Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

PENDEKATAN KUANTITATIF DALAM PENELITIAN


MAGISTER: DESAIN EKSPERIMENTAL DAN ANALISIS
STATISTIK

By

The 3rd Group

IRSAN SUANDI IDRUS

Reg Number: 2220203879102023

HARDIANTI

Reg Number: 2220203879102022

FITRIA FATHUN ROHMA

Reg Number: 2220203879102025

ENGLISH EDUCATION
POSTGRADUATE PROGRAM
STATE ISLAMIC ISTITUTE (IAIN)
PAREPARE

2023
i

DAFTAR ISI

Sampul
Daftar Isi...............................................................................................................i
BAB I Pendahuluan.............................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................4
BAB II Pembahasan............................................................................................5
A. Konsep Desain Eksperimen..................................................................5
1. Definisi Desain Ekperimen.............................................................5
2. Jenis Desain Eksprimen..................................................................7
3. Tahapan Desain Eksprimen............................................................9
4. Metode Desain Eksprimen..............................................................10
B. Konsep Analisis Statistik......................................................................11
1. Definisi Analisis Statistik...............................................................11
2. Jenis Analisis Statistik....................................................................13
3. Tahapan Analisis Statistik...............................................................18
4. Metode Analisis Statistik................................................................19
BAB III Penutup..................................................................................................22
A. Kesimpulan...........................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................24
Lampiran Contoh Penelitian…..............................................................................26
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam penelitian magister, pendekatan kuantitatif sering digunakan untuk

mengumpulkan dan menganalisis data dengan menggunakan metode

eksperimental. Pendekatan kuantitatif adalah salah satu pendekatan yang umum

digunakan dalam penelitian magister. Pendekatan ini bertujuan untuk

mengumpulkan dan menganalisis data secara sistematis menggunakan metode

eksperimental atau non-eksperimental yang mengandalkan penggunaan angka,

pengukuran, dan analisis statistik.1 Pendekatan ini digunakan untuk mendapatkan

pemahaman yang mendalam tentang fenomena yang diteliti dan memvalidasi

hipotesis yang diajukan. Melalui pendekatan kuantitatif, peneliti dapat

mendapatkan hasil yang dapat diukur secara objektif dan mendalam tentang

fenomena yang diteliti. Kelebihan dari pendekatan ini adalah adanya validitas

internal yang tinggi, artinya kemampuan untuk mengontrol variabel-variabel yang

mempengaruhi hasil penelitian.2 Selain itu, hasil penelitian kuantitatif dapat

dianalisis secara statistik, yang memberikan dasar yang kuat untuk membuat

generalisasi tentang populasi yang lebih luas. Namun, penting untuk diingat

bahwa pendekatan kuantitatif juga memiliki beberapa keterbatasan. Misalnya,

pendekatan ini mungkin tidak cocok untuk mempelajari fenomena yang kompleks

atau kontekstual yang sulit diukur secara kuantitatif. Selain itu, pendekatan ini

1
Danuri, Prosa PGSD, Siti Maisaroh, and P. G. S. D. Prosa. Metodologi Penelitian
Pendidikan. (2019).
2
Afiyanti, Yati. Validitas dan reliabilitas dalam penelitian kualitatif. Jurnal Keperawatan
Indonesia 12, no. 2 (2008), h. 137-141.
2

cenderung mengabaikan aspek kualitatif dari penelitian, seperti konteks sosial dan

pengalaman individu yang mungkin mempengaruhi fenomena yang diteliti.

Salah satu elemen kunci dalam pendekatan kuantitatif adalah desain

eksperimental. Desain eksperimental adalah suatu pendekatan dalam penelitian

yang digunakan untuk menguji hubungan sebab-akibat antara variabel-variabel

yang diteliti.3 Dalam desain eksperimental, peneliti secara sistematis mengatur

dan mengontrol kondisi-kondisi tertentu untuk mempelajari pengaruh suatu

intervensi atau perlakuan terhadap variabel yang diukur. Dengan menggunakan

desain eksperimental, peneliti dapat mengontrol berbagai faktor yang dapat

mempengaruhi hasil penelitian.4 Ini memungkinkan peneliti untuk menetapkan

hubungan sebab-akibat antara intervensi atau perlakuan yang diberikan dan

variabel yang diukur, dalam hal ini efektivitas metode pengajaran terhadap

pencapaian belajar siswa. Namun, perlu dicatat bahwa desain eksperimental tidak

selalu memungkinkan dalam setiap situasi penelitian. Terkadang, faktor-faktor

etis atau praktis dapat membatasi kemampuan untuk mengontrol semua variabel

yang relevan. Dalam hal ini, peneliti dapat menggunakan desain kuasi-

eksperimental atau desain penelitian lain yang sesuai dengan kebutuhan penelitian

mereka. Dengan demikian, desain eksperimental merupakan elemen kunci dalam

pendekatan kuantitatif yang memungkinkan peneliti untuk menguji hipotesis dan

memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang hubungan sebab-akibat antara

variabel-variabel yang diteliti.

