Anda di halaman 1dari 28

CARA PENYAJIAN HASIL ANALISA DATA, INTERPRETASI HASIL

ANALISA DATA, PENYUSUNAN DAN PUBLIKASI


LAPORAN PENELITIAN

OLEH:
KELOMPOK

1. I PUTU YOAN SUGIANTARA (P07120217026)


2. KADEK MEGA ASRINI (P07120217027)
3. I GEDE JUMENEK ARTA YASA (P07120217028)
4. PIA PERMATASARI (P07120217029)
5. PUTU PEBY DEWA YANTHI (P07120217030)

TINGKAT 4.A / SEMESTER 7


S. Tr KEPERAWATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena
atas Asung Kerta Wara Nugraha Beliaulah penulis bisa menyelesaikan makalah yang
berjudul “Cara Penyajian Hasil Analisa Data, Interpretasi Hasil Analisa Data,
Penyusunan Dan Publikasi Laporan Penelitian” ini tepat pada waktu. Penulis juga
ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang sudah membantu baik
bantuan fisik maupun batin.
Penulis sangat menyadari bahwa makalah yang penulis buat ini jauh dari
kesempurnaan baik dalam cara penulisannya, pemilihan katanya atau dalam
penyusunan materinya. Maka dari itu, penulis sangat memohon pada para pembaca
agar memberikan masukan positif yang membangun.

Denpasar, 21 Agustus 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1

A. LATAR BELAKANG........................................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................1

C. TUJUAN PENULISAN.....................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3

A. PENGERTIAN ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA.............................3

B. TAHAPAN PENGOLAHAN DATA.................................................................5

C. PENYAJIAN PENGOLAHAN ANALISIS DATA.........................................10

D. ANALISIS DAN PENYAJIAN DATA...........................................................14

E. PRINSIP PRINSIP DALAM ANALISIS DATA............................................15

F. PENYUSUNAN DAN PUBLIKASI PENELITIAN.......................................17

BAB III PENUTUP.....................................................................................................23

A. KESIMPULAN................................................................................................23

B. SARAN.............................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................25

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Penelitian adalah proses penyelidikan secara sistematis tentang suatu hal
yang ditujukan pada penyediaan  informasi demi untuk menyelesaikan masalah-
masalah yang ada disekitar kita. Sedangkan menurut Tuckman Penelitian adalah
usaha yang sistematis untuk menemukan jawaban ilmiah terhadap sesuatu
masalah. Sistematik yang dimaksud disini ialah, karena harus mengikuti prosedur
dan langkah-langkah yang ada sebagai suatu kebulatan dari prosedur.
Sebagai sebuah karya ilmiah atau hasilnya skripsi nantinya, penelitian harus
berlandaskan pada teori yang kuat serta berasal dari sumber sumber yang dapat di
pertanggung jawabkan. Oleh karena itu sangat perlu sekali bagi kita untuk
memahami proses pembuatan Laporan penelitian tersebut agar mampu mmbuat
penelitian lebih baik. Dalah proses interpretasi dan juga system publikasinya pun
harus tepat sehingga mampu untuk dipahami dan diterima di masyarakat
Dalam makalah ini akan dibahas tentang cara penyajian hasil analisa data,
interpretasi hasil analisa data, penyusunan dan publikasi laporan penelitian. Yang
dimana hal hal tersebut merupakan bagian kecil dari proses pemahaman dan
persiapan kita dalam penyusunan Laporan penelitian nantinya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan analisis dan interpretasi data ?
2. Bagaimana tahapan pengolahan data ?
3. Bagaimana penyajian pengolahan analisis data?
4. Bagaimana proses menganalisis dan penyajian data ?
5. Apa saja prinsip prinsip dalam analisis data?
6. Bagaimana penyusunan dan publikasi ilmiah laporan penelitian?

1
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan analisis dan interpretasi data
2. Untuk mengetahui tahapan pengolahan data
3. Untuk mengetahui penyajian pengolahan analisis data
4. Untuk mengetahui proses menganalisis dan penyajian data
5. Untuk mengetahui prinsip prinsip dalam analisis data
6. Untuk mengetahui penyusunan dan publikasi ilmiah laporan penelitian.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA


Analisis data adalah kegiatan untuk menyerderhanakan data yang banyak agar
mudah dipahami. Hasil dari analisis data biasanya berupa data dalam tabel
frekuensi dan tabel silang, baik yang disertai dengan perhitungan statistik maupun
tidak. Dengan perhitungan statistik, akan tampak apakah korelasi antara dua
variabel yang diteliti memang terjadi secara sistematis, atau hanya terjadi karna
adanya faktor kebetulan saja.
Sedangkan yang disebut interpretasi data adalah kegiatan untuk memberi arti
atau makna data, dalam melakukan interpretasi data ini, bisa dilakukan dengan
dua cara. Pertama, peneliti hanya melakukan interpretasi secara terbatas,
misalnya, hanya melakukan interpretasi data dari variabel-variabel yang diteliti
saja. Dan kedua, peneliti melakukan interpretasi data secara meluas, dalam arti ia
melakukan perbandingan dengan hasil-hasil penelitian lain. Pilihan terhadap salah
satu dari dimensi interpretasi tersebut sangat tergantung pada peneliti sendiri,
misalnya, apakah peneliti menginginkan hasil penelitian memiliki implikasi-
implikasi yang lebih luas atau tidak.
Jika data yang diiterpretasikan tersebut telah ada dalam tabel, maka kegiatan
interpretasi bisa dilakukan dengan cara: pertama, peneliti mengamati data yang
tercantum dalam kolom marginal. Dengan mengamati kolom ini, peneliti akan
bisa membanding-bandingkan berbagai kategori data dalam tabel. Kedua, peneliti
melihat ada tidaknya hubungan antar berbagai kategori data dalam tabel. Dan
ketiga, peneliti mengamati berbagai pola penyimpangan data dalam tabel. Dalam
praktik melakukan interpretasi data, terutama data dalam tabel frequensi dan tabel
silang, kecermatan peneliti dalam memahami data sangat diperlukan. Karena
kalau hanya dengan mata telanjang, besar kemungkinan terdapat keanehan, pola-
pola penyimpangan, dan arah perubahan data tidak bisa tampak begitu saja.

