Anda di halaman 1dari 28

KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN

MENENGAH
REPUBLIK INDONESIA

PENDIRIAN KOPERASI
.

Balikpapan, 19 Maret 2019


1
DASAR HUKUM
1. Undang-undang 25 tahun 1992 tentang perkoperasian.
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah.
3. Peraturan pemerintah 4 tahun 1994 Persyaratan dan Tata Cara
Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar
Koperasi.
4. PP. No. 17 tahun 1994 tentang Pembubaran Koperasi oleh
Pemerintah.
5. PP No. 9 Tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan
Pinjam Oleh Koperasi.
6. Peraturan pemerintah 24 tahun 2018 tentang PELAYANAN
PERIZINAN BERUSAHA TERINTEGRASI SECARA ELEKTRONIK.
7. Permen Koperasi dan UKM No. 09 Tahun 2018 tentang
Penyelenggaraan dan Pembinaan Perkoperasian.
2
BENTUK – BENTUK BADAN HUKUM
DI INDONESIA

KOPERASI UU 25/1992

BADAN HUKUM Perseroan


PRIVATE/PERDATA Terbatas UU 40/2007
(PT)
UU 28/2004
YAYASAN
PERKUMPULAN UU 17/2013

3
Kementerian KUKM

KOPERASI adalah badan usaha yang


beranggotakan orang perseorangan atau badan hukum
Koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.

►Pasal 1 Undang-Undang No.25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian


►Pasal 1 Permen 09 Tahun 2018 tentang Pembinaan Koperasi
PERBEDAAN KOPERASI DENGAN PT
KOPERASI PT
Tujuan: memperoleh keuntungan
1. Tujuan: kesejahteraan anggota 1.
(maksimalisasi profit)
Keanggotaan: terbuka untuk semua
2. 2. Keanggotaan: untuk pemegang saham
pengguna
Kewenangan tertinggi: keputusan
Kewenangan tertinggi: mengambil
tergantung pada pemegang saham
3. keputusan umum oleh anggota 3.
(investor) sesuai jumlah (share of
koperasi (share of interest)
capital)

Hak politik: satu anggota satu suara Hak politik: mayoritas pemegang
4. 4.
(one member one vote) saham.

Pengawasan: dilaksanakan oleh


5. anggota koperasi berdasarkan hak 5. Pengawasan: dilakukan oleh komisaris
yang sama

6. Pemilik: anggota 6. Pemilik: pemilik saham

7. Pengguna : anggota. 7. Pengguna : Masyarakat Umum


5
Kementerian KUKM

Koperasi adalah Badan Hukum (1)


● Koperasi memiliki status legalitas yang diberikan oleh UU kepada rakyat
yang bersekutu membentuk lembaga
● Koperasi adalah entitas Badan Hukum Privat, yang bercirikan:
1. Mempunyai TUJUAN, yaitu berupa: Visi, Misi, Rencana Strategis, Target Tahunan;
2. Mempunyai ANGGOTA, yang juga berkedudukan sebagai Pemilik dan Pengguna;
3. Mempunyai ALAT KELENGKAPAN ORGANISASI, berupa: Rapat Anggota,
Pengurus, dan Pengawas;
4. Mempunyai KEKAYAAN, berupa Modal Awal pada saat berdiri;
5. Mempunyai SISTEM KENDALI INTERNAL, seperti: AD/ART, Peraturan Khusus,
SPI;
6. Mempunyai USAHA yang berkelanjutan, yang ditunjukkan dengan kepemilikan
NPWP dan membayar PPh Badan;
7. Mempunyai INSTRUMEN PEMBAGI HASIL, yaitu aturan main (mekanisme)
dalam membagi keuntungan ke Anggota.

