Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS TATA RUANG TOKO, HARGA DAN KERAGAMAN PRODUK

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN


DI “MEDIA SWALAYAN” SITUBONDO

Budi Ayu Ambarwati


NIM. 1310411137
Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Jember
ayubudi783@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian mengenai faktor yang memengaruhi keputusan pembelian konsumen di Media Swalayan,
Situbondo. Tujuan dari penelitian ini adalah menganilisis pengaruh tata ruang toko, harga dan
keragaman produk terhadap keputusan pembelian konsumen secara parsial dan simultan. Teori yang
digunakan pada penelitian ini adalah teori tata ruang toko, harga, keragaman produk dan keputusan
pembelian konsumen. Jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan desain penelitian eksplanatori.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen Media Swalayan, Situbondo. Sampel yang
digunakan sebanyak 40 responden, menggunakan teknik non probability sampling dengan
pendekatan purposive sampling. Alat analisis menggunakan regresi linier berganda dengan software
SPSS versi 21. Hasil uji t menunjukkan nilai signifikansi tata ruang toko, harga dan keragaman
produk lebih kecil dari 0.05, sehingga secara parsial berpengaruh positif terhadap keputusan
pembelian konsumen. Hasil uji F menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0.000 lebih kecil dari 0.05,
sehingga secara simultan tata ruang toko, harga dan keragaman produk berpengaruh positif
signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. Analisis regresi menunjukkan bahwa tata
ruang toko, harga dan keragaman produk memiliki nilai koefisien positif terhadap keputusan
pembelian konsumen. Uji koefisien determinasi menunjukan bahwa 84.6% variasi variabel
keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh tata ruang toko, harga dan keragaman produk,
sedangkan sisanya sebesar 0.154 atau 15.4% diterangkan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini, seperti kualitas pelayanan, pendapatan konsumen, selera konsumen dan lainnya.

Kata kunci: tata ruang toko, harga, keragaman produk dan keputusan pembelian

I. PENDAHULUAN dipandang sebatas penyedia barang dan jasa


telah berkembang menjadi tidak sekedar tempat
A. Latar Belakang Masalah berbelanja tetapi juga tempat rekreasi dan
Saat ini keberadaan bisnis retail ditengah- bersosialisasi, sebagai konsekuensinya bisnis
tengah masyarakat menjadi semakin penting. ritel yang semula dikelola secara tradisional
Hal ini disebabkan karena adanya perubahan berubah menjadi bisnis yang semakin inovatif,
dalam pola berbelanja masyarakat yang semakin dinamis, dan kompetitif (Suhartanto dan
selektif, selain itu juga karena adanya perubahan Nuralia, 2001:27).
cara pandang konsumen terhadap bisnis ritel itu
sendiri. Bisnis ritel yang secara tradisional

Fakultas Ekonomi
1 Universitas Muhammadiyah Jember
2017
80

70

Retailing merupakan suatu usaha bisnis yang 60

berusaha memasarkan barang dan jasa kepada 50


konsumen akhir yang menggunakannnya untuk 40
keperluan pribadi dan rumah tangga (Berman
dan Evans, 2007:5). Produk yang dijual dalam 30

usaha retailing adalah barang, jasa atau bahkan 20


gabungan dari keduanya. Gilbert (2003:6) 10
menjelaskan bahwa ritel adalah semua usaha
bisnis yang secara langsung mengarahkan 0
Tiongkok India Malaysia Kazakhstan  Indonesia
kemampuan pemasarannya untuk memuaskan
konsumen akhir berdasarkan organisasi
penjualan barang dan jasa sebagai inti dari
distribusi. Gambar 1.1. Sektor Ritel Potensial di Dunia
Pandangan tersebut menguatkan pernyataan Sumber: Perusahaan Konsultan Global A.T.
Berman dan Evans (2007:6) bahwa seorang Kaerney
pengecer berusaha memuaskan pemasok dengan Indonesia naik tujuh peringkat dari peringkat
cara membeli beberapa jenis produk mereka 12 pada tahun 2015 menjadi peringkat ke lima
yang jumlahnya terbatas akan tetapi dalam
pada tahun 2016 dalam Global Retail
jumlah yang lebih besar. Pengecer memuaskan
Development Index (GRDI) yang dikeluarkan
konsumen mereka dengan cara menawarkan
oleh perusahaan konsultan global A.T. Kearney.
berbagai macam jenis barang dan jasa, yang GRDI adalah indeks yang mengukur investasi,
dikumpulkan dari sejumlah sumber, kemudian
potensi dan daya tarik sektor ritel di 30 negara
dijual dalam jumlah yang kecil-kecil. Hal berkembang di dunia. Variabel dalam GRDI
tersebut dapat memengaruhi konsumen dalam
antara lain adalah besarnya pasar, risiko,
melakukan pembelian. saturasi pasar dan rata-rata pertumbuhan.
Bisnis retail di Indonesia dari tahun ke tahun Tiongkok dengan penjualan ritel nasional
mengalami perkembanganan yang cukup baik. sebesar US$ 3.046 miliar dan skor GRDI 72,5
Bisnis retail Indonesia saat ini berada di berada di peringkat pertama, diikuti oleh India
peringkat 12 dunia dalam Indeks Pembangunan dengan skor 71 dan penjualan ritel nasional US$
Ritel Global (GRDI) 2015 yang dirilis AT 1.009 miliar. Malaysia berada di posisi ketiga
Kearney. Ini adalah tingkat pertumbuhan retail dengan skor 59,6 dan penjualan ritel US$ 93
tertinggi yang pernah dicapai Indonesia dalam miliar, Kazakhstan di peringkat keempat dengan
indeks sejak 2001 (Sindonews.com). Pemilik skor 56,5 dan penjualan ritel US$ 48 miliar,
bisnis retail terutama toko harus mampu sementara Indonesia di peringkat kelima dengan
mengantisipasi perubahan-perubahan yang terus skor 55,6 dan penjualan ritel US$ 324 miliar.
menerus terjadi pada era global. Pemilik retail Kotler (2009:228) mengemukakan bahwa
harus dengan cepat dan tanggap dalam
keputusan pembelian adalah tahap dalam proses
beradaptasi pada perubahan tersebut. Hal ini pengambilan keputusan dimana konsumen
patut diperhatikan sebab sekarang konsumen
benar-benar membeli produk atau jasa.
tidak hanya berpedoman pada harga yang murah Pengambilan keputusan merupakan suatu
saja, tetapi juga pada kenyamanan, kebersihan,
kegiatan individu yang secara langsung terlibat
keragaman produk dan sebagainya. Artinya, dalam mendapatkan dan mempergunakan
sekarang konsumen sudah mulai selektif, efisien
barang yang ditawarkan. Swastha dan Handoko
dalam waktu dan rasional dalam mengambil (2010:34) mengemukakan bahwa keputusan
keputusan pembelian.
pembelian merupakan sebuah pendekatan
penyelesaian masalah pada kegiatan manusia
untuk membeli suatu barang atau jasa dalam
memenuhi keinginan dan kebutuhannya.

