Oleh :
BAB I . PENDAHULUAN
3.2. Saran.......................................................................................... 53
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN.
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya
terdiri atas perairan , dan mempunyai laut serta potensi yang sangat besar. Oleh
karena itu, sangat disayangkan bila perikanan tidak digali secara optimal. Salah
satu ikan yang banyak dikonsumsi adalah ikan kakap merah. Ikan kakap merah
adalah jenis ikan laut yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan banyak digemari,
baik untuk dikonsumsi masyarakat atau untuk komoditas ekspor (Balekambang,
2013).
Ikan adalah hewan berdarah dingin, ciri khasnya adalah mempunyai tulang
belakang, insang dan sirip, terutama ikan sangat bergantung atas air sebagai
medium dimana tempat mereka tinggal. Ikan memiliki kemampuan didalam air
untuk bergerak dengan menggunakan sirip untuk menjaga keseimbangan
tubuhnya sehingga tidak tergantung pada arus atau gerakan air yang disebabkan
oleh arah angin.(Ikbal, 2010).
Ikan kakap merah adalah jenis ikan laut yang memiliki nilai nilai
ekonomis tinggi, bergizi, dan banyak digemari masyarakat. Sifat dari ikan kakap
merah yang mudah membusuk membutuhkan penanganan yang tepat untuk
menjaga kualitas ikan agar mendapatkan produk yang baik dan mempunyai
jaminan mutu. Pembekuan adalah proses mengawetkan produk makanan dengan
cara hampir seluruh kandungan air dalam produk menjadi es. Keadaan beku
menyebakan aktifitas mikrobiologi dan enzim terhambat sehingga daya simpan
produk menjadi panjang menyebabkan bakteri dan enzim terhambat, sehingga
daya awet ikan beku lebih besar dibandingkan dengan ikan yang hanya
didinginkan (Murniyati dan Sunarman, 2000).
Pengawetan ikan dengan suhu rendah merupakan proses
pengambilan/pemindahan panas dari tubuh ikan ke bahan lain. Pengolahan ikan
dengan suhu rendah lebih menekankan pada tujuan untuk menjaga sifat segar
ikan. Jadi ikan di buat dengan sedemikian rupa agar kondisi kesegarannya dapat
dipertahankan selama mungkin, yang dapat di golongkan dalam metode ini antara
lain pendinginan dan pembekuan. Pembekuan mempunyai prinsip yaitu
mengurangi aktifitas penyebab kebusukan. Suhu akhir dari proses pembekuan
dapat mencapai -45ºC. Proses pembekuan ikan harus dilakukan menggunakan
suhu minimal -35ºC, agar pembekuan berjalan dengan cepat dan tidak merusak
ikan. Selama pembekuan banyak sekali perubahan yang terjadi, baik perubahan
fisika, kimia, maupun biologi. Proses pembekuan yang dilakukan pada ikan
memiliki resiko pada produk olahan dan membutuhkan tindakan kontrol untuk
pencegahan (Adawyah, 2008).
1.3. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan fungsi – fungsi
manajemen di PT.Sukses Hasil Alam Nusaindo.
1.4. Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Memberikan penjelasan dan informasi tentang penerapan fungsi – fungsi
manajemen dan alur proses pengolahan ikan kakap merah di PT.Sukses Hasil
Alam Nusaindo.
2. Sebagai salah satu studi referensi bagi pihak – pihak yang membutuhkan.
BAB II. HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1 Perencanaan
Perencanaan adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan
sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menetukan tujuan
perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu.
Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil
tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat
digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan
proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan,
fungsi – fungsi lainnya tidak dapat berjalan.
Perencanaan merupakan proses menetapkan sasaran/tujuan dan tindakan yang perlu
untuk mencapai sasaran tadi. Proses menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi
kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik
yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi (Ahmad, 2012).
Fungsi perencanaan merupakan tindakan untuk menentukan sasaran
dan arah yang dipilih. Di dalam perencanaan dituntut adanya kemampuan
untuk meramalkan, mewujudkan, dan melihat kedepan dengan dilandasi oleh
tujuan – tujuan tertentu. Perencanaan merupakan proses mempersiapkan
kegiatan – kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai
tujuan tertentu.