6
9/8/2019
BENTUK KOPERASI

BENTUK
KOPERASI

PRIMER SEKUNDER
(dibentuk oleh (dibentuk oleh
sekurang-kurangnya sekurang-kurangnya
20 (duapuluh) orang) 3 (tiga) Koperasi

Pasal 6 Undang-Undang No. 25/1992


Jenis Koperasi

Pasal 16 Undang-Undang No. 25/1992


Kementerian KUKM

(Pasal 16 UU No. 25/1992)

●Pilihan (Jenis) Koperasi dalam mewujudkan Tujuan Berkoperasi, yaitu


Kesejahteraan Anggota (Member Promotion):

Pilihan jenis Koperasi


Tipe tujuan ekonomi spesifik
yang dibentuk ...
Meningkatkan PENJUALAN Koperasi PEMASARAN

Meningkatkan DAYA BELI ANGGOTA Koperasi KONSUMEN

Meningkatkan NILAI TAMBAH PRODUK Koperasi PRODUSEN

Memudahkan LAYANAN JASA Koperasi JASA


Koperasi SIMPAN PINJAM
Memudahkan LAYANAN MODAL KERJA
(KSP, KSPPS, dll)

9
9/8/2019
Permenkop 09/2018
tentang
Penyelenggaraan dan Pembinaan Koperasi

Pemakaian Nama Koperasi


Nama koperasi ditetapkan oleh Anggota dalam Rapat Anggota Pembentukan
Koperasi dg syarat:
a. terdiri dari paling sedikit 3 (tiga) kata setelah frasa koperasi;
b. ditulis dengan huruf latin;
c. belum dipakai secara sah oleh Koperasi lain;
d. tidak bertentangan dengan ketertiban umum dan/atau kesusilaan;
e. tidak sama atau tidak mirip dengan nama lembaga negara, lembaga
pemerintah, atau lembaga internasional, kecuali mendapat izin dari
lembaga yang bersangkutan;
f. tidak terdiri atas angka atau rangkaian angka, huruf atau rangkaian huruf
yang tidak membentuk kata;
diakhiri dengan singkatan “(Skd)”.
Syarat Pendirian Koperasi

Pendirian koperasi harus memenuhi syarat sebagai berikut:


a. Koperasi Primer didirikan oleh paling sedikit 20 (dua puluh) orang.
b. Koperasi Sekunder didirikan oleh paling sedikit 3 (tiga) badan hukum Koperasi.
Para Pendiri atau kuasa pendiri (notaris) mengajukan permintaan pengesahan akta pendirian
koperasi secara tertulis dan/atau secara elektronik kepada Menteri dengan melampirkan:

1. Akta pendirian Koperasi;


2. Berita acara rapat pendirian Koperasi;
3. Surat bukti penyetoran modal, sekurang-kurangnya sebesar simpanan pokok;
4. Rencana awal kegiatan usaha Koperasi.
Berita acara sebagaimana diatas dilengkapi dokumen sebagai berikut:
1. daftar hadir rapat pendirian;
2. fotocopy KTP para pendiri sesuai daftar hadir;
3. surat kuasa pendiri; dan
4. surat rekomendasi dari instansi terkait dengan bidang usaha yang akan dijalani.
Untuk koperasi sekunder harus ditambah dokumen:
1. hasil berita acara rapat pendirian dan surat
kuasa koperasi primer dan/atau koperasi
sekunder untuk pendirian koperasi sekunder;
2. Keputusan pengesahan badan hukum koperasi
primer dan/atau sekunder calon anggota
koperasi sekunder;dan
3. Koperasi primer dan/ atau sekunder calon
anggota melampirkan Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP) aktif.
PARA PENDIRI WAJIB MENGADAKAN RAPAT PERSIAPAN PEMBENTUKAN YANG
MEMBAHAS:

a. rencana pembentukan koperasi;


b. nama koperasi;
c. rancangan anggaran dasar koperasi;
d. usaha koperasi;
e. besarnya simpanan pokok dan simpanan wajib sebagi modal awal;
f. pemilihan pengurus; dan
g. pemilihan pengawas.