3
Pola interprestasi mengambarkan situasi dengan variabel kontrol menyela di
antara variabel independen dan dependen asli. Misalnya, anda memeriksa
hubungan antara pendidikan agama dan sikap terhadap aborsi . Ideologi politik
jadi variabel kontrol anda beralasan bahwa pendidikan agama memepengaruhi
ideologi politik dan sikap terhadap aborsi saat ini. Anda berteori bahwa ideologi
politik secara logis muncul sebelum sikap mengenai persoalan tertentu, seperti
aborsi. Dengan demikian, pendidikan agama menyebabkan ideologi politik, yang
pada gilirannya berdampak pada sikap aborsi. Variabel kontrol merupakan
variabel sela (intervensi), yang membantu anda menginterpretasikan arti dari
hubungan lengkap.
Analisis data dapat dibedakan menjadi dua macam yakni kualitatif dan
kuantitatif. Perbedaan ini tergantung pada sifat data yang dikumpulkan oleh
peneliti. Apabila data yang dikumpulkan itu hanya sedikit bersifat berwujud
kasus-kasus, maka hal tersebut pastilah analisa kualitatif. Lain halnya apabila data
yang di kumpulkan itu berjumlah besar dan mudah diklasifasikan kategori-
kategori maka dalam hal demikian disebut analisa kuantitatif. Dibandingkan
dengan analisa kualitatif, analisa kuantitatif memang jauh lebih mampu
memperlihatkan hasil-hasil yang cermat. Namun kelebihan dalam hal kecermatan
(accuracy) tidaklah berarti bahwa pada analisa kuantitatif selalu ada kelebihan
dalam derajat kebenarannya (Validity), kecermatan tidaklah menjamin bahwa
setiap hasil yang di peroleh selalu benar. Data yang palsu atau (Hoaks) bisa saja
di hitung dengan analisa cermat. Namun karna input datanya telah mengandung
cacat, maka hasil yang akan diperoleh, tetap bersifat cacat.
Ada tiga tipe analisis kuantitatif, yaitu analisis utama/primer sering dikenal
dengan analisis data primer (primary analysis); analisis sekunder (secondary
analysis) dan meta-analysis. Analisis primer (primary anaysis) merupakan suatu
analisis asli yang dilakukan oleh peneliti yang menghasilkan temuan tentang topik
spesifik. Dengan demikian analisis data primer adalah suatu analisis yang
memperimbangkan informasi data yang diperoleh dari tangan pertama dalam
suatu penelitian. Analisis sekunder adalah suatu analisis tetang temuan-temuan

4
yang ada dari penelitian yang lain. Dengan demikian analisis ini memfokuskan
pada data yang dikumpulkan dan dianalisis dengan melakukan analisis yang
kedua atau yang ketiga kalinya. Sedangkan meta-analysis adalah suatu analisis
tentang data atau informasi yang telah dikumpulkan atau disusun dan dianalisis
dari beberapa studi, analisis ini merupakan suatu bentuk standarisasi temuan
beberapa penelitian individual dan menyiapkan untuk analisis kolektif. Analisis
kuantitatif ternyata tidak dapat sepenuhnya mengungkap kehidupan sosial secara
utuh dan juga sering menghasilkan data yag bersifat makro dan kurang terperinci.
Kadangkala, setelah selesai melakukan penelitian ternyata hasil penelitian
menunjukka hal-hal yang saling bertentangan. Banyak hal dari yang diteliti belum
dapat dijelaskan bahkan memperoleh hasil yang membingungkan karena tidak
ditemui adanya suatu kecenderungan tertentu. Maka dalam situasi seperti ini
analisa kualitatif dapat dikatakan lebih memadai untuk diterapkan.

B. TAHAPAN PENGOLAHAN DATA


Data setiap individu atau unit pengamatan yang dikumpulkan dengan berbagai
cara di atas disebut data mentah (raw data). Data mentah ini belum dapat
digunakan unuk tujuan/kebutuhan analisis, jika data mentah tersebut belum diolah
dan disajikan. Pada dasarnya pengolahan data bertujuan untuk membuat data
mentah menjadi data yang lebih dekat ke pengguna data (processed
data).Pengolahan dapat dilakukan secara manual atau menggunakan komputer.
Pengolahan secara manual adalah pengolahan dengan menggunakan alat-alat
sederhana seperti simpoa (alat hitung Cina) dan kalkulator. Biasanya mengolah
secara manual dilakukan bila unit pengamatan tidak terlalu banyak. Sebaliknya,
pengolahan secara komputer biasanya dilakukan karena volume data sangat besar.
Pengolahan data dengan komputer memerlukan program komputer yang dibuat
secara khusus seperti Statistical Package for Social Sciences (SPSS).
Pada umumnya pengolahan data yang paling sederhana diarahkan untuk
pembuatan tabel yang diperlukan dalam analisis data statistik. Selain itu,
pengolahan data bisa juga dilakukan untuk perhitungan dan penyajian angka

