Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN INDUSTRI BOGA

"SISTEM PRODUKSI BOGA"

Dosen Pengampu: Titin Hera Widi Handayani S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh kelompok 9:

Mashita Az Zahra (22511244003)


Mutira Aqilah (225112440)
Diandra Alia S (22511244055)

PENDIDIKAN TATA BOGA

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK

Alamat : Kampus Karangmalang, Yogyakarta, 55281

Telp. (0274)586168 psw, 276, 289 , 292 (0274) 5867

Laman : ft.uny.ac.id, Email : ft@uny.ac.id


DAFTAR ISI

COVER……………………………………………………...…………………….i

DAFTAR ISI…………………………………………………………...……….…1

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………...…2

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………...2

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………..2

1.3 Tujuan……………………………………………………………………….…3

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………...4

2.1 Bagaimana Standarisasi Sarana dan Prasarana yang Memadai di Indonesia….4

2.2 Faktor yang Mempengaruhi Ketidakmerataan Pendidikan di Indonesia……...7

BAB III PENUTUP……………………………………………………….……..12

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………..12

3.2 Saran…………………………………………………………….……………12

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………1
BAB 1

PENGERTIAN

1. Manajemen

Manajemen secara umum dipandang sebagai sesuatu upaya untuk mencapai suatu tujuan
dengan sumber daya seefisien mungkin. Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan,
peng organisasian, penempatan karyawan terhadap sumber daya manusia dan alam,
terutama sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih
dahulu. Manajemen adalah soal proses tertentu yang terdiri dari perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan penggunaan setiap ilmu dan seni
bersama-sama dan selanjutnya menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan. George
R. Terry,1958 dalam bukunya Principles of Management (Sukarna, 2011: 10) membagi
empat fungsi dasar manajemen, yaitu Planning (Perencanaan), Organizing
(Pengorganisasian), Actuating (Pelaksanaan) dan Controlling (Pengawasan). Keempat
fungsi manajemen ini disingkat dengan POAC.

2. Manajemen produksi

Berdasarkan pengertiannya, manajemen produksi merupakan sebuah penataan dari proses


pengubahan bahan mentah menjadi suatu produk atau jasa yang memiliki nilai jual.
Manjemen produksi merupakan bagian dari bidang manajemen yang memiliki peran untuk
melakukan koordinasi beragam kegiatan agar tujuan bisnis dapat tercapai. Untuk mengatur
produksi, perlu adaanya keputusan yang ada hubungannya dengan usaha mencapai tujuan.
Sehingga, barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan yang sudah direncanakan.

Menurut Handoko (1999: 3), pengertian manajemen produksi dan operasional adalah
berbagai usaha pengelolaan secara optimal penggunaan semua sumberdaya ( faktor-faktor
produksi); tenaga kerja, , mesin-mesin, peralatan, bahan mentah, dan lain sebagainya,
didalam proses trasformasi bahan mentah dan tenaga kerja menjadi berbagai produk atau
jasa.

3. Manajemen Produksi Boga

Manajemen produksi boga merupakan pengaturan suatu kegiatan penyelenggaraan di


bidang makanan dalam jumlah yang lebih besar daripada penylenggaraan makanan untuk
skala keluarga atau minimal 25 orang secara komersial. Tujuan dari manajemen produksi
boga yaitu untuk mendapatkan keuntungan sesuai dengan prinsip ekonomi dengan
melakukan usaha di bidang penyelenggaraan makanan berdasarkan pada etika berbisnis.

4. Sistem produksi

Sistem produksi merupakan satu susunan kegiatan ataupun elemen yang semuanya saling
berhubungan untuk mencapai tujuan akhir. Tidak hanya saling berhubungan, tapi juga
semua elemen tersebut akan saling menopang satu dengan lainnya. Bisa dikatakan bahwa
sistem ini adalah sistem integral yang di dalamnya terdapat fungsional perusahaan dan
juga komponen yang sifatnya struktural. Untuk yang fungsional itu terdiri dari
pengendalian, perencanaan, pengawasan, dan lainnya yang masih berhubungan dengan
pengaturan (manajerial). Lalu ada struktural yang terdiri dari tenaga kerja, mesin,
peralatan, dan sebagainya.
BAB II
PEMBAHASAN

● Fungsi Manajemen

A. Planning (Perencanaan)

George R. Terry dalam bukunya Principles of Management (Sukarna, 2011: 10) mengemukakan
tentang Planning sebagai berikut, “….Perencanaan adalah pemilih fakta dan penghubungan fakta-
fakta serta pembuatan dan penggunaan perkiraan-perkiraan atau asumsi-asumsi untuk masa yang
akan datang dengan jalan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan
untuk mencapai hasil yang diinginkan.”

B. Organizing (Pengorganisasian)

Pengorganisasian tidak dapat diwujudkan tanpa ada hubungan dengan yang lain dan tanpa
menetapkan tugas-tugas tertentu untuk masing-masing unit. George R. Terry dalam bukunya
Principles of Management (Sukarna, 2011: 38) mengemukakan tentang organizing sebagai
berikut, “…Pengorganisasian ialah penentuan, pengelompokkan, dan penyusunan macam-macam
kegiatan yang dipeelukan untuk mencapai tujuan, penempatan orang-orang (pegawai), terhadap
kegiatan-kegiatan ini, penyediaan faktor-faktor physik yang cocok bagi keperluan kerja dan
penunjukkan hubungan wewenang, yang dilimpahkan terhadap setiap orang dalam hubungannya
dengan pelaksanaan setiap kegiatan yang diharapkan.

C. Actuating (Pelaksanaan /Penggerakan)

Menurut George R. Terry dalam bukunya Principles of Management (Sukarna, 2011: 82)
mengatakan bahwa “….Penggerakan adalah membangkitkan dan mendorong semua anggota
kelompok agar supaya berkehendak dan berusaha dengan keras untuk mencapai tujuan dengan
ikhlas serta serasi dengan perencanaan dan usaha-usaha pengorganisasian dari pihak pimpinan.

Definisi diatas terlihat bahwa tercapai atau tidaknya tujuan tergantung kepada bergerak atau
tidaknya seluruh anggota kelompok manajemen, mulai dari tingkat atas, menengah sampai
kebawah. Segala kegiatan harus terarah kepada sasarannya, mengingat kegiatan yang tidak
terarah kepada sasarannya hanyalah merupakan pemborosan terhadap tenaga kerja, uang, waktu
dan materi atau dengan kata lain merupakan pemborosan terhadap tools of management. Hal ini
sudah barang tentu merupakan mis-management.

Tercapainya tujuan bukan hanya tergantung kepada planning dan organizing yang baik,
melainkan juga tergantung pada penggerakan dan pengawasan. Perencanaan dan
pengorganisasian hanyalah merupakan landasan yang kuat untuk adanya penggerakan yang
terarah kepada sasaran yang dituju. Penggerakan tanpa planning tidak akan berjalan efektif
karena dalam perencanaan itulah ditentukan tujuan, budget, standard, metode kerja, prosedur dan
program. (Sukarna, 2011: 82-83).

D. Controlling (Pengawasan)

Control mempunyai perananan atau kedudukan yang penting sekali dalam manajemen, mengingat
mempunyai fungsi untuk menguji apakah pelaksanaan kerja teratur tertib, terarah atau tidak.
Walaupun planning, organizing, actuating baik, tetapi apabila pelaksanaan kerja tidak teratur,
tertib dan terarah, maka tujuan yang telah ditetapkan tidak akan tercapai. Dengan demikian
control mempunyai fungsi untuk mengawasi segala kegaiatan agara tertuju kepada sasarannya,
sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Pengawasan dapat dirumuskan sebagai
proses penentuan apa yang harus dicapai yaitu standard, apa yang sedang dilakukan yaitu
pelaksanaan, menilai pelaksanaan, dan bilaman perlu melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga
pelaksanaan sesuai dengan rencana, yaitu selaras dengan standard (ukuran).