3
Mulyadi, Mohammad. Riset desain dalam metodologi penelitian. Jurnal Studi
Komunikasi Dan Media 16, no. 1 (2012), h. 71-80.
4
Kristanto, Vigih Hery. Metodologi Penelitian Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah:
(KTI). Deepublish, (2018).
3

Analisis statistik merupakan komponen penting lainnya dalam pendekatan

kuantitatif. Analisis statistik merupakan komponen krusial dalam pendekatan

kuantitatif. Melalui analisis statistik, peneliti dapat mengolah data yang telah

dikumpulkan dan mengungkap pola, hubungan, atau perbedaan yang signifikan. 5

Metode statistik seperti uji hipotesis, analisis regresi, analisis varians, dan analisis

korelasi digunakan untuk menguji hipotesis, membuat generalisasi, dan

mengambil kesimpulan berdasarkan data yang ada. 6 Analisis statistik memainkan

peran penting dalam memberikan validitas dan keandalan pada hasil penelitian,

serta membantu peneliti dalam pengambilan keputusan yang didasarkan pada

bukti empiris yang kuat. Oleh karenanya, analisis statistik memungkinkan peneliti

untuk menggali wawasan yang lebih dalam dari data kuantitatif. Dengan

menggunakan berbagai metode dan teknik statistik, peneliti dapat

mengidentifikasi hubungan yang relevan, menguji klaim yang diajukan, dan

membuat generalisasi yang didukung oleh bukti empiris. Melalui analisis statistik,

peneliti dapat memberikan dasar yang kuat untuk mengambil keputusan dan

menyusun strategi berdasarkan informasi yang diperoleh dari data yang telah

dikumpulkan.7

Penelitian kuantitatif di tingkat S1 seringkali memiliki fokus pada

pemahaman dasar tentang metode penelitian kuantitatif dan penerapan konsep-

konsep dasar dalam bidang studi mereka. Mahasiswa S1 biasanya melakukan

penelitian dengan ruang lingkup yang lebih terbatas dan sederhana, serta
5
Mulyadi, Mohammad. Penelitian kuantitatif dan kualitatif serta pemikiran dasar
menggabungkannya. Jurnal studi komunikasi dan media 15, no. 1 (2011), h. 128-137.
6
Rudini, Rudini. Peranan statistika dalam penelitian sosial kuantitatif. Jurnal Saintekom
6, no. 2 (2016), h. 53-66.
7
Sholikhah, Amirotun. Statistik deskriptif dalam penelitian kualitatif. KOMUNIKA:
Jurnal Dakwah Dan Komunikasi 10, no. 2 (2016), h. 342-362.
4

menggunakan metode analisis yang lebih umum. Penelitian ini bertujuan untuk

memperoleh pemahaman yang lebih luas dan membangun dasar pengetahuan

yang kuat dalam bidang studi mereka. Di sisi lain, penelitian kuantitatif di tingkat

S2 cenderung lebih kompleks dan mendalam. Mahasiswa S2 sering diharapkan

untuk meneliti topik yang lebih spesifik dan maju, dengan melibatkan kerangka

teoritis dan konseptual yang lebih mendalam. Mereka sering menggunakan

metode analisis yang lebih canggih dan kompleks dalam mengolah data penelitian

mereka. Penelitian kuantitatif di tingkat S2 bertujuan untuk membuat kontribusi

yang lebih signifikan terhadap pengetahuan dalam bidang studi tertentu, dengan

pemecahan masalah yang lebih kompleks dan menawarkan wawasan baru yang

berharga.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dirumuskan masalah sebagai

berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan desain experimental dan analisis statistik?

2. Apa jenis desain experimental dan analisis statistik?

3. Bagaimana proses tahapan desain experimental dan analisis statistik?

4. Bagaimana metode desain experimental dan analisis statistik?


5

BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Desain Experimental

1. Definisi Desain Experimental

Desain eksperimental adalah suatu metode penelitian yang digunakan untuk

mengevaluasi pengaruh atau akibat dari suatu perlakuan terhadap suatu fenomena

atau variabel yang sedang diteliti. Tujuan dari desain eksperimental adalah untuk

memperoleh bukti ilmiah yang kuat tentang hubungan sebab-akibat antara

perlakuan dan variabel yang diamati.8 Dalam desain eksperimental, peneliti

dengan sengaja memanipulasi satu atau beberapa variabel independen, yang

merupakan faktor-faktor yang dapat berpengaruh terhadap variabel dependen atau

hasil yang diamati. Perlakuan ini biasanya dibandingkan dengan kelompok

kontrol, yang tidak menerima perlakuan atau menerima perlakuan placebo, untuk

membandingkan efeknya.

Desain eksperimental biasanya melibatkan pengaturan kontrol yang ketat

untuk mengurangi faktor-faktor pengganggu atau variabel-variabel yang tidak

relevan yang dapat mempengaruhi hasil penelitian. Hal ini dilakukan melalui

penggunaan kelompok kontrol, randomisasi, pengalokasian secara acak,

penggunaan desain rangkap atau crossover, serta pengendalian faktor-faktor


8
Akbar, Rahmatullah, Weriana Weriana, Rusdy A. Siroj, and Muhammad Win Afgani.
Experimental Research Dalam Metodologi Pendidikan. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan 9, no. 2
(2023), h. 465-474.
6

eksternal yang dapat memengaruhi hasil. Dalam desain eksperimental, data yang

dikumpulkan dapat dianalisis secara kuantitatif menggunakan metode statistik

untuk menguji hipotesis dan membuat kesimpulan yang lebih objektif. Desain

eksperimental yang baik harus memenuhi prinsip-prinsip dasar seperti

randomisasi, replikasi, kontrol, dan pengujian yang cermat untuk memastikan

validitas dan reliabilitas hasil penelitian.