5
ringkasan. Rencana tabel yang diperlukan sebaiknya telah dipersiapkan sebelum
data dikumpulkan, sehingga jelas data yang perlu dikumpulkan. Misal, suatu
penelitian, mengenai penduduk dan tenaga kerja, antara lain:
1. Banyaknya Penduduk Menurut Kelompok Umur
2. Banyaknya Penduduk Menurut Kelompok Pendidikan
3. Banyaknya Penduduk yang Bekerja Menurut Sektor Ekonomi
4. Banyaknya Penduduk yang Bekerja Menurut Tingkat Pendapatan
Dengan informasi ini, jelas bahwa data yang perlu dikumpulka mencakup
antara lain umur penduduk, pendidika yang ditamatkan penduduk, informasi
tentang kegiatan (bekerja atau tidak), lapangan pekerjaan (sektor ekonomi), dan
besarnya pendapatan penduduk yang bekerja tersebut. Pada dasarnya kegiatan
yang dilakukuan dalam pengolahan data adalah sebagai berikut.
1. Editing di Kantor (office editting)
Kegiatan ini adalah suatu pemeriksaan terhadap mutu dan kelengkapan data
yang telah dikumpulkan dan dilakukan di kantor. Tahapan editing bergua
untuk memeriksa apakah data yang masuk sudah lengkap dan benar. Bila
tidak lengkap, misalnya terdapat pertanyaan yang tidak ada jawabannya.
Maka kuesioner perlu diberikan kembali ke pengumpul data untuk dilengkapi.
Misal lain, bila seorang responden ternyata berusia 12 tahun maka tingkat
pendidikan tertiggi yang tertinggi itamatka teunya mustahil setingkat akademi
atau pergurua tinggi. Bila ini terjadi, artinya telah terjadi kesalahan dalam
mutu data, sehingga perlu dicek kembali data mana yang benar, apakah usia
atau apakah pendidikan. Dengan demikian, bila telah diketahui mana da yang
salah, maka data yang salah tersebut mesti diperbaiki.
2. Pemberian kode (coding)
Kegiatan ini dilakukan untuk memudahkan pengolahan terutama bila
pengolahan data dilakukan dengan komputer. Pemberian kode terutama
diperlukan dalam hal pertanyaan di dalam kuisioner, yang merupakan
pertanyaan terbuka. Untuk memudahkan pengolahan data dari pertanyaan-

6
pertanyaan terbuka tersebut, biasanya dilakuka pengelompokan jawaban dan
diberi kode terhadap setia kelompok jawaban.
3. Pembuatan lembar kerja (worksheet)
Kegiatan ini adalah kegiatan pemindahan data ke dalam lembar penolong
untuk memperoleh tabel yang diinginkan . Dalam tahap ini karekteristik yang
diinginkan diolah sesuai dengan rencana tabel yag ada. Hal ini perlu
dilakukan terutama dalam pengolahan manual.
4. Pembuat tabel/gambar/grafik
Setelah ketiga pekerjaaan di atas selesai bari disusun tabel atau di buat gambar
atau grafik yang diinginkan.
Secara ringkas, jenis pekerjaan dalam pengolahan data (misal dari suatu survei)
dapat digambarkan dalam bagan berikut.

Data mentah yang


Editing Worksheet
ada di dokemen
dan Tabel
atau kuesioner
kukuesio
Coding Penolong

Untuk lebih jelasnya bagaimana kegiatan di atas dilakukan, perhatikan contoh berikut
ini.
Contoh bagan 1.
Dalam suatu penelitian atas sebelas orang pegawai negeri, diamati beberapa
karakteristikmereka sebagai berikut:
Jenis Kelamin Pendidikan
Umur Masa Kerja
Status Perkawinan Golongan
Jumlah anak Pengeluaran

7
Setelah kuisioaner terkumpul kemudian dilakukan pengolahan terhadap data
tersebut dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Editing
Dalam tahap ini diperiksa kebenaran isian kuesioner, misalkan dengan
memeriksa konsistensi antar perttanyaan. Jika umur 20 tahun, misalnya, maka
tidak mungkin data jumlah anak lebih dari 10, atau pendidikan diatas sarjana,
atau masa kerja di atas 10 tahun. Dari setiap pertanyaan diperiksa konsistensi
antara jawaban terhadap berbagai pertanyaan.
2. Coding
Dalam tahapan ini dilakukan pemberian kode sesuai klasifikasi yang
ditentukan, misalkan:
- Jenis Kelamin: Laki laki dengan kode 1
Perempuan dengan kode 2
- Status Perkawinan: Belum kawin diberi kode 1
Kawin diberi kode 2
Janda/duda diberi kode 3
- Pendidikan: SD diberi kode 1
SLTP diberi kode 2
SLTA diberi kode 3
Akademi atau lebih diberi kode 4
Universitas diberi kode 5
3. Pembuatan Worksheet (Lembar Kerja)
Setelah dilakukan editing dan coding kemudian dibuat worksheet dasar
dengan memerinci setiap jawaban dari setiap pertanyaan yang ada dalam
kuisioner untuk setiap unit pengamatan. Bila prosedur ini dilakukan maka
diperoleh hasil sebagai berikut dengan data (hypothetical data).

