Anda di halaman 1dari 13

Nama : naib sul apriati nana

Naim : 030906715
2 Jelaskan 2 macam bentuk penyesuaian struktur dasar
organisasi !
Organisasi adalah sekumpulan dari beberapa orang yang melakukan kegiatan tertentu untuk
mencapai tujuan bersama
Adapun terdapat beberapa macam bentuk struktur organisasi yaitu :
1.      Struktur organisasi lini
2.      Struktur organisasi lini dan staff
3.      Struktur organisasi fungsional
4.      Struktur organisasi lini dan fungsional
1.      Organisasi Lini
Organisasi Garis/ Lini adalah suatu bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang
langsung secara vertical dan sepenuhnya dari kepemimpinan terhadap bawahannya
Bentuk lini juga disebut bentuk lurus atau bentuk jalur. Bentuk ini merupakan bentuk yang
dianggap paling tua dan digunakan secara luas pada masa perkembangan industri pertama.
Organisasi Lini ini diciptakan oleh Henry Fayol
Ciri :
1.      Hubungan antara pimpinan & bawahan masih bersifat langsung melalui satu garis
wewenang
2.      Selain top manajer , manajer dibawahnya hanya sebagai pelaksana
3.      Jumlah karyawan sedikit
4.      Sarana dan alatnya terbatas
5.      Bentuk lini pada perusahaan perseorangan, pemilik perusahaan adalah sebagai top
manajer
6.      Organisasi kecil
Keuntungan dari struktur organisasi ini adalah :
1.      Atasan dan bawahan dihubungkan dengan satu garis komando
2.      Rasa solidaritas dan spontanitas seluruh anggota organisasi besar
3.      Proses decesion making berjalan cepat
4.      Disiplin dan loyalitas tinggi
5.      Rasa saling pengertian antar anggota tinggi
Keburukan dari struktur organisasi ini adalah :
1)      Ada tendensi gaya kepernimpinan otokratis
2)      Pengembangan kreatifitas karyawan terhambat
3)      Tujuan top manajer sering tidak bisa dibedakan dengan tujuan organisasi
4)      Karyawan tergantung pada satu orang dalam organisasi
Gambar struktur organisasi Lini :

    2.      Organisasi Lini dan Staf


Organisasi Lini dan Staf adalah kombinasi dari organisasi lini dan organisasi fungsional.
Pelimpahan wewenang dalam organisasi ini berlangsung secara vertikal dari seorang atasan
pimpinan hingga pimpinan dibawahnya. Untuk membantu kelancaran dalam mengelola
organisasi tersebut seorang pimpinan mendapat bantuan dari para staf dibawahnya. Tugas
para staf disini adalah untuk membantu memberikan pemikiran nasehat atau saran-saran,
data, informasi dan pelayanan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan untuk
menetapkan suatu keputusan atau kebijaksanaan. Pada struktur organisasi ini Hubungan
antara atasan dengan bawahan tidak secara langsung
Ciri :
1.      Hubungan atasan dan bawahan tidak seluruhnya secara langsung
2.      Karyawan banyak
3.      Organisasi besar
4.      Ada dua kelompok kerja dalam organisasi sehingga ditekankan adanya spesialisasi:
a.       Personel lini
b.      Personel staf
Keuntungan dari struktur organisasi ini adalah :
1)      Ada pembagian tugas yang jelas
2)      Kerjasama dan koordinasi dapat dilaksanakan dengan jelas
3)      Pengembangan bakat segenap anggota organisasi terjamin
4)      Staffing dilaksanakan sesuai prinsip the right man on the right place
5)      Bentuk organisasi ini fleksibel untuk diterapkan
Keburukan dari struktur organisasi ini adalah :
1)      Tugas pokok orang-orang sering dinomorduakan
2)      Proses decesion makin berliku-liku
3)      Jika pertimbangan tidak terkontrol maka sering menimbulkan nepotism spoilsystem
patronage
4)      Persaingan tidak sehat antara pejabat yang satu dengan pejabat lainnya
Gambar struktur organisasi Lini dan Staf

