PEMBAHASAN
Pengertian Tanda Baca
Tanda Baca adalah simbol yang tidak saling berhubungan dengan suara, kata dan frasa
terhadap suatu bahasa, tanda baca berperan untuk menunjukan struktur dan organisasi dari
tulisan serta intonasi dan juga jeda yang dapat diamati saat pembacaan. Aturan tanda baca sangat
berbeda antar bahasa, waktu, likasi dan terus berkembang. Beberapa aspek tanda baca adalah
gaya spesifik yang tergantung pada pilihan penulis.
Fungsi Tanda Baca
Berikut dibawah ini merupakan penjabaran tentang fungsi tanda baca :
Jenis-jenis tanda baca yang pertama adalah tanda titik atau yang sering disimbolkan
dengan simbol (.). Secara umum, kita mengetahui bahwa fungsi tanda baca ini adalah sebagai
penutup dari sebuah kalimat, terutama untuk kalimat deklaratif (kalimat pernyataan) dan kalimat
berita. Selain itu, tanda baca ini juga digunakan pada penulisan gelar, singkatan, sejumlah angka
tertentu.
Tanda baca ini berfungsi untuk memisahkan beberapa bagian dari suatu kalimat. Sama
seperti tanda titik, koma juga biasa difungsikan untuk penulisan gelar, singkatan, dan juga angka-
angka tertentu.
3. Tanda Kurung ( ( ) )
Tanda kurung merupakan tanda baca yang berfungsi untuk menandai keterangan
tambahan dalam suatu kalimat.
Jenis-jenis tanda baca selanjutnya adalah petik tunggal (‘). Tanda petik ini berfungsi
sebagai yang berfungsi untuk menandai beberapa istilah tertentu yang terkandung dalam
suatu kalimat.
5. Tanda Petik Dua (” “)
Berbeda dengan tanda petik tunggal, tanda petik dua merupakan tanda petik yang
berfungsi untuk menandai pernyataan langsung dalam suatu kalimat langsung atau juga pada
bagian percakapan dalam suatu naskah drama.
Tanda baca seru (!) merupakan tanda baca yang berfungsi sebagai penutup sekaligus
penegas bagi kalimat imperatif (kalimat perintah) dan juga kalimat seruan.
Kebalikan dari tanda seru, tanda tanya merupakan tanda baca yang memperkuat kalimat
interogatif atau yang lazim disebut dengan kalimat tanya.
Seperti namanya, tanda hubung (-) merupakan tanda baca yang fungsinya adalah untuk
menghubungkan beberapa unsur tertentu dalam kata dan kalimat, seperti
menghubungkan kata ulang dan sebagai penghubung kalimat dengan bagian kalimat yang
terpaksa dipindahkan ke baris selanjutnya.
Tanda pisah (–) merupakan tanda baca yang berfungsi sebagai penanda adanya sisipan
kata atau kalimat dalam suatu kalimat utama.
Tanda baca ini merupakan tanda baca yang fungsinya adalah sebagai penutup suatu
kalimat, yang selanjutnya akan diikuti oleh sejumlah perincian dari kalimat tersebut.
Tanda baca ini berfungsi sebagai pemisah dari dua perincian dalam suatu kalimat. Tanda
baca ini juga bisa dipakai sebagai pengganti kata dan.
Tanda baca ini mempunyai fungsi sebagai penanda adanya bagian kalimat yang dipotong
atau dihilangkan. Tanda baca ini juga bisa dipakai untuk menandai bagian yang tidak selesai
dalam suatu naskah dialog.
13. Tanda Kurung Siku atau Kurawal ([ ])
Berbeda dengan tanda kurung biasa, tanda kurung ini fungsinya adalah penanda adanya
bagian yang dikoreksi dari suatu kalimat.
Selain sebagai pengganti kata atau, tanda baca ini juga biasa dipakai dalam penulisan
nomor surat, alamat, dan penanda periode tahun tertentu.
Jenis-jenis tanda baca yang terakhir adalah tanda baca apostrof. Tanda baca ini
merupakan tanda baca yang berfungsi sebagai penanda adanya bagian yang hilang dalam suatu
kata atau bilangan tahun.
1. Catatan kaki
Adalah daftar keterangan khusus yang ditulis dibagian bawah setiap lembaran
atau akhir bab karangan ilmiah.
2. Catatan akhir
Adalah sistem pengacuan dengan cara menempatkan informasi tentang identitas
lengkap suatu sumber rujukan dibagian akhir artikel atau karya ilmiah.
Definisi jenis, cara membuat, singkatan dalam catatan kaki, dan contoh
Daftar keterangan khusus yang ditulis pada bagian paling bawah disetiap karya
ilmiah, skripsi,tesis,dll.
Dalam penulisan catatan kaki ada beberapa syarat yang harus diperhatikan khususnya
ketika melakuakan penulisan dari kutipan yang diambil. Beberapa ketentuan yang perlu
diperhatikan dalam membuat catatan kaki antara lain adalah sebagai berikut:
1) Ibid.
Ibid merupakan singkatan dari ibidem yang artinya ditempat yang
sama. Jadi digunakan saat ada sumber yang sama dalam satu halaman.