8
No Jenis Umur Status Jumla Pendidik Mas Golong Pengeluara
Kelami Perkawin h an a an n
n an Anak Kerj
a
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 1 35 2 7 3 11 II/b 141.000
2 1 39 2 11 2 18 II/b 145.000
3 2 41 2 8 1 16 I/d 125.000
4 2 28 3 2 3 1 II/a 125.000
5 1 30 1 1 4 8 II/d 135.000
6 1 35 2 5 3 14 II/d 125.000
7 1 44 4 3 2 15 II/a 138.000
8 1 21 1 1 3 2 II/a 127.000
9 1 44 2 7 3 12 II/c 140.000
10 1 34 2 8 3 7 II/b 142.000
11 2 27 1 3 5 2 III/a 145.000

4. Penyusunan Tabel
Berdasarkan worksheet yang dibuat di atas, maka dapat disusun berbagai
tabel yang diinginkan, seperti tabel jumlah pegawai menurut jenis kelamin
dan umur (lihat contoh di bawah ini).
Banyaknya Pegawai Menurut Jenis Kelamin :
Jenis Kelamin Banyaknya Pegawai
(1) (2)
Laki-laki 8
Perempuan 3
Jumlah 11
Banyaknya PegawaiMenurut Jenis Kelamin dan Umur:
Jenis Kelamin Umur Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5)
Laki-laki 2 4 2 8
Perempuan 2 0 1 3
Jumlah 4 4 3 11

C. PENYAJIAN PENGOLAHAN ANALISIS DATA


Penyajian data hasil penelitian dengan menggunakan tabel merupakan
penyajian yang relatif banyak digunakan, karena lebih efisien, simpel dan cukup

9
komunikatif. Terdapat dua macam tabel yaitu tabel biasa dan tabel distributif
frequensi. Setiap tabel berisi tiga judul yaitu: judul setiap kolom dan nilai data
setiap kelompok, dan sumber data atau dari mana data diperoleh. Contoh
penyajian data tabel biasa, baik nominal, ordinal dan interval sebagai berikut:
1. Contoh Penyajian Data Nominal
Telah dilakukan peelitian untuk mengetahui jumlah penduduk berdasarkan
agama pada sebuah kelurahan X. Berdasarkan data kelurahan diperoleh
keadaan sebagai berikut:
a. Jumlah warga yang beragama Islam = 3000 orang
b. Jumlah warga yang beragama Keristen = 500 orang
c. Jumlah warga yang beragama Protestan = 300 orang
d. Jumlah warga yang beragama Hindu = 50 orang
e. Jumlah warga yang beragama Budha = 25 orang.
Berdasarkan data mentah tersebut dapat disusun ke dalam tabel seperti di
bawah ini:
TABEL 1
KOMPOSISI WARGA KELURAHAN X BERDASARKAN AGAMA
No Agama Jumlah Orang
1 Islam 3000
2 Kristen 500
3 Protestan 300
4 Hindu 50
5 Budha 25
Jumlah 3875

2. Contoh Penyajian Data Ordidal


Telah dilakukan penelian untuk mengetahui jumlah penduduk berdasarkan
Tingkat Pendidikan pada sebuah Kelurahan X. Berdasarkan data kelurahan
diperoleh keadaan sebagai berikut:
TABEL 2

10
KOMPOSISI WARGA KELURAHAN X BERDASARKAN
TINGKAT PENDIDIKAN
No Agama Jumlah Orang
1 Tamat SD 3000
2 Tamat SLTP 500
3 Tamat SLTA 300
4 Strata 1 50
5 Strata 2 25
Jumlah 3875

3. Contoh Penyajian Data Interval


Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui jumlah penduduk
berdasarkan tingkat penghasilan perbulan pada sebuah Kelurahan X.
Berdasarkan data kelurahan diperoleh keadaan sebagai berikut:
TABEL 2
KOMPOSISI WARGA KELURAHAN X BERDASARKAN TINGKAT
PENGHASILAN PERBULAN
No Tingkat Penghasilan Jumlah Orang
1 >Rp. 500.000 3000
2 Rp. 5000.000 – Rp. 900.000 500
3 Rp. 1.000.000 – Rp. 1.400.000 300
4 Rp. 1.500.000 - Rp. 1. 50
900.000
5 < Rp. 2.000.000 25
Jumlah 3875

4. Tabel Distribusi Frekuensi


Tabel distribusi frequensi disusun bila jumlah data yang akan disajukan
cukup banyak, sehingga kalau disajikan dalam bentuk tabel biasa menjadi
tidak efisiendan tidak komunikatif. Manfaat penyajian data tabel ini dapat
sebagai persiapan untuk menguji normalitas data. Dalam tabel distribusi
frequennsi unsur-unsur yang harus ada, adalah sebagai berikut:
a. Tabel distribusi mempunyai sejumlah kelas yang bersifat interval;

11
b. Setiap interval kelas mempunyai nilai jarak antara batas bawah dengan
batas atas yang sama
c. Setiap interval kelas mempunyai frequensi (jumlah)
Cara Membuat Tabel Distribusi Frequensi:
a. Menentukan jumlah kelas interval, dengan cara pengalaman yang berkisar
antara 6 s/d 15 kelas, dan ada juga yang ditentukan dengan rumus Sturges,
seperti rumus:
K = 1+3,3 log.n
K = Jumlah Kelas
N = Jumlah data yang diobservasi
log = Logaritma
b. Menghitung rentangan data, yaitu dengan mengurangi data
terbesardenngan data terkecil.
c. Menghitung panjang kelas dengan membagi rentang kelas dengan jumlah
kelas.
d. Menyusun interval kelas dari data terkecil sampai terbesar.
Contoh:
Diketahui nilai statistik sosial dari 80 orang mahasiswa yang diambil
secara acak pada fakultas Ushuluddin Filsafat dan Psikologi UIN jakarta
sebagai berikut:

53 54 60 61 61 61 62 62 62 62 62 63 63 65 65

65 65 67 68 68 68 71 71 71 71 72 72 73 73 73

73 74 74 75 75 75 75 75 75 75 76 76 76 76 77

77 78 78 78 78 78 79 79 80 81 82 82 84 85 85

85 86 87 88 88 88 89 90 93 93 94 95 95 96 97

Setelah dikerjakan menurut langkah-langkah di atas maka akan didapatkan


tabel distribusi frequensi sebagai berikut:

