Anda di halaman 1dari 3

RESUME PENGANTAR MANAJEMEN BAB 7

Sebagian orang menganggap bahwa kekuasaan pada diri seseorang merupakan


“bawaan” sebagai faktor genetik, tetapi ternyata kekuasaan juga bisa “diatur” dengan
manajemen pengorganisasian.

A. Kekuasaan (Power)
Merupakan kemampuan untuk mengubah sikap atau tingkah laku individual atau
kelompok dalam organisasi menggunakan pengaruhnya. Dan kekuasaan ini
berjalan bukan hanya satu arah, tetapi bersifat dua arah. Maka, karyawan juga
memungkinkan memiliki pengaruh terhadap pemimpinnya. Ada 5 sumber dasar
kekuasaan, yaitu :
1. Kekuasaan Menghargai
Merupakan kemampuan seseorang untuk memberi penghargaan pada orang
lain untuk melaksanakan perintah atau memenuhi persyaratan prestasi kerja.
2. Kekuasaan Memaksa
Merupakan kemampuan seseorang yang memengaruhi untuk menghukum
orang yang dipengaruhi kalau tidak memenuhi persyaratan.
3. Kekuasaan Sah
Terjadi ketika karyawan yang dipengaruhi mengakui bahwa orang yang
memengaruhi memang berhak untuk menggunakan pengaruh dalam batas
tertentu.
4. Kekuasaan Keadilan
Merupakan persepsi bahwa orang yang memengaruhi mempunyai keahlian
relevan atau pengetahuan khusus yang tidak dimiliki oleh orang yang
dipengaruhi.
5. Kekuasaan Rujukan
Dapat dimiliki seseorang atau kelompok berdasar keinginan orang yang
dipengaruhi untuk dihubungkan dengan atau meniru orang yang dipengaruhi.
B. Wewenang (Authority)
Merupakan hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk
melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu.
Wewenang dan kekuasaan merupakan sesuatu yang berbeda. Wewenang adalah
hak untuk melakukan sesuatu, sedangkan kekuasaan adalah kemampuan untuk
melakukan sesuatu. Ada 2 pandangan mengenai sumber wewenang, yaitu :
1. Teori formal
Teori ini menyatakan bahwa wewenang adalah sesuatu yang “ taken for
granted”, bersifat anugerah, warisan atau dari sananya, tidak perlu berjuang
untuk mendapatkannya.
2. Teori penerimaan
Teori ini menyatakan bahwa wewenang seseorang timbul hanya bila hal itu
diterima oleh kelompok atau individu kepada siapa wewenang tersebut
dijalankan.

Seorang pemimpin atau manajer harus pintar dalam berbagi dengan orang lain
agar tujuan perusahaan dapat terlaksana dengan baik dalam waktu yang tidak
terlalu lama. Pembagian wewenang ini disebut pendelegasian wewenang. Ada
beberapa alasan mengapa pendelegasian ini perlu dilaksanakan, yaitu :

1. Efisiensi organisasi
2. Manajer memusatkan pada tugas-tugas penting yang tidak bisa dikerjakan
orang lain
3. Sarana kaderisasi, bawahan penerima wewenang dapat belajar
4. Manajer tidak selalu mempunyai penegtahuan, keterampilan semua jenis
pekerjaan

Syarat kesuksesan pendelegasian adalah :


1. Prinsip skalar ( bahwa harus ada garis wewenang yang jelas mengalir
sertingkat dari atas ke tingkat terbawah)
Pembagian ini dilakukan untuk meghindari :
 Gaps (tugas-tugas yang tidak ada pertanggungjawabannya)
 Overlaps (tugas yang sama yang diberikan kepada lebih dari satu
orang)
 Splits (tugas yang sama diberikan ke lebih dari satu satuan
organisasi)
2. Prinsip kesatuan perintah (setiap bawahan harus melapor pada satu orang
atasan)
3. Tanggung jawab, wewenang, dan akuntabilitas

C. Koordinasi
Yang terpenring dari koordinasi adalah proses pengintegrasian tujuan dan
bermacam kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah dalam suatu organisasi
untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien. Peningkatan spesialisasi akan
menambah kebutuhan akan koordinasi. Agar koordinasi bejalan efektif, maka
komunikasi memegang peran penting, karena sebenarnya koordinasi adalah
masalah perolehan, penyebaran, dan pemrosesan informasi. Ada 3 pendekatan
untuk koordinasi yang efektif, yaitu :
1. Pendekatan teknik-teknik manajemen dasar, dengan jalan :
 Hierarki manajerial
 Menetapkan aturan dan prosedur
 Perencanaan dan penetapan tujuan
2. Pendekatan peningkatan koordinasi potensial, dengan jalan :
 Investasi dalam sistem informasi vertikal
 Pensiptaan hubungan-hubungan ke samping
3. Pendekatan pengurangan akan koordinasi, dengan jalan :
 Penciptaan sumber-sumber daya tambahan
 Penciptaan tugas-tugas mandiri

Agar koordinasi menjadi efektif, maka perlu pemahaman yang benar tentang
kemampuan seorang pemimpin dalam mengendalikan bawahannya yang
dinamakan rentang manajemen. Semakin panjang rentang manajemen, maka
semakin sulit melakukan koordinasi secara efisien.

Anda mungkin juga menyukai