OLEH KELOMPOK 5
FAKULTAS TEKNIK
ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas pada matakuliah profesi keguruan. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang tugas dan tanggung jawab guru dalam
menejemen / administrasi sekolah bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya
menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 5
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
1. Latar belakang.
Sebagaimana kita ketahui bahwa tugas wajib guru adalah mendidik (mengajar).
Tetapi disamping mengajar, guru juga melaksanakan tugas-tugas administrasi yang
berhubungan dengan pendidikan. tugas-tugas tersebut yang disebutkan bahwa guru
berfungsi sebagai administrator.
Guru sebagai pihak yang berkepentingan secara operasional dan mental harus
dipersiapkan dan ditingkatkan profesionalnya, karena hanya dengan demikian kinerja
mereka dapat efektif, Apabila kinerja guru efektif maka tujuan pendidikan akan
tercapai. Yang dimaksud dengan profesionalisme disini adalah kemampuan dan
keterampilan guru dalam merencanakan, melaksanakan pengajaran dan keterampilan
guru merencanakan dan melaksanakan evaluasi hasil belajar siswa.
2. Tujuan.
1. Menjelaskan tugas dan tanggung jawab guru dalam menejemen / administrasi
sekolah.
2. Menjelaskan pengertian administrasi sekolah.
3. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan administrasi sekolah ?
2. Apa saja administrasi yang ada di sekolah ?
3. Apa saja peranan guru dalam administrasi sekolah?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Administrasi Pendidikan
Administrasi pendidikan adalah penerapan ilmu administrasi dalam dunia
pembinaan, pengembangan dan pengendalian usaha dan praktek-praktek pendidikan.
Menurut Daryanto ( 2011 : 1 ) kata administrasi berasal dari Bahasa latin “ministro”.
Ad mempunyai arti “kepada” dan ministro berarti “melayani”. Secara bebas dapat
diartikan bahwa administrasi merupakan pelayanan dan pengabdian terhadap subjek
tertentu.
Guru yang profesional akan tercermin dalam pelaksanaan pengabdian tugas-
tugas yang ditandai dengan keahlian baik materi maupun metoda. Selain itu juga
ditunjukkan melalui tanggung jawabnya dalam melaksanakan seluruh pengabdiannya.
Artinya melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Demikian juga halnya
dengan dosen yang mengajar di perguruan tinggi yang mereka merupakan bagian dari
pendidik profesional.
Kode etik merupakan landasan moral dan pedoman tingkah laku yang dijunjung
tinggi oleh setiap anggotanya. Guru memiliki otonomi khusus, dapat mengatur diri
sendiri, memiliki sikap mandiri dalam melaksanakan tugas. Guru membuat keputusan
dan dapat mempertanggung jawabkan keputusan tersebut.
1. Administrasi Kurikulum
Kurikulum dalam suatu sistem pendidikan merupakan komponen yang teramat
penting karena kurikulum merupakan panutan dalam penyelenggaraan proses belajar
mengajar di sekolah. Kurikulum sekolah menengah merupakan seperangkat
pengalaman belajar yang dirancang untuk siswa sekolah dalam usaha mencapai tujuan
pendidikan.
Kurikulum dapat diartikan secara sempit dan luas. Dalam pengertian sempit,
kurikulum diartikan sebagai sejumlah mata pelajaran yang diberikan oleh sekolah,
sedangkan dalam pengertian luas kurikulum adalah semua pengalaman belajar yang
diberikan sekolah kepada siswa, selama mereka mengikuti pendidikan di sekolah itu.
Dengan pengertian luas ini berarti segala usaha sekolah untuk memberikan pengalaman
belajar kepada siswa dalam usaha menghasilkan lulusan baik secara kualitatif maupun
kuantitatif, tercakup dalam pengertian kurikulum. Undang- undang Nomor 2 Tahun
1989, mengartikan kurikulum sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan belajar mengajar.
2. Pengembangan Kurikulum
Guru perlu mengetahui aspek-aspek yang berhubungan dengan pengembangan
kurikulum, yaitu:
a. Prosedur Pembahasan Materi Kurikulum
b. Penambahan Mata Pelajaran Sesuai dengan Lingkungan Sekolah
c. Penjabaran dan Penambahan Bahan Kajian Mata Pelajaran
3. Pelaksanaan Kurikulum
a. Penyusunaan dan pengembangan satuan pengajaran
Satuan pengajaran (SP) adalah suatu bentuk persiapan mengajar secara mendetail
perpokok bahasan yang disusun secara sistematik berdasarkan garis-garis besar
program pengajaran yang telah ada untuk suatu mata pelajaran tertentu. Pengembanagn
SP ini dimulai dari pengembangan pengajaran dalam satuan semester:
b. Prosedur penyusunan satuan pengajaran
Langkah-langkah yang ditempuh untuk membuat SP berdasarkan pokok-pokok
bahasan yang telah disebutkan dalam GBPP adalah :
1. Mengisi identitas mata pelajaran.
2. Menjabarkan tujuan pokok bahasan (tujuan intruksional umum) menjadi tujuan
intruksional khusus (TIK) yang lebih rinci.
3. Menjabarkan materi pengajaran dari pokok bahasan atau sub-pokok bahasan sesuai
dengan TIK
4. Mengalokasikan waktu pengajaran
5. Menetapkan langkah-langkah penyampaian secara lebih rinci
6. Menetapkan prosedur memperoleh balikan, baik balikan formatif melalui
monitoring atau balikan sumatif melalui tes bagian
7. Mengantisipasikan perbaikan pengajaran.
c. Pengembangan satuan pengajaran
Karena perkembangan ilmu dan peningkatan kemampuan guru serta perubahan
kebutuhan siswa, maka SP yang sudah dibuat dan sudah digunakan untuk mengajar
perlu dikembangkan lebih lanjut. Pengembangan ini dapat meliputi penambahan,
pengurangan, pengubahan, dan penggantian.
d. Penggunaan satuan pengajaran bukan buatan guru sendiri
Dalam hal satuan pelajaran tidak dibuat sendiri oleh guru (dibeli atau dikopi dari SP
yang dibuat teman atau orang lain).
4. Administrasi Kesiswaan
Administrasi kesiswaan merupakan proses pengurusan segala hal yang berkaitan
dengan siswa di sekolah mulai dari perencanaan penerimaan siswa, pembinaan selama
siswa berada disekolah sampai dengan siswa menamatkan pendidikanya melalui
penciptaan suasana yang kondusif terhadap berlangsungnya proses belajar mengajar
yang efektif.
Tugas kepala sekolah dan para guru dalam hal ini adalah memberikan layanan
kepada siswa, dengan memenuhi kebutuhan mereka sesuai dengan tujuan pendidikan
yang telah ditetapkan.
a. Kegiatan dalam administrasi kesiswaan
Kegiatan dalam administrasi kesiswaan dapat dipilih menjadi tiga bagian besar,
yaitu kegiatan penerimaan, pembinaan siswa dan penamatan program siswa disekolah.
b. Peran guru dalam administrasi kesiswaan
Beberapa peran guru dalam administrasi kesiswaan diantaranya adalah:
1. Dalam penerimaan siswa, para guru dapat dilibatkan untuk ambil bagian. Diantara
mereka dapat ditunjuk menjadi panitia penerima yang dapat melaksanakan tugas-
tugas teknis mulai dari pencatatan penerimaan sampai dengan pelaporan
pelaksanaan tugas.
2. Dalam masa orientasi, tugas guru adalah membuat agar para siswa cepat beradaptasi
dengan lingkungan sekolah barunya.
3. Untuk pengaturan kehadiran siswa dikelas, guru mempunyai andil yang besar juga.
Guru diharapkan mampu mencatat atau merekam kehadiran ini meskipun dengan
sederhana tetapi harus baik.
4. Dalam memotivasi siswa untuk senantiasa berprestasi tinggi, guru juga harus
mampu menciptakan suasana yang mendukung hal tersebut.
5. Dalam menciptkan disiplin sekolah atau kelas yang baik, peran guru sangat penting
karena guru dapat menjadi model.
PENUTUP
1. Kesimpulan.
Guru sebagai pihak yang berkepentingan secara operasional dan mental harus
dipersiapkan dan ditingkatkan profesionalnya, karena hanya dengan demikian kinerja
mereka dapat efektif, Apabila kinerja guru efektif maka tujuan pendidikan akan
tercapai. Yang dimaksud dengan profesionalisme disini adalah kemampuan dan
keterampilan guru dalam merencanakan, melaksanakan pengajaran dan keterampilan
guru merencanakan dan melaksanakan evaluasi hasil belajar siswa.
Guru yang profesional akan tercermin dalam pelaksanaan pengabdian tugas-
tugas yang ditandai dengan keahlian baik materi maupun metoda. Selain itu juga
ditunjukkan melalui tanggung jawabnya dalam melaksanakan seluruh pengabdiannya.
Artinya melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Demikian juga halnya
dengan dosen yang mengajar di perguruan tinggi yang mereka merupakan bagian dari
pendidik profesional.
2. Saran.
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa masih jauh dari kata
sempurna dari penulis dalam tulisan makalah ini. baik dari referensi yang membahas
tentang tugas dan tanggung jawab guru dalam menejemen / administrasi sekolah. Maka
dari itu, kami akan belajar lebih giat lagi dalam penulisan makalah yang baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto, H.M. 2010. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Endang dkk (Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI). 2012. Manajemen Pendidikan.
Bandung: ALFABETA.