Anda di halaman 1dari 7

BAB V

COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS

Biaya, Volume dan Laba


merupakan tiga elemen pokok dalam menyusun laporan laba – rugi sebuah perusahaan
Studi Mengenai hubungan antara pendapatan , biaya dan laba dikenal sebagai :
“ Analisis Biaya – Volume – Laba “ yang memberikan informasi kepada manajemen
tentang dampak perubahan Biaya, Pendapatan (volume) terhadap laba

BEBERAPA PERNYATAAN PENTING:


1. Salah satu fungsi Manajemen adalah Perencanaan Laba.
2. Tujuan Perusahaan pada umumnya adalah untuk memperoleh Laba yang
optimal sesuai dengan kemampuan perusahaan. Oleh karena itu perlu
disusun perencanaan Laba.
3. Laba Perusahaan adalah selisih antara penghasilan penjualan diatas semua
biaya dalam periode akuntansi tertentu.
4. Manajemen harus merencanakan, menganalisa dan memutuskan kebijaksanaan jangka
pendek secermat mungkin agar laba yang maksimal tersebut bisa dicapai.
5. Salah satu alat bantu untuk perencanaan jangka pendek adalah analisa
biaya, volume dan laba ( B-V-L analysis) yang merupakan analisis
hubungan ketiga elemen tersebut.
6. Model analisis yang paling umum digunakan untuk mengetahui hubungan ketiga elemen
tersebut adalah Titik Impas (Break Even Point)
7. Titik Impas adalah suatu keadaan dimana perusahaan dalam kondisi tidak
menguntungkan atau tidak rugi. Kondisi ini bisa dinyatakan sebagai
berikut : a. Total Penjualan sama dengan total Biaya
b. Laba Perusahaan sama dengan nol
8. Pendekatan yang bisa dipergunakan untuk menunjukkan titik impas bisa
dilihat dalam skema berikut.
ASUMSI
a. Seluruh jenis biaya dapat diklasifikasikan menjadi biaya tetap atau variabel.
b. Fungsi biaya total berbentuk garis lurus.
c. Fungsi pendapatan total berbentuk garis lurus.
d. Analisis terbatas pada satu jenis produk.
e. Persediaan awal sama dengan persediaan akhir.

MANFAAT ANALISIS BIAYA – VOLUME – LABA UNTUK PERENCANAAN


a. Membantu dalam menghitung jumlah unit produk yang seharusnya dijual dalam rangka
mencapai target laba tertentu.
b. Membantu melakukan analisis sensitivitas sehubungan dengan adanya perubahan harga
jual, biaya variabel, biaya tetap, atau perubahan lebih dari satu variabel secara bersama-
sama.
c. Membantu dalam menentukan margin safety, yaitu unit yang dijuaL atau diharapkan
akan dijual di atas titik impas.
d. Membantu menentukan volume penjualan dengan target laba tertentu jika terdapat
beban pajak
Contoh PT ABC memiliki data sebagai berikut :
Biaya tetap total selama satu periode = 40.000
Biaya variabel per unit produk = 1.000
Harga jual produk per unit = 2.000
Gunakan persamaan matematika, contribution margin ratio, contribution margin per unit,
dan grafik untuk menentukan penjualan pada titik impas!

Target Laba
PENJUALAN = BIAYA TETAP + TARGET LABA
CONTRIBUTION MARGIN PER UNIT
Contoh : Untuk tahun mendatang PT ABC merencanakan laba bersih sebesar Rp
30.000,00. Berapakah penjualan yang direncanakan untuk mencapai target tersebut?

Analisis Sensitivitas
Contoh : Perubahan Harga Jual
Manajemen PT. ABC menghendaki target laba Rp 30.000,00 dan kenaikan harga jual Rp
200,00 per unit. Berapa unit harus dijual untuk mencapai titik impas dan berapa unit harus
dijual untuk mencapai target laba Rp 30.000 ?

Contoh : Perubahan Biaya Variabel


Manajemen PT ABC menghendaki penurunan biaya variabel per unit sebesar Rp 200,00,
berapa unit produk harus dijual untuk mencapai target laba Rp 30.000,00?
Contoh : Perubahan Biaya Tetap
Manejemen PT ABC menghendaki penurunan biaya tetap sebesar Rp 4.000, Berapa unit produk
harus dijual untuk mencapai target laba Rp 30.000 ?
Contoh : Perubahan Lebih dari Satu Variabel Serentak
Manajemen PT ABC mempertimbangkan kenaikan biaya tetap sebesar Rp 4.000,00 dan
kenaikan harga jual Rp 200,00. Hitunglah dampak perubahan dua variabel tersebut terhadap
BEP dan volume penjualan untuk mencapai target laba Rp 30.000,00?