Namun sumber yang sama yang berurutan pemakaiannya. Misalnya
begini, kutipan nomor satu berasal dari buku A halaman 30, kutipan
nomor dyua berasal dari buku A juga halaman 30. Maka di catatan kaki,
nomor dua hanya perlu ditulis ibid.
Penulisan ibid tersebut biasanya dibuat miring ibid. atau digarisbawahi
ibid. jika halaman yang dikutip berbeda dengan nomor halaman sumber
sebelumnya, penulisan ibid disertai dengan nomor halaman [disingkat
hlm.] jadi urutannya yaitu ibid, nomor halaman.
2) Op.cit
op.cit. atau opere citato. Singkatan ini digunakan saat
menyantumkan sumber yang sama tapi telah didahului dengan sumber
lainnya.
Halaman dari kedua sumber yang sama oun berbeda. Mislnya
begini, kutipan nomor satu berasal dari buku A halaman 10, kutipan
nomor dua berasal dari buku B halaman 17, dan kutipan nomor tiga
berasal dari buku halaman A halaman 20. Maka kutipan nomor tiga
tersebut harus menggunakan op.cit. penulisannya yaitu nama pengarang,
op.cit, dan dilanjur nomor halaman.
3) loc.cit.
loc.cit. merupakan singkatan dari loco citato yang berarti dikarya
yang sudah dikutip. Singkatan satu ini digunakan saat menyantumkan
sumber yang sama, tetapi telah didahului dengan sumber lainnya. Nomor
halaman dua sumber yang sama ini juga harus sama.
Permisalannya yaitu, kutipan nomor satu berasal dari buku A halaman
123, kutipan nomor dua berasal dari buku B halaman 234, dan kutipan
nomor tiga berasal dari buku A halaman 123. Maka kutipan nomer tiga
bisa menggunakan loc.cit. penulisannya yaitu nama pengarang dan
dilanjut loc.cit.
Selain ketiga singkatan di atas, ada pula beberapa singkatan yang kadang digunakan seperti:
3. Ca. [circa]: perkiraan tahun, digunakan untuk penulisan tahun yang kurang meyakinkan.
8) Contoh catatan kaki dari Artikel Terbitan Berkala (Majalah Ilmiah, Jurnal)
Gemar Berkarya Hatta, “Rekam kesehatan dan medis (Medicial
Records) dalam kedudukannya sebagai penunjang kesehatan Nasional”,
dalam Berita Arsip Nasional, No. 28, Juni 1998 ( Surabaya: ANRI, 1998),
hlm.7.
9) Contoh catatan kaki untuk karya ilmiah Tidak Diterbitkan (LTA, Skripsi,Tesis,
Disertasi, dll.)
Jaki Handayani dkk, “ Perubahan Pengelolaan Arsip Aktif dari
Sentralisasi ke desentralisasi di P.T.Seni Barokah”, LTA D-III Kearsipan
Fakultas Ilmu Kesenian, UGM, 2000, hlm. 31.
B. Tahun Terbit
Setelah nama penulis, maka dilanjutkan dengan menulis
tahun terbit dari buku yang kamu gunakan sebagai referensi. Selain
itu, perhatikan pula edisi cetakan. Biasanya, terdapat buku-buku
yang tidak hanya melalui satu cetakan saja, melainkan kedua
maupun ketiga. Nah, apabila terdapat cetakan dalam edisi, maka
kamu juga wajib mencantumkannya.
C. Judul Buku
Tulislah judul buku secara lengkap dan dalam bentuk italic
atau tulisan miring.
E. Contoh penulisan
Asrori, Mohammad. 2008. Psikologi pembelajaran.
Bandung: Wacana Prima.
Contoh Penulisan :
Secara umum, cara membuat daftar pustaka dari jurnal harus didasari oleh beberapa hal yang tak
tentunya tak boleh terlupakan dan sedikit berbeda dibandingkan menulis daftar pustaka untuk
buku.
Nah, walaupun struktur atau format penulisan biasanya berbeda-beda dari setiap instansi, namun
biasanya penulis daftar pustaka jurnal ditulis dalam dua bentuk, yaitu APA (American
Psychological Association) style dan MLA (Modern Language Association) style.
APA style merupakan gaya penulisan daftar pustaka yang biasanya digunakan di dalam bidang
filsafat, linguistik, antropologi, akuntansi, ekonomi, geografi, hukum, pendidikan, politik, dan
sosiologi.
Sementara itu, MLA style biasanya digunakan di dalam kutipan ataupun daftar pustaka pada
bidang seni, Bahasa, sastra, bidang agama, Pancasila, kewarganegaraan, ilmu sosial dasar, ilmu
alamiah dasar, dan ilmu budaya dasar.
·  APA Style
– Â Nama Pengarang
– Â Tahun Penerbitan
– Â Judul Artikel
– Â Nama Jurnal
Contoh Penulisan:
Spreer, P., Rauschnabel, P.A. (2016). Selling with Technology: Understanding the Resistance to
Mobile Sales Assistant Use in Retailing. Journal of Personal Selling & Sales Management,
36(3), 240-263. doi. 10.1080/08853134.2016.1208100.
·  MLA Style
– Â Nama Pengarang
– Â Judul Artikel
– Â Nama Jurnal
– Â Volume/Edisi
– Â Tahun Publikasi
– Â Halaman
– Â Media
Contoh Penulisan: