperasi jasa
z
 Berdasarkan golongan fungsional, maka dikenal jenis-
jenis koperasi sebagai berikut
1) Koperasi Pegawai Negeri (KPN)
2) Koperasi Angkatan Darat (Kopad)
3) Koperasi Angkatan Laut (Kopal)
4) Koperasi Angkatan Udara (Kopau)
5) Koperasi Angkatan Kepolisian (Koppol)
6) Koperasi Pensiunan Angkatan Darat
7) Koperasi Pensiunan (Koppen)
8) Koperasi Karyawan (Kopkar)
9) Koperasi Sekolah (Kopsis)
z
 Berdasarkan lapangan usaha, maka dikenal beberapa jenis koperasi
 antara lain sebagai berikut,
1) Koperasi desa
2) Koperasi konsumsi
3) Koperasi pertanian
4) Koperasi peternakan
5) Koperasi perikanan
6) Koperasi kerajinan/industry
7) Koperasi simpan pinjam/kredit
8) Koperasi asuransi
9) Koperasi unit desa

z
PRINSIP-PRISIP KOPERASI
prinsip-prinsip dalam koperasi antara lain :
 Adapun

a) 1. Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka


b) 2. Pengawasan oleh anggota diselenggarakan secara demokratis
c) 3. Anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi koperasi
d) 4. Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom dan
independen
e) 5. Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi
anggota, pengawas, pengurus, dan karayawannya, serta memberikan
informasi kepada masyarakat tentang jati diri, kegiatan dan
kemanfaatan koperasi
z

a) 6. Koperasi melayani anggotannya secara prima


dan memperkuat gerakan koperasi dengan kerja
sama melalui jaringan kegiatan pada tingkat lokal,
nasional, regional, dan internasional
b) 7. Koperasi bekerja utuk pembangunan
berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakatnya
melalui kebijakan yang disepakati oleh anggota.
z
PERANGKAT KOPERASI

Berdasarkan UU No.25 Tahun 1992, Bab IV Pasal 21 dijelaskan


tentang Perangkat Organisasi Koperasi, dimana terdiri dari :
Rapat Anggota, Pengurus, Pengawas.
 Rapat Anggota

 Merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi yang

bertugas menentukan dan memutuskan kebijakan-kebijakan umum


dalam organisasi dan manajemen koperasi. Beberapa keputusan
penting yang pada umumnya ditetapkan melalui rapat anggota
antara lain adalah :
z
a) Menetapkan anggaran dasar

b) Menetapkan kebijakan umum di bidang organisasi, manajemen,


dan usaha koperasi
c) Pemilihan, pengangkatan, dan pemberhentian pengurus dan
pengawas

d) Menetapkan rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan


belanja koperasi
e) Pengesahan laporan keuangan, pengesahan pertanggung- jawaban
pengurus dalam pelaksanaan tugasnya
f) Pembagian Sisa Hasil Usaha
g) Penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran koperasi.
 Pengurus
z

 Merupakan pelaksana kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan

dalam rapat anggota koperasi. Pengurus dipilih dari dan oleh anggota
dalam rapat anggota untuk masa jabatan paling lama lima tahun.
Pengurus koperasi ini memiliki tugas antara lain:
a) Mengelola koperasi dan usahanya
b) Mengajukan rencana kerja
c) Menyelenggarakan rapat anggota
d) Mengajukan laporan keuangan

e) Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inven- tarisasi secara tertib


f) Memelihara daftar buku anggota dan pengurus.

z
 Pengawas

 Pengawas dipilih dan ditentukan oleh anggota koperasi

dalam rapat anggota, sehingga juga bertanggung jawab


kepada rapat anggota. Tugas dari pengawas adalah :
a)Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan
dan pengelolaan koperasi
b)Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya.

z
MANAJEMEN KOPERASI
 Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementria

Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia (2010)


mengeluarkan buku saku mengenai Manajemen Koperasi.
 Dijelaskan bahwa tugas manajemen koperasi adalah
menghimpun, mengkoordinasikan dan mengembangkan potensi yang
ada untuk meningkatkan taraf hidup anggota sendiri melalui proses
“nilai tambah”. Sumber daya yang ada hendaknya dikelola secara
efisien dan penuh kreatif (inovatif) serta diimbangi oleh kemampuan
kepemimpinan yang tangguh.
z
 Manajemen koperasi tidak didasarkan pada pemaksaan

wewenang, melainkan melalui keterlibatan dan partisipasi. Para


manajer professional koperasi menggunakan metode yang sama
seperti manajemen pada umumnya. Hanya saja nilai-nilai dan
tujuan yang harus diperjuangkan metode itulah yang membuat
manajemen koperasi unik dan berbeda dari manajemen lainnya.
Fungsi utamanya adalah mengupayakan kepemimpinan koperasi
bagi anggota dan pengurus terpilih di dalam pengembangan
kebijakan dan strategi yang akan memberdayakan koperasi
dalam mewujudkan cita-cita atau tujuannya.

Anda mungkin juga menyukai