 3.      Organisasi Fungsional


Organisasi fungsional diciptakan oleh F.W.Taylor yaitu suatu bentuk organisasi di mana
kekuasaan pimpinan dilimpahkan kepada para pejabat yang memimpin satuan di bawahnya
dalam satuan bidang pekerjaan tertentu. Struktur ini berawal dari konsep adanya pimpinan
yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang memberi
perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubunganya dengan fungsi atasan tersebut
Ciri :
1.      Organisasi kecil
2.      Di dalamnya terdapat kelompok-kelompok kerja staf ahli
3.      Spesialisasi dalam pelaksanaan tugas
4.      Target yang hendak dicapai jelas dan pasti
5.      Pengawasan dilakukan secara ketat
Keuntungan dari struktur organisasi ini adalah :
1)      Program tearah, jelas dan cepat
2)      Anggaran, personalia, dan sarana tepat dan sesuai
3)      Kenaikan pangkat pejabat fungsional cepat
4)      Adanya pembagian tugas antara kerja pikiran dan fisik
5)      Dapat dicapai tingkat spesialisasi yang baik
6)      Solidaritas antar anggota yang tinggi
7)      Moral serta disiplin keija yang tinggi
8)      Koordinasi antara anggota berjalan dengan baik
9)      Mempromosikan ketrampilan yang terspesialisasi
10)  Mengurangi duplikasi penggunaan sumber daya yang terbatas
11)  Memberikan kesempatan karir bagi para tenaga ahli spesialis
Keburukan dari struktur organisasi ini adalah :
1)      Pejabat fungsional bingung dalam mengikuti prosedur administrasi
2)      Pangkat pejabat fungsional lebih tinggi dibandingkan kepala unit sehingga inspeksi
sulit dilaksanakan
3)      Insiatif perseorangan sangat dibatasi
4)      Sulit untuk melakukan pertukaran tugas, karena terlalu menspesialisasikan diri dalam
satu bidang tertentu
5)      Menekankan pada rutinitas tugas – kurang memperhatikan aspek strategis jangka
panjang
6)      Menumbuhkan perspektif fungsional yang sempit
7)      Mengurangi komunikasi dan koordinasi antar fungsi
8)      Menumbuhkan ketergantungan antar-fungsi dan kadang membuat koordinasi dan
kesesuaian jadwal kerja menjadi sulit dilakukan
Dan tipe fungsional ini relevan untuk situasi seperti berikut :
1.      Lingkungan stabil
2.      Tugas bersifat rutin dan tidak banyak perubahan terjadi
3.      Mengutamakan efisiensi dan kapabilitas fungsional
Gambar struktur organisasi Fungsional

4.      Organisasi Lini dan Fungsional


Organisasi Lini dan Fungsional adalah organisasi yang masing-masing anggota mempunyai
wewenang yang sama dan pimpinannya kolektif. Organisasi Komite lebih mengutamakan
pimpinan, artinya dalam organisasi ini terdapat pimpinan “kolektif/ presidium/plural
executive” dan komite ini bersifat managerial. Komite dapat juga bersifat formal atau
informal,komite-komite itu dapat dibentuk sebagai suatu bagian dari struktur organisasi
formal, dengan tugas-tugas dan wewenang yang dibagi-bagi secara khusus.
Ciri :
1.      Tidak tampak adanya pembedaan tugas pokok dan bantuan
2.      Spesialisasi secara praktis pada pejabat fungsional
3.      Pembagian kerja dan wewenang tidak membedakan perbedaan tingkat eselon
4.      Strukutur organisasi tidak begitu kompleks. Biasanya terdiri dari ketua, sekretaris,
bendahara, ketua-ketua seksi, dan para perugas
5.      Struktur organisasi secara relatif tidak permanea. Organisasi ini hanya dipakai sesuai
kebutuhan atau kegiatan
6.      Tugas pimpinan dilasanakan secara kolektif
7.      Semua anggota pimpinan mempunyai hak, wewenang dan tanggung jawab yang sama
8.      Para pelaksana dikelompokkan menurut tugas-tugas tertentu dalam bentuk satgas
Keuntungan dari struktur organisasi ini adalah :
1)      Solodaritas tinggi
2)      Disiplin tinggi
3)      Produktifitas tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimum
4)      Pekerjaan-pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan
5)      Keputusan dapat diambil dengan baik dan tepat
6)      Kecil kemungkinan penggunaan kekuasaan secara berlebihan dari pimpinan
7)      Usaha kerjasama bawahan mudah digalang
Keburukan dari struktur organisasi ini adalah:
1)      Kurang fleksibel dan tour of duty
2)      Spesialisasi memberikan kejenuhan
3)      Proses pengambilan keputusan agak larnban karena harus dibicarakan terlebih dahulu
dengan anggota organisasi
4)      Kalau terjadi kemacetan kerja, tidak seorang pun yang mau bertanggung jawab
melebihi yang lain
5)      Para pelaksana sering bingung, karena perintah datangnya tidak dari satu orang saja
6)      Kreativitas nampaknya sukar dikembangkan, karena perintah pelaksanaan didasarkan
pada kolektivitas
Organisasi panitia biasanya terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, dan beberapa seksi
Gambar struktur organisasi Lini dan Fungsional