12
TABEL 3
DISTRIBUSI FREKUENSI NILAI STATISTIK SOSIAL MAHASISWA
FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT
N: 80
No Nilai Statistik Sosial Frekuensi
1 53 – 57 2
2 58 – 62 10
3 63 – 67 8
4 68 – 72 9
5 73 – 77 20
6 78 – 82 12
7 83 – 87 7
8 88 – 92 5
9 93 – 97 7

Rata - Rata 76

D. ANALISIS DAN PENYAJIAN DATA


Analisis data dalam penelitian merupakan suatu kegiatan yang sangat penting
dan memerlukan ketelitian dan kekeritisan dari peneliti. Analisis data yang
disesuaikan dengan tujuan penelitian. Penelitian yang bertujuan untuk
memberikan gambaran cukup menyajikan tabel tunggal dengan jumlah
persentase unuk setiap kategori. Pembuatan klasifikasi itu sendiri sudah
merupakan analisis pada tingkat pertama. Untuk analisis lain, seringkali
diperlukan tabel silang atau tabel ganda. Untuk data kuantitatif misalnya umur
dan penghasilan, selain menyajikan data dalam tabel dalam kelas interval, perlu
juga disajukan statistiknya, seperti mean dan simpang bakunya. Ini untuk
menunjukkan angka berapa yang merupakanwakil bagi klompoknya secara
kesuluruhan, dan bagaimana variasinya. Akan tetapi, apabila tingkatnya

13
pengukurannya hanya sampai tingkat ordinal, maka mean tidak mempunyai arti
jarak antara titik di dalam skala tidak sama. Dalam hal demikian, maka digunakan
median. Untuk menunjukkan variasinya, dapat digunakan deviasi antar kuartil.
Apabila kualifikasinya tidak menujukkan tingkatan, yag berarti skalanya hanya
skala nominal, maka yang digunakan adalah modus yaitu ilai yang mempunyai
frequensi terbesar.
Jika penelitian dimaksudkan untuk mencari atau menguji hipotesis tentaanag
korelasai, maka tabel silang untuk variabaelyang dihubungkan perlu disajikan,
mungkin dengan data yang sudah dikelompokkan. Selanjutnya, dihitung kofisien
korelasinya. Apabila tingkat pengukuran datanya aadalah skala interval atau skala
rasio, maka dapat digunakan koefisien korelasi person. Jika datanya berjenjang,
dapat digunakan koefisien korelasi tata jenjang Spearman. Masih ada beberapa
koefisien yang menunjukkan hubungan antara dua variabel. Untuk itu, kita perlu
membaca buku-buku statistik. Untuk melakukan pengujian perbedaan dua mean,
digunakan pengujian dengan nilai Z atau T. Apabila yang dibandingkan tidak
hanya dua mean tetapi lebih karena menggunakan lebih dari dua kelompok, maka
diguakan analisis varians.
Analisa regresi juga dapat digunakan untuk data yang sesuai. Apabila tingkat
pengukuran datanya hanya sampai pada skala nominal atau skala ordinal, maka
uji statistik yag digunakan adalah statistik non parametrik Terdapat beberapa
teknik yang setara dengan pengujian statistik parametrik perbedaan dua mean
misalnya, dalam statistik non parametrik digunakan uji U Mann-Whithney atau uji
Wilcoxon, bergantung kepada bagaimana cara pengambilan sampelnya. Demikian
juga yang setara dengan anova digunakan uji analisis varians Kruskans-Wallis
atau Friedman. Untuk analisis statistik ini, dianjurkan untuk membaca buku-buku
statistik, baik statistik parametrik maupun statistik non parametrik, bergantug
kepada kebutuhan, atau meminta nasihat ahli statistik. Analisis data dengan
menggunakan komputer akan sangat dipermudah karena semua perhitunga
statistik yang diperlukan sudah dikerjakan oleh komputer. Yang disajikan oleh
komputer adalah hasilnya. Dengan demikian, yang terpenting adalah memahami

14
arti dari hasil-hasil perhitungan statistik yang diberikan oleh komputer bukan cara
menghitungnya.

E. PRINSIP PRINSIP DALAM ANALISIS DATA


Menurut sumbernya, data terdiri data internal dan eksternal. Data internal
adalah suatu data yang dikumpulkan oleh suatu badan atau lembaga, guna
kepentingan mereka sendiri dan hasilnya digunakan untuk kepentingan badan atau
lembaga itu pula. Sedangkan data exsternal, yaitu data yang diperoleh dari luar
badan yang memerlukannya, misalnya data penduduk miskin di Jawa Timur, data
mahasiswa Pasca Sarjana, data pengungsi akibat bencana alam, dan sebagainnya.
Gambaran mengenai data eksternal sekunder, lebih lanjut dapat dilihat pada bagan
1.1 berikut
BADAN BADAN Data Eksternal Sekunder
BADAN YANG
PENGUMPUL PENERBITAN MEMERLUKAN
DATA DATA

