Program Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram
Oleh
RIHAL HAYATI
A1B019292
UNIVERSITAS MATARAM
2022
i
Lembar Pengesahan
PADA TANGGAL,
Oleh
ii
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PERSETUJUAN
2.2.1 Kinerja…………………………………………………………………..
iii
2.4 Kerangka Konseptual………………………………………………………….
2.5 Hipotesis………………………………………………………………………
3.5.1 Sampel…………………………………………………………………
iv
3.7.2 Sumber Data…………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..
LAMPIRAN……………………………………………………………………
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
manajemen karena keberhasilan manajemen dan yang lain itu tergantung pada
SDM-nya dapat berjalan efektif maka perusahaan tetap berjalan efektif. Dengan
kata lain kelangsungan suatu perusahaan itu ditentukan oleh kinerja karyawannya
(Handoko, 2001).
Sumber Daya Manusia memiliki peran yang sangat penting dalam proses
memiliki modal besar, teknologi canggih, sumber daya alam melimpah namun
tidak ada sumber daya manusia yang dapat mengelola dan memanfatkannya maka
tidak akan mungkin dapat meraih keberhasilan dalam mencapai tujuan organisasi
tersebut. Oleh karena itu demi tercapainya tujuan-tujuan organisasi maka perlu
cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa
mengacu kepada sejauh mana tingkat para pegawai dalam menncapai persyaratan
1
pekerjaan yang efektif dan efisien (Simamora, 2006: 34). Kinerja bisa disebut
sebagai perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai suatu prestasi kerja
bahwa kinerja adalah suatu hasil yang dicapai oleh karyawan dalam pekerjaanya
Secara umum kinerja karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk
kemampuannya agar mencapai suatu hasil kerja yang baik karena itu seorang
karyawan akan merasa puas dan mempunyai kebanggaan tersendiri atas prestasi
Para ahli teori organisasi sering kali mengatakan suatu organisasi dibentuk
dapat dilihat dari kinerja organisasi tersebut yang tentu saja tidak lepas dari
pelaksanaan suatu kegiatan atau program dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi
dn visi organisasi untuk menghasilkan kinerja yang optimal dapat dilihat dari hasil
pekerjaan yang berkaitan dengan tujuan organisasi seperti, kualitas, efisiensi dan
2
Usaha untuk meningkatkan kinerja karyawan diantaranya adalah dengan
memperhatikan stres kerja. Stres kerja merupakan suatu keadaan atau kondisi
Robbin (2002). Stres kerja merupakan tanggapan seseorang terhadap kondisi yang
dirasakan baik secara fisik maupun psikologis yang berlebihan karena suatu
tuntuan pekerjaan secara internal maupun eksternal. Sehingga kondisi stres ini
kinerja.
Selain itu juga, beban kerja karyawan merupakan salah satu faktor yang
dihindari adalah beban kerja karyawan yang terlalu berlebihan sebagai akibat
karyawan yang terlalu rendah diakibatkan oleh jumlah karyawan yang terlalu
banyak (Yusuf, 2015). Beban kerja yang terlalu berat atau ringan akan berdampak
adalah yang terlalu banyak dapat menyebabkan ketegangan dalam diri seseorang.
3
Hal ini bisa disebabkan oleh tingkat keahlian yang dituntut terlalu tinggi,
kecepatan kerja mungkin terlalu tinggi, keterbatasan waktu yang singkat, volume
kerja mungkin terlalu banyak dan sebagainya. Beban kerja dapat terjadi apabila
akibat dari tuntutan pekerjaan yang terlalu menumpuk. Terlalu banyak pekerjaan
yang harus terselesaikan disebabkan karena keterbatasan waktu yang singkat dan
bisa juga karena kekurangan pegawai dalam suatu perusahaan. Oleh karena itu
output atau hasil kerja yang mampu dihasilkan oleh setiap karyawan, dapat
perusahaan untuk mencapai target. Hal tersebut dapat dilakukan melalui suatu
kemampuannya.