5.      Organisasi Matrik


Organisasi matrik disebut juga sebagai organisasi manajemen proyek yaitu organisasi di
mana penggunaan struktur organisasi menunjukkan di mana para spesialis yang mempunyai
ketrampilan di masing-masing bagian dari kegiatan perusahaan dikumpulkan lagi menjadi
satu untuk mengerjakan suatu proyek yang harus diselesaikan
Organisasi matrik digunakan berdasarkan struktur organisasi staf dan lini khususnya di
bidang penelitian dan pengembangan
Organisasi matrik akan menghasilkan wewenang ganda di mana wewenang horisontal
diterima manajer proyek sedangkan wewenang fungsionalnya yaitu sesuai dcngan
keahliannya dan tetap akan melekat sampai proyek selesai, karena memang terlihat dalam
struktur formalnya. Sebagai akibat anggota organisasi matrik mempunyai dua wewenang, hal
ini berarti bahwa dalam melaksanakan kegiatannya para anggotanya juga harus melaporkan
kepada dua atasan
Untuk mengatasi masalah yang mungkin timbul, biasanya manajer proyck diberi jaminan
untuk melaksanakan wewenangnya dalam memberikan perintah di mana manajer proyek
tersebut akan langsung lapor kepada manajer puncak
Keuntungan dari struktur organisasi ini adalah :
Pada fleksibelitas dan kemampuannya dalam memperhatikan masalah-masalah yang khusus
maupun persoalan teknis yang unik serta pelaksanaan kegiatan organisasi matrik tidak
mengganggu struktur organisasi yang ada
Keburukan dari struktur organisasi ini adalah :
Manajer proyek tak bisa mengkoordinir berbagai bagian yang berbeda hingga menghadapi
kesulitan dalam mengembangkan team yang terpadu dikarenakan penyimpangan pclaksanaan
perintah untuk masing-masing individu. Untuk mengatasi kesulitan yang mungkin timbul,
maka manajer proyek biasanya diberi wewenang khusus yang penting, misalnya: dalam
menentukan gaji, mempromosikan atau melakukan perlakuan personalia
Gambar struktur organisasi Matrix

 6.      Organisasi Komite


Organisasi komite adalah bentuk organisasi di mana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu
dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok pejabat, yang berupa komite atau dewan atau
board dengan pluralistic manajemen
Organisasi komite terdiri dari :
1.      Executive Committe (Pimpinan komite)
 yaitu para anggotanya mempunayi wewenang lini
2.      Staff Committee
Yaitu orang-orang yang hanya mempunyai wewenang staf
Keuntungan dari struktur organisasi ini adalah :
1)      Pelaksanaan decision making berlangsung baik karena terjadi musyawarah dengan
pemegang saham maupun dewan
2)      Kepemimpinan yang bersifat otokratis sangat kecil
3)      Dengan adanya tour of duty maka pengembangan karier terjamin
Keburukan dari struktur organisasi ini adalah :
1)      Proses decesion making sangat lamban
2)      Biaya operasional rutin sangat tinggi
3)      Kalau ada masalah sering kali terjadi penghindaran siapa yang bertanggung jawab
3. Jelaskan 3 jabatan penting dalam struktur Organisasi
Entah besar ataupun kecil skala perusahaan startup yang anda didirikan, pengaturan
organisasi merupakan hal yang vital dan akan menjadi salah satu penentu kesuksesan bisnis
startup anda. Dengan melakukan penataan struktur organisasi pada perusahaan, anda
mendapatkan setidaknya dua keuntungan.

Yang pertama, ada kejelasan peran dan tugas setiap individu yang di dalam perusahaan, dan
yang kedua terkait kepercayaan pihak luar (termasuk investor) terhadap profesionalitas
perusahaan. Oleh karena itu, membentuk organisasi yang terstruktur pada perusahaan harus
mulai dipikirkan secara cermat saat awal pendirian perusahaan. Lalu bagaimanakah
gambaran struktur organisasi dalam sebuah perusahaan startup?

Sebagai sebuah startup, saat awal pendiriannya biasanya dimulai dengan  segelintir orang.
Oleh karena itu, susunan organisasi perusahaan pun dibuat sesederhana mungkin, yakni
seorang CEO (Chief Executive Officer) sebagai pucuk pimpinan, di bawahnya adalah
seorang CTO (Chief Technology Officer) sebagai pimpinan yang membidangi
pengembangan produk dan teknologi, dan anggota yang lain berperan sebagai staf. Model
organisasi ini biasanya diterapkan oleh startup yang baru berdiri dengan jumlah karyawan
kurang dari 5 orang.
Ketika perjalanan perusahaan semakin menunjukkan kemajuan, dengan jangkauan pemasaran
dan minat investor yang kian meningkat, maka struktur perusahaan startup pun akan semakin
kompleks. Saat startup telah mencapai kesuksesan di level tertinggi, maka susunan inti
organisasi yang dibentuk biasanya terdiri dari enam jabatan utama, yakni: CEO, CTO, CFO,
WP Pemasaran, CMO, dan COO. Apa saja dan bagaimanakah fungsi serta peran dari masing-
masing posisi jabatan tersebut dalam sebuah perusahaan startup?