DALAM RAPAT PERSIAPAN PEMBENTUKAN KOPERASI DILAKUKAN PENYULUHAN KOPERASI


TERLEBIH DAHULU OLEH PENYULUH PERKOPERASIAN BAIK DARI INSTANSI PEMERINTAH
MAUPUN DARI NON PEMERINTAH DAN DAPAT DIHADIRI OLEH NOTARIS YANG
TERDAFTAR DI KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM.
NOTARIS SEBAGAIMANA ANGKA 4 (EMPAT) MENCATAT POKOK–POKOK HASIL
PEMBAHASAN YANG DISEPAKATI DALAM RAPAT PENDIRIAN UNTUK DIRUMUSKAN DALAM
AKTA PENDIRIAN.
6. Rapat pembentukan koperasi primer dihadiri oleh sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) orang
pendiri, sedangkan rapat pembentukan koperasi sekunder dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3
(tiga) badan hukum koperasi yang diwakili pengurus yang telah diberi kuasa berdasarkan
keputusan rapat anggota koperasi.
7. Rapat pembentukan koperasi sebagaimana dimaksud pada angka 6 (enam) dipimpin oleh
seorang atau beberapa orang yang ditunjuk oleh para pendiri dan menetapkan

anggaran dasar koperasi memuat sekurang-kurangnya:


a. daftar nama pendiri;
b. nama dan tempat kedudukan;
c. jenis koperasi;
d. maksud dan tujuan;
e. jangka waktu berdirinya;
f. keanggotaan;
g. jumlah setoran simpanan pokok dan simpanan wajib sebagai modal awal;
h. permodalan;
i. rapat anggota;
j. pengurus;
k. pengawas;
l. pengelolaan dan pengendalian;
m. bidang usaha;
n. pembagian sisa hasil usaha;
o. ketentuan mengenai pembubaran, penyelesaian, dan hapusnya status badan hukum;dan
p. sanksi.
8. Hasil pelaksanaan Rapat Anggota pembentukan koperasi dibuat dalam :
a. berita acara rapat pendirian koperasi; atau
b. notulen rapat pendirian Koperasi.
PENGESAHAN AKTA PENDIRIAN KOPERASI

1. Para pendiri koperasi atau kuasanya mempersiapkan akta


pendirian koperasi untuk diajukan kepada Notaris.
2. Dalam penyusunan akta pendirian koperasi, para pendiri
atau kuasanyadapat berkonsultasi dengan ahli
perkoperasian yang didampingi oleh Notaris.
3. Para pendiri koperasi atau kuasanya mengajukan
permohonan pengesahan akta pendirian koperasi secara
tertulis kepada Pejabat yang berwenang melalui Notaris.
Izin Usaha Simpan Pinjam
Kementerian KUKM

Koperasi Simpan Pinjam (KSP), Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah KSPPS), Unit Simpan Pinjam
(USP), dan Unit Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (USPPS) diwajibkan memiliki dokumen legalitas usaha
berupa Surat Izin Simpan Pinjam yang diterbitkan pemerintah sesuai wilayah keanggotaannya.

Lintas Provinsi
Kementerian Koperasi dan UKM
(Nasional)

Lintas
Izin Usaha Simpan Dinas yang membidangi Koperasi di
Kabupaten/Kota
Pinjam Provinsi
(Provinsi)

Dinas yang membidangi Koperasi di


Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota

Berdasarkan Lampiran huruf q Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah 21
PROSES BISNIS DAN DOKUMEN IZIN USAHA SIMPAN PINJAM MELALUI SISTEM OSS

Persyaratan Izin Usaha Simpan Pinjam :


