DISUSUN OLEH :
IMROATUL ROZIA
NIM 13010684092
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................ 1
DAFTAR ISI ............................................................................................. 2
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................. 3
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 4
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian .................................................................... 4
2. Manfaat Penelitian .................................................................. 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Hambatan komunikasi ................................................................... 6
B. Mengenal pola ABCD.................................................................... 7
C. Permainan adu cepat...................................................................... 8
BAB III. METODE PENELITIAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menurut NAECY, Anak Usia Dini (AUD) adalah anak yang berada pada
rentang
taman penitipan
anak, penitipan
anak pada
program
keluarga
pendidikan
di
tergolong anak
usia
usia
4-6
tahun. Anak
kelompok A berada pada rentang usia 4-5 tahun, sedangkan anak kelompok B berada
pada rentang usia 5-6 tahun. Anak pada rentang usia tersebut sedang berada
pada
tahap
pertumbuhan dan
anak
merupakan
integrasi
perkembangan. Perkembangan
yang
dicapai
memiliki pola
sama dengan melalui empat tahapan, yaitu (1) sensori-motor, (2) pra-operasional,
(3)
konkret-praoperasional,
perkembangan kognitif
inderanya
dan
(4)
formal-operational.
dimaksudkan agar
anak
Pada
dasarnya,
sendiri.
Aspek
yang
konsep-konsep
melalui kegiatan
bermain. Menurut
umum
konsep
matematika
matematika
untuk
Slamet
anak
yang dapat
Suyanto
usia
dini
anak untuk
dipelajari
(2005:
adalah:
162)
(1)
anak
secara
memilih,
perlu untuk
diajarkan dan
diperkenalkan
kepada
Konsep dalam matematika untuk anak usia dini yang harus dipahami oleh
anak
yang
sangat perlu
dikembangkan pada anak usia 5-6 tahun sesuai tingkat pencapaian perkembangan
dalam Permendiknas no.58 tahun 2009 adalah pola ABCD-ABCD. Indikator
tingkat pencapaian perkembangan anak pada usia tersebut seharusnya anak sudah
dapat memperkirakan urutan berikutnya setelah melihat bentuk 2 pola serta dapat
meniru pola dengan berbagai bentuk. Keterampilan anak dalam mengenal pola dan
menyusun suatu urutan pola sangat penting dimiliki oleh anak, karena dengan
mengenal pola anak dapat memperluas pengetahuan mereka tentang persamaan
dan
pada anak
dimaksudkan agar
Contohnya:
anak
dapat
hari. Perkiraan pola yang seharusnya dimengerti anak pada urutan pola waktu dalam
satu hari adalah pagi, kemudian siang, lalu sore, dan terakhir adalah malam. Polapola demikian merupakan salah satu contoh dari pentingnya anak mengenal
pola berulang, seperti pola AB-AB, ABC-ABC, dan ABCD-ABCD.
Menurut Hurlock (Nurhayati : 2005) masa usia 3 5 Tahun merupakan masa
permainan, bermain digunakan sebagai media untuk meningkatkan ketrampilan dan
kemampuan tertentu pada anak ( Plato Dkk, dalam Sujiono : 2005).
Menurut Papalia, seorang ahi perkembangan manusia dalam bukunya yang
berjudul Human Development, dunia anak-anak adalah dunia bermain. Dengan
bermain, anak anak menggunakan otot tubuhnya, menstimulasi alat inderanya,
mengeksplorasi dunia sekitar, menemukan seperti apa dunia ini dan diri mereka
sendiri. Lewat bermain, anak anak mempelajari hal hal baru (learn) kapan harus
menggunakan
keahlian
tersebut,
sehingga
memuaskan
apa
yang
menjadi
dalam
meningkatkan
kualitas
tenaga
pengajar
dalam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. MENGENAL POLA ABCD
1. POLA
Patterning adalah menyusun
rangkaian
warna,
bagian-bagian,
benda-
(Yuliani
N.