CEO (Chief Executive Officer)


CEO merupakan posisi jabatan tertinggi dalam startup. Sebagai pimpinan yang menahkodai
arah perusahaan, kualitas seorang CEO dapat menjadi penentu nasib perusahaan. CEO yang
berkarakter kuat dapat membentuk kultur perusahaan yang sehat, sedangkan CEO yang
berkarakter lemah akan sulit memotivasi timnya. Adapun beberapa tugas penting yang
diemban oleh seorang CEO antara lain:

 Merancang dan mengkomunikasikan visi misi perusahaan


 Merekrut dan memotivasi tim work
 Menjalin hubungan bisnis dengan investor
 Merancang dan mengatur anggaran pembiayaan
 Menentukan strategi bisnis perusahaan

CTO (Chief Technology Officer)


Startup identik sebagai perusahaan rintisan yang berbasis dan memanfaatkan kemajuan
teknologi. Apa pun jenis produk yang ingin dipasarkan ke publik, tidak pernah lepas dari
implementasi teknologi. Oleh karena itu, ketika perusahaan anda telah mulai meningkat,
maka perlu jabatan yang khusus mengurusi bidang teknologi dan pengembangan produk.
Adapun beberapa tugas dan peran dari seorang CTO adalah:

 Memantau dan menyatukan pengembangan produk


 Memilih, mengadopsi, dan mengimplementasikan teknologi yang cocok dengan
produk yang dikembangkan
 Mengelola pengembangan produk

CFO (Chief Financial Officer)


Orang yang menjabat sebagai CFO bertanggungjawab terhadap segala urusan laporan
keuangan perusahaan. Saat awal pembentukan startup, seorang Chief Financial Officer juga
berperan dalam mengatur urusan penggajian karyawan dan pengembangan sumber daya
manusia. Beberapa tugas yang diemban seorang CFO antara lain:

 Merancang strategi penggalangan dana


 Ikut mengambil keputusan dalam menentukan pengembangan SDM, seperti
penggajian, perekrutan, dan pemecatan karyawan, bahkan termasuk keputusan
akuisisi.
 Merumuskan dokumen keuangan serta menyampaikan laporan kesehatan keuangan
perusahaan
WP Pemasaran
Posisi ini bertanggungjawab jawab untuk memasarkan produk yang telah diciptakan oleh tim
Startup. Seorang yang duduk dalam jabatan Wakil Presiden Pemasaran bertugas untuk:

 Merancang strategi penjualan bersama COM guna menghasilkan keuntungan bagi


perusahaan
 Memahami kebutuhan konsumen dan mengembangkan nilai tambah yang menarik
bagi konsumen

CMO (Chief Marketing Officer)


Bagi anda yang ingin merekrut seseorang dalam jabatan sebagai CMO, maka pilihlah sosok
yang mampu membawa citra perusahaan terlihat profesional dan meningkatkan kepercayaan
pihak luar terhadap performa perusahaan anda. Jabatan CMO membawahi beberapa bidang,
yakni kehumasan, divisi riset pasar, dan pencitraan. Tanggung jawab yang diemban CMO
antara lain:

 Melakukan kampanye kehumasan


 Melakukan riset pasar dan menerapkan strategi pemasaran yang paling cocok
 Memperbaiki citra perusahaan untuk mendongkrak pemasaran sekaligus menarik
modal investor

COO (Chief Operating Officer)


Segala macam masalah yang terkait dengan operasional di internal perusahaan merupakan
tanggung jawab seorang COO. Ia memiliki beberapa peran, diantaranya:

 Mengatur perusahaan
 Menjadi jembatan antara karyawan dan CEO
 Mengatur dan mengelola bisnis inti.

Dari keenam posisi jabatan yang dibentuk dalam sebuah perusahaan startup, CEO memegang
peran penting. Bahkan saat awal pendirian, seorang CEO dapat berperan untuk mengerjakan
tugas-tugas di atas. Ketika perusahaan telah berhasil menggapai kesuksesan, maka sang CEO
perlu mendapat bantuan tenaga dari orang-orang yang duduk dalam jabatan tersebut. Struktur
dan susunan organisasi di atas memang merupakan bentuk pembagian tugas yang ideal dan
banyak diterapkan oleh startup di Silicon Valley.

Namun, bukan berarti anda harus terpatok pada struktur organisasi tersebut, karena sebaiknya
disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan anda. Struktur yang ramping terkadang dapat
membuat perusahaan berjalan lebih efektif dan efisien. Jadi, semuanya dikembalikan lagi
berdasarkan kebutuhan perusahaan startup.

