Nama Kelompok :
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat allah SWT atas segala limpahan
rahmat dan karunia Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Mata
Kuliah Manajemen Pendidikan Kesehatan dengan judul Not Overlap Job tepat
pada waktunya.
Dalam penulisan tugas ini penulis tidak lepas dari peran serta dan dukungan
dari berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang terkait.
Harapan penulis agar tugas ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca
khususnya dalam upaya menambah pengetahuan tentang Not overlap job dalam
Institusi Pendidikan
Penulis menyadari bahwa tugas ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini dan penulis memohon maaf atas segala
kekurangan yang terdapat dalam pembuatan tugas ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
JUDUL ............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Tujuan .................................................................................................... 1
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Definisi ................................................................................................... 2
2.2 Fungsi ................................................................................................... 2
2.3 Komponen/unsur penting .................................................................... 3
2.4 Cara mencapai keberhasilan ............................................................... 4
2.5 Implementasi dalam tim ...................................................................... 4
.................................................................................................................
2.6 Ouput Keberhasilan Indikator ........................................................... 5
2.7 Keuntungan dan Kerugian .................................................................. 6
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan .......................................................................................... 8
3.2 Saran ...................................................................................................... 8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Mengetahui definisi tentang Job Deskription pada tim
2. Mengetahui komponen atau unsur penting pada indikator tim
3. Mengetahui cara mencapai keberhasilan indikator tim
4. Mengetahui implementasi dalam tim
5. Mengetahui output keberhasilan indikator tim
6. Mengetahui keuntungan dan kerugian dalam tim apabila indkator tidak
dapat dicapai
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Defenisi
Job description atau uraian tugas adalah suatu kelompok dari tugas-tugas
atau kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh pegawai bagi organisasi untuk
mencapai tujuan-tujuannya (Silalahi,2005:249). Edwin B. Flippo
(Saydam,2005:53) menyebutkan bahwa uraian pekerjaan merupakan rumusan
kewajiban dan tanggung jawab dalam pekerjaan-pekerjaan tertentu yang disusun
secara jelas dan teratur. Sejalan dengan itu Jhon B. Miner dan Mry Green Miner
(Saydam,2005:53) mengemukakan bahwa uraian pekerjaan adalah pernyataan
tertulis tentang tugas, keajiban, dan perilaku-perilaku yang diperlukan dalam
pekerjaan tertentu serta kualifikasi pribadi yang perlu dimiliki oleh calon-calon
untuk pekerjaan tertentu.
Dalam Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Nasional Nomor 3 Tahun
2013 tentang kamus jabatan fungsional umum disebutkan bahwa yang dimaksud
uraian tugas adalah suatu paparan tugas jabatan yang merupakan upaya pokok
pemangku jabatan dalam memproses bahan kerja menjadi hasil kerja
menggunakan perangkat kerja dalam kondisi tertentu.(Kepegawaian, 2013)
Penyusunan uraian pekerjaan sangat penting untuk dilakukan agar dapat
diketahui batas tanggung jawab dan wewenang masing-masing jabatan, serta
untuk mengindari terjadinya pekerjaan rangkap. Uraian tugas merupakan jabaran
langsung dari fungsi dan tugas organisasi ke dalam jabatan. (Agustini & Sari,
2015)
2.2 Fungsi
Ruky (2006:88) berpendapat bahwa pada dasarnya uraian pekerjaan dibuat
berdasarkan enam kegunaan utama sebagai berikut:
2.2.1 Sebagai panduan kerja
Menjadi pegangan yang setiap saat dapat dijadikan acuan dan rujukan bagi
karyawan/pegawai yang menduduki jabatan atau melaksanakan pekerjaan.
2
Panduan tersebut umumnya bermanfaat untuk pegawai yang baru diangkat ke
sebuah posisi/jabatan tertentu.
2.2.2 Standar atau acuan untuk menilai kinerja karyawan
Sebuah sistem penilaian kinerja karyawan yang baik harus didasarkan pada
sebuah rancangan pekerjaan yang tepat.
2.2.3 Acuan untuk menetapkan persyaratan jabatan
Sebuah rancangan pekerjaan akan menjadi panduan atau acuan untuk
menentukan pengetahuan, keahlian/keterampilan, sikap serta sistem nilai yang
harus dimiliki oleh pemegang jabatan untuk mampu memangku jabatan tersebut
dengan sukses. Pengetahuan dan keahlian tersebut biasanya dimuat dalam
“persyaratan jabatan”.
