Anda di halaman 1dari 3

LEMBAR JAWABAN TUGAS TUTORIAL 3

Nama Mahasiswa : Annisa Putri Halawani


NIM : 042042983
Semester : 2 (dua)
Kelas : Akuntansi
TT Tuweb ke- : 3 (tiga)
Kode /Nama MK : EKMA4158/ Perilaku Organisasi
Nilai Tertinggi :
Nilai Terendah :
Nama Tutor : Drs. Saepudin, MH.
Paraf Tutor :

JAWAB

1. Dari beragam pandangan tentang kepemimpinan pada akhirnya dapat diambil inti sari
dari kepemimpinan.
1) Pertama, kepemimpinan merupakan sebuah fenomena kelompok. Seorang
pemimpin tidak akan pernah ada jika tidak ada pengikut. Oleh karena itu,
kepemimpinan selalu melibatkan persuasi atau pengaruh. Meskipun demikian,
bukan berarti setiap proses yang mempengaruhi orang lain adalah proses
kepemimpinan. Kepemimpinan hanya akan terjadi jika orang yang dipengaruhi
mau melakukan tindakan yang bersifat sukarela, bukan karena di minta,
terpaksa atau karena takut terhadap konsekuensi yang akan dihadapi jika
mereka tidak melakukannya.
2) Kedua, pemimpin menggunakan pengaruhnya untuk menuntun orang lain atau
anggota kelompok melakukan tindakan tetentu dalam rangka mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Pemimpin mempengaruhi pengikutnya melalui berbagai
cara, seperti menggunakan otoritas yang memiliki legitimasi, menjadikan dirinya
sebagai role model (menjadi teladan), menetapkan sasaran, memberi imbalan
dan hukuman, restrukturasi organisasi, dan mengkomunikasikan sebuah visi.
3) Ketiga, sering kali tidak bisa dihindari jika kehadiran seorang pemimpin karena
kedudukan seseorang didalam hierarki organisasi. Pemimpin biasanya berada
puncak hierarki organisasi. Meskipun demikian, harus disadari pula bahwa
proses kepemimpinan lebih dari sekedar menduduki suatu jabatan tertentu
didalam organisasi melainkan harus melakukan sesuatu agar orang lain
terpengaruh dan mau melakukan tindakan secara sukarela. Menurut Burns
untuk menjadi pemimpin seseorang harus dapatr mengembangkan motivasi
pengikut secara terus-menerus dan mengubah perilaku mereka menjadi
responsive.
Katz dan khan mengajukan empat alasan mengapa kepemimpinan diperlukan (1)
organisasi tidak bisa didesain seperti mesin yang bisa dengan mudah dihidupkan
lantas semuanya bisa berjalan secara otomatis, organisasi terdiri dari orang-
orang yang membutuhkan sentuhan, memerlukan inspirasi, dorongan, dan
motivasi. untuk tujuan inilah pemimpin dibutuhkan kehadirannya. (2) organisasi
tidak hidup dalam ruang isolasi yang terbebas dari pengaruh lingkungan luar.
Oleh karena itu, jika lingkungan luar berubah organisasi juga harus beradaptasi
terhadap perubahan tersebut. Kehadiran seorang pemimpin dengan demikian
diperlukan untuk mengidentifikasi strategi baru yang mungkin bisa dijalankan
untuk menyikapi perubahan lingkungan. (3) sebagai implikasi dari peerubahan
eksternal, sering kali tidak bisa dihindarkan lingkungan internal pun harus
mengalami perubahan. Akibatnya, tidak jarang arah organisasi menjadi
melenceng dari tujuan semula karena masing-masing unit organisasi
menginterpretasi perubahan tersebut dengan bahasa masing-masing sehingga
tidak jarang pula timbul konflik diantara mereka. Pada situasi seperti inilah
peran seseorang pemimpin menjadi penting untuk melakukan koordinasi dabn
menyelesaikan konflik. (4) kehadiran seorang pemimpin sangat diperlukan
terutama untuk memberi motivasi, menginspirasi, dan menjaga agar karyawan
mau terus terlibat dalam kehidupan organisasi.
2. Pada dasarnya sumber kekuasaan itu ada (2) kelompok :
1) Sumber kekuasaan individu
