DOSEN PENGAJAR
FARID FAJRIN, M.Acc.
DISUSUN OLEH
KELOMPOK D
Top
Manager
Middle
Tingkatan Manajemen
Manager
Low Manager
Oprational
A. KEKUASAAN (POWER)
1. Pengertian Kekuasaan
kekuasaan atau power berarti suatu kemampuan untuk memengaruhi orang atau
merubah orang atau situasi. Faktor yang Mendasari Adanya Kekuasaan Menurut
French dan Raven, sebagaimana dikutip oleh Stoner, Freeman dan Gilbert (1995),
terdapat lima faktor yang mendasari lahirnya sebuah kekuasaan (sources of power).
Kelima faktor tersebut yaitu:
a. Reward power, atau kekuasaan untuk memberikan penghargaan, adalah
kekuasaan yang muncul sebagai akibat dari seseorang yang posisinya
memungkinkan dirinya untuk memberikan penghargaan terhadap orang-orang
yang berada di bawahnya. Sebagai contoh adalah kekuasaan yang dimiliki oleh
seorang manajer personalia atau manajer SDM.
b. Coercive power (kekuasaan untuk memberikan hukuman), adalah kebalikan atau
sisi negatif dari reward power. Kekuasaan ini merupakan kekuasaan seseorang
untuk memberikan hukuman atas kinerja yang buruk yang ditunjukkan oleh SDM
atau tenaga kerja dalam sebuah organisasi.
c. Legitimate power (kekuasaan yang sah), adalah kekuasaan yang muncul sebagai
akibat dari suatu legitimasi tertentu. Misalnya seseorang yang diangkat menjadi
pemimpin, secara otomatis dia memiliki semacam kekuasaan yang sah atau
B. KEWENANGAN (AUTHORITY)
Kewenangan atau authority pada dasarnya merupakan bentuk lain dari
kekuasaan yang sering kali digunakan dalam sebuah organisasi. Kewenangan
merupakan kekuasaan formal atau terlegitimasi. Dalam sebuah organisasi, seseorang
yang ditunjuk atau dipilih untuk memimpin suatu organisasi, bagian, atau departemen
memiliki kewenangan atau kekuasaan yang terlegitimasi.
1. Dua Pandangan Mengenai Kewenangan Formal
Terdapat dua pandangan mengenai kewenangan formal, yaitu pandangan klasik
(classical view) dan pandangan berdasarkan penerimaan (acceptance view).
a. Pandangan klasik
b. Sementara itu, Schiller & Bryan (2002), melihat tanggung jawab sebagai
perilaku yang menentukan cara bereaksi terhadap situasi setiap hari,
memerlukan beberapa jenis keputusan yang bersifat moral.
Pandangan mereka diperkuat oleh Britnes, di mana dia melihat tanggung jawab
merupakan bentuk sikap tidak boleh mengelak apabila diminta penjelasan tentang
perbuatan.
a. Kesadaran
Pada aspek ini mereka yang memiliki tanggung jawab dalam membangun
relasi akan berupaya untuk bersikap empati.
c. Keberanian.
Sikap tanggung jawab memiliki aspek lain dari kebaikan, artinya dalam
situasi yang tidak sesuai dengan norma moral dan nilai-nilai keyakinan, kita
harus bisa bertindak independen atau menolak melakukan suatu perbuatan
yang tidak sesuai dengan harapan dan permintaan orang lain.
Menurut Astuti (2005), ciri-ciri seseorang yang bertanggung jawab, antara lain
sebagai berikut.
b. Apa yang dilakukan selalu memiliki alasan, maksud, dan tujuan. Jadi, dia
bisa menjelaskan apa dan mengapa hal tersebut dilakukannya.
D. DELEGASI
c. Rusli Jacob: Delegasi adalah pemberian otoritas atau kekuasaan bersifat formal
serta tanggung jawab untuk melakukan kegiatan tertentu pada pihak lain.
2. Jenis-jenis Delegasi
a. Delegasi Umum
a. Tugas
Tugas adalah kesatuan pekerjaan yang akan ditunaikan oleh seseorang yang
menjadi delegasi.
b.Kekuasaan
c. Tanggung Jawab
d.Akuntabilitas
b. Untuk lebih memfokuskan hal lain yang lebih penting sehingga organisasi
perusahaan tidak terbengkalai karena pimpinan berada di tempat.
c. Untuk memberikan bantuan pada atasan dalam menilai suatu kebijakan yang
tepat.
d. Untuk memberi peran pada individu di perusahaan itu. Pimpinan yang baik
bukanlah yang mengerjakan segalanya sendiri, justru menjadi ironi jika terjadi.
e. Untuk memberikan motivasi pada karyawan agar bisa lebih fokus pada target
yang harus diraih.
f. Untuk membantu bawahan agar lebih tumbuh dan berkembang dalam kariernya.
5. Manfaat Delegasi.
a. Agar perusahaan atau organisasi tetap berputar dengan efektif dan efisien.
d. Memotivasi seluruh pihak untuk selalu berorientasi pada sasaran serta mutu
yang tepat.
Satu hal menarik lainya adalah kekuasaan (power) yang sering di campur aduk
dengan wewenang, padahal ini adalah dua hal yang berbeda, keterangan di atas
mengemukaan wewenang adalah hak untuk melakukan sesuatu sementara kekuasaan
adalah kemampuan untuk melakukan hak tersebut. Kekuasaan merupakan
kemampuan untuk mempengaruhi individu, kelompok, keputusan atau kejadian,
sebuah kekuasaan tanpa wewenang ataupun sebaliknya tentu akan menyebabkan
konflik. Amitai Etzioni berpendapat seorang pemimpin bisa mempengaruhi perilaku
merupakan hasil dari kekuasaan posisi (kedudukan atau jabatan) atau kekuasaan
F. Definisi Delegasi
Dalam suatu perusahaan ataupun organisasi biasanya terdapat pembagian
wewenang kepada orang lain yang berada di bawah kekuasaanya, hal ini di sebut
pendelegasian wewenang. Pendelegasian adalah suatu tindakan melimpahkan
wewenang dan tanggung jawab formal kepada kepada orang lain untuk melaksanakan
kegiataRn tertentu. Hal ini adalah proses para manajer mengalokasikan wewenang
pada bawahanya dan bawahan tersebut akan melaporkan hasil kerjanya. Ada empat
kegiatan ketika delegasi dilakukan:
a. Pendelegasi menetapkan dan memberikan tujuan beserta tugas kepada bawahan.
b. Pendelegasi melimpahkan wewenang yang diperlukan untuk mencapai tujuan
atau tugas.
c. Penerima delegasi baik secara implisit dan eksplisit menimbulkan kewajiban dan
tanggung jawab.
d. Pendelegasi menerima pertanggung jawaban bawahan untuk hasil-hasil yang
dicapai.
Ada beberpa tehnik khusus yang di tulis oleh Louis Allen untuk membantu
manajer melakukan delegasi secara efektif. Dianataranya adalah:
a. Tetapkan tujuan, bawahan diberi pengertian maksud dan pentingnya tugas yang
didelegasikan.