Margin of Safety
MOS ATAU TINGKAT KEAMANAN DARI PENURUNAN PENJUALAN ADALAH SELISIH ANTARA
JUMLAH PENJUALAN YANG DITARGETKAN DENGAN JUMLAH PENJUALAN PADA KEADAAN TITIK
IMPAS.
Jika Penjualan turun melebihi MOS atau ratio MOS maka perusahaan secara
akuntansi rugi.
Misal : Jika volume impas PT ABC adalah 30 unit dan sekarang menjual 45 unit, maka margin of
sefetynya adalah 15 unit.
APABILA DIJABARKAN DALAM PROSENTASE DISEBUT RATIO MARGIN OF SAFETY.
RUMUSNYA :
BUDGET PENJ - PENJ BEP
RATIO MOS = --------------------------------------------- X 100%
BUDGET PENJ
Jika BEP = Rp 30.000 dan penjualannya adalah Rp.45.000,00 maka margin of safetynya adalah
Rp 15.000,00. Atau dinyatakan dalam persen 33,33%.
Contoh : PT ABC memiliki data sebagai berikut.
Harta jual per unit = Rp 2.000,00
Biaya variabel per unit = Rp 1.000,00
Biaya tetap = Rp 40.000,00
Target laba = Rp 8.000,00
Tarif pajak = 20%
Hitung berapakah volume penjualan yang harus dicapai untuk memenuhi target laba?

ANALISIS MULTI PRODUK


Dalam Hal ini memerlukan adanya asumsi terkait dengan bauran penjualan (sales Mix) yaitu
kombinasi berbagai produk yang dihasilkan / dijual perusahaan.
Dengan menentukan suatu bauran penjualan tertentu, analisis multi produk dapat diubah ke
dalam analisis produk tunggal.
Namun untuk analisis CVP kita harus menggunakan bauran penjualan dalam unit.
Perusahaan dapat menyelesaikan masalah multi produk dengan mengkonversinya menjadi
produk tunggal yaitu menetapkan produk-produk tersebut sebagai paket, misal : Suatu produk
terdiri dari 3 produk A dan 2 produk B dengan harga jual per unit Rp.500 (A) dan Rp.800 (B) ;
Biaya variabel/unit Rp.400 (A) dan Rp.600 (B) serta total biaya tetap sebesar Rp.57.400.
hitunglah paket titik impasnya
Ket Produk A Produk B Per paket
1. Harga jual/unit Rp.500 Rp.800
2. B Variabel/unit Rp.400 Rp.600
3. Margin Kontribusi/unit Rp.100 Rp.200
4. Bauran penjualan 3 2
5. Margin kontribusi/paket Rp.300 Rp.400 Rp.700
Biaya tetap total Rp. 57.400
Paket titik impas = ------------------------------- = --------------- = 82 paket
Margin kontribusi/paket Rp. 700
Berdasarkan titik impas sebesar 82 paket maka titik impas akan terjadi pada penjualan produk A
sebanyak 246 paket dan produk B sebanyak 164 paket

Pembuktiannya :
ket Produk A Produk B Total
1. Penjualan
246 x Rp.500 Rp.123.000
164 x Rp.800 Rp.131.200 Rp.254.200
2. Biaya variabel
246 x Rp.400 Rp.98.400
164 x Rp.600 Rp.98.400 Rp.196.800
3. Margin kontribusi
(1) – (2) Rp.24.600 Rp.32.800 Rp.57.400
4. Biaya tetap total Rp.57.400
---------------------- -
Laba/ rugi Rp. 0
SOAL LATIHAN :
CV”RAJAWALI” memiliki kapasitas normal penjualan sebanyak 30.000 unit dalam satu tahun
adalah :
Harga jual per unit Rp.4.000
Biaya Variabel per unit :
harga pokok penjualan Rp.3.000
biaya pemasaran Rp. 120
biaya administrasi Rp. 80
Biaya tetap total:
biaya pemasaran tetap Rp.4.800.000
biaya administrasi tetap Rp.2.400.000
Dari data tersebut tentukan :
a. Menghitung penjualan impas dengan CM per unit dan
CM ratio
b. Menghitung laba pada penjualan kapasitas normal
c. Menghitung penjualan dalam unit dan rupuah bila
menginginkan target laba Rp.800.000
d. Hitunglah MOS (unit dan persentase) bila penjualan
yang ditargetkan 12.000 unit
e. Menghitung penjualan bila dikenakan pajak 20% dan
target laba tetap tercapai Rp.800.000

Anda mungkin juga menyukai