2.2.4 Sebagai dasar untuk program evaluasi jabatan
Bila perusahaan akan menentukan “nilai” atau bobot dari tiap pekerjaan
melalui proses evaluasi jabatan, uraian pekerjaan dapat digunakan sebagai sumber
informasi lengkap tentang sebuah pekerjaan yang akan dievaluasi. Uraian
pekerjaan yang dibuat dengan akurat dan rapi akan sangat membantu kelancaran
dan akurasi dari kegiatan evaluasi jabatan.
2.2.5 Sebagai dasar untuk mengidentifikasi kebutuhan pelatihan
Dengan berdasarkan persyaratan jabatan yang disebut dalam kegunaan
ketiga, perusahaan dapat melakukan assessment (penilaian) terhadap seorang
pemegang jabatan tentang apakah ia sudah mencapai semua persyaratan jabatan
yang telah ditetapkan.
2.2.6 Sebagai dasar bagi audit organisasi dan tata kerja
Manfaat utama yang terakhir dari sebuah uraian pekerjaan adalah sebagai
dasar yang dapat digunakan bagi peninjauan ulang struktur organisasi dan
perencanaan organisasi jangka panjang.
3
2.3.3 Manajemen Kepegawaian
2.3.4 Proses dan Mekanisme Pembagian Kerja
2.3.5 Sitem Evaluasi
4
ini adalah contoh implementasi kegiatan dalam keseharian dosen di institusi
pendidikan yang menyebabkan terjadinya overlapping job:
2.5.1 Dosen sebagai pembimbing akademik turut andil dalam kegiatan
administratif seperti mengumpulkan data mahasiswa maupun pembayaran,
yang sejatinya merupakan jobdesk dari admin yang sudah ditunjuk oleh
institusi dan prodi itu sendiri
2.5.2 Dosen pengajar lebih banyak andil dalam penyusunan kurikulum daripada
sekretaris prodi maupun /ketua jurusan.
2.5.3 Dalam kegiatan nonakademik seperti acara wisuda, penerimaan
mahasiswa baru, serta acara lainnya, dosen menjadi penanggungjawab
penuh di setiap seksi yang ada, walaupun di dalam tim terdapat tenaga
kependidikan (nonakademik)
2.5.4 Terkadang tugas dosen sebagai pembimbing akademik tumpang tindih
dengan tugas dosen sebagai tim askeb yang bertujuan untuk membimbing
mahasiswa dalam pembuatan dokumentasi asuhan kebidanan
2.5.5 Tugas dosen sebagai tim laboratorium (contohnya pada kegiatan lab ANC,
lab patologi, lab nifas, dan sebagainya) dapat terjadi overlapping job
dengan admin, bendahara, serta laboran atau penanggungjawab
laboratorium.
5
penuh di setiap seksi pada bertanggungjawab pada kegiatan
kegiatan nonakademik nonakademik
6
1. Proses birokrasi menjadi tidak efisien karena tanggungjawab dimiliki
lebih lebih dari satu orang
2. Kegiatan yang sedang dijalankan menjadi tidak maksimal karena selain
menjalankan tri darma perguruan tinggi, dosen dibebankan oleh
beberapa kegiatan nonakademik dalam satu kurun waktu
3. Kurangnya kepercayaan terhadap anggota tim lainnya
BAB 3
PENUTUP
7
3.1 Kesimpulan
Uraian kerja (jobdesk) yang sesuai dengan masing-masing anggota tim yang
diikuti dengan kerjasama tim yang baik merupakan faktor penting bagi
terwujudnya tujuan bersama dalam suatu organisasi/tim. Uraian kerja (jobdesk)
dilakukan guna memberikan batas tanggung jawab dan wewenang yang di terima
oleh masing-masing anggota tim sehingga dapat terhindar dari overlapping job.
Selain itu, Evaluasi kinerja pegawai perlu dilakukan untuk mengevaluasi setiap
kinerja dari pegawai sehingga evaluasi tersebut dapat menjadi acuan dasar untuk
pembagian kerja (jobdesk) selanjutnya serta menghasilkan output keberhasilan
dari indikator yang telah disepakati.
3.2 Saran
Diharapkan untuk kedepannya, dalam pembagian kerja harus lebih jelas
sehingga overlapping job di lingkup Institusi Pendidikan dapat dihindari.
DAFTAR PUSTAKA
Agustini, M., & Sari, P. (2015). Evaluasi Uraian Tugas Satuan Kerja Perangkat
8
Daerah (SKPD) Kabupaten Penajam Paser. Borneo Administrator, 11(1), 49–
71.