Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH ADMINISTRASI SEKOLAH

“Administrasi Kurikulum Dalam Pendidikan Di Sekolah/Madrasah/Prodi”


Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Administrasi Sekolah
Dosen Pengampu : Bapak Lukman M.PD

Disusun Oleh:
Fadhilatul Qonita_3210059

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT) PEMALANG


2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wata’ala yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Administrasi Kurikulum
Dalam Pendidikan Di Sekolah/Madrasah/Prodi ini.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Administrasi Sekolah. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
administrasi kurikulum bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Lukman, M.PD selaku dosen mata kuliah
Administrasi Pendidikan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................5
1.3 Tujuan.........................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................6
2.1 Administrasi...............................................................................................................................6
2.2 Kurikulum..................................................................................................................................6
2.3 Kegiatan Administrasi Kurikulum...........................................................................................8
2.4 Pelaksanaan Kurikulum..........................................................................................................10
2.5 Fungsi Administrasi Kurikulum.............................................................................................17
BAB III PENUTUP...........................................................................................................................19
3.1 Simpulan...................................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................20
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pendidikan di Indonesia menjadi sumber utama dalam meningkatkan sumber daya


manusia, sehingga tidak mengherankan jika menjadi suatu pemikiran para pemimpin
untuk membuat suatu garis kebijakan nasional. Salah satu perwujudan akan hal ini adalah
lahirnya Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Selain
itu disusun pula kurikulum yang berlaku secara nasional oleh pemerintah pusat melalui
Departemen Pendidikan Nasional, yang memuat hal- hal pokok yang harus dilaksanakan
pada suatu lembaga pendidikan formal untuk mencapai tujuan pendidikan.
Penyelenggaraan pendidikan menuntut suatu sistem pengelolaan yang teratur, terarah,
dan terencana. Karena pendidikan bukanlah suatu pekerjaan yang dapat dikerjakan secara
sembarangan, karena yang dihadapi adalah makhluk hidup atau manusia. Dalam
prosesnya, pendidikan berdampak pada kualitas yang diperoleh, dimana kualitas itu
sangat sulit diukur. Bukan hanya konsep kualitas itu amat relatif tetapi faktor yang terkait
begitu kompleks dan tidak sederhana. Dalam proses pendidikan hubungan timbal balik
antara pendidik dan peserta didik berkelanjutan ke arah tujuan yang hendak diwujudkan
bersama yaitu tujuan pendidikan atau tujuan proses belajar mengajar dengan hasil yang
berkualitas.
Oleh sebab itu, untuk mencapai hal tersebut tentunya sangat perlu ada managemen
yang mengaturnya. Kompleksitas yang ada dalam proses pendidikan tidaklah sederhana
karena berkaitan dengan pembelajaran, kurikulum, dan tenaga kependidikan yang
profesional, fasilitas, anggaran, dan sebagainya. Dengan adanya administrasi dalam
pendidikan maka semua komponen tersebut di atas dapat diatur dan dikelola sebaik-
baiknya.
1.2 Rumusan Masalah

 Apakah yang dimaksud dengan administrasi?


 Apakah yang dimaksud dengan kurikulum?
 Apakah yang dimaksud administrasi kurikulum?
 Bagaimana pelaksanaan kurikulum?
 Bagaimana kegiatan-kegiatan administrasi kurikulum?
 Apa saja fungsi administrasi kurikulum?

1.3 Tujuan
 Mengetahui pengertian dari administrasi
 Mengetahui pengertian dari kurikulum
 Mengetahui pengertian dari administrasi kurikulum
 Memahami pelaksanaan kurikulum
 Mengetahui kegiatan-kegiatan administrasi kurikulum
 Mengetahui fungsi dari kurikulum
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Administrasi
Administrasi merupakan suatu bantuan agar suatu usaha dapat berjalan dengan lancar
dalam upaya untuk mencapai tujuan dengan tanpa menghambur-hamburkan sumber-sumber
yang tersedia. Atau dengan pengertian yang lain bahwa administrasi ialah keseluruhan proses
yang mempergunakan dan mengikutsertakan semua sumber potensi yang tersedia dan yang
sesuai, baik personal maupun material, dalam usaha untuk mencapai bersama suatu tujuan
secara efektif dan efisien.

