Anda di halaman 1dari 20

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL POLA

ABCD DENGAN PERMAINAN ADU CEPAT PADA KELOMPOK B


DI TK ISLAM TERPADU CERIA
PROPOSAL PENELITIAN KUALITATIF

DISUSUN OLEH :
IMROATUL ROZIA
NIM 13010684092

PROGRAM PENDIDIKAN PG-PAUD


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2016

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................ 1
DAFTAR ISI ............................................................................................. 2
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................. 3
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 4
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian .................................................................... 4
2. Manfaat Penelitian .................................................................. 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Hambatan komunikasi ................................................................... 6
B. Mengenal pola ABCD.................................................................... 7
C. Permainan adu cepat...................................................................... 8
BAB III. METODE PENELITIAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.

Rancangan Penelitian ................................................................. 10


Tempat Dan Waktu Penelitian ..................................................... 10
Informan Penelitian ..................................................................... 11
Definisi Operasional ..................................................................... 11
Data Dan Sumber Data ............................................................... 12
Metode Pengumpulan Data
1. Metode Observasi .................................................................. 12
2. Metode Wawancara ............................................................... 12
3. Metode Dokumentasi ...............................................................13
4. Kepustakaan ............................................................................ 14
G. Metode Pengolahan Data Dan Analisis Data
1. Pengolahan Data .................................................................... 14
2. Analisis Data ........................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN FOTO KEGIATAN PERMAINAN ADU CEPAT

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menurut NAECY, Anak Usia Dini (AUD) adalah anak yang berada pada
rentang

usia 0-8 tahun, yang tercakup dalam

taman penitipan

anak, penitipan

anak pada

program

keluarga

pendidikan

di

(family child care

home ), pendidikan prasekolah baik swasta maupun negeri, TK dan SD (Siti


Aisyah,dkk: 2008). Sedangkan menurut Undang-Undang Sisdiknas Tahun 2003,
Anak

Usia Dini (AUD) adalah anak

Berdasarkan beberapa pendapat


kanak

tergolong anak

usia

yang berada pada rentang usia 0-6 tahun.

tersebut, di Indonesia anak Taman Kanakdini dengan rentang

usia

4-6

tahun. Anak

kelompok A berada pada rentang usia 4-5 tahun, sedangkan anak kelompok B berada
pada rentang usia 5-6 tahun. Anak pada rentang usia tersebut sedang berada
pada

tahap

pertumbuhan dan

anak

merupakan

integrasi

perkembangan. Perkembangan

yang

dicapai

dari aspek-aspek pemahaman nilai agama dan moral,

fisik, kognitif, bahasa, dan sosial emosional.


Salah satu aspek perkembangan yang perlu dikembangkan pada anak
adalah aspek kognitif. Perkembangan kognitif menggambarkan bagaimana pikiran
anak berkembang dan berfungsi sehingga dapat berfikir. Menurut Piaget (Slamet
Suyanto: 2005), semua anak

memiliki pola

perkembangan kognitif yang

sama dengan melalui empat tahapan, yaitu (1) sensori-motor, (2) pra-operasional,
(3)

konkret-praoperasional,

perkembangan kognitif
inderanya

dan

(4)

formal-operational.

dimaksudkan agar

anak

Pada

dasarnya,

dapat menggunakan panca

secara maksimal untuk bereksplorasi membangun pengetahuan mereka

sendiri.
Aspek

perkembangan kognitif anak

yang

perlu dikembangkan salah

satunya adalah dalam hal pemahaman matematika. Keterampilan yang dibutuhkan


anak untuk memahami konsep matematika adalah kemampuan
mengidentifikasi

konsep-konsep

melalui kegiatan

bermain. Menurut

umum

konsep

matematika

matematika

untuk

Slamet
anak

yang dapat
Suyanto

usia

dini

anak untuk
dipelajari

(2005:
adalah:

162)
(1)

anak
secara

memilih,

membandingkan, dan mengurutkan, (2) klasifikasi, (3) menghitung, (4) angka,


(5) pengukuran, (6) geometri, (7) membuat grafik, (8) pola, dan (9) problem solving .
Konsep-konsep tersebut

perlu untuk

anak sebagai bekal kehidupannya kelak.


