Disusun oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
rahmat-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pemberdayaan Komunitas Berlandaskan Kearifan lokal”.
Dalam penyusunan makalah ini kami telah berusaha semaksimal mungkin sesuai
dengan kemampuan kami. Namun sebagai manusia biasa, penulis tidak luput dari
kesalahan dan kekhilafan baik dari segi teknik penulisan maupun tata bahasa.
Tetapi walaupun demikian penulis berusaha sebisa mungkin menyelesaikan
makalah ini meskipun tersusun sangat sederhana.
Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca
pada umumnya. Kami mengharapkan saran serta kritik dari berbagai pihak yang
bersifat membangun.
Bekasi, 31-01-2019
(Penyusun)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1
A. A.Latar Belakang............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................2
A. Pengertian Pemberdayaan Komunitas.................................................................................2
B. Konsep Pemberdayaan Komunitas......................................................................................2
C. Dasar Terbentuknya Pemberdayaan Komunitas.........................................................................3
D. Manfaat Pemberdayaan Komunitas.................................................................................4
E. Strategi Pemberdayaan Komunitas.............................................................................................4
F. Arah Pemberdayaan Komunitas.................................................................................................5
G. Tujuan dan Pendekatan dalam Pemberdayaan Komunitas........................................................5
H. Pengertian Kearifan Lokal.........................................................................................................7
I. Pemberdayaan Komunitas dalam Masalah Sosial berdasarkan Kearifan Lokal...........7
J. Peranan Kearifan Lokal dalam Pemberdayaan Komunitas.......................................................9
BAB III PENUTUP.................................................................................................................10
A. Kesimpulan..................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Globalisasi menimbulkan berbagai dampak dalam kehidupan masyarakat. Salah satu dampak
globalisasi berupa ketimpangan sosial. Ketimpangan sosial terutama tamak dalam hubungan
negara-negara dengan ekonomi kuat dan negara-negara dengan ekonomi lemah. Pada era
globalisasi, banyak negara maju mendominasi kehidupan ekonomi negara-negara berkembang,
termasuk Indonesia. Untuk itu, penting bagi kita mengetahui tentang strategi pemberdayaan
komunitas dan kearifan lokal.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja strategi pemberdayaan komunitas?
2. Apa yang di maksud kearifan lokal?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui apa saja strategi pemberdayaan komunitas.
2. Utuk mencari tau tentang apa yang di maksud kearifan lokal.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PEMBERDAYAAN KOMUNITAS
Robinson (1994) menjelaskan bahwa pemberdayaan adalah suatu proses pribadi dan sosial
suatu pembebasan kemampuan pribadi, kompetensi, kreatifitas dan kebebasan bertindak.
Ife (1995) mengemukakan bahwa pemberdayaan mengacu pada kata “empowerment,” yang
berarti memberi daya, memberi ”power” (kuasa), kekuatan, kepada pihak yang kurang berdaya.
Secara konseptual, pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan
martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri dari
kemiskinan dan ketimpangan sosial. Dengan kata lain memberdayakan dan memampukan
masyarakat.
Strategi Pemberdayaan Komunitas Melalui Nilai-Nilai Kearifan Lokal. Konsep Kearifan Lokal
berasal dari dua suku kata yaitu kearifan (wisdom) dan lokal (local). Kearifan itu dipahami sebagai
seseorang dalam menggunakan akal pikirannya dalam bertindak atau bersikap sebagai hasil penilaian
terhadap sesuatu, objek, atau peristiwa yang terjadi. Sementara itu, pengertian lokal secara spesifik
menunjuk pada ruang interaksi terbatas dengan sistem nilai yang terbatas pula. Secara terminologi,
kearifan lokal (local wisdom) dapat dimaknai sebagai pandangan hidup dan pengetahuan lokal yang
tercipta dari hasil adaptasi suatu komunitas yang berasal dari pengalaman hidup yang dikomunikasikan
dari generasi ke generasi.
Pemberdayaan Komunitas Berbasis Nilai-nilai Kearifan Lokal Pemberdayaan komunitas pada
dasarnya bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang sadar lingkungan, sadar hukum, sadar akan
hak dan kewajiban, serta mewujudkan kehidupan yang sejahtera dan mandiri bagi masyarakat yang
bersangkutan. Oleh karena itu, pemberdayaan komunitas tak terlepas dari upaya penanggulangan
kemiskinan yang kerap menghantui masyarakat kita.
