Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya
yang sangat sederhana dan tepat pada waktunya. Penulis juga berterima kasih kepada
Dr. Togu Haerlen Lbn. Raja, S.E., M.Si sebagai dosen pengampu mata kuliah Manajemen
Strategi
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Jefri Sinurat
Bentuk-Bentuk Organisasi
Salah satu usaha untuk menjamin adanya fleksibilitas dalam rangka
pengembangan organisasi, maka bentuk organisasi harus diusahakan sesederhana
mungkin. Dalam perkembangannya sampai sekarang ini pada pokoknya ada
beberapa macam bentuk organisasi yang masing-masing mempunyai kebaikan dan
keburukannya.
1. Organisasi Lini
2. Organisasi Staf
3. Organisasi Fungsional
4. Organisasi Lini dan Staf
5. Organisasi Fungsional dan Lini
6. Organisasi Fungsional dan Staf
7. Organisasi Komite
8. Organisasi Matrik
******
1. Organisasi Lini
organisasi lini adalah bentuk organisasi yang didalamnya tedapat garis
wewenang yang berhubungan langsung secara vertikal antara atasan dengan
bawahan. Setiap kepala unit mempunyai tanggung jawab untuk melaporkan
kepada kepala unit satu tingkat diatasnya. Disebut sebagai organisasi lini
(line/command organization) jika dalam pembagian tugas serta wewenang
terdapat perbedaan yang nyata antara satuan organisasi pimpinan dengan satuan
organisasi pelaksana.
Ciri-cirinya:
2. Jumlah karyawannya sedikit,
3. Selain top manajer, manajer dibawahnya hanya sebagai pelaksana,
4. Sarana dan prasarananya terbatas,
5. Hubungan atasan dan bawahan bersifat langsung,
6. Bentuk lini pada perusahaan perseorangan, pemilik perusahaan adalah sebagai
top manajer.
Kebaikan
Atasan dan bawahan dihubungkan dengan satu garis komando,
Rasa solidaritas dan spontanitas seluruh anggota organisasi besar,
Proses decision making berjalan cepat,
Disiplin dan loyalitas tinggi,
Rasa saling pengertian antar anggota tinggi,
Kesatuan arah dan perintah lebih
terjamin serta pengawasan dan koordinasi lebih
mudah.
Keburukan
Ada tendensi gaya kepemimpinan otokratis,
Pengembangan kreatifitas karyawan terhambat,
Tujuan top manajer sering tidak bisa dibedaka dengan tujuan
organisasi,
Karyawan tegantung pada satu orang dalam organisasi,
keputusan diambil oleh satu orang maka keputusan tersebut sering
kurang sempurna serta dibutuhkan pemimpin yang berwibawa dan
berpengetahuan luas, yang tidak mudah ditemukan.
2. Organisasi Staf
Organisasi staf adalah suatu bentuk organisasi yang hanya mempunyai
hubungan dengan pimpinan tertinggi. Bawahan hanya berfungsi memberikan
bantuan untuk kelancaran tugas pimpinan. Didalam praktik, organsasi kantor
yang murni menjalankan sistem/bentuk staf tidak ada, karena tidak ada pekerjaan
kantor yang seratus persen terdiri atas pekerjaan pikiran saja. Disebut organisasi
staf jika dalam organisasi dikembangkan satuan organsasi staf yang berperan
sebagai pembantu pimpinan. Bantuan yang diberikan oleh staf tersebut hanya
bersifat nasihat saja, sedangkan keputusan dan pelaksanan dari keputusan
tersebut tetap berada ditangan pimpinan. Bentuk ini biasanya sangat cocok bila
digabungkan dengan bentuk organisasi lainnya.
Ciri-cirinya:
1. Dalam organisasi ini, tidak begitu tegas garis pemisah antara pimpinan
dan staf pelaksana.
2. Peran staf bukan sekedar pelaksana perintah pimpinan namun staf
berperan sebagai pembantu pimpinan.
3. Bentuk organisasi semacam ini muncul karena makin kompleksnya
masalah-masalah organisasi sehingga pimpinan sudah tidak dapat lagi
menyelesaikan semuanya dan memerlukan bantuan orang lain (biasanya
para ahli) yang dapat memberikan masukan pemikiran-pemikiran
terhadap masalah-masalah yang dihadapi.
Kebaikan
Keputusan dapat lebih baik, karena telah dipikirkan oleh sekelompok
kalangan ahli.
Keburukan
Pengambilan keputusan lebih lama dari pada organisasi lini dan
karena itu dapat menghambat kelancaran program.
3. Organisasi Fungsional
Organisasi fungsional adalah suatu organisasi dimana wewenang dari
pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan
fungsional untuk dikerjakan kepada para pelaksana yang mempunyai keahlian
khusus.
Ciri-cirinya:
1. Organisasi kecil,
2. Didalamnya terdapat kelompok-kelompok kerja staf ahli,
3. Spesialisasi dalam pelaksaan tugas,
4. Target yang hendak dicapai jelas dan pasti,
5. Pengawasan dilakukan secara ketat.
Kebaikan
Program terarah, jelas, dan cepat,
Anggaran, personalia, dan sarana tepat dan sesuai,
Kenaikan pangkat pejabat fungsional cepat.
Keburukan
Pejabat fungsional bingung dalam mengikuti prosedur administrasi.
Koordinasi sulit dilaksanakan,
Pangkat pejabat fungsional lebih tinggi dibandingkan kepala unit
sehingga inspeksi sulit dilaksanakan.
Ciri-cirinya:
1. Hubungan atasan dan bawahan tidak seluruhnya secara langsung,
2. Karyawan banyak,
3. Organisasi besar,
4. Ada dua kelompok kerja dalam organisasi yaitu personel lini dan personel staf
sehingga ditekankan adanya spesialisasi. Personel lini membuat keputusan yang
menghasilkan sasaran bisnis spesifik. Sedangkan personel staf mendukung usaha-usaha
dari jabatan lini.
Kebaikan
Ada pembagian tugas yang jelas,
Kerjasama dan koordinasi dapet dilaksanakan dengan jelas,
Pengembangan bakat segenap anggota organisasi terjamin, sehingga
mendorong disiplin dan tanggung jawab kerja yang tinggi,
Staffing dilaksanakan sesuai dengan prinsip the right man on the right
place,
Organisasi ini fleksibel untuk diterapkan,
Keputusan yang diambil lebih baik karena telah
dipikirkan oleh sejumlah orang,
Tanggung jawab
pimpinan berkurang dan karena itu lebih memusatkan
perhatian pada masalah yang lebih penting,
Keburukan
Tugas pokok orang-orang sering dinomorduakan,
Proses decision making berliku-liku, lebih lama serta jika staf tidak
mengetahui
batas-batas wewenangnya dapat menimbulkan
kebingungan pelaksana,
Jika pertimbangan tidak terkontrol maka sering
menimbulkan nepotism spoil-system patronage,
Persaingan tidak sehat antara pejabat yang satu dengan pejabat yang
lainnya.
Gambar 4. Bagan Organisasi Lini dan Staf
Ciri-cirinya:
1. Tidak tampak adanya pembedaan tugas pokok dan bantuan,
2. Spesialisasi secara praktis pada pejabat fungsional,
3. Pembagian kerja dan pelimpahan wewenang tidak membedakan
perbedaan eselon.
Kebaikan
Solodaritas dan disiplin tinggi,
Produktifitas tinggi karena spesialisasi dilaksanakan secara
maksimum,
Pekerjaan-pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan.
Keburukan
Kurang fleksibel dan tour of duty,
Pejabat fungsional akan mengalami kebingungan karena
dikoordinasikan oleh lebih dari satu orang,
Spesialisasi memberikan kejenuhan.
Gambar 5. Bagan Organisasi Fungsional dan Lini
Ciri-cirinya:
1. Tidak tampak adanya pembedaan tugas pokok dan bantuan,
2. Spesialisasi secara praktis pada pada pejabat fungsional,
3. Pembagian kerja dan pelimpahan wewenang tidak membedakan perbedaan
tingkat pekerjaan.
Ciri-cirinya:
1. Adanya dewan dimana anggota bertindak secara kolektif
2. Adanya hak, wewenang dan tanggung jawab sama dari masing-masing anggota
dewan.
3. Asas musyawarah sangat ditonjolkan.
4. Organisasinya besar dan struktur tidak sederhana
5. Biasannya bergerak dibidang perbankan, asuransi, niaga.
Kebaikan
Pelaksanaan decision making berlangsung baik karena terjadi
musyawarah dengan pemegang saham maupun dewan,
Kepemimpinan yang bersifat otokratis yang sangat kecil,
Dengan adanya tour of duty maka pengembangan karier terjamin.
Keburukan
Proses decision making sangat lambat,
Biaya operasional rutin sangat tinggi,
Kalau ada masalah sering kali terjadi penghindaran siapa yang
bertanggung jawab.
7. Organisasi Matrik
Organisasi matrik yaitu merpakan pembentukan organisasi baru, dan atau
suatu satuan organisasi baru. Padahal organisasi dan atau satuan organisasi baru
tersebut sangat dibutuhkan untuk dapat melaksanakan program yang dimiliki.
Ciri-cirinya:
1. Memanfaatkan berbagai ‘kelebihan’ yang dimiliki oleh satuan-satuan
organisasi yang telah ada.
2. Interaksi diantara beberapa bagian perusahaan untuk memfokuskan pada
proyek tertentu.
Kebaikan:
Gabungan bakat dan ketrampilan mudah,
Keikutsertaan dalam pengambilan keputusan,
Kepuasan dan spesialisasi karyawan lebih besar,
Solidaritas kelompok tinggi,
Moral kelompok tinggi.
Keburukan:
Potensial ketiadaan tanggung-jawab,
Waktu yang digunakan untuk mengambil bagian dalam proyek,
mengurangi waktu untuk tugas normal,
Karyawan mempunyai lebih dari satu bos.
Daftar Pustaka
http://ari2150s.blogspot.com/2011/11/tugas-softskil-4.html
http://www.sylabus.web44.net/bisnisfile/bisniskuliah5.html
http://ml.scribd.com/doc/23203503/53/Organisasi-Staff
http://blakocan.blogspot.com/2012/03/11-tipe-atau-bentuk-
organisasi.html