B. Rumusan Masalah
Dari uraian diatas maka kami akan menjelaskan tentang definisi tafsir ta’wil dan terjemah
Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut:
a. Apa definisi dari tafsir, ta’wil dan terjemah?
b. Bagaimana pendapat sebagian ulama tentang tafsir dan ta’wil ?
c. Apakah penting bagi kita untuk mempelajari Tafsir, ta’wil dan terjemah ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembahasan yang berjudul tentang tafsir ta’wil dan terjemah yaitu:
1. Untuk mengetahui tentang definisi tafsir ta’wil dan terjemah.
2. Untuk mengetahui pendapat ulama’ tentang hal ini untuk memberi penjelasan tentang
pentingnya pemahaman tafsir, ta’wil dan terjemah.
.
D. Sistematika Penulisan
Makalah ini terdiri dari tiga bab, yaitu:
Bab I pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan,
dan sistematika penulisannya.
1. Pengertian Tafsir.
Tafsir adalah keterangan atas Al-Qur’an yang belum dimengerti Maksudnya, penjelasan
atas ayat- ayat Al-Qur’an Tafsir secara Etimologis adalah penjelasan dan
mengungkapkan kata tafsir diambil dari kata fassara – yupassiru- tafsiran yang berarti
keterangan atau uraian. Pada dasarnya kata tafsir berdasarkan bahasa tidak terlepas dari
kandungan makna Al-Qur’an (Menjelaskan) Al- Bayan ( Menerangkan ) Al-Kasif
( Mengungkapkan ), Al-Azhar ( Menampakkan ) dan Al-Ibanah ( Menjelaskan ). Tafsir
secara Istilah adalah ilmu yang membahas tentang cara mengucap lapaz Al-Qur’an,
makna-makan yang ditujukan dan hukum-hukumnya, baik ketika berdiri sendiri atau
tersusun serta makna-makna yang dimungkinkannya ketika dalam keadaan tersusun. Dari
penjelasan diatas pemakalah mencoba menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
tafsir adalah menjelaskan atau menerangkan ayat-ayat Al-Qur’an yang belum paham
maksudnya.
2. Pengertian Ta’wil
Ta’wil menurut bahasa, terambil dari kata awala yaitu kembali kepada asal. Diantara
firman allah yang mengemukakan kata Ta’wil adalah Artinya :
Untuk mencari Fitnah atau mencari-cari takwilnya, pada hal tidak ada yang mengetahui
taqwilnya kecuali allah. ( Qs, Ali-Imran 7 )
Adapun menurut ulama terdahulu, Ta’wil artinya Tafsir karena itu bila dikatakan Tafsir
Ta’wil Al-Qur’an, maka pengertiannya sama Ibn Jabir Al-tabari mengatakan dalam
tafsirnya, suatu pendapat tentang ta’wil dalam firman Allah ini … atau ahli Ta’wil
berbeda pendapat tentang ayat ini… yang dimaksud disini adalah ahli tafsir Ta’wil dalam
istilah mempunyai dua pengertian yaitu :
3. Pengertian Tarjamah.
Tarjamah berasal dari bahasa Arab yang berarti memindahkan makna lafal kedalam
bahasa lain, menurut pengertian istilah ” urfi ” tarjamah ialah memindahkan
1. Tarjamah Harfiyah, yaitu mengalihkan lafas-lafas dari satu bahasa kedalam lafas-
lafas yang serupa dari bahasa lain sedemikian rupa sehingga susunan dan tertib
bahasa kedua sesuai dengan susunan dan tertib bahasa pertama.
2. Tarjamahan Tafsiriyah atau Tarjamah maknawiyah yaitu menjelaskan makna
pembicaraan dengan bahasa lain tanpa terikat dengan tertib dengan kata-kata bahasa
asal atau memperhatikan susunan kalimatnya
PEMBAHASAN
A. Tafsir
1.1 Pengertian Tafsir
Kata tafsir diambil dari bahasa arab yaitu fassara-yufassiru-tafsiran yang berarti keterangan atau
uraian. Tafsir secara bahasa mengikuti wazan “taf’il”, berasal dari akar kata al-fasr yang berarti
menjelaskan, menyingkap dan menampakkan atau menerangkan makna yang abstrak. Kata “al-
fasr” berarti menyingkap sesuatu yang tertutup, sedang kata “at-tafsir” berarti menyingkapkan
maksud sesuatu lafaz yang musykil. Pengertian tafsir dengan makna di atas, sesuai dengan
firman Allah dalam surah Al Furqan :
“Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu (sesuatu) yang ganjil melainkan kami
datangkan kepadamu sesuatu yang benar dan yang paling baik penjelasannya”. (QS. 25 : 33)
Maksudnya ialah: penjelasan yang lengkap dan terperinci sebagaimana yang dikatakan Ibnu
Abas.
Menurut Abu Hayyan, tafsir, secara terminologis merupakan ilmu yang membahas tentang
metode mengucapkan lafazh-lafazh al Qur`an, petunjuk-petunjuknya, hukum-hukumnya, baik
ketika berdiri sendiri maupun ketika tersusun dari makna-makna yang dimungkinkan baginya
ketika tersusun dari hal-hal yang melengkapinya.