Secara harfiah administrasi berasal dari bahasa latin, yang terdiri dari kata ad dan
ministrare yang berarti membantu, melayani atau mengarahkan. Dalam kamus besar bahasa
Indonesia (2008:13) dijelaskan bahwa, administrasi adalah Segala usaha bersama untuk
mendayagunakan semua sumber secara efektif dan efisien kegiatan-kegiatan yang berupa
kerangka kerja dari kebijakan yang dikeluarkan oleh manajer tata usaha. Jadi kata
administrasi dapat diartikan sebagai segala usaha bersama untuk membantu, melayani dan
mengarahkan semua kegiatan, dalam mencapai suatu tujuan.

2.2 Kurikulum
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU No.20 th. 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional). Kurikulum adalah suatu rencana yang disusun untuk melancarkan
proses belajar-mengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga
pendidikan beserta staf pengajarnya. Sudjana (2005:3)

Kurikulum merupakan niat dan harapan yang dituangkan dalam bentuk rencana atau
program pendidikan untuk dilaksanakan oleh guru di sekolah. Sukmadinata (2005),
kurikulum merupakan suatu rencana yang memberi pedoman atau pegangan dalam proses
kegiatan belajar mengajar. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
administrasi kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan
diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh untuk membantu, melayani, dan
mengarahkan serta membina secara kontinyu situasi belajar mengajar, agar berjalan efektif
dan efesien demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Menurut Suharsimi Arikunto. Administrasi Kurikulum Adalah administrasi yang di
tunjukkan untuk keberhasilan kegiatan belajar mengajar secara maksimal, dengan titik berat
pada usaha meningkatkan kualitas interaksi belajar mengajar tersebut. Menurut Dr. H.
Hasbiyallah, M.Ag dan Mahlil Nurul Ihsan, M.Pd. Administrasi Kurikulum Adalah segenap
rangkaian proses usaha bersama yang sadar yang bertujuan untuk mengatur penyelenggaraan
kurikulum dalam rangka memperlancar tercapainya tujuan pembelajaran dengan memusatkan
upaya untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar peserta didik.

a. Perencanaan Kurikulum
Pada ruang lingkup pertama, administrasi kurikulum pendidikan menempatkan
perencanaan sebagai posisi yang pertama, karena merencanakan serta mengatur kurikulum,
serta bagaimana perencanaan kurikulum direncanakan harus dilakukan secara profesional.

Perencanaan kurikulum berfungsi sebagai pedoman dan alat pengaturan dalam


manajemen pendidikan yang terdiri dari petunjuk berupa jenis serta sumber yang dibutuhkan
oleh peserta serta perlengkapan media pembelajaran dan tindakan yang harus dikerjakan,
merencanakan berbagai sumber biaya, tenaga, sarana yang dibutuhkan, sistem kontrol dan
evaluasi, peran unsur-unsur ketenagaan untuk mencapai tujuan manajemen organisasi.
Perencanaan kurikulum dijadikan sebagai peningkatan motivasi untuk menyelenggarakan
sistem pendidikan sekolah dan madrasah sehingga tercapainya pendidikan yang optimal.

b. Pengorganisasian Kurikulum
Di dalam administrasi kurikulum, organisasi adalah merupakan desain bahan-bahan
kurikulum yang memiliki tujuan untuk mempermudah peserta didik untuk mendalami serta
menguasai bahan pelajaran serta mempermudah jalan belajar sehingga tujuan pembelajaran
peserta didik dapat dicapai secara efektif.