stres kerja yang rendah, lingkungan kerja yang memadai dan nyaman, dan tidak
4
mewujudkan usaha dibidang energi dan mineral tersebut, sehingga dapat berjalan
secara profesional, maka perlu mendirikan Badan Usaha Milik Daerah dalam
NO. Bidang
1 Produksi
2 Marketing
3 Distribusi
Jumlah Rasio 78 %
Capaian Kinerja
Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat rasio capaian kinerja karyawan sebanyak
5
Faktor yang mempengaruhi kinerja yakni stres kerja. Stres di tempat kerja di
PT. Energi Selaparang Lombok Timur disebabkan karena tuntutan pekerjaan yang
begitu banyak hal ini dikarenakan masalah internal perusahaan seperti kurang
untuk bekerja lebih keras agar target perusahaan bisa tercapai, hal ini perlu
menjadi perhatian perusahaan karena perilaku stres kerja tidak hanya berpengaruh
pada individu, namun juga terhadap perusahaan itu sendiri. Stres kerja yang
dihadapi karyawan juga merupakan salah satu alasan untuk mencari alternatif
nyaman dalam bekerja seperti kurang bersihnya ruangan tempat bekerja, suhu
pimpinan baru.
beban kerja pada PT Energi Selparang yang terbilang cukup tinggi dikarenakan
6
sedangkan bagian marketing tidak selalu berada di kantor dikarenakan
Berdasarkan latar belakang masalah dan fenomena yang telah dijelaskan, serta
karena tuntutan pekerjaan yang begitu banyak hal ini dikarenakan masalah
target perusahaan bisa tercapai, hal ini perlu menjadi perhatian perusahaan
karena perilaku stres kerja tidak hanya berpengaruh pada individu, namun
juga terhadap perusahaan itu sendiri. Stres kerja yang dihadapi karyawan
juga merupakan salah satu alasan untuk mencari alternatif pekerjaan lain
7
2. Kurang optimalnya penyediaan fasilitas pada perusahaan kurang lengkap
perusahaan ke konsumen.
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka dapat dibuat perumusan
8
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah:
1. Secara Teoritis
2. Secara Praktis
referensi kepada instansi mengenai stres kerja, lingkungan kerja dan beban
Timur.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2.1 Kinerja
1. Pengertian Kinerja
Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
10
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikanya.
d. Gibson (1997)
Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan
oleh karyawan.
dari perusahaan.
11
merealisasi tujuannya, memanfaatkan umpan balik (feed back) yang
kinerja memiliki beberapa definisi menurut para ahli yaitu, salah satu
karyawan secara relatif diwaktu saat ini atau yang telah dilakukan
12
Menurut Gibson (1997, h.164) menyatakan bahwa faktor-faktor yang
a. Faktor Individu
b. Faktor Psikologis
c. Faktor Organisasi
(Prawirosentono, 1999).
kain (Wibowo,2014:84) :
rekan sekerja.
13
d. System Factors, ditunjukkan oleh adanya sistem kerja dan fasilitas yang
diberikan organisasi.
faktor kinerja terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
3. Manfaat Kinerja
adalah:
14
c. Mengetahui efektivitas seleksi atau penempatan pegawai baru dan
4. Indikator Kinerja
a. Kuantitas Kerja
kemampuan sebenarnya.
b. Kualitas Pekerjaan
c. Tanggung Jawab
diberiakn perusahaan.
15
d. Inisiatif
sendiri.
e. Kerjasama
diawasi.
Stres kerja adalah suatu perasaan yang menekan atau rasa tertekan
16
Stres kerja adalah suatu bentuk tanggapan seseorang, baik fisik
a. Faktor Lingkungan
b. Faktor Organisasional
1. Tuntutan Tugas
17
Terkait dengan pekerjaan dari individu, yaitu meliputi desain
2. Tuntutan Peranan
3. Tuntutan Interpersonal
18
bahwa perilaku dari rekan dan supervisor yang negatif, meliputi
kerja.
c. Faktor Pribadi
a. Stres Organisasi
b. Stres Individual
Yang terjadi atas terjadinya konflik dan ketidak jelasan peran, serta
19
personal, learned helplessness, self-efficacy, dan daya tahan
kerja:
20
“Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang berada disekitar
wilayah.”
21
b. Temperatur/suhu udara di tempat kerja
tubuhnya.