1Jelaskan Hubungan Vertikal dan Horizontal dalam


Struktur Organisasi !
Organisasi:Sistem Hubungan adalah mekanisme untuk melakukan komunikasi, koordinasi dan
integrasi kegiatan antara karyawan, antara satuan-satuan organisasi, serta antara berbagai tingkatan
hirarkhi yang ada dalam organisasi. Hubungan adalah tingkatan koordinasi antar elemen organisasi
baik secara vertikal ataupun horizontal.Hubungan Vertikal diperlukan untuk mengkoordinasikan dan
mengintegrasikan kegiatan dari berbagai tingkatan hirarki organisasi. Hubungan horizontal
diperlukan untuk mengkoordinasikan kegiatan individu atau bagian organisasi yang berada pada
tingkatan hirarki yang sama.Hubungan Vertikal:Kualitas Hubungan Vertikal ditentukan dengan
:Ukuran organisasi, menunjuk pada besarnya personil organisasi. Apabila organisasi berukuran besar
dan kompleks, berarti lebih banyak tingkatan hirarki dan terdapat lebih banyak bagian-bagian yg
perlu dihubungkan satu sama lain.Tingkat ketidakpastian , menunjuk pada kecepatan maupun
kepastian perubahan pd lingkungan dan teknologi organisasi. Apabila tingkat ketidak pastian cukup
tinggi, perubahan pada puncak maupun bagian paling bawah dari organisasi lebih sering terjadi.Jika
ukuran organisasi dan tingkat ketidakpastian makin besar maka alat untuk mengadakan hubungan
harus lebih bermutu sesuai dengan contoh urutan hubungan vertikal untuk mencapai sebuah
koordinasi dalam struktur organisasi, sebagai berikut :PENJELASAN:HIRARKI Hubungan vertikal ini
dilakukan melalui saluran hubungan perintah maupun pelaporan yang telah dirancang dalam
tingkatan hirarkiDigunakan umumnya oleh organisasi baru yang berukuran kecilPERATURAN DAN
PROSEDURDigunakan jika dalam organisasi sering muncul permasalahan dan keputusan secara
berulang-ulangPeraturan dan prosedur membuat tugas tugas-tugas menjadi baku , sehingga
mengurangi kebutuhan akan informasi sepanjang hirarkiRENCANA DAN JADWALDengan adanya
rencana dan jadwal yang rinci , tingkatan hirarki yg rendah melaksanakan kegiatan tanpa konsultasi
atau nunggu perintah dari atasan, dengan syarat bahwa seluruh kegiatan tsb sesuai dengan rencana
dan jadwalPENJELASAN:TAMBAHAN TINGKAT Perusahaan yang sedang tumbuh atau ketidakpastian
yang tinggi sering diperlukan tambahan alat hubungan vertikal dengan menambahkan posisi pada
hirarki, misalnya dengan menambahkan jabatan staf, wakil pada jabatan pimpinan tertentu.SISTEM
INFORMASI VERTIKALPengolahan informasi sepanjang hirarki bertambah efisien. Sistem ini
membuat kapasitas pengolahan informasi menjadi lebih besar sehingga mengurangi kebutuhan
penambahan posisi yang baru. Hubungan Horizontal:Kualitas Hubungan Vertikal ditentukan
dengan :Tingkat ketidakpastianSaling KetergantunganJenis SasaranPENJELASAN:DOKUMEN
TERTULISPertukaran dokumenter tulis mengenai permasalahan atau keputusan antara beberapa
bagian dalam organisasi. Alat ini digunakan untuk memberikan informasi kepada bagian lain tentang
kegiatan atau pengambilan keputusan yang relevanKONTAK LANGSUNGDigunakan dengan cara para
pimpinan bagianbagian yang ada keterkaitan atau terlibat pada suatu permasalahan bertemu untuk
mencari solusinyaPENGHUBUNGSeseorang yang berada pada satu bagian organisasi dengan tugas
khusus, yaitu melakukan koordinasi kegiatan antara dua bagian organisasi
sajaPENJELASAN:DOKUMEN TERTULISPertukaran dokumenter tulis mengenai permasalahan atau
keputusan antara beberapa bagian dalam organisasi. Alat ini digunakan untuk memberikan informasi
kepada bagian lain tentang kegiatan atau pengambilan keputusan yang relevanKONTAK
LANGSUNGDigunakan dengan cara para pimpinan bagianbagian yang ada keterkaitan atau terlibat
pada suatu permasalahan bertemu untuk mencari solusinyaPENGHUBUNGSeseorang yang berada
pada satu bagian organisasi dengan tugas khusus, yaitu melakukan koordinasi kegiatan antara dua
bagian organisasi sajaPENJELASAN:SATUAN TUGASSuatu komite yg bersifat sementara yang
beranggotakan wakil dari berbagai bagian yang terlibat dalam suatu permasalahan. Satuan tugas
segera dibubarkan setelah permasalahan dapat diselesaikanTIMSatuan tugas yang bersifat
permanen yang digunakan bila koordinasi antar bagian diperlukan secara terus menerus.
INTEGRATOR PERMANENSuatu jabatan ataupun bagian yang secara khusus bertugas untuk
mengkoordinasikan kegiatan beberapa bagian organisasi.

pengambilan keputusan pada birokrasi yang disentralisir, kepatuhan pada wewenang, serta
pembagian kerja yang sempit dalam birokrasi, harus digantikan dengan struktur organisasi
yang lebih terdesentralisasi dan pengambilan keputusan yang lebih demokratis di sekitar
kelompok yang fleksibel. Pengaruh yang didasarkan atas kekuasaan mulai diganti dengan
pengaruh yang berasal dari proses pembelajaran bersama.“

                                                            –  Warren Bennis, Mati-nya Birokasi.
Bukan menjadi hal yang aneh jika sikap kritis akan menggiring pemikiran kita untuk selalu
berekplorasi, mengembangkan konsep-konsep lama agar menjadi relevan dan efisien untuk
perjuangan revolusioner hari ini. satu hal yang sangat vital untuk mendorong perjuangan
revolusioner adalah melalui sebuah wadah organisasi yang kuat.

