Anda di halaman 1dari 17

BAHASA

INDONESIA
TEKNOLOGI HASIL
PERTANIAN

UNIVERSITAS
ANDALASA
CATATAN
KAKI
KELOMPOK 2 :
1. HAYATUL FITRI ( 1911121005 )
2. SHAHNAZ KHAIRIAH ( 1911121019 )
3. YANDRA AFRIANI ( 1911121050 )
4. RIZKY SYAFRILLAH YANDRI ( 1911121053 )
5. NURUL RAHMA DEWIRNA ( 1911122003 )
6. CHRISTIAN NATHANAEL E ( 1911122011 )
7. QONITA AISYA ( 1911122033 )
8. AFRIZAL SAPUTRA ( 1911122038 )
9. RISQY DARMA F ( 1911123001 ) 2

10. ABDULLAH HAEKAL MARZIE F ( 1911123016 )


CATATAN
KAKI
• PENGERTIAN
• TUJUAN
• CARA PENULISAN
• FUNGSI
• JENIS-JENIS
• PERBEDAAN
•CONTOH
3
PENGERTI
AN
Daftar keterangan khusus yang
tertulis di bagian paling bawah setiap
lembaran di akhir bab sebuah karya
ilmiah baik makalah, tesis, skripsi,
maupun lainnya. Catatan kaki juga
termasuk keterangan referensi yang
berada dikaki tulisan ataupun teks
karya ilmiah.
4
TUJUAN

Menyatakan penghargaan pada karya


atau data yang diterima orang lain

Memenuhi kode etik yang berlaku


sebagai penghargaan pada orang lain

Referensi silang yakni petunjuk yang


menyatakan bagian mana atau halaman 5

berapa hal yang sama dibahas dalam tulisan.


CARA PENULISAN

Penulisan catatan kaki dipisahkan garis yang memiliki panjang


sampai 14 karakter dari batas margin sebelah kiri serta
berjarak 4 spasi.
Catatan kaki harus diketik ataupun ditulis oleh satu spasi.
Catatan kaki harus diberi nomor urut.Sementara nomor dalam
catatan kaki harus diketik pada jarak 6 karakter terhadap batas
margin sebelah kiri.
Jika melebihi satu baris, maka pada baris kedua atau
selanjutnya dimulai serupa dengan margin teks yang 6

umumnya tepat di bagian margin sebelah kiri.


Bila nama pengarang dua hingga tiga orang, maka ditulis
seluruhnya, apabila nama pengarangnya melebihi tiga
orang, anda bisa tulis nama pengarang pertama
kemudian di belakangnya dapat dituliskan et.al., ataupun
dkk. Harus nama asli, pangkat dan gelar tidak ditulis

Catatan kaki juga harus ditulis di halaman yang sama,


bila terlalu panjang, sebaiknya potong teksnya saja
dibandingkan harus memotong catatan kakinya.

Dipakai saat mengutip istilah dari dua sumber yang serupa


namun ditulis dalam catatan kaki yang tak berurutan serta
letaknya di halaman yang beda. Untuk cara penulisannya
adalah: Nama Penulis, kemudian op.cit., dan nomor
halaman.LOC.cit. Penulisan sama dengan daftar pustaka 7

namun nama pengarang tidak dibalik


Penulisan untuk catatan kaki dalam satu halaman, cukup
memakai istilah Ibid. Namun bila ada dibeberapa
halaman, penulisannya adalah: Ibid, nomor halaman,
penulisan Ibid juga harus menggunakan garis bawah
ataupun dimiringkan.Op.cit

Memiliki jarak 3 cm dengan margin dibagian bawah,


sama halnya dalam aturan teks

Bagian judul buku ataupun sumber harus ada garis bawah, bila
diketik menggunakan komputer harus dicetak miring atau
italic.Ibid.