Gambar 1.1 Data Eksternal Sekunder

Data eksternal dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu data data primer dan
data sekunder. Data eksternal primer adalah data eksternal yang dikumpulkan dan
diterbitkan oleh suatu badan atau lembaga, sedangkan yang memerlukannnya
addalah badan-badan lain dari badan itu sendiri. Biasanya, mereka tinggal
memperoleh dari lembaga lain yang telah mengumpulkannnya. Sedangkan data
eksternal sekunder, adalah data yang dilaporkan oleh suatu badan, tetapi badan
tersebut tidak mengumpulkannya sendiri, melainkan data tersebut diperoleh oleh
pihak lain. Yang menggunakan data sekunder adalah badan-badan lainyang tidak
menerbitkan dan bukan badan atau instansi yang mengumpulkan data tersebut.
Dilihat berdasarkan badan yang memerlukan maka data itu disebut sebagai data
eeksternal sekunder.
Berdasarkan macamnya, suatu data di kenal dengan sebutan data kuantitatif
dan kualitatif. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan data kuantitatif adalah suatu

15
data yang dinyatakan dengan menggunakan satuan angka. Sedangkan data
kualitatif adalah data yang tidak dinyatakan dalam satuan angka, melainkan
dinyatakan dalam bentuk kategori sesuai dengan sifat-sifat dari data tersebut.
Menurut waktunya data dapat dikelompokkan menjadi (1) data silang atau
cross section data, yaitu data yang dikumpulkan pada waktu tertentu. Misalnya,
jumlah penduduk Jawa Timur berdasarkan umur dan jenis kelamin, data
pencurian di kota Malang tahun 2000 dan sebagainya. Dan, (2) data berkala (time
series), yaitu data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu, misalnya dalam tahun,
bulan, dan harian. Contohnya, data penduduk yang wafat sejak 10 tahun terakhir
di Kota Malang, data peningkatan produksi 5 tahun terakhir, dan sebagainya.
Menurut cara perolehan data dikenal (1) data primer, yaitu data yang
diperoleh langsung dari responden. Misalnya data jumlah mahasiswa di salah satu
PT, data jumlah anak jalanan di salah satu kota di Jawa Timur, data jumlah
penduduk yang cerai, dan lain sebagainya. Dan (2) data sekunder, yaitu data yang
diambil dari sumber data primer yang diolah utk tujuan-tujuan lain. Contohnya
data penduduk menurut umur dan jeni kelamin yang dikeluarkan oleh BPS, data
potensi desa yang dikeluarkan oleh kantor desa, dan sebagainya.
Dari pengelompokan data di atas, dapat digunaka sebagai sumber untuk
kegiatan analisis da penelitian. Suatu data dikatakan baik, apabila memenuhi
kriteria-kriteria. Antara lain, harus benar dan objektif, harus dapat mewakili dan
wajar. Selain itu harusa dapat dipercaya, artinya kesalahan baku dari data tersebut
relatif kecil. Dan, penggunaan data tersebut harus tepat waktu dan relevan, artinya
data yang dikumpulkan biasanya sangat bekaitan dengan permasalahan-
permasalahan penelitian.
Seringkali, data diambil berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu.
Misalnya pertimbangan waktu, biyaya, dan tenaga. Sepajang pengambilannya
berdasarkan metode ataupun kaidah yang berlaku, maka data tersebut dapat
dikatakan valid. Namun, apabila menyimpang dengan kaidah yang ada, maka data
tersebut dianggap sampah. Dengan pendekatan system, apabila data sebagai input
sudah berupa sampah, maka out-putya juga berupa sampah yang tidak bermakna.

16
F. PENYUSUNAN DAN PUBLIKASI PENELITIAN
1. Pengertian Publikasi Ilmiah
Publikasi ilmiah merupakan salah satu kunci bagi peneliti untuk
menyebarluaskan sebuah temuan baru dari hasil penelitian. Publikasi ilmiah
adalah sistem publikasi yang dilakukan berdasarkan per review dalam rangka
untuk mencapai tingkat objektivitas setinggi mungkin. Jika sebuah penelitian
hanya di jilid tebal dan disimpan dalam perpustakaan universitas atau sebuah
pusat studi maka hanya dapat diakses oleh kalangan yang sangat terbatas.
Sebagian besar karya akademis diterbitkan dalam jurnal ilmiah atau dalam
bentuk buku. Sementara, ada jutaan orang di dunia yang sedang mencari
referensi untuk mendukung riset mereka. Untuk membantu memecahkan
masalah dan menciptakan solusi baru yang sedang dihadapi. Pada
hakekatnya, publikasi penelitian merupakan penyerahan karya peneliti ke
masyarakat melalui penerbit, maka publikasi ilmiah merupakan amal
akademik bagi peneliti.

2. Macam-macam Publikasi Ilmiah


Suatu research bertujuan untuk mengungkap suatu ilmu pengetahuan.
Dengan adanya publikasi, maka hasil penelitian akan dibaca oleh para peneliti
lain. Oleh karena itu, diperlukan wadah yang dapat menampung hasil
penelitian agar dapat dipelajari dan dibaca oleh peneliti lain. Wadah yang
dimaksud adalah dengan terpublikasinya hasil penelitian. Berikut adalah
macam- macam publikasi ilmiah, yakni:
a. Publikasi Melalui Tulisan Ilmiah
Tulisan ilmiah, mencakup tugas akhir, buku atau chapter buku ilmiah,
manuskrip jurnal atau artikel, review, dan news letter (Larasati, 2015).
 Tugas akhir adalah hasil riset pribadi dan bukan hasil riset orang lain.
Tugas akhir berupa disertasi, tesis, dan skripsi (Laila, 2016). Biasanya