● Unsur Manajemen
Manajemen yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan memiliki berbagai
unsur. George R. Terry dalam bukunya Principle of Management mengatakan, ada enam sumber
daya pokok dari manajemen, yaitu:

1. Men and Women (Sumber Daya Manusia)


Unsur manajemen yang paling vital adalah sumber daya manusia. Manusia yang membuat
perencanaan dan mereka pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan tersebut. Tanpa
adanya sumber daya manusia maka tidak ada proses kerja, sebab pada prinsip dasarnya mereka
adalah makhluk pekerja.

2. Materials (bahan baku)

Ketersediaan bahan baku atau material sangat vital dalam proses produksi. Tanpa bahan baku
perusahaan manufaktur tidak bisa mengolah sesuatu untuk dijual. Dibutuhkan tenaga ahli untuk
mengolah bahan baku menjadi barang jadi atau setengah jadi. Sumber Daya Manusia dan bahan
baku sangat berkaitan erat satu sama lain dan tidak bisa dipisahkan.

3. Machines (Peralatan Mesin)

Untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi dibutuhkan seperangkat mesin dan peralatan
kerja. Dengan adanya mesin maka waktu yang dibutuhkan dalam proses produksi akan semakin
cepat dan efisien. Disamping efisien, tingkat kesalahan manusia atau human error dapat
diminimalisir, namun dibutuhkan sumber daya yang handal dan bahan baku yang berkualitas untuk
memperoleh hasil yang maksimal.

4. Methods (metode)

Dalam menerapkan manajemen untuk mengelola sejumlah unsur-unsur diatas dibutuhkan suatu
metode atau standard opartional prosedure yang baku. Setiap divisi di dalam perusahaan memiliki
fungsi pokok tugas atau job desk tersendiri dan masing masing divisi tersebut saling berkaitan erat
dalam menjalankan aktifitas perusahaan.

5. Money (uang)

Perusahaan dalam menjalankan seluruh aktifitas sehari-harinya tidak akan bisa terlepas dari biaya
yang diukur dengan satuan sejumlah uang. Dengan ketersediaan uang atau dana yang memadai
maka manajemen perusahaan akan lebih leluasa dalam melakukan sejumlah efisiensi untuk
mencapai tujuan akhir perseroan yaitu memperoleh laba yang maksimal. Pembelian bahan material
atau bahan baku nilainya akan jauh lebih murah jika dilakukan dengan pembayaran tunai begitu
pula dengan jumlah atau quantity, semakin banyak quantity yang dipesan maka secara otomatis
akan mendapatkan jumlah harga discount khusus dari vendor.
6. Markets (pasar)

Konsumen atau pasar merupakan elemen yang sangat penting, tanpa permintaan maka proses
produksi akan terhenti dan segala aktifitas perusahaan akan vakum. Agar dapat menguasai
segmentasi pasar pihak manajemen harus memiliki strategi pemasaran yang handal dan dapat
bersaing dengan kompetitor market sejenis baik dari sisi harga, kualitas maupun kuantitas.

● Input system produksi boga

Input dalam manajemen usaha adalah semua komponen/ elemen - elemen atau unsur-unsur
yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Elemen - elemen yang dimaksud
adalah:

Manusia (man), Bahan bahan (material), Peralatan atau mesin (Machine), Keuangan
(Money), Teknik atau cara yang digunakan untuk mencapai tujuan (Method), Pasar atau
konsumen yang dituju (Market) , Keenam elemen tersebut sering disebut sebagai 6M

• Output system produksi boga

Output adalah produk yang dirancang untuk dihasilkan dari suatu proses manajemen,
secara umum produk dapat berupa barang (benda-benda fisik) dan jasa berupa
(psychological product dan customer service product).

