Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH

PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN DALAM USAHA PERIKANAN SKALA KECIL

Oleh :

Muhamad Rahul Marasabessy


05172211015

PROGRAM STUDI AKUAKULTUR


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2023
DAFTAR ISI

BAB I . PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ........................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ..................................................................... 5

1.3. Tujuan Penelitian ....................................................................... 5

1.4. Manfaat Penelitian ..................................................................... 5

BAB II. HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1. Perencanaan (Planning)..............................................................34

2.2. Pengorganisasian (Organizing).................................................. 35

2.3. Pelaksanaan (Actuating)............................................................. 39

2.4. Pengawasan (Controling)........................................................... 50

BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan ............................................................................... 53

3.2. Saran.......................................................................................... 53

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN.
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya
terdiri atas perairan , dan mempunyai laut serta potensi yang sangat besar. Oleh
karena itu, sangat disayangkan bila perikanan tidak digali secara optimal. Salah
satu ikan yang banyak dikonsumsi adalah ikan kakap merah. Ikan kakap merah
adalah jenis ikan laut yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan banyak digemari,
baik untuk dikonsumsi masyarakat atau untuk komoditas ekspor (Balekambang,
2013).
Ikan adalah hewan berdarah dingin, ciri khasnya adalah mempunyai tulang
belakang, insang dan sirip, terutama ikan sangat bergantung atas air sebagai
medium dimana tempat mereka tinggal. Ikan memiliki kemampuan didalam air
untuk bergerak dengan menggunakan sirip untuk menjaga keseimbangan
tubuhnya sehingga tidak tergantung pada arus atau gerakan air yang disebabkan
oleh arah angin.(Ikbal, 2010).
Ikan kakap merah adalah jenis ikan laut yang memiliki nilai nilai
ekonomis tinggi, bergizi, dan banyak digemari masyarakat. Sifat dari ikan kakap
merah yang mudah membusuk membutuhkan penanganan yang tepat untuk
menjaga kualitas ikan agar mendapatkan produk yang baik dan mempunyai
jaminan mutu. Pembekuan adalah proses mengawetkan produk makanan dengan
cara hampir seluruh kandungan air dalam produk menjadi es. Keadaan beku
menyebakan aktifitas mikrobiologi dan enzim terhambat sehingga daya simpan
produk menjadi panjang menyebabkan bakteri dan enzim terhambat, sehingga
daya awet ikan beku lebih besar dibandingkan dengan ikan yang hanya
didinginkan (Murniyati dan Sunarman, 2000).
Pengawetan ikan dengan suhu rendah merupakan proses
pengambilan/pemindahan panas dari tubuh ikan ke bahan lain. Pengolahan ikan
dengan suhu rendah lebih menekankan pada tujuan untuk menjaga sifat segar
ikan. Jadi ikan di buat dengan sedemikian rupa agar kondisi kesegarannya dapat
dipertahankan selama mungkin, yang dapat di golongkan dalam metode ini antara
lain pendinginan dan pembekuan. Pembekuan mempunyai prinsip yaitu
mengurangi aktifitas penyebab kebusukan. Suhu akhir dari proses pembekuan
dapat mencapai -45ºC. Proses pembekuan ikan harus dilakukan menggunakan
suhu minimal -35ºC, agar pembekuan berjalan dengan cepat dan tidak merusak
ikan. Selama pembekuan banyak sekali perubahan yang terjadi, baik perubahan
fisika, kimia, maupun biologi. Proses pembekuan yang dilakukan pada ikan
memiliki resiko pada produk olahan dan membutuhkan tindakan kontrol untuk
pencegahan (Adawyah, 2008).

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah yang dalam
penelitian ini adalah: bagaimana penerapan fungsi – fungsi manajemen di
PT.Sukses Hasil Alam Nusaindo?

1.3. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan fungsi – fungsi
manajemen di PT.Sukses Hasil Alam Nusaindo.

1.4. Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Memberikan penjelasan dan informasi tentang penerapan fungsi – fungsi
manajemen dan alur proses pengolahan ikan kakap merah di PT.Sukses Hasil
Alam Nusaindo.
2. Sebagai salah satu studi referensi bagi pihak – pihak yang membutuhkan.
BAB II. HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Perencanaan
Perencanaan adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan
sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menetukan tujuan
perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu.
Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil
tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat
digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan
proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan,
fungsi – fungsi lainnya tidak dapat berjalan.
Perencanaan merupakan proses menetapkan sasaran/tujuan dan tindakan yang perlu
untuk mencapai sasaran tadi. Proses menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi
kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik
yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi (Ahmad, 2012).
Fungsi perencanaan merupakan tindakan untuk menentukan sasaran
dan arah yang dipilih. Di dalam perencanaan dituntut adanya kemampuan
untuk meramalkan, mewujudkan, dan melihat kedepan dengan dilandasi oleh
tujuan – tujuan tertentu. Perencanaan merupakan proses mempersiapkan
kegiatan – kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai
tujuan tertentu.