Menurut Suhasirmi Arikunto, Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari

hubungan sebab-akibat antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti

dengan mengeliminasi, mengurangi, atau menyisihkan faktor-faktor lain yang

mengganggu.9

Menurut Hamid Darmadi, Eksperimen adalah penelitian yang berusaha

mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lain dalam kondisi yang

terkontrol.10

Menurut Nana Syaodih Sukmadinata, Metode eksperimen dapat diartikan

sebagai pendekatan penelitian kuantitatif yang paling penuh, dalam arti memenuhi

semua persyaratan untuk menguji hubungan sebab-akibat.11

Dengan menggunakan desain eksperimental yang tepat, peneliti dapat

mengidentifikasi dan memahami hubungan sebab-akibat antara perlakuan dan

9
Andrianis, Reza, Muhammad Anwar, and Zulwisli Zulwisli. Pengaruh Model
Pembelajaran Berbasis Projek Terhadap Hasil Belajar Pemrograman Web Dinamis Kelas Xi
Rekayasa Perangkat Lunak Di Smk Negeri 2 Padang Panjang. Voteteknika (Vocational Teknik
Elektronika Dan Informatika) 6, no. 1 (2018), h. 125.
10
Habaridota, Maha Lastasa Buju Basafpipana. Pengaruh Model Quantum Teaching
Teknik Tandur Terhadap Intensitas Keterlibatan Emosi Pembelajaran IPS Murid Kelas 6 Sekolah
Dasar. Edumaspul: Jurnal Pendidikan 6, no. 1 (2022), h. 1119-1123.
11
Fauzi, Rahmad, and M. Kom. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Langsung
(Direct Intruction) Terhadap Kemampuan Memahami Ruang Lingkup Ilmu Sejarah Di Kelas X
Sma Negeri 1 Batang Angkola Oleh: Yusnayani. Jurnal Pendidikan Ips 1, No. Iig (2017), h. 1863-
1863.
7

variabel yang diamati. Desain eksperimental merupakan alat yang penting dalam

penelitian ilmiah untuk menguji hipotesis dan menjawab pertanyaan-pertanyaan

penelitian secara objektif dan terpercaya.

2. Jenis Desain Experimental

Metode penelitian eksperimen memiliki beberapa desain yang bisa

digunakan untuk penelitian dalam skripsi, tesis, disertasi atau lainnya. Jenis-jenis

penelitian eksperimen dibagi menjadi 4, yaitu pre-eksperimental design, true

eksperimental design, factorial design, dan quasi eksperimental design.

a. Pre eksperimental design

Pre eksperimental design (non-design) adalah desain metode penelitian yang

belum maksimal. Desain metode penelitian eksperimen ini belum maksimal

karena masih ada variabel luar yang bisa mempengaruhi atas terbentuknya

variabel dependen. Desain metode penelitian eksperimen ini disebut Pre

eksperimental design, karena desain ini belum termasuk eksperimen

sesungguhnya. Selain itu, desain metode penelitian eksperimen ini juga masih ada

variabel luar yang turut berpengaruh atas terbentuknya variabel dependen.

Jadi, eksperimen yang menjadi variabel dependen itu tidak semata-mata

dipengaruhi oleh variabel independen. Eksperimen ini juga bisa terjadi karena

tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih secara random. Ada

beberapa macam bentuk pre-eksperimental design, yakni One-Shot Case Study,

One-Group Pretest-Posttest Design, dan Intact-Group Comparison.

b. True experimental design


8

Penelitian true eksperimen atau true experimental design adalah desain

metode penelitian eksperimen yang membuat peneliti bisa mengontrol semua

varian luar yang mempengaruhi penelitian.12 Dalam penelitian eksperimen ini,

peneliti bisa mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi proses

eksperimen. Sehingga, kualitas dari proses penelitian eksperimen atau validitas

internal bisa lebih tinggi.

Ciri utama true experimental design adalah sampel yang dipakai untuk

kelompok eksperimental maupun kelompok kontrol diambil secara acak dari

populasi tertentu.

Jadi, true experimental design adalah desain metode penelitian karena

adanya kelompok kontrol dan sampel penelitian yang dipilih secara acak. Adapun

dua bentuk true experimental design, yakni Posttest Only Control Design dan

Pretest Group Design.

c. Factorial design

Factorial design adalah desain metode penelitian eksperimen yang

merupakan hasil modifikasi dari desain sebelumnya, yakni true experimental

design yang mengamati adanya kemungkinan variabel moderator.

Modifikasi desain metode penelitian eksperimen ini dilakukan untuk

mengamati kemungkinan adanya variabel moderator yang mempengaruhi variabel

independen (perlakuan) terhadap variabel dependen (hasil).

d. Quasi experimental design

Quasi eksperimental design juga desain metode penelitian eksperimen yang

dikembangkan dari true experimental design. Tetapi, desain metode penelitian ini
12
Ramdhan, Muhammad. Metode penelitian. Cipta Media Nusantara, (2021), h. 44
9

cenderung lebih sulit. Desain metode penelitian eksperimen ini memiliki

kelompok kontrol, tetapi tidak berfungsi penuh untuk mengontrol variabel luar

yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen atau percobaan.13

Meski begitu, desain metode penelitian ini lebih baik dari pre-experimental

design. Peneliti bisa menggunakan quasi experimental design ketika pelaksanaan

penelitiannya sulit memperoleh kelompok kontrol yang bisa dilibatkan dalam

penelitian eksperimen.

Dalam suatu kegiatan administrasi atau manajemen, biasanya melibatkan

sebagian karyawan untuk eksperimen dan sebagian lainnya tidak dilibatkan.

Karena itu, desain metode penelitian ini dikembangkan untuk mengatasi kesulitan

dalam menentukan kelompok kontrol dalam eksperimen. Adapun dua bentuk

quasi experimental design, yakni yaitu Times-Series Design dan Nonequivalent

Control Group Design.

