oleh :

SUHARDI
DIREKTUR SASANA HUSADA GROUP JAKARTA

DISAMPAIKAN PADA PELATIHAN ASUHAN FISIOTERAPI

TANGGAL 17 JULI 2006, BAPELKES JAKARTA
PERSPEKSTIF TENTANG LEGISLASI

LEX GENERALIS LEX SPESIALIS

HUKUM UMUM UU KHUSUS

UU NO.8/1999 UU NO.23/1992
TENTANG KONSUMEN TENTANG KESEHATAN
 DASAR PEMIKIRAN

• AGAR UPAYA KESEHATAN DILAKUKAN OLEH

FISIOTERAPIS YANG MEMILIKI ETIK DAN MORAL
YANG TINGGI, KEAHLIAN DAN KEWENANGAN
YANG DITINGKATKAN MELALUI PENDIDIKAN,
SERTIFIKASI, REGISTRASI, LISENSI, PEMBINAAN &
PENGAWASAN
• PERLINDUNGAN DAN KEPASTIAN HUKUM BUAT
PEMBERI DAN PENERIMA LAYANAN
 SECARA GARIS BESAR :
LEGISLASI

 PERSYARATAN PRAKTIK
KOMPETENSI, REGISTRASI, LISENSI

 PENYELENGGARAAN PRAKTIK
STANDAR, PERTIN-FISIO, REKAM MEDIS, RAHASIA
PASIEN, KENDALI MUTU DAN BIAYA, HAK DAN
KEWAJIBAN, PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

 PENGAWASAN PRAKTIK
DISIPLIN, PEMBINAAN, PIDANA
TUJUAN PENGATURAN

KEPASTIAN

MUTU
PERLINDUNGAN
PELAYANAN
PASIEN
FISIO

HUKUM
 ISU UTAMA :
AKUNTABILITAS

 CIRI PROFESI BELUM TAMPAK KOKOH, KARENA BELUM ADA

OTONOMI PENUH
 BANYAK PROFESIONAL BERPRAKTEK :
* TANPA KOMPETENSI YANG MEMADAI
* TANPA IJIN
 BANYAK PROFESIONAL BERPRAKTEK DI LUAR BIDANG
KEWENANGANNYA
 NON-PROFESIONAL BERPRAKTEK
 PERLINDUNGAN MASYARAKAT ?
 AKUNTABILITAS PROFESI

 DASAR : KONTRAK-TERAPI

 TANGGUNG JAWAB PROFESI KEPADA MASYARAKAT :

* MENYEDIAKAN PROFESIONAL YANG KOMPETEN DAN BERWENANG

* MEMASTIKAN BAHWA PROFESIONAL BEKERJA SESUAI DENGAN

ETIK DAN STANDAR PROFESI

* MEMASTIKAN BAHWA PROFESIONAL YANG MELANGGAR DIBINA

ATAU DIPIDANA
 PERLINDUNGAN HUKUM

UU NO.23/92
PASAL 53 :
1. TENAGA KESEHATAN BERHAK MEMPEROLEH
PERLINDUNGAN HUKUM DALAM MELAKSANAKAN TUGAS
SESUAI PROFESINYA
2. TENAGA KESEHATAN DALAM MELAKUKAN TUGASNYA
BERKEWAJIBAN UNTUK MEMENUHI STANDAR PROFESI DAN
MENGHORMATI HAK PASIEN
 STANDAR PROFESI & PERLINDUNGAN HUKUM
PP.32/96 : TENAGA KESEHATAN

@ PASAL 4 :
TENAGA KESEHATAN HANYA DAPAT MELAKUKAN UPAYA KESEHATAN
SETELAH MEMILIKI IJIN DARI MENTERI

@ PASAL 21 :
SETIAP TENAGA KESEHATAN DALAM MELAKUKAN TUGASNYA WAJIB
MEMATUHI STANDAR PROFESI

@ PASAL 24 :
PERLINDUNGAN HUKUM DIBERIKAN KEPADA TENAGA KESEHATAN
YANG MELAKUKAN TUGASNYA SESUAI DENGAN STANDAR PROFESI

@ PASAL 35, AYAT 3-4 :

BARANGSIAPA DENGAN SENGAJA MELAKUKAN UPAYA KESEHATAN
TIDAK SESUAI DENGAN STANDAR PROFESI, DIANCAM PIDANA DENDA
PALING BANYAK RP. 10 JUTA
 PP.32/96

PASAL 2, AYAT 1 :
TENAGA KESEHATAN TERDIRI DARI :
A. TENAGA MEDIS
B. TENAGA KEPERAWATAN
C. TENAGA KEFARMASIAN
D. TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT
E. TENAGA GIZI
F. TENAGA KETERAPIAN FISIK, MELIPUTI FISIOTERAPIS, OKUPASI TERAPIS DAN
TERAPIS WICARA
G. TENAGA KETEKNISIAN MEDIS

PASAL 21 :
SETIAP TENAGA KESEHATAN DALAM MELAKUKAN TUGASNYA WAJIB MEMATUHI
STANDAR PROFESI
 STANDAR PROFESI
(UU.23/92; PP.32/96; INDONESIA SEHAT 2010)