Organisasi kurikulum terdiri dari dengan ruang lingkup dan sistematis bahan pelajaran,
kontinuitas kurikulum yang berkaitan dengan pengalaman belajar yang wajib dipelajari
siswa, serta kesimbangan bahan ajar, dan pengelolaan alokasi waktu yang dibutuhkan. Pada
tahap pengorganisasian, koordinasi menjadi hal yang perlu diperhatikan secara sungguh-
sungguh oleh kepala madrasah. Kepala madrasah berkewajiban untuk mengelola dan
mengatur penyusunan kalender akademik, jadwal pelajaran, tugas dan kewajiban guru, serta
program kegiatan madrasah
 Evaluasi Kurikulum

Evaluasi kurikulum merupakan kegiatan yang sangat penting untuk dilakukan karena
bertujuan untuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran yang dilakukan berjalan atau tidak
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

evaluasi kurikulum adalah proses penerapan prosedur ilmiah untuk mengumpulkan data yang
valid dan reliable untuk membuat keputusan tentang kurikulum yang sedang berjalan atau
telah dijalankan.

2.3 Kegiatan Administrasi Kurikulum


Gunawan (1996:80) menjelaskan bahwa, secara operasional kegiatan administrasi
kurikulum dapat di identifikasikan menjadi tiga kegiatan pokok yakni: Kegiatan yang
berhubungan dengan tugas guru atau pendidik, kegiatan yang berhubungan dengan peserta
didik, dan kegiatan yang berhubungan dengan seluruh sivitas akademika atau warga sekolah.

Sabri (2000) menambahkan kegiatan lain yang menyangkut administrasi kurikulum


yakni : kegiatan yang menyangkut proses belajar mengajar (PBM), karena kegiatan ini erat
kaitannya dengan ketiga kegiatan pokok di atas. Untuk lebih memahami apa dan bagaimana
sebenarnya kegiatan administrasi itu, dapat dilihat dari uraian dibawah ini.

1.Kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru atau pendidik

2.Pembagian tugas guru yang dijabarkan dari struktur program pengajaran, dan ketentuan
tentang beban mengajar wajib guru.

3.Tugas guru dalam mengikuti jadwal pelajaran.

Ada tiga jenis jadwal pelajaran untuk guru, yaitu:

1.Jadwal pelajaran kurikuler, disusun secara edukatif oleh guru atau tim guru dengan
memperhatikan ketentuan-ketentuan akademik seperti:

a.Keseimbangan berat atau ringannya bobot pelajaran setiap hari.


b.Pengaturan mata pelajaran mana yang perlu didahulukan, ditengah atau diakhir pelajaran,
seperti olahraga, matematika, kesenian dan seterusnya.

c.Mana pelajaran yang bersifat pratikum, PKL, PPL dan sebagainya.

2.Jadwal pelajaran ko-kurikuler, disusun secara strategik sesuai situasi dan kondisi individual
atau kelompok peserta didik sehingga dapat meningkatkan pemahaman, keterampilan serta
mencerna materi pelajaran secara efektif dan efisien.

3.Jadwal pelajaran ekstra-kurikuler, disusun diluar jam pelajaran kurikuler dan progran ko-
kurikuler, biasanya bersifat pengembangan ekspresi, hobi, bakat serta kegiatan-kegiatan
lainnya yang dapat menunjang PBM.

Tugas guru dalam kegiatan PBM

Dalam kegiatan belajar mengajar, guru memegang peran yang sangat penting. Guru
menentukan segalanya, mau diapakan siswa, apa yang harus dikuasai siswa dan sejauh mana
keberhasilan siswa dalam memahami pelajaran, semuanya tergantung guru. Maka Gunawan
(1996:83) meminta para guru memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1.Membuat desain instruksional

Desain instruksional adalah suatu perencanaan pengajaran yang menggunakan


pendekatan sistem, atau pengajaran dianggap sebagai sistem yang terdiri dari komponen-
komponen yang saling berinteraksi dan saling berhubungan satu sama lain, untuk mencapai
suatu tujuan.

2.Melaksanakan pengajaran, termasuk strategi pengelolaan kelas

Strategi merupakan pola umum rentetan kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai
tujuan tertentu. Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru menciptakan dan memelihara
kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya manakala terjadi hal-hal yang dapat
mengganggu suasana belajar mengajar. Pengelolaan kelas disini menurut Gunawan (1996)
bisa berupa strategi fisikal dan nonfisikal.

a) Strategi fisikal, pengelolaan kelas yang lebih memperhatikan kesuksesan PBM yang
ditunjang dengan kondisi lainnya.
b) Strategi nonfisikal, pengelolaan kelas yang lebih mengarah pada kesuksesan PBM
yang ditunjang dengan kondisi jiwani atau emosional.
3.Mengevaluasi hasil belajar

Salah satu aspek pokok dalam pengelolaan kegiatan belajar mengajar adalah
mengevaluasi sejauh mana terjadinya prestasi belajar siswa melalui latar belakang serta
faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhinya. Evaluasi adalah suatu tindakan atau
suatu proses untuk menentukan nilai sesuatu.

4.Kegiatan yang menyangkut proses belajar mengajar (PBM)

a.Penyusunan rencana kerja tahunan, semesteran, bulanan dan mingguan.

b.Penyusunan jadwal pelajaran.

c.Penyusunan jadwal ulangan dan ujian.

d.Penyusunan daftar buku dan alat pelajaran yang akan digunakan dalam berbagai kegiatan
belajar.

e.Penyusunan norma penilaian.

f.Pencatatan dan pelaporan hasil-hasil kegiatan dan prestasi belajar siswa.

g.Penyusunan rencana dan kegiatan “belajar di dalam sekolah” dan “belajar di luar sekolah”.

2.4 Pelaksanaan Kurikulum


Pelaksanaan kurikulum adalah proses yang memberikan kepastian bahwa proses belajar
mengajar telah memiliki sumber daya manusia dan sarana serta prasarana yang diperlukan
sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Mengimplementasikan kurikulum sesuai
dengan rancangan, dibutuhkan beberapa kesiapan, terutama kesiapan pelaksanaan. Sebagus
apapun desain kurikulum yang dibuat semua tergantung kepada guru. Guru adalah kunci
utama keberhasilan implementasi kurikulum

Sebagus apapun desain atau rancangan kurikulum yang dimiliki, keberhasilannya sangat
tergantung pada guru. Kurikulum yang sederhanapun apabila gurunya memiliki kemampuan,
semangat dan dedikasi yang tinggi, hasilnya akan lebih baik dari desain kurikulum yang
hebat tetapi kemampuan, semangat dan dedikasi gurunya rendah. Sukmadinata (2007:119)
menegaskan beberapa hal yang harus dimiliki oleh setiap guru dalam pelaksanaan kurikulum,
antara lain:
1.Pemahaman esensi dari tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam kurikulum,

2.Kemampuan untuk menjabarkan tujuan-tujuan kurikulum tersebut menjadi tujuan-tujuan


yang lebih spesifik, dan

3.Kemampuan untuk menerjemahkan tujuan-tujuan khusus kepada kegiatan pembelajaran.

Menurut Asnawir (2004:224) seorang guru juga harus memiliki sepuluh kompetensi dalam
mengajar, yaitu:

1.Menguasai bahan,

2.Mengelola program belajar – mengajar,

3.Mengelola kelas,

4.Menggunakan media atau sumber belajar,

5.Menguasai landasan kependidikan,

6.Mengelola interaksi belajar – mengajar,

7.Menilai prestasi belajar – mengajar,

8.Mengenal fungsi dan layanan bimbingan dan konseling,

9.Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah, dan

10.Memahami dan menafsirkan hasil penelitian guna keperluan pengajaran.

Dengan demikian para guru harus mampu menguasai materi pelajaran, pengetahuan cara
mengajar dan pengetahuan tentang tingkah laku individu. Selain itu guru juga harus mampu
menghargai profesinya serta harus terampil dalam berperilaku. Dalam pelaksanaan kurikulum
ada tiga tahap kegiatan yang harus dilakukan, yaitu: Persiapan, pelaksanaan pengajaran, dan
penutupan. Ketiga kegiatan tersebut adalah sebagai uraian berikut:

1.Persiapan

Tahap ini dilakukan oleh guru sebelum kegiatan mengajar dimulai yakni pada saat
membuka pelajaran. Sanjaya (2007:162) berpendapat bahwa membuka pelajaran atau set
induction adalah usaha yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan pengajaran untuk
menciptakan prakondisi bagi siswa, agar mental maupun perhatian terpusat pada pengalaman
yang disajikan sehingga materi dan bahan pelajaran mudah dikuasai. Hal tersebut bisa berupa
pengucapan salam, membangun suasana akrab sehingga siswa merasa dekat, melakukan
interaksi yang menyenangkan, dan lain sebagainya.

2.Pelaksanaan

Keberhasilan suatu kurikulum dapat diukur dari sejauh mana siswa dapat menguasai
materi pelajaran yang tertuang di dalam kurikulum. Untuk itu, Asnawir (2004:228)
mengelompokkan kegiatan pelaksanaan pengajaran kepada tiga bagian, yaitu:

a.Pendahuluan, dimana guru berusaha untuk mengarahkan perhatian siswa untuk masuk ke
pokok bahasan,

b.Pelajaran inti, merupakan interaksi belajar mengajar yang terjadi antara guru dengan siswa
dalam membahas pokok bahasan

c.Evaluasi, kegiatan ini dilakukan oleh guru setelah selesai pelajaran inti. Seperti mengajukan
pertanyaan atau meminta siswa untuk membuat ringkasan tentang pokok bahasan yang telah
di pelajari.

3. Penutup

Menutup pelajaran perlu dilakukan agar pengalaman belajar serta materi pelajaran yang
telah diterima akan menjadi bagian dari keseluruhan pengalaman siswa. Sanjaya (2007:163)
mengartikannya sebagai kegiatan yang dilakukan guru untuk mengakhiri pelajaran dengan
maksud untuk memberikan gambaran yang menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari
siswa serta keterkaitannya dengan pengalaman sebelumnya. Hal ini dapat dilakukan dengan
berbagai cara, salah satunya adalah mengucapkan salam serta memberikan saran-saran untuk
memperluas wawasan siswa yang berhubungan dengan materi pelajaran yang telah dibahas.

Guru sebagai tenaga pendidik merupakan faktor penting dalam manajemen Pendidikan,
sebab inti dari proses Pendidikan di sekolah pada dasarnya adalah guru, karena
keterlibatannya yang langsung pada kegiatan pembelajaran di kelas.

Tujuan Pendidikan tergambarkan di dalam kurikulum sekolah masing-masing. Adanya


unsur tujuan ini menimbulkan perlunya pengadministrasian pelaksanaan kurikulum yang
menjadi tugas dan tanggung jawab kepala sekolah bersama guru-guru dan pegawai sekolah
lainnya. Dengan adanya unsur dan fungsi tersebut menunjukkan perlunya pengorganisasian
yang baik dan teratur.
Pelaksanaan dan Pembinaan kurikulum

a. Mempedomani dan merealisasikan apa yang tercantum didalam kurikulum sekolah


yang bersangkutan dalam usaha mencapai dasar-dasar dan pengajaran.
b. Menyusun dan melaksanakan organisasi kurikulum beserta materi-materi,sumber-
sumber, dan metode-metode pelaksanaan, disesuaikan dengan pembaharuan
Pendidikan dan pengajaran serta kebutuhan masyarakat dan lingkungan sekolah.
c. Kurikulum bukanlah merupakan sesuatu yang harus diikuti dan diturut begitu saja
dengan mutlak tanpa perubahan dan penyimpangan sedikitpun. Kurikulum lebih
merupakan pedoman bagi para guru dalam menjalankan tugasnya Dalam
mempergunakan kurikulum, guru, atau pendidik, di samping menuruti dan mengikuti
apa yang tercantum di dalamnya, berhak dan berkewajiban pula memilih dan
menambah materi-materi, sumber-sumber ataupun metode-metode pelaksanaan yang
lebih sesuai dengan kebutuhan perkembangan masyarakat lingkungan sekolah, dan
membuang serta apa yang dianggapnya sudah tidak sesuai lagi dengan kemajuan dan
kebutuhan masyarakat dan negara pada umumnya. Itulah sebabnya maka pelaksanaan
kurikulum perlu mendapat perhatian, dan pembinaan kurikulum harus diusahakan dan
dijalankan.

A. Manajemen Kurikulum
Dalam pandangan modern, pengertian kurikulum lebih dianggap sebagai suatu
pengalaman atau sesuatu yang nyata terjadi dalam proses Pendidikan.

Hamid Hasan (1988) mengemukakan bahwa konsep kurikulum dapat ditinjau dalam empat
dimensi, yaitu:

1. Kurikulum sebagai suatu ide yang dihasilkan melalui teori-teori dan penelitian,
khususnya dalam bidang kurikulum dan Pendidikan.
2. Kurikulum sebagai suatu rencana tertulis, sebagai perwujudan dari kurikulum sebagai
suatu ide yang di dalamnya memuat tentang tujuan, bahan, kegiatan, alat-alat, dan
waktu.
3. Kurikulum sebagai suatu kegiatan yang merupakan pelaksanaan dari kurikulum
sebagai suatu rencana tertulis dalam bentuk praktek pembelajaran.
4. Kurikulum sebagai suatu hasil yang merupakan konsekwensi dari kurikulum sebagai
suatu kegiatan, dalam bentuk ketercapaian tujuan kurikulum yakni tercapainya
perubahan perilaku atau kemampuan tertentu dari para peserta didik.

Purwadi (2003) memilah pengertian kurikulum menjadi enam bagian:

1. Kurikulum sebagai ide


2. Kurikulum formal berupa dokumen yang dijadikan sebagai pedoman dan panduan
dalam melaksanakan kurikulum
3. Kurikulum menurut persepsi pengajar
4. Kurikulum operasional yang dilaksanakan atau dioperasionalkan oleh pengajar di
kelas
5. Kurikulum experience yakni kurikulum yang dialami oleh peserta didik
6. Kurikulum yang diperoleh dari penerapan kurikulum.

Ada beberapa aspek penting yang perlu dipahami dalam pengelolaannya yaitu:
a. Isi kurikulum
Isi kurikulum merupakan perangkat bidang studi, mata pelajaran, atau pokok-
pokok sajian yang mengandung unsur-unsur rumusan tujuan mata pelajaran,garis
besar pokok bahasan, penilaian dan petunjuk pelaksanaannya.
b. Proses Kurikulum
Merupakan pengalaman yang berkaitan dengan perilaku, kegiatan, tindakan dan
prosedur dalam belajar mengajar. Keberhasilan pelaksanaan kurikulum sangat
ditentukan oleh apa yang diajarkan, kepada siapa dan bagaimana caranya.

c. Penyusunan Kurikulum
Kurikulum harus disusun dengan urutan yang logis dari hal-hal yang bersifat
mendasari seseorang pegawai mengetahui bidang tugasnya sampai dengan hal-hal
yang bersifat pokok dan menunjang bidang tugasnya.

Kurikulum disusun dengan memperhatikan:


1. Pengetahuan dan keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh setiap pegawai,
sebagai hasil dalam melaksanakan tugasnya.
2. Pengetahuan inti (pokok) yang berkaitan dengan tugas pekerjaannya.
3. Pengetahuan penunjang yang diperkirakan dapat membantu mengayakan
pengetahuan dan keterampilan peserta.

