Anda di halaman 1dari 12

Kutipan Langsung dan Tidak Langsung

Kutipan adalah pengulangan satu bagian dari yang lain, sebagian besar terkompresi
dengan sempurna atau secara lengkap diterjemahkan dengan kutipan dari sumber, dan
ditandai oleh (diselingi dengan) tanda kutip.

Prinsip-prinsip Mengutip:

1. Penulis harus menggantung diri agar tidak mengutip terlalu banyak tulisan yang disusun
menjadi himpunan kutipan.
2. Pengarang harus membuktikan bahwa kutipan hanya menjadi bukti penunjang
pendapat penulis.
3. Kutipan dipertimbangkan benar jika penulis menunjukkan tempat atau asal kutipan
sehingga pembaca dapat mencocokkan kutipan dengan sumber yang diajukan.
4. Kutipan berusaha diambil seperlunya agar tidak merusak uraian sebenarnya;
5. Pada kutipan langsung, penulis tidak dapat mengubah apapun dan andai kata penulis
tidak meminta apa yang dikutip atau menemukan kesalahan, ia dapat memberi tanda:
[. . ..] atau [sic]. Dari kata latin sicut yang berarti “dengan demikian”, “jadi ..”, “seperti
itu”.

Ada dua bentuk kutipan yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan
langsung adalah pemindahan penuh, dalam arti kata demi kata, kalimat demi kalimat
sesuai dengan bunyi pada teks atau perkataan seseorang yang dikutip oleh
penulis. Pada kutipan tidak langsung, penulis melakukan parafrase atau menggunakan
kalimat-kalimat yang disusunnya sendiri menjadi ikhtisar atau intisari berdasarkan apa
yang dikutipnya.

Jenis – Jenis Kutipan


1. Kutipan Langsung
Kutipan Langsung ialah kutipan yang sama persis dengan teks aslinya, tidak boleh ada
perubahan. Kalau ada hal yang dinilai salah/meragukan, kita beri tanda (sic!), yang artinya kita
sekedar mengutip sesuai dengan aslinya dan tidak bertanggung jawab atas kesalahan itu. Demikian
juga kalau kita menyesuaikan ejaan, memberi huruf kapital, garis bawah, atau huruf miring, kita
perlu menjelaskan hal tersebut, misalnya huruf miring dari pengutip, ejaan disesuaikan dengan
EYD, dll. Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh pengutip,
harus digunakan huruf siku […..].
Cara penulisannya sebagai berikut :
a. Kutipan yang panjangnya kurang dari empat baris dimasukkan kedalam teks,
 Diketik seperti ketikan teks
 Diawali dan diakhiri dengan tanda (“)
 Sumber rujukan ditulis langsung sebelum atau sesudah teks kutipan
b. Kutipan yang terdiri dari empat baris atau lebih,
 Diketik satu spasi
 Dimulai tujuh ketukan dari batas tepi kiri
 sumber rujukan ditulis langsung sebelum teks kutipan
Cara Mengutip
 Yang tidak lebih dari empat baris:
o kutipan diintegrasikan dengan teks
o jarak antar baris kutipan dua spasi
o kutipan diapit dengan tanda kutip
o sesudah kutipan selesai, langsung di belakang yang dikutip dalam
o tanda kurung ditulis sumber dari mana kutipan itu diambil, dengan
o menulis nama singkat atau nama keluarga pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat
kutipan itu diambil
 Yang lebih dari empat baris:
o kutipan dipisahkan dari teks sejarak tiga spasi
o jarak antar baris kutipan satu spasi
o kutipan dimasukkan 5-7 ketukan, sesuai dengan alinea teks pengarang atau pengutip.
o Bila kutipan dimulai dengan alinea baru, maka baris pertama kutipan dimasukkan lagi 5-7 ketukan
o kutipan diapit oleh tanda kutip atau tidak diapit tanda kutip dibelakang kutipan diberi sumber
kutipan {seperti pada 1)}

Contoh Kutipan Langsung:


Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan
pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang
diinginkan oleh penulis atau pembicara (Keraf, 1983: 3). ( Contoh kutipan Langsung 1# )
-------------------------------------------------------
Menurut Gorys Keraf dalam bukunya Argumentasi dan Narasi (1983:3), argumentasi adalah
suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar
mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau
pembicara. ( Contoh kutipan Langsung 2# )
--------------------------------------------------------
Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan
pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang
diinginkan oleh penulis atau pembicara 1 ( Contoh kutipan Langsung 3# )