3

diajarkan dan

diperkenalkan

kepada

Konsep dalam matematika untuk anak usia dini yang harus dipahami oleh
anak

salah satunya adalah tentang pola. Pola (patterning ) adalah menyusun

rangkaian warna, bagian-bagian, benda-benda, suara-suara dan gerakan-gerakan


yang

dapat diulang (Siti Aisyah,

dkk: 2008). Pola

yang

sangat perlu

dikembangkan pada anak usia 5-6 tahun sesuai tingkat pencapaian perkembangan
dalam Permendiknas no.58 tahun 2009 adalah pola ABCD-ABCD. Indikator
tingkat pencapaian perkembangan anak pada usia tersebut seharusnya anak sudah
dapat memperkirakan urutan berikutnya setelah melihat bentuk 2 pola serta dapat
meniru pola dengan berbagai bentuk. Keterampilan anak dalam mengenal pola dan
menyusun suatu urutan pola sangat penting dimiliki oleh anak, karena dengan
mengenal pola anak dapat memperluas pengetahuan mereka tentang persamaan
dan

perbedaan. Khususnya dalam menyusun pola berurutan yaitu pola ABCD-

ABCD. Anak dapat menyusun sebuah pola ABCD-ABCD berdasarkan kriteria


ataupun ciri tertentu, seperti: berdasarkan warna, ukuran, bentuk, dan sebagainya.
Hal ini hampir serupa dengan kegiatan mengklasifikasi berdasarkan kriteria tertentu.
Selain itu, pentingnya pengenalan pola berulang

pada anak

dimaksudkan agar

anak mampu memperkirakan kejadian, peristiwa, maupun hal-hal pentingnya lain di


kehidupannya.

Contohnya:

anak

dapat

memperkirakan pola waktu dalam satu

hari. Perkiraan pola yang seharusnya dimengerti anak pada urutan pola waktu dalam
satu hari adalah pagi, kemudian siang, lalu sore, dan terakhir adalah malam. Polapola demikian merupakan salah satu contoh dari pentingnya anak mengenal
pola berulang, seperti pola AB-AB, ABC-ABC, dan ABCD-ABCD.
Menurut Hurlock (Nurhayati : 2005) masa usia 3 5 Tahun merupakan masa
permainan, bermain digunakan sebagai media untuk meningkatkan ketrampilan dan
kemampuan tertentu pada anak ( Plato Dkk, dalam Sujiono : 2005).
Menurut Papalia, seorang ahi perkembangan manusia dalam bukunya yang
berjudul Human Development, dunia anak-anak adalah dunia bermain. Dengan
bermain, anak anak menggunakan otot tubuhnya, menstimulasi alat inderanya,
mengeksplorasi dunia sekitar, menemukan seperti apa dunia ini dan diri mereka
sendiri. Lewat bermain, anak anak mempelajari hal hal baru (learn) kapan harus
menggunakan

keahlian

tersebut,

sehingga

memuaskan

apa

yang

menjadi

kebutuhannnya (need). Melalui bermainpun, fisik anak akan terlatih, kemampuan


kognitif dan berinteraksi dengan orang lain akan berkembang juga.
B. RUMUSAN MASALAH
4

Berdasarkan kajian pustaka dan analisa di lapangan diketahui permasalahan sebagai


