Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PROFESI KEGURUAN

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB GURU DALAM MENEJEMEN /


ADMINISTRASI SEKOLAH

OLEH KELOMPOK 5

- M REYVALDHI NURFEBRI DEWANTARA ( 1923042013 )


- INDRAWAN, S TOGILA ( 1523040003 )
- ISRA ( 1923040006 ).
- RISMA ROIWENDI ( 1923042007 ).
- WAHYU IRMAWAN ( 1923042004 ).

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul tugas dan tanggung
jawab guru dalam menejemen / administrasi sekolah.

ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas pada matakuliah profesi keguruan. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang tugas dan tanggung jawab guru dalam
menejemen / administrasi sekolah bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya
menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 23 maret 2021

Kelompok 5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. 2


DAFTAR ISI............................................................................................................................ 3
BAB I ........................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 4
1. Latar belakang. ........................................................................................................... 4
2. Tujuan. ......................................................................................................................... 5
3. Rumusan masalah ....................................................................................................... 5
BAB II ...................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ...................................................................................................................... 5
1. Pengertian Administrasi Pendidikan ........................................................................ 5
2. Tugas Guru dalam Profesi ......................................................................................... 6
3. Peran guru dalam administrator. .............................................................................. 7
1. Administrasi Kurikulum ............................................................................................ 7
2. Pengembangan Kurikulum ........................................................................................ 8
3. Pelaksanaan Kurikulum ............................................................................................. 8
4. Administrasi Kesiswaan ............................................................................................. 9
5. Administrasi Sarana dan Prasarana ....................................................................... 10
6. Administrasi Personal............................................................................................... 10
7. Administrasi Keuangan Sekolah Menengah .......................................................... 11
8. Administrasi Hubungan Sekolah dan Masyarakat (Husemas) ............................ 11
9. Administrasi Layanan Khusus ................................................................................ 13
BAB III................................................................................................................................... 14
PENUTUP .............................................................................................................................. 14
1. Kesimpulan. ............................................................................................................... 14
2. Saran. ......................................................................................................................... 14
BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar belakang.
Sebagaimana kita ketahui bahwa tugas wajib guru adalah mendidik (mengajar).
Tetapi disamping mengajar, guru juga melaksanakan tugas-tugas administrasi yang
berhubungan dengan pendidikan. tugas-tugas tersebut yang disebutkan bahwa guru
berfungsi sebagai administrator.
Guru sebagai pihak yang berkepentingan secara operasional dan mental harus
dipersiapkan dan ditingkatkan profesionalnya, karena hanya dengan demikian kinerja
mereka dapat efektif, Apabila kinerja guru efektif maka tujuan pendidikan akan
tercapai. Yang dimaksud dengan profesionalisme disini adalah kemampuan dan
keterampilan guru dalam merencanakan, melaksanakan pengajaran dan keterampilan
guru merencanakan dan melaksanakan evaluasi hasil belajar siswa.
2. Tujuan.
1. Menjelaskan tugas dan tanggung jawab guru dalam menejemen / administrasi
sekolah.
2. Menjelaskan pengertian administrasi sekolah.

3. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan administrasi sekolah ?
2. Apa saja administrasi yang ada di sekolah ?
3. Apa saja peranan guru dalam administrasi sekolah?

BAB II

PEMBAHASAN
1. Pengertian Administrasi Pendidikan
Administrasi pendidikan adalah penerapan ilmu administrasi dalam dunia
pembinaan, pengembangan dan pengendalian usaha dan praktek-praktek pendidikan.
Menurut Daryanto ( 2011 : 1 ) kata administrasi berasal dari Bahasa latin “ministro”.
Ad mempunyai arti “kepada” dan ministro berarti “melayani”. Secara bebas dapat
diartikan bahwa administrasi merupakan pelayanan dan pengabdian terhadap subjek
tertentu.
Guru yang profesional akan tercermin dalam pelaksanaan pengabdian tugas-
tugas yang ditandai dengan keahlian baik materi maupun metoda. Selain itu juga
ditunjukkan melalui tanggung jawabnya dalam melaksanakan seluruh pengabdiannya.
Artinya melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Demikian juga halnya
dengan dosen yang mengajar di perguruan tinggi yang mereka merupakan bagian dari
pendidik profesional.

2. Tugas Guru dalam Profesi


Guru berada di posisi garda terdepan dan sentral dalam pelaksanaan proses
pengajaran yang dibutuhkan keprofesionalan dalam menjalankannya. Guru
professional akan dapat menyelenggarakan PBM (proses belajar mengajar) yang bersih
dan menyenangkan, sehingga dapat mendorong kreativitas pada diri siswa. Guru
professional dituntut memiliki kode etik, yaitu norma tertentu sebagai pegangan yang
diakui serta dihargai oleh masyarakat.

Kode etik merupakan landasan moral dan pedoman tingkah laku yang dijunjung
tinggi oleh setiap anggotanya. Guru memiliki otonomi khusus, dapat mengatur diri
sendiri, memiliki sikap mandiri dalam melaksanakan tugas. Guru membuat keputusan
dan dapat mempertanggung jawabkan keputusan tersebut.

Profesionalisme bukan sekedar menguasai teknologi dan manajemen tetapi lebih


merupakan sikap, pengembangan profesionalisme lebih dari seorang teknisi, bukan
hanya memiliki ketrampilan yang tinggi tetapi memiliki suatu tingkah laku yang sesuai
dengan yang dipersyaratkan. Dikatakan bahwa untuk menjadi professional seorang
guru dituntut untuk memiliki lima hal:

1. Guru mempunyai komitmen pada siswa dan PBM.


2. Guru menguasai secara mendalam mata pelajaran yang diajarkan.
3. Guru bertanggungjawab memantau hasil belajar melalui berbagai cara evaluasi.
4. Guru mampu berpikir sistematis.
5. Guru seyogianya merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan
profesinya.

Jadi profesi sebagai suatu pekerjaan, mempunyai fungsi pengabdian pada


masyarakat, dan ada pengakuan dari masyarakat. Profesi membutuhkan ketrampilan
khusus yang dipelajari dalam jangka waktu yang panjang melalui pendidikan,
pelatihan, dan pembelajaran. Profesi memiliki kode etik khusus yang apabila dilanggar
akan diberikan sangsi kepada yang melanggar. Pofesional berarti sifat atau orang.
Perofesional menunjuk pada dua hal, yaitu orang yang menyandang suatu profesi,
misalnya dia seorang professional, dan kedua penampilan seseorang dalam melakukan
pekerjaan. Istilah professional dikontraskan dengan non professional atau amatiran.

3. Peran guru dalam administrator.


Administrasi sarana dan prasarana merupakan dua hal yang penting dalam proses
belajar mengajar di sekolah yang meliputi keseluruhan proses pengadaan,
pendayagunaan, dan pengawasan prasarana dan peralatan yang digunakan untuk
menunjang pendidikan agar tujuan pendidikan tercapai secara efektif dan efisien. Guru
yang profesional akan tercermin dalam pelaksanaan pengabdian tugas-tugas yang
ditandai dengan keahlian baik materi maupun metoda. Selain itu juga ditunjukkan
melalui tanggung jawabnya dalam melaksanakan seluruh pengabdiannya
(Soetjipto, 2004: 147), menguraikan kegiatan Administrasi Sekolah dan peranan
guru dalam Administrasi Sekolah yaitu:

1. Administrasi Kurikulum
Kurikulum dalam suatu sistem pendidikan merupakan komponen yang teramat
penting karena kurikulum merupakan panutan dalam penyelenggaraan proses belajar
mengajar di sekolah. Kurikulum sekolah menengah merupakan seperangkat
pengalaman belajar yang dirancang untuk siswa sekolah dalam usaha mencapai tujuan
pendidikan.
Kurikulum dapat diartikan secara sempit dan luas. Dalam pengertian sempit,
kurikulum diartikan sebagai sejumlah mata pelajaran yang diberikan oleh sekolah,
sedangkan dalam pengertian luas kurikulum adalah semua pengalaman belajar yang
diberikan sekolah kepada siswa, selama mereka mengikuti pendidikan di sekolah itu.
Dengan pengertian luas ini berarti segala usaha sekolah untuk memberikan pengalaman
belajar kepada siswa dalam usaha menghasilkan lulusan baik secara kualitatif maupun
kuantitatif, tercakup dalam pengertian kurikulum. Undang- undang Nomor 2 Tahun
1989, mengartikan kurikulum sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan belajar mengajar.

2. Pengembangan Kurikulum
Guru perlu mengetahui aspek-aspek yang berhubungan dengan pengembangan
kurikulum, yaitu:
a. Prosedur Pembahasan Materi Kurikulum
b. Penambahan Mata Pelajaran Sesuai dengan Lingkungan Sekolah
c. Penjabaran dan Penambahan Bahan Kajian Mata Pelajaran

3. Pelaksanaan Kurikulum
a. Penyusunaan dan pengembangan satuan pengajaran
Satuan pengajaran (SP) adalah suatu bentuk persiapan mengajar secara mendetail
perpokok bahasan yang disusun secara sistematik berdasarkan garis-garis besar
program pengajaran yang telah ada untuk suatu mata pelajaran tertentu. Pengembanagn
SP ini dimulai dari pengembangan pengajaran dalam satuan semester:
b. Prosedur penyusunan satuan pengajaran
Langkah-langkah yang ditempuh untuk membuat SP berdasarkan pokok-pokok
bahasan yang telah disebutkan dalam GBPP adalah :
1. Mengisi identitas mata pelajaran.
2. Menjabarkan tujuan pokok bahasan (tujuan intruksional umum) menjadi tujuan
intruksional khusus (TIK) yang lebih rinci.
3. Menjabarkan materi pengajaran dari pokok bahasan atau sub-pokok bahasan sesuai
dengan TIK
4. Mengalokasikan waktu pengajaran
5. Menetapkan langkah-langkah penyampaian secara lebih rinci
6. Menetapkan prosedur memperoleh balikan, baik balikan formatif melalui
monitoring atau balikan sumatif melalui tes bagian
7. Mengantisipasikan perbaikan pengajaran.
c. Pengembangan satuan pengajaran
Karena perkembangan ilmu dan peningkatan kemampuan guru serta perubahan
kebutuhan siswa, maka SP yang sudah dibuat dan sudah digunakan untuk mengajar
perlu dikembangkan lebih lanjut. Pengembangan ini dapat meliputi penambahan,
pengurangan, pengubahan, dan penggantian.
d. Penggunaan satuan pengajaran bukan buatan guru sendiri
Dalam hal satuan pelajaran tidak dibuat sendiri oleh guru (dibeli atau dikopi dari SP
yang dibuat teman atau orang lain).

4. Administrasi Kesiswaan
Administrasi kesiswaan merupakan proses pengurusan segala hal yang berkaitan
dengan siswa di sekolah mulai dari perencanaan penerimaan siswa, pembinaan selama
siswa berada disekolah sampai dengan siswa menamatkan pendidikanya melalui
penciptaan suasana yang kondusif terhadap berlangsungnya proses belajar mengajar
yang efektif.
Tugas kepala sekolah dan para guru dalam hal ini adalah memberikan layanan
kepada siswa, dengan memenuhi kebutuhan mereka sesuai dengan tujuan pendidikan
yang telah ditetapkan.
a. Kegiatan dalam administrasi kesiswaan
Kegiatan dalam administrasi kesiswaan dapat dipilih menjadi tiga bagian besar,
yaitu kegiatan penerimaan, pembinaan siswa dan penamatan program siswa disekolah.
b. Peran guru dalam administrasi kesiswaan
Beberapa peran guru dalam administrasi kesiswaan diantaranya adalah:
1. Dalam penerimaan siswa, para guru dapat dilibatkan untuk ambil bagian. Diantara
mereka dapat ditunjuk menjadi panitia penerima yang dapat melaksanakan tugas-
tugas teknis mulai dari pencatatan penerimaan sampai dengan pelaporan
pelaksanaan tugas.
2. Dalam masa orientasi, tugas guru adalah membuat agar para siswa cepat beradaptasi
dengan lingkungan sekolah barunya.
3. Untuk pengaturan kehadiran siswa dikelas, guru mempunyai andil yang besar juga.
Guru diharapkan mampu mencatat atau merekam kehadiran ini meskipun dengan
sederhana tetapi harus baik.
4. Dalam memotivasi siswa untuk senantiasa berprestasi tinggi, guru juga harus
mampu menciptakan suasana yang mendukung hal tersebut.
5. Dalam menciptkan disiplin sekolah atau kelas yang baik, peran guru sangat penting
karena guru dapat menjadi model.

5. Administrasi Sarana dan Prasarana


Prasarana dan sarana pendidikan adalah semua benda bergerak maupun yang
tidak bergerak yang diperlukan untuk menunjang penyelenggaraan proses belajar-
mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kegiatan dalam administrasi prasarana dan sarana pendidikan meliputi
perencanaan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, inventarisasi, pemeliharaan, dan
penghapusan prasarana dan sarana pendidikan.
Peran guru dalam administrasi prasarana dan saranaadalah sebagai pelaksana
tugas pendidikan, guru juga mempunyai andil dalam administrasi prasarana dan sarana
pendidikan. Dalam hal ini guru lebih banyak berhubungan dengan sarana pengajaran,
yaitu alat pelajaran, alat peraga, dan media pengajararan lainnya.
6. Administrasi Personal
Personal pendidikan dalam arti luas meliputi guru, pegawai, dan siswa. Dalam
bahasan ini yang dimaksud dengan personal pendidikan adalah golongan petugas yang
membidangi kegiatan edukatif dan yang membidangi kegiatan nonedukatif
(ketatusahaan). Pembahasan administrasi personal ini dibatasi dan difokuskan kepada
pembahasan guru sekolah menengah sebagai pegawai negeri.
Dalam peraturan pemerintah nomor 29 tahun 1990 pasal 13 disebutkan bahwa
pengadaan dan pengembangan tenaga kependidikan pada sekolah menengah yang
diselenggarakan oleh pemerintah menjadi tanggung jawab menteri pendidikan dan
kebudayaan atau menteri lain (menteri agama atau menteri lain yang departemennya
mempunyai sekolah kedinasan).
a. Pengadaan guru sekolah menengah sebagai pegawai negeri
b. Pengisian jatah atau formasi baru
c. Pembinaan pegawai negeri sipil
d. Kesejahteraan pegawai
e. Pemindahan
f. Pemberhentian
g. Pensiun
7. Administrasi Keuangan Sekolah Menengah
Penanggung jawab administrasi biaya pendidikan adalah kepala sekolah. Namun
demikian, guru diharapkan ikut berperan dalam administrasi biaya pendidikan di
sekolah. Administrasi keuangan meliputi kegiatan perencanaan, penggunaan,
pencatatan, pelaporan, dan pertanggungjawaban dana yang dialokasikan untuk
penyelenggaraan sekolah. Tujuan administrasi ini adalah untuk mewujudkan suatau
tertib administrasi keuangan, sehingga pengurusannnya dapat dipertanggungjawabkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
a. Anggaran pendapatan dan belanja Negara (APBB)
b. Badan pembantu penyelenggaraan pendidikan (BP3)
c. Subsidi/bantuan pembiayaan atau penyelenggaraan sekolah menegah negeri
8. Administrasi Hubungan Sekolah dan Masyarakat (Husemas)
Sekolah berada di tangah-tengah masyarakat dan dapat dikatakan berfungsi
sebagai pisau permata dua. Mata yang pertama adalah menjaga kelestarian nilai-nilai
positif yang ada dalam masyarakat, agar pewarisan nilai-nilai masyarakat berlangsung
dengan baik. Mata yang kedua adalah sebagai lembaga yang dapat mendorong
perubahan nilai dan tradisi sesuai dengan kemajuan dan tuntutan kehidupan serta
pembangunan.
Husemas adalah suatu proses komunikasi antara sekolah dengan masyarakat
untuk meningkatkan pengertian masyarakat tentang kebutuhan serta kegiatan
pendidikan serta mendorong minat dan kerja sama untuk masyarakat dalam
peningkatan dan pengembangan sekolah.
Tujuan yang ingin dicapai dengan mengembangkan kegiatan Husemas adalah:
1. Peningkatan pemahaman masyarakat tentang tujuan serta sasaran yang ingin
direalisasikan sekolah.
2. Peningkatan pemahaman sekolah tentang keadaan serta aspirasi masyarakat tersebut
terhadap sekolah.
3. Peningkatan usaha orang tua siswa dan guru-guru dalam memenuhi kebutuhan anak
didik, serta meningkatkan kuantitas serta kualitas bantuan orang tua siswa dalam
kegiatan pendidikan di sekolah
4. Peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya peran serta mereka dalam
memajukan pendidikan di sekolah dalam era pembangunan
5. Terpeliharanya kepercayaan masyarakat terhadap sekolah serta apa yang dilakukan
sekolah
6. Pertanggungjawaban sekolah atas harapan yang dibebankan masyarakat kepada
sekolah
7. Dukungan serta bantuan dari masyarakat dalam memperoleh sumber-sumber yang
diperlukan untuk meneruskan dan meningkatkan program sekolah.
Prinsip-prinsip hubungan sekolah-masyarakat adalah prinsip otoritas, prinsip
kesederhanaan, prinsip sensitivitas, prinsip kejujuran, prinsip ketetapan.
Penyelenggaraan kegiatan administrasi hubungan sekolah-masyarakat proses
penyelenggaraan hubungan sekolah-masyarakat meliputi perencanaan program,
pengorganisasian, pelaksanaan, evaluasi. Kegiatan hubungan sekolah-masyarakat
meliputi teknik langsung, teknik tidak langsung.
Peranan guru dalam hubungan sekolah-masyarakat membantu sekolah dalam
melaksanakan teknik-teknik husemas, membantu dirinya lebih baik lagi dalam
bermasyarakat, dalam melaksanakan semua itu guru harus melaksanakan kode
etikanya.
9. Administrasi Layanan Khusus
Proses belajar-mengajar memerlukan dukungan fasilitas yang tidak secara
langsung di pergunakan di kelas. Layanan khusus adalah suatu usaha ynag tidak secara
langsung berkenaan dengan proses belajar-mengajar di kelas, tetapi secara khusus
diberikan oleh sekolah kepada para siswanya agar mereka lebih optimal dalam
melaksanakan proses belajar.
BAB III

PENUTUP
1. Kesimpulan.
Guru sebagai pihak yang berkepentingan secara operasional dan mental harus
dipersiapkan dan ditingkatkan profesionalnya, karena hanya dengan demikian kinerja
mereka dapat efektif, Apabila kinerja guru efektif maka tujuan pendidikan akan
tercapai. Yang dimaksud dengan profesionalisme disini adalah kemampuan dan
keterampilan guru dalam merencanakan, melaksanakan pengajaran dan keterampilan
guru merencanakan dan melaksanakan evaluasi hasil belajar siswa.
Guru yang profesional akan tercermin dalam pelaksanaan pengabdian tugas-
tugas yang ditandai dengan keahlian baik materi maupun metoda. Selain itu juga
ditunjukkan melalui tanggung jawabnya dalam melaksanakan seluruh pengabdiannya.
Artinya melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Demikian juga halnya
dengan dosen yang mengajar di perguruan tinggi yang mereka merupakan bagian dari
pendidik profesional.

2. Saran.
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa masih jauh dari kata
sempurna dari penulis dalam tulisan makalah ini. baik dari referensi yang membahas
tentang tugas dan tanggung jawab guru dalam menejemen / administrasi sekolah. Maka
dari itu, kami akan belajar lebih giat lagi dalam penulisan makalah yang baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto, H.M. 2010. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Endang dkk (Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI). 2012. Manajemen Pendidikan.
Bandung: ALFABETA.

Soejipto dan Raflis, K. 2004. Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta.


Rusyan, Tabrani. 1990. Profesionalisme Tenaga Kependidikan. Bandung: Yayasan
Karya Sarjana Mandiri.

Suryosubroto. 2010. Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai