Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“NOT OVERLAP JOB”


DALAM LINGKUP INSTITUSI PENDIDIKAN
Disusun untuk memenuhi syarat tugas kelompok mata kuliah Manajemen
Pendidikan Kesehatan

Dosen Pengampu : Dr. Diadjeng Setya W., MKes

Nama Kelompok :

Ardina Rezky Noeraini 196070400111008


Ni Putu Sri Haryati 196070400111023
Rusmiati 196070400111025

PROGRAM STUDI MAGISTER KEBIDANAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat allah SWT atas segala limpahan
rahmat dan karunia Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Mata
Kuliah Manajemen Pendidikan Kesehatan dengan judul Not Overlap Job tepat
pada waktunya.
Dalam penulisan tugas ini penulis tidak lepas dari peran serta dan dukungan
dari berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang terkait.
Harapan penulis agar tugas ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca
khususnya dalam upaya menambah pengetahuan tentang Not overlap job dalam
Institusi Pendidikan
Penulis menyadari bahwa tugas ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini dan penulis memohon maaf atas segala
kekurangan yang terdapat dalam pembuatan tugas ini.

Malang, Oktober 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

JUDUL ............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Tujuan .................................................................................................... 1

BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Definisi ................................................................................................... 2
2.2 Fungsi ................................................................................................... 2
2.3 Komponen/unsur penting .................................................................... 3
2.4 Cara mencapai keberhasilan ............................................................... 4
2.5 Implementasi dalam tim ...................................................................... 4
.................................................................................................................
2.6 Ouput Keberhasilan Indikator ........................................................... 5
2.7 Keuntungan dan Kerugian .................................................................. 6

BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan .......................................................................................... 8
3.2 Saran ...................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Institusi Pendidikan merupakan suatu organisasi pendidikan yang memiliki
tujuan menghasilkan generasi bangsa yang berkualitas. Dalam suatu organisasi,
Sumber daya manusia berperan sebagai penentu, pelaku, dan perencana dalam
mencapai tujuan organisasi sekaligus menentukan maju dan mundurnya suatu
organisasi ( Hasibuan, 2005). Manusia merupakan sumber daya paling penting
dalam organisasi dalam mencapai keberhasilan, karena sumber daya manusia ini
menunjang organisasi dengan bakat, karya, kreativitas dan dorongan (Tulus,
1992). Oleh sebab itu, SDM dalam menjalankan suatu organisasi harus
mengetahui Jobdesk masing-masing dalam mencapai tujuan organisasi. Job desk
atau Job Description adalah rumusan kewajiban dan tanggung jawab dalam
pekerjaan-pekerjaan tertentu yang disusun secara jelas dan teratur
(Saydam,2005:53). Penyusunan uraian pekerjaan sangat penting untuk dilakukan
agar dapat diketahui batas tanggung jawab dan wewenang masing-masing jabatan,
serta untuk mengindari terjadinya pekerjaan rangkap (Overlapping Job) (Agustini
& Sari, 2015).

1.2 Tujuan
1. Mengetahui definisi tentang Job Deskription pada tim
2. Mengetahui komponen atau unsur penting pada indikator tim
3. Mengetahui cara mencapai keberhasilan indikator tim
4. Mengetahui implementasi dalam tim
5. Mengetahui output keberhasilan indikator tim
6. Mengetahui keuntungan dan kerugian dalam tim apabila indkator tidak
dapat dicapai