17
laporan tugas akhir hanya disusun tetapi tidka dipublikasikan. Laporan
hasil penelitian ini hanya dikonsumsi di lingkungan institusi terkait
sebagai bahan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan bahan
perumusan kebijakan dan pengembangan pemerintah dalam negeri
(Dwiastuti, 2017).
 Buku atau chapter ilmiah merupakan tulisan yang ditulis dan disusun
oleh penulis yang didasarkan pada kajian materi pelajaran atau
perkuliahan yang sesuai dengan kurikulum (Laila, 2016). Buku
memuat informasi yang spesifik dan hanya membahas satu bidang
kompetensi saja dan dapat digunakan sebagai referensi bagi pembaca
(Dwiastuti, 2017). Secara garis besar, buku diklasifikasikan menjadi
buku referensi (reference book), monograf (monograph), buku
ajar/buku teks (textbook), modul, dan bunga rampai (book chapter)
(Lukman, 2016).
 Manuskrip jurnal atau artikel merupakan hasil riset pribadi dan harus
originalitas dan dapat berupa hasil riset eksploratif maupun berupa
hasil riset penemuan/pembuktian (Larasati, 2015).
 Review adalah proses meletakkan, mendapatkan, membaca dan
mengevaluasi literatur penelitian yang terkait dengan ketertarikan
peneliti (Manzilati, 2017).
 News letter. Menurut Smith, newsletter adalah publikasi yang dicetak
secara periodik dan didistribusikan oleh organisasi kepada publik yang
mencari informasi tertentu (Sopian, 2016).
b. Publikasi Melalui Forum Ilmiah
Forum ilmiah dapat berupa symposium, conference, dan scientific
meeting. Publikasi forum ilmiah dilakukan dengan cara mempresentasikan
hasil penelitian secara oral (lisan) atau melalui poster kepada peserta
forum yang pada umumnya adalah akademisi, praktisi, dan ada kalanya
industri dengan bidang keilmuan yang sama (Setiyo, Teknik Menyusun
Manuskrip dan Publikasi Ilmiah Internasional, 2017).

18
3. Manfaat Publikasi Ilmiah
Dengan adanya publikasi, hasil penelitian akan dikenang sepanjang masa.
Para peneliti tidak dibolehkan untuk menyimpan atau menyembunyikan hasil
penelitian yang telah dilakukan karena hasil penelitian harus dipertanggung
jawabkan kepada masyarakat, terutama kepada masyarakat yang terkait
ilmiah. Publikasi dilakukan semata-mata bukan untuk memenuhi keinginan
peneliti agar menjadi terkenal dan motivasi finansial.
Publikasi dapat terbuka dan tertutup. Publikasi terbuka dilakukan karena
tidak ada tidak ada sesuatu yang menjadi rahasia atau karena bukan konsumsi
masyarakat luas. Selain itu, publikasi terbuka merupakan wujud tanggung
jawab para peneliti untuk melaporkan kepada masyarakat tentang apa dan
dampak yang mungkin terjadi dari penelitian yang dilakukan. Sedangkan
publikasi tertutup hanya dibuat untuk keperluan internal dan bukan untuk
konsumsi masyarakat luas. (Timotius, 2017).
4. Etika Publikasi Ilmiah
Tujuan utama pelaksanaan penelitian adalah pencarian kebenaran ilmiah.
Selain itu, tujuan para peneliti membaktikandiri pada pencarian kebenaran
ilmiah adalah untuk memajukan iptek, menemukan teknologi, dan
menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi peningkatan peradaban dan
kesejahteraan manusia. Dengan demikian, para peneliti sebagai ilmuwan
dituntut untuk mengembangkan ilmu penegetahuan dan teknologi yang
bermanfaat bagi masyarakat.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, para peneliti dituntut untuk
menjunjung tinggi dan menjaga perbuatan serta tindakan yag bertanggung
jawab dalam penelitian. Peneliti sejati memiliki cirri-ciri sebagai berikut :
(Lukman, 2016)
a. Kemampuan bernalar (reasoning power)
b. Originalitas (originality)
c. Memori (memory)
d. Tanggap dan sigap (alertness)

19
e. Kecermatan (accuracy)
f. Persisten (persistent)
g. Kemampuan bekerja sama (cooperation)
h. Sikap moral (moral attitude)
i. Kesehatan (health)
j. Daya kreasi tinggi dan pantang menyerah
5. Mencegah Plagiarisme
Plagiarisme dalam penelitian dapat saja terjadi karena ketidaksengajaan
ataupun disengaja. Plagiarisme sendiri merupakan salah satu tindak kejahatan
akademik karena didalamnya terdapat unsur pencurian berupa pencurian ide-
ide dan gagasan tanpa mencantumkan sumber aslinya.
Plagiarisme bukanlah suatu perbuatan yang sulit untuk dicegah. Beberapa
upaya telah dilakukan institusi perguruan tinggi untuk menghindarkan
masyarakat akademisnya dari tindakan plagiarisme sengaja maupun tidak
sengaja. Tindakan plagiarisme secara sengaja maupun tidak sengaja mungkin
bisa terjadi pada berbagai keadaan, misalnya tidak mempunyai cukup waktu
untuk menghasilkan karya tulis sendiri, tidak mempunyai kemampuan untuk
menghasilkan karya sendiri, berpikiran bahwa pembaca tidak mungkin
mengetahuinya, dan khusus untuk mahasiswa berpikiran bahwa dosen
pembimbing tidak akan mengetahui perbuatan plagiarisme bahkan mungkin
tidak peduli, serta berpura-pura tidak tahu dan tidak paham akan plagiarisme.
Salah satu upaya untuk mencegah plagiarisme ialah dengan merekam
kegiatan penelitian dalam logbook, menyimpa semua arsip rujukan yang
digunakan menggunakan aplikasi reference manager, membuat kutipan dan
daftar pustaka dengan baik dan benar. (Lukman, 2016) Ada langkah yang
harus diperhatikan untuk mencegah atau menghindarkan kita dari plagiarisme,
yaitu : (Soelistyo, 2011)
a. Sertakan sitasi
Ketika seseorang menggunaan gagasan, informasi, maupun opini buah
piker sendiri, sitasi adalah sebuah keharusan. Hal tersebut juga berlaku

