Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-
Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Pemberdayaan Komunitas
Berlandaskan Kearifan lokal”.
Dalam penyusunan makalah ini kami telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan
kemampuan kami. Namun sebagai manusia biasa, penulis tidak luput dari kesalahan dan
kekhilafan baik dari segi teknik penulisan maupun tata bahasa. Tetapi walaupun demikian
penulis berusaha sebisa mungkin menyelesaikan makalah ini meskipun tersusun sangat
sederhana.
Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca pada
umumnya. Kami mengharapkan saran serta kritik dari berbagai pihak yang bersifat
membangun.
PENULIS
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................................................ii
BAB 1………………………………………………………………………………………………………………………………………………………1
PENDAHULUAN.............................................................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................................................................1
B.Rumusan masalah………………………………………………………………………………………………………………………………..1
C.tujuan penulisan…………………………………………………………………………………………………………………………………..1
BAB 2……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….1
PEMBAHASAN………………………………………………………………………………………………………………………………………….1
A.pemberdayaan komonitas……………………………………………………………………………………………………………………1
BAB 3…………………………………………………………………………………………………………………………………………………….10
PENUTUP……………………………………………………………………………………………………………………………………………….10
Kesimpulan……………………………………………………………………………………………………………………………………………10
Daftar pustaka………………………………………………………………………………………………………………………………………10
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Globalisasi menimbulkan berbagai dampak dalam kehidupannya masyarakat. Salah satu dampak
globalisasi berupa ketimpangan sosial. Ketimpangan sosial terutama tamak dalam hubungan negara-
negara dengan ekonomi kuat dan negara-negara dengan ekonomi lemah. Pada era globalisasi, banyak
negara maju mendominasi kehidupan ekonomi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Untuk
itu, penting bagi kita mengetahui tentang strategi pemberdayaan komunitas dan kearifan lokal.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
BAB 2
PEMBAHASAN
A. PEMBERDAYAAN KOMUNITAS
Robinson (1994) menjelaskan bahwa pemberdayaan adalah suatu proses pribadi dan sosial
suatu pembebasan kemampuan pribadi, kompetensi, kreatifitas dan kebebasan bertindak. Ife (1995)
mengemukakan bahwa pemberdayaan mengacu pada kata “empowerment,” yang berarti memberi
daya, memberi ”power” (kuasa), kekuatan, kepada pihak yang kurang berdaya. Secara konseptual,
pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat
yang dalam kondisi sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri dari kemiskinan dan ketimpangan
sosial. Dengan kata lain memberdayakan dan memampukan masyarakat.
kekuasaan atau kemampuan kepada masyarakat agar individu lebih berdaya. Kecenderungan
pertama tersebut dapat disebut sebagai kecenderungan primer dari makna pemberdayaan.
Kecenderungan kedua (kecenderungan sekunder) menekankan pada proses menstimulasi, mendorong
atau memotivasi individu agar mempunyai kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan apa yang
menjadi pilihan hidupnya melalui proses dialog. Konsep Pemberdayaan Komunitas Pengertian
Komunitas Komunitas ialah suatu unit atau kesatuan sosial yang terorganisasikan dalam kelompok-
kelompok dengan kepentingan bersama (communities of common interest), baik yang bersifat
fungsional maupun yang mempunyai teriotrial. Istilah community dapat diterjemahkan sebagai
“masyarakat setempat”. Dalam pengerian lain, komunitas (community) diartikan sebagai sekelompok
orang yang hidup bersama pada lokasi yang sama sehingga mereka telah berkembang menjadi sebuah
“kelompok hidup” (group lives) yang diikat oleh kesamaan kepentingan (common interest). Artinya, ada
social relationship yang-kuat-diantara-mereka-pada-satu-batasan-geografis,tertentu.
1) Pemberdayaan komunitas memerlukan breakeven dalam setiap kegiatan yang dikelolanya, meskipun
berbeda dengan organisasi bisnis, di mana dalam pemberdayaan komunitas keuntungan yang diperoleh
didistribusikan kembali dalam bentuk program atau kegiatan pembangunan lainnya.