3. Tahapan dalam Desain Eksperimen

Sebenarnya, langkah-langkah penelitian eksperimen tergantung pada desain

atau jenis eksperimennya karena setiap jenis eksperimen dan desain metode

penelitian memiliki langkah-langkah yang berbeda. Namun umumnya, langkah-

langkah penelitian eksperimen ini mirip dengan jenis penelitian lainnya. Langkah-

langkah penelitian eksperimen ini biasanya meliputi beberapa tahapan, yaitu tahap

persiapan, tahap pelaksanaan penelitian, dan tahap pengelolaan dan analitis.

Tahapan penelitian eksperimen ada 3, yaitu:

a. Tahap persiapan

13
Ramdhan, Muhammad. Metode penelitian. Cipta Media Nusantara, (2021), h. 43-45
10

Tahap persiapan sebagai langkah awal penelitian eksperimen ini mencakup

perancangan eksperimen, mulai dari desain metode penelitian yang akan

digunakan, variabel, tata cara dan lainnya. Selain itu, tahap persiapan ini juga

menentukan studi pustaka dan pembuatan instrumen penelitian.

b. Tahap pelaksanaan penelitian

Tahap pelaksanaan penelitian sebagai langkah kedua penelitian eksperimen ini

setidaknya terbagi menjadi dua, yakni pretest dan prost-test. Pretest merupakan

tahapan untuk melakukan suatu hal tanpa diberi perlakuan atau studi kontrol.

Sedangkan, post-test merupakan tahapan untuk melakukan sesuatu hal dengan

diberi perlakuan sesuai dengan rancangan eksperimen.

c. Tahap pengelolaan dan analitis

Tahap pengolahan analisis data dalam penelitian eksperimen ini merupakan

langkah menginterpretasikan hasil eksperimen yang telah dilakukan. Awalnya,

data penelitian eksperimen ini terlebih dahulu disajikan melalui tabel atau chart.

Kemudian, peneliti mengolah dan menganalisis data dari penelitian eksperimen

dengan mengaplikasikan teknik pengolahan data yang akan digunakan, seperti

penggunaan rumus statistik untuk menentukan pengaruh dan lainnya.14

4. Metode Desain Eksperimental

Metodologi adalah ilmu atau cara yang digunakan untuk memperoleh

kebenaran menggunakan penelusuran dengan tata cara tertentu. Hal ini dilakukan

untuk menemukan kebenaran, tergantung dari realistis yang sedang dikaji.

Metodologi tersusun dari cara-cara yang terstruktur untuk memperoleh ilmu.

14
Ramdhan, Muhammad. Metode penelitian. Cipta Media Nusantara, (2021), h. 42-43
11

Metode penelitian eksperien terbagi menjadi dua jenis, yaitu metode penelitian

eksperimen dengan dan tanpa kelompok pembanding.

a. Metode penelitian eksperimen dengan kelompok pembanding

Metode penelitian eksperimen ini melibatkan kelompok pembanding atau

kelompok kontrol untuk mendapatkan hasilnya. Pada metode eksperimen dengan

kelompok pembanding ini, ada dua variabel yang diteliti dan diberikan perlakuan

berbeda. Setelah mendapatkan perlakuan berbeda, peneliti harus melakukan

penelitian terhadap hasil yang diperoleh dari dua eksperimen berbeda.

b. Metode penelitian eksperimen tanpa kelompok pembanding

Metode penelitian eksperimen ini tidak melibatkan kelompok pembanding

atau kelompok kontrol. Dalam metode penelitian eksperimen ini, peneliti hanya

menggunakan satu variabel yang diberikan suatu tindakan atau perlakuan. Karena

penelitian ini tidak melibatkan kelompok pembanding, maka metode penelitian ini

lebih bias.15

B. Konsep Analisis Statistik

1. Definisi Analisis Statistik

Analisis statistik adalah kegiatan analisis terhadap data hasil pengukuran

yang diperoleh secara berulang-ulang untuk menentukan tingkat ketidakpastian

hasil pengujian akhir dari suatu pengukuran. Semakin banyak data yang dihimpun

maka hasil pengukuran semakin mendekati nilai yang sebenarnya. Pengukuran

ideal adalah pengukuran yang menghasilkan data tak terhingga. Namun, dalam

15
Jaedun, Amat. Metodologi penelitian eksperimen. Fakultas Teknik UNY 12 (2011),
h.11
12

praktiknya pengukuran selalu mengambil data yang terbatas. Analisis statistik

yang paling umum adalah nilai rata-rata.16

Tujuan utama dari analisis statistik adalah untuk menggambarkan dan

menginterpretasikan data, menguji hipotesis, mengidentifikasi hubungan atau

perbedaan antara variabel, dan membuat prediksi atau estimasi. Analisis statistik

melibatkan serangkaian langkah yang sistematis, mulai dari pemilihan teknik

statistik yang sesuai dengan jenis data yang ada, pengolahan data yang mencakup

penyusunan, pemilihan, dan pengukuran variabel, hingga interpretasi hasil yang

diperoleh. Metode dan teknik statistik yang digunakan dapat meliputi statistik

deskriptif, uji hipotesis, analisis regresi, analisis varian, analisis faktor, analisis

korelasi, dan masih banyak lagi.

Salah satu analisis statistik yang umum dilakukan adalah perhitungan nilai

rata-rata. Nilai rata-rata adalah hasil dari menjumlahkan semua nilai dalam sampel

dan membaginya dengan jumlah total data. Nilai rata-rata memberikan indikasi

tentang pusat data dan dapat digunakan untuk membandingkan kelompok atau

variabel yang berbeda.

