Anda di halaman 1dari 4

‫ هـ‬1444 – 1443 ‫امتحان أعمال الفصل الدراسي األول للعام الدراسي‬

Mata Kuliah Metode Terjemah Dosen Pengampu Khairul Anhar


Semester/Prodi VII/PBA (A,B) Nama Mahasiswa/i Khairy Shafwa Althafah

Jawablah Soal-Soal Berikut Ini:

1. Apa yang dimaksud dengan ambiguitas/ketaksaan? Berikan dua contoh kasusnya dalam
penerjemahan kalimat Bahasa arab ke dalam Bahasa Indonesia!
2. Di antara hambatan dan kesulitan dalam proses menerjemahkan adalah masalah
transliterasi dan pungtuasi, Jelaskan maksud keduanya dan berilah contoh dalam kasus
penerjemahan!
3. Pilihlah salah satu dari topik-topik di bawah ini dan buatlah ikhtisar terkait topik yang
anda pilih! Silahkan membaca buku Pedoman Penerjemahan Arab Indonesia (M. Zaka
Alfarisi) dan sumber lainnya.
a. Kolokasi
b. Urutan kata
c. Idiom
d. Penerjemahan metafora
e. Penerjemahan kinayah

Jawaban

1. Whitman dan Yeager menyatakan ambiguitas ialah suatu hal atau kalimat yang memiliki
interpretasi normal lebih dari satu. Ambiguitas ini bersifat mudah diragukan dan sulit
dipahami orang lain karena memiliki arti ganda. Penyebab munculnya ambiguitas ini
ialah intonasi yang tidah tepat, struktur kalimat yang salah dan pemakaian kata yang
memiliki sifat polisemi.1

1
L. Ben Crane, Edward Yeager, and Randal L. Whitman, An Introduction to Linguistic, (USA: Harcourt
Brace College, 1981), hlm.164.
Fromkin dan Rodman mengungkapkan bahwa “A word or sentences is ambiguous if it
can be understand or interpreted in more than one way”. Yaitu sebuah kata atau kalimat
yang bersifat ambigu jika dapat dipahami atau ditafsirkan dalm lebih dari satu makna.2
Abdul Chaer mendefinisikannya sebagai gejala terjadinya kegandaan makna akibat
tafsiran gramatikal yang berbeda3Sedangkan Kridalaksana mengartikannya sebagai sifat
konstruksi yang dapat diberi lebih dari satu tafsiran.4
Contoh:

‫ص َن بَِأْن ُف ِس ِه َّن ثَاَل ثَةَ ُقُر ْو ٍء‬ ُ ‫ َوالْ ُمطَلَّ َق‬.‫ا‬


ْ َّ‫ات َيَتَرب‬
Artinya: “Dan para istri yang diceraikan (wajib) menahan diri mereka (menunggu) tiga
kali quru” (Q.S. Al-Baqarah (2): 228).5
Kata quru’ dalam bahasa Arab merupakan kata yang memiliki dua makna, yaitu suci/al-
ْ ‫“ اَأل‬Menurut Imam Syafii’) dan haid/al-Haidhat(‫ات‬
Athhar (ُ‫طهَار‬ ُ ‫ض‬َ ‫ ْال َح ْي‬Menurut Imam Abu
Hanifah).

...‫وإن كنتم مرضى أو على سفر أو جاء احد من الغائط أو ملستم النساء‬ .‫ب‬
Artinya: “…dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air
(kakus) atau menyentuh perempuan…”6
Makna ‫ لمس‬di atas mempunyai dua pengertian, yaitu ‘menyentuh’ (menurut al-Syâfi’î) dan
‘bersetubuh’ (menurut Abû Hanîfah). Kata ‫ لمس‬yang bermakna ‘menyentuh’ dan
‘bersetubuh’ di atas dalam konsep ambiguitas termasuk ke bagian ambiguitas leksikal
yaitu polisemi, karena masih ada hubungan antara kedua maknanya.

2. Onions (Darusuprapta 1984: 2), adalahsuntingan yang disajikan dengan jenis tulisan lain.
Baried (1994: 63) berpendapat bahwa transliterasi adalah penggantian jenis tulisan, huruf
demi huruf dari satu abjad ke abjad yang lain. Transliterasi dalam Kamus Istilah Filologi
(1977: 90), didefinisikan sebagai “pengubahan teks dari satu tulisan ke tulisan yang lain
2
Victoria Fromkin and Robert Rodman, An Introduction to Language, (USA: Harcourt Brace College,
1998), hlm. 145.
3
Abdul Chaer, Linguistik Umum (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003), hlm. 307.
4
Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2001), hlm. 10.
5
Departemen Agama RI., Al-Qur’aan dan Terjemahnya (Jakarta: PT. Bumi Restu, 1976/1977), hlm. 55.
6
Ibid, hlm. 158.
atau dapat disebut alih huruf atau alih aksara, misalnya dari huruf Jawa ke huruf Latin,
dari huruf Sunda ke huruf Latin, dan sebagainya”.
Contoh: kata ta’jil (‫ )تعجيل‬dialihaksara menjadi takjil. Harusnya sih ta’jil, karena ‘ain
menjadi koma.
Kata pungtuasi berasal dari kata Yunani "Punctus" yang berarti "poin". Pungtuasi
mengarah pada system tanda atau poin yang dimasukkan ke dalam teks untuk
memperjelas arti atau tanda perubahan dalam intonasi. Pungtuasi yang lazim digunakan
dewasa ini menurut Gorsys Keraf didasarkan atas nada dan lagu (suprasegmental), dan
sebagian didasarkan atas relasi gramatikal, frase, dan inter relasi antar bagian kalimat
(hubungan sintaksis).7

Contoh: ‫اجتَ ِه ٍد‬ ِ


ْ ،‫طالب الع ْل ِم‬
َ ‫يا‬. Bahwa disana terdapat tanda koma yaitu pungtuasi.
3. Penerjemahan Metafora

Secara etimologis, kata metaphora dalam bahasa Yunani terdiri atas dua kata, yaitu
meta 'di atas' (over) dan pherein yang berarti 'membawa' (to carry). Teori Aristoteles
secara implisit menyiratkan bahwa makna sehari-hari tidaklah bersifat metaforis. Makna
harfiah dan bersifat stabil itu merupakan titik tolak penggunaan bahasa secara metaforis.
Makna harfiah merupakan pertemuan langsung antara bahasa dan dunia nyata. Hal ini
diungkapkan oleh Hinman, seperti yang ikutip oleh Henderson (1994, h. 344): "a point at
which nothing is being "carried over" from another level of domain of meaning."

Newmark (1988, hlm. 104) mendefinisikan metafora: "any figurative expression: the
transferred sense of physical word the personification of an abstraction the application of a
word or collocation to what it does not literally denote to describe one thing in terms of
another." Realisasi metafora dapat saja berupa satu kata atau gabungan kata, mulai dari
kolokasi sampai pada tataran tekstual. Metafora oleh Newmark digambarkan dengan tiga
istilah: (1) pencitraan

(image) yaitu gambaran sesuatu melalui metafora yang bersifat universal, cultural atau
individual, (2) object yaitu sesuatu yang akan digambarkan melalui metafora, dan (3)

7
Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, (Jakarta: Gramedia, 2004), hlm. 14.
sense adalah makna harfiah dari kata yang digunakan sebagai metafora yaitu persamaan
(resemblance) atau daerah pertemuan antara object dan image.

Anda mungkin juga menyukai