Sujono,dkk: 2007). Kegiatan menyusun pola pada anak dimulai dari susunan
yang sederhana antara 2 benda (AB-AB) lalu ke susunan yang lebih
sulit seperti 3 benda (ABC-ABC) dan ke susunan yang lebih sulit lagi seperti
4 benda (ABCD- ABCD). Pengenalan pola ABCD-ABCD yang
dilakukan
dapat berdasarkan dimensi ataupun kriteria tertentu seperti warna, bentuk, dan
ukuran. Contoh pola AB berdasarkan ukuran yang dapat disusun oleh anak
adalah besar-kecil, panjang- pendek,
dan
pola
yang dapat
ABC
berdasarkan
bentuk
sebagainya.
sebagainya.
Anak-anak
juga
Sedangkan
disusun
untuk
oleh
anak
radio- kenthongan-handphone,
dapat
menyusun
pola ABCD
No. 58
kurang
ukuran
lebih
dari,
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini dirancang dengan penelitian yang bersifat eksperimental deskriptif
kualitatif. Penelitian eksperimental karena dilakukan percobaan atau eksperimen pada
obyek penelitian, dengan memberikan perlakuan berupa pembiasaan permainan
berkelompok pada ananda Zaban saat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di
PAUD Al Wardah.
1. Langkah langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut :
- Memilih masalah
Dalam penelitian ini masalah yang dipilih peneliti adalah tentang bagaimana
mengenal pola ABCD pada anak usia 5- 6 tahun. Karena dari siswa 1 kelas
sejumlah 24 siswa ada 20 anak yang belum dapat mengenal pola ABCD dan 4
anak sudah dapat mengenal dengan baik.
- Studi pendahuluan
Peneliti menentukan obyek penelitian yaitu siswa kelompok B TK Islam Terpadu
Ceria dan menerapkan permainan adu cepat pola ABCD dengan berbagai media.
2. Merumuskan masalah
Peneliti merumuskan masalah secara jelas dalam penelitiannya yaitu
meningkatkan kemampuan mengenal pola ABCD pada anak kelompok usia 5 6
Tahun.
3. Memilih pendekatan
Peneliti menentukan pendekatan yaitu dengan metode deskriptif kualitatif
eksperimental
4. Menentukan variabel dan sumber data
Peneliti menentukan obyek penelitian yaitu anak TK kelompok usia 5 6 Tahun
(TK B) yang akan diteliti dan sumber data untuk mendukung hasil penelitian.
5. Menentukan dan menyusun instrumen
Peneliti menentukan dan menyusun instrumen yang digunakan dalam penelitian
yaitu, wawancara, observasi, dokumentasi dan kepustakaan serta eksperimen
melakukan permainan adu cepat.
6. Mengumpulkan data
Peneliti mengumpulakan data dari hasil observasi, dan dokumentasi serta hasil
eksperimen permainan adu cepat.
7. Menganalisis data
Peneliti menganalisa data secara kualitatif melalui analisi data yang sudeh
diperoleh dalam proses penelitian.
B. Tempat Dan Waktu Penelitian
a. Tempat penelitian merupakan daerah yang akan digunakan sebagai tempat untuk
melaksanakan penelitian. Adapun daerah penelitian yang ditentukan peneliti
9
1. Hasil LKA
2. Observasi perilaku anak dalam melakukan permainan adu cepat
3. Kepustakaan
4. Dokumentasi
F. Metode Pengumpulan Data
1. Metode Observasi
Jenis observasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah melalui :
pengamatan langsung, yaitu dengan pengamatan langsung perilaku
1.
sama.
2. Triangulasi sumber merupakan kebalikan dari triangulasi teknik.
Yaitu, peneliti memberikan perlakuan atau teknik yang sama
namun
menggunakan
sumber
12
yang
berbeda-beda
untuk
13
DAFTAR PUSTAKA
14
15
16
17
18
19
20