2.2. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah proses yang menyangkut bagaimana strategi
dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah
struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi
yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi
dapat bekerja secar efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi.
Downey dan Ericson, (1992), pengorganisasian dikatakan proses
penciptaan hubungan antara fungsi, personalia dan faktor-faktor fisik agar
semua pekerjaan dapat dilaksanakan secara bermanfaat serta terarah pada
suatu tujuan. Langkah – langkah dalam pengorganisasian adalah:
a. Memperinci seluruh pekerjaan yang harus dikerjakan untuk mencapai
tujuan organisasi,
b. Membagi beban kerja dalam aktifitas yang secara logis dan
menyenangkan.
c. Mengkombinasikan pekerjaan anggota perusahaan dalam cara logis dan
efisien.
Fungsi pengorganisasian merupakan tindakan mengatur dan membagi-bagi
bidang pekerjaan antara kelompok yang ada. Setelah terbentuk kelompok yang
diperlukan, fungsi pengorganisasian akan menetapkan dan memperinci hubunganhubungan yang
diperlukan. Pengorganisasian adalah pengaturan kerja bersama
sumber daya keuangan, fisik, dan manusia dalam organisasi (Handoko, 2003).
Pengorganisasian ialah penentuan sumber daya dan kegiatan yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi, proses perancangan dan
pengembangan suatu organisasi yang akan dapat membawa hal-hal tersebut
kearah tujuan, penugasan tanggung jawab tertentu, pendelegasian wewenang yang
diperlukan kepada individu-individu untuk melaksanakan tugas-tugasnya
(Handoko, 2003). Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan organisasi (Fuad, 2003). Lebih lanjut dikatakan bahwa organisasi
adalah proses kerja sama dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan secara
efektif dan efisien. Jadi, dalam setiap organisasi terjandung tiga unsur yaitu :
1) Kerja sama
2) Dua orang atau lebih
3) Tujuan yang hendak dicapai.
Sedangkan kegiatan – kegiatan dalam pengorganisasian adalah:
1) Menyusun strukur organisasi
2) Menentukan pekerjaan yang harus dikerjakan
3) Memilih, menempatkan dan mengembangkan karyawan
4) Merumuskan garis kegiatan perusahaan
5) Membentuk sejumlah hubungan dalam organisasi dan kemudian menunjuk
Stafnya.
2.3. Pengarahan
Pengarahan adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua
anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan
manajerial (Ahmad, 2012). Pengarahan merupakan suatu fungsi kepemimpinan
manajer untuk meningkatkan efektifitas dan efesiensi kerja secara maksimal serta
menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis dan lain sebagainya.
Pengarahan juga dapat diartikan sebagai suatu tindakan untuk mengusahakan agar
semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan
perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya
menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh
kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara
efektif (Ahmad, 2012).
Fungsi pengarahan merupakan tindakan untuk meransang anggota-anggota
kelompok agar melaksanakan tugas-tugas yang telah dibebankan dengan baik.
Pengarahan adalah suatu proses pembimbingan, pemberi petunjuk, dan intruksi
kepada bawahan agar mereka bekerja sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan. Pengarahan (directing) adalah keinginan untuk membuat orang lain
menggunakan kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan secara efektif dan pada
tempatnya demi kepentingan jangka panjang perusahaan. Termasuk didalamnya
memberitahukan orang lain apa yang harus dilakukan dengan nada yang
bervariasi mulai dari nada tegas sampai meminta atau bahkan mengancam
(Downey dan Ericson, 1992).