2. Kutipan Tak Langsung


Dalam kutipan tidak langsung kita hanya mengambil intisari pendapat yang kita kutip.
Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit tanda
petik. Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki, dapat juga dengan sistem catatan
langsung ( catatan perut ) seperti telah dicontohkan
Adapun cara penulisannya sebagai berikut :
 Kalimat-kalimat yang mengandung kutipan ide tersebut ditulis dengan spasi rangkap sebagaimana
dengan teks biasa
 Semua kutipan harus dirujuk
 Sumber-sumber rujukan harus ditulis sebelum atau sesudah kalimat-kalimat yang mengandung
kutipan
Cara Mengutip:
o kutipan diintegrasikan dengan teks
o jarak antar baris kutipan spasi rangkap
o kutipan tidak diapit tanda kutip
o sesudah selesai diberi sumber kutipan

Contoh Kutipan Tak Langsung:

Seperti dikatakan oleh Gorys Keraf (1983:3) bahwa argumentasi pada dasarnya tulisan yang
bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan pendapat penulis bahkan mau
melakukan apa yangdikatakan penulis. ( Contoh kutipan Tidak Langsung 1# )
-------------------------------------------------------
Argumentasi pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin
akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis (Keraf,
1983:3). ( Contoh kutipan Tidak Langsung 2# )
-------------------------------------------------------
Argumentasi pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin
akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis1). ( Contoh
kutipan TidakLangsung 3# )

Seperti halnya penulisan data, penulisan kutipan (referensi) ini juga harus menyebutkan
sumber kutipan tersebut. Seperti contoh di atas menyebutkan bahwa sumber diambil dari buku
karangan Gorys Keraf, yang terbit pada tahun 1983, dan sumber tersebut terdapat di halaman 3.
Informasi mengenai penerbit dan judul buku dapat dilihat di Daftar Pustaka atau Bibliografi. Pada
contoh terakhir hanya ditulis angka 1, menyatakan bahwa keterangan sumber dicantumkan di
bawah halaman yang disebut dengan catatan kaki.