Fakultas Ekonomi
2 Universitas Muhammadiyah Jember
2017
Proses pengambilan keputusan pembelian ruang yang baik akan mampu membuat
pada setiap orang pada dasarnya adalah sama, konsumen betah berkeliling lebih lama dan
namun proses pengambilan keputusan tersebut membelanjakan uangnya lebih banyak. Hal
akan diwarnai oleh ciri kepribadian, usia, tersebut sesuai dengan Khair (2016:68) yang
pendapatan dan gaya hidupnya. Schiffman dan membuktikan tata ruang toko memeiliki
Kanuk (2008:21) mengemukakan bahwa secara pengaruh yang signifikan terhadap keputusan
umum keputusan pembelian adalah seleksi dari pembelian konsumen.
dua atau lebih pilihan alternatif. Tindakan Harga juga merupakan salah satu hal yang
memilih tersebut diperjelas lagi oleh mempengaruhi keputusan konsumen untuk
Dharmmesta dan Handoko (2005:38) sebagai membeli suatu produk. Tjiptono (2008:59)
tindakan pengambilan keputusan yang meliputi menjelaskan bahwa suatu hal yang lazim bahwa
keputusan tentang jenis dan manfaat produk, seorang konsumen menginginkan produk yang
keputusan tentang bentuk produk, keputusan berkualitas dengan harga terjangkau, dan inilah
tentang merek, keputusan tentang jumlah mengapa faktor harga menjadi penting. Pada
produk, keputusan tentang penjualnya dan hakekatnya harga ditentukan oleh biaya produk,
keputusan tentang waktu pembelian serta cara namun dalam penetapan harga perusahaan juga
pembayarannya. mempertimbangkan nilai, manfaat, kualitas
Timbulnya keinginan konsumen dalam produk, dan juga harga yang kompetitif yang
melakukan pembelian dipengaruhi oleh strategi mampu bersaing. Monroe (2005:48) harga
yang diterapkan usaha pertokoan yaitu produk merupakan pengorbanan ekonomis yang
yang bagus dan menarik, suasana toko yang dilakukan pelanggan untuk memperoleh produk
nyaman serta pelayanan yang memuaskan. atau jasa. Selain itu harga salah satu faktor
Salah satu strategi pemasaran yang dapat adalah penting konsumen dalam mengambil keputusan
dengan menciptakan suasana toko yang aman untuk melakukan transaksi atau tidak. Menurut
dan nyaman agar dapat memberi kesan menarik Schiffman and Kanuk (2008:32) harga
kepada konsumen sehingga menimbulkan minat dikatakan mahal, murah atau biasa-biasa saja
beli yang pada akhirnya dapat mempengaruhi dari setiap individu tidak akan sama, karena hal
konsumen untuk melakukan pembelian (Kotler itu tergantung dari persepsi individu yang dilatar
& Keller, 2007:47). Dengan kata lain suasana belakangi oleh lingkungan kehidupan dan
toko dapat mempengaruhi perasaan atau mood kondisi individu.
dari para konsumen yang berkunjung ke toko Harga merupakan satu-satunya unsur dalam
sehingga mempengaruhi keputusan untuk berbagai unsur bauran pemasaran tersebut yang
membeli. akan mendatangkan laba bagi pelaku usaha.
Tata ruang toko merupakan salah satu Dalam pengertian strategi harga, harga
elemen dari suasana toko. Purwaningsih merupakan salah satu unsur yang
(2011:23) mengemukakan bahwa suasana toko mempengaruhi kegiatan-kegiatan dalam
adalah suatu karakteristik fisik yang sangat perusahaan yang berfungsi menciptakan
penting bagi setiap bisnis ritel, hal ini berperan keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Namun,
sebagai penciptaan suasana yang nyaman sesuai hal itu seringkali terbentur pada kebijakan
dengan keinginan konsumen dan membuat penetapan harga. Penetapan harga oleh
konsumen ingin berlama-lama berada di dalam perusahaan harus disesuaikan dengan situasi
toko dan secara tidak langsung merangsang lingkungan dan perubahan yang terjadi terutama
konsumen untuk melakukan pembelian. Berman pada saat persaingan yang semakin ketat dan
dan Evans (2007:48) mengungkapkan bahwa perkembangan permintaan yang terbatas. Dalam
tata ruang toko akan mengundang masuk atau iklim persaingan yang ketat seperti sekarang ini,
menyebabkan pelanggan menjauhi toko tersebut perusahaan harus memperhatikan faktor harga,
ketika konsumen melihat bagian dalam toko karena besar kecilnya harga yang ditetapkan
tersebut melalui etalase atau pintu masuk. Tata akan sangat mempengaruhi kemampuan