22
Sumber utama adanya udara segar adalah adanya tanaman di
getaran mekanis.
23
Adanya bau-bauan di sekitar tempat kerja dapat dianggap sebagai
kerja.
perasaan manusia.
Dekorasi ada hubungannya dengan tata warna yang baik, karena itu
24
Menurut para pakar, musik yang nadanya lembut sesuai dengan
Pengaman (SATPAM).
kerja, ruang kerja pengap, fentilasi yang kurang serta prosedur yang tidak
jelas.
b. Gaji dan tunjangan, gaji yang tidak sesuai dengan harapan pekerja akan
membuat pekerja setiap saat melirik pada lingkungan kerja yang lebih
25
c. Hubungan kerja, kelompok kerja dengan kekompakan dan loyalitas yang
atau hasil.
diantaranya adalah:
1. Penerangan
2. Suhu udara
3. Suara bising
26
mengontrol kebisingan tersebut agar karyawan tetap nyaman dalam
bekerja.
Indikator lingkungan kerja nin fisik adalah hubungan karyawan, baik itu
adalah segala sesuatu yang berada di tempat kerja yang berkaitan dengan
Beban kerja adalah suatu kondisi dari pekerjaan dengan uraian tugasnya
yang harus diselesaikan pada batas waktu tertentu. Beban kerja merupakan
salah satu aspek yang harus di perhatikan oleh setiap perusahaan, karena
27
kerja baginya, beban-beban tersebut tergantung bagaimana orang tersebut
bekerja. Dari sudut pandang ergonomi setiap beban kerja yang diterima
tersebut
b. Sitepu, (2013)
c. Sunyoto (2012:64)
28
tinggi, kecepatan kerja mungkin terlalu tinggi, volume kerja mungkin
intensitas pembebanan yang optimum yang ada di antara kedua batas yang
ekstrim tadi dan tentunya berbeda antara individu yang satu dengan yang
lainnya.
2. Beban usaha mental (mental effort load) yaitu berarti banyaknya usaha
29
beban kerja. Mereka mungkin ada yang lebih cocok dengan beban kerja
fisik, mental atau sosial, namun sebagai persamaan, mereka hanya mampu
waktu tertentu.
Beban kerja yang dapat menimbulkan stres terbagi menjadi dua (Susanto,
2011) :
1. Role overload.
memadai.
2. Role underload.
yang dihadapi. Namun demikian tidak jarang kondisi tertentu beban kerja
stres kerja.
30
Menurut Schultz dan Schultz (2010) dampak beban kerjadi bedakan
1. Quantitative overload.
“cepat dan selamat”. Atas dasar ini orang sering harus bekerja
2. Qualitative overload
Beban kerja yang bersifat qualitative overload adalah beban kerja yang
atau standar hasil karyanya terlalu tinggi. Dengan kata lain, beban
31
berlebihan kualitatif merupakan pekerjaan yang dilakukan oleh
a. Faktor eksternal yaitu beban yang berasal dari luar tubuh pekerja,
seperti:
tempat kerja, alat dan sarana kerja, kondisi kerja, sikap kerja,
32
2. Organisasi kerja seperti lamanya waktu kerja, waktu istirahat, kerja
psikologis.
b. Faktor internal. Merupakan faktor yang berasal dari dalam tubuh itu
sendiri akibat dari reaksi beban kerja eksternal. Reaksi tubuh disebut
strain, berat ringannya strain dapat dinilai baik secara obyektif maupun
Faktor beban kerja dapat dilihat dari 3 aspek, yakni fisik, mental
performasi.
33
1. Faktor tuntutan tugas. Argumentasi berkaitan dengan faktor ini
tingkat effort.
jadwal kerja atau jam kerja, role ambiguity dan role conflict,
overload, repetitive action, aspek ergonomi dalam lay out tempat kerja.
mempengaruhi beban kerja, yaitu tanggung jawab dan harga diri (self-
34
1. Time pressure (tekanan waktu). Secara umum dalam hal tertentu
juga dapat menjadi beban kerja berlebihan kuantitatif ketika hal ini
2. Jadwal kerja atau jam kerja. Jumlah waktu untuk melakukan kerja
seminggu. Untuk jadwal kerja ada tiga tipe, yaitu: night shift, long
shift, flexible work schedule. Dari ketiga tipe jadwal kerja tersebut,
tubuh seseorang.
35
menyelesaikan tugasnya, dimana dapat mengganngu konsentrasi
peralatan pengamannya.
36
perhatian dan secara potensial membahayakan jika tenaga gagal
8. Aspek ergonomi dalam lay out tempat kerja. Untuk menjaga agar
pekerja tetap berada dalam wilayah kerja yang normal, maka tidak
cukup dengan mengoptimasi lay out tempat kerja. Namun lay out
dengan pekerjaan
37
10. Harga diri (self-esteem). Tingkat harga diri yang lebih tinggi
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Putra (2021:22) indikator beban kerja
sebagai berikut :
b. Kondisi Pekerjaan
c. Standar Pekerjaan
38
Kesan yang dimiliki oleh individu mengenai pekerjaannya, misalnya
prasaan yang timbul mengenai beban kerja yang harus diselesaikan dalam
d. Tugas (Task)
Meliputi tugas seperti, stasiun kerja, tata ruang tempat kerja, kondisi ruang
kerja, kondisi lingkungan kerja, dan sikap kerja. Sedangkan tugas yang
e. Lingkungan Kerja
Tuntutan organisasi atas kinerja Pegawai yang baik dan terus meningkat
seringkali menyebabkan stres yang akhirnya berdampak pada kinerja. Stres kerja
merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan Pegawai merasa tertekan
emosional, dan gangguan pada kondisi fisik. Jika stres bertambah, maka akan
39
yang dapat menghambat kinerja Pegawai, salah satunya mengetahui sumber dari
stres kerja timbul karena tuntutan lingkungan dan tanggapan setiap individu dalam
Dari hasil penelitian terdahulu oleh Lindu Prabowo, Anwar Sanusi, Tanto
Sumarsono yang berjudul “Pengaruh Lingkungan Kerja, Motivasi Kerja dan Stres
karyawan.
khusus. Lingkungan umum adalah segala sesuatu di luar organisasi yang memiliki
potensi untuk mempengaruhi organisasi. Lingkungan ini berupa kondisi sosial dan
40
teknologi. Sedangkan lingkungan khusus adalah bagian lingkungan yang secara
Dari hasil penelitian terdahulu oleh Leonardo Hendy Lukito dan Ida Martini
Alriani (2018) yang berjudul “Pengaruh Beban Kerja, Lingkungan Kerja dan Stres
karyawan.
adalah beban kerja karyawan yang terlalu berlebihan sebagai akibat tidak
41
yang terlalu rendah diakibatkan oleh jumlah karyawan yang terlalu banyak
(Yusuf, 2015). Beban kerja yang terlalu berat atau ringan akan berdampak
beban kerja adalah suatu kompetisi dari suatu sumber mental yang terbatas. Salah
satu penyebab menurunnya performa dari beban kerja adalah keharusan untuk
mengambil dua atau lebih tugas-tugas yang harus dikerjakan secara bersamaan.
atau lebih tugas yang harus dikerjakan secara bersamaan. Tugas-tugas tersebut
bisa muncul di antaranya daya tahan karyawan melemah dan perasaan tertekan.
Perasaan tertekan menjadikan seseorang tidak rasional, cemas, tegang, tidak dapat
gembira atau puas terhadap pekerjaan yang dilakukan. Hal ini akan menghalangi
meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja suatu unit organisasi atau pemegang
42
Dari hasil penelitian terdahulu oleh Moh Rizal Arfani dan Bachruddin Saleh
Luturlean (2018) yang berjudul “Pengaruh Stres Kerja dan Beban Kerja Terhadap
parsial beban kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan pada
Stres Kerja
H1
H2
Lingkungan Kerja Kinerja Pegawai
H3
Beban Kerja
43
BAB III
METODE PENELITIAN
nantinya akan dijadikan sebagai latar untuk meneliti, saat menentukan lokasi
penelitian akan diarahkan oleh suatu teori secara empiris yang kemudian
dirumuskan ke dalam bentuk data yang bersifat sementara. Nantinya data tersebut
memilih lokasi penelitian tersebut adalah diduga adanya fenomena terkait kinerja,
stres kerja, lingkungan kerja dan beban kerja pada pegawai PT Energi Selaparang
44
Lombok Timur. Lalu ketersediaan data-data yang sekiranya diperlukan penulis
dan kesediaan pihak terkait untuk memberikan data yang diperlukan oleh penulis.