3. Kutipan Pada Catatan Kaki

Catatan kaki adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran
atau akhir bab karangan ilmiah. Catatan kaki biasa digunakan untuk memberikan keterangan dan
komentar, menjelaskan sumber kutipan atau sebagai pedoman penyusunan daftar
bacaan/bibliografi.
CARA PENULISAN CATATAN KAKI – TEKNIK PEMBUTAN CATATAN KAKI
Hal-hal yang harus diperhatikan saat membuat cara penulisan catatan kaki adalah sebagai
berikut:
 Hubungan catatan kaki dan teks ditandai dengan nomor penunjukan yang letaknya sedikit atas
setengah spasi dari teks.
 Pemberian nomor urut yang berlaku untuk setiap bab ataupun untuk judul buku menggunakan tanda
seluruh karangan. Koma.
Teknik punulisan catatan kaki:
 Teknik pertama cara penulisan catatan kaki, yaitu menyediakan tempat secukupnya pada kaki
halaman tersebut.
 Teknik kedua cara penulisan catatan kaki, yaitu setelah baris terakhir dari teks dalam jarak 3 spasi,
wajib dibuat sebuah garis yang diawali dari kiri sepanjang 15 ketikan.
 Teknik ketiga cara penulisan catatan kaki, yaitu persis setelah nomor dan setengah kebawah mulai
diketik baris pertama dari catatan kaki.
 Teknik keempat cara penulisan catatan kaki, yaitu persis setelah nomor dan setengah kebawah
mulai diketikan baris pertama dari catatan kaki.
 Teknik kelima cara penulisan catatan kaki, yaitu jarak antarbaris didalam catatan kaki adalah spasi
rapat. Sementara itu, jarak antarcatatan kaki dihalaman sama adalah dua spasi.
Contoh Cara Penulisannya :
Apabila anda sering menjelajahi dunia internet tentu anda sering menemukan situs wikipedia, nah
pada situs itu terdapat contoh yang kongkret dalam membuat catatan kaki.
[1] Sidi Gazalba, Maut: Batas Kebudayaan dan Agama (Jakarta: Penerbit Tintamas Indonesia,
1972), 100
[2] Ibid., 150
[3] Soerjono Soekanto, “Tanggung Jawab Perdata dan Pembantu Dokter,” Kompas, 12
November 1981.
[4] Sidi Gazalba, Op.Cit., 200
[5] Loc. Cit.
Keterangan :
Catatan kaki pertama, buku bersangkutan baru pertama kali dikutip, dan kutipan itu diambil di
halaman 100.
ibid. = ibidem — buku dan pengarang yang sama, artinya halaman 150 dan karya yang sama
pada nomor satu. lni dilakukan bila buku pada catatan kaki pertama perlu dikutip lagi di halaman
150- nya (catatan kaki kedua).
Jika sesudah itu karangan lain perlu dikutip, maka perlu dibuat catatan kaki selengkapnya seperti
catatan kaki pertama.
Jika kemudian buku dalam catatan kaki pertama perlu dikutip lagi, maka catatan kaki perlu
dibuat seperti catatan kaki keempat.
Op.Cit., hlm.200. artinya Opus Citatum, yakni halaman 200 dari sebuah buku/karya yang telah
dikutip sebelumnya (dalam hal ini bukunya Sidi Gazaiba).
Bila kutipan yang menyusul kemudian diambil dari karya dan halaman yang sama seperti pada
kutipan terakhir (catatan kaki yang keempat), maka catatan kakinya cukup disingkat dengan
Loc.Cit. (Loco Citato), artinya di kutip di tempat yang sama.
Tujuan Catatan Kaki (Footnote)
 Catatan kaki dicantumkan untuk memenuhi kode etik yang berlaku
 Dapat juga sebagai penghargaan terhadap orang lain yang mungkin berjasda dalam penulisan
tersebut
 Dipergunakan untuk menunjuk kepada sumber dan pernyataan yang dipergunakan dalam teks
Macam-Macam Catatan Kaki (Footnote)
Macam-macam kutipan yang disertai dengan catatan kaki yang didalamnya ada kutipan
langsung dan kutipan tidak langsung, serta kutipan tanpa catatan kaki
Kutipan langsung, yaitu salinan persis dari sumbernya tanpa perubahan. Kutipan ini terdiri dari
kutipan langsung kurang dari lima baris dan kutipan langsung terdiri atas limabaris ke atas.
Kutipan tidak langsung – Menyadur, mengambil ide dari suatu dan menuliskannya sendiri dengan
kalimat dan bahasa sendiri. Penulisan diintegrasikan ke dalam teks, tidak diapit tanda petik, spasi
sama dengan teks, dan tidak mengubah isi atau ide penulis aslinya. Penulisan disertai data
pustaka sumber yang dikutip, dapat berupa catatan kaki atau data pustaka dalam teks.
Cara menyadur ada dua macam, masing-masing berbeda cara, tujuan dan manfaatnya. Cara
pertama yaitu meringkas dan yang kedua adalah membuat ikhtisar
Meringkas – Penyajian suatu karangan atau bagian karangan yang panjang dalam bentuk yang
singkat. Meringkas bertujuan untuk mengembangkan ekspresi penulisan, menghemat kata,
memudahkan pemahaman naskah asli, dan memperkuat pembuktian..
Ilmu dan Moral
Penalaran otak orang itu luar biasa, demikian simpulan ilmuwan kerbau dalam makalahnya, namun
mereka itu curang dan serakah … .1) Adapun sebodoh-bodoh umat kerbau, sungguh menggelitik
nurani kita. Benarkah bahwa makin cerdas maka makin pandai kita menemukan kebenaran, makin
benar maka makin baik pula perbuatan kita? Apakah manusia yang mempunyai penalaran tinggi,
lalu makin berbudi sebab moral mereka dilandasi analisis yang hakiki, ataukah malah sebaliknya:
makin cerdas maka makin pandai pula kita berdusta? Menyimak masalah ini, ada baiknya kita
memperhatikan imbauan Profesor Ace Partadiredja dalam pidato pengukuhannya selaku guru
besar ilmu ekonomi di Universitas Gajah Mada, yang mengharapkan munculnya ilmu ekonomi
yang tidak mengajarkan keserakahan?2)
1) Taufiq Ismail, Membaca Puisi, Taman Ismail Marzuki, 30-31 Januari 1980.
2) Kompas, 25 Mei 1981.
Catatan kaki untuk buku
Dimulai dengan nama pengarang diikuti koma, judul buku (ditulis dengan huruf awal
kapital dan dicetak tebal atau dicetak miring), nomor seri, jilid dan nomor cetakan (kalau ada),
kota penerbit (diikuti titik dua), nama penerbit (diikuti koma), dan tahun penerbitan (ditulis dalam
kurung dan diakhiri dengan titik).
Catatan kaki untuk artikel dan majalah
Dimulai dengan nama pengarang, judul artikel, nama majalah, nomor majalah jika ada,
tanggal penerbitan, dan nomor halaman. Jika dari sumber yang sama dikutip lagi, pada catatan
kaki ditulis ibid. (singkatan dari ibidum) yang artinya sama persis sumbernya dengan catatan kaki
di atasnya. Jadi mirip dengan idem atau sda. Untuk sumber yang telah disisipi sumber lain,
digunakan istilah op. cit. (singkatan dari opere citato). Untuk sumber dari majalah dan koran yang
telah disisipi sumber lain digunakan istilah loc. cit. (singkatan dari loco citato).
Perhatikan contoh berikut!
2 Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar (Jakarta: Depdikbud, 1988), hal. 18.
3 Nurhadi, Membaca Cepat dan Efektif (Bandung: Sinar Baru, 1986), hal. 25
4 Ibid., hal. 15
5 Ratna Wilis Dahar, op.cit., hal. 17
Catatan kaki di atas menunjukkan bahwa sumber nomor 4 sama dengan sumber nomor 3. Sumber
nomor 5 sama dengan nomor 2.
4. Kutipan atas ucapan lisan
Harus dilegalisir dulu oleh pembicara atau sekretarisnya (bila pembicara seorang
pejabat). Dapat dimasukkan ke dalam teks sebagai kutipan langsung atau kutipan tidak langsung.
Dalam menjawab nota Keuangan & RAPBD Daerah Khusus Ibukota tahun 1973 tanggal
2 pebruari Gubernur Ali Sadikin mengatakan a.l.:
“…Tetapi apabila kita jujur berkenan melihat persoalan itu…….pendapat yang dikutip
itu dari segala sudut Kutipan-kutipan itu akan turut meletakkan dasar-dasar bagi kesimpulan
yang akan diturunkannya, baik dalam bab tersebut, maupun yang akan direkapitulasinya dalam
kesimpulan terakhir dari tulisan itu.