2.2. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah proses yang menyangkut bagaimana strategi
dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah
struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi
yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi
dapat bekerja secar efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi.
Downey dan Ericson, (1992), pengorganisasian dikatakan proses
penciptaan hubungan antara fungsi, personalia dan faktor-faktor fisik agar
semua pekerjaan dapat dilaksanakan secara bermanfaat serta terarah pada
suatu tujuan. Langkah – langkah dalam pengorganisasian adalah:
a. Memperinci seluruh pekerjaan yang harus dikerjakan untuk mencapai
tujuan organisasi,
b. Membagi beban kerja dalam aktifitas yang secara logis dan
menyenangkan.
c. Mengkombinasikan pekerjaan anggota perusahaan dalam cara logis dan
efisien.
Fungsi pengorganisasian merupakan tindakan mengatur dan membagi-bagi
bidang pekerjaan antara kelompok yang ada. Setelah terbentuk kelompok yang
diperlukan, fungsi pengorganisasian akan menetapkan dan memperinci hubunganhubungan yang
diperlukan. Pengorganisasian adalah pengaturan kerja bersama
sumber daya keuangan, fisik, dan manusia dalam organisasi (Handoko, 2003).
Pengorganisasian ialah penentuan sumber daya dan kegiatan yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi, proses perancangan dan
pengembangan suatu organisasi yang akan dapat membawa hal-hal tersebut
kearah tujuan, penugasan tanggung jawab tertentu, pendelegasian wewenang yang
diperlukan kepada individu-individu untuk melaksanakan tugas-tugasnya
(Handoko, 2003). Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan organisasi (Fuad, 2003). Lebih lanjut dikatakan bahwa organisasi
adalah proses kerja sama dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan secara
efektif dan efisien. Jadi, dalam setiap organisasi terjandung tiga unsur yaitu :
1) Kerja sama
2) Dua orang atau lebih
3) Tujuan yang hendak dicapai.
Sedangkan kegiatan – kegiatan dalam pengorganisasian adalah:
1) Menyusun strukur organisasi
2) Menentukan pekerjaan yang harus dikerjakan
3) Memilih, menempatkan dan mengembangkan karyawan
4) Merumuskan garis kegiatan perusahaan
5) Membentuk sejumlah hubungan dalam organisasi dan kemudian menunjuk
Stafnya.
2.3. Pengarahan
Pengarahan adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua
anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan
manajerial (Ahmad, 2012). Pengarahan merupakan suatu fungsi kepemimpinan
manajer untuk meningkatkan efektifitas dan efesiensi kerja secara maksimal serta
menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis dan lain sebagainya.
Pengarahan juga dapat diartikan sebagai suatu tindakan untuk mengusahakan agar
semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan
perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya
menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh
kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara
efektif (Ahmad, 2012).
Fungsi pengarahan merupakan tindakan untuk meransang anggota-anggota
kelompok agar melaksanakan tugas-tugas yang telah dibebankan dengan baik.
Pengarahan adalah suatu proses pembimbingan, pemberi petunjuk, dan intruksi
kepada bawahan agar mereka bekerja sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan. Pengarahan (directing) adalah keinginan untuk membuat orang lain
menggunakan kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan secara efektif dan pada
tempatnya demi kepentingan jangka panjang perusahaan. Termasuk didalamnya
memberitahukan orang lain apa yang harus dilakukan dengan nada yang
bervariasi mulai dari nada tegas sampai meminta atau bahkan mengancam
(Downey dan Ericson, 1992).
3.2. Saran
Dikatakan bahwa kita harus banyak belajar untuk meningkatan pengetahuan kita baik cara
penyusun makalah karena ini salah satu batu sandungan untuk peyusunan proposal kedepan dan
dasar-dasar manajemen inilah kita mengetahui penerapan dan fungsi manajemen dalam usaha
perikanan skala kecil
DAFTAR PUSTAKA
https://repository.polipangkep.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/
NzlmN2Y0ODI3YWQ3YTQ0MDU3M2QxMGIxZGY2NGVhMTVkYzhmNTUxMA==.pdf