1. Bukti Setoran Modal
2. Rencana Kerja 3 (tiga) Tahun
PENDAFTARAN KOMITMEN 3. Administrasi dan pembukuan usaha
KEPATUHAN 4. Nama dan riwayat hidup pengurus, pengawas dan calon
Menyetujui untuk pengelola
Login untuk akses pemenuhan Persyaratan
ke OSS dan mengisi
5. Memiliki kantor dan sarana kerja
Izin Usaha Simpan Pinjam
6. Dewan Pengawas Syariah dengan rekomendasi DSN-MUI
INPUT

data tambahan Diajukan ke :


untuk pendaftaran  Kementerian Kop atau MUI Provinsi/Kabupaten/Kota setempat bagi KSPPS
berusaha  Dinaskop Prov dan USPPS Koperasi
Nomor Akta  Dinaskop Kab/Kota
Pengesahan Notifikasi Persetujuan
Koperasi 01 03 atau Penolakan
Maks.30 Hari Monitoring

5 Menit
02 04
OUTPUT

LEGALISASI IZIN
PENDAFTARAN USAHA
Penerbitan NIB, Penerbitan Izin
Usaha Simpan
Pinjam Koperasi

*Izin Lokasi otomatis diterbitkan OSS bagi lokasi usaha yang telah memiliki RDTR (dan peta digital), dalam kawasan, dan kondisi tertentu
** Izin Lokasi dikeluarkan OSS setelah investor/pelaku usaha membuat komitmen kepatuhan bagi tempat kegiatan berusaha di RDTR yang tidak memiliki peta digital
dan yang di luar RDTR/kawasan ekonomi. 22
Mewujudkan “5 Sehat” Koperasi

1. Sehat anggota: jumlah anggota, partisipasi anggota, keaktifan anggota,


produktivitas anggota
2. Sehat organisasi: tata kelola organisasi, kegiatan keorganisasian (RAT),
lingkup kerjasama dan penerapan prinsip dan nilai-nilai organisasi dalam
pengelolaan organisasi koperasi
3. Sehat usaha: volume usaha, jumlah unit usaha, lingkup usaha koperasi,
kerjasama bisnis, pengelolaan berbasis IT
4. Sehat modal: struktur permodalam, asset koperasi, rasio keuangan
koperasi
5. Sehat manajemen: tata manajemen, kompetensi pengelola, sistem
kompensasi dan penerapan SOP serta kaidah-kaidah tata manajemen yang
modern dan profesional

18
Strategi Pengelolaan Koperasi Menghadapi Persaingan Global
No Koperasi Syarat Tujuan Area
1 Anggota 1. Konsolidasi usaha koperasi Kemampuan
2 Modal 2. SDM yang kompeten dan DAYA SAING dan
profesional peningkatan
3 Usaha 3. Akses dan asseptabilitas PRODUKTIVITAS
4 SDM sumber modal bisnis koperasi
5 Teknologi 4. Kualitas partisipasi anggota
Informasi 5. Penguasaan pasar dan
informasi bisnis Pasar Bebas
6 Pasar dan 6. Pemanfaatan sistem dan Persaingan
Informasi aplikasi berbasis IT bisnis

7 Kerjasama antar Memperkuat bisnis koperasi KONSOLIDASI


Koperasi dalam rangka penyatuan BISNIS antar
potensi binsis koperasi dan koperasi
optimalisasi sumber daya
koperasi untuk memperkuat
bisnis koperasi

19
Semangat Perubahan di Koperasi
No Bidang Langkah Perubahan
1 Organisasi 1. Revitalisasi keanggotaan (rasionalisasi anggota koperasi)
2. Menyusun data base anggota
3. Membuka keanggotaan baru
4. Membenahi tata kelola organisasi (merubah manajemen
perkantoran koperasi)
5. Membangun transparansi dan efisienasi organisasi
6. Publikasi koperasi melalui media termasuk media sosial
7. Membangun citra baru koperasi (new branding)
8. Membangun kepercaaan anggota dan masyarakat (public trust)
pada koperasi
2 Bisnis 1. Fokus pada bisnis yang potensinya besar
2. Menghimpun keswadayaan dari anggota
3. Konsolidasi bisnis koperasi (integrasi hulu hilir bisnis koperasi)
4. Membangun dan memperluas kerjasama bisnis
5. Revitalisasi pengelola bisnis dengan yang kompeten
6. Menerapkan kaidah-kaidah manajemen profesional
7. Menerapkan sistem aplikasi dan informasi teknologi pada
bisnis koperasi
20
Kondisi Objektif Koperasi
Internal Eksternal
1. Rendahnya idiologisasi 1. Instabilisasi kondisi ekonomi,
koperasi pada anggota politik dan keamanan
2. Lemahnya kelembagaan 2. Ketidakberpihakan pemerintah
koperasi (instabilisasi pada koperasi
kepemimpinan) 3. Perundangan yang kurang
3. Lemahnya modal internal memberikan ruang gerak pada
koperasi bisnis koperasi
4. Lemahnya penguasaan pasar 4. KKN yang tinggi
5. Kurangnya inovasi & kreatifitas 5. Infrastruktur penunjang bisnis
dalam bisnis koperasi yang tidak mendukung
6. Lemahnya kualitas SDM dan 6. Kemiskinan dan kesenjangan
kurangnya profesionalisme di yang tinggi antar strata sosial
Koperasi ekonomi masyarakat
7. Lambatnya implementasi & 7. Ketimpangan kemampuan
pemanfaatan IT pada bisnis ekonomi yg lebar antar pelaku
koperasi ekonomi ( BUMN, Swasta, dan
8. Rendahnya nilai (value) bisnis Koperasi)
pada koperasi
21
Peningkatan Daya Saing Koperasi
Institusi Koperasi Bisnis Koperasi
1. Memperkuat idiologisasi koperasi 1. Peningkatan modal sendiri
pada anggota berdasarkan skala ekonomi yg layak
2. Pengembangan bisnis yang inovatif,
2. Penguatan kelembagaan koperasi
kreatif dan mempunyai nilai tambah
sebagai entitas bisnis modern
3. Penerapan manajemen modern
3. Membangun kultur kreatif, inovatif pengelolaan koperasi
dan nilai tambah dalam kerangka 4. Penerapan IT
meningkatkan daya saing koperasi
5. Kemitraan dengan pelaku bisnis lain
4. Menerapkan nilai-nilai & prinsip
koperasi sejati SDM
5. Memberikan nilai tambah yang 1. Peningkatan kualitas SDM
“luar biasa” pada anggota sehingga koperasi
membangun “loyalitas, komitmen 2. Pengembangan sistem
anggota” terhadap koperasi konpensasi yang menarik bagi
insan koperasi
6. Memperkuat jaringan kemitraan 3. Profesionalisasi manajemen
koperasi dengan stake holder 4. Pengukuran kinerja SDM yang
unggul
22
Tantangan Bisnis Koperasi
Bisnis • Organizational
• Bisnis skala kecil menengah Engginering melalui
• Belum terkonsolidasi modernisasi organisasi dan
• Kapital terbatas pemanfaatan teknologi
• Organisasi sederhana informasi dengan SDM
cenderung lamban mengambil yang kompeten dan
keputusan profesional
• SDM terbatas dan kurang
profesional
• Kompensasi pada SDM kecil • Business Engginering melalui
(rata-rata dibawah UMR) konsolidasi bisnis koperasi
• Penguasaan teknologi masih dengan kaidah pengelolaan
terbatas bisnis profesional (efektif,
efisien, tranparan dan
• Penguasaan manajemen dan membangun trust) serta
kaidah bisnis modern masih menggunakan instrumen
kurang bisnis universal
• Sulit untuk dikonsolidasikan
23
REFORMASI KOPERASI
UNTUK MEMBANGUN KEKUATAN PEREKONOMIAN RAKYAT MELALUI PENGUATAN FUNGSI
DAN PENINGKATAN KUALITAS KOPERASI YANG DAPAT MEMBERIKAN MANFAAT RIIL BAGI
MASYARAKAT.