Dalam praktiknya, analisis statistik sering melibatkan juga penggunaan

teknik lain seperti uji signifikansi, interval kepercayaan, analisis multivariat,

analisis time series, dan sebagainya.1718 Tujuan dari analisis statistik adalah untuk

menyederhanakan data yang kompleks, mengidentifikasi pola atau hubungan yang

16
Puriyanto, Riky Dwi, and Phisca Aditya Rosyady. Dasar-Dasar Pengukuran Besaran
Listrik. UAD PRESS, (2021), h. 11.
17
Lusiana, Evellin Dewi, and Mohammad Mahmudi. Teori dan Praktik Analisis Data
Univariat dengan PAST. Universitas Brawijaya Press, 2020, h. 206
18
Haryono, Siswoyo, and Parwoto Wardoyo. Structural equation modeling. Bekasi: PT
Intermedia Personalia Utama (2012), h. 6
13

tersembunyi, dan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang

fenomena yang diamati. Penting untuk mencatat bahwa analisis statistik

memperhitungkan ketidakpastian dalam data dan menggunakan pendekatan

probabilistik untuk menyimpulkan hasil. Oleh karena itu, analisis statistik

memungkinkan kita untuk memahami sejauh mana hasil pengukuran kita dapat

dipercaya dan mengambil keputusan yang berdasarkan bukti dan rasionalitas.

2. Jenis Analisis Statistik

Secara umum, ada empat dari analisis statistik yang digunakan dalam penelitian

kuantitatif:

a. Analisis statistik deskriptif

Analisis deskriptif yang menggunakan satu variabel atau lebih tetapi bersifat

mandiri mengacu pada penggunaan metode deskriptif untuk menggambarkan dan

menganalisis data dari satu variabel atau lebih secara terpisah, tanpa

membandingkannya dengan variabel lainnya.19 Dalam analisis ini, fokus utama

adalah pada karakteristik individual dari setiap variabel yang diamati, tanpa

mempertimbangkan hubungan atau pengaruh variabel lainnya.

Misalnya, jika kita melakukan analisis deskriptif tentang tinggi badan

seseorang, kita dapat mengumpulkan data tinggi badan individu dari sejumlah

individu yang berbeda. Kemudian, menggunakan metode deskriptif seperti mean

(rata-rata), median (nilai tengah), dan range (rentang), kita dapat menggambarkan

karakteristik-karakteristik dari variabel tunggal ini secara mandiri. Dalam hal ini,

kita tidak membandingkan tinggi badan dengan variabel lain seperti berat badan

atau umur.
19
Nasution, Lenni Masnidar. Statistik deskriptif. Hikmah 14, no. 1 (2017). H. 49-55.
14

Dalam analisis deskriptif ini, kita dapat menyajikan statistik deskriptif

seperti ukuran pemusatan data (mean, median, modus), ukuran dispersi data

(range, deviasi standar), serta menggambarkan distribusi data menggunakan

histogram, diagram batang, atau grafik lainnya.20 Analisis ini memberikan

gambaran yang jelas tentang karakteristik variabel tunggal yang diamati, dan tidak

mempertimbangkan pengaruh atau hubungannya dengan variabel lain dalam

analisis tersebut.

Penting untuk diingat bahwa analisis deskriptif yang mandiri seperti ini

berguna untuk memahami dan meringkas data dari variabel tunggal yang diamati,

tetapi tidak memberikan informasi tentang hubungan atau pengaruh variabel

tersebut terhadap variabel lain. Untuk itu, jika ingin mempelajari hubungan antara

variabel, diperlukan analisis statistik inferensial atau analisis multivariat yang

lebih kompleks.

b. Analisis statistik inferensial

Statistika inferensial mencakup berbagai metode yang digunakan untuk

melakukan analisis setiap data untuk peramalan atau penarikan kesimpulan

mengenai keseluruhan gugus atau induknya.21 Beberapa metode yang umum

digunakan termasuk uji hipotesis, interval kepercayaan, analisis regresi, analisis

varian, dan analisis multivariat. Metode-metode ini membantu peneliti atau

praktisi untuk membuat inferensi tentang sifat-sifat populasi berdasarkan sampel

data yang diperoleh.

20
Martias, Lilih Deva. Statistika deskriptif sebagai kumpulan informasi. Fihris: Jurnal
Ilmu Perpustakaan dan Informasi 16, no. 1 (2021), h. 40-59.
21
Sutopo, Eng Yeri, and Achmad Slamet. Statistik Inferensial. Penerbit Andi, (2017), h.
iii
15

Dalam statistika inferensial, data yang dianalisis hanya merupakan sebagian

dari populasi yang lebih besar. Sampel data ini diambil dengan cara yang

representatif agar dapat mewakili populasi secara umum. Melalui analisis

sebagian data, statistik inferensial mencoba untuk menyimpulkan atau membuat

estimasi tentang populasi secara keseluruhan.

Tujuan utama statistika inferensial adalah membuat inferensi atau

kesimpulan yang dapat diterapkan pada populasi secara keseluruhan. Dengan

mempelajari sampel data yang tersedia, statistik inferensial memperbolehkan

peneliti atau praktisi untuk membuat pernyataan umum tentang karakteristik,

hubungan, atau perbedaan dalam populasi yang lebih besar.

Salah satu aspek penting dalam statistika inferensial adalah parameter

populasi.22 Parameter ini merujuk pada karakteristik numerik yang ingin diketahui

tentang populasi, seperti rata-rata, proporsi, atau perbedaan antara dua grup.