Dewasa ini, mungkin bentuk-bentuk organisasi yang banyak kita kenali adalah organisasi
dengan tipikal hirarki fungsional atau organisasi vertikal. Di mana di dalamnya terdapat
beberapa bagian bidang kerja yang berkonsentrasi ke-atas,  Organisasi vanguardis/pelopor
semacam ini dikontrol oleh minoritas dengan kekusaan mutlak yang menempati puncak
eksklusif dalam organisasi, seluruh operasional organisasi dimobilisasi atas dikte oleh elit-elit
organisasi. Seluruh anggota yang terlibat dalam bidang-bidang kerja organisasi hanya akan
bekerja sesuai dengan instruksi dari atas.

Bentuk-bentuk organisasi yang demikian tampaknya sudah sangat tidak relevan untuk
mengakomodir sikap kritis individu-individu revolusioner.  Vanguardism/kepeloporan adalah
sebuah konsep organisasi yang tampaknya sudah sangat kuno yang tentu saja ketinggalan
jaman jika tidak dikritisi lebih lanjut. Keterlibatan setiap individu revolusioner di dalam
organisasi dengan model kepemimpinan yang terpusat ini hanya akan menjadi seperti
sekumpulan kelompok kerbau. Kerbau sangat patuh kepada pemimpinnya serta selalu siap
menunggu perintah dan melaksanakannya.  Apabila pemimpin tidak ada, maka kerbau
anggota kelompok itu bingung dan tidak tahu berbuat apa-apa, sehingga mudah menjadi
korban pihak lain. Tentu saja kita tidak menginginkan kehidupan berorganisasi yang
demikian.
Yang kita butuhkan adalah sebuah kehidupan organisasi yang mampu mengakomodir seluruh
ide, imajinasi dan mampu belajar bersama untuk berbenah dan mendorong alteratif –
alternatif  baru dalam perlawanan terhadap dominasi kapitalisme.  Betapapun kuat dan
besarnya, sebuah organisasi tidak akan mampu bertahan dan berkembang, serta akan punah
apabila tidak melakukan penyesuaian diri selaras dengan perkembangan sosial, ilmu
pengetahuan, teknologi, serta lingkungan. Jika tidak, dan terus percaya pada konsep
organisasi otoritarian, maka Kematian organisasi tidak ubahnya seperti kepunahan
dinosaurus, binatang raksasa purba, yang tidak mampu melakukan adaptasi terhadap
perubahan dan perkembangan lingkungannya .

Organisasi semacam ini juga cenderung kontra-revolusioner. Salah satu faktor yang
menyebabkan kecenderungan yang demikian ini adalah Sistem Hierarki yang diterapkan
didalam pembagian bidang-bidang kerja, sistem  ini yang mengakibatkan terbentuknya
hubungan kerja organisasi yang tidak komunikatif dan partisipatif antar anggota terlebih
dengan elit-elit pengurus organisasi. Sehingga seringkali terjadi kejahatan-kejahatan yang
terselubung didalam otoritas-ekslusif di puncak organisasi.  Beberapa kasus penyalahgunaan
wewenang kekuasaan atas organisasi tak bisa dipungkiri kerap terjadi.

Di Kudus- Jawa tengah, buruh-buruh pabrik rokok telah sangat kritis dalam mengevaluasi
kinerja serikat buruh-nya dan secara langsung  melaporkan Pengurus Unit kerja (PUK)
serikat pekerja-nya kekepolisian karena telah terbukti menyalahgunakan dana iuran rutin
bulanan buruh senilai  Rp 400-an juta dari total keseluruhan uang buruh selama tiga tahun
yang disalahgunakan untuk kepentingan di luar kebutuhan pekerja.  dana  tersebut adalah
hasil iuran dari buruh harian dan borong setiap bulan yang dikenakan potongan upah sebesar
Rp 2.000 dari jumlah anggota sekitar 60.000 buruh. Dapat di hitung besarnya jumlah uang
yang tidak dapat dimonitor oleh para buruh anggota serikat dikarenakan tidak adanya
trasparansi keuangan oleh para pengurus serikat. Kekuasaan eklusif didalam struktur
organisasi hirarkis inilah penyebab-nya, Kontrol absolut oleh elit-elit organisasi ini yang
membuat kepentingan-kepentingan perjuangan revolusioner dapat dengan mudah
disalahgunakan dan diselewengkan untuk kepentingan pribadi atau kepentingan segelintir elit
berkuasa.