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Defenisi
Job description atau uraian tugas adalah suatu kelompok dari tugas-tugas
atau kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh pegawai bagi organisasi untuk
mencapai tujuan-tujuannya (Silalahi,2005:249). Edwin B. Flippo
(Saydam,2005:53) menyebutkan bahwa uraian pekerjaan merupakan rumusan
kewajiban dan tanggung jawab dalam pekerjaan-pekerjaan tertentu yang disusun
secara jelas dan teratur. Sejalan dengan itu Jhon B. Miner dan Mry Green Miner
(Saydam,2005:53) mengemukakan bahwa uraian pekerjaan adalah pernyataan
tertulis tentang tugas, keajiban, dan perilaku-perilaku yang diperlukan dalam
pekerjaan tertentu serta kualifikasi pribadi yang perlu dimiliki oleh calon-calon
untuk pekerjaan tertentu.
Dalam Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Nasional Nomor 3 Tahun
2013 tentang kamus jabatan fungsional umum disebutkan bahwa yang dimaksud
uraian tugas adalah suatu paparan tugas jabatan yang merupakan upaya pokok
pemangku jabatan dalam memproses bahan kerja menjadi hasil kerja
menggunakan perangkat kerja dalam kondisi tertentu.(Kepegawaian, 2013)
Penyusunan uraian pekerjaan sangat penting untuk dilakukan agar dapat
diketahui batas tanggung jawab dan wewenang masing-masing jabatan, serta
untuk mengindari terjadinya pekerjaan rangkap. Uraian tugas merupakan jabaran
langsung dari fungsi dan tugas organisasi ke dalam jabatan. (Agustini & Sari,
2015)

2.2 Fungsi
Ruky (2006:88) berpendapat bahwa pada dasarnya uraian pekerjaan dibuat
berdasarkan enam kegunaan utama sebagai berikut:
2.2.1 Sebagai panduan kerja
Menjadi pegangan yang setiap saat dapat dijadikan acuan dan rujukan bagi
karyawan/pegawai yang menduduki jabatan atau melaksanakan pekerjaan.

2
Panduan tersebut umumnya bermanfaat untuk pegawai yang baru diangkat ke
sebuah posisi/jabatan tertentu.
2.2.2 Standar atau acuan untuk menilai kinerja karyawan
Sebuah sistem penilaian kinerja karyawan yang baik harus didasarkan pada
sebuah rancangan pekerjaan yang tepat.
2.2.3 Acuan untuk menetapkan persyaratan jabatan
Sebuah rancangan pekerjaan akan menjadi panduan atau acuan untuk
menentukan pengetahuan, keahlian/keterampilan, sikap serta sistem nilai yang
harus dimiliki oleh pemegang jabatan untuk mampu memangku jabatan tersebut
dengan sukses. Pengetahuan dan keahlian tersebut biasanya dimuat dalam
“persyaratan jabatan”.
2.2.4 Sebagai dasar untuk program evaluasi jabatan
Bila perusahaan akan menentukan “nilai” atau bobot dari tiap pekerjaan
melalui proses evaluasi jabatan, uraian pekerjaan dapat digunakan sebagai sumber
informasi lengkap tentang sebuah pekerjaan yang akan dievaluasi. Uraian
pekerjaan yang dibuat dengan akurat dan rapi akan sangat membantu kelancaran
dan akurasi dari kegiatan evaluasi jabatan.
2.2.5 Sebagai dasar untuk mengidentifikasi kebutuhan pelatihan
Dengan berdasarkan persyaratan jabatan yang disebut dalam kegunaan
ketiga, perusahaan dapat melakukan assessment (penilaian) terhadap seorang
pemegang jabatan tentang apakah ia sudah mencapai semua persyaratan jabatan
yang telah ditetapkan.
2.2.6 Sebagai dasar bagi audit organisasi dan tata kerja
Manfaat utama yang terakhir dari sebuah uraian pekerjaan adalah sebagai
dasar yang dapat digunakan bagi peninjauan ulang struktur organisasi dan
perencanaan organisasi jangka panjang.

2.3 Komponen / Unsur Penting


Komponen / unsur penting yang dapat menunjang proses penyusunan uraian
tugas maupun pelaksanaan uraian tugas oleh masing-masing pemangku jabatan
atau staf adalah sebagai berikut :
2.3.1 Pemimpin Organisasi
2.3.2 Struktur Organisasi

3
2.3.3 Manajemen Kepegawaian
2.3.4 Proses dan Mekanisme Pembagian Kerja
2.3.5 Sitem Evaluasi

2.4 Cara Mencapai Keberhasilan


Cara mencapai keberhasilan dalam pelaksanaan uraian tugas dan agar
tidak terjadi overlapping pekerjaan maka pembagian kerja perlu ditetapkan
terlebih dahulu melalui pengidentifikasian dan penetapan pekerjaan atau tugas-
tugas operasional yang diperlukan serta sifatnya mendasar ke dalam rincian tugas
yang dilakukan oleh orang maupun kelompok dalam organisasi. Dengan adanya
pembagian kerja akan menghasilkan spesialisasi kerja ( job spesialization, work
specialization), sehingga apabila tugas-tugas organisasional dibagi di antara
anggota-anggota individu, maka tiap orang memiliki satu pekerjaan spesialisasi
untuk dikerjakan, membuat orang ahli menjadi ahli pada apa yang mereka
kerjakan dan secara konsekuen efisiensi dan produktivitas organisasi meningkat
secara dramatis. Pimpinan organisasi/institusi harus mempunyai kemampuan
Organizing (pengorganisasian) salah satunya yaitu kemampuan dalam penugasan
dan tanggung jawab kepada tenaga pendidik dan tenaga kependidikan (staf
administrasi).
Selanjutnya setelah pembagian tugas dilakukan, dan setiap tenaga pendidik
dan tenaga kependidikan ( staf administrasi ) telah mendapatkan job desk / uraian
tugasnya masing-masing maka pelaksanaan tugas dapat dilakukan sesuai job desk.
Evaluasi terhadap pelaksaan job desk perlu dilakukan melalui penilaian kinerja
pegawai. Apabila pekerjaan dilakukan sesuai job desk maka kinerja atau prestasi
staf akan baik dan tujuan organisasi dapat dicapai, sehingga overlapping
pekerjaan antara satu pegawai dengan pegawai lain serta saling lempar tanggung
jawab tidak akan terjadi.

2.5 Implementasi dalam Tim


Perumusan jobdesk bertujuan agar setiap kompenen dalam tim dapat
menjalankan fungsi dan tanggungjawabnya untuk mencapai tujuan bersama.
Tentunya agar tujuan tersebut dapat dicapai maka diperlukan kerjasama tim
dimana diharapkan dalam pelaksanaannya tidak terjadi overlapping job. Berikut

4
ini adalah contoh implementasi kegiatan dalam keseharian dosen di institusi
pendidikan yang menyebabkan terjadinya overlapping job:
2.5.1 Dosen sebagai pembimbing akademik turut andil dalam kegiatan
administratif seperti mengumpulkan data mahasiswa maupun pembayaran,
yang sejatinya merupakan jobdesk dari admin yang sudah ditunjuk oleh
institusi dan prodi itu sendiri
2.5.2 Dosen pengajar lebih banyak andil dalam penyusunan kurikulum daripada
sekretaris prodi maupun /ketua jurusan.
2.5.3 Dalam kegiatan nonakademik seperti acara wisuda, penerimaan
mahasiswa baru, serta acara lainnya, dosen menjadi penanggungjawab
penuh di setiap seksi yang ada, walaupun di dalam tim terdapat tenaga
kependidikan (nonakademik)
2.5.4 Terkadang tugas dosen sebagai pembimbing akademik tumpang tindih
dengan tugas dosen sebagai tim askeb yang bertujuan untuk membimbing
mahasiswa dalam pembuatan dokumentasi asuhan kebidanan
2.5.5 Tugas dosen sebagai tim laboratorium (contohnya pada kegiatan lab ANC,
lab patologi, lab nifas, dan sebagainya) dapat terjadi overlapping job
dengan admin, bendahara, serta laboran atau penanggungjawab
laboratorium.