Lebih lanjut dikatakan bahwa suatu pengarahan merupakan fungsi


terpenting dalam manajemen. Karena merupakan fungsi terpenting maka
hendaknya pengarahan ini benar-benar dilakukan dengan baik oleh seorang
pemimpin. Karena pemimpin adalah manajemen pengarahan yang berhubungan
dengan usaha memberikan bimbingan dan saran kepada bawahan dalam
pelaksanaan tugas masing-masing, maka pengarahan ada hubungannya dengan
kepemimpinan atau seorang manajer yang akan memberikan pengarahan dalam
suatu organisasi atau perusahaan.
Pengarahan pada hakikatnya adalah keputusan-keputusan pimpinan yang
dilakukan agar kegiatan-kegiatan yang direncanakan dapat berjalan dengan baik.
Dengan pengarahan directing diharapkan:
1) Adanya kesatuan perintah (unity of command)
Dengan pengarahan ini akan diperoleh kesamaan bahasa yang harus
dilaksanakan oleh para pelaksana.
2) Adanya hubungan langsung dengan bawahan
Dengan pengarahan yang berupa petunjuk atau perintah atasan yang
langsung kepada bawahan, tidak akan terjadi miskomunikasi. Disamping itu
pengarahan yang langsung ini dapat mempercepat hubungan antara atasan dan
bawahan.
3) Adanya umpan balik yang langsung
Pimpinan dengan cepat memperoleh umpan balik terhadap kegiatan yang
dilaksanakan.
Selanjutnya umpan balik ini dapat segera digunakan untuk
perbaikan. Salah satu alasan pentingnya pelaksanaan fungsi pengarahan dengan
cara memotivasi bawahan adalah:
1) Motivasi secara implisit, yakni pimpinan organisasi berada di tengahtengah para
bawahannya dengan demikian dapat memberikan bimbingan,
instruksi, nasehat dan koreksi jika diperlukan.
2) Adanya upaya untuk mensingkronisasikan tujuan organisasi dengan tujuan
priibadi dan para anggota organisasi.
3) Secara eksplisit terlihat bahwa para pelaksana operasional organisasi
dalam memberikan jasa-jasanya memerlukan beberapa peransang atau
intensif.

2.4. Fungsi pengendalian atau pengawasan


Tinherniyani (2012), pengawasan adalah suatu proses untuk mengawasi
apakah gerakan dari organisasi ini sudah sesuai dengan rencana atau belum.
Sehingga penggunaan sumber daya dalam organisasi bisa terpakai secara efektif
dan efesien tanpa ada yang melenceng dari rencana. Fungsi manajerial
pengendalian adalah mengukur dan menkoreksi prestasi kerja bawahan guna
memastikan bahwa tujuan organisasi di semua tingkat dan rencana yang di desain
untuk mencapainya, sedang dilaksanakan. Jadi fungsi tersebut haus dilaksanakan
oleh tiap-tiap manajer mulai dari direktur sampai pengawas. Tujuan pengendalian
ialah untuk menemukan kelemahan dan kesalahan untuk dibetulkan dan
mencegah pengulangannya. Pengendalian dioperasikan terhadap semua hal, benda
– benda, orang-orang dan kegiatan. Perencanaan manajerial ditujukan untuk
menetapkan menetapkan program-program yang sesuai, terpadu dan jelas
sasarannya, sedangkan pengendalian dimaksudkan untuk mengatur supaya semua
kegiatan dilangsungkan sesuai dengan rencana.
Fungsi pengawasan merupakan tindakan untuk mengawasi aktifitasaktifitas yang terkait
agar dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan. Pengawasan adalah suatu kegiatan untuk memperoleh kepastian
apakah pelaksanaan pekerjaan/kegiatan telah dilakukan sesuai dengan rencana
semula Lendri (2003), Kegiatan pengawasan pada dasarnya membandingkan
kondisi yang ada dengan yang seharusnya terjadi.

BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN


3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulan sebagai berikut

1. Penerapan merupakan sebuah tindakan yang dilakukan, baik secara


individu maupun kelompok dengan maksud untuk mencapai tujuan yang
telahdirumuskan.
2. Manajemen adalah sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara
efektif dan efisien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan
perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar,
terorganisir, dan sesuai dengan jadwal
3. Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan
melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam
melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. terdapat tiga hal penting dalam
manajemen, antara lain ada tujuan yang ingin dicapai, pemanfaatan sumber daya untuk
mencapai tujuan, pengendalian atas kegiatan manusia agar mereka menjalankan
tugasnya dengan benar.

3.2. Saran

Dikatakan bahwa kita harus banyak belajar untuk meningkatan pengetahuan kita baik cara
penyusun makalah karena ini salah satu batu sandungan untuk peyusunan proposal kedepan dan
dasar-dasar manajemen inilah kita mengetahui penerapan dan fungsi manajemen dalam usaha
perikanan skala kecil
DAFTAR PUSTAKA

https://repository.polipangkep.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/
NzlmN2Y0ODI3YWQ3YTQ0MDU3M2QxMGIxZGY2NGVhMTVkYzhmNTUxMA==.pdf

Anda mungkin juga menyukai