Anda di halaman 1dari 8

Ujian Akhir Semester (Statistika Pendidikan)

Nama : Khairy Shafwa Althafah

Semester/Prodi : VI / Pendidikan Bahasa Arab

Mata Kuliah : Statistika Pendidikan

Uji Validitas Soal, Realibilitas, Tingkat Kesukaran Soal, dan Uji Daya Beda

A. Data Soal
1. Soal
1. Apa yang dinamakan kalam?

2. Ada berapa syarat kalam itu?

3. Apa yang dinamakan kalimah fi’il?

4. Apa yang dinamakan kalimah isim?

5. Apa yang dinamakan i’rob?

6. I’rob apa saja yang khusus masuk pada isim?

7. I’rob apa saja yang khusus masuk pada fi’il?

8. Sebutkan tanda-tanda kalimah fi’il?

9. Sebutkan tanda-tanda kalimah isim?

10. Tuliskan 2 contoh fi’il mudhori’, dan fi’il madhi?


2. Data Hasil Test Siswa

No Nama Siswa S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 Jumlah

1 Salah 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 4
2 Mane 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3
3 Jota 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
4 Firmino 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 6
5 Van Dijk 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9
6 Konate 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 3
7 Thiago 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 4
8 Arnold 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 4
9 Fabinho 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 3
10 Gomez 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 2

B. Uji Validitas Soal


Uji validitas adalah untuk mengatahui apakah butit-butir instrumen yang dibuat benar-benar valid sehingga layak
dilanjutkan untuk digunakan oleh peneliti, dengan kata lain bahwa instrumen bisa disebarkan kepada responden. Sebuah butir
soal dikatakan memiliki validitas yang tinggi jika skor pada tiap butir soal mempunyai kesejajaran dengan skor total.

Correlations

S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 TOTAL
S1 Pearson Correlation 1 .535 .408 .408 .000 .356 .408 -.356 .408 .272 .617

Sig. (2-tailed) .111 .242 .242 1.000 .312 .242 .312 .242 .447 .058

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

S2 Pearson Correlation .535 1 .218 .218 -.218 -.048 .218 .048 .218 .509 .484
Sig. (2-tailed) .111 .545 .545 .545 .896 .545 .896 .545 .133 .156

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

S3 Pearson Correlation .408 .218 1 -.111 .333 .509 1.000** .218 1.000** .111 .802**

Sig. (2-tailed) .242 .545 .760 .347 .133 .000 .545 .000 .760 .005

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

S4 Pearson Correlation .408 .218 -.111 1 .333 .509 -.111 -.509 -.111 .111 .330

Sig. (2-tailed) .242 .545 .760 .347 .133 .760 .133 .760 .760 .351

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

S5 Pearson Correlation .000 -.218 .333 .333 1 .655* .333 -.218 .333 .333 .519

Sig. (2-tailed) 1.000 .545 .347 .347 .040 .347 .545 .347 .347 .124

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

S6 Pearson Correlation .356 -.048 .509 .509 .655* 1 .509 -.048 .509 .218 .752*

Sig. (2-tailed) .312 .896 .133 .133 .040 .133 .896 .133 .545 .012

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

S7 Pearson Correlation .408 .218 1.000** -.111 .333 .509 1 .218 1.000** .111 .802**

Sig. (2-tailed) .242 .545 .000 .760 .347 .133 .545 .000 .760 .005

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

S8 Pearson Correlation -.356 .048 .218 -.509 -.218 -.048 .218 1 .218 -.218 .072

Sig. (2-tailed) .312 .896 .545 .133 .545 .896 .545 .545 .545 .843
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

S9 Pearson Correlation .408 .218 1.000** -.111 .333 .509 1.000** .218 1 .111 .802**

Sig. (2-tailed) .242 .545 .000 .760 .347 .133 .000 .545 .760 .005

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

S10 Pearson Correlation .272 .509 .111 .111 .333 .218 .111 -.218 .111 1 .456

Sig. (2-tailed) .447 .133 .760 .760 .347 .545 .760 .545 .760 .185

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

TOTAL Pearson Correlation .617 .484 .802** .330 .519 .752* .802** .072 .802** .456 1

Sig. (2-tailed) .058 .156 .005 .351 .124 .012 .005 .843 .005 .185

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Seperti yang kita ketahui bahwa jika kita ingin mengetahui apakah soal itu valid atau tidak, maka caranya ialah dengan
melihat tabel r hitung dibagian total tepatnya di bagian sig. (2-tailed). Syarat soal itu valid atau tidak, jika didapatkan nilai
signifikan (2-tailed) < 0,05 maka data soal itu dikatakan valid. Berdasarkan tabel r hitung diatas, maka didapatkan bahwa nilai
validitas soal yaitu sebagai berikut:

No No
Validitas Keterangan Validitas Keterangan
Soal Soal
1 0.058 Tidak Valid 6 0.012 Valid

2 0.156 Tidak Valid 7 0.005 Valid

3 0.005 Valid 8 0.843 Tidak Valid

4 0.351 Tidak Valid 9 0.005 Valid

5 0.124 Tidak Valid 10 0.185 Tidak Valid

Perhitungan ini memakai aplikasi SPSS. Dari hasil perhitungan diatas diperoleh 4 soal dengan kategori valid, dan 6
soal dengan kategori tidak valid.

C. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah untuk mengetahui ketepatan suatu butir instrumen yang dibuat oleh peneliti, yang selanjutnya
akan diubah jika kurang tepat. Tes yang mempunyai reliabilitas berarti tes tersebut mempunyai sifat yang dapat dipercaya
sehingga alat tes tersebut dapat dipergunakan. Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Adapun Interpretasi
derajat reliabilitas sebagai berikut:

Koefisien Reliabilitas Interpretasi


0,80 < r11 ≤ 1,00 Reliabilitas Sangat Tinggi
0,70 < r11 ≤ 0,80 Reliabilitas Tinggi
0,40 < r11 ≤ 0,70 Reliabilitas Sedang
0,20 < r11 ≤ 0,40 Reliabilitas Rendah
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.723 10

r11 ≤ 0,20 Reliabilitas Sangat Rendah

Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh nilai reliabilitas yang dapat dilihat pada tabel cronbach’s alpha yang bernilai
0,723, yang mana ia berada diantara 0,70 dan 0,80. Maka dapat dikatakan instrumen pengukuran tersebut reliabel dengan interprestasi
tinggi.
D. Tingkat Kesukaran Soal
Tingkat kesukaran soal ialah kegiatan pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui seberapa sulit sebuah soal atau
butir yang diterima atau dikerjakan oleh responden. Adapun keterangan derajat tingkat kesukaran soal sebagai berikut:

Koefisien Tingkat Kesukaran Interpretasi

0,00 – 0,20 Sulit


0,21 – 0,70 Sedang
0,71 – 1,00 Mudah
Statistics
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10
N Valid 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean .40 .70 .10 .10 .50 .30 .10 .70 .10 .90

Berdasarkan statistik di atas, kita dapat melihat tingkat kesukaran soal melalui nilai mean dengan mencocokkannya
pada tabel koefisien tingkat kesukaran soal sebelumnya. Adapun Interpretasi derajat tingkat kesukaran soal sebagai berikut:

No Nilai Mean Keterangan No Nilai Mean Keterangan


Soal Soal
1 0.40 Sedang 6 0.30 Sedang
2 0.70 Sedang 7 0.10 Sulit
3 0.10 Sulit 8 0.70 Sedang
4 0.10 Sulit 9 0.10 Sulit
5 0.50 Sedang 10 0.90 Mudah

Dari hasil perhitungan diatas diperoleh 1 soal dengan kategori mudah, 5 soal dengan kategori sedang, dan 4 soal
dengan kategori sulit.
E. Uji Daya Beda
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan
tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Dan juga daya beda soal digunakan untuk mengetahui apakah soal
tersebut baik, harus ada perbaikan, ataupun harus diganti. Adapun keterangan derajat tingkat kesukaran soal sebagai berikut:

Koefisien Daya Beda Interpretasi

0.40 – 1.00 Sangat Baik


0.30 – 0.39 Baik (Diterima/Diperbaiki)
0.20 – 0.29 Cukup (Harus Diperbaiki)
0.00 – 0.19 Jelek (Diganti)

Cara mengetahui nilai daya beda soal di aplikasi SPSS, sama dengan mencari nilai validitas soal. Hanya saja pada
bagian uji daya beda dilihat pada tabel total di ujung atas kanan tabel hitung dan melihat nilai pada bagian pearson colleration
dan membandingkannya dengan tabel yang telah dilampirkan diatas. Adapun Interpretasi derajat daya beda soal sebagai
berikut:

No Nilai Pearson No Nilai Pearson


Keterangan Keterangan
Soal Correlation Soal Correlation
1 0.617 Sangat Baik 6 0.752 Sangat Baik

2 0.484 Sangat Baik 7 0.802 Sangat Baik


3 0.802 Sangat Baik 8 0.072 Jelek
4 0.330 Baik 9 0.802 Sangat Baik

5 0.519 Sangat Baik 10 0.456 Sangat Baik

Dari hasil perhitungan diatas diperoleh 8 soal dengan kategori sangat baik, 1 soal dengan kategori baik, dan 1 soal
dengan kategori jelek.

Anda mungkin juga menyukai