Terdapat 5 prinsip yang terkandung dalam pengembangan kurikulum, antara lain:

1. Relevansi
Relevansi dapat diartikan sebagai kesesuaian, kesepadanan atau keserasian program
Pendidikan dengan tuntutan kehidupan. Pendidikan dipandang relevan bila hasil yang
diperoleh dari Pendidikan tersebut berguna bagi kehidupan.
2. Efektivitas
Efektivitas yang dimaksud adalah efektivitas mengajar guru dan efektivitas belajar
peserta didik dalam suatu pengembangan dan pelaksanaan suatu kurikulum.
3. Efisiensi
Efesiensi yang dimaksud adalah hal yang berhubungan dengan waktu, tenaga,
peralatan dan biaya. Dalam dunia Pendidikan agar kegiatan berjalan secara efisien
maka harus direncanakan sedemikian rupa.
4. Kontiunitas
Kontiunitas adalah adanya saling kesinambungan antara satu bidang dengan bidang
studi lainnya, atau dalam jenjang bidang studi yang bersangkutan.
5. Fleksibitas
Dalam hal ini mencakup fleksibel peserta didik dalam memilih program pelajaran dan
juga fleksibilitas guru dalam mengembangkan program pengajaran.

Manajemen kurikulum berkaitan dengan pengelolaan pengalaman belajar yang dialami


oleh siswa yang membutuhkan strategi tertentu sehingga menghasilkan produktivitas belajar.
Strategi mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga sampai evaluasi perlu didukung oleh
sumber daya yang memadai. Manajemen kurikulum ditinjau dari kurun waktu bisa short-term
dang long-term yang penti ada keterkaitan komprehensif, dalam berkelanjutan antar satu
program dengan program yang berikutnya. Dengan demikian pengertian dari manajemen
kurikulumm adalah upaya mengoptimalkan pengalaman-pengalaman belajar siswa secara
produktif. Dimana dapat dipaparkan sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan
Dalam tahap ini kurikulum dijabarkan sampai menjadi rencana pengajaran (RP).
Untuk itu perlu dilakukan tahapan sebagai berikut.
a. Menjabarkan GBPP menjadi analisis mata pelajaran (ANP)
b. Berdasarkan kalender Pendidikan dari dinas Pendidikan, sekolah harus
menghitung hari kerja efektif dan jam pelajaran efektif untuk setiap mata
pelajaran, memperhitungkan hari libur, hari untuk ulangan dan hari hari tidak
efektif.
c. Menyusun Program Tahunan (PROTA)
d. Menyusun Program Caturwulan (PROCA)
e. Progam Satuan Pelajaran (PSP)
f. Rencana Pengajaran (RP)
2. Tahap Pengorganisasian dan koordinasi
Pada tahap ini, kepala sekolah mengatur pembagian tugas mengajar, penyusunan
jadwal pelajaran dan jadwal kegiatan ekstrakulikuler, sebagai bentuk
a. Pembagian tugas mengajar dan tugas lain perlu dilakukan secara merata sesuai
dengan bidang keahlian dan minat guru.
b. Penyusunan jadwal pelajaran diupayakan agar guru mengajar maksimal.
c. Penyusunan pola kegiatan perbaikan dan pengayaan secara normal setiap mata
pelajaran akan memerlukan kegiatan perbaikan bagi siswa yang belum tuntas
penugasan terhadap bahan ajar.
d. Penyusunan jadwal kegiatan ekstrakulikuler perlu difokuskan untuk mendukung
kegiatan kulikuler dan kegiatan lain ytang mengarah, pada pembentukan
keimanan atau ketakwaan ,kepribadian, dan kepemimpinan dengan ketrampilan
tertentu.
e. Penyusunan jadwal penyegaran guru
3. Tahap pelaksanaan tuga sutama kepalah sekolah adalah melakukan supervise dengan
tuuan untuk membantu guru mementukan dan mengatasi kesulitan yang dihadapi.
Dengan car aitu guru akan merasa didampingi pimpinan, sehingga akan meningkatkan
semangat kerjanya.
4. Tahap pengendalian
Pada tahap ini, paling tidak ada dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu :
a. Jenis Evaluasi dikaitkan dengan tujuannya
b. Pemanfaatan Hasil Evaluasi
 Kepala Sekolah perlu mengingatkan guru bahwa evaluasi memiliki tujuan
ganda, yaitu untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran khusus
(TPK) dan mengetahui kesulitan siswa.
 Hasil evaluasi harus benar benar dimanfaatkan guru untuk memperbaiki
kegiatan pembelajaran.