5. Kutipan dalam kutipan


Kadang-kadang terjadi bahwa dalam kutipan terdapat lagi kutipan. Dalam hal ini dapat
ditempuh dua cara:
 bila kutipan asli tidak memakai tanda kutip, kutipan dalam kutipan dapat mempergunakan tanda
kutip tunggal atau tanda kutip ganda.
Misalnya:
“Pecemaraan nama baik melalui internet ini cukup dengan menggunakan pasal KUHP”.
 bila kutipan asli memakai tanda kutip tunggal, kutipan dalam kutipan memakai tanda kutip
ganda. Sebaliknya bila kutipan asli memakai tanda kutip ganda, kutipan dalam kutipan memakai
tanda kutip tunggal.
Misalnya:
Didalam artikel majalah terdapat kalimat seperti ini.
Sering kali kita hanya “dinilai” dari penampilan luarnya saja.

6. Kutipan langsung pada materi


Kutipan langsung dimulai dengan materi kutipan hingga perhentian terdekat, (dapat
berupa koma, titik koma, atau titik) disusul dengan sisipan penjelas siapa yang berbicara.Contoh:

Jelas,kata Prof. Haryati, kosa kata bahasa Indonesia banyak mengambil dari kosa kata
bahasa Sansekerta.
“Uang dan ketenaran memudahkan saya mengakses godaan”, kata Tiger Woods ,”Saya
memohon maaf sebesar-besarnya atas tindakan saya yang tidak bertanggung jawab dan hanya
memikirkan diri sendiri”.
Catatan: Kutipan yang panjang sebaiknya dimasukkan dalam lampiran
Sumber:
 http://www.sentra-edukasi.com/2009/10/definisi-cara-menulis-kutipan.html#.VR0yyPyUfFA
 http://melaniesusanti.blogspot.com/2014/03/uraian-catatan-kaki-dan-kutipan-beserta_24.html
 http://tribuanarosalie.blogspot.com/2010/04/bab-kutipan.html
1) Pengertian Daftar Pustaka

Daftar pustaka adalah halaman yang berisi daftar sumber-sumber referensi yang kita
pakai untuk suatu tulisan atau karya tulis ilmiah. Daftar Pustaka biasanya berisi judul
buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan informasi lainnya, yang memiliki kaitan
dengan karangan (contohnya: tesis). Melalui daftar pustaka yang disertakan pada akhir
tulisan, para pembaca dapat melihat kembali pada sumbernya.

2) Daftar Pustaka Unsur-Uns

Tidak ada yang harus kita baca dalam daftar pustaka yang diterbitkan: nama
pengarang, penerjemah, tahun terbit, judul buku, kota diterbitkan, dan penerbit. Selain
itu juga tidak-tidak-tidak ada yang bisa ada tetapi tidak selalu ada, misalnya: editor
nama atau penyunting, buku jilid, edisi buku, dan anak judul. Jadi tak ada buku karena
tak semua buku memiliki tak-diragukan ini.

Yang sering dibaca kita dalam menulis daftar pustaka diterbitkan adalah cara
menerjemahkan nama pengarang. Pada daftar pustaka, nama pengarang kita dituliskan
kembali yaitu nama belakang terlebih dahulu di ikuti tanda koma (,) baru nama
dipanggil. Berikut ini tata cara membalikan nama pengarang dalam daftar pustaka:

 Nama belakang ditulis lebih dari nama depan, alih-alih merupakan nama
keluarga.Misalnya: Dewi Rieka ………… ..> ditulis sebagai: Rieka, Dewi.

 Nama Belakang Yang Bagian akhirnya Berupa singkatan TIDAK diletakkan di Bagian
Depan pembalikan.Misalnya: Triani Retno A ..................> Ditulis sebagai: Retno A,
Triani Dan Bukan A, Triani Retno

 Nama Yang mencantumkan sedangkan gelar Tradisi, Maka nama di Yang diletakkan di
Depan hearts pembalikan Adalah nama di Yang tercantum Penghasilan kena pajak
gelar.Misalnya: Rahman Sutan Radjo .................. ..> Ditulis sebagai: Rajo, Rahman
Sutan

 Nama yang mencantumkan kata bin atau binti, maka yang dicantumkan di depan dalam
menyertakan daftar pustaka adalah nama yang diperbarui setelah kata bin
atau binti tersebut.Misalnya: Siti Nurhaliza binti Rustam …………… ..> ditulis sebagai:
Rustam, Siti Nurhaliza binti

 Nama pengarang memiliki nama majemukMisalnya: Hillary Rodham-Clinton


………………………> ditulis sebagai: Rodham-Clinton, Hillary dan bukan Clinton,
Hillary Rodham.

 Nama keluarga berada di bagian depan nama seperti nama-nama orang Cina, maka
tidak perlu pembalikan nama dalam pembaruan daftar pustaka. Misalnya: Wong Kam
Fu ……… .. ditulis sebagai: Wong, Kam FuKecuali jika mencantumkan nama Barat ,
maka asas pembalikan nama ini tetap berlaku. Contoh: Michelle Yeoh ………….>
Ditulis sebagai: Yeoh, Michelle

 Penulisan nama-nama pengarang dari Eropa yang memiliki kata depan, kata sandang,
atau perpaduannya juga memiliki peraturan tersendiri dalam melengkapi daftar
pustaka. Misalnya nama-nama Italia yang disebut tempat tinggal didahului dengan
awalan, maka kata utama ada pada awalan tersebut. Contoh: Leonardi
Di Caprio …………………> ditulis sebagai: Di Caprio, LeonardoAkan tetapi, nama-
nama Italia yang dinamai dengan nama berawalan d 'de, de', degli, dei, dan de li , lalu
kata kata itu ada nama setelah awalan itu. Contoh: Lorenzo d'Montana …………> ditulis
sebagai: Montana , Lorenzo d '

3) Jenis-jenis Daftar Pustaka

#Kelompok Buku Teks


a. Penulis perorangan
b. Kumpulan karangan beberapa penulis dengan editor
c. Buku yang ditulis / dibuat oleh lembaga
d. Buku terjemahan

# Kelompok Jurnal
a. Artikel yang disusun oleh penulis
b. Artikel yang disusun oleh lembaga
c. Kelompok makalah yang diresentasikan dalam seminar / konferensi /
simposium

# Kelompok dissasi / tesis

# Kelompok makalah / informasi dari Internet

4) Teknik Penulisan Daftar Pustaka

Dalam membaca daftar pustaka kita juga harus memperhatikan hal-hal berikut ini.

