benar
Januari 11, 2016 mesin
Dalam penulisan karya tulis, kita menggunakan data yang diperoleh dari berbagai
sumber, baik secara tertulis maupun tidak tertulis. Berdasarkan isinya, sumber
tertulis dapat dibagi menjadi tiga.
Cara penulisan daftar pustaka dan catatan kaki berbeda. Daftar pustaka dituliskan
pada akhir karangan ilmiah dalam halaman tersendiri, sedangkan catatan kaki
dituliskan pada tiap lembar/ halaman yang bersangkutan.
semua sumber dalam daftar pustaka ditulis dengan nama urutan abjad
huruf atau nama pengarang (setelah dibalik).
Sumber yang berupa buku ditulis dengan urutan: nama pengarang(dibalik).
tahun terbit. judul buku. kota tempat buku diterbitkan: nama penerbit.
Sumber yang berupa majalah/ surat kabar, ditulis dengan urutan: nama
majalah/ surat kabar, tanggal, bulan, tahun, nomor edisi (majalah), judul
artikel, dan nomor halaman.
Judul buku ditulis dengan huruf kapital, digarisbawahi atau dicetak miring
atau dicetak tebal.
Apabila nama pengarang terdiri atas dua kata/ lebih, kata akhir dari nama
tersebut diletakkan di muka dan ditandai dengan tanda koma (,), tanpa gelar
akademik. Contoh: Ajip Rosidi ditulis Rosidi, Ajip.
Apabila pengarang terdiri atas dua orang atau tiga orang, nama-namanya
ditulis semua. Akan tetapi jika lebih dari tiga orang, ditulis satu orang dan
diberi singkatan, et, al. atau dkk.
Gelar akademik tidak perlu dicantumkan.
Bila ada dua atau lebih sumber pengarangnya sama, penulisannya urut
berdasarkan tahun atau tanggal terbitnya, dan nama pengarang urutan
berikutnya cukup diberi tanda garis.
Bila ada dua sumber atau lebih sumber yang pengarangnya sama,
penulisannya urut berdasarkan tahun atau tanggal terbitnya, dan nama
pengarang urutan berikutnya cukup diberi tanda garis.
Tanda baca yang digunakan untuk memisahkan unsur-unsur dalam
penulisan sumber yang berupa buku adalah tanda titik (.), kecuali antara
unsur tempat penerbit dan nama penerbit dengan tanda titik dua (:),
sedangkan tanda baca yang digunakan untuk memisahkan unsur-unsur
dalam penulisan sumber berupa majalah atau surat kabar adalah tanda
koma (,).
Diakhiri tanda titik.
Moeliono, Anton M(ed). 1988. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Urutannya: Nama pengarang, judul buku, nama penerbit, kota terbit, tahun
terbit, dan nomor halaman.
Nama pengarang ditulis lengkap, tidak boleh dibalik, dan tanpa gelar
akademik.
Judul buku, masing-masing kata ditulis dengan huruf kapital, dicetak miring,
digaris bawah, atau dicetak tebal.
Tanda baca yang digunakan untuk memisahkan unsur-unsur dalam catatan
kaki adalah koma (,).
Harus disediakan ruang atau tempat secukupnya pada kaki halaman
tersebut sehingga margin di bawah tidak boleh lebih sempit dari 3 cm
sesudah diketik baris terakhir dai catatan kaki.
Sesudah baris terakhir dari teks, dalam jarak 3 spasi harus dibuat sebuah
garis, mulai dari margin kiri sepanjang 15 ketikkan dengan huruf pika atau 18
ketikkan dengan huruf dite (–).
Dalam jarak dua spasi dari jenis tadi, dalam jarak 5-7 ketikkan dari margin
kiri nomor penunjukkan.
Langsung sesudah nomor penunjukkan, setengah spasi ke bawah mulai
diketik baris pertama dari catatan kaki.
Jarak antarbaris dalam catatan kaki adalah spasi rapat, sedangkan jarak
antarcatatan kaki pada halaman yang sama (kalau ada) adalah dua spasi.
Baris kedua dari tiap catatan kaki selalu dimulai dari margin kiri.
Untuk catatan kaki yang sumbernya sama dengan catatan kaki yang tepat di
atasnya. Ditulis dengan huruf besar, digarisbawahi, diikuti tanda koma, lalu nomor
halaman.
op.cit., singkatan dari opere citato, artinya dalam karya yang telah dikutip.
Digunakan untuk catatan kaki dari sumber yang pernah dikutip tetapi sudah disisipi
catatan kaki lain dari sumber yang lain. Urutan nama penulisan pengarang, op.cit,
nomor halaman.
loc. cit., singkatan dari loco citato, artinya tempat yang telah dikuti[.
Seperti di atas tetapi dari halaman yang sama. Urutan penulisan nama tempat yang
telah dikutip,