20
meskipun penulis tidak menggunakan kata-kata sama persis. Penyertaan
sitasi disini artinya penulis harus memberikan keterangan dari mana
informasi yang dituliskan didapat. Sumber tersebut tidak hanya untuk
buku, jurnal, skripsi, atau rekaman audio/visual, namun juga sitasi untuk
gagasan dari internet juga harus dicantumkan. Penulisan sitasi juga
penting untuk dilakukan ketika penulis merasa ragu dengan keakuratan
sitasi informasi yang disajikan. Sitasi dapat berupa bodynote ataupun
footnote.
b. Catat berbagai sumber daftar pustaka sejak awal.
Daftar pustaka adalah salah satu kewajiban yang tidak boleh dilupakan
ketika menulis karya tulis. Sayangnya, masih ada yang baru mendata
ulang daftar pustaka setelah tulisan selesai, hal seperti itu tidak salah,
namun sangat berpotensi untuk melewatkan satu, dua, tau beberapa
sumber sekaligus. Dalam artian, sitasinya telah tercantum di bodynote atau
footnote namun luput dalam daftar pustaka. Dengan mendata apa saja
sumber yang dipakai sejak awal, kesalahan bisa diminimalisir, pun akan
sangat membantu dalam penyusunan daftar pustaka.

c. Lakukan parafase
Tulisan yang hanya menggunakan kutipan langsung lebih berpotensi
dianggap melakukan plagiarism. Cara menyikapinya adalah dengan
melakukan paraphrase menggunakan susunan kalimat sendiri dari sumber
asli dengan tetap mencantumkan sitasi. Paraphrase juga lebih mudah
untuk dilakukan sebab formatnya tidak serumit jika menggunakan cara
pengutipan langsung.
d. Gunakan aplikasi antiplagiarisme
Apabila penulis masih khawatir dengan hsil akhir karya tulisnya, aplikasi
antiplagiarisme dapat dicoba. Dengan aplikasi antiplagiarisme, tulisan
yang dihasilkan bisa dibandingkan dengan tulisan-tulisan yang sudah terbit
sebelumnya. Aplikasi akan menunjukkan berapa persen tingkat kemiripan

21
yang ditemukan.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Analisis data adalah kegiatan untuk menyerderhanakan data yang banyak
agar mudah dipahami. Hasil dari analisis data biasanya berupa data dalam tabel
frekuensi dan tabel silang, baik yang disertai dengan perhitungan statistik maupun
tidak. Dengan perhitungan statistik, akan tampak apakah korelasi antara dua
variabel yang diteliti memang terjadi secara sistematis, atau hanya terjadi karna
adanya faktor kebetulan saja.
Interpretasi data adalah kegiatan untuk memberi arti atau makna data,
dalam melakukan interpretasi data ini, bisa dilakukan dengan dua cara. Pertama,
peneliti hanya melakukan interpretasi secara terbatas, misalnya, hanya melakukan

22
interpretasi data dari variabel-variabel yang diteliti saja. Dan kedua, peneliti
melakukan interpretasi data secara meluas, dalam arti ia melakukan perbandingan
dengan hasil-hasil penelitian lain. Pilihan terhadap salah satu dari dimensi
interpretasi tersebut sangat tergantung pada peneliti sendiri, misalnya, apakah
peneliti menginginkan hasil penelitian memiliki implikasi-implikasi yang lebih
luas atau tidak.
Publikasi ilmiah merupakan salah satu kunci bagi peneliti untuk
menyebarluaskan sebuah temuan baru dari hasil penelitian. Publikasi ilmiah
adalah sistem publikasi yang dilakukan berdasarkan per review dalam rangka
untuk mencapai tingkat objektivitas setinggi mungkin. Jika sebuah penelitian
hanya di jilid tebal dan disimpan dalam perpustakaan universitas atau sebuah
pusat studi maka hanya dapat diakses oleh kalangan yang sangat terbatas.
Sebagian besar karya akademis diterbitkan dalam jurnal ilmiah atau dalam bentuk
buku. Sementara, ada jutaan orang di dunia yang sedang mencari referensi untuk
mendukung riset mereka. Untuk membantu memecahkan masalah dan
menciptakan solusi baru yang sedang dihadapi.

B. SARAN
Setelah membaca makalah ini diharapkan pembaca mengerti dan
memahami bagaimana proses meinterpretasikan data dan mengerti bagaimana
tentang publikasi data. Semoga makalah ini dapat memanfaat bagi pembaca,
khususnya para mahasiswa kesehatan yang sedang berproses dalam mengerjakan
tugas akhir. Semoga makalah ini juga bermanfaat bagi pembaca. Terimakasih.

23
DAFTAR PUSTAKA

Asra, Abuzar dan Rudiansyah. 2014. Statiska Terapan. IN MEDIA : Jakarta


Koentjaraningrat. 1865. Metode-Metode Penelitian Masyarakat cet. VII. PT
Gramedia : Jakarta
Mansoer, Masri. 2009. Statistik Sosial. Ushul Press : Jakarta

Setiyo, M. 2017. Teknik Menyusun Manuskrip dan Publikasi Ilmiah Internasional.


DEPUBLISH : Yogyakarta
Soelistyo, H. 2011. Plagiarisme: Pelanggaran Hak Cipta Dan Etika. Penerbit
Kanisius : Yogyakarta
Zuriah, Nurul. 2006. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. PT Bumi
Aksara : Jakarta

24
25

Anda mungkin juga menyukai