1. FALSAFAH & DEFINISI PROFESI

2. STANDAR KOMPETENSI
3. STANDAR PENDIDIKAN
4. STANDAR SERTIFIKASI
5. SUMPAH PROFESI
6. KODE ETIK PROFESI
7. REGISTRASI
8. LISENSI
9. STANDAR PRAKTEK PROFESI
 SERTIFIKASI, REGISTRASI, LISENSI FISIOTERAPI

PENDIDIKAN REGISTRASI LISENSI PERSELISIHAN/

SERTIFIKASI SIF SIPF PELANGGARAN/
KOMPETENSI PRIVILEGE KEWENANGAN LALAI
(PRAKTEK)

PEMERINTAH
MAJELIS ETIK
DINKES KAB/KOTA
DEPKES DINKES PROFESI

PIDANA/PERDATA

KOLEGIUM PENDIDIKAN BERKELANJUTAN

PROFESI PROFESI (IFI)
 SURAT IJIN PRAKTIK FISIOTERAPI (SIPF)

 PRAKTIK WAJIB MEMILIKI SIPF

 SIPF DITERBITKAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
 SATU SIPF UNTUK SATU TEMPAT SARANA KESEHATAN

SYARAT :
• MEMILIKI SIF
• MEMILIKI TEMPAT PRAKTIK
• REKOMENDASI ORGANISASI PROFESI
• SYARAT ADMINISTRASI LAINNYA
 PENYELENGGARAAN PRAKTIK

1. SURAT IJIN PRAKTIK

2. PELAKSANAAN PRAKTIK
3. PEMBERIAN PELAYANAN :

• MENGHORMATI HAK PASIEN

• STANDAR PROFESI
• PERSETUJUAN TINDAKAN
• REKAM MEDIS
• MENJAGA RAHASIA
• KENDALI MUTU DAN KENDALI BIAYA
• HAK DAN KEWAJIBAN FISIOTERAPI
• HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN
• PEMBINAAN, PENGAWASAN
 HAK FISIOTERAPIS

 PERLINDUNGAN HUKUM SEPANJANG SESUAI

STANDAR PROFESI & SOP

 MELAKSANAKAN SESUAI SP & SOP

 MEMPEROLEH INFO YANG JUJUR &

LENGKAP DARI PASIEN/KELUARGA

 MENERIMA IMBALAN JASA

 KEWAJIBAN FISIOTERAPIS

 MENGHORMATI HAK PASIEN

 BERI PELAYANAN SESUAI SP & SOP, SERTA KEBUTUHAN
PASIEN
 MERAHASIAKAN IDENTITAS DAN DATA
 MEMBERI INFORMASI
 MEMINTA PERSETUJUAN TERHADAP TINDAKAN
 MEMBUAT & MEMELIHARA REKAM MEDIS
 MERUJUK BILA TAK MAMPU
 MENAMBAH IPTEK
 HAK PASIEN

 MEMPEROLEH INFORMASI
 MENDAPATKAN RAHASIA MEDIK
 PERSETUJUAN ATAS TINDAKAN MEDIK
 MEMPEROLEH PENDAPAT KEDUA
 MENOLAK PENGOBATAN
 MENGHENTIKAN PENGOBATAN
 MELIHAT/MEMILIKI REKAM MEDIS
 MEMILIH SARANA KESEHATAN
 KEWAJIBAN PASIEN

 BERI INFO YANG LENGKAP DAN JUJUR

 MEMATUHI NASEHAT DAN PETUNJUK
 MEMATUHI KETENTUAN SARANA KESEHATAN
 MEMBERI IMBALAN JASA
 PREDIKSI

 ERA DEFENSIVE MEDICINE

MAL PRAKTEK FISIO DAPAT TERJADI ?

 KIAT-KIATNYA APA ?
 IMPLIKASI KIAT

FT/RS = “OBYEK HUKUM + PERLU PENINGKATAN

GUGATAN” IMMATERIAL PENGETAHUAN TENTANG
MILYARAN HUKUM

GUGATAN IMATERIAL FT/RS HARUS ALOKASI

RIBUAN KALI TARIF CUKUP DANA (RISK
FISIOTERAPI OLEH MANAGEMENT)
PENGACARA ZALIM
 IMPLIKASI KIAT

WASPADA TERHADAP CATAT LEBIH TELITI

SH-CARI MANGSA ORANG YANG ANEH
DI PINTU MASUK RS

WASPADAI PASIEN KENALI KARAKTER

RESIKO TINGGI PASIEN YANG
(MUDAH MENGGUGAT) MUDAH “MARAH”
 KESIMPULAN
o LEGISLASI PERLU MENDAPAT PERHATIAN YANG SERIUS
DARI KITA SEMUA KARENA DEWASA INI PENUH
KETIDAKPASTIAN DALAM MASYARAKAT.

o KEPASTIAN HUKUM BAIK UNTUK FISIO / PEMBERI

PELAYANAN DAN MASYARAKAT PENERIMA PELAYANAN
PERLU TERUS MENERUS DISEMPURNAKAN

o PRAKTIK FISIO HARUS SESUAI DENGAN PERATURAN

DAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG
BERLAKU,KHUSUSNYA PEMENUHAN STANDAR PROFESI

o FT KINI HARUS PEKA THD ISU ETIKOLEGAL SEHINGGA

TERHINDAR SOMASI MAL PRAKTEK.

o SARKES FISIO, DIREKSI, FT, HARUS BERANI

MENJATUHKAN PILIHAN ETIS SEBAGAI PENYEDIA
“FT PUTIH”