2) Pemberdayaan komunitas selalu melibatkan partisipasi masyarakat baik dalam perencanaan maupun
pelaksanaan yang dilakukan
3) Dalam pelaksanaan program pemberdayaan komunitas, kegiatan pelatihan merupakan unsur yang
tidak bisa dipisahkan dari usaha pembangunan fisik
4) Dalam implementasinya, usaha pemberdayaan harus dapat memaksimalkan sumber daya, khususnya
dalam hal pembiayaan
5) Kegiatan pemberdayaan masyarakat harus dapat berfungsi sebagai penghubung antara kepentingan
pemerintah yang bersifat makro dengan kepentingan masyarakat yang bersifat mikro.
2
1) Pemberdayaan ekonomi
3) Pemberdayaan sosial budaya, peningkatan kemampuan sumber daya manusia (human investment)
Jim Ife (1977:6062) mengidentifikasi beberapa jenis kekuatan yang dimiliki masyarakat dan dapat
digunakan untuk memberdayakan mereka, yaitu:
4) Kekuatan kelembagaan
6) Kekuatan dalam kebebasan reproduksi Faktor lain yang menyebabkan ketidakberdayaan komunitas
di luar faktor ketiadaan daya (powerless) adalah ketimpangan, yang meliputi ketimpangan struktural,
ketimpangan kelompok, ketimpangan personal.
Pertama, pemberdayaan perencanaan dan kebijakan yang dilaksanakan dengan membangun atau
mengubah struktur dan lembaga yang bisa memberikan akses yang sama terhadap sumber daya,
pelayanan dan kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat.
Kedua, pemberdayaan melalui aksiaksi sosial dan politik yang dilakukan melalui perjuangan politik dan
gerakan dalam rangka membangun kekuasaan yang efektif.
Ketiga, pemberdayaan melalui pendidikan dan penumbuhan kesadaran yang dilakukan dengan proses
pendidikan dalam berbagai aspek yang cukup luas, hal ini dilakukan dalam rangka membekali
pengetahuan dan keterampilan. Manfaat Pemberdayaan Komunitas Manfaat besar dari pemberdayaan
komunitas adalah memungkinkan perkembangan dan penggunaan bakat/atau kemampuan terpendam
dalam, setiap individu.
3
Ada tiga strategi pendekatan yang dipakai dalam proses pemberdayaan komunitas atau masyarakat,
antara lain sebagai berikut.
a. Pendekatan kesejahteraan (the walfare approach), yaitu membantu memberikan bantuan kepada
kelompokkelompok tertentu, misalnya mereka yang terkena musibah bencana alam
c. Pendekatan pemberdayaan (the empowerment approach), melihat kemiskinan sebagai akibat proses
politik dan berusaha memberdayakan atau melatih rakyat untuk mengatasi ketidakberdayaannya.
Strategi Pemberdayaan Komunitas Melalui Nilai-Nilai Kearifan Lokal. Konsep Kearifan Lokal berasal dari
dua suku kata yaitu kearifan (wisdom) dan lokal (local). Kearifan itu dipahami sebagai seseorang dalam
menggunakan akal pikirannya dalam bertindak atau bersikap sebagai hasil penilaian terhadap sesuatu,
objek, atau peristiwa yang terjadi.