 Daftar pustaka disusun berdasarkan urutan alfabet, berturut-turut dari atas ke bawah,
tanpa menggunakan angka arab (1,2,3, dan seterusnya).
 Cara membuka daftar pustaka sebagai berikut:
-Tulis nama pengarang (nama pengarang bagian belakang diterbitkan terlebih dahulu,
baru nama depan)
-Tulislah tahun terbit buku. Setelah tahun diterbitkan diberi tanda titik (.)
-Tulislah judul buku (dengan diberi judul garis bawah atau cetak miring). Setelah judul
buku berjudul tanda titik (.).
-Tulislah kota diterbitkan dan nama penerbitnya. Diantara kedua bagian itu diberi tanda
titik dua (:). Setelah nama diterbitkan dirilis pada titik
-Apabila digunakan dua sumber pustaka atau lebih yang sama pengarangnya, maka
sumber dirilis dari buku yang lebih diterbitkan, buku baru yang diterbitkan kemudian. Di
antara sumber pustaka yang dibutuhkan tanda garis panjang.
 Untuk mengakses daftar pustaka yang berasal dari internet ada beberapa rumusan
pendapat:
- Menurut Sophia (2002), komponen beberapa bibliografi online adalah:
• Nama Pengarang • Tanggal revisi terakhhir • Judul Makalah • Media yang diterbitkan •
URL yang terdiri dari protokol / situs / path / file • Tanggal akses. - Menurut Winarko
memberikan rumusan pencantuman bibliografi online di daftar pustaka sebagai berikut:
Artikel jurnal dari internet: Majalah / Jurnal
Penulis Online , tahun, judul artikel, dengan nama majalah (dengan diangkatresminya),
jumlah, volume, halaman dan alamat situs web. *) Nama majalah online harus ditulis
miring

Artikel umum dari internet dengan nama


Penulis, tahun, judul artikel, [jenis media], alamat situs web (diakses tanggal ...). *)
Judul artikel harus ditulis miring.

Artikel umum dari internet tanpa nama


Anonim, tahun, judul artikel, [jenis media], alamat situs web (akses tanggal ...). *)
“Anonim” dapat diganti dengan “_____”. Judul artikel harus ditulis miring.
Penulisan Daftar Pustaka dari Sumber Buku
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menulis daftar pustaka dari sumber buku.
Namun, hal paling utama adalah memperhatikan urutan dan tanda bacanya. Berikut adalah
urutan sebuah referensi dari buku.

1. Nama
Nama penulis ditulis paling awal. Ingatlah untuk selalu menuliskan nama belakang penulis
terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan tanda koma (,) setelah itu cantumkan nama
depan dan tengah penulis buku tersebut. Jika buku tersebut merupakan karya dari dua
penulis atau lebih, hanya penulis pertama yang urutan namanya dibalik. Penulis kedua dan
seterusnya berada setelahnya dengan urutan yang sesuai nama aslinya. Jika pada buku
tersebut nama penulis dicantumkan lengkap dengan gelar pendidikan atau gelar lain, gelar-
gelar tersebut tidak perlu dituliskan.

2. Tahun Terbit
Setelah nama, cantumkan tahun terbit dari buku yang teman-teman gunakan sebagai
referensi. Jangan terkecoh pada angka tahun cetakan awal sebab bisa saja buku yang
kamu pakai merupakan cetakan kedua, ketiga, ataupun terakhir.

3. Judul Buku
Tuliskan judul bukumu secara lengkap. Jangan lupa, penulisan judul dibuat
dengan italic (miring).
4. Kota dan Nama Penerbit
Bagian terakhir dalam penulisan daftar pustaka sebuah buku adalah mencantumkan kota
penerbitan dan nama penerbit yang mencetak buku tersebut. Dahulukan penulisan nama
kota, baru diikuti dengan nama penerbit yang dibatasi dengan tanda titik dua (:).

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tanda batas dari tiap urutan. Pastikan teman-teman
menggunakan tanda titik (.) untuk membatasi urutan nama, tahun terbit, judul buku, hingga
kota dan nama penerbit.

