MENENGAH
REPUBLIK INDONESIA
PENDIRIAN KOPERASI
.
KOPERASI UU 25/1992
3
Kementerian KUKM
Hak politik: satu anggota satu suara Hak politik: mayoritas pemegang
4. 4.
(one member one vote) saham.
6
9/8/2019
BENTUK KOPERASI
BENTUK
KOPERASI
PRIMER SEKUNDER
(dibentuk oleh (dibentuk oleh
sekurang-kurangnya sekurang-kurangnya
20 (duapuluh) orang) 3 (tiga) Koperasi
9
9/8/2019
Permenkop 09/2018
tentang
Penyelenggaraan dan Pembinaan Koperasi
Koperasi Simpan Pinjam (KSP), Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah KSPPS), Unit Simpan Pinjam
(USP), dan Unit Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (USPPS) diwajibkan memiliki dokumen legalitas usaha
berupa Surat Izin Simpan Pinjam yang diterbitkan pemerintah sesuai wilayah keanggotaannya.
Lintas Provinsi
Kementerian Koperasi dan UKM
(Nasional)
Lintas
Izin Usaha Simpan Dinas yang membidangi Koperasi di
Kabupaten/Kota
Pinjam Provinsi
(Provinsi)
Berdasarkan Lampiran huruf q Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah 21
PROSES BISNIS DAN DOKUMEN IZIN USAHA SIMPAN PINJAM MELALUI SISTEM OSS
5 Menit
02 04
OUTPUT
LEGALISASI IZIN
PENDAFTARAN USAHA
Penerbitan NIB, Penerbitan Izin
Usaha Simpan
Pinjam Koperasi
*Izin Lokasi otomatis diterbitkan OSS bagi lokasi usaha yang telah memiliki RDTR (dan peta digital), dalam kawasan, dan kondisi tertentu
** Izin Lokasi dikeluarkan OSS setelah investor/pelaku usaha membuat komitmen kepatuhan bagi tempat kegiatan berusaha di RDTR yang tidak memiliki peta digital
dan yang di luar RDTR/kawasan ekonomi. 22
Mewujudkan “5 Sehat” Koperasi
18
Strategi Pengelolaan Koperasi Menghadapi Persaingan Global
No Koperasi Syarat Tujuan Area
1 Anggota 1. Konsolidasi usaha koperasi Kemampuan
2 Modal 2. SDM yang kompeten dan DAYA SAING dan
profesional peningkatan
3 Usaha 3. Akses dan asseptabilitas PRODUKTIVITAS
4 SDM sumber modal bisnis koperasi
5 Teknologi 4. Kualitas partisipasi anggota
Informasi 5. Penguasaan pasar dan
informasi bisnis Pasar Bebas
6 Pasar dan 6. Pemanfaatan sistem dan Persaingan
Informasi aplikasi berbasis IT bisnis
19
Semangat Perubahan di Koperasi
No Bidang Langkah Perubahan
1 Organisasi 1. Revitalisasi keanggotaan (rasionalisasi anggota koperasi)
2. Menyusun data base anggota
3. Membuka keanggotaan baru
4. Membenahi tata kelola organisasi (merubah manajemen
perkantoran koperasi)
5. Membangun transparansi dan efisienasi organisasi
6. Publikasi koperasi melalui media termasuk media sosial
7. Membangun citra baru koperasi (new branding)
8. Membangun kepercaaan anggota dan masyarakat (public trust)
pada koperasi
2 Bisnis 1. Fokus pada bisnis yang potensinya besar
2. Menghimpun keswadayaan dari anggota
3. Konsolidasi bisnis koperasi (integrasi hulu hilir bisnis koperasi)
4. Membangun dan memperluas kerjasama bisnis
5. Revitalisasi pengelola bisnis dengan yang kompeten
6. Menerapkan kaidah-kaidah manajemen profesional
7. Menerapkan sistem aplikasi dan informasi teknologi pada
bisnis koperasi
20
Kondisi Objektif Koperasi
Internal Eksternal
1. Rendahnya idiologisasi 1. Instabilisasi kondisi ekonomi,
koperasi pada anggota politik dan keamanan
2. Lemahnya kelembagaan 2. Ketidakberpihakan pemerintah
koperasi (instabilisasi pada koperasi
kepemimpinan) 3. Perundangan yang kurang
3. Lemahnya modal internal memberikan ruang gerak pada
koperasi bisnis koperasi
4. Lemahnya penguasaan pasar 4. KKN yang tinggi
5. Kurangnya inovasi & kreatifitas 5. Infrastruktur penunjang bisnis
dalam bisnis koperasi yang tidak mendukung
6. Lemahnya kualitas SDM dan 6. Kemiskinan dan kesenjangan
kurangnya profesionalisme di yang tinggi antar strata sosial
Koperasi ekonomi masyarakat
7. Lambatnya implementasi & 7. Ketimpangan kemampuan
pemanfaatan IT pada bisnis ekonomi yg lebar antar pelaku
koperasi ekonomi ( BUMN, Swasta, dan
8. Rendahnya nilai (value) bisnis Koperasi)
pada koperasi
21
Peningkatan Daya Saing Koperasi
Institusi Koperasi Bisnis Koperasi
1. Memperkuat idiologisasi koperasi 1. Peningkatan modal sendiri
pada anggota berdasarkan skala ekonomi yg layak
2. Pengembangan bisnis yang inovatif,
2. Penguatan kelembagaan koperasi
kreatif dan mempunyai nilai tambah
sebagai entitas bisnis modern
3. Penerapan manajemen modern
3. Membangun kultur kreatif, inovatif pengelolaan koperasi
dan nilai tambah dalam kerangka 4. Penerapan IT
meningkatkan daya saing koperasi
5. Kemitraan dengan pelaku bisnis lain
4. Menerapkan nilai-nilai & prinsip
koperasi sejati SDM
5. Memberikan nilai tambah yang 1. Peningkatan kualitas SDM
“luar biasa” pada anggota sehingga koperasi
membangun “loyalitas, komitmen 2. Pengembangan sistem
anggota” terhadap koperasi konpensasi yang menarik bagi
insan koperasi
6. Memperkuat jaringan kemitraan 3. Profesionalisasi manajemen
koperasi dengan stake holder 4. Pengukuran kinerja SDM yang
unggul
22
Tantangan Bisnis Koperasi
Bisnis • Organizational
• Bisnis skala kecil menengah Engginering melalui
• Belum terkonsolidasi modernisasi organisasi dan
• Kapital terbatas pemanfaatan teknologi
• Organisasi sederhana informasi dengan SDM
cenderung lamban mengambil yang kompeten dan
keputusan profesional
• SDM terbatas dan kurang
profesional
• Kompensasi pada SDM kecil • Business Engginering melalui
(rata-rata dibawah UMR) konsolidasi bisnis koperasi
• Penguasaan teknologi masih dengan kaidah pengelolaan
terbatas bisnis profesional (efektif,
efisien, tranparan dan
• Penguasaan manajemen dan membangun trust) serta
kaidah bisnis modern masih menggunakan instrumen
kurang bisnis universal
• Sulit untuk dikonsolidasikan
23
REFORMASI KOPERASI
UNTUK MEMBANGUN KEKUATAN PEREKONOMIAN RAKYAT MELALUI PENGUATAN FUNGSI
DAN PENINGKATAN KUALITAS KOPERASI YANG DAPAT MEMBERIKAN MANFAAT RIIL BAGI
MASYARAKAT.
25
PROGRAM PEMBANGUNAN KOPERASI
PROGRAM UNGGULAN
Penataan Data Koperasi melalui NIK & Sertifikat (NIK)
Pengembangan Kewirausahaan
TERIMA KASIH
28