Fakultas Ekonomi
3 Universitas Muhammadiyah Jember
2017
perusahaan dalam bersaing dan juga mampu dikunjungi oleh pembeli yang ingin memenuhi
mempengaruhi konsumen untuk membeli kebutuhan hariannya. Berikut adalah data
produknya (Tjiptono, 2008:45). Pernyataan mengenai produk yang dijual di Media
tersebut didukung oleh Qomariah (2011) yang Swalayan Situbondo.
membuktikan bahwa harga berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian. Pada
objek penelitian yang berbeda Mimi (2015) juga
membuktikan bahwa harga memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap keputusan konsumen
untuk membeli produk
Semakin beragamnya jumlah dan jenis
produk yang dijual di suatu tempat maka
konsumen akan merasa senang jika ia
melakukan pembelian di tempat tersebut dan ia
tidak perlu melakukan pembelian di tempat Tabel 1.1. Keragaman Produk di Media
yang lain dan hal serupa akan ia ulangi untuk Swalayan Situbondo
pembelian berikutnya. Kotler dan Keller
(2007:15) menyatakan bahwa keragaman No Item Keterangan
produk merupakan kumpulan seluruh produk 1 Food Snack, mie instan, beras, bumbu
dan barang yang ditawarkan penjual tertentu masakan, minyak botol dan refill,
kepada pembeli. Tjiptono (2008:56) minuman botol, es krim, tepung
dan lainnya
mengungkapkan bahwa keputusan tentang 2 Non food Parfum, detergen, pewangi
penempatan produk berkaitan dengan pakaian, shampo, sabun minyak
ketersediaan produk atau keragaman produk rambut, alat tulis, dan lainnya
dalam jumlah yang sesuai. Sumber: Data Primer yang diolah 2017
Kini di kota bahkan desa di Indonesia, bisnis Media Swalayan Situbondo menjual
retail mulai banyak dilirik kalangan pengusaha, beraneka ragam produk, baik makanan,
sebab memiliki pengaruh positif terhadap minuman maupun kebutuhan lain. Hampir
jumlah lapangan pekerjaan dan keuntungannya semua kebutuhan dapat kita peroleh di Media
yang menjanjikan, dengan sistem pemasaran Swalayan. Tabel 1.1 menunjukkan bahwa kita
format self service, yaitu konsumen membayar dapat membeli berbagai jenis barang di Media
di kasir yang telah disediakan. Adanya sentuhan Swalayan. Banyaknya jenis produk yang
teknologi, yang terintegrasi pada perangkat disediakan akan membuat konsumen mudah
lunak (software), memudahkan pencatatan untuk mendapatkan produk yang akan dibeli.
dengan menggunakan komputer, baik itu Keanekaragaman produk tersebut juga menjadi
pencatatan aktifitas dan transaksi dari pertimbangan bagi pelanggan untuk berbelanja,
administrator, kasir, kepala gudang dan lain dimana ketika konsumen membutuhkan
sebagainya, membuat manajemen atau beberapa produk, semua produk yang
pengelolaannya rapi dan terkontrol serta laporan diperlukan tersebut disediakan oleh Media
transaksi dapat di evaluasi setiap bulannya. Swalayan. Kemudahan mendapatkan beberapa
Salah satu toko ritel yang terkenal di produk di satu tempat tersebut menjadi
Situbondo adalah Toko Media Swalayan. Toko pertimbangan konsumen ketika akan berbelanja.
tersebut berdiri pada tahun 2001 di Jalan Oleh karena itu, Media Swalayan harus
Achmad Yani No.185, Dawuhan, Kecamatan membuat keputusan yang tepat mengenai
Situbondo, Kabupaten Situbondo. Media keragaman produk yang dijual, karena dengan
Swalayan menyediakan berbagai macam adanya berbagai macam produk mulai dari
kebutuhan sehari-hari. Sehingga tidak heran jika merk, ukuran, kualitas dan ketersediaan produk
setiap harinya Media Swalayan ramai maka akan memudahkan konsumen dalam