● Proses system produksi boga

Proses pengendalian bahan terbagi menjadi 3 jenis pengendalian yaitu pengendalian


pendahuluan, pengendalian umpan balik dan pengendalian bersama Kegiatan pengendalian
bahan pada objek penelitian terdiri dari beberapa kegiatan yaitu pengadaan bahan,
penerimaan bahan, penyimpanan bahan, dan penggunaan bahan. Proses pengendalian
menjadi tanggung jawab bagian pemasaran, keuangan dan produksi. Tiga bagian tersebut
saling bersinergi dalam proses pengendalian bahan. Bagian pemasaran melakukan tindakan
langsung kepada para calon konsumen dan merekap semua pesanan yang nanti nya akan
diberikan kepada bagian produksi. Bagian produksi merancang kebutuhan bahan sesuai
pesanan dan menangani bahan makanan agar bahan tetap terjaga kualitasnya sampai ke
konsumen, sedangkan bagian keuangan melakukan tindakan preventif dalam hal
pemasukan dan pengeluaran biaya dalam pengadaaan bahan makanan.

Berikut proses pengendalian bahan yang difokuskan pada jenis pengendalian yang terjadi
pada objek penelitian
BAB III
PENUTUP

3.3 Kesimpulan
Manajemen adalah suatu upaya untuk mencapai tujuan dengan sumber daya
seefisien mungkin, manajemen memiliki 4 fungsi yaitu planning, Organizing,
actuating dan controlling. Unsur manajemen terdiri dari 6 sumber daya pokok
yaitu man and women, materials, machines, methods, money dan markets.
Manajemen produksi adalah sebuah penataan dari proses pengubahan Suatu
bahan mentah menjadi produk atau jasa yang memiliki harga jual.
Manajemen produksi boga adalah Pengaturan suatu kegiatan
penyelenggaraan dibidang makanan dengan jumlah yang lebih besar daripada
penyelenggaraan makanan untuk skala keluarga atau minimal 25 orang
secara komersial. Sistem produksi adalah satu susunan kegiatan atau elemen
yang semuanya saling berhubungan untuk mencapai tujuan akhir, produksi
boga terdiri dari 3 system yaitu output, input dan proses.

3.4 Saran
Kami sebagai penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, untuk itu kami perlu kritik dan saran dari teman-teman supaya
untuk kedepannya kami bisa lebih baik lagi dalam pembuatan makalah,
Terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA

Supriharto Jhon.2014 Manajemen.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Hamim, Ifan Nur (2016) Manajemen pengelolaan infaqdi Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng:
Tinjauan teori manajemen George Terry. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negri Maulana
Malik Ibrahim.

https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=5cdVDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR1&dq=info:
549SQQHUhnEJ:scholar.google.com/&ots=rcdEeHCOGF&sig=Y099TvgY0bBxZGHLuDVgQT
1sRIs&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false

https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-lengkap-manajemen-produksi/
https://www.hestanto.web.id/teori-manajemen-menurut-george-r-terry/
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._KESEJAHTERAAN_KELUARGA/196305211
993012-TATI_SETIAWATI/MUB/HO-MUB_Pertmuan_Ke-1%2C2%2C3.pdf
https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-sistem-produksi/

https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=qdpbEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&dq=i
nfo:_g3kKkWhMyoJ:scholar.google.com/&ots=CP4wilalWy&sig=r3Zy6itRwrw6XlIuuRFS
RRXSHLo&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false

https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=qdpbEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&dq=i
nfo:_g3kKkWhMyoJ:scholar.google.com/&ots=CP4wilalWy&sig=r3Zy6itRwrw6XlIuuRFS
RRXSHLo&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false

eojurnal.unesa.ac.id

Anda mungkin juga menyukai