2.5 Fungsi Administrasi Kurikulum
a. Fungsi Penyesuaian
Fungsi penyesuaian adalah kemampuan pendidik untuk menyesuaikan bahan ajar, terjadinya
perubahan kurikulum karena adanya perubahan zaman yang semakin berkembang,
maka kurikulum menyesuaikan pada kebutuhan dan perkembangan zaman.

b.Fungsi Integrasi
Kurikulum berfungsi sebagai kesatuan proses dalam mengintegrasikan potensi-potensi
peserta didik agar peserta didik menjadi pribadi yang unggul.

c.Fungsi Diferensiasi
Kurikulum berfungsi sebagai diferensiansi adalah sebagai alat yang memberikan pelayanan
prima dari berbagai jenis perbedaan di setiap siswa yang harus dihargai dan dilayani.

d.Fungsi Persiapan
Kurikulum berfungsi sebagai persiapan yang mengandung makna bahwa kurikulum sebagai
alat pendidikan dapat mempersiapkan siswa ke jenjang pendidikan selanjutnya serta juga
dapat mempersiapkan diri agar memiliki persiapan hidup di masyarakat.

e..Fungsi Diagnostik
Kurikulum sebagai diagnostik mengandung makna bahwa kurikulum adalah alat pendidikan
yang mampu mengarahkan dan memahami perbaikan-perbaikan potensi siswa serta
kelemahan dalam dirinya. Jika telah memahami potensi dan mengetahui kelemahannya, maka
diharapkan siswa dapat mengembangkan potensi dan memperbaiki kelemahannya.
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan
Jika merujuk pada pengertian administrasi secara sederhana sebagai kegiatan
mengarahkan, maka istilah administrasi kurikulum menekankan pada upaya bagaimana
mengarahkan kurikulum sehingga kurikulum dapat dilaksanakan secara tepat dalam berbagai
kegiatan pendidikan.

Seperti diketahui, kurikulum mengandung rencana kegiatan yang akan dilakukan selama
proses belajar mengajar. Dalam hal ini, kurikulum merupakan panduan dalam pengajaran.
Kurikulum seharusnya tidak hanya berfungsi sebagai panduan, tetapi kurikulum juga sebagai
instrumen dalam meramalkan keadaan masa datang. Dengan demikian, kurikulum memiliki
peran sentral dalam mengarahkan capaian tujuan dan sasaran pendidikan. Ada tiga konsep
yang terkait dengan kurikulum:

1.Kurikulum merupakan inti pokok dalam proses belajar mengajar di lembaga pendidikan
formal.

2.Kurikulum merupakan suatu sistem yang harus dikembangkan.

3.Kurikulum merupakan suatu kajian, yang terus dipelajari oleh para ahli agar pendidikan di
Indonesia dapat terus berkembang.

Dengan demikian, kegiatan dalam administrasi kurikulum adalah berbagai kegiatan yang
bertujuan untuk melaksanakan dan mengembangkan kurikulum sehingga kurikulum dapat
dijadikan sebagai instrumen dalam mencapai tujuan dan sasaran pendidikan. Dengan
menerapkan prinsip-prinsip administrasi, kurikulum kemudian dikembangkan, sehingga
dalam pelaksanaannya kurikulum dapat mencapai sasaran pendidikan yang diharapkan.
Setidaknya, kegiatan administrasi kurikulum menghendaki agar rumusan kurikulum benar-
benar terencana dengan baik, sehingga dalam pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik
pula.

3.2Saran

Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas
masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. susunan makalah ini dengan
menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para
pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Prihatin,Eka. 2014. Teori Administrasi Pendidikan. Bandung

Bab III Aspek Administrasi Pendidikan hal 8,10,11,12

WandiGusri.2015“AdministrasiKurikulum”https://www.kompasiana.com/gusriwandi/
550b0d808133117713b1e50d/administrasi-kurikulum

2021.“Administrasi kurikulum: pengertian,Ruang lingkup, komponen,dan fungsinya”,


https://wislah.com/administrasi-kurikulum/

Anda mungkin juga menyukai