Melalui metode-metode inferensial, kita dapat membuat estimasi atau menguji

hipotesis tentang parameter ini berdasarkan sampel data yang ada.

Dengan menggunakan metode-metode inferensial yang tepat, statistika

inferensial memungkinkan kita untuk membuat kesimpulan yang dapat diterapkan

secara lebih luas pada populasi yang lebih besar daripada hanya berdasarkan pada

sampel data yang tersedia. Hal ini memungkinkan kita untuk membuat

generalisasi yang lebih baik dan membuat keputusan yang lebih akurat

berdasarkan data yang tersedia.

c. Exploratory Data Analysis (EDA)

22
Hutasuhut, Syafrida Hanum. Peranan Statistika Dalam Penelitian Pendidikan
Matematika.MES: Journal of Mathematics Education and Science 7, no. 2 (2022), h. 60-69.
16

Analisis Eksplorasi Data (Exploratory Data Analysis/EDA) adalah

pendekatan untuk menganalisis set data dengan tujuan merangkum karakteristik

utamanya menggunakan grafik statistik dan metode visualisasi data lainnya.

Penggunaan model statistik bersifat opsional, namun EDA secara utama

digunakan untuk melihat apa yang dapat diungkapkan oleh data melampaui

pemodelan formal dan berbeda dari pengujian hipotesis tradisional. 23 John W.

Tukey adalah salah satu statistikawan pionir yang memberikan penjelasan rinci

tentang analisis data eksploratori (EDA). Ia mendefinisikannya sebagai "pekerjaan

detektif - pekerjaan detektif numerik - atau pekerjaan detektif berhitung - atau

pekerjaan detektif grafis." EDA merupakan suatu filosofi dalam analisis data di

mana peneliti memeriksa data tanpa memiliki asumsi atau hipotesis sebelumnya,

dengan tujuan untuk menemukan apa yang dapat diungkapkan oleh data mengenai

fenomena yang sedang diteliti. Tukey membandingkannya dengan analisis data

konfirmatori (CDA), yang lebih berkaitan dengan pengujian hipotesis statistik,

interval kepercayaan, estimasi, dan sejenisnya.24

Jenis analisis yang satu ini juga dapat digunakan untuk mengeksplorasi data

dengan menggunakan teknik aritmatika sederhana dan teknik grafis dalam

meringkas data pengamatan. Eksplorasi data merupakan bagian yang integral dari

persepsi kita. Apabila tujuan akhir dari penelitian bukan untuk menghasilkan

inferensi kausal, analisis data selanjutnya sudah tidak diperlukan lagi. Namun

apabila diperlukan, analisis data eksploratori sangat menunjang dalam menelaah

dan menemukan tentang sifat-sifat data yang nantinya dapat berguna dalam
23
Chatfield, Chris. Problem solving: a statistician's guide. CRC Press, 1995, h.72
24
Jersky, Brian. Exploratory Data Analysis With MATLAB. Wendy L. Martinez and Angel
R. Martinez. Journal of the American Statistical Association 101 (2006), h. 399-400.
17

menyeleksi model statistik yang tepat. Dengan demikian, pada analisis data

eksploratif, sifat dari data pengamatanlah yang akan menentukan model analisis

statistik yang sesuai (atau perbaikan dari analisis yang sudah direncanakan).

Langkah pertama dalam menganalisis data adalah mempelajari karakteristik

dari data tersebut. Terdapat beberapa alasan penting yang perlu kita

pertimbangkan secara cermat sebelum analisis data sebenarnya kita lakukan.

Alasan pertama pemeriksaan data adalah untuk memeriksa kesalahan-kesalahan

yang mungkin terjadi pada berbagai tahap, mulai dari pencatatan data di lapangan

sampai pada entry data pada komputer. Alasan berikutnya adalah untuk tujuan

eksplorasi data sehingga kita bisa menentukan model analisis yang tepat.

d. Kausal Komparatif

Penelitian kausal komparatif memiliki kesamaan dengan penelitian korelasi.

Kedua jenis penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian ex post facto, yaitu

penelitian di mana variabel-variabel telah terjadi sebelum peneliti mulai

mengamati variabel terikat dalam suatu penelitian. Namun, terdapat perbedaan

antara keduanya. Penelitian korelasi melibatkan pengumpulan data untuk

menentukan apakah ada hubungan dan sejauh mana hubungan antara dua variabel

atau lebih. Di sisi lain, penelitian kausal komparatif melibatkan pengambilan satu

atau lebih variabel akibat dan menguji data tersebut dengan melacak kembali ke

masa lampau untuk mencari penyebab, hubungan, dan maknanya. Pendekatan

dasar penelitian kausal komparatif melibatkan identifikasi pengaruh satu variabel

terhadap variabel lainnya, serta upaya untuk menemukan kemungkinan faktor-

faktor penyebab. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki


18

kemungkinan hubungan sebab-akibat berdasarkan pengamatan terhadap akibat

yang terjadi, serta mencari faktor penyebab melalui data yang spesifik.25

3. Tahapan dalam Analisis Statistik

Untuk melakukan analisis statistik sebenarnya bergantung pada jenis data

yang sedang Anda teliti. Namun, secara garis besar, berikut adalah tahapan utama

dalam melakukan analisis statistik:

a. Data collection

Langkah pertama dalam analisis statistik adalah data collection atau

pengumpulan data. Anda bisa mengambil data dari sumber primer maupun

sekunder. Dengan syarat, semuanya masih berkaitan dengan tujuan penelitian

Anda. Bisa juga dengan memilih data dari sampel yang mewakili populasi.

b. Data organization

Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah

data organization. Tahapan ini terkadang disebut dengan pembersihan data karena

melibatkan proses identifikasi dan penghapusan data (baik itu data ganda maupun

data yang tidak relevan). Data organization amat penting karena bisa

memengaruhi hasil analisis statistik Anda nantinya.

c. Data presentation

Tahapan ini sebenarnya merupakan perpanjangan dari data organization.