hasil penelitian John R.P. French Jr. and Betram Raven. Menurut kedua peneliti
ini kekuasaan yang di miliki seseorang bersumber pada lima hal : (1) legitimate
power, yaitu seseorang kekuasaan karena dia menempati posisi formal di
dalam organisasi. Orang lain mau patuh kepadanya karena mereka yakin
terhadap legitimasi pemegang kekuasaan. (2) reward power, yaitu seseorang
memiliki kekuasaan karena dia memiliki akses untuk menentukan penghargaan
kepada orang lain. Jadi orang lain patuy karena berharap memperoleh
penghargaan yang diharapkan. (3) coercive power, yaitu seseorang memilki
kekuasaan karena dia memiliki kemampuan untuk menghukum orang lain. Jadi
kepatuhan orang lain kepadanya karena takut mendapat hukuman. (4) expert
power, yaitu seseorang memiliki kekuasaan karena ahli di suatu bidang
tertentu. Orang lain patuh karena kepakarannya. (5) referent fower, yaitu
seseorang memiliki kekuasaan karena dia menarik bagi orang lain. Jadi
kepatuhan orang lain kepadanya karena mereka menghormatinya atau
menyukainya
Dari kelima sumber kekuasaan di atas, tiga sumber kekuasaan pertama
disebabkan kedudukan seseorang didalam organisasi. Berbeda dengan ketiga
sumber kekuasaan diatas, dua sumber kekuasaan terakhir bersifat personal.
2) Sumber kekuasaan organisasional
Harus diakui bahwa membedakan sumber kekuasaan individu dengan sumber
kekuasaan organisasi bukan perkejaan mudah karena sumber kekuasaan
organisasi sering kali juga menjadi sumber kekuasaan individu dan demikian
sebaliknya. Meskipun sumber kekuasaan individu sering kali tumpang tidih
dengan sumber kekuasaan organisasi, PFeFFer berhasil mengidentipikasi lima
faktor yang menjadi sumber kekuasaan organisasi atau tepatnya sumber
kekuasaan unit-unit organisasi (1) mengontrol sumber daya. Bisa dikatakan
bahwa unit organisasi yang paling berkuasa adalah unit organisasi yang bisa
mengendalikan atau memiliki kapasitas untuk menyediakan sumberdaya
esensial dan kritikal bagi keseluruhan organisasi. Kondisi seperti ini sering di
sebut sebagai ‘’ golde rule of power’’ – siapa yang memiliki sumberdaya
merekalah yang bisa mengatur. Bagi unit organisasi yang bisa mengontrol
sumberdaya berarti unit organisasi ini bisa mempengaruhi unit organisasi lain.
(2) mengontrol strategi kontingensi. Adalah mengontrol aktifitas atau fungsi
organisasi yang menyebabkan unit organisasi lain sangat bergantung
kepadanya. (3) mengatasi ketidakpastian. Sebuah unit organisasi akan
memperoleh kekuasaan jika unit tersebut memiliki kapasitas untuk membantu
unit organisasi lain mengatasi ketidakpastian atau meminimalisir konsekuensi
yang ditimbulkannya. (4) tidak tergantikan.seseorang atau sebuah departemen
yang bisa menyediakan sumberdaya penting atau menjalankan fungsi penting
bagi organisasi dan mereka tidak mudah diganti oleh orang lain atau
departemen lain, mereka memiliki kekuasaan yang lebih besar. Basis
kekuasaan ini sering disebut sebagai peran subsitusi dimana unit organisasi
lain bisa mengerjakan pekerjaan unit organisasi tertentu. (5) posisi sentral
dalam realitas bisa dikatakan bahwa hamper tidak ada satu aktifitaspun yang
proses pengerjaannya dilakukan secara mandiri. Ketergantungan pada pihak
atau unit lain sepertinya menjadi ketentuan umum yang berlaku bagi semua
organisasi. Meskipun demikian harus diakui pula bahwa satu unit organisasi
terkadang memberi kontribusi langsung terhadap hasil akhir sebuah organisasi
tersebut memiliki posisi sentral.
3.

Anda mungkin juga menyukai