Di Surabaya, Jawa Timur, kejahatan-kejahatan dalam internal organisasi vertikal yang


dilakukan oleh para elit organisasi juga terjadi. Di tengah gencarnya perjungan buruh untuk
penghapusan sistem outsourcing di seluruh pejuru Indonesia,  pemimpin salah satu
konfederasi serikat pekerja dengan segala kekuasaannya dalam organisasi yang tersentral
kembali berkasus sangat memalukan.  Alih-alih memperjuangakan penghapusan sistem
outsourcing, pemimpin konfederasi ini justru mendirikan kantor usaha outsourcing di
rumahnya.  Kaum buruh sudah merelakan sebagaian gajinya dipotong untuk menghidupi
serikat buruh yang diharapkan dapat lebih berkonsentrasi dalam perjuangan buruh, perbaikan
nasib, menghapuskan sistem outsourcing yang sangat jelas merugikan kaum buruh. Dan
fenomena yang sangat memalukan dilakukan oleh pucuk organisasi ini tentu sudah tidak
dapat ditolerir!  Sekali lagi kekuasaan eksekutif dalam stukur organisasi vertikal yang
mendukung beberapa kasus ini.

Dari fakta-fakta tersebut di atas dapat kita bayangkan bahwa latarbelakang dari aktivitas
kontra-revolusioner dalam sebuah organisasi revolusioner sangat berpotensi kejahatan
dikarenakan tidak adanya tranparansi yang mendukung segala aktivitas organisasi. Sekat-
sekat  bagian kerja yang hierarkis-eksekutif dapat membuat para elit-elit organisasi dapat
bermanouver bebas tanpa diketahui para anggota yang jauh di lantai dasar struktur
organisasi.  Bentuk ini melekat terus di benak para pelaku organisasi sentralis dan tak pernah
ada keinginan untuk merubahnya dikarenakan ada keuntungan tersendiri bagi para elit-elit
organisasi.

Seperti Apa Organisasi Horizontal?

Kapitalisme telah menjangkau seluruh aspek kehidupan kita, termasuk dalam bentuk-bentuk
organisasi yang mempunyai visi revolusioner pun. Struktur organisasi tersentral adalah
contoh yang tepat untuk melihat bagaimana kapitalisme tanpa disadari hidup dan tumbuh
mempengaruhi setiap aktivitas ‘ revolusioner’ di dalam sebuah organisasi yang justru
berbalik menjadi kontra-revolusioner.  Sebagai individu-individu yang percaya pada
perjuangan revolusioner yang terorganisasir tentunya kita harus terus mengevaluasi kinerja
organisasi. Sikap kritis harus dibiaskan ke segala arah, baik eksternal maupun internal
organisasi dan memberi kesempatan untuk memerdekakan ide melalu proses pembelajaran
agar dapat dikembangkan secara luas oleh semua partisipan dalam organisasi revolusioner.

Organisasi vertikal dengan pengelolaan dari atas ke bawah, harus diubah menjadi lebih
mendatar. Hirarki, yang sering kali bertele-tele pada organisasi yang vertikal, harus ditebas
dengan mengkombinasikan kerja-kerja divisi yang berhubungan. Batasan antar divisi kerja
harus dihapuskan. Dengan cara ini, organisasi bisa lebih konsentrasi pada proses inti (core
process) yaitu perjuangan revolusioner  yang partisipatif. Dihapusnya batasan-batasan antar
divisi, artinya, bagian lain bisa turut ambil andil sepanjang bisa melancarkan proses
perjuangan. Setiap orang dari bagian yang berlainan bisa saling berpartisipasi, tanpa harus
melewati birokrasi yang tak perlu.

Organisasi horizontal adalah sebuah organisasi di mana setiap orang terlibat dalam
pengidentifikasian dan pemecahan berbagai masalah, memungkinkan organisasi untuk terus
menerus bereksperimen, berkembang dan meningkatkan kapabilitasnya dalam perjuangan
revolusioner.  Artinya di dalam platform yang dibentuk sebagai landasan perjuangan dapat
terus direvisi dan harus selalu sesuai dengan keadaan kekinian. Partisipan harus selalu siap
belajar dan terus-menerus merevisi taktik untuk situasi yang sedang berlangsung. Organisasi
horizontal dirancang agar dapat terus-menerus memperluas kapasitas setiap orang yang
terlibat untuk menciptakan hasil yang benar-benar diinginkan, dimana pola baru dan ekspansi
pemikiran selalu dirawat dengan baik, dimana aspirasi kolektif dibebaskan, dan dimana
organisasi akan menjadi wadah untuk terus-menerus belajar melihat bersama-sama secara
menyeluruh.

Sebuah organisasi revolusioner yang kuat tidak hanya datang dari orang-orang yang setuju
satu sama lain. Kesepakatan harus diuji dengan partisipasi, ketidaksetujuan harus selalu
dilihat sebagai bagian dari proses didalam pembentukan organisasi horizontal. Kesamaan
ideologis bukan menjadi hal inti yang mampu menjamin sebuah organisasi dapat berjalan.
Organisasi adalah sintesa dari tesis dan anti-tesis. Organisasi horizontal harus mampu
menjadi fasilitator atas heterogenitas sosial. seperti didalam komunikasi radio Rx/Tx
( komunikasi dua arah), jika kita tidak berada pada gelombang frekuensi radio yang sama
maka akan sangat mustahil untuk dapat berkomunikasi dengan baik, menyelaraskan ide-ide,
dan menyusun strategi perjuangan. Sebelum itu tentu kita harus lebih teliti dalam proses
sinkronisasi frekuensi satu sama lain sebelum memulai proses komunikasi selanjutnya dan
demikian seterusnya.
Proyek revolusioner dalam meningkatkan perlawanan-perlawanan pada tatanan sosial yang
kapitalistik hari ini membutuhkan basis-basis material yang terpilih, Teori dan praktek harus
berakar pada kondisi yang konkrit, meningkatkan kesadaran melalui pendidikan praksis,
membangun jembatan komunikasi, menciptakan kepercayaan, saling menguatkan untuk
meningkatkan jumlah anggota membangun perjuangan revolusioner. Artinya pendidikan-
pendidikan keorganisasian harus disosialisasikan.