Sementara itu, pengertian lokal secara spesifik menunjuk pada ruang interaksi terbatas dengan
sistem nilai yang terbatas pula. Secara terminologi, kearifan lokal (local wisdom) dapat dimaknai sebagai
pandangan hidup dan pengetahuan lokal yang tercipta dari hasil adaptasi suatu komunitas yang berasal
dari pengalaman hidup yang dikomunikasikan dari generasi ke generasi. Pemberdayaan Komunitas
Berbasis Nilai-nilai Kearifan Lokal Pemberdayaan komunitas pada dasarnya bertujuan untuk
menciptakan masyarakat yang sadar lingkungan, sadar hukum, sadar akan hak dan kewajiban, serta
mewujudkan kehidupan yang sejahtera dan mandiri bagi masyarakat yang bersangkutan. Oleh karena
itu, pemberdayaan komunitas tak terlepas dari upaya penanggulangan kemiskinan yang kerap
menghantui masyarakat
Terdapat lima hal yang perlu diperhatikan dalam pemberdayaan suatu masyarakat, yaitu:
2. Komitmen global terhadap pembangunan sosial masyarakat adat sesuai dengan konvensi yang
diselenggarakan oleh ILO
3. Isu pelestarian lingkungan dan menghindari keterdesakan komunitas asli dari eksploitasi sumber daya
alam yang berlebihan
4
5. Memperkuat nilainilai kearifan masyarakat setempat dengan cara mengintegrasikannya dalam desain
kebijakan dan program penanggulangan masalah sosial.
Model pemberdayaan masyarakat berbasis kearifan lokal mengandung arti peletakan nilai-nilai
setempat (lokal) sebagai input penanggulangan masalah sosial seperti kemiskinan. Nilai nilai setempat
(lokal) tersebut merupakan nila inilai sosial yang menjadi cerminan dari masyarakat yang bersangkutan.
Nilai nilai tersebut meliputi kegotong royongan, kekerabatan, musyawarah untuk mufakat, dan toleransi
(tepa selira).
Pemberdayaan komunitas berbasis nilai-nilai kearifan lokal akan menciptakan masyarakat yang
berdaya, ciri-ciri masyarakat yang berdaya antara lain:
1. Mampu memahami diri dan potensinya dan mampu merencanakan (mengantisipasi kondisi
perubahan ke depan)
4. Memiliki bargaining power yang memadai dalam melakukan kerjasama yang saling menguntungkan
5. Bertanggung jawab atas tindakannya Masyarakat berdaya adalah masyarakat yang tahu, mengerti,
faham, termotivasi, berkesempatan, memanfaatkan peluang, berenergi, mampu bekerjasama, tahu
berbagai alternatif, mampu mengambil keputusan, berani mengambil resiko, mampu mencari dan
menangkap informasi dan mampu bertindak sesuai dengan situasi.
Peningkatankebebasansetiaporang
5
a. Pendekatan Deficit Based Pendekatan ini terpusat pada berbagai permasalahan yang ada dan upaya-
upaya pemecahan masalah tersebut
b. Pendekatan Strength Based Merupakan pendekatan yang terpusat pada potensi dan kemampuan
yang dimiliki oleh komunitas, individu, atau masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup yang lebih
baik. KelebihanPemberdayaanKomunitas -
Memudahkan dalam koordinasi antarindividu Antarindividu dapat saling memberi semangat dan
motivasi. Mampu meningkatkan kesejahteraan dalam jangka waktu yang panjang dan berkelanjutan.
Mampu meningkatkan dan memperbaiki kehidupan masyarakat dan kelompok baik di bidang ekonomi
maupun sosial. Penggunaan sumber daya alam dan potensi yang ada lebih efektif dan efisien. Proses
pembangunan-lebih-demokratis-dan-aspiratif-karena-melibatkan-banyak-orang.
Kekurangan-pemberdayakan-komonitas -
Sering terjadi perbedaan pendapat antara satu orang dengan orang yang lain, sehingga muncul konflik
baru. Tingkat partisipasi setiap individu berbeda-beda, sehingga menghambat pembangunan. Tingkat
sumber daya manusia berbeda-beda Keberhasilan pemberdayaan komunitas bergantung individu yang
bergabung di dalamnya. Kurangnya kemampuan masyarakat dalam berkreasi dan kurangnya kapasitas
secara kritis dan logis. Kegiatan pemberdayaan selama ini ditujukan pada masyarakat lokal dan
permasalahan-sosia-lsaja.Ketergantungan-sumber-dana-dari-luar.
Kendala dalam Pemberdayaan Komunitas -Kurangnya komitmen dari masyarakat, karena kurangnya
pemahaman Kendala perilaku masyarakat, contohnya etos masyarakat Diversifikasi pola kehidupan
masyarakat, meliputi kebudayaan, sosial, ekonomi, kondisi geografis. Kurangnya monitoring dan data
yang berkualitas Indikator yang tidak tepat. Kurangnya koordinasi Sistem administrasi yang terlalu
birokratis:-terlalu-banyak-pengaturan
Pengertian Kearifan Lokal Kearifan lokal dapat didefinisikan sebagai suatu kekayaan budaya
lokal yang mengandung kebijakan hidup, pandangan hidup (way of life) yang mengakomodasi kebijakan
(wisdom) dan kearifan hidup. Kearifan lokal itu tidak hanya berlaku secara lokal pada budaya atau etnik
tertentu, tetapi dapat dikatakan bersifat lintas budaya atau lintas etnik sehingga membentuk nilai
budaya yang bersifat nasional.
6
Contoh: hampir di setiap budaya lokal di Nusantara dikenal kearifan lokal yang mengajarkan gotong
royong, toleransi, etos kerja, dan seterusnya.
Pada umumnya etika dan nilai moral yang terkandung dalam kearifan lokal diajarkan turun-temurun,
diwariskan dari generasi ke generasi melalui sastra lisan antara lain dalam bentuk pepatah, semboyan,
dan peribahasa, folklore), dan manuskrip. Kelangsungan kearifan lokal tercermin pada nilai-nilai yang
berlaku pada sekelompok masyarakat tertentu. Nilai-nilai tersebut akan menyatu dengan kelompok
masyarakat dan dapat diamati melalui sikap dan tingkah laku mereka dalam kehidupan sehari-hari.
Kearifan lokal dapat dipandang sebagai identitas bangsa, terlebih dalam konteks Indonesia yang
memungkinkan kearifan lokal bertransformasi secara lintas budaya yang pada akhirnya melahirkan nilai
budaya nasional.
Di Indonesia, kearifan lokal adalah filosofi dan pandangan hidup yang mewujud dalam berbagai bidang
kehidupan (tata nilai sosial dan ekonomi, arsitektur, kesehatan, tata lingkungan, dan sebagainya).
Contoh: kearifan lokal yang bertumpu pada keselarasan alam telah menghasilkan pendopo dalam
arsitektur Jawa. Pendopo dengan konsep ruang terbuka menjamin ventilasi dan sirkulasi udara yang
lancar tanpa,perlu,penyejuk,udara.
c.Masyarakat,kampong,baga
d.Komunitas,suku,kajang
Pemberdayaan Komunitas dalam Masalah Sosial berdasarkan Kearifan Lokal Walaupun ada upaya
pewarisan kearifan lokal dari generasi ke generasi, tidak ada jaminan bahwa kearifan lokal akan tetap
kukuh menghadapi globalisasi yang menawarkan gaya hidup yang makin pragmatis dan konsumtif.
Kearifan lokal yang sarat kebijakan dan filosofi hidup nyaris tidak terimplementasikan dalam kehidupan
masyarakat. Kearifan lokal dari masing-masing daerah memiliki sifat kedinamisan yang berbeda dalam
menghadapi pengaruh dari luar. Banyak manfaat yang diperoleh dari luar, namun dampak buruk yang
ditimbulkan,juga,besar.
Contoh: munculnya masalah sosial seperti kenakalan remaja, perubahan kehidupan sosial, perubahan
kondisi lingkungan, dan ketimpangan sosial. Masalah sosial yang ada di masyarakat dapat menimbulkan
ketimpangan sosial, sehingga diperlukan upaya untuk mengatasinya. Salah satu upaya yang dapat
dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan memberdayakan komunitas berbasis
kearifan,lokal.
7
- Komitmen global terhadap pembangunan sosial masyarakat adat sesuai dengan konversi yang
diselenggarakan oleh ILO
- Isu pelestarian lingkungan dan menghindari keterdesakan komunitas asli dari eksploitasi sumber daya
alam yang berlebihan.
- Memperkuat nilai-nilai kearifan masyarakat setempat dengan cara mengintegrasikannya dalam desain
kebijakan dan program penanggulangan permasalahan sosial.