berikut :
1. Bagaimana upaya meningkatkan kemampuan mengenal pola ABCD dengan
permainan adu cepat pada kelompok B di TK Islam Terpadu Ceria?
2. Apakah dengan permainan adu cepat dapat meningkatkan kemampuan mengenal
pola ABCD pada kelompok B di TK Islam Terpadu Ceria?
C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
a). TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian merupakan rumusan untuk memecahkan suatu permasalahan
(Moleong, 2007:400). Berdasarkan rumusan masalah di atas, diketahui tujuannya
adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui upaya meningkatkan kemampuan mengenal pola ABCD dengan
praktek langsung permainan adu cepat pada kelompok B di TK Islam Terpadu
Ceria?
2. Dengan praktek langsung permainan adu cepat dapat meningkatkan kemampuan
mengenal pola ABCD pada kelompok B di TK Islam Terpadu Ceria.
b). MANFAAT PENELITIAN
Manfaat penelitian memaparkan kegunaan hasil penelitian yang akan dicapai,
baik untuk kepentingan ilmu, kebijakan pemerintah, maupun masyarakat luas.Oleh
karena itu, dari hasil penelitian tentang Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal
Pola ABCD Dengan Praktek Langsung Permainan Adu Cepat Pada Kelompok B Di
TK Islam Terpadu Ceria ini diharapkan dapat menghasilkan manfaat sebagai berikut :
1) Bagi Peneliti
Manfaat penelitian ini bagi peneliti adalah untuk menambah ilmu
pengetahuan dan ketrampilan tentang penelitian atau karya ilmiah, dan
memperoleh berbagai referensi tentang upaya peningkatan kemampuan
kognitif anak dalam mengenal pola ABCD dengan cara permainan yang
menyenangkan.
2) Bagi Perguruan Tinggi
Bagi Perguruan Tinggi, manfaat penelitian ini adalah untuk menerapkan
ilmu yang didapat dari pendidikan Guru PAUD, serta menambah referensi
bagi peneliti berikutnya yang berminat untuk melaksanakan penelitian
yang serupa.
3) Bagi TK Islam Terpadu Ceria
Manfaat penelitian ini bagi TK Islam Terpadu Ceria adalah penelitian ini
akan dapat dijadikan salah satu bahan pertimbangan dan evaluasi diri
5

program pembelajaran pada Anak Usia Dini. Selanjutnya dapat dijadikan


pedoman

dalam

meningkatkan

kualitas

tenaga

pengajar

dalam

meningkatkan kemampuan anak dalam menngenal pola ABCD di usia 5- 6


tahun (kelompok B).
4) Bagi Program Studi PG-PAUD
Manfaat penelitian ini bagi Prodi PG- PAUD secara keilmuan dapat
dijadikan masukan secara teoritis dan praktis dalam upaya untuk
pengembangan program pendidikan anak usia dini.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. MENGENAL POLA ABCD
1. POLA
Patterning adalah menyusun

rangkaian

warna,

bagian-bagian,

benda, suara-suara dan gerakan-gerakan yang dapat diulang

benda-

(Yuliani

N.

Sujono,dkk: 2007). Kegiatan menyusun pola pada anak dimulai dari susunan
yang sederhana antara 2 benda (AB-AB) lalu ke susunan yang lebih
sulit seperti 3 benda (ABC-ABC) dan ke susunan yang lebih sulit lagi seperti
4 benda (ABCD- ABCD). Pengenalan pola ABCD-ABCD yang

dilakukan

dapat berdasarkan dimensi ataupun kriteria tertentu seperti warna, bentuk, dan
ukuran. Contoh pola AB berdasarkan ukuran yang dapat disusun oleh anak
adalah besar-kecil, panjang- pendek,

dan

pola

yang dapat

ABC

berdasarkan

bentuk

sebagainya.

contohnya adalah segitiga-lingkaran-persegi,


dan

sebagainya.

Anak-anak

juga

Sedangkan

disusun

untuk

oleh

anak

radio- kenthongan-handphone,

dapat

menyusun

pola ABCD

berdasarkan warna, misalnya seperti merah-hijau-oranye-biru.


Tingkat Pencapaian Perkembangan
dalam Permendiknas

No. 58

tahun 2009 adalah sebagai berikut:


1) Mengenal perbedaan berdasarkan

kurang

ukuran

lebih

dari,

dari, dan paling/ter.