Sebab, data presentation atau penyajian data melibatkan pengaturan struktur data

untuk memudahkan Anda dalam menganalisis data. Pada tahap data presentation

ini, Anda dapat menggunakan alat statistik deskriptif untuk meringkas data.

25
Wicaksono, Andri. Penelitian Kausal Komparatif (Ex Post Facto). Jurnal Pendidikan,
(2015), h.1
19

d. Data analysis

Data analysis merupakan proses yang melibatkan data manipulation agar

Anda dapat mengidentifikasi pola, tren, dan hubungan antar variabel dengan

mudah. Tahapan ini dapat dilakukan dengan analisis statistik inferensial dan/atau

asosiasi. Biasanya, data scientist juga memanfaatkan aplikasi seperti spreadsheet

untuk automasi analisis data. Selain efisien dari segi waktu, hal ini juga dapat

meminimalisir risiko human error.

e. Data interpretation

Tahapan terakhir dalam analisis data statistik adalah data interpretation.

Tahap interpretasi data memberikan konklusi atas tujuan analisis. Setelah analisis,

Anda dapat menyajikan hasilnya sebagai laporan tertulis. Bisa juga dalam bentuk

visual (data visualization) seperti bagan atau diagram untuk memudahkan

pembacaan data.26

4. Metode Analisis Statistik

Dalam praktiknya, terdapat setidaknya empat metode analisis statistik

umum yang bisa diterapkan, yaitu:

a. Mean

Mean merupakan nilai rata-rata dari suatu kumpulan data. Untuk bisa

mengetahui mean, Anda perlu tahu jumlah nilai, kemudian membaginya dengan

jumlah item yang ada dalam data tersebut. Ini merupakan metode analisis statistik

yang paling sederhana. Menghitung mean akan membantu Anda menentukan titik

tengah dari suatu kumpulan data.


∑𝑥
𝑥̅ =
𝑁
26
Alhamda, Syukra. Buku Ajar Metlit dan Statistik. Deepublish, (2018), h.14
20

Where:

𝑥̅ = Nilai rata-rata

𝑥 = Nilai data

N = Banyaknya data

b. Standar deviasi

Standar deviasi atau SD merupakan metode analisis statistik umum yang

digunakan untuk menentukan dispersi titik data. Menghitung SD akan membantu

Anda mengetahui penyebaran data di sekitar mean. Jika SD terlihat tinggi, maka

data tersebar jauh dari rata-rata. Sementara SD yang rendah menunjukkan bahwa

persebaran data cenderung mendekati mean. Rumus menghitung standar deviasi

adalah sebagai berikut:

σ2 = Σ(x − μ)2/n

σ: standar deviasi

Σ: jumlah data

X: nilai dari set data

μ: mean atau rata-rata data

n: jumlah titik data dalam populasi

c. Regresi

Metode analisis statistik selanjutnya adalah regresi. Nah, regresi sendiri

merupakan suatu metode statistik yang digunakan untuk mencari hubungan antara

variabel dependen dan variabel independen. Regresi akan membantu Anda

melacak bagaimana perubahan dalam satu variabel dapat memengaruhi perubahan

pada variabel. Regresi akan menunjukkan apakah hubungan antara dua variabel
21

bersifat lemah, kuat, atau justru bervariasi dalam selang waktu tertentu. Rumusnya

adalah:

Y = a + b(x)

Y: variabel independen atau data yang digunakan untuk memprediksi

variabel dependen

x: variabel dependen, variabel yang ingin Anda ukur

a: perpotongan y atau nilai y ketika x sama dengan nol

b: kemiringan grafik regresi

4. Pengujian hipotesis

Terakhir ada pengujian hipotesis. Metode analisis statistika yang satu ini

digunakan untuk menguji kesimpulan dari analisis terhadap kumpulan data

tertentu. Caranya adalah dengan membandingkan kesimpulan dan asumsi tertentu.

Hasil pengujian dapat membatalkan kesimpulan, yang kemudian disebut hipotesis

0. Segala sesuatu yang melanggar hipotesis 0 disebut hipotesis 1.27

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Makalah ini membahas tentang konsep desain eksperimental dan analisis

statistic terkhusus pada penelitian kuantitatif di tingkat magister. Desain

27
Qomari, Rohmad. Teknik penelusuran analisis data kuantitatif dalam penelitian
kependidikan. INSANIA: Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan 14, no. 3 (2009), h. 527-539.
22

eksperimental adalah metode penelitian yang digunakan untuk mengevaluasi

pengaruh perlakuan terhadap variabel yang diteliti. Ada beberapa jenis desain

eksperimental, termasuk pre-eksperimental design, true experimental design,

factorial design, dan quasi experimental design. Setiap jenis desain memiliki

kelebihan dan kekurangan masing-masing, serta digunakan dalam situasi

penelitian yang berbeda.

Selanjutnya, analisis statistik merupakan langkah penting dalam penelitian

eksperimental untuk menggambarkan, menginterpretasikan, dan

menyederhanakan data. Analisis statistik mencakup berbagai teknik, seperti

statistik deskriptif, uji hipotesis, analisis regresi, dan analisis korelasi. Tujuan

utama dari analisis statistik adalah untuk mengungkap pola atau hubungan yang

tersembunyi dalam data, memperoleh pemahaman yang mendalam, dan membuat

keputusan berdasarkan bukti dan rasionalitas.