- Meniadakan marginalisasi masyarakat asli dalam pembangunan nasional. Rumah panggung Suku Bajo,
yang terpisah dari daratan. Mereka tak ingin ada jembatan yang menghubungkan antara daratan dan
laut, antara-lain,khawatir,bedampak,buruk,bagi,lingkungan,sekitar.
1. Karya-karya masyarakat pada seni tekstil seperti batik dan kain tenun
2. Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam misal pada masyarakat dayak di Kalimantan
yang telah mengenal konsep konservasi lingkungan dengan istilah tana ulen
3. Kearifan lokal dalam mitos masyarakat seperti mitos terhadap pohon-pohon keramat , hewan-hewan
yang dianggap sacral
4. Kearifan lokal dalam bidang pertanian, seperti pengembangan sistem pertanian ramah lingkungan
5. Kearifan lokal dalam cerita budaya, petuah, dan sastra yang terdapat dalam seni sastra
4.Dapat,membanggakan-negara-dengan-mengapresiasi-budaya-sendiri
2. Mebiasakan hal-hal atau kegiatan yang dapat melestarikan budaya seperti memakan kain batik atau
bahkan membuatnya
8
3. Mengadakan pentas seni yang berisi kegiatan budaya lokal seperti wayang golek
5.Menghilangkan-perasaan-gengsi,atau,malu-dengan-kebudayaan-yang-kita-miliki
Pendopo dengan konsep ruang terbuka menjamin ventilasi dan sirkulasi udara yang lancar
tanpa perlu penyejuk udara agar konsep rumah tetap ramah lingkungan. Jika kearifan lokal ibaratkan
sebagai pegangan hidup secara turun temurun, maka pemberdayaan komunitas merupakan suatu alat
untuk merekatkan kehidupan bermasyarakat. Pemberdayaan komunitas yang dimaksud di sini adalah
suatu proses pembangunan di mana masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial guna
memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri. Dengan terlibat dalam pemberdayaan komunitas, maka
setiap anggota masyarakat akan merasa lebih dekat dan peduli dengan sesama anggota di lingkungan
masyarakatnya. Melalui nilai-nilai kearifan lokal, pemberdayaan komunitas dapat dilakukan dengan
lebih efektif dan sesuai dengan karakter masyarakat sasaran.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami apa yang menjadi akar budaya di
masyarakat masing-masing. Tujuannya agar komunitas di masyarakat kita bisa berkembang sesuai
dengan akar dan karakteristiknya sesuai dengan perkembangan zaman. Kearifan lokal dapat memiliki
sifat antarbudaya dan antaretnik yang ada. Jika sifat-sifat tersebut sudah menjadi satu, maka kearifan
lokal tersebut dapat membentuk tingkat tatanan nilai yang baru yakni nilai budaya yang bersifat
nasional.
9
BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan
Komunitas merupakan kata serapan dari bahasa Inggris, yaitu community artinya sebagai masyarakat
setempat yang memiliki cakupan wilayah sama. Kearifan lokal merupakam gagasan-gagasan lokal yang
bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai yang tertanam dan diikuti oleh warga masyarakatnya.
Inisiator pemberdayaan komunitas yaitu pemerintah, swasta, dan masyarakat. Prinsip pemberdayaan
komunitas adalah kesetaraan, partisipatif, keswadayaan, dan berkelanjutan. Strategi pelaksanaan
pemberdayaan komunitas yaitu mempertimbangkan potensi masyarakat, memberikan pendampingan
secara berkelompok, memberikan pelatihan khusus, meningkatkan kearifan lokal, memberikan bantuan
sarana, dan,melaksanakan,pemberdayaan,secara,bertahap.
DAFTAR PUSTAKA
https://yustinasusi.wordpress.com/2015/10/15/bab-4-pemberdayaan-komunitas-dankearifan-lokal/
http://blog.unnes.ac.id/pujiastuti/2017/11/12/materi-sosiologi-kelas-xii-kearifanlokal-dan-
pemberdayaan-komunitas/
10