No Kegiatan
1. Observasi awal
dan penentuan
skripsi
2. Penyusunan dan
konsultasi
proposal
3. Seminar proposal
4. Penelitian
5. Pengolahan data
dan konsultasi
skripsi
6. Sidang skripsi
generalisasi yang terdiri dari atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
45
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
Pegawai.
metode sensus. Sampling jenuh atau sensus adalah adalah penentuan sampel bila
1. Kuesioner (angket)
2. Wawancara
diteliti, dan juga apabila penliti ingin mengetahui hal-hal dari responden
2015).
46
3.5.2 Alat Pengumpulan Data
dengan cara memilih salah satu alternative jawaban yang tersedia. Kuesioner nanti
yang berisi seperangkat pertanyaan yang akan dibagikan kepada para responden
Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif
a. Data Primer
b. Data Sekunder
diperoleh secara tidak langsung misalnya melalui orang lain atau lewat
47
yang didapatkan dari sumber data primer yaitu dari bahan pustaka,
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diteliti maka variabel-variabel yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini terdiri
dari:
1. Kinerja (Y)
48
variabel dependen (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
Penelitian ini dilakukan agar sesuai dengan apa yang diharapkan maka
perlu untuk memahami berbagai unsur yang menjadi dasar dari penelitian ilmiah
yang ada dalam operasionalisasi variabel dan juga untuk menghindari pengertian
yang berbeda dari variabel yang digunakan, maka dibuat batasan dari masing-
1. Kinerja (Y)
Kinerja merupakan suatu hasil yang dicapai oleh karyawan sesuai dengan
a. Kualitas
b. Kuantitas
c. Tanggung jawab
d. Inisiatif
e. Kerjasama
49
2. Stres Kerja (X1)
a. Stres organisasi
b. Stres individual
Merupakan semua bentuk fisik yang ada disekitar tempat kerja yaitu
1) Penerangan
2) Suhu udara
3) Suara bising
50
b. Lingkungan Kerja Non Fisik
b. Kondisi Pekerjaan
c. Standar Pekerjaan
d. Tugas (Task)
e. Lingkungan Kerja
51
Tabel 3.1 Matriks Indikator dari Variabel Penelitian
NO Variabel Indikator Item No
Kuisioner
52
Karyawan selalu berinisiatif 11
melakukan tugas sesuai dengan
kemampuan sebelum diperintah
oleh atasan
53
Suara Bising Karyawan dapat bekerja dengan 23
nyaman karena perusahaan telah
meminimalisir suara bising yang
terdengar
Ruang Gerak Karyawan mendapat ruang gerak 24
yang cukup saat bekerja
Lingkungan Hubungan Hubungan kerja karyawan 25
Kerja Non Karyawan dengan atasan berjalan dengan
Fisik baik
Karyawan mampu 27
berkomunikasi dengan baik
sesama rekan kerjanya saat
bertemu di luar kantor
4 Beban Kerja Target Yang Karyawan mampu mencapai 28
Harus Dicapai besarnya target kerja yang
diberikan dan menyelesaikan
pekerjaannya
Kondisi Pekerjaan Karyawan mampu memiliki 29
pandangan mengenai kondisi
pekerjannya masing-masing
Standar Pekerjaan Karyawan mampu memahami 30
situasi yang terjadi ketika
berproses dalam menyelesaikan
pekerjaannya
Tugas Karyawan mampu 31
menyelesaikan tugas yang
diberikan oleh atasan
Lingkungan Kerja Karyawan mampu memahami 32
konndisi lingkungan kerjanya,
baik itu lingkungan kerja fisik,
biologis, miniawi dan psikologis
kebenaran hipotesis yang telah diajukan, maka akan dilakukan analisis secara
54
kuantitatif untuk mengetahui pengaruh stress kerja, lingkungan kerja dan beban
pertanyaan yang berkaitan tentang pengaruh stress kerja, lingkungan kerja dan
beban kerja terhadap kinerja pegawai yang kemudian meminta responden untuk
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang
social ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut
sebagai variabel penelitian. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur
sebagai tolak ukur untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa
No Jawaban Skor
1 Sangat setuju 5
2 Setuju 4
3 Netral 3
4 Tidak setuju 2
5 Sangat tidak setuju 1
55