Dengan menggunakan desain eksperimental yang tepat dan melakukan

analisis statistik yang cermat, peneliti dapat memperoleh bukti ilmiah yang kuat

tentang hubungan sebab-akibat antara perlakuan dan variabel yang diamati.

Kombinasi antara desain eksperimental yang baik dan analisis statistik yang tepat

dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang fenomena yang

diteliti. Hal ini penting dalam mengembangkan pengetahuan dan memberikan

dasar yang kuat bagi pengambilan keputusan dalam berbagai bidang, mulai dari

sains, kedokteran, psikologi, hingga manajemen.

Penelitian kuantitatif di tingkat S1 dan S2 memiliki perbedaan dalam hal

fokus, kompleksitas, dan kontribusi terhadap pengetahuan. Penelitian kuantitatif


23

di tingkat S1 biasanya lebih berorientasi pada pemahaman dasar metode penelitian

dan penerapan konsep-konsep dalam bidang studi mereka. Penelitian ini memiliki

ruang lingkup yang lebih terbatas, menggunakan metode analisis yang lebih

umum, dan bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang lebih luas.

DAFTAR PUSTAKA

Afiyanti, Y., & Yati, V. (2008). Validitas dan reliabilitas dalam penelitian
kualitatif. Jurnal Keperawatan Indonesia, 12(2).

Akbar, R., Weriana, W., Siroj, R. A., & Afgani, M. W. (2023). Experimental
Research Dalam Metodologi Pendidikan. Jurnal Ilmiah Wahana
Pendidikan, 9(2).

Alhamda, S. (2018). Buku Ajar Metlit dan Statistik. Deepublish.


24

Andrianis, R., Anwar, M., & Zulwisli. (2018). Pengaruh Model Pembelajaran
Berbasis Projek Terhadap Hasil Belajar Pemrograman Web Dinamis
Kelas Xi Rekayasa Perangkat Lunak Di Smk Negeri 2 Padang Panjang.
Voteteknika (Vocational Teknik Elektronika Dan Informatika), 6(1).

Chatfield, C. (1995). Problem solving: a statistician's guide. CRC Press.

Danuri, P. P., Maisaroh, S., & Prosa, P. G. S. D. (2019). Metodologi Penelitian


Pendidikan.

Fauzi, R., & Kom, M. (2017). Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran


Langsung (Direct Instruction) Terhadap Kemampuan Memahami Ruang
Lingkup Ilmu Sejarah Di Kelas X Sma Negeri 1 Batang Angkola Oleh:
Yusnayani. Jurnal Pendidikan IPS.

Habaridota, M. L. B. B. (2022). Pengaruh Model Quantum Teaching Teknik


Tandur Terhadap Intensitas Keterlibatan Emosi Pembelajaran IPS Murid
Kelas 6 Sekolah Dasar. Edumaspul: Jurnal Pendidikan, 6(1).

Haryono, S., & Wardoyo, P. (2012). Structural equation modeling. PT Intermedia


Personalia Utama.

Hutasuhut, S. H. (2022). Peranan Statistika Dalam Penelitian Pendidikan


Matematika. MES: Journal of Mathematics Education and Science, 7(2).

Jaedun, A. (2011). Metodologi penelitian eksperimen. Fakultas Teknik UNY, 12.

Jersky, B. (2006). Exploratory Data Analysis With MATLAB. Journal of the


American Statistical Association.

Kristanto, V. H. (2018). Metodologi Penelitian Pedoman Penulisan Karya Tulis


Ilmiah:(KTI). Deepublish.

Lusiana, E. D., & Mahmudi, M. (2020). Teori dan Praktik Analisis Data
Univariat dengan PAST. Universitas Brawijaya Press.

Martias, L. D. (2021). Statistika deskriptif sebagai kumpulan informasi. Fihris:


Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi, 16(1).

Mulyadi, M. (2011). Penelitian kuantitatif dan kualitatif serta pemikiran dasar


menggabungkannya. Jurnal studi komunikasi dan media, 15(1).

Mulyadi, M. (2012). Riset desain dalam metodologi penelitian. Jurnal Studi


Komunikasi Dan Media, 16(1).
25

Nasution, L. M. (2017). Statistik deskriptif. Hikmah, 14(1).

Puriyanto, R. D., & Rosyady, P. A. (2021). Dasar-Dasar Pengukuran Besaran


Listrik. UAD PRESS.

Qomari, R. (2009). Teknik penelusuran analisis data kuantitatif dalam penelitian


kependidikan. INSANIA: Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan,
14(3).

Ramdhan, M. (2021). Metode penelitian. Cipta Media Nusantara.

Rudini, R. (2016). Peranan statistika dalam penelitian sosial kuantitatif. Jurnal


Saintekom, 6(2).

Sholikhah, A. (2016). Statistik deskriptif dalam penelitian kualitatif.


KOMUNIKA: Jurnal Dakwah Dan Komunikasi, 10(2).

Sutopo, E. Y., & Slamet, A. (2017). Statistik Inferensial. Penerbit Andi.

Wicaksono, A. (2015). Penelitian Kausal Komparatif (Ex Post Facto). Jurnal


Pendidikan, 1.

LAMPIRAN
Contoh Penelitian Kuantitatif Dalam Penelitian Magister yang menggunakan
Desain Eksperimental Dan Analisis Statistik
26
27

Anda mungkin juga menyukai