8
FUNGSI
• Memberi keterangan serta
penjelasan terkait sumber
dari sebuah kutipan
penyusunan karya ilmiah
• Menghargai sumber dari
kutipan yang telah dikutiP
• Untuk menunjukan
referensi
yang digunakan 9
• IBID
JENIS-JENIS • Op.cit.
• Lo.cit

IBID
Ibid adalah singkatan dari Ibidium yang artinya sama
dengan di atas, catatan kaki yang bersumber sama
dengan catatan kaki yang tepat di atasnya. Ditulis
dengan huruf besar, diberi garis bawah, diikuti titik (.)
dan koma (,) kemudian nomor halaman.
10
Op.cit.
Op.cit. adalah singkatan dari Opera citati yang artinya
dalam karya yang telah dikutip, catatan kaki dari
sumber yang pernah dikutip, namun sudah disisipkan
catatan kaki lain dari sumber yang lain. Dengan
urutan: nama pengarang, op.cit., nomor halaman.
Lo.cit
Lo.cit. adalah singkatan dari Loco citati yang
artinya tempat yang telah dikutip, urutan
penulisannya yaitu nama pengarang, loc.cit.,
nomor halaman.
PERBEDAAN

CATATAN KAKI DAFTAR PUSTAKA


• Diletakkan di bagian paling ⋆ Biasanya ditulis di bagian belakang
bawah suatu karangan. atau akhir sebuah karangan.
⋆ Ukuran tulisannya lebih kecil ⋆ Unsur-unsurnya terdiri atas nama
pengarang, tahun penerbitan, judul,
dari teks yang ditulis. nama penerbit, dan halaman yang
⋆ Unsur-unsur yang dikutip.
dikandungnya sama dengan ⋆ Nama pengarang yang berjumlah
yang terkandung dalam satu orang mesti ditulis nama
daftar pustaka. belakangnya terlebih dahulu, baru
13

kemudian ditulis nama depannya.


CATATAN KAKI DAFTAR PUSTAKA
⋆ Khusus untuk penulisan nama ⋆ Judul dan subjudul karangan yang
pengarang, nama pengarang yang dikutip mesti dicetak miring
dikutip dalam catatan kaki ditulis penulisannya.
seperti biasa, di mana nama
pengarag ditulis nama depannya
⋆ Ukuran hurufnya sama dengan
dulu lalu kemudian disusul dengan
nama belakangnya.Ditulis ukuran pada huruf teks pada
menggunakan nomo di samping umumnya.Jika daftar pustakanya
kirinya, di mana ukuran nomor lebih dari satu sumber, maka mesti
tersebut berukuran lebih kecil dari ditulis secara berurutan
14

ukuran huruf pada catatan kaki. berdasarkan abjad nama


Contohnya : (¹), (²), dan (³). pengarangnya.
Catatan Kaki dari Internet
Dwi Fajar, “Menjadi Seorang Bersahaja Selalu”, diakses dari
http://infoana.com/contoh-catatan-kaki/, pada tanggal 18 April
2017 pukul 10.27.
 
CONTOH Catatan Kaki dari Buku
 Budi Sumarno, Penyusutan Arsip Nasional dalam manajemen
kearsipan (Bandung: Pustaka Sinar Terang, 1997), hlm. 15

Catatan Kaki dari Terbitan Pemerintah


Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 2000 tentang
Penyusutan Arsip, pasal 9.

15
Catatan Kaki dari Terbitan Organisasi
 Developing and Oprating a Records retention Programmer, ARMA,
1999, hlm. 72.

Catatan Kaki Melalui Lisan


 Wawancara dengan Budi Utomo, tanggal 12 April 2008 di Kantor
 
Catatan Kaki dari Artikel Terbitan Berkala
(Majalah Ilmiah, Jurnal)
 Gemar Berkarya Hatta, “Rekam Kesehatan dan Medis (Medical
Records) dalam Kedudukannya sebagai Penunjang Kesehatan
Nasional”, dalam Berita Arsip Nasional, No. 28, Juni 1988 (Surabaya:
ANRI, 1988), hlm. 7.

Catatan Kaki untuk Karya Ilmiah Tidak Diterbitkan (LTA,


Skripsi, Tesis, Disertasi, dll.)
 Jaki Handayani dkk., “Perubahan Pengelolaan Arsip Aktif dari
Sentralisasi ke desentralisasi di P.T. Seni Barokah”, LTA D-III 16
Kearsipan Fakultas Ilmu Kesenian, UGM, 2000, hlm. 31.
Desrosier,Teknologi Pengawetan Pangan, (Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia 1998
) hlm.4.

Anda mungkin juga menyukai