2) Mengklasifikasikan benda berdasarkan warna, bentuk, dan ukuran (3
variasi).
3) Mengklasifikasikan benda yang lebih banyak ke dalam kelompok yang sama
atau kelompok yang sejenis, atau kelompok berpasangan yang lebih
dari 2 variasi.
4) Mengenal pola ABCD-ABCD.
5) Mengurutkan benda berdasarkan ukuran dari paling kecil ke paling besar
atau sebaliknya.

B. PERMAINAN ADU CEPAT


Permainan merupakan suatu sarana hiburan yang diminati dan dimainkan oleh
anak anak, remaja maupun orang dewasa. Permainan ini terdiri dari permainan
tradisional dan permainan modern. Permainan terdiri dari kata main yang artinya
melakukan suatu kegiatan untuk menyenangkan hati, baik menggunakan alat ataupun
tidak. Bermain adalah kegiatan yang sangat dekat dengan anak, kegiatan bermain
dapat dilakukan secara perorangan maupun berkelompok. Jenis permainan, jumlah
peserta serta lamanya waktu yang dialokasikan untuk bermain, bergantung pada
keinginan serta kesepakatan yang dibuat oleh peserta. Permainan digunakan sebagai
istilah luas yang mencakup jangkauan kegiatan dan perilaku yang luas serta mungkin
bertindak sebagai ragam tujuan yang sesuai dengan usia anak. Menurut Pellegrini
(1991:241) dalam Naville Bennet (1998 ; 5 6) bahwa permainan didefinisikan
dalam tiga matra sebagai berikut : (1) permainan sebagai kecenderungan, (2)
permainan sebagai konteks, dan (3) permainan sebagai perilaku yang diamati.
Permainan adu cepat merupakan permainan yang dilakukan bersama sama
namun dengan masing masing individu berkompetisi untuk saling mengerjakan
kegiatan yang paling cepat dan benar. Dalam penelitian ini menggunakan permainan
adu cepat melengkapi LKA tentang mengenal pola ABCD dan bermain pola ABCD
dengan balok dan berbagai media.
Media yang digunakan dalam dalam permainan adu cepat ini adalah balok,
kertas lipat, biji bijian, benda dengan berbagai ukuran dan balok warna geometri.
Dalam permainan adu cepat anak diberi pemahaman tentang aturan permainan dan
capaian dalam permainan.
Dalam permainan ini anak diberi waktu tertentu dan harus dapat menyusun
pola dan memperkirakan pola dengan tepat, bagi yang dapat melakukan dengan tepat
dan lebih cepat dari waktu yang ditentukan atau sesuai dengan waktu yang ditentukan
akan mendapatkan reward. Diharapkan anak dapat lebih semangat dan mempunyai
motivasi yang tinggi dalam berkompetisi sehingga kemampuan dalam mengenal pola
ABCD akan lebih meningkat.

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini dirancang dengan penelitian yang bersifat eksperimental deskriptif
kualitatif. Penelitian eksperimental karena dilakukan percobaan atau eksperimen pada
obyek penelitian, dengan memberikan perlakuan berupa pembiasaan permainan
berkelompok pada ananda Zaban saat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di
PAUD Al Wardah.
1. Langkah langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut :
- Memilih masalah
Dalam penelitian ini masalah yang dipilih peneliti adalah tentang bagaimana
mengenal pola ABCD pada anak usia 5- 6 tahun. Karena dari siswa 1 kelas
sejumlah 24 siswa ada 20 anak yang belum dapat mengenal pola ABCD dan 4
anak sudah dapat mengenal dengan baik.
- Studi pendahuluan
Peneliti menentukan obyek penelitian yaitu siswa kelompok B TK Islam Terpadu
Ceria dan menerapkan permainan adu cepat pola ABCD dengan berbagai media.
2. Merumuskan masalah
Peneliti merumuskan masalah secara jelas dalam penelitiannya yaitu
meningkatkan kemampuan mengenal pola ABCD pada anak kelompok usia 5 6
Tahun.
3. Memilih pendekatan
Peneliti menentukan pendekatan yaitu dengan metode deskriptif kualitatif
eksperimental
4. Menentukan variabel dan sumber data
Peneliti menentukan obyek penelitian yaitu anak TK kelompok usia 5 6 Tahun
(TK B) yang akan diteliti dan sumber data untuk mendukung hasil penelitian.
5. Menentukan dan menyusun instrumen
Peneliti menentukan dan menyusun instrumen yang digunakan dalam penelitian
yaitu, wawancara, observasi, dokumentasi dan kepustakaan serta eksperimen
melakukan permainan adu cepat.
6. Mengumpulkan data
Peneliti mengumpulakan data dari hasil observasi, dan dokumentasi serta hasil
eksperimen permainan adu cepat.
7. Menganalisis data
Peneliti menganalisa data secara kualitatif melalui analisi data yang sudeh
diperoleh dalam proses penelitian.
B. Tempat Dan Waktu Penelitian
a. Tempat penelitian merupakan daerah yang akan digunakan sebagai tempat untuk
melaksanakan penelitian. Adapun daerah penelitian yang ditentukan peneliti
9

adalah di TK Islam Terpadu Ceria. Tempat tersebut digunakan sebagai lokasi


penelitian dengan pertimbangan pertimbangan sebagai berikut :
1) Peneliti sudah mengenal kondisi dan situasi daerah penelitian, sehingga
memudahkan peneliti untuk melakukan penelitian.
2) Di TK Islam Terpadu Ceria belum pernah diadakan penelitian dengan
judul dan permasalahan yang sama dengan penelitian ini.
3) TK Islam Terpadu Ceria mempunyai jarak yang mudah dijangkau bagi
peneliti, sehingga lebih efisien biaya dan waktu.
4) Lembaga PAUD merupakan lembaga yang relevan dengan pendidikan
peneliti yaitu PG-PAUD.
5) Lembaga TK Islam Terpadu Ceria merupakan Taman Kanak-Kanak yang
menerapkan pendidikan belajar sambil bermain.
b. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian pada antara bulan Maret sampai dengan April
2016.
C. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah anak kelompok usia 5- 6 Tahun di TK Islam Terpadu
Ceria.
Informan Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti mengambil informan kunci yang merupakan guru
pendamping dan guru kelas kelompok usia 5- 6 tahun.
D. Definisi Operasional
1. Mengenal Pola ABCD
Mengenal pola ABCD merupakan kemampuan untuk mengetahui, menyusun dan
memperkirakan pola selanjutnya warna, urutan bentuk, dan ukuran suatu benda.
2. Permainan Adu Cepat dengan berbagai media
Permainan adu cepat merupakan kegiatan yang menyenangkan dengan mengadu
kecepatan dan ketepatan dalam melakukan aktivitas tertentu sesuai dengan aturan
main yang telah disepakati. Dalam penelitian ini permainan adu cepat
dilaksanakan dengan berbagai media (balok, kertas lipat, biji-bijian, bentuk
geometri)
E. Data Dan Sumber Data
Data penelitian ini meliputi :
a. Data primer yang merupakan data yang diperoleh dari hasil eksperimen permainan
adu cepat pola ABCD dengan berbagai media
b. Data sekunder merupakan data pelengkap yang diperoleh dari dokumentasi
ataupun kepustakaan yang berkaitan dengan penelitian.
Data penelitian ini diperoleh dari :
10

1. Hasil LKA
2. Observasi perilaku anak dalam melakukan permainan adu cepat
3. Kepustakaan
4. Dokumentasi
F. Metode Pengumpulan Data
1. Metode Observasi
Jenis observasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah melalui :
pengamatan langsung, yaitu dengan pengamatan langsung perilaku

dalam permainan adu cepat.


Partisipasi, yaitu peneliti ikut serta dalam kegiatan bermain maupun

kegiatan di dalam kelas yang melibatkan subyek penelitian.


2. Metode Dokumentasi
Teknik pengambilan data dengan dokumentasi ialah pengambilan data yang
diperoleh melalui dokumen-dokumen. Data/dokumentasi dalam penelitian ini
adalah berupa foto kegiatan anak dalam melakukan kegiatan permainan adu cepat
mengenal pola ABCD.
3. Kepustakaan
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sumber pustaka primer dan sekunder
yang berisi teori-teori pendukung mengenai permasalahan dalam penelitian ini.
G. Metode Pengolahan Data Dan Analisis Data
1. Pengolahan Data
Setelah data dikumpulkan, selanjutnya perlu diikuti kegiatan pengolahan data
(data processing) . Menurut Faisal (2005:33) pengolahan data mencakup kegiatan
mengedit (editing) data dan mengkode (ecoding) data. Mengedit data ialah
kegiatan memeriksa data yang terkumpul. Sedangkan mengkode berarti
memberikan kode-kode tertentu kepada masing-masing kategori atau nilai dari
setiap variabel yang dikumpulkan datanya. Moleong (2005:327) membagi metode
pengolahan data dalam penelitian kualitatif menjadi 3 tahap, yaitu:
a. Perpanjangan keikutsertaan :
Hal ini menuntut peneliti untuk terjun langsung kelapangan dalam jangka
waktu yang cukup lama.
b. Ketekunan pengamatan:
Ketekunan pengamatan bermaksud untuk menemukan ciri-ciri umum
dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang dicari
kemudian memusatkan pada hal tersebut secara rinci.
c. Triangulasi.
Triangulasi merupakan teknik memeriksa data yang memanfaatkan yang
lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau pembanding terhadap
data tersebut. Teknik pemeriksaan data dengan teknik triangulasi dibagi
menjadi 2 (Sugiyono, 2005:83), yaitu:
11

1.

Triangulasi teknik artinya untuk mendapakan keakuratan data


peneliti melakukan pemeriksaan data menggunakan teknik atau
perlakuan yang berbeda-beda namun diperoleh dari sumber yang

sama.
2. Triangulasi sumber merupakan kebalikan dari triangulasi teknik.
Yaitu, peneliti memberikan perlakuan atau teknik yang sama
namun

menggunakan

sumber

mendapatkan data yang valid.

12

yang

berbeda-beda

untuk

Peneliti menggunakan triangulasi teknik pada penelitian ini. Peneliti akan


melakukan eksperimen berupa kegiatan adu cepat mengenal pola ABCD
dengan berbagai media dan melakukan pemeriksaan dari hasil LKA yang
dapat dikerjakan oleh anak kelompok usia 5-6 tahun sejumlah 24 subyek
penelitian (1 kelas) dengan berbagai LKA mengenai pola ABCD.
2. Analisis Data
Analisis data menurut Patton (dalam Moelong; 2007), adalah proses mengatur
urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan
uraian dasar. Analisis data merupakan proses mengorganisasian dan mengurutkan
data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan
tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.

13

DAFTAR PUSTAKA

Anthony, D Pellegrini, (2005). The Role Recessin Primmary School. Departement of


Psychology Monnouth University.
Ahida, S.Tiar, (2014) Permainan Tradisional congklak berpengaruh Terhadap
Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini di TK Aisyiyah Beruk 1 Karanganyar.
Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta UMS.
Darsinah, 2015, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model Pembelajaran
Berbasis Minat Pada Pendidikan Anak Usia Dini Surakarta Tahun Ajaran 2014
/ 2015 Surakarta Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Nurhayati, Dkk (2005). Permainan Tradisional Jawa Gerak Dan Lagu Untuk
Menstimulasi Ketrampilan Sosial Anak Usia Dini. PG - PAUD . Universitas
Gajdah Mada Yogyakarta.
Permendiknas No 58 Tahun 2009 Tentang Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan
Anak Usia Dini.
Rahmawati, Dkk (2012). Bermain Asyik Permainan Tradisional. Jakarta : Multi
Kreasi.

14

LAMPIRAN FOTO KEGIATAN ANAK DALAM MELAKUKAN PERMAINAN ADU CEPAT


DAN MENGERJAKAN LKA MENGENAL POLA ABCD

15

16

17

18

19

LAMPIRAN 2 LEMBAR KERJA ANAK POLA ABCD

20

Anda mungkin juga menyukai