Fakultas Ekonomi
4 Universitas Muhammadiyah Jember
2017
memilih dan membeli berbagai macam produk ini menunjukkan terjadi penurunan penjualan
sesuai dengan keinginan mereka. selama tiga tahun terakhir. Walaupun pada
Tabel 1.2. Daftar Toko Ritel di Situbondo tahun 2016 kembali mengalami peningkatan,
namun Media Swalayan harus tetap waspada
No Nama Alamat terhadap kondisi tersebut. Pihak Media
Jl. Achmad Yani Swalayan menjelaskan bahwa terjadinya
1 Media Swalayan penurunan penjualan disebabkan oleh
no.185
2 Swalayan Duta Jl. Bawean no.4
munculnya swalayan baru di Situbondo.
Beberapa konsumen Media Swalayan diduga
3 Royal Jl. Argopuro berpindah berbelanja ke swalayan baru tersebut.
4 Sumber Rejeki Jl. Diponegoro no.6 Banyaknya pesaing atau bisnis yang sejenis
5 Swalayan Raung Jl. Sucipto no.28 di Situbondo mengharuskan Media Swalayan
Sumber: Data primer diolah tahun 2017 membuat konsumen menjadi senyaman
mungkin melakukan pembelian di tokonya.
Berdasarkan Tabel 1.2. diketahui bahwa
Ditambah lagi dengan kemunculan ritel modern
terdapat empat toko ritel terbesar di Situbondo,
yang semakin membuat Media Swalayan kerja
yakni Media Swalayan, Swalayan Duta, Royal,
keras mempertahankan konsumen yang dimiliki.
Sumber Rejeki dan Swalayan Raung.
Jika Media Swalayan tidak cermat melihat
Berdasarkan luas tokonya, Swalayan Raung
situasi pasar dan pesaing, bisa jadi konsumen
merupakan toko ritel dengan luas terkecil.
akan beralih membeli kebutuhan sehari-hari di
Selanjutnya dengan luas toko yang lebih besar
toko lain. Konsumen akan merasa nyaman
adalah Sumber Rejeki. Kemudian Royal dan
ketika dia bisa memilih barang dengan mudah,
Swalayan Duta berada pada urutan kedua dan
dimana Media Swalayan harus
ketiga dengan luas yang hampir sama. Toko ritel
mengelompokkan barang dagangannya sesuai
terbesar dan terluas adalah Media Swalayan.
dengan jenisnya dan memberikan arus lalu lintas
Masyarakat pada umunya menilai bahwa
yang cukup untuk berjalan di dalam toko. Hal
semakin besar toko ritel maka semakin bagus
tersebut yang membuat peneliti ingin
pula toko ritel tersebut. Hal tersebut merupakan
melakukan penelitian mengenai pengaruh tata
pemikiran umum di benak masyarakat, karena
ruang toko, harga dan keragaman produk
masyarakat beranggapan bahwa toko ritel yang
terhadap keputusan pembelian di Media
besar akan semakin beragam pula produk yan
Swalayan Situbondo.
ditawarkan dan harga yang dijual relative lebih
murah dibanding toko yang lain. B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Gambar 1.2. dapat diketahui Berdasarkan latar belakang masalah diatas
bahwa omset Media Swalayan setiap tahunnya maka pokok permasalahan dalam penelitian ini
lebih dari dua ratus juta rupiah. Omset Media adalah:
Swalayan pada Tahun 2013 mengalami 1. Tjiptono Apakah tata ruang toko
peningkatan sebesar 5.2% dibanding dengan berpengaruh positif terhadap keputusan
tahun sebelumnya. Kemudian pada tahun 2014 pembelian di Media Swalayan Situbondo?
omset Media Swalayan mengalami penurunan 2. Apakah harga berpengaruh positif terhadap
sebesar 7.7% dibanding tahun sebelumnya. keputusan pembelian di Media Swalayan
Penurunan kembali terjadi pada tahun Situbondo?
berikutnya, namun kali ini penurunan tidak 3. Apakah keragaman produk berpengaruh
sebesar Tahun 2014. Pada tahun 2015 positif terhadap keputusan pembelian di
penurunan terjadi sebanyak 1.4% dibandingkan Media Swalayan Situbondo?
dengan tahun sebelumnya. Pada tahun 2016
C. Tujuan Penelitian
omset Media Swalayan mengalami peningkatan
sebesar 0.03% dibanding tahun sebelumnya. Hal

Fakultas Ekonomi
5 Universitas Muhammadiyah Jember
2017
1. Mengetahui pengaruh tata ruang toko Layout yang baik akan mampu membuat
terhadap keputusan pembelian di Media konsumen betah berkeliling lebih lama dan
Swalayan Situbondo membelanjakan uangnya lebih banyak.
2. Mengetahui pengaruh harga terhadap Store layout dapat mempengaruhi keadaan
keputusan pembelian di Media Swalayan emosi pelanggan. Keadaan emosi pelanggan
Situbondo terdiri perasaan senang dan perasaan yang dapat
3. Mengetahui pengaruh keragaman produk mem-bangkitkan keinginan, baik yang muncul
terhadap keputusan pembelian di Media secara psikologis ataupun keinginan yang
Swalayan Situbondo. bersifat mendadak untuk melakukan pembelian.
D. Kajian Pustaka Turley dan Milliman (2000:47) menyatakan
bahwa untuk mengukur store layout digunakan
1. Keputusan Pembelian
indikator sebagai berikut: (1) Alokasi luas
Keputusan pembelian adalah tahap dalam
ruangan yang sesuai, (2) Penempatan meja/
proses pengambilan keputusan dimana
kursi yang sesuai dan (3) Penempatan ruangan
konsumen benar-benar membeli (Kotler,
yang baik.
2009:228). Pengambilan keputusan merupakan
suatu kegiatan individu yang secara langsung 3. Harga
terlibat dalam mendapatkan dan Kotler (2009:56) menyatakan bahwa harga
mempergunakan barang yang ditawarkan. adalah salah satu bauran pemasaran yang
Keputusan pembelian adalah sebuah pendekatan menghasilkan pendapatan, unsur lainnya
penyelesaian masalah pada kegiatan manusia menghasilkan biaya. Hal ini juga dibenarkan
untuk membeli suatu barang atau jasa dalam oleh Ma’ruf, (2005:23) yang menyatakan
memenuhi keinginan dan kebutuhannya yang bahwa harga adalah satu-satunya unsur dalam
terdiri dari pengenalan kebutuhan dan berbagai unsur bauran pemasaran yang akan
keinginan, pencarian informasi, evaluasi mendatangkan laba bagi peritel, sedangkan
terhadap alternatif pembelian, keputusan
unsur-unsur yang lainnya menghabiskan biaya.
pembelian, dan tingkah laku setelah pembelian
Jadi sangat wajar jika harga mempunyai
(Swastha dan Handoko, 2010:162).
pengaruh yang tidak kecil terhadap pendapatan
Keputusan pembelian merupakan kegiatan dan laba bersih perusahaan.
individu yang secara langsung terlibat dalam Kotler dan Amstrong (2012) mengemukakan
pengambilan keputusan untuk melakukan harga adalah sejumlah uang yang ditukarkan
pembelian terhadap produk yang ditawarkan untuk sebuah produk atau jasa. Lebih jauh lagi,
oleh penjual. Ada tiga aktivitas yang harga adalah sejumlah nilai yang konsumen
berlangsung dalam proses keputusan pembelian tukarkan untuk jumlah manfaat dengan
oleh konsumen, yaitu (Hahn, 2002:32):
memiliki atau menggunakan suatu barang atau
a. Rutinitas konsumen dalam melakukan jasa. Harga merupakan hal yang diperhatikan
pembelian. konsumen saat melakukan pembelian. Sebagian
b. Kualitas yang diperoleh dari suatu konsumen bahkan mengidentifikasikan harga
keputusan pembelian. dengan nilai.
c. Komitmen atau loyalitas konsumen untuk Harga merupakan salah satu penentu
tidak akan mengganti keputusan yang keberhasilan suatu perusahaan karena harga
sudah biasa dibeli dengan pesaing.. menentukan seberapa besar keuntungan yang
2. Tata ruang toko akan diperoleh perusahann dari penjualan
Layout toko akan mengundang masuk atau produknya baik berupa barang maupun jasa.
menyebabkan pelanggan menjauhi toko tersebut Menetapkan harga terlalu tinggi menyebabkan
ketika konsumen melihat bagian dalam toko penjualan akan menurun, namun jika harga
tersebut melalui etalase atau pintu masuk.