Untuk mengetahui jumlah interval kelas dapat dicari dengan rumus
sebagai berikut:
Keterangan:
R = Range (Kelas)
N Nilai Mutu
o Stress Kerja Lingkungan Beban Kerja Kinerja
Kerja
1 4,21 – 5,00 Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi
2 3,41 – 4,20 Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
3 2,61 – 3,40 Sedang Sedang Sedang Sedang
4 1,81 – 2,60 Rendah Rendah Rendah Rendah
5 1 – 1,80 Sangat Rendah Sangat Rendah Sangat Rendah Sangat Rendah
untuk melihat apakah pertanyaan tersebut layak atau tidak untuk digunakan
56
3.8.1 Uji Validitas
antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek
yang diteliti. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur
apa yang seharusnya diukur. Variabel-variabel yang diukur dalam penelitian ini
adalah stress kerja, lingkungan kerja, beban kerja dan kinerja pegawai dengan
membandingkan nilai nilai r hitung dengan r tabel. Jika r hitung kebih besar dari r
dianggap valid adalah kalau r = 0,3, jadi kalau korelasi antar butir kurang dari 0,3
∑ ∑ ∑
rxy
√ ∑ ∑ ∑
Keterangan :
r = Koefisien Korelasi
N = Jumlah Sampel
57
Pada penelitian ini, digunakan validitas pearson berdasarkan rumus
table maka instrumen tidak valid sedangkan apabila r hitung ≥ r tabel instrumen
kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Instrument yang reliabel adalah
instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama,
instrument adalah apabila nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 maka penelitian tersebut
dianggap reliabel.
bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi
normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk
58
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regrasi
yang baik sebaiknya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk
mendeteksi ada atau tidak adanya multikolinieritas didalam model regresi adalah
terpilih tidak dijelaskan oleh variabel dependen lainnya. Nilai cut off yang umum
dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai tolerance < 0,10
pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah Homoskedastisitas atau tidak
data yang mewakili berbagai himpunan (kecil, sedang dan besar). Cara
grafik plot antara prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan
residualnya SRESID. Jika pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar dan
59
3.9.4 Analisis Regresi Berganda
tidaknya pengaruh faktor-faktor stres kerja, lingkungan kerja dan beban kerja
ini untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat,
apabila hasil perhitungan regresi linier berganda adalah postif berarti variabel
bebas dalam dalam penelitian ini yaitu Stres Kerja, Lingkungan Kerja dan Beban
independen satu per satu dimulai dengan yang paling lemah hubungannya sampai
diproleh model yang paling baik. Adapun formulasi dari regresi linier berganda
Y = α + b1 X1 + b2X2 + b3X3 + e
Keterangan :
Y = Kinerja
a = Konstanta
X1 = Stres Kerja
60
X2 = Lingkungan Kerja
X3 = Beban Kerja
variabel dependen. Hipotesis nol (H0) yang akan diuji adalah uji parameter
koefisien regresi (b1) sama dengan nol atau H0 = b1 = 0, artinya suatu variabel
lebih besar dari nol atau Ha = b1 > 0, artinya suatu variabel independen
61
3.9.6 Uji Kelayakan Model (Uji f)
terhadap data empiris atau hasil observasi. Uji statistik F pada dasarnya
F= R2/K
(1-R2)/(n-k-1)
Keterangan :
R2 = Koefisien Determinasi
menggunakan tingkat resiko atau signifikan level 5% atau dengan degree freedom
62
Jika terjadi penerimaan H0, maka dapat diartikan tidak berpengaruh
variabel terikat. Adapun yang menjadi hipotesis nol H0 dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
yang diteliti.
metode pengujian statistik uji t den uji F dengan kriteria penerimaan dan
Uji t :
- H0 ditolak jika nilai – t hitung < t tabel atau t hitung < t tabel
Uji f :
63
- H0 diterima jika Fhitung < Ftabel.