Terdapat lima hal yang perlu diperhatikan dalam pemberdayaan suatu masyarakat, yaitu:
1. Menghormati dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia
2. Komitmen global terhadap pembangunan sosial masyarakat adat sesuai dengan konvensi yang
diselenggarakan oleh ILO
3. Isu pelestarian lingkungan dan menghindari keterdesakan komunitas asli dari eksploitasi sumber
daya alam yang berlebihan
4. Meniadakan marginalisasi masyarakat asli dalam pembangunan nasional
5. Memperkuat nilainilai kearifan masyarakat setempat dengan cara mengintegrasikannya dalam
desain kebijakan dan program penanggulangan masalah sosial.
Model pemberdayaan masyarakat berbasis kearifan lokal mengandung arti peletakan nilai-nilai
setempat (lokal) sebagai input penanggulangan masalah sosial seperti kemiskinan. Nilainilai setempat
(lokal) tersebut merupakan nilainilai sosial yang menjadi cerminan dari masyarakat yang bersangkutan.
Nilainilai tersebut meliputi kegotongroyongan, kekerabatan, musyawarah untuk mufakat, dan toleransi
(tepa selira). Pemberdayaan komunitas berbasis nilai-nilai kearifan lokal akan menciptakan masyarakat
yang berdaya, ciri-ciri masyarakat yang berdaya antara lain:
1. Mampu memahami diri dan potensinya dan mampu merencanakan (mengantisipasi kondisi
perubahan ke depan)
2. Mampu mengarahkan dirinya sendiri
3. Memiliki kekuatan untuk berunding
4. Memiliki bargaining power yang memadai dalam melakukan kerjasama yang saling menguntungkan
5. Bertanggung jawab atas tindakannya
Masyarakat berdaya adalah masyarakat yang tahu, mengerti, faham, termotivasi, berkesempatan,
memanfaatkan peluang, berenergi, mampu bekerjasama, tahu berbagai alternatif, mampu mengambil
keputusan, berani mengambil resiko, mampu mencari dan menangkap informasi dan mampu bertindak
sesuai dengan situasi.
Indonesia memiliki keberagaman budaya, suku bangsa, bahasa, agama, dan sebagainya. Dalam
keragaman budaya salah satunya mencakup hubungan kearifan lokal di dalam masyarakat. Kearifan
lokal didefinisikan sebagai suatu kekayaan budaya lokal yang mengandung kebijakan hidup dan
pandangan hidup yang mengakomodasi kearifan hidup. Di Indonesia, kearifan lokal merupakan suatu
filosofi dan pandangan hidup yang terwujud dalam berbagai bidang kehidupan seperti nilai sosial dan
ekonomi, arsitektur, kesehatan, tata lingkungan, dan sebagainya. Hal ini dapat dilihat pada kearifan
lokal mengenai keselarasan alam yang telah menghasilkan pendopo dalam arsitektur Jawa. Pendopo
dengan konsep ruang terbuka menjamin ventilasi dan sirkulasi udara yang lancar tanpa perlu penyejuk
udara agar konsep rumah tetap ramah lingkungan.
Jika kearifan lokal ibaratkan sebagai pegangan hidup secara turun temurun, maka pemberdayaan
komunitas merupakan suatu alat untuk merekatkan kehidupan bermasyarakat. Pemberdayaan
komunitas yang dimaksud di sini adalah suatu proses pembangunan di mana masyarakat berinisiatif
untuk memulai proses kegiatan sosial guna memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri. Dengan terlibat
dalam pemberdayaan komunitas, maka setiap anggota masyarakat akan merasa lebih dekat dan peduli
dengan sesama anggota di lingkungan masyarakatnya.
Melalui nilai-nilai kearifan lokal, pemberdayaan komunitas dapat dilakukan dengan lebih efektif dan
sesuai dengan karakter masyarakat sasaran. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami apa
yang menjadi akar budaya di masyarakat masing-masing. Tujuannya agar komunitas di masyarakat kita
bisa berkembang sesuai dengan akar dan karakteristiknya sesuai dengan perkembangan zaman.
Kearifan lokal dapat memiliki sifat antarbudaya dan antaretnik yang ada. Jika sifat-sifat tersebut sudah
menjadi satu, maka kearifan lokal tersebut dapat membentuk tingkat tatanan nilai yang baru yakni nilai
budaya yang bersifat nasional.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Komunitas merupakan kata serapan dari bahasa Inggris, yaitu community artinya sebagai
masyarakat setempat yang memiliki cakupan wilayah sama.
Kearifan lokal merupakam gagasan-gagasan lokal yang bersifat bijaksana, penuh kearifan,
bernilai yang tertanam dan diikuti oleh warga masyarakatnya.