Contoh Daftar Pustaka dari Buku


Data Buku:
Judul : Family Medical Care Volume 4
Penulis : Dr. John F. Knight
Penerbit : Indonesia Publishing House
Kota Penerbit : Bandung
Tahun Terbit : 2001

Cara Penulisan:
Knight, John F. 2001. Family Medical Care Volume 4. Bandung: Indonesia Publishing House.
Mau latihan soal? Yuk jawab pertanyaan di Forum StudioBelajar.com
Penulisan Daftar Pustaka dari Artikel dalam Jurnal, Koran,
atau Majalah
Tidak berbeda jauh dengan penulisan dari sumber berupa buku, teman-teman pun perlu
mencantumkan nama penulis, tahun terbit, judul artikel, hingga kota dan nama penerbit.
Hanya saja, ada perbedaan penulisan untuk beberapa urutan tersebut, yakni sebagai
berikut.

1. Nama
Pastikan nama yang teman-teman tulis dalam daftar pustaka artikel tersebut adalah penulis
artikelnya, bukan editor dari jurnal, koran, ataupun majalah yang menjadi sumber referensi.

2. Judul
Dahulukan penulisan judul artikel yang menjadi sumber referensi. Penulisan tidak dengan
format italic, melainkan tegak lurus dengan pemberian tanda kutip (“) pembuka dan
penutup. Setelah itu, lanjutkan dengan penulisan sumber jurnal ataupun majalah yang
memuat artikel tersebut. Penulisan nama jurnal, majalah, atau koran baru dicetak miring.
Ikutkan di halaman berapa artikel tersebut dimuat yang ditulis dalam tanda kurung [(…)].
Contoh Penulisan Daftar Pustaka dari Artikel Jurnal
Data Artikel:
Judul Jurnal : Sirok Bastra: Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Volume 1
Judul Artikel : Bahasa Indonesia dalam Informasi dan Iklan di Ruang Publik Kota
Pangkalpinang
Penulis : Umar Solikhan
Penerbit : Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
Kota Terbit : Pangkalpinang
Tahun Terbit : 2013

Cara Penulisan:
Solikhan, Umar. 2013. “Bahasa Indonesia dalam Informasi dan Iklan di Ruang Publik Kota
Pangkalpinang” dalam Sirok Bastra: Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Volume 1 (hlm. 123-
129). Pangkalpinang: Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
Penulisan Daftar Pustaka dari Internet
Selain artikel cetak, tidak jarang seseorang mengambil sumber tulisannya dari artikel-artikel
di internet (dalam jaringan.daring/online). Untuk penulisan daftar pustaka dari internet
seperti ini, urutannya adalah sebagai berikut:

1. Nama
Cara penulisan nama untuk artikel daring tidak berbeda dengan penulisan nama dari
sumber buku maupun artikel cetak.
2. Tahun Penayangan
Tuliskan tahun penayangan dari artikel tersebut.

3. Judul
Judul artikel daring tidak ditulis secara italic, melainkan hanya diapit tanda kutip (“).
4. URL
Jangan lupa menyalin alamat URL dari artikel tersebut agar dapat diakses jika ada yang
ingin membuktikan kesahihannya.

5. Waktu Pengambilan
Di bagian akhir, jangan lupa mencantumkan waktu pengambilan artikel daring itu secara
lengkap, yakni tanggal dan jam saat kamu mengunduh ataupun menjadikannya referensi.

Selain urutan, masalah tanda batas dalam daftar pustaka artikel internet/daring agak
berbeda dengan penulisan dari sumber cetak. Tanda titik (.) sebagai batas hanya berlaku
untuk mengakhiri nama penulis dan tahun penayangan. Sementara itu, pembatasan dari
judul ke URL dan dari URL ke waktu pengambilan data berupa tanda koma (,).

Contoh Daftar Pustaka dari Internet (Artikel Daring)


Data Artikel:
Judul : Inikah Dampak Mematikan Pemanasan Global?
Penulis : Jeko Iqbal Reza
Tanggal Tayang : 29 Agustus 2015
Waktu Akses : 10 Februari 2016, pukul 10.27
URL : http://tekno.liputan6.com/read/2304179/inikah-dampak-mematikan-
pemanasan-global

Cara Penulisan:
Reza, Jeko Iqbal. 2015. “Inikah Dampak Mematikan Pemanasan Global”,
http://tekno.liputan6.com/read/2304179/inikah-dampak-mematikan-pemanasan-global,
diakses pada 10 Februari 2016 pukul 10.27.

Anda mungkin juga menyukai