Satu permasalahan yang mungkin terjadi adalah tidaklah mudah untuk mengarahkan
kebiasaan-kebiasaan atas rantai komando, instruksi atau perintah-perintah dari atas menjadi
inisiatif dan partisipatif  dalam kehidupan berorganisasi. Seringkali ketika kita menawarkan
untuk membangun sebuah organisasi, banyak orang-orang akan bertanya, siapa
pemimpinnya? Bagaimana mungkin sebuah organisasi bisa berjalan tanpa adanya pemimpin?
Pertanyaan ini akan sering muncul dan adalah bukan hal yang mudah untuk menjelaskan
konsep organisasi horizontal karena pada dasarnya organisasi horizontal adalah sebuah
organisasi praksis-partisipatif  yang tidak akan dapat dipahami mekanismenya jika tidak diuji
dan dicontohkan secara langsung. Maka itu diharapkan dalam proses pembentukannya dapat
melalui tahap-tahap familiarisasi atau pelatihan-pelatihan praksis untuk
mengimplementasikan organisasi alternatif. Ini agar setiap partisipan di dalam organisasi
dapat lebih aktif siap beroperasi didalam mekanisme non-strktural organisasi horizontal.

Perlu diingat bahwa proses familiarisasi dalam pelatihan-pelatihan praksis yang dimaksud
disini hanya sebatas inisiasi, kepemimpinan ide melalui contoh atau saran. didalam prosesnya
, setiap inisiat hanya bertugas untuk menyampaikan gagasan-gagasan, memberikan pelatihan-
pelatihan lepas dan mendistribusikan materi-materi agar dapat memunculkan karakter
gerakan yang sesuai dan lebih adaptif dengan kondisi sosial, politik dan kebudayaan dalam
basis massa yang akan diorganisir dan memproyeksikan bagaimana organisasi horizontal ini
kan beroperasi didalam. Kepemimpinan ide seorang inisiat adalah untuk mendorong proses
belajar dalam organisasi. inisiat adalah hanya seorang pelayan yang bertugas untuk melayani
kebutuhan-kebutuhan belajar, melaksanakan fungsinya dan berupaya membelajarkan setiap
orang untuk menjadi pemimpin dirinya sendiri.  bukan sebagai pakar, penunjuk arah, atau
pengendali, melainkan sebagai katalis dan penyalur/pembagi informasi didalam organisasi
dan dilandaskan pada pendekatan kolegial yang kooperatif dan kolaboratif. Dengan demikian
sebuah organisasi horizontal akan terbentuk didalam kepimimpinan bersama yang
revolusioner  (shared leadership) yang juga mampu menumbuhkan rasa memiliki (sense of
belonging/ownership) dan rasa bertanggung jawab (sense of rensponsibility) pada diri setiap
anggota organisasi.

Pelatihan –pelatihan yang dimaksudkan adalah dengan metode pembentukan secara langsung
berupa mikro-embrio organisasi dimana setiap orang dapat belajar dan terlibat langsung
dalam aktivitas mikro-organisasi dan memahami bagaimana horizontalitas dalam bentuk
yang paling sederhana dapat beroperasi.
Dinamika kehidupan organisasi ditentukan oleh proses dan kualitas belajar organisasi itu
sendiri.  Proses pembelajaran secara langsung dengan tindakan konkrit tampaknya sangat
efisien dan sangat mudah dipahami.  Mikro-embrio organisasi yang dibentuk sebagai tempat
belajar bersama bagaimana setiap orang akan beraktivitas , berimajinasi, dan menggambarkan
bahwa pengetahuan proses familiarisasi didalam organisasi horizontal dan pengoperasiannya
dapat diklasifikasikan secara sistematis kedalam berbagai tingkatan yang menunjukkan
organisasi dalam prosesnya selalu mencari proses terbaik lewat proses pembelajaran secara
langsung. Didalam prinsip kepemimpinan bersama, setiap orang akan memaksimalkan
sumber daya yang dimiliki dan mengembangkan kemampuan kepemimpinan pada diri-nya
dan bertanggung jawab membangun organisasi yang memungkinkan setiap orang
mengembangkan kemampuannya memahami kompleksitas dan visi serta membebaskan diri
dari model mental hierarkis.

Anda mungkin juga menyukai