Kata As Zarkasyy dalam Al Burhan “Tafsir itu, ialah menerangkan makna-makna Al Qur-an dan
mengeluarkan hukum-hukumnya dan hikmah-hikmahnya”
1.2 Kedudukan Tafsir
Tafsir ialah dari ilmu-ilmu syari’at yang paling mulia dan paling tinggi. Ia adalah ilmu yang
paling mulia, sebagai judul, tujuan, dan kebutuhan, karena judul pembicaraan ialah kalaam atau
wahyu Allah SWT yang jadi sumber segala hikmah dan sumber segala keutamaan. Selanjutnya,
bahwa jadi tujuannya ialah berpegang pada tali Allah yang kuat dan menyampaikan kepada
kebahagiaan yang hakikat atau sebenamya. Sesungguhnya makin terasa kebutuhan padanya
ialah, karena setiap kesempurnaan agama dan dunia, haruslah sesuai dengan ketentuan syara’. Ia
sesuai bila ia sesuai dengan ilmu yang terdapat dalam Kitab Allah SWT.
Tafsir bil ma’tsur inilah yang wajib diikuti, diambil dan dipegangi, karena tafsir inilah jalan
ma’rifah yang sahih dan metode yang dikenal. Inilah tafsir yang tidak mungkin menyelewengkan
dalam kitabullah.
Beberapa kitab tafsir bil ma`tsuur yang terkenal diantaranya tafsir Ibnu Abbas dengan judul
Tanwiirul Miqbas min Tafsiiri Ibn Abbas, tafsir at Thabari dengan judul Jamii’ul Bayaan fii
Tafsiiril Qur`an, tafsir Ibnu ‘Atiyyah dengan judul Muharrarul Wajiiz fi Tafsiiril Kitaabil ‘Aziz,
dan tafsir Ibnu Katsir dengan judul Tafsiirul Qur`aanul ‘Azhiim.
2. tafsir bi al-dirayah atau disebut juga dengan tafsir bi al-ra’y
Cara penafsiran bil ma’qul atau lebih populer lagi bir ra`yi menambahkan fungsi ijtihad dalam
proses penafsirannya, di samping menggunakan apa yang digunakan oleh tafsir bil ma`tsuur.
Penjelasan-penjelasannya bersendikan kepada ijtihad dan akal dan berpegang teguh kepada
prinsip-prinsip bahasa Arab dan adat-istiadat orang Arab dalam mempergunakan bahasanya.
Husayn al Dhahaby menyatakan bahwa yang dimaksud dengan tafsir bir ra`yi adalah penafsiran
al Qur`an atas dasar ijtihadnya yang berlandaskan pengetahuannya tentang penuturan bangsa
Arab dan arah pembicaraan mereka serta pengetahuannya tentang lafal bahas Arab dan makna
yang ditunjukkannya dengan menjadikan syair jahily sebagai acuan dan panduannya. Meskipun
demikian, lanjut al Dhahaby, asbaabun nuzuul, naasikh wa mansuukh, dan alat bantu lainnya
merupakan pengetahuan-pengetahuan yang tetap harus dikuasai dan digunakan dalam penafsiran
B. Ta’wil
2.1 Pengertian Ta’wil
Ta’wil secara bahasa berasal dari kata “aul”, yang berarti kembali ke asal. Adapun mengenai arti
takwil menurut istilah adalah suatu usaha untuk memahami lafazh-lafazh (ayat-ayat) Al-Qur’an
melalui pendekatan pemahaman arti yang dikandung oleh lafazh itu. Dengan kata lain, takwil
berarti mengartikan lafazh dengan beberapa alternatif kandungan makna yang bukan merupakan
“Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati.” (Q.A. 95.S. 6: Al An’am).
Maka jika kita katakan bahwa yang dikehendaki oleh ayat ini, mengeluarkan burung dari telur,
dinamailah ia tafsir. Dan jika dikatakan bahwa yang dikehendaki, mengeluarkan yang ‘alim dari
yang bodoh, atau yang beriman dari yang kafir, dinamailah ta’wil.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Al-Qur`an sebagai ”hudan-linnas” dan “hudan-lilmuttaqin”, maka untuk memahami kandungan
al-Qur`an agar mudah diterapkan dalam pengamalan hidup sehari-hari memerlukan pengetahuan
dalam mengetahui arti/maknanya, ta`wil, dan tafsirnya sesuai dengan yang dicontohkan
Rasulullah SAW. Sehingga kehendak tujuan ayat al-Qur`an tersebut tepat sasarannya.
Terjemah, tafisr, dan ta`wil diperlukan dalam memahami isi kandungan ayat-ayat al-Qur`an yang
mulia. Pengertian terjemah lebih simple dan ringkas karena hanya merubah arti dari bahasa yang
satu ke bahasa yang lainnya. Sedangkan istilah tafsir lebih luas dari kata terjemah dan ta’wil ,
DAFTAR PUSTAKA
Al Qaththan, Manna’ Khalil. 2006. Studi Ilmu-Ilmu al Qur`an (terjemahan Mabaahits fii
‘Uluumil Qur`an). Jakarta: Pustaka Litera AntarNusa.
Ichwan, Mohammad Nor. 2005. Belajar Al-Qur’an Menyingkap Khazanah Ilmu-ilmu al-Qur’an
Melalui Pendekatan Historis-Metodologis. Semarang: RaSAIL.
Masyhur, Kahar Drs. H..1992. POKOK-POKOK ULUMUL QURAN. Jakarta: PT RINEKA
CIPTA.
Abidin S.,Zainal. 1992. SELUK BELUK AL-QURAN. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.
Ash Shiddieqy, T.M. Hasbi Prof. Dr. 1987. SEJARAH DAN PENGANTAR ILMU AL QUR-
AN/TAFSIR. Jakarta: PT Bulan Bintang
http://haidarchace.wordpress.com/2009/01/08/tafsir-al-quran/
http://qistoos.multiply.com/journal/item/14
http://renizz.blogspot.com/2009/04/1.html
http://wildaznov11.blogspot.com/2009/01/pengertian-tafsir-tawil-dan-terjemah.html