2.6 Output Keberhasilan Indikator


Output keberhasilan indikator berikut merupakan cerminan terciptanya
suasana kerja yang sinergis sesuai dengan kompetensi dan jobdesk masing-masing
anggota dalam tim.
No Permasalahan Output keberhasilan indikator
1 Dosen sebagai pembimbing Admin prodi bertanggungjawab dalam
akademik turut andil dalam kegiatan administratif
kegiatan administratif

2 Dosen pengajar lebih banyak Sekretaris jurusan dan kaprodi


andil dalam penyusunan memegang peranan paling utama dalam
kurikulum penyusunan kurikulum

3 Dosen menjadi penanggungjawab Tenaga kependidikan diarahkan untuk

5
penuh di setiap seksi pada bertanggungjawab pada kegiatan
kegiatan nonakademik nonakademik

4 Tugas dosen sebagai pembimbing Dosen sebagai pembimbing akademik


akademik tumpang tindih dengan beserta tim askeb bersama-sama dalam
tugas dosen sebagai tim askeb memantau mahasiswa untuk mencapai
kompetensinya. Namun tim askeb
terfokus dalam memantau dan
membimbing mahasiswa untuk dapat
mencapai target pendokumentasian
askeb. Sedangkan pembimbing
akademik memantau pencapaian
akademik mahasiswa bimbingannya
secara keseluruhan

5 Tugas dosen sebagai tim Admin, bendahara, serta laboran


laboratorium dapat terjadi menjalankan fungsinya sesuai jobdesk
overlapping job dengan admin, sehingga tidak terjadi overlapping job
bendahara, serta laboran atau dengan dosen sebagai tim laboratorium
penanggungjawab laboratorium

2.7 Keuntungan dan Kerugian


2.7.1 Keuntungan
Berikut adalah keuntungan apabila output keberhasilan indikator tercapai:
1. Kegiatan yang dilakukan oleh setiap anggota dalam tim menjadi efektif
dan efisien karena telah sesuai dengan jobdesk
2. Setiap anggota tim dapat bertanggungjawab penuh sesuai kompetensi
dan kewenangannya
3. Semakin memupuk terbentuknya tim kerja yang solid karena adanya
rasa saling percaya di antara anggota tim
2.7.2 Kerugian
Berikut adalah kerugian apabila output keberhasilan indikator tidak tercapai:

6
1. Proses birokrasi menjadi tidak efisien karena tanggungjawab dimiliki
lebih lebih dari satu orang
2. Kegiatan yang sedang dijalankan menjadi tidak maksimal karena selain
menjalankan tri darma perguruan tinggi, dosen dibebankan oleh
beberapa kegiatan nonakademik dalam satu kurun waktu
3. Kurangnya kepercayaan terhadap anggota tim lainnya

BAB 3

PENUTUP

7
3.1 Kesimpulan
Uraian kerja (jobdesk) yang sesuai dengan masing-masing anggota tim yang
diikuti dengan kerjasama tim yang baik merupakan faktor penting bagi
terwujudnya tujuan bersama dalam suatu organisasi/tim. Uraian kerja (jobdesk)
dilakukan guna memberikan batas tanggung jawab dan wewenang yang di terima
oleh masing-masing anggota tim sehingga dapat terhindar dari overlapping job.
Selain itu, Evaluasi kinerja pegawai perlu dilakukan untuk mengevaluasi setiap
kinerja dari pegawai sehingga evaluasi tersebut dapat menjadi acuan dasar untuk
pembagian kerja (jobdesk) selanjutnya serta menghasilkan output keberhasilan
dari indikator yang telah disepakati.

3.2 Saran
Diharapkan untuk kedepannya, dalam pembagian kerja harus lebih jelas
sehingga overlapping job di lingkup Institusi Pendidikan dapat dihindari.

DAFTAR PUSTAKA

Agustini, M., & Sari, P. (2015). Evaluasi Uraian Tugas Satuan Kerja Perangkat

8
Daerah (SKPD) Kabupaten Penajam Paser. Borneo Administrator, 11(1), 49–
71.

Kepegawaian, B. (2013). Badan kepegawaian. 1–135.

Ruky, Achmad. (2006). Sumber Daya Manusia Berkualitas Mengubah Visi


Menjadi Realitas. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Saydam, Gouzali. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia, Suatu Pendekatan


Mikro. Djambatan. Jakarta

Silalahi, Ulber. (2011). Asas-Asas Manajemen. PTRefika Aditama. Bandung

Anda mungkin juga menyukai