REHABILITASI REORIENTASI PENGEMBANGAN


KOPERASI
KOPERASI KOPERASI

Secara bertahap dan terukur


Pembaharuan organisasi koperasi Merubah paradigma dari pendekatan melakukan peningkatan dan
melalui pemutakhiran data dan kuantitas menjadi kualitas pengembangan kapasitas usaha dan
pembekuan, akan ditindaklanjuti kelembagaan koperasi. kelembagaan koperasi untuk
dengan pembubaran koperasi. . mendorong menjadi koperasi skala
besar Internasional.
.
24
KEBIJAKAN REFORMASI KOPERASI

UUD 1945 Membangun Koperasi Berkualitas Berbasis


Anggota yang Terus Meningkat dan Aktif Melalui
Pasal 33 Ayat 1: Reformasi Total Koperasi
Perekonomian disusun sebagai
usaha bersama berdasar atas
asas kekeluargaan. Bahwa 1. Rehabilitasi: Pembaruan Organisasi Koperasi melalui Pemutakhiran
bangun perusahaan yang sesuai Data dan Pembekuan/Pembubaran Koperasi.
dengan itu ialah Koperasi.  Pemutakhiran Data Koperasi melalui Online Data System (ODS);
 Pembekuan/Pembubaran Koperasi;
 Penertiban Koperasi dengan membentuk Deputi Pengawasan.
2. Reorientasi: Merubah paradigma dari pendekatan Kuantitas
menjadi Kualitas.
UU No. 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian  Membangun Koperasi Berbasis IT;
(saat ini dalam proses penggantian)
 Fokus pada penguatan kelembagaan koperasi;
 Mendorong Koperasi meningkatkan jumlah anggota koperasi.
3. Pengembangan: Bertahap dan Terukur.
Reformasi Koperasi
1. Rehabilitasi;  Mengkaji regulasi yang menghambat berkembangnya koperasi;
2. Re-orientasi;  Fokus pada akses pembiayaan;
3. Pengembangan.  Fokus kepada Koperasi Sektor Riil yang Berorientasi Ekspor, Padat
Karya dan Digital Ekonomi.

25
PROGRAM PEMBANGUNAN KOPERASI

PROGRAM UNGGULAN
Penataan Data Koperasi melalui NIK & Sertifikat (NIK)

Fasilitasi Pembuatan Akta Koperasi Bagi Usaha Mikro Kecil

Fasilitasi Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK)

Sertifikasi dan Standarisasi Produk KUKM (HaKI)

Pengembangan Kewirausahaan

Perluasan Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Penyediaan Dana Bergulir bagi KUMKM

Fasilitasi UKM tenant dalam Galeri Indonesia “WOW"


26
PROGRAM PENDUKUNG 27

Program PENDAMPINGAN koperasi adalah kegiatan pendukung untuk


Reformasi Total Koperasi melalui Kewirausahaan. Kegiatan konkretnya
adalah:
1. Pendampingan oleh Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan (PPKL);
2. Pendampingan oleh Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT);
3. Pendampingan untuk mengakses KUR;
4. Pendampingan oleh Satuan Tugas bagi Koperasi Simpan Pinjam (KSP);
5. Pendampingan bagi Pra- Koperasi menjadi Badan Usaha Koperasi.

Pada tanggal 6 Juni 2018 bertempat di Ekowisata Mangrove Karangsong


Kab.Indramayu, Jawa Barat Presiden Joko Widodo meluncurkan
Program Bank Mikro Nelayan, bentuk program kerjasama antara Kementerian
Kelautan dan Perikanan dengan OJK
OLO MANIN ASO BUEN
SIOLONDO

TERIMA KASIH

28

Anda mungkin juga menyukai