Fakultas Ekonomi
6 Universitas Muhammadiyah Jember
2017
terlalu rendah akan mengurangi keuntungan Tata Ruang
yang dapat diperoleh organisasi perusahaan. Toko (X1)
4. Keragaman Produk
Kotler dan Keller (2007:15) mendefinisikan Keputusan
keragaman produk adalah kumpulan seluruh Harga (X2) Pembelian
produk dan barang yang ditawarkan penjual (Y)
tertentu kepada pembeli. Sedangkan Simamora Keragaman
(2000:441) mendefinisikan keragaman produk Produk (X3)
(product assortment) ialah seperangkat lini
produk dan unsur yang ditawarkan oleh penjual Gambar 2.1. Kerangka Konseptual
tertentu pada para pembeli. Dari definisi di atas
dapat dirumuskan bahwa keragaman produk F. Hipotesis
adalah sekumpulan dari keseluruhan lini produk H1: Tata ruang toko berpengaruh positif
dan jenis produk yang ditawarkan oleh penjual terhadap keputusan pembelian
kepada pembeli, termasuk di dalamnya jumlah H2: Harga berpengaruh positif terhadap
lini produk, pilihan ukuran produk, pilihan keputusan pembelian
warna dan pilihan.
H3: Keragaman produk berpengaruh positif
Benson (2007:136) menyatakan bahwa terhadap keputusan pembelian
indikator keragaman produk dalam adalah
sebaga berikut (1) Ukuran produk yang II. METODE PENELITIAN
beragam, (2) Jenis produk yang beragam, (3)
Bahan produk yang beragam, (4) Desain produk A. Desain Penelitian
yang beragam. (5) Kualitas produk yang Desain penelitian dalam penelitian ini adalah
beragam. Sedangkan Nursanah (2010:87) eksplanatori. Penelitian Eksplanatori adalah
menjelaskan bahwa indikator keragaman produk penelitian yang bertujuan untuk menguji suatu
adalah kelengkapan produk yang ditawarkan, teori atau hipotesis guna memperkuat atau
merk produk yang ditawarkan, variasi ukuran mungkin menolak teori atau hipotesis dari hasil
produk yang ditawarkan dan variasi kualitas penelitian yang sudah ada.
produk yang ditawarkan.
B. Populasi dan Sampel
Keputusan tentang penempatan produk Sugiyono (2010:115) mengatakan populasi
berkaitan dengan ketersediaan produk atau adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
keragaman produk dalam jumlah yang sesuai objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
dan di lokasi yang sangat tepat (Tjiptono, karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
2005:39). Semakin beragamnya jumlah dan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
jenis produk yang dijual di suatu tempat maka kesimpulannya. Populasi Populasi didalam
konsumen akan merasa puas jika ia melakukan penelitian ini adalah seluruh konsumen Media
pembelian di tempat tersebut dan ia tidak perlu Swalayan Situbondo.
melakukan pembelian di tempat yang lain dan
hal serupa akan ia ulangi untuk pembelian Roscoe dalam buku Sugiyono (2010:131)
berikutnya. memberikan saran-saran tentang ukuran sampel
untuk penelitian. Bila dalam penelitian akan
E. Kerangka Konseptual melakukan analisis dengan multivariate
(korelasi atau regresi ganda misalnya), maka
jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari
jumlah variabel yang diteliti. Sehingga jumlah
sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 10 kali lebih besar dari jumlah variabel

Fakultas Ekonomi
7 Universitas Muhammadiyah Jember
2017
(3 variabel independen dan 1 variabel
dependen), yakni 4 x 10 = 40 sampel.
Dalam penelitian ini, metode pengambilan
sampel menggunakan pemilihan sampel dari III.HASIL DAN PEMBAHASAN
populasi secara tidak acak (non probability) A. Uji Instrumen Data
dengan pertimbangan bahwa ukuran populasi
1. Uji Validitas
tidak diketahui secara pasti, maka untuk
mempermudah pengambilan sampel digunakan Tabel 3.1. Hasil Uji Validitas
purposive sampling. Purposive sampling Pernyataa Sig (2-
digunakan karena peneliti memandang bahwa α Keterangan
n tailed)
individu-individu tertentu saja yang dapat Tata ruang toko
mewakili dan karena peneliti memiliki kriteria 0,0
tertentu yang dipertimbangkan untuk mewakili x.1.1 0,000 < valid
5
seluruh sampel. Dalam penelitian ini kriteria x.1.2 0,000 <
0,0
valid
adalah sebagai berikut: 5
0,0
a. Konsumen Media Swalayan baik wanita x.1.3 0,000 < valid
5
maupun laki-laki x.1.4 0,000 <
0,0
valid
b. Konsumen Media Swalayan minimal 5
0,0
berusia 17 tahun x.1.5 0,000 < valid
5
c. Konsumen Media Swalayan minimal Harga
melakukan pembelian dua kali 0,0
x.2.1 0,000 < valid
C. Teknik Pengumpulan Data 5
0,0
Pengumpulan data pada penelitian ini x.2.2 0,000 < valid
5
menggunakan wawancara dan kuisioner. x.2.3 0,000 <
0,0
valid
Kuesioner yang digunakan menggunakan skala 5
likert, dimana isinya adalah serangkaian 0,0
x.2.4 0,000 < valid
5
pernyataan yang dirumuskan sesuai dengan 0,0
variabel yang sedang diteliti. x.2.5 0,000 < valid
5
D. Analisis Data Keragaman produk
0,0
Alat analisis yang digunakan pada penelitian x.3.1 0,000 < valid
5
ini adalah regresi linier berganda. Berikut 0,0
x.3.2 0,000 < valid
persamaan yang dibuat berdasarkan variabel 5
yang digunakan dalam penelitian ini: 0,0
x.3.3 0,000 < valid
5
Y = a + b1X1+b2X2 + b3X3 + e x.3.4 0,000 <
0,0
valid
5
Analisis data menggunakan uji instrumen 0,0
x.3.5 0,000 < valid
penelitian (uji validitas dan uji reliabilitas), uji 5
asumsi klasik (uji multikolinieritas, uji Keputusan pembelian
heteroskedastisitas dan uji normalitas), uji y.1 0,000 <
0,0
Valid
hipotesis dan analisis koefisien determinasi. 5
0,0
y.2 0,000 < Valid
5
0,0
y.3 0,000 < Valid
5
0,0
y.4 0,000 < Valid
5
y.5 0,000 < 0,0 Valid

Fakultas Ekonomi
8 Universitas Muhammadiyah Jember
2017
5 perubahan. Hal ini juga mengindikasikan
Berdasarkan Tabel 3.1 diketahui bahwa bahwa tata ruang toko berpengaruh positif
seluruh nilai sig 2-tailed lebih kecil daripada terhadap keputusan pembelian konsumen, yang
0.05, sehingga kuisioner yang digunakan berarti jika tata ruang toko semakin baik maka
dinyatakan valid. keputusan konsumen untuk berbelanja di Media
Swalayan juga akan semakin meningkat.
2. Uji Reliabilitas
b2 = 0.329 artinya jika nilai dari harga
Tabel 3.2. Hasil Uji Reliabilitas meningkat sebesar satu satuan maka keputusan
N Cronbach’s Cutt pembelian konsumen akan meningkat sebesar
Variabel
o Alpha off 0.329 satuan, dengan asumsi variabel tata ruang
1 Tata ruang toko 0,723 > 0.7 toko dan keragaman produk dalam keadaan
2 Harga 0,719 > 0.7 konstan atau tidak mengalami perubahan. Hal
ini juga mengindikasikan bahwa harga
3 Keragaman produk 0,726 > 0.7
berpengaruh positif terhadap keputusan
4 Keputusan pembelian 0,770 > 0.7 pembelian konsumen, yang berarti jika harga
Tabel 3.2 menunjukkan bahwa semua barang yang dijual oleh Media Swalayan
variabel mempunyai nilai cronbach’s alpha di semakin terjangkau maka keputusan konsumen
atas 0.7, sehingga kuesioner dinyatakan handal untuk berbelanja di Media Swalayan juga akan
atau reliabel. semakin meningkat.
B. Analisis Regresi Linier Berganda b3 = 0.302 artinya jika nilai dari keragaman
Analisis regresi linier berganda dilakukan produk meningkat sebesar satu satuan maka
untuk mengetahui adanya hubungan secara keputusan pembelian konsumen akan
linier antara variabel dependen dengan variabel- meningkat sebesar 0.302 satuan, dengan asumsi
variabel independen. Analisis ini digunakan variabel tata ruang toko dan harga dalam
untuk memprediksi nilai dari variabel dependen keadaan konstan atau tidak mengalami
apabila nilai variabel independen mengalami perubahan. Hal ini juga mengindikasikan
kenaikan atau penurunan Ghozali (2013:85) bahwa keragaman produk berpengaruh positif
terhadap keputusan pembelian konsumen, yang
Tabel 3.3. Hasil Analisis Regresi Berganda berarti jika produk yang dijual oleh Media
No Variabel Koefisien Salayan semakin beragam maka akan
1 Konstanta 0.533 meningkatkan keputusan konsumen untuk
2 Tata ruang toko 0.330 membeli barang di Media Swalayan.
3 Harga 0.329
C. Uji Hipotesis
Keragaman 0.302
4 Tabel 3.4. Hasil Uji Hipotesis
produk
Konstanta sebesar 0.533 menunjukkan Variabel Sig. α
ketika tata ruang toko, harga dan keragaman Lokasi 0.022 < 0.05
produk sama dengan nol maka keputusan Harga 0.016 < 0.05
pembelian konsumen sebesar 0.533 satuan. Kualitas Pelayanan 0.001 < 0.05
b1 = 0.330 artinya jika nilai dari tata ruang Hasil uji parsial dari variabel tata ruang toko
toko meningkat sebesar satu satuan maka mempunyai nilai signifikansi hitung sebesar
keputusan pembelian konsumen akan 0.022 lebih kecil dari 0.05, yang berarti bahwa
meningkat sebesar 0.330 satuan, dengan asumsi hipotesis yang menyatakan tata ruang toko
variabel harga dan keragaman produk dalam berpengaruh positif signifikan terhadap
keadaan konstan atau tidak mengalami keputusan pembelian diterima. Hal ini juga

Fakultas Ekonomi
9 Universitas Muhammadiyah Jember
2017
menunjukkan bahwa semakin baik tata ruang di 0.852, yang berarti 84.6% variasi variabel
toko Media Swalayan akan berdampak pada keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh tata
semakin meningkatnya keputusan pembelian ruang toko, harga dan keragaman produk,
konsumen. sedangkan sisanya sebesar 0.154 atau 15.4%
diterangkan oleh variabel lain yang tidak diteliti
Harga mempunyai nilai signifikansi hitung
dalam penelitian ini, seperti kualitas pelayanan,
sebesar 0.016 lebih kecil dari 0.05, yang berarti
pendapatan konsumen, selera konsumen dan
bahwa hipotesis yang menyatakan harga
lainnya.
berpengaruh positif signifikan terhadap
keputusan pembelian diterima. Hal ini juga E. Pembahasan
menunjukkan bahwa semakin terjangkau harga 1. Pengaruh tata ruang toko terhadap keputusan
barang yang dijual oleh Media Swalayan akan pembelian
berdampak pada semakin meningkatnya Hasil pengujian hipotesis membuktikan
keputusan pembelian konsumen. bahwa tata ruang toko mempunyai pengaruh
Hasil uji parsial dari variabel keragaman positif terhadap keputusan pembelian. Artinya
produk mempunyai nilai signifikansi hitung jika Media Swalayan Situbondo
sebesar 0.022 lebih kecil dari 0.05, yang berarti mengalokasikan luas ruangan untuk kasir,
bahwa hipotesis yang menyatakan keragaman memajang barang dan lebar jalan dengan tepat
produk berpengaruh positif signifikan terhadap dan sesuai kebutuhan, penataan dan
keputusan pembelian diterima. Hal ini juga pengelompokan barang di memudahkan
menunjukkan bahwa semakin beragam barang konsumen untuk memilih barang yang akan
yang dijual di Media Swalayan akan berdampak dibeli dan pengaturan arus lalu lintas di dalam
pada semakin meningkatnya keputusan toko memberikan konsumen kenyamanan serta
konsumen untuk membeli barang di Media kemudahan untuk melewati setiap sudut toko,
Swalayan. maka akan meningkatkan keputusan pembelian
konsumen. Hasil ini mendukung hipotesis yang
Hasil uji F menunukkan nilai signifikansi diajukan, yaitu tata ruang toko berpengaruh
lebih kecil dari 0.05 maka tata ruang toko, positif terhadap keputusan pembelian. Hasil ini
harga dan keragaman produk mempunyai sesuai dengan pernyataan Purwaningsih
pengaruh positif dan signifikan terhadap (2011:23) bahwa tata ruang toko (store layout)
keputusan pembelian. Sehingga hipotesis yang merupakan salah satu elemen dari suasana toko,
menyatakan tata ruang toko, harga dan yang merupakan karakteristik fisik yang sangat
keragaman produk berpengaruh positif penting bagi setiap bisnis ritel, hal ini berperan
signifikan terhadap keputusan pembelian sebagai penciptaan suasana yang nyaman sesuai
terbukti kebenarannya atau H4 diterima. dengan keinginan konsumen dan membuat
D. Analisis Koefisien Determinasi konsumen ingin berlama-lama berada di dalam
Koefisien determinasi merupakan besaran toko dan secara tidak langsung merangsang
yang menunjukkan besarnya variasi variabel konsumen untuk melakukan pembelian. Hasil
dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel ini uga didukung oleh penelitian Ditriami, dkk
independennya. (2014) dan Khair (2016) yang membuktikan
bahwa tata ruang toko memiliki pengaruh yang
Tabel 3.5. Hasil Koefisien Determinasi positif terhadap keputusan pembelian.
Kriteria Koefisien 2. Pengaruh harga terhadap keputusan
Adjusted R Square 0.852 pembelian
Pengujian hipotesis membuktikan bahwa
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai
harga mempunyai pengaruh positif terhadap
adjusted R square dalam penelitian ini sebesar

Fakultas Ekonomi
10 Universitas Muhammadiyah Jember
2017
keputusan pembelian. Artinya jika Harga di tempat tersebut dan ia tidak perlu melakukan
produk di Media Swalayan Situbondo pembelian di tempat yang lain dan hal serupa
terjangkau, harga produk dapat bersaing dengan akan dia ulangi untuk pembelian berikutnya.
swalayan sejenis lainnya dan Media Swalayan Penelitian Mimi (2015) juga membuktikan hal
memberikan potongan harga pada produk- yang sama, bahwa keragaman produk memiliki
produk tertentu, maka akan meningkatkan pengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
keputusan konsumen untuk membeli barang di
Media Swalayan. Hasil ini mendukung IV. KESIMPULAN
hipotesis yang diajukan, yaitu harga Berdasarkan pengujian secara statistik yang
berpengaruh positif terhadap keputusan telah dilakukan, maka kesimpulan dalam
pembelian. Hasil ini sesuai dengan pernyataan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tjiptono (2008:43) bahwa suatu hal yang lazim 1) Tata ruang toko secara parsial memiliki
bahwa seorang konsumen menginginkan pengaruh positif signifikan terhadap
produk yang berkualitas dengan harga keputusan pembelian. Artinya semakin baik
terjangkau, dan inilah mengapa faktor harga tata ruang di toko Media Swalayan akan
menjadi penting. Monroe (2005:48) berdampak pada semakin meningkatnya
mengemukakan bahwa harga merupakan keputusan pembelian konsumen
pengorbanan ekonomis yang dilakukan 2) Harga secara parsial memiliki pengaruh
pelanggan untuk memperoleh produk atau jasa. positif signifikan terhadap keputusan
Selain itu harga salah satu faktor penting pembelian. Artinya semakin terjangkau
konsumen dalam mengambil keputusan untuk harga barang yang dijual oleh Media
melakukan transaksi atau tidak. Hasil ini juga Swalayan akan berdampak pada semakin
diperkuat oleh penelitian Qomariah (2011) yang meningkatnya keputusan pembelian
membuktikan bahwa harga memiliki pengaruh konsumen
yang positif terhadap keputusan pembelian. 3) Keragaman produk secara parsial
Pada objek penelitian yang berbeda Mimi berpengaruh positif signifikan terhadap
(2015) juga membuktikan bahwa harga keputusan pembelian. Artinya semakin
berpengaruh positif terhadap keputusan beragam barang yang dijual di Media
pembelian. Swalayan akan berdampak pada semakin
meningkatnya keputusan konsumen untuk
3. Pengaruh keragaman produk terhadap membeli barang di Media Swalayan.
keputusan pembelian 4) Tata ruang toko, harga dan keragaman
Hasil pengujian membuktikan bahwa produk secara simultan berpengaruh positif
keragaman produk mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
terhadap keputusan pembelian. Artinya jika pembelian konsumen. Hal ini menunjukkan
Media Swalayan Situbondo menyediakan jika tata ruang toko semakin baik, harga
berbagai macam produk yang dapat memenuhi barang yang dijual oleh Media Swalayan
kebutuhan konsumen serta menjual suatu semakin terjangkau dan produk yang dijual
produk dengan merek yang beragam, berbagai oleh Media Salayan semakin beragam,
macam ukuran dan berbagai macam kualitas maka akan memnyebabkan terjadinya
yang berbeda, maka akan meningkatkan peningkatan keputusan pembelian
keputusan konsumen untuk membeli barang di
Media Swalayan. Hasil ini sesuai dengan DAFTAR PUSTAKA
pernyataan Kotler dan Keller (2007:15) bahwa [1] Alma, Buchari. 2008. Manajemen
semakin beragamnya jumlah dan jenis produk Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Alfabeta,
yang dijual di suatu tempat maka konsumen Bandung.
akan merasa puas jika dia melakukan pembelian

Fakultas Ekonomi
11 Universitas Muhammadiyah Jember
2017
[2] Assauri, Sofjan. 2009. Manajemen Terhadap Keputusan Pembelian di Ranch
Pemasaran Dasar, Konsep dan Strategi. Market. Jurnal Ekonomi, Volume XX, No.
Edisi. Pertama. Raja Grafindo Persada, 01, Maret 2015: 89-102.
Jakarta. [16] Monroe, K.B.. 2005. Pricing, Making
[3] Benson. 2007. From business strategy to Profitable Decissions, Second Edition,
ITaction, Right decisions for a bottonline. McGraw Hill, New York.
Jhon willey andsons, Inc, New jersey. [17] Nursanah. 2010. Analisis Pengaruh
[4] Berman, Barry and Joel R. Evans. 2007. Keragaman Produk, Kualitas Pelayanan
Retail Management. Prentice Hall, New Dan Kepuasan Pelanggan Terhadap
Jersey. Loyalitas Pelanggan Pada PT. Hero
[5] Dharmmesta, Basu Swastha dan Handoko Supermarket (Studi Kasus: Pelanggan PT
T. Hani. 2005. Manajemen Pemasaran: Hero Supermarket Tarogong Cilandak,
Analisis Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Jak-Sel). Penelitian Tidak Dipublikasikan.
BPFE. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas
[6] Ditriami, L.N., Kirya, K.I. & Suwendra, Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
W.I. 2014. Pengaruh Tata Ruang Toko dan [18] Schiffman dan Kanuk. 2008. Perilaku
Minat Beli Konsumen Terhadap Pembelian konsumen. Edisi 7. Jakarta: Indeks
Produk Pada Butik IO/CO. e-Journal [19] Simamora, Henry. 2000. Manajemen
Bisma Universitas Pendidikan Ganesha, Pemasaran Internasional. Cetakan
Vol. 7. Pertama. Salemba Empat, Jakarta.
[7] Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis [20] Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Multivariate Dengan Program SPSS 21. Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta,
Edisi Keempat. Universitas Diponegoro, Bandung.
Semarang. [21] Suhartanto, Dwi dan Nuralia, Ane. 2001.
[8] Hahn, Fred E. 2002. Beriklan dan Citra Supermarket: Pengaruhnya Terhadap
Berpromosi Sendiri.: PT. Gramedia. Perilaku Konsumen. Jurnal Kajian Bisnis,
Pustaka Utama, Jakarta. No.23. STIE Widya Wiwaha, Yogyakarta.
[9] Khair, Hazmanan. 2016. Dampak Atribut [22] Swastha, Basu. 2007. Manajemen
Toko Terhadap Keputusan Pembelian Pada Pemasaran. Edisi Kedelapan. Cetakan
Indomaret Dept Store di Medan. Jurnal Kedelapan. Liberty, Jakarta.
Ilmiah Manajemen dan Bisnis, Volume 2, [23] Swastha, Basu dan Handoko. 2010.
Nomor 1. Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku
[10] Kotler, Philip. 2009. Manajemen Konsumen. BPFE, Yogyakarta.
Pemasaran. Jakarta: PT. Indeks [24] Tjiptono, Fandy. 2005. Manajemen Jasa.
[11] Kotler, Philip and Gary Armstrong. 2012. Yogyakarta: Andi Offset.
Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi. 13. Jilid [25] Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi
1. Erlangga, Jakarta. Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset.
[12] Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. [26] Turley, L. W. & Milliman, R. E. 2000.
2007. Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Atmospheric Effects On Shopping
PT. Indeks, Jakarta. Behavior: A Review Of The Experimental
[13] Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Riset Evidence. Journal of Business Research,
Untuk Bisnis dan Ekonomi. Erlangga, 49: 193–211.
Jakarta. [27] Qomariah, Nurul. 2011. Faktor-Faktor
[14] Ma’ruf, Hendri. 2005. Pemasaran Ritel. Yang Mempengaruhi Keputusan
Jakarta: Gramedia Pustaka Konsumen Menabung di Bank Syariah
[15] Mimi, SA. 2015. Pengaruh Harga, Kualitas (Studi Kasus Pada Bank Syariah Mandiri
Pelayanan, Lokasi dan Keragaman Produk

Fakultas Ekonomi
12 Universitas Muhammadiyah Jember
2017
Cabang Jember). Jurnal Ekonomi
Akuntansi Dan Manajemen, Vol.X No.1.

Fakultas Ekonomi
13 Universitas Muhammadiyah Jember
2017

Anda mungkin juga menyukai