2016). Adjusted R Square digunakan karena variabel bebas yang digunakan pada
penelitian ini lebih dari satu variabel. Nilai adjusted R Square menandakan
64
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Y., Benhard, T & Taroreh, R.N. (2019) “Pengaruh Stres Kerja,
Lingkungan Kerja dan Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Pada PT FIF Group Manado”. Jurnal EMBA, Vol 7 No.3, Hal
2811-2820.
Edison, E., Anwar, Y., & Komariah, I. (2018). Manajemen Sumber Daya
Manusia. Bandung: Alfabeta.
Ghozali,I. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS (4 ed.).
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali. (2016). Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS.
Cetakan ke VIII (VIII). Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Hasibuan. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksada
Jakarta.
Lukito, L.H & Alriani I.M (2018). “Pengaruh Beban Kerja, Lingkungan Kerja,
Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Sinarmas
Distribusi Nusantara Semarang”. Jurnal Ekonomi Manajemen dan
Akuntansi No.45
Mangkunegara, A. P. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Muhammad, S.R, Adolfina, & Lumintang (2016). “Pengaruh Limgkungan Kerja,
Kompensasi dan Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada
Dinas Pendapatan Daerah Kota Manado”. Jurnal EMBA, Vol.7
No.1 , Hal 045-055.
Prabowo, L. Sanusi, A & Sumarsono, T (2010). “Pengaruh Lingkungan Kerja,
Motivasi Kerja dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Malang”. Jurnal
Penelitian Ilmu Ekonomi, VOL.7, No.1.
Prawirosentono, S. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia : Kebijakan
Kinerja Karyawan. Yogyakarta: BPFE.
Ramdhani, A. (2011). Penilaian Kerja. Jakarta: Sarana Pancakarya Nusa.
Rivai, V. Z. & Sagala, J. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk
Peerusahaan dari Teori ke Praktik . Jakarta: Rajawali Perss.
Rivai, V. Z. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari
Teori ke Praktik. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Robbins, S. P. (2001). Prilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi, Aplikasi (Jilid 1)
(8 ed.). Jakarta: Prenhalindo.
Robbins, S. P. (2011). Organizational Behavior. New Jersey: Prantice Hall.
Sedamaryanti. (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Refika
Aditama.
Sengkey, W.S, Roring F & Dotulong, L.O. (2017). “Pengaruh Lingkungan Kerja
dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT PLN (Persero)
Wilayah Suluttenggo Area Manado”. Jurnal EMBA , Vol 3, Hal
4565-4574.
65
Simamora, H. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE
YKPN.
Simanjutak, P. J. (2005). Manajemen dan Evaluasi Kinerja. Jakarta: Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Stoner, J. A. F. (1996). Manajemen. Jakarta: Prenhalindo.
Sugiyono. (2015). Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta.
Sutrisno, E. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Wibowo. (2014). Manajemen Kinerja. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
66
LAMPIRAN
Responden Yth.
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram, saat ini sedang
Kerja dan Beban Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT Energi Selaparang
dengan mengisi kuisoner ini secara lengkap dan benar. Seluruh informasi yang
saya peroleh sebagai hasil kuisoner ini bersifat rahasia dan hanya digunakan untuk
keperluan akademis.Di dalam penelitian ini tidak ada jawaban yang benar atau
Penyusun,
RIHAL HAYATI
NIM : A1B019292
67
KUISONER PENELITIAN
A. Identitas Responden
No. Responden :
Nama Responden:
2. 1 – 2 Tahun 4.
3. 2 – 3 Tahun 5.
4. 3 – 4 Tahun 6
B. Petunjuk Pengisian
KS = KURANG SETUJU
68
KINERJA
STRES KERJA
69
No. PERTANYAAN SS S KS TS STS
70
LINGKUNGAN KERJA
NO PERTANYAAN SS S KS TS STS
71
BEBAN KERJA
NO PERTANYAAN SS S KS TS STS
72